Anda di halaman 1dari 18

Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi

“Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi”


BAB 2

DOSEN PENGAMPU : Astrini Aning Widoretno, SA.,M.AK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


1. Winda Ayu Dindhya (20013010045)
2. Nadira Querida Dinarzade (20013010054)
3. Ruth Stephany Marbun (20013010069)
4. Cholidul Ahmad Roditri (20013010079)
5. Miya Wahyu Apriyani (20013010084)
6. Fikri Fajar Nugraha (20013010085)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN “VETERAN” JAWA TIMUR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Sistem Akuntansi di
UPN “Veteran” Jawa Timur.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Astrini Aning Widoretno, SA.,M.AK
selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran, kritik dan tanggapan yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, Agustus 2021

Penulis

I
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................................I
Daftar Isi......................................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM............................................................................................2
B. ANALISIS SISTEM..................................................................................................................................3
C. DESAIN SISTEM....................................................................................................................................6
D. IMPLEMENTASI SISTEM.......................................................................................................................8
E. SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DATA (DATA FLOW DIAGRAM)........................................9
F. SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DOKUMEN (DOCUMENT FLOWCHART).........................10
BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................................14
B. SARAN................................................................................................................................................14

II
III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sistem informasi yang sangat pesat telah membawa dunia memasuki era
baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Lalu perkembangan sistem
informasi ini mempengaruhi hampir semua kegiatan manusia,mulai dari kegiatan manusia sehari
– hari sampai dengan kegiatan bisnis. Sistem akuntansi pun juga memanfaatkan perkembangan
dari sistem informasi yang sudah berkembang sedemikian pesatnya ini. Lebih jauh lagi sistem
informasi yang baik dapat mendukung perusahaan dalam mengatasi permasalahanyang ada.
Dalam metodologi pengembangan sistem akuntansi terdapat beberapalangkah-langkah yang
dilalui analisis sistem dalam mengembangkan sistem informasi.
Dalam sistem informasi akuntansi terdapat siklus-siklus pemrosesan transaksi
salahsatunya adalah siklus pengeluaran yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
perolehanbarang dan jasa dari entitas entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.Salah satu bagian dari siklus pengeluaran adalah pembelian baik itu pembelian
bahanbaku untuk jenis perusahaan manufaktur atau pembelian produk untuk jenis
perusahaandagang. Prosedur permintaan barang, prosedur pencatatan barang dan prosedur
pencatatanpembayaran. Semua prosedur harus dijalankan secara efektif dan efesien untuk
melaksanakansuatu sistem pembelian yang baik.
B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana metodologi pengembangan sistem?


2.Bagaimana bentuk simbol pembuatan bagan alir data?
3.Bagaimana bentuk simbol pembuatan bagan alir dokumen?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1.Metodologi pengembangan sistem
2.Simbol pembuatan bagan alir data
3.Simbol pembuatan bagan alir dokumen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh analis sistem dalam
mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga
tahap utama berikut ini:
1. Analisis sistem (system analysis).
2. Desain sistem (system design).
3. Implementasi sistem (system implementaion).
Dalam setiap tahap pengembangan sistem tersebut, analis sistem menghasilkan dokumen tertulis
yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam pengembangan sistem atau
hasil pekerjaan pelaksanaan tahap pengembangan sistem. Dokumen tertulis tersebut diserahkan
kepada pemakai informasi sebagai media bagi analis sistem untuk mengomunikasikan
pekerjaannya kepada pemakai informasi.

2
B. ANALISIS SISTEM
Dalam tahap ini, analis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi
yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Analisis sistem harus
memperoleh informasi yang sebenarnya diperlukan oleh pemakai informasi dalam tahap analisis
sistem ini, karena jenis informasi yang diperlukan oleh pemakai informasi inilah yang menjadi
dasar untuk melangkah ke tahap desain dan implementasi sistem. Oleh karena itu, tahap analisis
sistem merupakan tahap yang paling menentukan dalam keseluruhan tahap pengembangan
sistem informasi.
Analisis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap:
ANALISIS PENDAHULUAN (Preliminary Analysis)

Dalam bab 1 telah diuraikan bahwa tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah
untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru, untuk memperbaiki
informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, untuk memperbaiki pengendalian
akuntansi dan audit internal, dan untuk mengurangi beban klerikal dalam
penyelenggaraan catatan akuntansi. Jika perusahaan memiliki Departemen Sistem
Informasi, pekerjaan pengembangan sistem akuntansi dalam perusahaan tersebut
umumnya didahului dengan diterimanya permintaan jasa pengembangan sistem informasi
dari pemakai informasi kepada analis sistem dalam departemen tersebut.

3
PENYUSUNAN USULAN PELAKSANAAN ANALISIS SISTEM

Pelaksanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem suatu dokumen tertulis yang
disebut “Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem.” Dalam dokumen “Usulan Pelaksanaan
Analisis Sistem.” analis sistem menjelaskan:
1. Alasan ringkas dan jelas yang mendasari dilakukannya pengembangan sistem
akuntansi.
2. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari sistem akuntansi
yang diusulkan.
3. Batasan luas analisis sistem yang akan dilakukan.
4. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan dalam analisis sistem.
5. Identifikasi sumber-sumber potensial yang dapat menyediakan informasi yang
diperlukan dalam analisis sistem.
6. Daftar peristiwa besar atau titik-titik pengecekan yang digunakan untuk pengecek
perkembangan analisis sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.

4
PELAKSANAAN SISTEM

Pelaksanaan analisis sistem, didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam
Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem.
 Analisis Laporan yang Dihasilkan Sistem Sekarang.
Dalam tahap ini analis sistem mempelajari laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem
akuntansi yang sekarang digunakan, untuk menemukan informasi yang diperlukan
oleh manajemen, namu tidak disediakan oleh sistem akuntansi yang sekarang.
 Menganalisis Transaksi.
Analisis sistem kemudian melaksanakan analisis terhadap setiap transaksi. Analisis
transaksi ini meliputi analisis terhadap formulir, catatan, dan prosedur yang
digunakan di dalam melaksanakan setiap transaksi tersebut.
 Mempelajari Catatan Pertama.
Seperti telah diuraikan dalam Bab 1, yang jurnal adalah catatan pertama (books of
original entry) dalam sistem akuntansi. Analis sistem mempelajari jurnal yang

5
digunakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menemukan kelemahan yang
melekat padanya dan, mempertimbangkan kemungkinan perancangan kembali jurnal
yang sekarang digunakan, atau perancangan jurnal-jurnal baru.
 Mempelajari Catatan Terakhir.
Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan terakhir (books of final entry)
dalam sistem akuntansi. Analis sistem mempelajari buku besar dan buku pembantu
yang digunakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menemukan kelemahan yang
melekat padanya dan, mempertimbangkan kemungkinan perancangan kembali buku
besar dan buku pembantu yang sekarang digunakan, atau perancangan buku
pembantu yang baru.

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ANALISIS SISTEM

Hasil akhir proses analisis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan yang
disebut Laporan Hasil Analisis Sistem. Laporan ini merupakan dokumen tertulis yang
dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi. Isi Laporan Hasil
Analisis Sistem, meliputi:
1. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang dilaksanakan
oleh analis sistem.
2. Daftar masalah besar yang ditemukan oleh analis sistem.
3. Suatu pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai informasi.
4. Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama
melaksanakan analisis sistem.
5. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan dalam
perancangan sistem akuntansi yang baru, atau pengubahan sistem yang sekarang
digunakan oleh perusahaan.
6. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut.
C. DESAIN SISTEM

Desain adalah proses penerjemah kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternative


rancangan informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Tahap
desain sistem ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

 Desain Sistem Secara Garis Besar


Dalam pembangunan sebuah sistem informasi, analis sistem talah memperoleh informasi
berikut ini dari tahap analisis sistem yang dilakukan:
1. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai beserta persyaratan-persyaratan yang
melekat dalam informasi tersebut
2. Luar sistem
3. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

6
Berdasarkan tahap analisis tersebut, analis sitem kemudian menwarkan berbagai alternatif
desain secara gari besar sistem informasi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan
untuk pemakai. Analis sistem adalah seorang yang ahli menyajikan berbagai alternatif desain
sistem informasi yang memungkinkan pemakai informasi memilih di antara berbagai desain
yang ditawarkan oleh analis sistem.

 Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar


Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar disusun untuk mengomunikasikan secara
tertulis kepada pemakai informasi bagaimana sistem informasi yang dirancang secara garis
besar memenuhi kebutuhan mereka akan informasi. Isi Usulan Desain Sistem Secara Garis
Besar sebagai berikut:
1. Pernyataan kembali alasan dilakukannya pekerjaan pengembangan sistem informasi.
2. Berbagai alternatif sistem informasi yang dikembangkan untuk memnuhi kebutuhan
pemakai informasi.
3. Sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan
masing-masing alternatif desain sistem.
4. Asumsi-asumsi kritis yang belum terpecahkan yang mungkin berdampak terhadap
desain final sistem informasi.

 Evaluasi Sistem
Dalam tahap evaluasi, analis sistem menentukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
blok teknologi dalam menjalankan sistem informasi yang dirancang dan memilih penjual
teknologi yang memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang dianut oleh sistem
informasi. Blok teknologi dirancang oleh ahli sistem setelah pemakai informasi menyetujui
isi Laporan Desain Sistem Secara Garis Besar.

 Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar


Berdasarkan hasil diskusi antara pemakai informasi dengan analis sitem dalam penyajian
usulan desain secara garis besar dan evaluasi sistem, analis sistem kemudian membuat
“Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar”

 Desain Sistem Secara Rinci


Dalam tahap ini, analis sistem melakukan desain rinci untuk masing-masing blok
bangunan sistem informasi menjadi bangunan sistem informasi. Jika dalam tahap desain
secara garis besar sistem informasi dirancang untuk menghasilkan laporan umur piutang,
dalam tahap desain rinci, analis sitem merancang format laporan, isi laporan, distribusi
laporan, pisah batas data yang dipakai sebagai bahan laporan, pengadilan atas laporan, dan
sebagainya.

 Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci


Hasil desain rinci sistem informasi disajikan oleh analis sistem dalam dokumen tertulis yang
disebut “Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci”
7
D. IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan
koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem,pengujian sistem yang baru, dan pengubahan
yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat
dilaksanakan secara operasional.
Persiapan Implementasi Sistem

Implementasi sistem saangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat untuk pelaksanaan
implementasi sistem. Meskipun suatu sistem akuntansi telah dirancang dengan baik, namun
sebagian besar sukses pengembangan sistem ditentukan oleh bagaimana baiknya perencanaan
implementasi sistem disusun dan dilaksanakan.
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

Dalam tahap implementasi perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan karyawan yang akan
terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi. Pelatihan karyawan ditujukan kepada karyawanyang
akan mengoperasikan sistem akuntansi. Karyawan yang mengoperasikan sistem terdiri dari
karyawan yang bertugas untuk menyiapkan masukan, mengolah data, dan mengoperasikan daan
menjaga komponen fisik dan logic sistem akuntansi.
Konversi Sistem

Perubahan dari sistemlama ke sistem baru memerlukan pendekatankonversi tertentu.


Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk mengubah sistem lama ke
sistem baru :
1. Konversi Langsung

Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan dengan segera pemakaian
sistem yang lama.
2. Konversi Paralel

Implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian sistem yang lama selama
jangka waktu tertentu. Pendekatan ini memberikan perlindungan bagi organisasi dari
kemungkinan kegagalan sistem yang baru dalam menghasilkan keluaran yang diperlukan.
3. Konversi Modular

Implementasi sistem baru kedalam organisasi secara sebagian-sebagian. Keuntungan


penggunaan pendekatankonversi modular adalah :
- risiko kegagalan sistem dapat dibatasi ditempat yang terbatas

8
- masalah yang timbul dalam sistem dalam sistem yang baru dapat segera dibetulkan
sebelum diimplementasikan ke penerapan yang lebih luas
- karyawan dari tempat lain yang akan mengoperasikan sistem dapat dilatih di tempat
yang dijadikan pilot project sebelum mengoperasikan sistem di tempat mereka
sendiri..
kelemahan yang melekat dalam pendekatan ini adalah :
- Diperlukan periode yang lebih lama untuk menerapkan sistembaru dalam perusahaan
secara keseluruhan
- Tidak semua sistem dapat diimplementasikan denganpendekatan ini
- Tidak semua organisasi dapat menerapkan pendekatan ini.

E. SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DATA (DATA FLOW DIAGRAM)


Simbol pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat dalam sistem informasi yang
mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Nomor urut
pengolahan ditulis di bagian atas simbol pengolahan. Aliran material ditunjukkan dengan simbol
panah berbadan lebar. Aliran data ditunjukkan dengan panah berbadan garis kecil yang
menggambarkan aliran data melalui sistem. Aliran data dapat diibaratkan sebagai pipa yang
mengangkut paket data dari suatu sumber ke tujuan tertentu. Persegi panjang yang terbuka di
ujung kanannya merupakan simbol arsip logis yang merupakan tempat penyimpanan atau
pengambilan data
4
Material
Halaman Sama Halaman lain Proses
Mengolah
Pengolahan
Pengiriman
data
Dokumen
pengiriman

Aliran 2 Aliran Material


1
Pembeli Mengolah
Mengolah Aliran Data
Pesanan data
Pengiriman
Penghubung

Faktur Penjualan 3

Mengolah
Tempat
Pembayaran faktur
penyimpana data
penjualan
atau arsip

Sumber atau
tujuan data

Masukan/Keluara Ditunjukkan oleh garis


9 air
n
F. SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DOKUMEN (DOCUMENT
FLOWCHART)
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen. Gambar 2.11 melukiskan
simbol standar yang digunakan oelh analis sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang
menggambarkan sistem tertentu. Sebenarnya banyak cara untuk menggambarkan bagan alir dokumen
suatu sistem, namun dalam buku ini dipilihkan satu cara yang sekarang secara luas digunakan oleh analis
sistem untuk melukiskan bagan alir dokumen suatu sistem.

Berikut ini adalah simbol standar dengan maknanya masing masing.

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis


dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data
terjadinya suatu transaksi.

Faktur Dokumen dan tembusannya. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan


dokumen asli dan tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan di
sudut kanan atas.
Berbagai dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket.
Faktur
Nama dokumen dituliskan di dalam masing-masing simbol dan nomor
penjualan
lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas simbol dokumen yang
bersangkutan. Simbol dalam contoh tersebut menggambarkan faktur
penjualan lembar ke-3 dilampiri dengan surat order penjualan lembar ke-
1 dan surat muat.
Penghubung pada halaman yang sama (on-page connector). Dalam
menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas ke
bawah dan dari kiri ke kanan. Karena keterbatasan ruang halaman kertas
untuk menggambar, maka diperlukan simbol penghubung untuk
memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman
tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama.
Dengan memperhatikan nomor yang tercantum di dalam simbol
penghubung pada halaman yang sama, dapat diketahui aliran dokumen
dalam sistem akuntansi yang digambarkan dengan bagan alir.

Akhir arus dokumen dan mengarahkan pembaca ke simbol penghubung


halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum dalam
simbol tersebut.

1
Ak

1 Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman


Ak
yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol
tersebut. 10
Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page connector). Jika
untuk menggambarkan bagan alir suatu sistem akuntansi diperlukan
lebih dari satu halaman, simbol ini harus digunakan untuk
menunjukkan ke mana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan
lainnya. Nomor yang tercantum di dalam simbol penghubung
menunjukkan bagaimana bagan alir yang tercantum pada halaman
tertentu terkait dengan bagan alir yang tercantum pada halaman yang
lain.

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan


kegiatan manual, seperti: menerima orderdari pembeli, mengisi
formulir, membandingkan, memeriksa, dan berbagai jenis kegiatan
klerikal yang lain. Uraian singkat kegiatan manual dicantumkan di
dalam simbol ini.

Keterangan, komentar. Simbol ini memungkinkan ahli sistem


menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang
disampaikan dalam bagan alir.

Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat


penyimpanan dokumen, seperti almari arsip dan kotak arsip. Terdapat
2 tipe arsip dokumen: arsip sementara dan arsip permanen. Arsip
sementara adalah tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya
akan diambil kembali dari arsip tersebut di masa yang akan datang
untuk keperluan pengolahan lebih lanjut terhadap dokumen tersebut.
Untuk menunjukkan urutan pengarsipan dokumen digunakan simbol
berikut ini:

A = menurut abjad

N = menurut nomor urut

T = kronologis, menurut tanggal

11
Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen
yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan.

On-line computer process. Simbol ini menggambarkan pengolahan data


dengan komputer secara on-line. Nama kegiatan pengolahan ditulis di
dalam simbol

Keying (typing, verifying). Simbol ini menggambarkan pemasukan data


ke dalam komputer melalui on-lineterminal.

Pita magnetik. Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang


berbentuk pita magnetik. Nama arsip ditulisdidalam simbol.

On-line storage. Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang


berbentuk on-line (di dalam memory komputer)

Keputusan. Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat


Ya
dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis di dalam
simbol

Tidak

Garis alir (flowline). Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan


data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke
bawah dan ke kanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri,
anak panah perlu dicantumkan

Persimpangan garis alir. Jika dua garis alir bersimpangan, untuk


menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit
melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut
12
Pertemuan garis alir. Simbol ini digunakan jikadua garis alir bertemu
dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya

Mulai/berakhir (terminal). Simbol ini untuk menggambarkan awal dan


akhir suatu sistem akuntansi.

Dari Pemasok
Masuk ke sistem. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu
digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan simbol untuk
menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.

Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu


digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan simbol untuk
menggambarkan keluar ke sistem lain

Ke sistem
penjualan

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan oleh analisi sistem melalui tiga tahap utama :
analis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Dalam setiap tahap utama pengembangan
sistem akuntansi, analisis sistem menghasilkan dokumen tertulis, berupa usulan
(proposal)/laporan. Dalam tahap analisis sistem, dokumen tertulis yang dibuat sebagai
perencanaan analisis yang akan dilaksanakan oleh analisis sistem berdasarkan rerangka acuan
13
yang dibuat oleh pemakai informasi. Hasil pelaksanaan analisis sistem dituangkan oleh analis
sistem dalam dokumen tertulis yang disebut “Laporan Hasil Analisis Sistem”
Untuk mengomunikasikan hasil analisis sistem dan rancangan sistem kepada para pemakai
informasi, analisis sistem menggunakan symbol-simbol standar. Simbol standar digunakan oleh
analis sistem untuk mencerminkan aliran data dan aliran dokumen dalam sistem.

B. SARAN
Demikian isi makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami berharap
pada saudara-saudari atau para pembaca agar kiranya dapat memberi kritik dan sarannya yang
membangun bagi kami agar nantinya kami dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi.
Semoga kita bisa menjadi mahasiswa yang lebih baik lagi dan sebagai pondasi dimasa depan.

14

Anda mungkin juga menyukai