Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON


Disusun Oleh:

Yayah Rahmawati

(1207020085)

MATA KULIAH PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG

TAHUN 2021
IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON

A. Tujuan :
1. Untuk mengetahui sifat fisik senyawa hidrokarbon yaitu kelarutan dan densitas.
2. Untuk mengidentifikasi adanya unsur karbon, hidrogen dan oksigen (C,H,O)
dalam senyawa hidrokarbon

B. Dasar Teori

Senyawa organik terdiri beberapa jenis. Senyawa organik yang hanya


mengandung atom karbon dan hidrogen disebut dengan senyawa Hidrokarbon.
Jumlah dan variasi senyawa hidrokarbon cukup banyak, sehingga dibutuhkan
beberapa klasifikasi. Salah satu klasifikasi berdasarkan jenis rantainya, yaitu
hidrokarbon rantai alifatik berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Yang kedua
adalah hidrokarbon siklik berupa senyawa alifatik yang terhubung dalam bentuk
poligan tertutup (berbentuk cincin).

Berdasarkan strukturnya atau jenis ikatan, terdapat hidrokarbon alifatik yang


dibagi menjadi tiga bagian, yaitu alkana, mengandung ikatan tunggal atau disebut
jenuh, alkena dan alkuna, masing – masing mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga
atau disebut tak jenuh. Dan hidrokarbon siklik yang mengandung enam electron pi
(tiga ikatan rangkap dua) dalam satu lingkar beratom enam karbon (cincin benzena)
disebut dengan Hidrokarbon aromatik.
Pada percobaan ini mengidentifikasi senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis
ikatannya dengan mengamati sifat fisik dan kimiawinya. Beberapa sifat fisik senyawa
hidrokarbon berasal dari karakter nonpolar senyawa tersebut. Secara umum, senyawa
hidrokarbon tidak dapat larut dengan pelarut polar seperti air atau alkohol, tetapi larut
pada senyawa non polar seperti ligroin (campuran alkana), karbon tetraklorida, atau
diklorometana. Kerapatan (densitas) hidrokarbon lebih rendah dari pada air. Sehingga
akan berada diatas permukaan air.

Reaktifitas kimia senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatan senyawa.


Senyawa jenuh alkana bersifat mudah terbakar, akan tetapi secara umum tidak reaktif
pada sebagian besar pereaksi (alkana dapat mengalami reaksi substitusi halogen
dengan bantuan sinar ultraviolet). Senyawa hidrokarbon tidak jenuh, alkena dan
alkuna, bersifat mudah terbakar dan dapat mengalami reaksi adisi menjadi senyawa
jenuh. Senyawa aromatik dapat terbakar dan menghasilkan jelaga hitam sebagai
akibat dari partikel karbon yang tidak terbakar. Senyawa aromatik dapat mengalami
reaksi substitusi dengan bantuan katalis dibandingkan reaksi adisi.
Berikut salah satu reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon adalah
Pembakaran. Hasil pembakaran senyawa alkana menghasilkan karbondioksida dan
air. Terjadi pada pembakaran gas alam ataupun gas yang digunakan utk keperluan
memasak terdiri dari propana dan butana.

C. Alat dan bahan


Percobaan 1
1. Minyak tanah 5 sdm
2. Pertamax 5 sdm
3. Pertalite 5 sdm
4. Minyak sayur 3 sdm
5. Air 15 sdm
6. Tabung reaksi/ cup plastik 6

Percobaan 2

1. Gula pasir 1 sdm


2. Tepung terigu 1 sdm
3. Garam 1 sdm
4. Sendok 3
5. Piring kaca 3
6. Lilin 1
7. Korek api 1
8. Tissue
D. Prosedur kerja

Percobaan 1

Masukkan minyak tanah, pertamax


Siapkan alat dan bahan yang
dan pertalite masing-masing
diperlukan
kedalam 2 cup plastik

Teteskan air ke cup minyak tanah,


pertamax dan pertalite pertama.
Kocok semua sample. Amati Kemudian teteskan minyak sayur
Kembali densitasnya. ke cup minyak tanah, pertamax
dan pertalite berikutnya, lalu amati
kelarutannya.

Percobaan 2

Nyalakan lilin kemudian bakar


Siapkan alat dan bahan yang gula pasir menggunakan sendok
diperlukan yang dialasi tissue untuk pegangan
kita agar tidak panas.

Lakukan hal yang sama pada sample Bakar sampai terlihat ada
tepung terigu dan garam. perubahan fisik lalu amati.
E. Data pengamatan 1 (berupa tabel)
No Sampel Air Minyak
Kelarutan Densitas Kelarutan Densitas
1 Minyak tanah Tidak larut Tidak rapat Larut Rapat
2 Pertamax Tidak larut Tidak rapat Larut Rapat
3 Pertalite Tidak larut Tidak rapat Larut Rapat

Data pengamatan 2 (Berupa Tabel)

No Senyawa Cara Kerja Hasil Pengamatan


Karbon Pengujian unsur Pengujian unsur
(Sampel) C H dan O
1 Gula pasir Gula pasir dipanaskan Warna coklat Menghasilkan uap
diatas api lilin kehitaman, CO2 air (H2O)
2 Tepung terigu Tepung terigu Warna coklat dan Menghasilkan uap
dipanaskan diatas api keras air (H2O)
lilin
3 Garam Garam dipanaskan Warna coklat, Menghasilkan uap
diatas api lilin mengkristal, air (H2O)
menjadi lebih
keras

F. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Percobaan 1
Pada saat minyak tanah ditetesi air ternyata tidak terjadi pelarutan. Minyak
tanah berada diposisi atas sedangkan air dibawah, otomatis saat dikocok pun tidak
rapat densitasnya. Sample kedua yaitu pertamax tidak larut saat ditetesi air. Pertamax
berada diposisi atas sedangkan air dibawah, otomatis saat dikocok pun tidak rapat
densitasnya. Sama halnya seperti minyak tanah dan pertamax, pertalite tidak bisa larut
dalam air dan saat dikocok pun tidak rapat. Pertalite di atas dan air di bawah. Hal ini
menjadi bukti bahwa minyak tanah, pertamax, dan pertalite merupakan senyawa
hidrokarbon. Karena secara umum, senyawa hidrokarbon tidak dapat larut dengan
pelarut polar seperti air.
Percobaan 1
Pada saat gula pasir dibakar walaupun sudah didinginkan sekalipun, gula
tersebut tetap berwarna coklat kehitaman yang menandakan gula mengandung unsur
karbon. Dan pada unsur hydrogen membentuk uap air. Sample ke 2 yaitu tepung
terigu yang dibakar akan mengalami perubahan warna menjadi coklat, teksturnya
setikit keras. Jika kita amati dengan penutup diatasnya, maka akan terlihat uap air.
Sample terakhir yaitu garam. Garam saat dibakar akan membentuk seperti krirtal,
teksturnya lebih keras dari semula, dan warnanya pun berubah menjadi coklat yang
menandakan bahwa garam juga merupakan senyawa hidrokarbon yaitu mengandung
karbon dan hydrogen.
G. Pertanyaan !
1. Apa perbedaan senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh, berikan contohnya!
Jawab:
 hidrokarbon jenuh yaitu rantai karbonnya semua berikatan tunggal
Contohnya : senyawa alkana (CH4, C2H6, C3H8, dst)
 hidrokarbon tak jenuh yaitu rantai karbonnya memiliki ikatan rangkap 2
atau ikatan rangkap 3
contohnya : senyawa alkena (CH2, C2H4, C3H6, dst) dan senyawa alkuna
(CH, C2H2, C3H4, C4 H6, dst)
2. Identifikasikan sampel pada percobaan diatas pada kategori jenis hidrokarbon
jenuh atau tidak jenuh?
Jawab:
 Minyak tanah = hidrokarbon tak jenuh
 Pertamax = hidrokarbon tak jenuh
 Pertalite = hidrokarbon tak jenuh
3. Mengapa senyawa hidrokarbon bersifat larut dalam senyawa non polar dan tidak
larut dalam senyawa polar?
Jawab:
Hal ini terjadi karena senyawa hidrokarbon tersusun atas ikatan antara atom C -H
dan C-C. Ikatan tersebut merupakan ikatan kovalen dimana C-H adalah kovalen
non polar karena perbedaan kelektronegatifannya tinggi. Semakin panjang rantai
karbon maka semakin non polar sehingga kelarutannya dalam air semakin kecil.
Air merupakan pelarut polar. Berbeda dengan turunan senyawa hidrokarbon
seperti alkohol, keberadaan gugus hidroksil (-OH) menyebabkan alkohol memiliki
batas kelarutan tertentu dalam air.
4. Berdasarkan hasil percobaan, Jelaskan ditandai dengan apa bahwasanya senyawa
tersebut mengandung karbon, hidrogen dan oksigen?
Jawab:
 Gula pasir mengandung karbon ditandai dengan perubahan warna menjadi
coklat kehitaman dan CO2; mengandung hydrogen dan oksigen ditandai
dengan terbentuknya uap air (H2O)
 Tepung terigu mengandung karbon ditandai dengan perubahan warna
menjadi coklat kemudian sedikit keras; mengandung hydrogen dan
oksigen ditandai dengan terbentuknya uap air (H2O)
 Garam mengandung karbon ditandai dengan perubahan warna menjadi
coklat, membentuk seperti kristal, lalu teksturnya lebih keras dari semula;
mengandung hydrogen dan oksigen ditandai dengan terbentuknya uap air
(H2O)

5. a. Tuliskan Rumus kimia beserta struktur nya pada sampel senyawa karbon !
jawab:
Sample Rumus kimia struktur
Gula pasir C12H22O11

Tepung terigu (C6H10O5)n

Garam dapur NaCl

b. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada salah satu sampel percobaan !
(Khusus Pertanyaan pada Prosedur kerja 2 yang ada di video)
Jawab:
Reaksi pembakaran gula pasir

H. Kesimpulan
1. Sifat fisik senyawa hidrokarbon yaitu kelarutan dan densitas. Minyak tanah tidak
larut dalam air dan densitasnya lebih rendah dari air sehingga posisi minyak tanah
ada di atas. Namun pada saat ditetesi minyak sayur, minyak tanah larut dan
densitasnya rapat. Pertamax tidak larut dalam air dan densitasnya lebih rendah
dari air sehingga posisi pertamax ada di atas. Namun pada saat ditetesi minyak
sayur, pertamax larut dan densitasnya rapat. Pertalite tidak larut dalam air dan
densitasnya lebih rendah dari air sehingga posisi pertalite ada di atas. Namun pada
saat ditetesi minyak sayur, pertalite larut dan densitasnya rapat.
2. Pada gula pasir, tepung terigu, dan garam mengandung hydrogen dan karbon.
Ditandai dengan mayoritas saat mengandung karbon maka warna setelah
pembakaran berubah menjadi coklat dan mengandung hydrogen ditandai dengan
adanya uap air.

I. Lampiran
Percobaan 1

Gambar 1. Kondisi sample sebelum dibakar

Gambar 2. Kondisi sample setelah dibakar


Percobaan 2

Gambar 3. Kondisi awal sample

Gambar 4. Kondisi sample ditetesi air


Gambar 5. Kondisi sample ditetesi minyak sayur

Anda mungkin juga menyukai