Anda di halaman 1dari 56

Dinding Dada, Rongga

Dada, Paru, dan Rongga


PIeura

75
76 BAB 3

Anatomi Dasar Trachea dan Bronchus Principalis 95


Dinding dada Paru 95
Diaphragma Catatan Fisiologi: Mekanisme Respirasi 105
Catatan Fisiologi: Fungsi Diaphragma I nspirasi 105

Catatan Embriotogi: Pembentukan Diaphragma Ekspirasi 108

Otot-Otot Respirasi Tambahan Catatan Embriotogi: Pembentukan Paru dan Pteura 109
Arteria Thoracica lnterna Gambaran Radiografik Paru dan Dinding Dada 111
Vena Thoracica lnterna
Anatomi Permukaan Trachea, Paru, dan Pteura 111
Otot-Otot yang Menghubungkan Extremitas Superior dengan
Trachea 111
Dinding Dada 85
Paru 123
Otot-Otot Pangkal Leher yang Berhubungan dengan Costa I 87
Pteura 123'
Ctavicula dan Hubungannya dengan Apertura Thoracis Superior 87
Mamma 87 Anatomi Permukaan Pembutuh Darah 126

Catatan Embriotogi: Pembentukan Mamma 90 Gtanduta Mammaria 126


Dada
Rongga 97 Pertanyaan 127
Pteura 93 Jawaban dan Penjelasan '130

f,)emahaman mengenai struktur dinding dada dan diaphragma bawah rangka thorax meliputi organ abdomen bagian atas, sehingga
I mutlak dimiliki oleh seseordnB yang ingin mengefti bagaimana ikut melindungi organ'organ yang ada di dalamnya seperti hepar,
gerakan normal dinding dada pada proses pengisian udara di dalam gaster, dan lien. Walaupun dinding dada kuat, Iuka tumpul atau tusuk
paru. dapat mencederai organ-organ lunak yang ada di dalamnya. Hal ini
Rangka thorax juga mempunyai fungsi proteksi, tidak hanya terutama penting di era di mana kecelakaan mobil, Iuka tusuk, dan
untuk paru tetapi juga organ-organ penyokong kehidupan lainnya luka tembak sering ditemui.
seperti jantung dan pembuluh darah besar. Tambahan pula, bagian

ANAT*'XI DASAR Corpus sterni di atas bersendi dengan manubrium sterni pada
articulatio manubriosternalis dan di bawah bersendi dengan
processus xiphoideus pada articulatio xiphosternalis. Pada setiap
sisi terdapat lekukan-lekukan untuk bersendi dengan cartilago
costalis II sampai VII(Gambar 3-1).
Processus xiphoideus (Gambar 3-1) merupakan selembar tipis
Dinding Dada cartilago yang mengalami ossifikasi pada ujung proksimalnya
pada orang dewasa. Tidak ada costa ataupun cartilago costalis
yang melekat padanya.
Dinding dada dibentuk oleh sternum, costa, dan cartilago costalis
(Gambar 3-1).
I Costa
Terdapat 12 pasang costa, yang semuanya di posterior melekat
I Sternum pada vertebra thoracica (Gambar 3-1 dan 3-2). Costa dibagi dalam
3 kategori berikut ini:
Stemum terletak di garis tengah dinding depan dacla. Sternum
merupakan tulang pipih yang dapat dibagi dalam tiga bagian: Costae verae: tujuh pasang costa paling atas, melekat pada
manubrium sterni, corpus sterni, dan processus xiphoideus. stemum di sebelah anterior melalui cartilago costalisnya.
Manubrium sterni merupakan bagian atas sternum. Bersendi Costae spuriae: pasangan costa VIII, IX, dan X di anterior
dengan corpus sterni pada articulatio manubriosternalis. Bersendi melekat satu dengan yang lain dan ke costa VII melalui
dengan clavicula serta cartilago costalis I serta bagian atas cartilago cartilago costalis dan sendi sinovial yang kecil.
costalis II pada masing-masing sisi (Gambar 3-1). Terletak di depan Costae fluctuantes: pasangancosta XI danXII tidakmempunyai
vertebra thoracica III dan IV. perlekatan di anterior.
D/ND/NG DADA, RONGGADADA, PARU, DAN RONGGAPLEURA 77

incisura suprasternalis
fovea untuk
clavicula corpus vertebrae
thoracicae I

manubrium sterni
fovea untuk corpus sterni
cartilago costalis
I costa

manubrium
sterni fovea untuk
cartilago costalis
il
angulus sterni
fovea untuk
cartilago costalis
ilt cartilago
corpus sterni costalis
fovea untuk
cartilago costalis

fovea untuk
cartilago costalis

costa Xll
fovea untuk
processus
cartilago costalis
costae fluctuantes xiphoideus

fovea untuk
cartilago costalis
vil
A processus xiphoideus B

Gambar 3-1 A. Permukaan anterior sternum. B Sternum, costa, dan cadilago costalis membentuk rangka thorax.

Costa Regu lar/Tipi l<al utama untnk lenp;an atas, yaitu A. dan Vsubclavia
pembr-rlr-rh
(Cambar 3-3). Costa ini kecil dan pipih dari atas ke bawah.
Costa regular merupakan tulang berbentuk panjang, melintir,
M.scalenus anterior melekat pada permukaan atas dan pinggir
pipih dan mempunyai pinggir atas yang membulat, dan pinggir
dalamnya. Anterior terhadap M. scalenus anterior, V. subclavia
bawah mempunyai alur (sulcus costae), yang berisi A, V, dan N.
menyilang costa. Posterior terhadap tempat melekatnya otot,
intercostalis. Ujung anterior dari setiap costa dilekatkan pada
A.subclavia dan truncus inferior plerr-rs brachialis menyilang costa
cartilago costalis yang sesuai (Gambar 3-2).
dan berhubungan dengan tulang.
Costa mempunyai caput, collum, tuberculum, corpus, dan
angulus (Gambar 3-2). Caput mempunyai dua fovea articularis
untuk bersendi dengan corpus vertebra yang nomornya sama
dan dengan vertebra yang terletak tepat di atasnya (Cambar I Cartilago Costalis
3-2). Co1lum merupakan bagian yang sempit terletak di antara
Cartilago costalis merupakan batang cartilago yang menghu-
caput dan tuberculum. Tuberculum merupakan tonjolan pada
bungkan tujuh costa bagian atas dengan pinggir lateral sternum
permukaan luar costa dan mempunyai fovea articularis untuk
dan costa VIII, IX, dan X ke cartilago yang terdapat tepat di atasnya.
bersendl dengan processus transversus vertebrae yang nomornya
Cartilago costalis XI dan XII berakhir pada otot-otot abdomen
sama (Gambar 3-2). Corpus berbentuk tipis, kurus, dan melintir
(Gambar 3-1).
sepanjang sumbu panjangnya. Pada pinggir inferiornya terdapat
Cartilago costalis berperan penting terhadap elastisitas dan
sulcus costae. Angulus costae adalah tempat di mana corpus costae
mobilitas dinding dada. Pada orang ianjut usla, cartilago costae
melengkung ke depan dengan tajam.
cenderung kehilangan sebagian fleksibilitasnya sebagai akibat
kalsifikasi superfisial.
Costa I regu larlAtipikal
Costa I penting di klinik karena mempunyai hubungan eral
dengan saraf-saraf bagian bawah plexus brachialis dan pembulr:h-
78 BAB 3

fovea costalis processus transversi


fovea costalis superior

corpus vertebrae

discus intervertebralis

caput costae

collum costae sternum

potongan melintang costa cartilago costalis

sulcus costae

Gambar 3-2 Costa V kanan bersendi di posterior dengan columna vedebralis dan di anterior dengan sternum. Perhatikan
bahwa caput costae bersendi dengan corpus veftebra nomor yang sama dan vertebra yang terletak tepat di atasnya, Perhatikan
juga adanya sulcus costae di sepanjang pinggir bawah costa.

( Sendi-Sendi Dinding Dada/Thorax Persendian Tuberculum Costae

Tuberculum costae bersendi melalui sendi sinovial dengan


Persendian Sternum
processus transversus vertebrae yang sesuai nomornya (Gambar
Articulatio manubriosternalis merupakan sendi cartilaginosa 3-2). (Persendian ini tidak ada pada costa IX dan XII).
antara manubrium sterni dan corpus stemi (Gambar 3-1). Sedikit
gerakan angular mungkin dilakukan selama respirasi.
Articulatio xiphosternalis merupakan sendi cartilaginosa Persendian Antara Costa dengan
antara processus xiphoideus (cartiiago) dan corpus sterni (Gambar Cartilago Costalis
3-1). Processus xiphoideus biasanya bergabung dengan corpus
Merupakan sendi cartilaginosa, dan tidak ada gerakan yang
sterni pada usia pertengahan.
mungkin dilakukan.

Persendian pada Costa Persendian Cartilago Costalis dengan Sternum


Persendian Caput Costae Cartilago costalis I bersendi dengan manubrium stemi melalui
Dari costa II sampai IX, caput costae bersendi dengan corpus sendi cartilaginosa, dan tidak ada gerakan yang mungkin
vertebrae yang sama nomornya melalui sendi sinovial dan pada dilakukan (Gambar 3-1). Cartilago costalis II sampai VII bersendi
corpus vertebra yang ada tepat di atasnya (Gambar 3-2). Terdapat dengan pinggir lateral sternum melalui sendi sinovial. Selain itu,
ligamentum intra-articulare kuat yang menghubungkan caput cartilago costalis Vf VII, VII, IX, dan X bersendi satu dengan yang
costae dengan discus intervertebralis. Caput costae I dan tiga costa lain melalui sendi sinovial yang kecil pada pinggirnya masing-
yang terbawah mempunyai sebuah sendi sinor.ial pada corpus masing. Cartilago costalis XI dan XII terbenam di dalam otot-otot
vertebrae yang sesuai. abdomen.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARIJ, DAN RONGGA PLEURA 79

Gerakan Costa dan Cartilago Costalis I Spatium lntercostale


Costa I bersama dengan cartilago costalisny'a difiksasi pada manu-
Ruang antar costa berisi tiga jenis otot respirasi: M.intercostalis
brium sterni, sehingga tidak dapat digerakkan. Pengangkatan dan
externus, M.intercostalis internus, dan M. intercostalis intimi.
penurunan costa selama respirasi diikuti oleh gerakan pada sendi-
sendi di caput dan tuberculum costae, sehingga memungkinkan
M.intercostalis intimi di sebelah dalam dilapisi oleh fascia
endothoracica, yang permukaan dalamnya dilapisi lagi oleh pleura
collum costae berputar di sekeliling sumbunya.
parietalis. A.V.N.intercostalis berjalan di antara lapisan tengah dan
lapisan paling dalam otot-otot (Gambar 3-4). Mereka tersusun dari

I AperturaThoracis Superior
atas ke bawah dalam urutan: V.intercostalis, A.intercostalis, dan
N.intercostalis (Disingkat VAN).
(Pintu Keluar)
Rongga thorax berhubungan dengan pangkal leher melalui lubang
( Musculus lntercostalis
yang disebut apertura thoracis superior (pintu keluar). Disebut M.intercostalis externus membentuklapisanyang paling luar.Arah
pintu keluar karena pembuluh-pembuluh darah dan saraf penting serabut-serabutnya ke bawah dan depan, darl pinggir bawah costa
keluar dari rongga dada melalui lubang ini, menuju ke leher dan di atasnya ke pinggir atas costa yang ada di bawahnya (Gambar
extremitas superior. (Cambar 3-3). Apertura dibatasi di posterior 3-4). Otot berjalan ke depan, sampai ke cartilago costalis, di mana
oleh vertebra thoracica pertama, di lateral oleh pinggir medial otot diganti oleh aponeurosis,disebut membrana intercostalis
costa I dan cartilagonya, dan di anterior oleh pinggir superior anterior (externus) (Gambar 3-5).
manubrium sterni. Apertura terletak miring menghadap ke atas M.intercostalis internus membentuk lapisan tengah. Arah
dan depan. Melalui lubang kecil ini berjalan esophagus dan serabut-serabutnya ke bawah dan belakang, dari sulcus costae di
trachea, serta banyak pembuluh darah dan saraf. Oleh karena atas sampai pinggir atas costa yang ada di bawahnya (Gambar 3-4).
apertura terletak miring, maka apex dari paru dan pleuranya Otoi-otot berjalan ke belakang dari sternum di depan sampai ke
menonjol ke atas ke daerah leher (Gambar 3-3). angulus costae di belakang, di mana otot diganti oleh aponeurosis,
membrana intercostalis posterior (internus) (Gambar 3-5).

M.scalenus medius

plexus brachialis

cupula cervicalis pleurae


insersi M. scalenus medius

M. scalenus anterior
insersi M. scalenus
anterior

truncus inferior
plexus brachialis

costa I
A. dan V. subclavia

Gambar 3-3 Apertura thoracis superior (pintu keluar) mernperlihatkan cupula cervicalis pleurae pada sisi kirl tubuh dan
hubungannya dengan pinggir dalam costa I. Perhatikan juga adanva plexus brachialis dan A.V subclavia.
80 BAB 3

kulitt
fascia superficialis M. serratus anterior cavitas pleuralis

V. intercostalis
A. intercostalis
N. intercostalis

M. intercostalis externus pleura visceralis

pleura parietalis
M. intercostalis intimi
A

kulit
pleura visceralis
fascia superficialis
cavitas pleuralis (ruangan)

pleura parietalis dan fascia endothoracica

M. serratus anterior M. intercostalis intimi

M. intercostalis internus
jarum su.ntik

M. intercostalis
externus

B Gambar 3-4 A. Potongan melalui spatium intercostale. B. Struktur-struktur yang ditembus


oleh jarum bila ditusukkan dari permukaan kulit ke rongga pleura. Tergantung tempat
penusukkan, lYm. pectorales mungkin tertusuk demikian pula lvl. serratus anterior.

M.intercostalis intimi membentuk lapisan paling dalam Fungsi Musculus lntercostalis


(Gambar 3-4) dan analog dengan M.transversus abdominis pada
dinding anterior abdomen. Otot ini rneruprakan lapisan otot yang Bila Mm.intercostalis berkontraksi, cenderung mendekatkan
tidak lengkap dan menyilang lebih dari satu spatium intercostale costa satu dengan lainnya. Jika costa I difiksasi oleh kontraksi
vang terdapat di antara costa. Ke dalam, berhubungan dengan otot-otot yang terdapat pada pangkal leher, yaitu Mm.scaleni,
fascia endothoracica dan pleura parietalis dan ke luar berhubungan Mm.intercostales akan mengangkat costa II sampai XiI ke arah
dengan A.V.dan N.intercostalis. M.intercostalis intimi dapat dibagi costa I, seperti pada inspirasi. Sebaiiknya, jika costa XII difiksasi
dalam tiga bagian (Gambar 3-5), yang kurang leblh terpisah satr-r oleh M.quadratus lumborum dan otot-otot serong dinding
dengan yang 1ain. abdomen, costa I sampai ke XI akan tertarik ke bawah oleh
DINDING DADA,, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 81

ramus posterior
N. spinalis aorta thoracalis
N- intercostalis
A. intercostalis posterior
ramus muscularis
intercostalis externus

cabang untuk
pleura parietalis M. intercostalis internus

M. intercostalis intimi

ramus cutaneus
lateralis ramus cutaneus
lateralis

A. intercostalis anterior
A. thoracica interna
ramus cutaneus antenor ramus perforantes

Gambar 3-5 Potongan melintang thorax, memperlihatkan distribusi N.intercostalis, A.intercostalis posterior, dan A.intercostalis
anterior yang regular.

kontraksi Mm.intercostales, seperti pada ekspirasi. Selain itu, tonus Vv.intercostales posteriores yang sesuai mengalirkan darah
Mm.intercostales selama fase-fase respirasi berperan memperkuat kembali ke Vazygos atau Vhemiazygos (Cambar 3-6 dan 3-7),
jaringan-jaringan yang ada di dalam spatium intercostale,
jadi dan Vv.intercostales anteriores mengalirkan darah ke depan ke
mencegah pengisapan ke daiam atau pendorongan ke jaringan
1u ar V.thoracica interna dan V.musculophrenica.
akibat perubahan tekanan intratorakal. Untuk keterangan lebih
lanjut mengenai kerja otot-otot lni, lihat mekanisme respirasi
pada halaman 105.
I Nn.intercostales
Nn.intercostales merupakan rami anteriores dari sebelas Nervus
Persarafan M m.intercostales spinalis thoracalis yang pertama (Gambar 3-B). Ramus anterior dari
N.spinalis thoracalis keduabelas terletak di abdomen dan berjalan
Nn.lntercostales
ke depan di dalam dinding abdomen sebagai N.subcostalis. Lihat

( Aa. dan Vv.intercostales


Gambat 17-25.
Setiap N.intercostalis masuk ke dalam spatium intercostale
Setiap spatium intercostale mempunyai satu A.intercostalis antara pleura parietalis dan membrana intercostalis posterior
posterior yang besar dan dua A.intercostalis anterior yang keci1. (Gambar 3-4 dan 3-5). Kemudian berjalan ke depan dan bawah
bertemu dengan A.dan Vintercostalis di dalam sulcus costae yang
I Aa.intercostales posteriores pada dua spatium intercostale sesuai, dl antara M.intercostalis intimi dan M.intercostalis internus.
yang pertama berasal dari A.intercostalis superior, cabang Enam saraf yang pertama didistribusikan di dalam spatium
dari truncus costocervicalis dari A.subclavia. Aa.intercostales intercostalenya. N.intercostalis ke sembilan sampai kesebelas
posteriores pada sembilan spatium intercostale yang bawah meninggalkan ujung anterior spatium intercostale dengan berjalan
dipercabangkan dari aorta thoracalis (Gambar 3-5 dan 3-6). di permukaan dalam cartilago costalis, untuk masuk ke dalam
a Aa.intercostales anteriores pada enam spatium intercostale dinding anterior abdomen. N.intercostalis kesepuluh dan sebelas
yang pertama dipercabangkan dariA.thoracica interna (Cambar berjalan langsung ke depan ke dalam dinding abdomen.
3-5 dam 3-6), yang berasal dari bagian pertama A.subclavia.
Aa.intercostales anteriores pada spatium intercostale yang
Cabang-Cabang
lebih bawah dipercabangkan dari A.musculophrenica (salah
satu cabang terminal A.thoracica interna). Lihat Gambar 3-8.

Masing.masingA.intercostalis memberikan cabang untuk otot- o Rami communicantes menghubungkan N.intercostalis ke


otot, kulit, dan pleura parietalis. Pada daerah glandula mamma ganglion truncus sympathicus (Gambar 1-18). Ramus grisea
wanita, cabang-cabang yang menuju ke struktur permukaan bergabung dengan saraf, medial terhadap tempat di mana
berukuran besar. ramus alba meninggalkarmya.
82

V. intercostalis
posterior
A. intercostalis
posterior
N. intercostalis

M. intercostalis
internus

M. intercostalis
intimi

Aorta
thoracalis
pars
decendens

Gambar 3-6 A. Permukaan dalam ujung posterior dari dua spatium intercostale yang regular; membrana intercostalis posterior
dibuang supaya lebih jelas. B. Permukaan anterior thorax memperlihatkan perjalanan A.dan Vthoracica interna. Vasa ini
berjalan turun ke bawah sekitar satu jari dari pinggir lateral sternum.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARI,J, DAN RONGGA PLEURA 83

Dengan kekecualian tersebut di atas, enam nervus intercostalis


pertama menyarafi kulit dan pleura parietalis yang meliputi
V. intercostalis permukaan luar dan dalam spatium intercostale, serta musculi
superior sinistra intercostales yang terdapat pada setiap spatium intercostale,
musculus levator costarum, dan musculus serratus posterior.
V. azygos saat
Selain itu, nervus intercostalis ke tujuh sampai ke sebelas
hendak bermuara menyarafi kulit dan peritoneum parietalis yang meliputi permu-
ke V. cava superior kaan luar dan dalam dinding abdomery dan otot-otot anterior
V. hemiazygos abdomery yaitu musculus obliquus abdominis externus, musculus
superior obliquus abdominis internus, musculus transversus abdominis,
dan musculus reclus abdominis.
'Vv. intercostales
posteriores
I Membrana Suprapleuralis
Di sebelah atas, thorax berhubungan dengan pangkal leher me-
lalui apertura yang sempit, apertura thoracis superior. Apertura
V. azygos
thoracis superior dilalui oleh alat-alat yang berjalan antara thorax
dan leher (esophagus, trachea, pembuluh darah dan sebagainya)
dan sebagian besar alat-alat tersebut terletak dekat garis tengah.
Pada setiap sisi dari alat-alat ini apertura ditutupi oleh lapisan
V. hemia zygos inferior fascia tebal yang disebut membrana suprapleuralis (lihat Gambar
3-15). Lapisan fibrosa yang berbentuk tenda ini di lateral melekat
pada pinggir medial costa I dan cartilago costalis. Apexnya melekat
V. subcostalis V. lumbalis
dextra
pada ujung processus transversus vertebrae cervicalis VII dan di
ascendens sinistra
medial melekat pada fascia yang meliputi alat-alat yang berjalan
dari thorax menuju ke leher. Fascia fibrosa ini melindungi pleura
cervicalis dan tahan terhadap perubahan tekanan intratorakal
Gambar 3-7 Diagram penataan umum dari V.azygos, V.hemiazygos yang terjadi selama pergerakan respirasi.
superior (V.hemiazygos accessorius), dan V.hemiazygos inferior
(Vhemiazygos).
Diaphragma

Diaphragma merupakan septum yang tipis, muscular, dan tendi-


a Ramus collateralis berjalan ke depan di bawah dari saraf nosa yang memisahkan rongga dada di atas dengan rongga
utama. abdomen di bawah (Gambar 3-9). Diaphragma ditembus oleh alat-
a Ramus cutaneus lateralis mencapai kulit pada dinding alat yang berjalan dari dada ke abdomen.
samping thorax dan bercabang dua menjadi ramus anterior Diaphragma merupakan otot terpenting untuk respirasi.
dan ramus posterior. Bentuknya seperti kubah dan terdiri dari bagian pinggir yang
t Ramus cutaneus antedor membentuk cabang terminai utama. merupakan bagian otot dan bagian tengah yang bertendo. Origo
Mencapai kulit dekat garis tengah thorax. Saraf ini bercabang diaphragma dapai dibagi dalam tiga bagian:
dua menjadi ramus medial dan 1ateral.
I Rami musculares menuju ke otot-otot intercostalis. l} Pars sternalis berasal dari permukaan posterior processus
t Rami sensoris pleura menuju ke pleura parietalis. xiphoideus
a Rami sensoris peritoneurn (hanya nervus intercostalis ketujuh i Pars costalis berasal dari permukaan dalam cnam costa bagian

sampai kesebelas) menuju ke peritoneum parietalis bawah dan cartilago costalisnya (Gambar 3-9).
l) Pars vertebralis berasal dari columna vertebraiis atau crula
Nenrrs intercostalis pertama dihubungkan dengan plexus dan dari ligamentum arcuatum.
brachialis oleh suafu cabangbesar yang sama dengan ramus cutaneus
lateralis nervus intercostalis yang regular. Sisa N.intercostalis Crus dextrum berasal dari pinggir corpus tiga vertebra lum-
pertama kecil, dan tidak mempunyai ramus cutaneus anterior. balis yang pertama dan discus intervertebralisnya; crus sinistrum
Nervus intercostalis kedua dihubungkan dengan nervus berasal dari pinggir corpus dua vertebra lumbalis yang pertama
cutaneus brachii medialis oleh sebuah cabang yang dinamakan dan discus intervertebralisnya (Gambar 3-9). Lateral terhadap
nervus intercostobrachialis, yang sama dengan ramus cutaneus crura, diaphragma berasal dari ligamentum arcuatum mediale dan
lateralis nervus intercostalis lainnya. Karena itu, nervus intercos- laterale (Gambar 3-9). Ligamentum arcuatum mediale terbentang
talis kedua menyarafi kulit di celah ketiak dan sisi medial atas dari pinggir corpus vertebra lumbalis kedua sampai processus
lengan atas. Pada penyakit arteri coronaria, nyed ditasakan transversus vertebrae lumbalis I dan ligamentum arcuatum
sepaniang saraf ini pada sisi medial lengan atas. laterale terbentang dari processus transversus vertebrae lumbalis
84 BAB 3

ramus posterior
N. spinalis
thoracalis kedua
ramus anterior

N. intercosto-
brachialis

N. intercostalis

rAMUS ramus cutaneus anterior


cutaneus
lateralis

Gambar 3-8 Distribusi dua buah nervus intercostalis terhadap


lengkung costa.

N. phrenicus dexter V. cava inferior


N. phrenicus sinister

centrum
tendineum

esophagus

N. vagus

sinistrum
Iigamentum arcuatum
medianum
ligamentum arcuatum
mediale
ligamentum arcuatum
laterale
N. subcostalis
costa Xll

M. quadratus lumborum

M. psoas truncus sympathicus

Gambar 3-9 Diaphragma dilihat dari bawah. Bagian anterior sisi kanan dibuang. Perhatikan origo otot pada sternum, costa,
dan vertebra dan alat-alat penting yang melaluinya.
D/ND/NG DADA, RONGGADADA, PARU, DAN RONGGAPLEURA 85

I sampai costa XII. Pinggir medial kedua crura dihubungkan


oleh ligamentum arcuatum medianum, yang menyilang di atas
( Lubang-Lubang pada Diaphragma
permukaan anterior aorta (Gambar 3-9). Diaphragma berinsersi Diaphragma mempunyai tiga lubang:
pada centrum lendineum yang rata. Permukaan superior
centrum tendineum sebagian bersatu dengan permukaan inferior I Hiatus aorticus, terletak anterior terhadap corpus vertebra
pericardium fibrosa. thoracica ke duabelas, di antara kedua crura (Gambar 3-9).
Lubang ini dilalul aorta, ductus thoracicus, dan vena azygos.

I Bentuk dap Struktur Diaphragma


Hiatus oesophagicus, terletak setinggi vertebra thoracica ke
sepuluh di dalam lengkung serabut otot yang berasal dari
Bila dilihat dari depary diaphragma melengkung ke atas dalam crura deitrum (Gambai 3-9). Lubang ini dilalui esophagus,
bentuk lembaran muscular tipis membentuk kubah kanan dan nervus vagus dexter dan sinister, ramus oesophagicus arteria
kiri. Kubah kanan mencapai setinggi pinggir atas costa V dan dan vena gastrica sinsitra, dan pembuluh limfe dari s€pertiga
kubah kiri dapat mencapai pinggir bawah costa V. (Kubah kanan bagian bawah esophagus.
terletak lebih tinggi mungkin disebabkan oleh ukuran lobus Hiatus vena cav4 terletak setinggi vertebra thoracica VIII pada
dexter hepatis yang besar). Centrum tendineum terietak setinggi centrum tendineum (Gambar 3-9). Lubang ini dilalui oleh vena
articulatio xiphosternalis. Kubah menyokong paru kanan dan cava inferior dan cabang-cabang terminal nervus phrenicus
kiri, sedangkan centrum tendineum menyokong jantung. Tinggi dexter.
diaphragma berbeda-beda pada tahapan respirasi, sikap tubull
Selain dari lubang-lubang tersebut nervi splanchnici
dan derajat pembesaran organ-organ abdomen. Diaphragma lebih
menembus crura; truncus sympathicus berjalan posterior terhadap
rendah pada waktu orang duduk atau berdiri; dan lebih tinggi
ligamentum arcuatum mediale pada masing-masing sisi; dan
pada waktu berbaring atau setelah makan kenyang.
arteria dan vena epigastrica superior berjalan di antara origo pars
Apabila dilihat dari samping, diaphragma mempunyai bentuk
sternaiis dan costalis diaphragma setiap sisi.
seperti huruf J terbalik" lengan panjang berjalan ke atas dari
columna vertebralis dan lengan pendek berjalan ke depan sampai
pada processus xiphoideus (Gambar 3-17).

I Persarafan Diaphragma Pembentukan Diaphragma


Diaphragma dibentuk dari struktur-struktur berikut ini: (1) septum
<) Persarafan Motorik: N.phrenicus dexter dan sinister (C3, 4,
transversum, yang membentuk otot dan centrum tendineum; (2)
dan 5).
kedua membrana pleuroperitonealis, yang berperan penting
l} Persarafan Sensorik: Pleura parietalis dan peritoneum yang
terhadap area perifer pleura diphragmatica dan peritoneum,
menutupi permukaan sentral diaphragma dari N.phrenicus,
yang masing-masing meliputi permukaan atas dan bawahnya; (3)
sedangkanbagianperifer diaphragma darienamN.intercostalis
mesenterium dorsalis oesophagicus, tempat berkembangnya
bagian bawah.
crura diaphragmatica.
Septum transversum merupakan massa mesoderm yang
terbentukdi leher oleh fusi dari miotom ketiga, keempat, dan
kelima segmen cervicalis. Dengan penurunan jantung dari leher
Fungsi Diaphragma ke thorax, septum didorong ke bawah, serta menarik saraf.saraf
ll Otot untuk inspirasi: Pada saat kontraksi, diaphragma yang mengurusnya. Dengan demikian, persarafan motorik berasal

menarik centrum tendineum ke bawah dan menambah dia- dari nervus cervicalis ketiga, keempat, dan kelima, yang berjalan
meter vertikal thorax. sebagai nervus phrenicus.
ll Otot peregang (pampat) perut: Kontraksi diaphragma Membrana pleuroperitonealis tumbuh ke arah medial dari
membantu otot-otol dinding anterior abdomen dalam mening- kedua sisi dinding tubuh bergabung dengan septum transversum
katkan tekanan intra-abdominal untuk miksi, defekasi, dan di anterior oesophagus dan dengan mesenterium dorsalis di
melahirkan. posterior oesophagus. Selama proses fusi, mesoderm septum
a Otot pengangkat beban berat: Dengan menarik nafas transversum meluas ke bagian lain, membentuk seluruh otot-otot
dalam dan mempertahankannya (memfiksasi diaphragma), diaphragma.
diaphragma membantu otolotot dinding anterior abdomen
meningkatkan tekanan intra-abdominal sedemikian rupa
sehingga membantu menyokong columna vertebralis dan
mencegah terjadinya fleksi. Otot-Otot Respi rasi Tambahan
a Pompa thoraco-abdominalis: Penurunan diaphragma
mengurangi tekanan inlralhoracalis dan meningkatkan tekanan
Musculus levator costarum yang kecil serta musculus serratus
intraabdominalis. l\,4ekanisme ini membantu mengalirkan
posterior yang kecil dan tipis tidak besar perannya dalam gerakan
darah dari vena cava inferior kembail ke atrium kanan dan
aliran limfe ke atas ke dalam ducius thoracicus.
dinding thorax. Ringkasan dari otot-otot dinding dada beserta
persarafan dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 3-1.
86 BAB 3

Table i.{ Otot-Otot thorax


Nama otot Origo I nsers i Persarafan Fungsi
M.iftlercogtalis, extemus Pinggir bawah costa Pinggir atas Nn.intercostales Dengan costa I teffiksasi, otot ini
. , {11 } {serabut berjalan 'ki J
costa di mengangkat costa selama inspirasi
'bawah dan d*pan). bawahnya dengan demikian meningkatkan diameter
antetoposterior dan ttansvelsa thgtax.
Dengan costa terakhir terftksasi oleh
otot-otct abdomen, otot ini menurunkan
costa selama ekspirasi.
M.irilercsstalis internus Pinggir bawah costa Pinggir aias Nn.intercostales
{11 } {serabuf be4alaB ke costa di
bawah dan belakang) bawahnya
M.intefcoetalis iniirni Costa yanq berdekatan Co*ta yang Nn.intercostales Membantu Mm.intercostales externi dan
{lapjsan tidsk jengkap} berdekatan interni
Diaphragma (otot respirasi Processus xiphoideus; oRam Centrum N.phrenicus Otot inspirasi yang sangat penting:
yeng terperting) cartilago costalis bagian tendineum menambah diameter vertikal thorax
bawah; tiga vertebra lumbalis dengan menafik centrum tendineum ke
bagian atas bawah dan membantu menarik costa
bagian bawah ke atas. Juga berperan
pada pampat perut dan mengangkat
benda beral.
M.levator costarum {12) Ujung processu$ transvetsus Costa bawah Rami posteriores Mengangkat costa, oieh karena itu
vertebrae cervicalis Vll dan Nn.spinales mer.upakan otot inspirasi,
vertebrae thoracica I - Xl thoracales
M;sellatus posteri0r : Processus spinosus vertebrae Costa bagian Nn.intercosiales Mengangkat costa, oleh karena itu
:suP€ti0l , r : cervicalis bagian bawah dan atas merupakan otot insBirasi.
vertebrae thoracica bagian atas
M.seffa1us posterior Processus spinosus vertebrae Costa bagian Nn,intercostales Menarik costa ke ba${ah, oleh karena itu
.'inferigr' lumbalis bagian atas dan bawah merupakan otot ekspirasi
vertebrae thoracica bagian
bawah

it Arteda musculophrenica, beqalan di sekitar pars


Arteria Thoracica I nterna diaphragma dan mendarahi spatium intercostale bagian
costalis

ban'ah dan diaphragma.


Arteria thoracica interna memberi darah untuk dinding anterior
tubuh dari clavicula sampai umbilicus. Arteri ini dipercabangkan Vena Thoracica lnterna
dari bagian pertama arteria sublcavia di daerah leher. Arteria
thoracica interna berjalan r.ertikal ke bawah pada pleura di
Vena thoracica interna mengalirkan darahnya ke vena brachio-
belakang cartilago costalis, satu jari lateral terhadap sternum, dan
cephalic.r pada masing-masing :i:i.
berakhir pada spatium intercostale keenam dengan bercabang
menjadi arteria epigastrica superior dan arteria musculophrenica.
Otot-Otot yang
( Cabang-Cabang Menghubungkan Extremitas
O Dua Arteria intercostalis anterior untuk enam spatium inter-
Superior dengan Dinding Dada
costale bagian atas.
Arteriae perforantes, yang berjalan mengikuti cabang terminal Musculus Pectoralis Major
nervus intercostalis yang sesuai. Merupakan otot tebal berbentuk segitiga yang menutupi dinding
Arteria pericardiacophrenica, yang berjalan bersama nervus dada bagian anterior (Gambar 3,10). Pinggir bawahnya membentuk
phrenicus dan memberi darah untuk pericardium. lipat ketiak anterior.
Arteriae mediastinales, menuju ke alat-alat di mediastinum
antedor (misalnya kelenjar thymus). Origo: Setengah medial clavicula, sternum, dan enam cartilago
Arteria epigastrica superior, masuk ke dalam vagina recti costalis sebelah atas.
abdominis di dinding anterior abdomen dan memberi darah Insersi: Serabutnya be{alan konvergen dan berinsersi pada
untuk musclus rectus abdominis sampai setinggi umbilicus. bibir laieral sulcus bicipltalis humeri.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 87

Persarafan: Nervus pectoralis medialis dan lateralis dari Origo: Processus transversus enam vertebra cervicalis sisi
fasciculus medialis dan lateralis plexus brachialis. ala s.
Fungsi: Aduksi dan endorotasi lengan atas; serabut pars Insersi: Permukaan atas costa I di belakang arteria subclavia.
clavicularis juga melakukan fleksi lengan atas. Petsarafan: nervi spinales cervicales.
Fungsi: Menaikkan costa I; otot ini melakukan fleksi lateral
I Musculus Pectoralis Minor dan rotasi pars cervicalis columna vertebralis.
Batas anterior: arteria subclavia, plexus brachialis, dan cupula
Merupakan otot tipis berbentuk segitiga yang terletak di permu- cervicalis pleurae.
kaan dalam musculus pectoralis major (Gambar 3-11).

Origo: Dari costa III, ke IV dan V.


trnsersi: Serabut-serabutnya berjalan konvergen untuk ber- Clavicula dan Hubungannya dengan
insersi pada processus coracoideus scpulae.
Persarafan: nervus pectoralis medialis, sebuah cabang dari
Apertura Thoracis Superior
fasciculus medialis plexus brachialis.
Fungsi: Menarik bahu ke bawah dan depan; jika bahu Clavicula adalah tulang panjang berbentuk huruf S, yang terletak
difiksasi, otot ini akan menarik costa yang merupakan tempat horizontal di daerah pangkal leher. Tulang ini bersendi dengan
origonya. stemum dan cartilago costalis I di sebelah medial, dan dengan
acromion di sebelah lateral. Clavicula berfungsi sebagai penyangga
I Musculus Serratus Anterior lengan atas dari tubuh. Clavicula juga berperan menyalurkan gaya
dari lengan atas ke kerangka aksial, dan merupakan tempat lekat
Otot ini lebar dan tipis menutupi permukaan lateral dinding dada
otot-otot. Tulang ini terletak tepat di bawah kulit sepanjang sumbu
(Gambar 3-10 dan 3-11).
panjangnya (Gambar 3-10). Clavicula menyilang di anterior apex
Origo: Dari permukaan luar delapan costa bagian atas. axilla, dengan demikian terletak sangat dekat dengan costa I dan
Insersi: Permukaan anterior pinggir medial scapula, terutama plexus brachialis yang ada di bawahnya serta pembuluh darah
di sekitar angulus inferior scapulae. subclavia dan axilla (Gambar 3-11).
Persarafan: Nervus thoracalis longus, berasal dari radix C5,
C6, dan C7 plexus brachialis
Fungsi: Menarik scapula ke depan di sekitar dinding thorax Mamma
dan memutar scapula.

Otot-Otot Pangkal Leher yang I Lokasi dan Deskripsi


Berhubungan dengan Costa I -Glandula mammaria merupakan kelenjar aksesoris kulit khusus,
berfungsi menghasilkan susu (Gambar 3-12). Mamma terdapat
pada pria dan wanita. Bentuknya sama pada pria dan wanita yang

I Musculus Scalenus Anterior belum dewasa. Papilla mammaria kecil dan dikelilingi oleh daerah
kulit yang berwarna lebih gelap disebut areola mammae. Jaringan
Musculus scalenus anterior merupakan otot yang terletak dalam mamma tersusun oleh sekelompok kecil sistem saluran yang
pada sisi-sisi leher, yang menghubungkan columna vertebralis ke terdapat di dalam jaringan ikat dan bermuara di daerah areola.
costa I. Otot ini terletak di bawah musculus sternocleidomastoideus
dan berjalan ke bawah hampir vertical. (Gambar 3-3)
Pubertas
Origo: Processus transversus vertebrae cervicalis III, IV V dan
VI. Pada masa pubertas seorang wanita, mamma lambat laun
Insersi: Pinggir dalam costa I. membesar dan akan berbentuk setengah lingkaran di bawah
Persarafan: Nervus spinalis cervicales. pengaruhhormonovarium (Gambar3-12). Salurannya memanjang
Fungsi: Elevasi costa I; fleksi lateral dan rotasi pars cervicalis meskipun demikian pembesaran kelenjar terutama disebabkan
columna vertebralis. karena penimbunan lemak. Dasar mamma terbentang dari
Batas posterior: arteria subclavia, plexus brachialis, dan cupula costa II sampai VI dan dari pinggir lateral stemum sampai linea
cervicalis pleurae. axillaris media. Sebagian besar kelenjar terletak di dalam fascia
superficialis. Sebagian kecil, yang disebut axillary tail (Gambar
3-12), meluas ke atas dan lateral, menembus fascia profunda
I Musculus Scalenus Medius pada pinggir caudal m.pectoralis major, dan sampai ke axilla. Di
Musculus scalenus medius adalah sebuah otot besar yang belakang mamma terdapat sebuah ruang yang berisi jaringan ikat
menghubungkan columna vertebralis dengan permukaan atas jarang disebut spatium retromammariae.
costa I. Otot ini terletak posterior terhadap Musculus scalenus Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus, yang tersusun radier
anterior (Gambar 3-3). dan berpusat pada papilla mammaria. Saluran utama dari setiap
88 BAB 3

Nn. supraclaviculares

M. deltoideus
lV. biceps M. sternocleidomastoideus
brachi dan
coracobrach ialis

clavicula

manubrium sterni
M. triceps caput longum -
axillaris
V. axillaris corpus sterni
-
N. cutaneus brachii medialis
M. pectoralis major
M. subscapularis
M. latissimus dorsi
rami cutanei
M. teres major nervi intercostales
N. intercostobrachialis
M. serratus anterior
// processus xiphoideus
N. thoracalis longus

A. thoracalis lateralis

aponeurosis M. obliquus externus

Gambar 3-10 Regio pectoralis dan axilla.

lobus bermuara ke puncak papilla mammaria, dan mempunyai Vaskularisasl jaringan penyambung juga meningkat untuk
ampulla yang melebar tepat sebelum ujungnya. Dasar papilla menyediakan makanan yang cukup bagi kelenjar yang sedang
mammaria dikelilingi oleh areola (Gambar 3-12). Tonjolan-tonjolan berkembang. Papilla mammaria membesar, dan areola menjadi
halus pada areola diakibatkan oleh kelenjar areola di bawahnya. lebih gelap dan lebih lebar sebagai akibat dari bertambahnya
Lobus-1obus kelenjar dipisahkan oleh septa fibrosa yang berfungsi deposit pigmen melanin di dalam epidermis. Kelenjar areolar
sebagai ligamentum suspensorium (Gambar 3-12). membesar dan menjadi lebih aktif.
Akhir: Selama pertengahan kedua kehamilan, pertumbuhan
melambat. Namun demikian, glandula mammaria tetap
Wanita Muda
bertambah membesar, terutama disebabkan oleh mengge-
Pada wanita muda, payudara cenderung menonjol ke depan dari lembungnya alveoli secretorius oleh cairan yang disebut
dasar yang sirkular. colostrum.
Pasca menyusui: Begitu bayi disapih, payudara kembali ke
stadium inaktifnya. Susu yang tertinggal diserap kembali,
Kehamilan
alveoli secretorius mengerut, dan hampir seluruh alveoli
o Awal: Dalam bulan-bulan awal kehamilan, terdapat penam- menghilang. Jaringan -penyambung interlobaris menebal.
bahan yang cepat panjang dan cabang-cabang sistem ductus Glandula mammada beserta papilla mammaria mengecil
(Gambar 3-13). Alveoli secretorius berkembang pada ujung dan kembali mendekati ukuran semula. Pigmentasi areola
ductus-ductus kecil. Jaringan penyambung mulai terisi berkurang, tetapi warna areanya tidak pernah kembali sepucat
dengan alveoli secretorius yang menyebar dan bertunas. sebelumnya.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 89

ligamentum coracoclaviculare
M. pectoralis major M. trapezius)'r
ligamentun coracoacromiale
M. sternocleidomastoideus
N musculocutaneus M. deitoideus
Nn. supraclaviculares

V. cephalica

M. subclavius

M. coracobrachialis thoracoacromialis

N. medianus

saraf untuk
M. triceps N. radialis -N.manubrium
pectoralis
sterni

N. cutaneus lateralis
brachii posterior lfascia clavipectoralis
N. axilla
N. ulnaris
M. pectoralis minor
N subscapularis inferior

M. subscapularis

N. subscapularis

M. latissimus dorsi

N. thoracalis longus

A. thoracalis

Gambar 3-11 Regio pectoralis dan axilla; lVusculus pectoralis major dibuang untuk memperlihatkan struktur di bawahnya.

Pascamenopause I Aliran Limfe


Setelah menopause, payudara mengalami atrofi (Gambar 3-13).
Hampir semua alveoli secretorius menghilar-rg, meninggalkan Aliran limfe mamma penting sekali di klinik mengingat sering
ductus. Jumlah jaringan adiposa dapat bertambah atau berkurang. timbulnya kanker pada glandula ini dan penyebaran sel-sel ganas
Payudara cenderung mengecil dan terletak dalam posisi meng- melalr-ri pembuluh limfe menuju ke nodus lymphaticus.
gantung. Atrofi pascamenopause disebabkan oleh tidak adanya Kuadlan lateral glandr-rla mammaria mengalirkan limfenya
hormone estrogen ovarium dan progesteron. ke nodi lymphoidei axillares anteriores atau kelompok pectorales
(Gambar 3-1;1) (terletak tepat posterior terhadap pinggir bawah

I Vaskularisasi musculus pectoralis major). Kuadran medial mengalirkan


limfenya melalui pembuluh-pembuluh yang menembus ruangan
Arteri intercostal dan masuk ke dalam nodi lymphoidei thoracales
Cabang-cabang pembuluh darah ke payudara yaitu rami internae (terletak di dalam rongga thorar sepanjang arteria
perforantes arteri thoracica interna, arteriae intercostales, arteria thoracica inter:na). Beberapa pembuluh limfe mengikuti arteriae
thoracica lateralis dan arteria thoracoacromialis, serta cabang- intercostales posteriores dan mengalirkan limfenya ke posterior
cabang arteria axillaris. ke dalam nodi lvmphoidei intercostales posteriores (terletak
sepanjang arteriae intercostales posteriores); beberapa pembuluh
Vena berhubungan dengan pembuluh limfe pa,vudara sisi yang lain dan
Vena-vena mengikuti arterinya. dengan kelenjar di dinding anterior abdomen.
90 BAB 3

ductus

papilla
mammaria

areola
septa fibrosa

tuberculum

jaringan adiposa

clavicula

septa fibrosa-
ligamentum
suspensorium
M. pectoralis
jaringan adiposa

M. pectoralis major

papilla
mammaria

ductus lactiferous
dari lobus glandulae
mammaria

Gambar 3-12 Mamma pada wanita dewasa. A. Tampak anterior dengan sebagian kulit dibuang untuk memperlihatkan struktur
internal. B. Penampang sagital. C, Ekor axilla (axillary kit) yang menembus fascia profunda dan meluas ke dalam axilla.

sebagian kecil di regio pectoralis. Daerah kecil ini menebal, sedikit


tertekan, dan mengirim 15 sampai 20 tali padat, yang tumbuh
Pembentukan Mamma ' ke dalam mesenkim di bawahnya. Sementara itu, mesenkim
Pada embrio muda,. timbul sebuah garis penebalan ektoderm berproliferasi, dan ektoderm yang tertekan menebal menjadi timbul
disebut rigi susu, yang terbenlang dari axilla miring ke regio ke permukaan untuk membentuk papilla mammaria. Pada usia
inguinalis. Pada hewan, beberapa glandula mammaria dibentuk 5 bulan, dapat ditemukan areola pada kulit sebagai area sirkular
di sepanjang linea ini. Pada manusia, linea ini menghilang kecuali yang berpigmen di sekitar bakal papilla mammaria.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 91

& &N
sebelum pubertas muda dan

wanita pada saat pubertas

wanita, pertengahan
pertama siklus haid wanita, pertengahan
kedua siklus haid

wanita hamil

wanita pasca menvusui wanita pasca menopause

wanita menyusui

Gambar 3-13 Luasnya perkembangan ductus dan alveoli secretorius di dalam payudara kedua jenis kelamin pada stadium

kegiatan yang berbeda-beda.


92 BAB 3

M. pectoralis major

Nodi lymphatici apicales


,\/

M. pectoralis minor

lymphatici
centrales o
rJ lvmohatici
-Nodi
thoracales internales
\O-
, Nodi lymphatici >l
axillares anteriores
atau

$N
Gambar 3-14 Aliran limfe glandula mammaria.

Rongga Dada sampai columna vertebralis. Mediastinum dibagi dua menjadi


mediastinum superius dan mediastinum inferius oleh bidang
imajiner yang berjalan dari angulus sterni (persendian antara
Rongga dada dibatasi oleh dinding thorax dan di bawah oleh manubrium dan corpus sterni) di anterior ke pinggir bawah corpus
diaphragma. Rongga ini meluas ke atas ke dalam pangkal leher vertebra thoracica IV di posterior (Gambar 3-17). Mediastinum
sekitar satu jari di atas clavicula kanan dan kiri (Gambar 3-15). inferius lebih lanjut dibagi lagi dalam mediastinum medium,
Diaphragma, sebuah otot yang sangat tipis, merupakan yang berisi pericardium dan jantung; mediastinrrm anterius
satu-satunya struktur (selain dari pleura dan peritoneum) yang yang merupakan ruang di antara pericardium dan stemum; dan
mCgnisahkan rongga dada dari viscera abdomen. Rongga dada mediastinum posterius yang terletak di antara pericardium dan
dibagi oleh pemisah garis tengah, disebut mediastinum, atas dua columna vertebralis.
bagian iateral yang ditempati oleh paru dan pleura (Gambar 3-16,
3-17, dan 3-18).
Mediastinum Superius
I Mediastinum Isi mediastinum superius dari anterior ke posterior adalah: sisa_
sisa thymus, vena brachiocephalica, bagian atas vena cava superior,
Mediastinum, walaupun tebal, merupakan pemisah yang arteria brachiocephalica, arteria carotis communis sinistra, arteria
ralrdah bergerak, yang terletak di antara kedua pleura dan subclavia sinistra, arcus aorta, nervus phrenicus dan nervus vagus
pqru (Gambar 3-18). Meluas ke atas sampai apertura thoracis dexter dan sinister, nervus laryngeus recurrens sinister dan nervi
superior dan pangkal leher, dan ke bawah sampai diaphragma. cardiaci, trachea dan nodus lymphaticus, esophagus dan ductus
Ke depan mediastinum meluas sampai sternum dan ke posterior
thoracicus, serta truncus sympathicus.
DINDING DADA, RONGGADADA, PARU, DAN RONGGAPLEURA 93

lokasi apex processus transversus


pulmonis
vertebrae cervicalis Vll

membrana suprapleuralis
a parietalis

pleura visceralis

clavicula

Gambar 3-15 Pandangan lateral apeftura thoracis superior


(pintu keluar) memperlihatkan bagaimana apex pulmonis
menonjol ke atas masuk ke dalam pangkal leher. Apex pulmonis
ditutupi oleh pleura visceralis dan parietalis dan dilindungi oleh
membrana suprapleuralis, yang merupakan penebalan dari fascia
endothoracica.

Mediastinum Anterius Pleura


Isi mediastinum anterius antara lain ligamentum sternoperi-
Pleura dan paru terletak pada kedua sisi mediastinum di dalam
cardiacum, keleniar limfe, dan sisa thymus.
-rongga dada (Cambar 3-16). Pleura merupakan dua kantong serosa
yang mengelilingi dan melindungi paru. Setiap pleura terdiri dari
Mediastinum Medium dua lapisan: lapisan parietalis, yang meliputi dinding thorax,
meliputi permukaan thoracal diaphragma dan permukaan lateral
Isi mediastinum medium antara lain pericardium, jantung dan mediastinum, dan meluas sampai ke pangkal leher; dan lapisan
pangkal pembuluh darah besar, nervus phrenicus, bifurcatio visceralis, yang meliputi seluruh permukaan luar paru dan meluas
trachea, dan kelenjar 1imfe. ke dalam fissura interlobaris (Gambar 3-16, 3-18, dan 3-19). Lapisan
parietalis melanjutkan diri menjadi lapisan visceralis pada lipatan
pleura yang mengelilingi alat-alat yang masuk dan keluar dari
Mediastinum Posterius
hilus pulmonis pada setiap paru (Gambar 3-18 dan 3-19). Untuk
Isi mediastinum posterius antara lain aorta descendens, esophagus, memungkinkan pergerakan rrasa pulmonalis dan bronchus besar
ductus thoracicus, vena azygos dan vena hemiazygos, nervi vagi, selama respirasi, Iipatan pleura tergantung sebagai lipatan bebas
nervi spianchnici, truncus sympathicus, dan nodus lymphaticus. dan disebut ligamentum pulmonale (Gambar 3-20).
94 BAB 3

V azygos
esophagus

pleura parietalis

,:, ,:,i.::r, : ':.rt, i._\\


o :: :::--::::::ri,: . :,\ ruang pleura
atrium kiri .-:
o ::-'::..'r: -. :::..::
o : i: ::::r : . , :ri ,l pleura
visceralis
paru kanan,
lobus inferior paru kiri,
lobus inferior

fissura
obliqua dextra

paru kanan,
lobus superior ventrikel kiri

pericardium
fibrosa
atrium kanan pericardium
serosa parietalis

cavum pericardii
ventrikel kanan
pericardium serosa
visceralis

Gambar 3-16 Penampang melintang thorax setinggi veftebra thoracica VIIL Perhatikan susunan pleura dan rongga pleura
(ruang) dan pericardium fibrosa dan serosa.

manubrium mediastinum superius

angulus sterni

mediastinum
anterius

corpus

mediastinum
medium
mediastinum inferius

processus
xiphoideus

diaphragma mediastinum posterius Gambar 3-17 Pembagian mediastinum,


DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 95

columna vertebralis

mediastinum
pleura mediastinalis
(pleura parietalis)

pleura visceralis
cavitas pleuralis
hilus pulmonis
(ruang)

pleura costalis
(pleura parietalis)
corpus sterni

cartilago costalis

pleura diaphragmatica
(pleura parietalis)

Gambar 3-18 pleura dilihat dari atas dan depan. Perhatikan posisi mediastinum dan hilus masing-masing paru.

Lapisan parietalis dan lapisan visceralis pleura dipisahkan I Pleura diaphragmatica di atas kubah dipersarafi oleh nervus
satu dengan yang lain oleh suatu ruangan sempit, cavitas pleuralis phrenicus dan di sekitar pinggirnya oleh enam nervus
(Gambar 3-18 dan 3-19). (Dokter-dokter cenderung menggunakan intercostalis bagian bawah.
istilah ruang pleura daripada istilah anatomi cavitas pleuralis. Pleuravisceralis (Gambar3-21): Pleura visceralis mendapatkan
Ha1 ini mungkin untuk menghindari kerancuan antara cavitas persarafan otonom dari plexus pulmonalis. Pleura visceralis peka
pleuralis (celah sempit) dengan cavitas thoracis yang lebih besar). terhadap tarlkan, tetapi tidak peka terhadap sensasl umum seperti
Normal cavitas pleuralis mengandung sedikit cairan jaringan, nyeri dan raba.
cairan pleura, yang membasahi permukaan pleura.
Recessus costodiaphragmaticus merupakan daerah yang
paling rendah dari cavitas pleuralis. Paru akan berkembang ke
Trachea dan Bronchus Principalis
ruangan ini selama inspirasi (Gambar 3-19 dan 3-20).
Anatomi dasar dari struktur-struktur ini (Gambar 3-22 dan 3-23)
diuraikan dalam Bab 2 (halaman 67).
I Persarafan Pleura
Pleura parietalis (Gambar 3-21): Pleura parietalis peka terhadap Paru
nyerl, suhu, raba, dan tekanan dan dipersarafi sebagai berikut: I
a Pleura costalis secara segmental dipersarafi oleh nervus Paru (kanan dan kiri) terletak di samping kanan dan kiri
intercostalis. mediastinum (Gambar 3-16). Di antaranya, di dalam mediastinum,
i Pleura mediastinalis dipersarafi oleh nervus phrenicus. terletak jantung dan pembuluh darah besar. Paru berbentuk
96 BAB 3

tabung laryngotrachea
tunas paru

rongga selom

pleura parietalis

preuravisclerari" cavitas pleuralis

(a pleura visceralis

radix pulmonalis
pulmo/paru

pleura visceralis

dinding thorax cavitas pleuralis

pleura parietalis

diaphragma

costod ia p h rag maticu s

Gambar 3-19 Pembentukan paru. Perhatikan bahwa masing-masing tunas paru menginvaginasi dinding rongga selom dan
kemudian tumbuh mengisi sebagian besar rongga selom. Perhatikan juga bahwa paru diliputi oleh pleura visceralis dan dinding
thorax dibatasi oleh pleura parietalis. Rongga selom yang asli berkurang besarnya sampai menjadi celah sempit disebut cavitas
pleuralis sebagai akibat peftumbuhan paru.
D/ND/N6 DADA, RONGGADADA, PARU, DAN RONGGAPLEURA 97

pleura cervicalis pleura costalis paru kiri


(pleura parietalis) (pleura parietalis)

fissura obliqua
pleura visceralis

pleura mediastinalis
(pleura parietalis)

Vv. pulmonales

lipatan pleura

ligamentum pulmonale

pleura diaphragmatica
(pleura parietalis)

Gambar 3-20 Berbagai daerah pleura parietalis. Perhatikan lipatan pleura (garis putus-putus) yang mengelilingi struktur yang
masuk dan keluar dari hilus pulmonis kiri. Di daerah ini pleura parietalis berhubungan dengan pleura visceralis. Tanda panah
menuniukkan posisi recessus costodiaphragmaticus.

Nn. phrenici

. .r'
(C3,C4, dan C5)

parietalis

, pleura visceralis

Nn. intercostales
(T1-T11
\-\-
) \ _ plexus pulmonalis
(vagus dan sympathicus)

\
Gambar 3-21 Diagram memperlihatkan persarafan pleura parietalis dan visceralis.
98 BAB 3

trachea

bronchus principalis
sinister

bronchus lobaris

bronchus
segmentalis

bronchus terminalis

bronchiolus respiratorius

ductus alveolaris
saccus alveolaris

alveolus

Gambar 3-22 Trachea, bronchus, bronchiolus, ductus alveolaris, saccus alveolaris, dan alveoli. Perhatikan jalan yang diambil
oleh udara yang diinspirasi dari trachea ke alveoli.

kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis. Paru tergantung bebas lainnya (Gambar 3-24, 3-25, dan 3-26). Sekitar pertengahan facies
dan dilekatkan pada mediastinum oleh radiksnya. mediastinalis terdapat hilus pulmonis, yaitu suatu cekungan di
Masing-masing paru mempunyai apex yang tumpul, yang mana bronchus, pembuluh darah, dan saraf yang membentuk
menonjol ke atas ke dalam leher (Gambar 3-24 dan 3-25) sekitar radix pulmonis masuk dan keluar dari paru.
2,5 cm di atas clavicula; basis yang konkaf yang terletak di atas Pinggir anterior tipis dan tumpang tindih dengan jantung;
diaphragma; facies costalis yang konveks yang disebabkan oleh pada pinggir anterior ini pada paru kiri terdapat incisura
dinding thorax yang konkaf; facies mediastinalis yang konkaf cardiaca. Pinggir posterior tebal dan terletak di samping columna
yang merupakan cetakan pericardium dan alat-alat mediastinum vertebralis-
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA

Gambar 3-23 Spesimen plastinasi dari trachea, bronchus principalis, dan paru orang dewasa; sebagian jaringan paru dibuang untuk memperlihatkan bronchus
besar. Perhatikan bahwa bronchus principalis dexter lebih lebar dan lebih lurus terhadap trachea dibandingkan dengan bronchus principalis sinister.
100 BAB 3

3t
*/
*//
J,/

f lobus inferior
-/ ./
'/

lobus inferior

Gambar 3-24 Permukaan lateral dan medial paru kanan

( Lobus dan Fissura (sekunder) yang berjalan ke lobus paru mempercabangkan


bronchus segmentalis (tersier) (Gambar 3-22). Setiap bronchus
Paru Kanan segmentalis kemr-rdian masuk ke segmenta bronchopulmonalia.
Sebuah segmenta bronchopulmonalia mernpunyai ciri-ciri sebagai
Paru kanan sediklt lebih besar dari parukiri, dan dibagi oleh fissura
berikut:
obliqua dan fissura horizontalis menjadi tiga lobus; lobus superior,
lobus medius, dan lobus inferior (Gambar 3-24). Fissura obliqua
berjalan dari pinggir inferior ke atas dan belakang menyilang per-
I Merupakan sr-rbdivisi lobus paru.
l) Berbentuk pyramld dengan apex menghadap ke radix
mukaan medial dan costalis sampai memotong pinggir posterior.
pulmonis.
Fissura horizontalis berjalan horizontal menyilang permukaan
ll Dikelilingi oleh jaringan ikat.
costalis dan bertemu dengan fissura obliqua. Lobus medius meru-
ll Mempunyai safu bronchus segmentalis, safu arteria segmen-
pakan lobus kecil berbentuk segitiga yang dibatasi oleh fissura
talis, pembuluh limfe, dan persarafan otonom.
horizontalis dan fis>ura obliqua.
<l Venae segmentales terletak di dalarn jaringan
ikat di antara
segmenta bronchopulmonalia yang berdekatan.
Paru Kiri I Karena merupakan unit struktural, segnen yang sakit dapat
Paru kiri dibagi oleh satu fissura (fissura obliqr-ra) menjadi dua dibuang dengan pembedahan.
lobus: lobus superior dan lobus inferior (Cambar 3-25).
Setelah masuk segmenta bronchopulmonalia, setiap bronchus

I Segmenta Bronchopulmonalia segrnentalis terbagi dua berr-rlang-ulang (1ihat Gambar 3-29).Pada


saat bronchus menjadi lebih kecil, cartilago yang berbentuk U yang
Segmenta bronchopulmonalia merupakan unit paru secara ditemui sejak dari trachea perlahan-lahan diganti dengan lempeng
anatomi, fungsi, dan pembedahan. Setiap bronchus lobaris cartilago yang lebih kecil dan lebih sedikit jumlahnya. Bronchus
DIND/NG DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 101

S 'n,
^*
:\
\\*
i
\
\

fissura obliqua

Gambar 3-25 Permukaan lateral dan medial paru kiri.

yang paling kecil membelah dua menjadi bronchiolus, yang ll Paru kanan
diameternya kurang dari 1 mm (1ihat Gambar 3-29). Bronchiolus Lobus superior: Apicalis, posterior, anterior
tidak mempunyai cartilago di dalam dindingnya dan dilapisi oleh Lobus medius: Lateralis, medlalis
epitel silender bersilia. Lapisan submucosa mempunyai serabut Lobus inferior: Superior (apical), basalis medialis, basalis
otot polos melingkar yang utuh. anterior, basalis lateralis, dan basalis posterior.
Bronchiolus kemudian membagi dua menjadi bronchiolus
terminalis (1ihat Gambar 3-29), yang mempunyai kantong- kantong I Paru kiri
lembut pada dindingnya. Pertukaran gas yang terjadi antara darah Lobus superior: Apicalis, posterior, anterior, lingularis
dan udara terjadl pada dinding kantong-kantong tersebut, karena su perior, lingu laris inferior
itu dinamakan bronchiolus respiratorius. Diameter bronchiolus Lobus inferior: Superior (apicalis), basalis medialis, basalis
respiratorius sekitar 0,5 mm. Bronchiolus respiratorius berakhir anterior, basalis lateralis, basalis posterior.
dengan bercabang menjadi ductus alveolaris yang menuju ke arah
saluran berbentuk kantong dengan dinding yang tipis disebut Walaupun susunan umum segmenta bronchopulmonalia
saccus alveolaris. Saccus alveolaris terdiri dari beberapa alveoli penting dalam klinik, tidak perlu mengingatnya secara rinci,
yang terbuka ke satu ruangan (Gambar 3-29 dan 3-30). Masing- kecuali bermaksud mengambil spesialisasi paru atau bedah paru.
masing alveolus dikelilingi oleh jaringan yang mengandung
kapiler yang padat. Pertukaran gas terjadi antara udara yang
terdapat di dalam lumen a1veo1i, melalui dinding aiveoli ke dalam
I Radix Pulmonis
darah yang ada di dalam kapiler di sekitarnya. Radix pulmonis dibentuk oleh alat-alatyangmasuk dankeluarparu.
Segmen-segmenta bronchopulmonalia utama (Gambar 3-31 Alat-alat tersebut adalah bronchus, arteria dan vena pulmonalis,
dan 3-32) adalah sebagai berikut ini: pembuluh limfe, arteria dan vena bronchialis, dan saraf. Radix
102 BAB 3

esophagus

trachea
V. subclavia dextra
N. vagus dexter

rami communicantes V. jugularis interna dextra

V brachiocephalica dextra
truncus
sympathicus
N. phrenicus dexter

V. azygos V cava superior


bronchi dexter aorta ascendens

A. pulmonalis
atrium dextrum
ditutupi pericardium
V pulmonalis
pericardium

N. splanchnicus major

diaphragma
splanchnicus mrnor
il

V. cava inferior

ductus thoracicus
truncus sympathicus

N. phrenicus sinister
N. vagus sinister
V. brachiocephalica
arcus aorta
sinistra

N. laryngeus recurrens
sinister
ligamentum arteriosum

A. pulmonalis sinistra

bronchi sinister

ventriculus sinister V pulmonalis sinistra


ditutupi pericardium
aorta descendens

pericardium

esophagus

Gambar 3-26 A, Mediastinum sisi kanan. B. Mediastinum sisi kiri.


D/ND/N6 DADA, RONGGADADA, PARU, DAN RONGGAPLEURA 103

V. subclavia dextra

clavicula
truncus sympathicus :!ffi*- dextra
4,.

M. subclavius
potongan costa dexter

A. thoracica
V. azygos
interna

V. cava superior
N. intercostalis

aorta ascendens
:,.; ,

bronchi dexter

N. phrenicus dexter

V. pulmonalis

atrium dextrum

N- splanchnicus
major
ventriculus dexter

potongan
V. cava inferior cartilago costalis

cupula dextra
diaphragmatica

ANTERIOR

potongan cartilago costalis

Gambar 3-27 Diseksi mediastinum sisi kanan; paru kanan dan pericardium dibuang. Pleura parietalis
costalis juga dibuang.

pulmonis dikelilingi oleh selubung pleura, yang menghubungkan descendens. Venae bronchiales mengalirkan darahnya ke vena
pleura parietalis pars mediastinalis dengan pleura visceralis yang azygos dan vena hemiazygos.
membungkus paru (Gambar 3-20 dan 3-26). Alveoli menerima darah terdeoksigenasi dari cabang-cabang
terminal arteria pulmonalis. Darah yang telah mengalami
I Pembuluh Darah Paru
oksigenasi meninggalkan kapiler-kapiler alveoli dan akhirnya
bermuara ke dalam kedua vena pulmonalis. Dua vena pulmonalis
Bronchus, jaringan ikat paru, dan pleura visceralis meneri.ma meninggalkan radix pulmonis masing-rnasing paru (Cambar 3-26,
darah dari arteriae bronchiales, yang merupakan cabang darl aorta 3-27, dan3-28) untuk bermuara ke dalam atrium kiri jantung.
104 BAB 3

truncus
A. subclavia sympathicus
sinistra

N. vagus
A. carotis sinister
communis
sinistra
aorta
descendens
arcus aorta

auricula sinistra

truncus
pulmonalis

ventriculus
dexier

N. phrenicus
sinister
ANTERIOR

ventriculus
sinister

apex cordis cupula sinistra


diaphragmatica

Gambar 3-28 Diseksi mediastinum sisi kiri; paru kiri dan pericardium dibuang. Pleura parietalis costalis juga
dibuang.

I Aliran Limfe Paru tracheobronchiales dan kemudian masuk ke dalam truncus


lymphaticus bronchomediastinalis.
Pembuluh limfe berasal dari plexus superficialis dan plexus
profundus (Cambar 3-33), dan tidak terdapat pada dinding
alveoli. Plexus superficialis (subpleura) terletak di bawah pleura I Persarafan Paru
visceralis dan mengalirkan cairannya melalui permukaan paru Pada radix setiap paru terdapat plexus pulmonalis (Gambar 3-21).
ke arah hilus pulmonalis, tempat pembuluh-pembuluh limfe Plexus dibentuk dari cabang-cabang truncus sympathicus dan
bermuara ke nodi bronchopulmonales. Plexus profundus serabut-serabut parasimpatik nervus vagus.
berjalan sepanjang bronchus dan arteria dan vena pulmonalis Serabut-serabut eferen simpatik mengakibatkan broncho-
menuju ke hilus pulmonis, mengalirkan limfe ke nodi pulmonis dilatasi dan vasokonstriksi. Serabut-serabut eferen parasimpatik
yang terletak di dalam substansi paru. Limfe kemudian masuk ke mengakibatkan bronchokonstriksi, vasodilatasi, dan peningkatan
dalam nodi bronchopulmonales di dalam hilus pulmonis. Semua sekresi kelenjar. Impuls aferen yang berasal dari membrana
limfe dari paru meninggalkan hilus pulmonis mengalir ke nodi mucosa bronchus dan dari reseptor regang dinding alveoli berjalan
ke sistem saraf pusat di dalam saraf simpatik dan parasimpatik.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 105

bronchus segmentalis

saraf otonom-__ A. pulmonalis


.

pembuluh limfe
--_
Pulmonalis di
---V. dalam jaringan
ikat intersegmental
V. pulmonalis -

- .-
bronchiolus
terminalis

bronchiolus [/
respiratorius
-

7.. ..il Y.:-'.


alveolus/

I lobulus paru I

segmenta bronchopulmonalia

Gambar 3-29 Sebuah segmenta bronchopulmonalia dan sebuah lobulus paru" Perhatikan bahwa vena-vena pulmonalis terletak
di dalam septa jaringan ikat yang memisahkan sejmen yang berdekatan.

I nspi rasi
run
Mekanisme Respirasi
Respirasi terdiri dari dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase
I lnspirasi Biasa
ekspirasi. Hasil dari respirasi adalah penambahan dan pengu- Bandingkan cavitas thoracis dengan sebuah kotak yang hanya
rangan kapasitas cavitas thoracis secara bergantian. Frekuensi mempunyai satu pintu masuk di bagian atasnya. Pintu masuk ini
respirasi atau pernapasan bervariasi antara 16 sampai 20 per berbentuk tabung, disebut trachea (Gambar 3-34). Kapasitas kotak
menit pada orang normal yang sedang istirahat. lebih cepat pada dapat ditambah dengan penambahan semua diameternya, dan
anak-anak, dan lebih larnbat pada orang tua. mengakibatkan udara dengan tekanan atmosfir masuk ke dalam
kotak melaiui tabung.
Sekarang bayangkan tiga diameter rongga thoraks dan bagai-
mana kapasitasnya akan bertambah (Gambar 3-34 dan 3-35).
Gambar 3-30 Mikrograf scanning electron paru
memperlihatkan sejumlah saccus alveolaris. Alveoli
merupakan cekungan atau ruangan kecil, di
sepanjang dinding saccus alveolaris. (atas izin Dr.M
Koering).

Diameter vertikal. Secara teoritis, apex pulmonalis dapat dan depan di sekeliling dinding thoraks, costa-costa ini
dinaikkan dan basis diturunkan. Apex pulmonalis dibentuk menyerupai tangkai ember (Gambar 3-34). Oleh karena itu bila
oleh membrana suprapleuralis dan terfiksasi. Sebaliknya, basis costa terangkat (seperti tangkai ember), diameter transversa
pulmonalis dibentuk oleh diaphragma yang mudah bergerak. rongga thorax akan bertambah. Seperti telah dijelaskan
Jika diaphragma berkontraksi, kubahnya menjadi datar dan sebelumnya, hal ini dapat pula dilakukan dengan mengfiksasi
diaphragma turun (Gambar 3-34). costa I dan mengangkat costa-costa lainnya ke arah costa I
Diameter anteroposterior. Jika costa yang letaknya miring dengan kontraksi musculi intercostales (Gambar 3-35).
ke bawah diangkat pada ujung sternalnya, diameter antero- Faktor lain yang tidak boleh dilupakan adalah efek turunnya
posterior rongga thoraks akan bertambah dan ujung bawah diaphragma pada viscera abdomen, dan tonus otot-otot dinding
sternum akan terdorong ke depan (Gambar 3-34). Hal ini anterior abdomen. Bila diaphragma turun waktu inspirasi,
dapat dilakukan dengan mengfiksasi costa I melalui kontraksi tekanan intraabdominal akan meningkat. Peninggian tekanan ini
musculi scaleni pada leher dan kontraksi musculi intercostales diimbangi oleh relaksasi otot-otot dinding abdomen. Akan tetapi
(Gambar 3-35). Dengan cara ini semua costa akan tertarik dapat tercapai suatu titik di mana relaksasi otot-otot abdomen tidak
bersama-sama dan terangkat menuju costa I. mungkin dilakukan lagi, hati beserta viscera abdomen bagian atas
Diameter transversal. Costa di depan bersendi dengan bekerja sebagai penyanggah mempertahankan diaphragma agar
sternum melalui cartilago costalisnya dan di belakang dengan ticlak bergerak turun lagi. Pada kontraksi selanjutnya, centrum
columna vertebralis. Oleh karena costa melenS;kung ke bawah tendineum diaphragma telah mendapatkan penyokong dari
108 BAB 3

trachea
lobus superior
paru kanan

lobus superior
paru kiri
fissura horizontal

lobus medius fissura obliqua


paru kanan

lobus inferior
paru kanan

fissura obliqua
lobus inferior
paru kiri
tncrsura
A cardiaca
apicalis

anterior -posterior

anterior
basalis apicalis
basalis
anterior divisi lingularis
superior
divisi lateral basalis lateralis
lobus medius
divisi Iingularis
divisi medial inferior
lobus medius
segmen
basalis
posterior

Gambar 3-32 Paru dilihat dari kiri. A. Lobus-lobus. B. Segmenta bronchopulmonalia.

El<spirasi lumborum juga berkontraksi dan menarik costa XII ke bawah.


n Dalam keadaan ini mungkin sebagian dari musculi intercostales
berkontraksi dan menarik costa secara bersamaan dan menekan

I Ekspirasi Biasa
costa tersebut ke bawah ke costa XII (Gambar 3-35). Musculus
serratus postedor inferior dan Musculus latissimus dorsi mungkin
Sebagian besar ekspirasi biasa merupakan fenomena pasif dan
ikut berperan.
dilakukan oleh elastisitas paru, relaksasi musculi intercostales dan
diaphragma, dan peningkatan tonus otot-otot dinding anterior ( Perubahan Paru pada Ekspirasi
abdomen yang mendorong diaphragma yang sedang relaksasi ke
atas. Pada ekspirasi, radix pulmonis naik bersama dengan bifurcatio
trachea. Bronchus memendek dan berkontraksi. Jaringan elastis
paru memendek dan ukuran paru mengecil. Dengan bergeraknya
I Ekspirasi Kuat diaphragma ke atas, daerah pleura parietalis pars diaphragmatica
dan costalis yang berdekatan menjadi iebih besar, dan recessus
Ekspirasi kuat merupakan proses aktif sebagai akibat kontraksi costodiaphragmaticus mengecil ukurarLnya. Pinggir bawah paru
kuat otot-otot dinding anterior abdomen. Musculus quadratus mengerut dan lebih tinggi Ietaknya.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 109

nodi tracheobronchiales
truncus bronchomediastinalis

N.laryngeus recurrens sinister


nodi bronchopulmonales

nodi pulmonales

plexus lymphaticus superficialis

plexus lymphaticus
profundus nodi coeliacus

Gambar 3-33 Aliran limfe paru dan ujung bawah oesophagus"

berhubungan dengan paru. Setiap tunas tumbuh ke lateral dan


menonjol ke dalam pars pleura selom embrionik (Gambar 3-36).
Pembentukan Paru dan Pleura Tunas paru terbagi menjadi tiga lobus dan kemudian menjadi dua
lobus, tergantung pada jumlah bronchus utama dan lobus yang
Sebuah sulcus longitudinal terbenluk pada lapisan entoderm pada
ditemukan pada paru yang berkembang sempurna. Kemudian
lantai pharynx. Sulcus ini disebut sulcus laryngotrachealis.
setiap bronchus utama membelah dua (dikotomi) teTus-menerus,
Lapisan larynx, trachea, dan bronchi serta epitel alveoli berkem-
sehingga akhirnya terbentuk bronchiolus terminalis dan alveoli.
bang dari sulcus ini. Pinggir sulcus bergabung menjadi satu
Divisi bronchiolus terminalis beserta tambahan pembentukan
membentuk tuba laryngotrachealis (Gambar 3-36). Proses
bronchiolus dan alveoli, kadang-kadang berlanjut sampai setelah
iusi dimulai dari distal, sehingga lumen mulai dipisahkan dari
lahir.
oesophagus yang sedang tumbuh. Tepat di belakang lidah yang
Setiap paru mendapatkan penutup pleura visceralis yang
sedang berkembang, terdapat sebuah lubang kecil yang menetap,
berasal dari mesoderm splanchnicus. Pleura parietalis dibentuk
yang terbuka ke dalam larynx. Tuba laryngotrachealis tumbuh
dari mesoderm somatik. Pada usia tujuh bulan, lengkung kapiler
ke caudal ke dalam mesoderm splanchnicus dan akhirnya terletak
berhubungan dengan sirkulasi pulmonal yang akan berkembang
anterior terhadap oesophagus. Di sebelah distal tuba terbagi dua,
sedemikian rupa sehingga cukup untuk mempertahankan
masuk ke dalam tunas paru kanan dan kiri. Cartilago berkembang
kehidupan jika terjadi kelahiran premature. Pada saat lahir, paru
di dalam mesenkim di sekeliling tuba. Bagian atas tuba menjadi
berkembang, dan alveoli mengalami dilatasi. l\4eskipun demikian,
larynx, sedangkan bagian bawahnya menjadi trachea.
baru hari ketiga atau keempat pasca lahir, alveoli yang terletak di
Setiap tunas paru terdiri dari tabung entoderm yang dikelilingi
perifer setiap paru berkembang dengan sempurna.
oleh mesoderm splanchnicus; dari sini berasal semua jaringan yang
110

ir'
I
I

kotak yang sedang mengembang cavitas thoracis yang sedang mengembang

kerja tangkai ember

pengembangan lateral

pengembangan anteroposterior

turunnya diaphragma

Gambar 3-34. Berbagai cara di mana kapasitas rongga thorak bertambah selama inspirasi
D/ND/NG DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 111

M scalenus anterlor
dan medius

Mm. intercostales

intercostales

rnsprrasr ekspirasi M. quadratus

A B kuat lumborum

diaphragma

Gambar 3-35 A. Bagaimana musculi intercostales mengangkat costa selama inspirasi. Perhatikan bahwa
musculi scaleni mengfiksasi costa I, atau pada inspirasi kuat mengangkat costa I. B. Bagaimana musculi
intercostales dapat digunakan pada ekspirasi kuat dengan mengfiksasi costa XII atau diturunkan oleh otot-
otot abdomen. C. Bagaimana hepar berperan sebagai penyanggah sehingga memungkinkan diaphragma
mengangkat costa bagian bawah.

ffiAT'{MARAN A[\AT$fdI BERMUKAAN


RAffi!*ffiRAFIK PARTJ MAru TRAC!".{EA, PARU, MAN
n[fumtruG m&ffiA PtffiURA
Struktur yang penting untuk dilihat pada radiografi standar Sebelum mempelajari anatomi permukaan trachea, paru, dan
posteroanterior dan oblik lateral dada dapat dilihat pada Gambar pleura, anatomi permukaan dari dinding dada depan dan
3-37 sampatS-42. Sebuah bronkogram juga diperlihatkan (Gambar belakang harus diulang kembali. Hai ini diringkas dalam Gambar
3-43). Pada pemeriksaan khusus, minyak beryodium atau media 3-47 sampai 3-50.
kontras lainnya dimasukkan ke dalam bronchus tertentu atau
bronchi, biasanya dengan bantuan fluoroskopi. Contoh CT scan
dada diperlihatkan pada Gamb ar 3-44 dan3-45. Contoh penampang Trachea
melintang dada yang dilihat dari bawah untuk membantu dalam
interpretasi CT scan diperlihatkan dalam Gambar 3-46. Trachea terbentang dari pinggir bawah cartilago cricoidea (di
depan corpus vertebra cervicalis VI) di leher sampai setinggi
-
angulus sterni di dada (Gambar 3-51). Trachea mulai di garis
112

tuba laryngotrachealis

oesophagus

trachea

pleura visceralis

Gambar 3-36 Pembentukan paru. A. Pembentukan sulcus laryngotrachealis dan tuba. B. Pinggir sulcus
laryngotrachealis berfusi untuk membentuk tuba laryngotrachealis. C, Tunas paru mendorong dinding selom
intra-embryonik. D. Tunas paru membelah membentuk bronchus utama.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 113

Gambar 3-37 Radiografi posteroanterior dada seorang pria dewasa normal


114 BAB 3

clavicula
V. brachiocephalica dextra arcus aorta
truncus pulmonalis

auricula sinistra

udara di dalam
fundus gaster
diaphragma

Gambar 3-38 Struktur utama yang dapat dilihat pada radiografi posteroanterior dada pada Gambar 3-37.
Perhatikan posisi pasien terhadap sumber sinar X dan tempat kaset film.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA '115

Gambar 3-39 Radiografi oblik kanan dada dari seorang pria dewasa normal setelah menelan barium
116

trachea clavicula sinistra


clavicula dextra

barium di dalam
oesophagus
bronchus
principalis
sinister
columna
vertebralis truncus
pulmonalis

scapula
sinistra

)., radix pulmonis


sinistra

(wt
Ii
ventriculus
dexter

diaphragma

gas di dalam fundus

hepar

,)l,:,

Gambar 3-40 Struktur utama yang dapat ditemukan pada radiografi oblik kanan dada pada Gambar 3-39. perhatikan posisi
pasien terhadap sumber sinar-X dan kaset film.
DINDING DA,DA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA

ff
ffi
ffi-

*
&
w
&!r..

#..',

it,.'':

Gambar 3-41 Radiografi lateral kiri dada seorang pria dewasa normal setelah menelan barium.
118-

cabang-cabang arcus aoria

angulus sternum

(
bronchus principalis
dexter

bronchus principalis
sinister

mediastinum
anterior

radix pulmonis

ventriculus sinister

airium sinisirum

mediastinum
posterior
--M)
hepar
udara di dalam

TECESSUS
costod iaphragmaticus

Gambar 3-42 Struktur utama yang dapat ditemukan pada radiografi lateral kiri dada pada Gambar 3-41. Perhatikan posisi
pasien terhadap sumber sinar-X dan kaset fim,
DIND/N6 DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 119

Gambar 3-43 Bronchogram posteroanterior dada.


120 BAB 3

A. carotis communis
A. brachiocephalica clavicula sinistra
V. brachio-
cephalica
sinistra
V. cava A. subclavia
superior sinistra

lobus superior
paru kanan costa I

aorta
descendens
trachea

oesophagus
costa ll

lobus superior
scapula paru kiri
vertebra costa lV costa lll
thoracica lll

Gambar 3-44 CT-scan bagian atas thorax setinggi vertebra thoracica IIL Potongan in dllihat dari bawah

corpus sterni
ventriculusdexter ventriculussinister

paru kiri
paru
kanan
atrium
sinistrum

bronchus
atrium principalis
dextrum sinister

bronchus
principalis aorta
dexter descendens

oesophagus

scapula

vertebra
costa Vl
thoracica
VI

canalis
vertebralis processus sprnosus processus transversus

Gambar 3-45 CT-scan bagian tengah thorax setinggi vertebra thoracica VI. Potongan dilihat dari bawah,
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 121

Gambar 3-46 Penampang thorax dilihat dari bawah. A. Setinqgi .crnr.r: ' :,ie5ft :lr::?c;1. ;,. *, :leiinggi ve ii.:;r;l ihnracica
VIII. Perhatikan bahwa pada orang hidup, cavitas pleura hanva neruoakar r-iiarc icieirsiai j' -; ,t ruarlg ie' i.at Oe:J.. gebaqal
sebuah atefak, hasil dari proses pengawetan.
122 BAB 3

fossa
su praclavicu laris
clavicula

"#
acromron

tendo
M. sternoclei-
domastoideus angulus sterni
(angulus Louis)
incisura suprasternalis
M. deltoideus
manubrium sterni

corpus sterni M. pectoralis major


plica axillaris papilla mammaria
anterior

. processus
xiphoideus
areola mammae
arcus costalis
linea semilunaris

tempat denyut
fossa cubiti apex cordis

Gambar 3-47, Permukaan anterior thorax seoranq pria berusia 27 tahun.

clavicula tnctsura
suprasternalis
acromton

tuberculum
majus
humeri
angulus sterni
(angulus Louis)
M. deltoideus
M. pectoralis major

areola mammae plica axillaris


anterior
papilla
"axillary tail"
mammaria
glandula mammaria

processus xiphoideus

crista iliaca

umbilicus

Gambar 3-48 A, Permukaan anterior thorax dan abdomen seorang wanita berusia 29 tahun,
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 123

spina scapulae acromton

serabut posterior
M. deltoideus

margo medialis M" trapezius


scapulae
angulus inferior
scapulae

alur kulit di atas


processus spinosus M. latissimus dorsi
vertebrae lumbalis
crista iliaca

M- erector
spinalis cekungan kulit di
atas spina iliaca
superior posterior

B
Gambar 3-48 (lanjutan) B. Permukaan posterior thorax seorang wanita berusia 29 tahun.

tengah dan berakhir sedikit ke kanan dari garis tengah dengan Pinggir posterior paru meluas ke bawah dari processus
bercabang menjadi bronchus principalis dexter dan sinister. Pada spinosus vertebrae cervicalis VII sampai vertebrae thoracica X dan
pangkal leher, alat ini dapat diraba di garis tengah di incisura terletak sekitar 4 cm darl garis tengah (Gambar 3-52).
suprastemalis. Fissura obliqua paru dapat diidentifikasi pada permukaan
melalui sebuah garis yang ditarik dari pangkal spina scapulae
miring ke bawah, lateral dan anterior, mengikuti arah costa VI
Paru sampai persendian costochondral keenam. Pada paru kiri, lobus
superior terletak di atas dan anterior terhadap garis ini, dan lobus
inferior terletak di barvah dan posterior terhadapnya (Gambar 3-51
pulmonis menonjol ke atas ke dalam leher. Dapat dipetakan
-Apex
pada permukaan anterior tubuh dengan menggambar garis
ddan 3-52).
Pada paru kanan, fissura horizontal dapat ditentukan melalui
melengkung, cembung ke atas, dari articulatio sternoclavicularis
sebuah garis yang ditarik horizontal sepanjang cartilago costalis
menuju ke sebuah titik 2,5 cm di atas pertemuan antara bagian
IV menuju ke arah fissura obliqua di garis midaxillaris (Gambar
sepertiga medial dan intermedia clavicula (Gambar 3-51).
3-51 dan 3-52). Lobus superior terletak di atas fissura horizontalis,
Pinggir anterior paru kanan mulai di belakang articulatio
dan lobus medius terleta k di bawahnya. Lobus inferior ierletak di
sternoclavicularis, berjalan ke bawah, hampir mencapai garis
bawah dan posterior terhadap fissura obliqua.
tengah di belakang angulus sterni. Kemudian berlanjut ke bawah
sampai mencapai articulatio xiphosternalis (Cambar 3-51). Pinggir
anterior paru kiri mempunyai perjalanan yang sama, tetapi
setinggi cartilago costalis IV membelok ke lateral dan berjalan
Pleura
terus untuk jarak yang sangat bervariasi di luar pinggir lateral
sternum untuk membentuk incisura catdiaca (Gambar 3-51). Batas-batas kantong pleura dapat diketahui melalui garis pada
Incisura ini disebabkan oleh adanya jantung, yang menSSeser -permukaan dinding dada. Garis-garis ini, yang merupakan batas
paru ke kiri. Kemudian pinggir anterior membeiok dengan tajam pleura parietale yang terletak dekat dengan permukaan tubufu
ke bawah sampai setinggi articulatio xiphostemalis. disebut sebagai garis-garis refleksi pleura.
Pinggir bawah paru pada pertengahan inspirasi mengikuti Pleura cervicalis menonjol ke atas ke dalam leher dan
garis melengkung, yang menyilang costa VI di garis midclavicularis mempunyai jejak permukaan yang sama dengan apex pulmonis.
dan costa VIII di garis midaxillaris, dan mencapai costa X di dekat Sebuah garis melengkung dapat digambar, melengkung ke atas,
columna vertebralis di posterior (Gambar 3-51, 3-52, dan 3-53). dari articulatio sternoclavicularis ke arah titik sekitar 2,5 cm di
Sudah pasti, batas pinggir inferior paru berubah selama inspirasi atas pertemuan antara sepertiga medial dan intermedia clavicula
dan ekspirasi. (Gambar 3-51).
124 BAB 3

incisura suprasternalis

angulus sterni
articulatio
xiphosternalis
fossa
infraclavicularis

angulus
subcostalis

arcus cortalis
A

processus sprnosus
vertebrae cervicalis Vll

angulus superior clavicula


scapulae
acromron
tuberculum majus humeri

angulus inferior
scapulae spina scapulae

processus spinosus margo medialis scapulae


vertebrae thoracica Vl I
margo lateralis scapulae
costa Xll spinosus
vertebra thoracica Xll

Gambar 3-49 Petunjuk permukaan. A. dinding anterior thorax dan B. dinding posterior thorax
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 125

sulcus nuchae
angulus superior processus spinosus
scapulae vertebra cervicalis Vlll
processus spinosus
spina scapulae vertebra thoracica I
processus spinosus
vertebra thoracica ll
angulus inferior
processus sprnosus
scapulae
vertebra thoracica lll
processus
spinosus
vertebra
thoracica Vll
ciista iliaca pinggir lateral
M. erector
spinalis
linea
/':.'* scapularis
,:'I' :'
,I
r'.1,:
I

Gambar 3-50 Petunjuk permukaan dinding posterior thorax.

lobus superior angulus sterni

fissura horizontalis lobus superior

/\. \ lobus medius


I

\
incisura cardiaca
t/l
\\ fissura obliqua
\./
\ lobus inferior

lobus inferior

Gambar 3-51 Petunjuk permukaan paru dan pleura parietalis pada dinding anterior thorax
126 BAB 3

Batas anterior pleura kanan berjalan di belakang articulatio i1. a-,j rii r,.;:) 1'"i l t] il.ri 1...'j {J iiri;*1,c5o f.,,9
stemoclavicularis, hampir mencapai garis tengah di belakang
angulus stemi. Kemudian berlanjut ke bawah sampai mencapai : i..

articulatio xiphosternalis (Gambar 3-51). Batas anterior pleura


kiri mempunyai perjalanan yang sama, tetapi setinggi cartilago
costalis IV, membelok ke lateral dan berlanjut ke pinggir lateral Vasa thoracica interna berjalan vertikal ke bawatr, posterior
sternum untuk membentuk incisura cardiaca. (Perhatikan incisura terhadap cartilago costalis, dan satu jari lateral terhadap pinggir
cardiaca pleura tidak sama besarnya dengan incisura cardiaca sternum (Gambar 3-6), sampai sejauh spatium intercostale VI.
paru) Kemudan membelok dengan tajam ke bawah menuju ke Vasa intercostales dan Nervi intercostales ("vena, arteri,
articulatio xiphosternalis (Gambar 3-51). nervus" atau VAN tersusun dari atas ke bawah) terletak tepat di
Batas bawah pleura pada kedua sisi mengikuti sebuah garis bawah costa yang sesuai (Gambar 3-4).
lengkung, yang menyilang costa VIII pada linea midclavicularis
dan costa X pada linea midaxillaris dan mencapai costa XII di
dekat columna vertebralis, yaitu pada batas lateral musculus i_jj i;:r. i4 i-,] il 1..".,q t=,'1,,4f.,i fl4 dh, F, f; ,Flx
erector spinae (Gambar 3-51., 3-52, dan 3-53). Perhatikan bahwa
batas bawah paru memotong costa VI, VnI, dan X pada linea
midclavicularis, midaxillaris, dan pinggir columna vertebralis
secara berurutan. Pinggir bawah pleura memotong pada titik yang Glandula mammaria terletak di dalam fascia superficialis
sama, setinggi costa VIII, X, dan XII. Ruang di antara kedua batas menutupi dinding anterior thorax (Gambar 3-12 dan 3-48). Pada
ini disebut recessus costodiaphragmaticus. anak-anak dan pria, kelenjar ini rudimenter. Pada wanita pasca
pubertas, kelenjar ini membesar dan berbentuk setengah bola. Pada
wanita dewasa muda, terletak setinggi costa dan cartilago costalis
II sampai VI dan terbentang dari pinggir lateral sternum sampai
ke linea midaxillaris. Pada wanita multipara, usia pertengahan,
payudara dapat besar dan tergantung. Pada wanita yang lebih
tua, pasca menopause/ payudara mengecil. Struktur glandula
mammaria diuraikan secara lengkap pada halaman 87.

lobus superior

fissura obliqua

lobus inferior
lobus inferior

batas bawah pleura

Gambar 3-52 Petunjuk permukaan paru dan pleura parietalis pada dinding posterior thorax.
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA, 127

incisura cardiaca

obliqua
fissura obliqua

batas bawah pleura

Gambar 3-53 Petunjuk permukaan paru dan pleura parietalis pada dinding lateral thorax.

Pertanyaan Pilihan Ganda B. Pada kontraksi, diaphragma meningkatkan tekanan


intraabdominal dan membantu mengembalikan darah
Pilihlah satu jawaban yang PALING TEPAT. vena ke atrium dextrum jantung.
C. Letak diaphragma lebih tinggi pada posisi berbaring
1. Pernyataan-pernyataan berikut ini benar untuk alat-alat yang daripada berdiri.
terletak di dalam spatium intercostale, kecuali: D. Pada kontraksi, centrum tendineum turun dan mengurangi
A. Arteriae intercostales anteriores dari enam spatium tekanan intrathoracal.
intercostale bagian atas merupakan cabang dari arteria E. Oesophagus menembus diaphragma setinggi vertebra
thoracica interna. thoracica VIII.
B. Nervus intercostalis berjalan ke depan di dalam spatium
intercostale di antara musculus intercostalis internus dan 3. Pemyataan-pernyataan berikut ini benar untuk nervi inter-
intimi. costales, kecuali:
C. Pembuiuh darah dan saraf intercostalis terletak di dalam A. Memberikan persarafan motorik untuk bagian perifer
sulcus subcostalis dengan susunan dari atas ke bawah, diaphragma. .
vena-nervus-arteri. B. Memberikan persarafan motorik unfuk otot-otot inter-
D. Lima nervus intercostalis bagian bawah menyarafi costalis.
sensibilitas kulit dinding lateral thorax dan dinding C. Memberikan persarafan sensorik untuk pleura parietale
anterior abdomen. pars costalis.
E. Vena-vena intercostalis posterior mengalirkan daralnya D. Mengandung serabut-serabut simpatik untuk menyarafi
ke dalam vena azygos dan hemiazygos. otot polos pembuluh darah.
2. Pernyataan-pemyataan berikut ini benar untuk diaphragma,
E. Nervus intercostalis ketujuh sampai sebelas memberikan
persarafan sensorik untuk peritoneum parietalis.
kecuali:
A. Crus dextrum membentuk sebuah lengkungan otot di
sekltar oesophagus dan berperan mencegah regurgitasi isi
lambung ke oesophagus.
128' BAB 3

4. Untuk memasukkan jarum ke dalam cavitas pleuralis pada C. costaX XI, dan XII.
linea axillaris media, struktur berikut ini ditembus, kecuali: D. hanya costa VIII.
A. Musculus intercostalis internus E. costa.Vf XI, dan XII.
B. Musculus levator costarum
C. Musculus intercostalis extemus 10. Payudara pada wanita dewasa muda terletak pada
D. Pleura parietale A. costa I sampai V.
E. Musculus intercostalis intimi B. costa II sampai VI.
C. costa I sampai IL
5. Pernyataan-pemyataan di bawah ini benar untuk apertura D. hanyacostalldanlll.
thoracis superior, kecuali: E. costa IV sampai VI.
A. Manubrium stemi membentuk batas anterior.
B. Padamasing-masingsisi, truncusinferiorplexusbrachialis 1i. Pleura parietalis:
bersama arteria subclavia keluar dari apertura thoracis A. hanya peka pada sendasi regangan.
superior, berjalan ke lateral di permukaan atas costa I. B. dipisahkan dari rongga pleura oleh fascia endothoracica.
C. Corpus vertebrae cervicalis VII membentuk batas C. peka terhadap sensasi nyeri dan raba.
posterior. D. menerima persarafan sensorik dari sistem saraf otonom
D. Costa I kanan dan kiri membentuk batas lateral. E. dibentuk dari mesoderm splanchnopleura.
E. Oesophagus dan trachea berjalan melalui apertura ini.
Pertanyaan'Mengisi yang Kosong
6. pemyataan-pernyataan di bawah ini benar untuk dinding
thoro; kecuali; lsilah. bagian yang kosong dengan jawaban yang paling tepat, di
A. Bifurcatio trachea terletak di depan articulatio manu- baWah tnt:
briostemalis (angulus Louis) pada pertengahan respirasi.
B. Mediastinumsuperiorterletakdibelakangcorpussterni. 12. Ductus thoracicus berjalan melalui.........., lubang pada
C. Puncak denyut jantung umumnya dapat diraba pada diaphragma.
spatium intercostale sinistrum, kira-kira 9 cm dari garis
13. Arteria epigastrica superior berjalan melalui ........., lubang
tengah.
D. Pinggir bawah paru kanary pada keadaan inspirasi pada diaphragma'
maksimal, meluas ke bawah di linea midclavicularis
14' Nervus phrenicus dexter berialan melalui "" """' lubang
sampaisetinggicartilagocostalisvlll. pada diaphragma'
E. Semua nervus intercostalis berasal dari rami anteriores
nervi spinales thoracales' 15. Ner.,rrs vagus sinister berjalan melalui lubang pada
diaphragma.
Pertanyaan Melengkapi A. hiatus aorticus
B. hiatus esophagicus
Pilihlah satu jawaban yang PALING TEPAT. C. hiatus vena cava
D. bukan salah satu di atas
7. Dokter mendefinisikan apertura thoracis superior sebagai
A. pembukaan bagian bawah rongga thorax. 16. Hiatus aorticus terletak setinggi vertebra thoracica
B. jarak di antara kedua crura diaphragmatica.
C. muara oesophagus ke dalam rongga thorax. 1"7. Articulatio xiphostemalis terletak setinggi vertebra thoracica
D. permbukaan bagian atas rongga thorax.
E. jarak di antara origo
'-o- pars -'-
E-'-- stemalis dan pars costalis
18. Hiatusvenacavaterletaksetinggivertebrathoracica
diaphragmaticu.
A. sepuluh
8. Arcus costalis dibentukoleh: B' duabelas
A. costa Vf VIII, dan X. C deiaPan
B. pinggir dalam dari costa I. D' sembilan
C. pinggir processus xiphoideus. E tujuh
D. cartilaso costalis VII, VIII, IX, dan X.
E. cartilalo costahs VII sampai costa X dan ujung cartilago Pertanyaan Pilihan Ganda
costalisXldanXll. Bacalah riwayat penyakit di bawah ini dan jawablah pertanyaan
9. pinggir bawah paru kiri selama pertengahan :respirasi, . berikutnya dengan satu iawaban yang PALING TEPAT.
memotong: Seorang pria berusia 35 tahun mengeluh adanya nyeri hebat di
A. costa VI, VIII, dan X. bagian bawah dada kirinya kepada dokter. Pasien menderita
B. costa VII, VIII dan IX. batuk sejak 4 hari yang lalu dan mengeluarkan sputum
DINDING DADA, RONGGA DADA, PARU, DAN RONGGA PLEURA 129

bercampur darah. Frekuensi respirasi meningkat dan panasnya C. Limfe dari substansi paru mencapai hilus melalui plexus
mencapai 1040 F. Pada pemeriksaao ditemukan adanya cairan lymphaticus superficialis dan profundus.
di ruang pleura kiri. D. Ligamentum pulmonale memungkinkan pembuluh
19., Jika pasien dalam keadaan berdiri, cairan pleura akan darah dan saraf pada radix pulmonis bergerak selama
mengalami gravitasi ke bawah pergerakan pernapasan.
menuju ke: E. Venae bronchiales bermuara ke dalam vena azygos dan
A. fissura obliqua. vena hemiazygos.
B. incisura cardiaca. 23. Semua pemyataan di bawah ini benar untuk mediastinum,
C. recessus costomediastinalis. kecuali:
D. fissurahorizonialis. A. Mediastinum merupakan penyekat di antara kedua
E. recessus costodiaphragmaticus. rongga pleura.
B. Pleura mediastinalis membatasi pinggir lateral medias-
Pilihlah satu jawaban yang PALII'|G TEPAT
tinum.
C. Jantung terletak pada mediastinum medius.
20. Pernyataan-pernyataan di bawah ini benar untuk irachea,
D. Bila udara masuk ke rongga pleura kiri, struktur-struktur
kecuali:
yang membentuk mediastinum akan tergeser ke kanan.
A. Terletak anterior terhadap oesophagus di dalam medias- E. Batas anterior mediastinum terbentang lebih ke bawah
tinum superior.
dibandingkan batas posterior.
B. Pada inspirasi dalam carina turun sampai setinggi vertebra
24. Semua pernyataan di bawah ini benar untuk mekanisme
thoracica VI.
inspirasi, kecuali:
C. Bronchus principalis sinister lebih lebar daripada bronchus
A. Diaphragma adalah otot terpenting untuk inspirasi.
principalis dexter.
B. Jaringan ikat di puncak thorax dapat dinaikkan.
D. Arcus aorta terletak di sebelah anterior dan kirinya di
C. Sternumbergerak ke anterior.
dalam mediastinu m superior.
D. Costa terangkat ke atas.
E. Persara{an sensoris dari membrana mukosa yang meliputi
E. Tonus otot dinding anterior abdomen berkurang.
trachea berasal dari cabang-cabang nervus vagus, dan
25. Semua pernyataan di bawah ini benar untuk paru, kecuali:
laryngeus recurrens.
ner'"'u s
A. Benda asing yang masuk seringkali ke paru kanan.
21. Pernyataan-pemyataan di bawah ini benar untuk radix
B. Paru kiri mempunyai kontak langsung dengan arcus aorta
puimonis dextra, kecuali:
dan aorta descendens.
A. Nervus phrenicus dexter berjalan anterior terhadap radix C. Tidak terdapat nodus lymphaticus di dalam paru.
pulmonis.
D. Struktur-struktur paru mendapatkan darah dariarteri
B. Vena azygos melengkung di atas pinggir superior radix
bronchialis.
pulmonis.
E. Recessus costodiaphragmaticus dilapisi oleh pleura
C. Arteria pulmonalis dextra terletak posterior terhadap
parietalis.
bonchus principaiis.
26. Semua pernyataan di bawah ini benar untuk segmenta
D. Nervusvagus dexter berjalan posterior terhadap radix
bronchopulmonalia, kecuali:
pulmonis.
A. Vena-vena adalah intersegmental.
E. Pembuluh darah dan saraf yang membentuk radix B. Segmen-segmen dipisahkan oleh septa jaringan ikat.
pulmonis diliputi oleh manset pleura.
C. Arteri-arteri adalah intrasegmental.
22. Pernyataan-pernyataan di bawah ini benar untuk paru kanary
D. Setiap segmen dipercabangkan oleh sebuah bronchus
kecuali:
sekunder.
A. Mempunyai fissura horizontalis dan fissura obliqua. E. Setiap segmen yang berbentuk piramid mempunyai
B. Pleura visceralis yang meliputinya peka terhadap nyeri puncak yang menghadap ke permukaan paru.
dan suhu.
130 BAB 3

1. C merupakan pernyataan yang tidak benar. Susunan 76. B yang benar. Hiatus aorticus di diaphragma terletak setinggi
dari superior ke inferior adalah Vena, arteria, dan nervus vertebra thoracica XII.
intercostalis (Gambar 3-4).
77. D yang benar. Articulatio xiphosternalis terletak setinggi
2. E merupakan pernyataan yang tidak benar. Oesophagus vertebra thoracica IX pada midrespirasi.
melalui diaphragma setinggi vertebra thoracica X.
18. C yang benar. Hiatus vena cava terletak setinggi vertebra
3. Amerupakanpernyataanyangtidakbenar. Nervus intercostalis Lhoracica Vll pada midrespirasi.
memberikan persarafan sensorik untuk pleura dan peritoneum
yang menutupi bagian perifer diaphragma. 19. E yang benar. Pasien ini mulai penyakitnya dengan infeksi
respirasi bagian atas, yang diabaikannya. Saat ini dia
4. B merupakan pernyataan yang tidak benar. Musculus levator menderita pneumonia sisi kiri dengan komplikasi pleuritis.
costarum terletak di belakang dari daerah yang terlibat. Dengan pleuritis, eksudat radang terdapat di tempat
pneumonia. Jika cairan pleura bertambah dan pasien dalam
5. C merupakan pernyataan yang tidak benar. Corpus vertebrae posisi tegak, dengan gaya gravitasi cairan akan bergerak turun
thoracica I membentuk batas posterior. ke bagian paling rendah dari ruang pleura, disebut recessus
costodiaphragmaticus.
6. B merupakan pemyataan yang tidak benar. Mediastinum
superior terletak di belakang manubrium stemi (Gambar 20. C yang tidak benar. Bronchus principalis dexter lebih lebar
3-17). dari bronchus principalis sinister. Hal ini dapat dilihat dengan
jelas pada bronchogram posteroanterior normal, seperti yang
7. D yang benar. Apertura thoracica superior membuka ke atas
terlihat dalam Gambar 3-43. Lihat juga preparat plastinasi
dari rangka thorax.
pada Gambar 3-23.

8, E yang benar. Arcus costalis dibentuk oleh cartilago costalis


2t. C yang tidak benar. Arteria pulmonalis dextra terletak anterior
VII sampai X dan ujung cartilago costalis XI dan XII (Gambar
terhadap bronchus principalis.
3-1).
22. B merupakan pernyataan yang tidak benar. P1eura visceralis
9. A yang benar. Pinggir bawah paru kiri di tengah respirasi
dipersarafi oleh serabut-serabut aferen simpatik dan vagus
memotong costa VI, VIII, dan X.
melalui plexus pulmonalis dan tidak peka terhadap nyeri dan
10. B yang benar. Payudara pada wanita dewasa muda terletak suhu, ietapi peka terhadap sensasi regangan.
dari costa II sampai VI.
zJ, E merupakan pemyataan yang tidak benar. Batas anterior
11. C yang benar. Pleura parietalis peka terhadap sensasi nyeri dari mediastinum berjalan ke bawah menuju articulatio
dan raba. xiphostemalis di anterior, yaitu setinggi corpus vertebra
thoracica IX. Batas posterior berjalan terus ke bawah, sampai
72. A yang benar. Ductus thoracicus berjalan melalui hiatus setinggi vertebra thoracica XII.
aorticus.
24. B merupakan pernyataan yang tidak benar. Jaringan
13. D y*g benar. Arteria epigastrica superior masuk dinding ikat puncak cavitas thoracalis dilekatkan pada processus
anterior abdomen di antara diaphragma pars sternaiis dan transversus vertebrae cervicalis VII, dan tidak dapat diangkat
costalis. selama inspirasi.

14. C yang benar. Nervus phrenicus dexter berjalan melalui hiatus ttr C merupakan pernyataan yang tidak benar. Paru mempunyai
vena cava. nodus lymphaticus sepanjang perjalanan bronchi.

15. B yang benar. Nervus vagus sinister berjalan melalui hiatus 26. D merupakan pernyataan yang tidak benar. Setiap segmen
esophagicus. paru dipercabangkan oleh bronchus segmentalis.
Sistem
Kardiovaskular

131

Anda mungkin juga menyukai