Carbon Emission
www.pln.co.id | 2
Latar Belakang
Perkembangan
Transisi Energi dari
Bahan Bakar Fossil
01 Menuju EBT
Teknologi menjadi penggerak tren 3D dan berpengaruh
pada industri ketenagalistrikan menuju transisi ke sumber
energi bersih
Jenis teknologi Implikasi (3D)
ENEL 296
ENGIE 363
TNB 570
PLN 646
ENERGY
Australia 1130
www.pln.co.id | 8
Proyeksi permintaan listrik mencapai 1800 TWh pada 2060,
memberikan ruang yang besar untuk pengembangan EBT
Preliminary
Produksi listrik, dalam TWh Production from 35 GW program Additional production xxx Total TWh produksi
1800 TWh
1100 TWh
1380 120 TWh: Diproduksi oleh
pembangkit dari program 35
440 GW yang dimulai tahun
Produksi 660 TWh 2015, dengan sisa kapasitas
saat ini 21 GW yang belum/akan
450 TWh beroperasi
210
30
120 120
www.pln.co.id | 9
PLN menargetkan “carbon neutral” pada 2060 dan
menghentikan operasi PLTU batu bara pada 2056
Timeline PLN menuju “carbon neutral” (tidak ada perbedaan skenario hingga 2030) Skenario 11 Skenario 2 2
Tahap pertama Tahap kedua Retirement Tahap pertama Retirement Fase terakhir
retirement retirement PLTU “super- retirement bertahap retirement
PLTU “sub- PLTU “sub- critical” PLTU “ultra PLTU “ultra PLTU ultra
critical” critical” sebesar 10 super critical” super super critical,
Replacement sebesar 1 GW sebesar 9 GW GW sebesar 24 critical” tahun 2056
rencana PLTU GW sepanjang sebesar 5 GW
dan PLTMG tahun 2045
dengan PLT hingga 2056
EBT baseload
1,1 GW
Carbon neutral
PLTU tetap
Masih terdapat pembangkit berbahan bakar fossil dengan
ada yang
bauran yang terus berkurang, dan beroperasi dengan CCS
beroperasi
dengan CCS
1 Merupakan skenario timeline dengan mengeluarkan seluruh fossil fuel dari bauran energi pada 2060.
2Terdapat skenario lain yang masih menggunakan fossil fuel dalam jumlah kecil dengan memanfaatkan carbon capture and storage (CCS)
www.pln.co.id | 10
Pada skenario 2, fossil fuel masih digunakan,
namun terus dikurangi dan memanfaatkan
CCS post-combustion • Sekitar 70% dari uap yang
biasanya dialirkan ke turbin
tekanan rendah, diperlukan
untuk amine solvent
regeneration pada CO2 capture
plant, sehingga mengurangi
produksi listrik 30-40%.
• Hal tersebut membutuhkan
fasilitas ekstraksi uap khusus
• Capture: skema praktis post-
combustion CO2 capture
ditetapkan berdasarkan
komponen yang sudah tersedia
di market
• Storage: Depleted gas fields
akan memberikan kapasitas
yang memadai untuk CO2
storage
• Transportation: Pipeline
distribution networks dirancang
untuk mentransportasikan CO2
dari capture menuju storage.
www.pln.co.id | 11
Pada 2060, listrik PLN akan didominasi
sumber EBT, dengan
Skenario Zero Carbonnet zero emission
2060 (%)
Bauran energi pembangkitan listrik tahun 2020-2060 skenario 1, dalam %
120 Batu bara Untuk skenario 1:
1 7 9
100 Gas • Porsi PLTU batu bara dalam bauran energi turun
8 29 45 50 53 bertahap hingga nol pada 2060.
80 8 Nuklir
• Produksi listrik dari batu bara turun signifikan
60 Hidro mulai 2030 hingga 2040, mengikuti berakhirnya
40 Panas bumi
kontrak pembelian listrik
• Seiring dengan perkembangan teknologi, PLTN
20 EBT lainnya
68 62 59 24 akan semakin aman dan diharapkan mulai
0 11 7 Surya & angin produksi pada 2040 untuk mendukung keandalan
2020 2025 2030 2040 2045 2050 2060 pasokan.
CCUS
PLTU PLTGU Nuklir PLTA PLTP EBT Lain PLTS + PLTB • Inovasi teknologi baterai akan membuat biaya
Bauran energi pembangkitan listrik tahun 2020-2060 skenario 2, dalam % semakin rendah sehingga mendorong
pengembangan EBT intermittent mulai 2028,
kemudian tumbuh secara eksponensial mulai
2040.
• Pada 2045, EBT akan menjadi dominan pada
bauran energi.
• Dekade berikutnya, listrik akan sepenuhnya
dibangkitkan dari sumber EBT, seiring berhentinya
operasional PLTU batu bara sepenuhnya pada
2056.
www.pln.co.id | 12
Model Bisnis
Pengembangan
03 EBT di Indonesia
Penyediaan listrik harus memenuhi 3 prinsip (trilemma
energy): keamanan pasokan, keekonomian, dan level emisi
Ketersediaan sumber daya lokal merupakan Listrik merupakan enabler industri sehingga
faktor utama penentu keamanan pasokan dan keekonomian tarif listrik menentukan Area perpotongan pada diagram:
langsung berkaitan dengan kemajuan ekonomi kemajuan perekonomian nasional.
nasional. Indikator ketersediaan: potensi energi Karakteristik yang diharapkan: LCOE Implementasi di
primer (GJ/area) tinggi. (cent/kWh) rendah. Area Kondisi Indonesia
AB Pasokan energi primer PLTU Batubara
aman & terkendali,
harga terjangkau,
namun belum
A: Availability memenuhi kriteria
AB
(Security of emisi
B: Affordability
supply &
accessability) BC Harga terjangkau dan EBT Intermittent:
ABC rendah emisi, namun solar PV
AC BC keamanan pasokan
tidak terjamin
Pertimbangan
Asumsi struktur Model Dukungan
pemilihan
sektor kelistrikan pengembangan regulasi
model
Model bisnis • PLN masih berperan • Pengembangan • Mencari sumber • Aturan mengenai tarif
pengembangan sebagai single buyer pembangkit oleh PLN pendanaan yang dan subsidi yang
EBT di Indonesia (off-taker) • Pengembangan mampu memberikan menjamin margin
pembangkit IPP/public value for money paling usaha
private partnership optimal (bunga
pinjaman terendah
untuk project)
www.pln.co.id | 15
Model bisnis PLN masa depan akan mengakomodasi 3D
dengan EBT sebagai sumber energi primer utama dan
smart grid sebagai enabler Pengembangan
teknologi dan
pemanfaatan energy
carrier (hydrogen atau
ammonia)
Elektrifikasi sektor
transportasi melalui
Baterai skala besar kendaraan listrik,
untuk mengkompensasi PLN mendukng
EBT intermittent penyediaan
infrastrukturnya
Sisi hulu/pembangkitan: Eksekusi project EBT Sisi midstream (T&D): Sebagai operator atau Sisi hilir/downstream: Memberikan layanan solusi
skala besar. owner dari jaringan transmisi dan distribusi, energi untuk semua kelompok pelanggan, termasuk
termasuk energy storage (baterai), juga layanan PV skala kecil tersebar (termasuk building
memberikan layanan solusi energi terintegrasi yang integrated PV). PLN menciptakan ekosistem service
fleksibel untuk pelanggan skala besar/industri. yang cerdas, fleksibel dan innovatif dengan
memanfaatkan ICT.
www.pln.co.id | 16