Anda di halaman 1dari 10

RSUD R.

ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD R. Ali Manshur
Kabupaten Tuban
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Hj. Noor Istichawari,MM
NIP 19660617 200212 2 003

Pengertian Haemorhrage post partum adalah perdarahan


pervaginam 500 ml atau lebih segera sesudah bayi dan
plasenta lahir.

Tujuan Menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien HPP


melalui penanganan cepat dan tepat.
Surat Keputusan Direktur RSUD R.Ali Manshur Nomor
Kebijakan
440/…/KTPS/414.103.3523055/2020 Tentang kebijakan
Pelayanan
Persiapan alat / obat
Prosedur
 Sarung tangan steril
 Haemoset / medicut No. 16 / 18
 Cairan RL /NaCl 0,9% / fimahes
 Oksitosin
 Metilergometrin
 Mesoprostol
 Darah
 Benang jahit perineum
 Lidokain
 Aquabidest
 Spuit 1 / 3 /5 /10 cc
RSUD R. ALI
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)
MANSHUR
Kabupaten Tuban
No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
SPO/VK.17/2020 1/10

 Kondom
 Folley catether N0. 16
 Benang steril

Persiapan pasien
Pastikan lembar informed sudah tertandatangani

Penatalaksanaan :
 Lakukan pemeriksaan TTV
 Ambil contoh darah untuk pemeriksaan
laboratorium dan persiapan tranfusi.
 Pastikan infus lancar, bila perlu dua jalur dengan
jarum No 16 / 18
 Prediksi kehilangan darah dan lakukan koreksi
cairan sesuai derajat syok
 Berikan infus RL + oksitosin 20 iu
 Cari penyebab perdarahan 4 T ( trauma, tissue,
tonus, trombin).
Trauma :
1. Lakukan evaluasi derajat robekan jalan lahir
Lakukan penjahitan luka petineum sesuai derajat
2. robekan
a. Derajat 1
Robekan mengenai mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perineum. Pada derajat ini tidak
memerlukan penjahitan, berikan balutan tekan
pada luka, lepaskan setelah luka tidak
perdarahan aktif.
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

b. Derajat 2
Robekan mengenai mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perineum dan otot perineum,
pada derajat ini memerlukan penjahitan

C Derajat 3

Robekan mengenai mukosa vagina, komisura


posterior, kulit perineum, otot perineum dan otot
sfingter ani, pada derajat ini memerlukan
penjahitan di kamar operasi.

D.Derajat 4

Robekan mengenai mukosa vagina, komisura


posterior, kulit perineum, otot perineum, otot
sfingter ani dan dinding depan rektum. Pada
derajat ini dilakukan repair di OK dan
memerlukan tindak lanjut.
Tissue :
Perdarahan post partum yang disesbakan masih
tertinggalnya sebagian jaringan, sisa plasenta, pada
kasus ini diperlukan tindakan koretage. Bila anemis
koreksi anemisnya dengan tranfusi.

Tonus :
 Perdarahan post partum yang disebabkan karena
berkurang atau adanya konstraksi uterus
 Pelaksanaan
 Massage uterus
RSUD R. ALI
MANSHUR
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)
Kabupaten Tuban

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

o Letakkan tangan pada fundus uteri


o Jelaskan tindakan pada ibu, mungkin akan
terasa tidak nyaman, anjurkan bu untuk
menarik nafas dalam dan perlahan serta
rileks.
o Dengan lembut tapi mantap gerakkan
tangan dengan arah memutar pada fundus
uteri segera setekah lahirnya plasenta
(selama ± 15 detik).
o Bersihkan bekuan darah dan atau selaput
ketuban dari vagina dan saluran serviks
o Pastikan kandung kemih kosong, jika
penuh atau dapat dipalpasi lakukan
kateteritasi dengan teknik aseptik.
 Kompresi Bimanual Interna (KBI)
o Jika uterus tidak berkontraksi selama 15
detik lakukan masase uterus pada fundud
uteri, segera lakukan KBI
o Penolong berdiri di depan vulva, basahi
tangan kanan dengan larutan antiseptik
o Dengan tangan kiri menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk, sissihkan labia mayus
kesisi lateral
o Masukkan tangan secara obstetrik
(menyatukan kelima ujung jari) melalui
introitus kedalam lumen vagina
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

o Kepalkan tangan dalam dan letakkan pada


verniks anterior, tekan dinding anterior
uterus, kerah luar yang menahan dan
mendorong dinding posterior uterus kearah
depan sehingga uterus ditekan dari arah
depan dan belakang
o Tekan kuat uterus diantara kedua tangan,
kompresi uterus ini memberikan tekanan
langsung pada pembuluh darah yang
terbuka (bekas implementasi plasenta)
didinding uterus dan juga memasang
miometrium untuk berkontraksi
o Apabila perdarahan berhenti, pertahankan
pososo demikian sehingga kontraksi uterus
membaik ± 2 menit.
o Keluarkan perlahan-lahan tangan kanan
dengan mengubah kepalan menjadi tangan
obstetrik
o Masukkan kedua tangan kedalam wadah
yang berisi larutan klorin 0,5 %, bersihkan
darah dan lepaskan sarung tangan secara
terbalik lalu rendam dalam larutan klorin
selama 10 menit.
o Cuci tangan 6 langkah, keringkan,
dokumentasikan semua tindakan dan obat-
obatan yang digunakan.
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

 Kompresi Bimanual Eksterna (KBE)


o Jika telah dilakukan KBI selama 5 menit
uterus tetap tidak berkontraksi, lakukan
KBE (bisa dilakukan penolong lain)
o Letakkan satu tangan pada dinding
abdomen dan ding depan korpus uteri dan
diatas simfisis pubis
o Letakkan tangan lain pada dinding
abdomen dan dinding belakang korpus
uteri, sejajar dengan dinding depan korpus
uteri. Usahakan untuk mencakup /
memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin.

Lakukan kompresi uterus dengan cara


saling mendekatkan tangan depan dan

belakang agar pembuluh darah didalam


anyaman miometrium dapat dijepit secara
manual.

o Cara ini dapat menjepit pembuluh darah


uterus dan membantu uterus untuk
berkontraksi.
o Teknik KBE ini memberikan kesempatan
penolong untuk melakukan tindakan
lainnnya (pasang infus, pasang oksigen,
injeksi dll jika hanya ada 1 petugas)
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

 Kompresi Aorta Abdominalis (KAA)


o Baringkan ibu diatas ranjang, penolong
menghadap sisi kanan pasien, atur posisi
penolong sehingga pasien berada pada
ketinggian yang sama dengan pinggul
penolong.
o Tungkai diletakkan pada dasar yang rata
dengan sedikit fleksi pada artikulatio
koksea
o Raba pulsasi arteri fermoralis dengan cara
meletakkan ujung jari telunjuk dan tengah
tangan kanan pada lipatan paha, yaitu
pada berpotongan pada garis lipat paha
dengan garis horizontal yang melalui titik 1
cm diatas dan sejajar dengan tepim atas
simfisi osteum pubis. Pastikan pulsasi
arteri tersebut teraba dengan baik
o Pertahankan perabaan
o Kepalkan tangan kiri dan letakkan bagian

punggung jari telunjuk, tengah, manis dan

kelingking pada umbilikus kearah kolumna

vertebralis dengan arah tegak lurus.

o Dengan tangan yang lain, raba pulsasi


arteri fermoralis untuk mengetahui cukup
tidaknya kompresi, jika pulsasi masih
teraba artinya tekanan kompresi masih
belum cukup, jika kepalan tangan
mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

arteri femoralis akan berkurang atau


berhenti.

o Jika perdarahan pervaginam berhenti,


pertahankan posisis tersebut dan
pemijakan uterus dengan bantukan
penolong lain, hingga uterus berkontraksi
dengan baik.
o Jika perdarahan masih berlanjut,
pertimbangan ligasi arteri uterina dan utero
ovarika atau histerektomi.
 Kondom kateter metode sayeba:
o Cuci tangan dan pakai sarung tangan steril
o Pasang spekulum
o Pegang bibir serviks depan dengan ring tang
o Spekulum dipegang asisten
o Masukkan kondom kateter kedalam cavum
uteri sampai menyentuh permukaan

endometrium atas (fundus).


o Rangkai pangkal kateter dengan ujung
infusion set
o Isikan larutan NaCl 0,9 % melalui infusion
set kateter kedalam kondom sebanyak 250-
350 ml.
o Lihat kondom yang tampak menonjol di
ostium uteri eksternum.
o Evaluasi adakah perdarahan masih keluar
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

dari samping kondom dalam kondom tidak


keluar / lepas.
o Lepaskan infusion set dan kateter diikat
agar cairan NaCl 0,9 % di dalam kondom
tidak keluar/lepas.
o Pasang tampon kassa divagina untuk
menahan agar kondom tidak keluar dari
cavum uteri.
o Pasang kateter menetap selama kondom
kateter terpasang.
o Berikan uterotonika dan kontraksi uterus
dipertahankan minimal sampai 12 jam.
o Berikan antibiotik triple (ampicilin,
gentamicin
o dan metronidazole solution sesuai petunjuk
dokter).
o Tampon kondom dilepas setelah ±24-48 jam
kemudian .
 Ligasi Arteri Uterina
 Histerektomi

Trombine :
Pada kasus yang sangat jarang terjadi adalah
perdarahan post partum yang disebabkan oleh
gangguan faal pembekuan darah.
 Hal ini diketahui dengan melakukan pemeriksaan
faal haemostasis.
 Diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis
penyakit dalam
RSUD R. ALI
MANSHUR
Kabupaten Tuban
HAEMORRHAGE POST PARTUM (HPP)

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


SPO/VK.17/2020 1/10

Unit terkait - Ruang Bersalin


- Ruang Nifas
- Kamar Operasi
- ICU

Anda mungkin juga menyukai