Anda di halaman 1dari 149

Universitas Nurtanio

ENGINEERING
MECHANICS
1. Dr. Lies Banowati, S.T., M.T.
2. Selly Septianissa, S.T., M.T.

Email : selly.septianissa@yahoo.co.id
Hp : 085723034647
RULES

PLEASE PLEASE ABSENCE, QUESTION?


KEEP VIDEO ON DRESS POLITELY AT THE BEGINNING RAISE YOUR
AND AT THE END HAND
OF THE COURSE

The main objective of a course in mechanics should be to develop in the engineering


student the ability to analyze any problem in a simple and logical manner and to apply to
its solution a few, well-understood, basic principles.
Universitas Nurtanio

WHAT IS MECHANICS?
Mechanics can be defined as that science which describes and predicts the co
nditions of rest or motion of bodies under the action of forces. It is divided into t
hree parts: mechanics of rigid bodies, mechanics of deformable bodies, and m
echanics of fluids.

FUNDAMENTAL CONCEPTS AND PRINCIPLES


• If the resultant force acting on a particle is zero,
Fundamental Laws.

theparticle will remain at rest (if originally at rest) or will


FIRST LAW
Newton’s Three

move with constant speed in a straight line (if originally


in motion)
• If the resultant force acting on a particle is not zero, the
particle will have an acceleration proportional to the
SECOND LAW magnitude of the resultant and in the direction of this
resultant force.
• F = ma
• This states that two particles of mass M and m are mutually
attracted with equal and opposite forces F and -F of
THIRD LAW magnitude F given by the formula
𝑀𝑚
• F=G
𝑟2
Universitas Nurtanio

Rigid body mechanics


• Disebut juga dengan Mekanika Benda Tegar
• Dibagi menjadi :
 Static atau statika
 Dynamic atau dinamika

• Static
Terkait dengan kesetimbangan benda (body equilibrium): diam atau berger
ak dengan kecepatan konstan

• Dynamic
Terkait dengan benda yang bergerak dipercepat
Universitas Nurtanio

SYSTEMS OF UNITS
Buktikan 1 lb = 4,448 N
Buktikan 1 lb = 4,448 N
Universitas Nurtanio

GAYA
• Gaya merupakan suatu vector dimana vector adalah P
besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya
(misalnya: kecepatan, gaya, impuls dan sebagainya)
• Dalam mekanika teknik, gaya dapat diartikan sebagai A
muatan yang bekerja pada suatu konstruksi Gaya P mempunyai
• Sifat gaya : besaran, arah dan titik
tangkap yaitu A
1. Mempunyai besaran
2. Mempunyai arah
3. Mempunyai titik tangkap
Universitas Nurtanio

RESULTAN GAYA
• Resultan gaya adalah penjumlahan setiap vektor gaya.

• Resultan gaya yang tidak sama dengan nol mengakibatkan benda b


ergerak dengan percepatan (a) tetap sesuai rumus F=ma.
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

ISTILAH GAYA
F1 F2
F3
F2
F3
F1
F4

Gaya konkruen Gaya koliner Gaya koplanar


Universitas Nurtanio

Vektor vs Skalar
Skalar Vektor
Vektor (Vector) : suatu nilai fisik yang tidak hanya
Skalar (scalar) : Suatu nilai fisik yang
mempunyai besar (magnitude), tetapi juga arah
mempunyai besaran (Mangitude); (+) atau (-)
(direction)

Contoh skalar : panjang, massa dan waktu Contoh : gaya, posisi, momen
Universitas Nurtanio

Operasi Vektor : perkalian/pembagian


Perkalian atau pembagian vektor dengan skalar
Perkalian dengan skalar positif :
• Besar vektor meningkat sebesar hasil perkaliannya
• Arah vektor tidak berubah

Perkalian dengan skalar negatif :


• Besar vektor sama dengan hasil perkaliannya
• Arah vektor berubah
Universitas Nurtanio

Operasi Vektor : penjumlahan


1. Parallelogram law

Vektor A dan vektor B


1. Hubungkan vektor A dan B, Sehingga concurrent
2. Dari ujung depan vektor B, buat garis sejajar dengan vektor A. Demikian juga dari ujung depan
vektor A, buat garis sejajar dengan vektor B. Sehingga terjadi perpotongan di titik P
3. Garis diagonal parallelogram ke titik P membentuk R (vektor resultan); R = A+B
Universitas Nurtanio

Operasi Vektor : penjumlahan


1. Triangle Law

1. Hubungan ujung depan vektor A dengan ujung belakang vektor B


2. R = dari ujung belakang A sampai ujung depan vektor B
• berlaku sebaliknya
• Pejumlahan vektor bersifat commulative
R = A+B = B+A
Universitas Nurtanio

Metode untuk mencari resultan gaya secara analisis :

F2 R R
F2 R F2

θ α
θ

F1 F1 F1

R = 𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1𝐹2𝑐𝑜𝑠θ


R= + 𝐹12 𝐹22
Tan θ = F2 / F2 R = 𝐹12 + 𝐹22 − 2𝐹1𝐹2𝑐𝑜𝑠α
Universitas Nurtanio

The screw eye is subjected to two forces, F1 and F2.


Determine the magnitude and direction of the resultant force.
1. Gunakan Parallelogram Law
Universitas Nurtanio

2. Buat segitiga vektor


Universitas Nurtanio

Collinear Forces
• 2 buah vektor mempunyai arah yang sama
• Berlaku prinsip penjumlahan skalar (bukan parallelogram ataupun triangle)
Universitas Nurtanio

Coplanar Forces
• Jika gaya diuraikan menjadi komponen gaya sepanjang sumbu x dan
sumbu y → RECTANGULAR COMPONEN

• Penyelesaian : SCALAR NOTATION atau CARTESIAN VECTOR NOTATION


Universitas Nurtanio

Scalar Notation
F diperoleh dengan parallelogram
• F = Fx + Fy
• Fx = F cos θ
• Fy = F sin θ
Universitas Nurtanio

Cartesian Vector Notation

Komponen gaya pada arah x dan y


dalam bentuk Cartesian i dan j
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

A man pulls with a force of 300 N on a rope attached to


a building, as shown in Fig. 2.23a. What are the horizont
al and vertical components of the force exerted by the ro
pe at point A?
Universitas Nurtanio

A force F 5 (700 lb)i + (1500 lb)j is applied to a bolt A.


Determine the magnitude of the force and the angle u
it forms with the horizontal.
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Cartesian Vectors
• 3D problems → vektor direpresentasikan ke dalam bentuk
Cartesian Vectors

• Right-handed coordinate system;


 Ibu jari : z +
 Jari-jari melengkung pada sumbu z,
 Diarahkan dari sumbu x (+) menuju sumbu y (+)
Universitas Nurtanio

Jadi :
A = Ax + Ay + Az
Merupakan penjumlahan dari 3
komponen rectangular

Cartesian Unit Vektor

A = A’ +Az
A’ = Ax + Ay
Universitas Nurtanio

Biru : A = √(A’² +Az²)


Abu : A’ = √(Ax² + Ay²)
Universitas Nurtanio

Arah Vektor Cartesian


• Coordinate direction angle : α (alpha), ꞵ (beta),
γ (gamma)
• Diukur dari ujung belakang (tail) vektor ke arah sb
x, y, dan z positif
Universitas Nurtanio

Menentukan α,ꞵ,γ
Universitas Nurtanio

Cara mudah menentukan arah cosinus


• Membuat unit vektor uA pada arah A
• Jika A merupakan bentuk vector Cartesian (A = Axi + Ayj + Azk)
maka

• Sehingga
𝑨= 𝑨𝟐𝒙 + 𝑨𝟐𝒚 + 𝑨𝟐𝒛


Universitas Nurtanio

• Ingat bahwa

• Jika besar dan koordinat A sudah diketahui, maka dalam bentuk


Cartesian Vector:


Universitas Nurtanio

Cara lain
• Arah vektor A bisa menggunaka 2
sudut : θ dan Φ (phi)
• Komponen A : gunakan prinsip
trigonometri (segitiga warna biru),
dihasilkan:
Universitas Nurtanio

• Dengan prinsip trigonometri

• Sehingga betuk vektor Cartesian d


ari A menjadi :
Universitas Nurtanio

Penjumlahan Vektor Cartesian


• Berlaku untuk pengurangan juga
• Diekspresikan dalam bentuk komponen
Cartesian

R merupakan penjumlahan skalar dari ko


mponen i, j, k dari A dan B
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Tentukan besar resultan gaya dan sudut arah koordinat


Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Kondisi Setimbang
• Kesetimbangan = Equilibrium = static equilibrium
• Suatu partikel dikatakan setimbang, jika :
 Tetap diam (jika sebelumnya diam) atau
 Mempunyai kecepatan konstan (jika bergerak)
• Tetapi: istilah equilibrium atau static equilibrium seringkali digun
akan untuk menggambarkan benda dalam keadaan diam
Universitas Nurtanio

Free Body Diagram atau Diagram Benda Bebas


• Suatu gambar yang menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu partikel; baik
gaya yang sudah diketahui ataupun belum
• Tanpa FBD → penyelesaian persamaan kesetimbangan akan mengalami kesulitan

Tahapan membuat FDB


• Gambar membetuk outline-nya
 Bayangkan bahwa partikel diisolasi dari sekitarnya
• Tunjukkan semua gaya-gaya yang bekerja
 Active force; gaya yang cenderung membuat partikel bergerak
 Reactive force; gaya yang berusaha membuat partiket tidak bergerak
• Identifikasi masing masing gaya
 Untuk gaya yang sudah diketahui: beri tanda (besar dan arahnya)
 Untuk gaya yang belum diketahui: beri symbol beserta arah
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Sistem Gaya 3D
• Bahwa ∑F = 0
• Sehingga untuk 3D:
 ∑Fxi + ∑Fyj + ∑Fzk = 0

• Penentuan FBD dan persamaan kesetimbangan sama dengan sistem gaya 2D (hanya
tambah sumbu z)
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Momen Gaya; Formulasi Skalar


• Jika suatu gaya bekerja pada benda :
 Ada kecendrungan benda berputar thd
suatu titik yang tidak segaris dengan
gaya tsb.
• Disebut dengan torsi (torque). Tetapi sering
disebut sebagai momen gaya (momen)
Universitas Nurtanio

• F (gaya) dan titik O terletak pada satu


bidang.
• Mₒ = Momen terhadap titik O atau
momen terhadap garis sumbu yang
melalui titik O dan tegak lurus terha-
dap bidang.
• Mₒ = besaran vektor (punya besar dan
arah)
Universitas Nurtanio

Magnitude

Dimana
d = lengan momen (momen arm) atau jarak tegak lurus dari sumbu p
ada titik O terhadap garis aksi gaya

Satuan momen : N.m atau lb.ft


Universitas Nurtanio

Direction
• Arah Mₒ didefinisikan menurut
sumbu momennya; yaitu tegak
lurus terhadap bidang dimana F
bekerja dengan lengan momen
d
• Gunakan aturan tangan
Universitas Nurtanio

Resultan Momen
• (𝑀𝑅 )ₒ algebraic sum dari semua momen yang bekerja
pada sistem

• Jika hasil (+) ;


 Arah momen berlawanan
jarum jam
• Jika hasil (-) ;
 Arah momen searah jarum jam
Universitas Nurtanio

Contoh-contoh
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Momen Gaya : Formulasi Vektor


• Mₒ dapat diekspresikan dengan
menggunakan vektor cross
product

Dimana r merupakan vektor posisi


yang diarahkan dari titik O ke sem-
barangan titik pada garis gaya F
Universitas Nurtanio

Besar Momen Gaya


Universitas Nurtanio

Cartesian Vektor Formula


Universitas Nurtanio

• Determinan
Universitas Nurtanio

Tentukan besarnya momen yang di-


hasilkan oleh gaya F terhadap titik O.
Nyatakan dalam bentuk vektor carte-
sian
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

What is couple?
Merupakan dua gaya yang seja-
jar, yang mempunyai besar
sama namun berbeda arah dan
dipisahkan oleh jarak yang te-
gak lurus, d

Resultan gaya = 0 → efek kopel


menghasilkan putaran (kecendr
ungan berputar)
Universitas Nurtanio

• Momen yang dihasilkan → momen


kopel (couple moment)

• Besar couple moment :


jumlah momen pada kedua gaya
kopel terhadap sembarang titik.

• Vektor 𝑟𝐴 dan 𝑟𝐵 dari titik O ke


titik A dan B yang terletak pada
garis aksi gaya F dan -F
Universitas Nurtanio

• Momen kopel yang dihasilkan

• Namun karena

Maka : This result indicates that a couple mome


nt is a free vector, i.e., it can act at any
point since M depends only upon the
position vector 𝒓𝑨 dan 𝒓𝑩 directed betwe
en the forces and not the position vector
s and directed from the arbitrary point O
to the forces
Universitas Nurtanio Formulasi Skalar
Besar momen kopel M (M) :

F = besar salah satu gaya


d = jarak tegak lurus atau lengan momen
antara 2 gaya

Arah momen kopel → aturan tangan kanan


 Arah ibu jari = arah momen M
 Arah 4 jari berputar = arah putaran akibat
gaya-gaya kopel
Universitas Nurtanio Formulasi Vektor
Vektor perkalian silang (cross product)

 Jika momen bekerja terhadap titik A,


maka momen dari gaya –F = 0 (nol)
 Momen akibat gaya F diperoleh dengan
persamaan di atas
Universitas Nurtanio Equivalent Couples
Jika dua buah kopel menghasilkan momen
dengan besar dan arah sama, maka dua
kopel tersebut dikatakan equivalent
Universitas Nurtanio

Resultant Couple Moment


Momen kopel berupa vektor → resultannya
dapat diperoleh dengan penjumlahan vektor

Jika lebih dari 2 momen kopel :


Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Determine the x and y components


of each of the forces shown.
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Two cables are tied together at


C and are loaded as shown.
Determine the tension (a) in ca
ble AC, (b) in cable BC.
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

GAYA PADA BALOK (BEAM) DAN


KABEL
Universitas Nurtanio

Beam Theory
What is Beam ?
• Bagian struktur yang mempunyai panjang lebih besar dari dimensi
penampangnya
• Menerima beban yang umumnya tegak lurus terhadap sumbu
memanjang
• Beban (load) bisa terpusat (concentrated) ataupun terdistribusi deng
an panjang tertentu (distributed)
A beam is defined as a structural member designed primarily to
support forces acting perpendicular to the axis of the member
Universitas Nurtanio

GAYA DALAM PADA BATANG


Universitas Nurtanio

• Perbedaan prinsip antara be


am, beban aksial (axial loa
ded bars) dan beban torsion
al (torsional loaded shafts)
 yaitu tergantung pada ar
ah beban yang bekerja t
erhadap sumbu memanj
ang
• Beam = lateral load atau t
ransversal load
Universitas Nurtanio

Konsep Desain Beam


Universitas Nurtanio
Beam Types

Statically Statically
Combination
Determinate Indeterminate
Beam
Beam Beam
• Simply • Continous • Can be
supported • Beam fixed at determinate or
(simple) one end & indeterminate
• Overhanging supported at the
• Cantilever other end
• Fixed
Universitas Nurtanio

Statically Determinate Beam


Universitas Nurtanio

Statically Indeterminate Beam


Universitas Nurtanio

Beam Classification
Universitas Nurtanio

Beam Support
• Beam support = Tumpuan

• Jenis-jenis tumpuan
 Roller (1-DOF)
 Pinned (2-DOF)
 Fixed (3-DOF)

• DOF = Degree of Freedom


(Derajat kebebasan); sesuatu yang me
ngambarkan arah pergerakan sistem
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Kasus Beban Terdistribusi


• Beban terdistribusi merata
(Uniformly distributed load)
• Beban terdistribusi bervariasi
(Varying disturbed load)

• 2 langkah yang harus dilakukan jika berhada


pan dengan beban terdistribusi:
1. Hitung beban terpusat (P dalam N atau lb) dari nilai beban terdistribu
si (q atau w dalam N/m atau lb/ft)
2. Cari posisi diman P terpusat bekerja (tentukan lokasi titik pusat dari l
uas area (dibawah kurva))
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

MOMEN DALAM, GAYA GESER DALAM DAN GAYA NORMAL DALAM


Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio
Universitas Nurtanio

Anda mungkin juga menyukai