Anda di halaman 1dari 16

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MATA KULIAH ASUHAN PADA PERSALINAN DAN BBL FISIOLOGIS

SOAL

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat

Seorang perempuan umur 29 tahun G2P1A0 UK 38 minggu bersalin di BPM, Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,80C dan P 24 kali/menit kontraksi 4-
5 /10’/50-55”). TFU 34 cm, perlimaan 0/5. DJJ 155 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00 Wita: v/v
normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk, Ibu mengedan efektif
dan lahir berturut turut UUB, dahi,muka, mulut dan dagu. Ditemukan belitan tapi pusat dua kali ketat.
Apakah tindakan yang dilakukan oleh bidan? *

a. Merujuk ke RS
b. Melepaskan belitan lewat kepala bayi
c. Melonggarkan belitan
d. Menjepit dengan klem pada dua tempat dan dipotong
e. Segera melahirkan bahu dan badan

Seorang perempuan umur 30 tahun G3P1A1 UK 38 minggu 4 hari bersalin di BPM, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,80C dan P 24 kali/menit
kontraksi 4-5x/10’/50-55”). TFU 34 cm, perlimaan 0/5. DJJ 155 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00
Wita: v/v normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan
station +3, moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk, Ibu
mengedan efektif. Bayi lahir spontan belakang kepala. Apakah kondisi bayi yang segera dinilai? *

a. Jenis kelamin
b. Denyut jantung
c. Tangisan dan gerak
d. Warna kulit
e. Frekuensi pernafasan

Seorang Bidan di sebuah PMB, memberikan asuhan persalinan dengan konsep asuhan sayang Ibu.
Bagaimanakah model konsep asuhan tersebut? *

a. Asuhan sayang ibu harus selalu mengutamakan kesenangan ibu dan keluarga
b. Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, petugas kesehatan dan melibatkan ibu dan keluarga.
c. Asuhan sayang ibu harus menghargai kebudayaan, praktik keagamaan dan kepercayaan serta
melibatkan ibu dan keluarga.
d. Asuhan yang diberikan memerlukan intervensi tapi harus dapat mencegah komplikasi
e. Asuhan sayang ibu harus menghargai keinginan ibu dan keluarga

Seorang perempuan G2P1A0 39 minggu 4 hari sedang bersalin di sebuah Puskesmas meminta
didampingi oleh suaminya saat melahirkan. Ia merasakan lebih nyaman dan lebih bisa mengelola sakit
perutnya. TD 110/80 mmHg N 80 x/menit, P 18 x/menit, S 37◦C, kontraksi uterus 3x/10’/40”, DJJ 150
x/menit kuat dan teratur. Apakah yang mempengaruhi perubahan psikologi ibu pada kasus tersebut? *

a. Support system
b. Pengalaman melahirkan
c. Kesiapan emosi
d. Tool system
e. Persiapan persalinan

1Seorang perempuan umur 21 tahun G2P1A0 UK aterm bersalin di Puskesmas. Hasil PD: vulva dan
vagina normal, pembukaan 8 cm eff 75%, ketuban (-) jernih, teraba kepala, UUK posisi jam 11
penurunan di station 0, moulage (0), ttbk/tp. Berapakah penurunan kepala janin bila dilihat dari hasil
pemeriksaan tersebut? *

a. 1/5
b. 2/5
c. 3/5
d. 4/5
e. 5/5

Seorang perempuan berumur 19 tahun G1P0A0 UK 37 minggu datang ke PMB dengan keluhan perutnya
mulas dan keluar lender bercampur dara sejak subuh. Anamnesis keluarga memiliki riwayat kencing
manis. Peningkatan BB > 20 kg selama hamil. Hasil pemeriksaan pukul 08.00: KU baik, TD 130/80 mmHg,
kontraksi uterus 3x/10’/45”, TFU 39 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. PD: pembukaan 3
cm eff 50% ketuban utuh, teraba kepala tulang – tulang kepala janin berhimpitan, Sutura sagitalis
melintang penurunan kepala janin station-1, kesan panggul normal.Apakah tindakan yang harus
dilakukan oleh bidan? *

a. Pasang infus
b. Observasi di PMB
c. Pasien dipulangkan
d. Rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
e. Pasang Oksigen

Seorang perempuan berumur 28 tahun hamil kedua 9 bulan diantar ke Puskesmas pukul 07.00 wita
dengan keluhan perut mulas dan keluar lender bercampur darah dari kemaluannya sejak pukul 01.00
Wita. Anak pertama berumur 4 tahun. ibu tampak mengantuk, makan dan minum terakhir 1 jam yang
lalu. Hasil pemeriksaan: T: 100/60 mm Hg, N: 84x/mt, S: 370C, TFU 34 cm, janin tunggal, presentasi
kepala, Kontraksi 2x/10’/<20”, DJJ 150x/mnt, PD: pembukaan 3, tulang – tulang kepala saling terpisah
dan selaput ketuban utuh, penurunan station -2Apakah asuhan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
*

a. Ibu dipulangkan
b. Masase bokong saat his
c. Istirahat disela – sela his
d. Anjurkan makan dan minum yang cukup
e. Ajarkan teknik meneran dan posisi persalinan

Seorang perempuan umur 25 tahun G2P1A0 UK aterm bersalin di Puskesmas.Hasil PD: vulva dan vagina
normal, pembukaan 6 cm, eff 100 % ketuban (-) jernih, UUK posisi jam 11 penurunan terendah di hodge
III, moulage (0), ttbk/tp. Berapakah panjang canalis cervikalis bila dilihat dari hasil pemeriksaan
tersebut? *
a. 2 cm
b. 1,5 cm
c. 1 cm
d. 0,5 cm
e. Setipis kertas

Seorang perempuan berumur 25 tahun G2P1A0 UK aterm dengan keluhan perutnya mulas. Riwayat
keluar air 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal, PD: pembukaan 3 cm eff 50%
ketuban utuh, teraba kepala tulang – tulang kepala janin terpisah, penurunan kepala janin HII, kesan
panggul normal. Apakah tahap persalinan yang dialami kasus tersebut? *

a. Persalinan kala I fase laten


b. Persalinan kala I fase aktif
c. Persalinan kala II
d. Persalinan kala III
e. Persalinan kala IV

Seorang perempuan G1P0A0 39 minggu sedang bersalin di sebuah Praktik Mandiri Bidan (PMB),
mengalami ambivalensi mengenai kehamilannya dan kelahiran bayinya. Ia merasa cemas dengan
kemampuannya untuk menjadi seorang ibu. TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 16 x/menit, S 37◦C,
kontraksi uterus 3x/10’/40”, DJJ 145 x/menit kuat dan teratur. Apakah asuhan yang tepat dilakukan
berdasarkan filosofi kebidanan? *

a. Asuhan yang komprehensif


b. Asuhan yang berkesinambungan
c. Asuhan komplementer
d. Asuhan Persalinan Normal
e. Asuhan yang berpusat pada wanita

Seorang perempuan berumur 28 tahun G2P1A0 UK aterm dengan keluhan perutnya mulas. Riwayat
keluar air 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan pukul 08.00: KU baik, TD 110/70 mmHg, kontraksi uterus
3x/10’/45”, TFU 33 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. PD: pembukaan 3 cm eff 50%
ketuban utuh, teraba kepala tulang – tulang kepala janin terpisah, Sutura sagitalis melintang penurunan
kepala janin station -1, kesan panggul normal. Kapankah dilakukan pemantauan DJJ kembali? *

a. Pukul 08.15 Wita


b. Pukul 08.30 Wita
c. Pukul 08.45 Wita
d. Pukul 09.00 Wita
e. Pukul 09.30 Wita

Seorang perempuan umur 21 tahun G1P1A0 UK 39 minggu bersalin di BPM. Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 120/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,60C dan P 24 kali/menit, kontraksi
4x/10’/55”). Ibu mengeluh ingin mengedan. Nampak vulva membuka dan perineum menonjol. Bidan
segera memeriksa kelengkapan alat dan menyiapkan alat resusitasi. Berapakah jarak lampu dengan
meja bayi? *

a. 60 cm
b. 90 cm
c. 150 cm
d. 30 cm
e. 120 cm

Seorang perempuan umur 27 tahun G2P1A0 UK 40 minggu bersalin di BPM, didampingi oleh suami.ibu
mengeluh keluar air dan ingin mengedan. Hasil pemeriksaan: KU baik, kesadaran compos mentis, TD
110/70 mmHg, N 66 kali/menit, S 36,60C dan P 24 kali/menit kontraksi 4-5x/10’/55”). TFU 33 cm,
perlimaan 1/5. DJJ 150 x/menit/ kuat dan teratur, perineum tidak menonjol dan vulva belum membuka.
Nampak blood slim bertambah banyak dan air ketuban merembes berwarna jernih. VT pk 08.00 Wita:
v/v normal, PO tipis Ø 8 cm, eff 90% ketuban pecah warna jernih, presentasi kepala, penurunan station
+1, moulase (0), ttbk/tp. Apakah indikasi dilakukan VT pada kasus ini? *

a. Ibu ingin mengedan


b. Kontraksi bertambah kuat
c. Pecah selaput ketuban
d. Belum ada tanda kala II
e. blood slim bertambah banyak

Seorang perempuan umur 24 tahun G2P1A0 UK 39 minggu sedang bersalin di Puskesmas. Kontraksi 3-
4x/10’/40-45”, DJJ 150 x/mnt kuat dan teratur. Bagaimanakah penulisan hasil pemeriksaan his pada
kasus tersebut dalam partograf? *

a. 3 kotak diarsir
b. 4 kotak diarsir
c. 3 kotak titik-titik
d. 4 kotak titik-titik
e. 4 kotak arsir penuh

Seorang perempuan umur 29 tahun G2P1A0 UK 39 minggu bersalin di Puskesmas ingin mengedan dan
keluar air. Kontraksi 5 x/10’/50-55”, DJJ 145 x/menit kuat teratur. Perlimaan 1/5, perineum tidak
menonjol. PD: V/V normal, pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih, UUK posisi jam 11 penurunan
terendah di hodge III, moulage (0), ttbk/tp. Bagaimanakah mendokumentasikan warna ketuban dalam
partograf? *

a. M
b. U
c. K
d. J
e. D

Seorang perempuan G1P0A0 39 minggu sedang bersalin kala I di PMB disarankan untuk berendam
dalam bak mandi oleh bidan. TD 120/80 mmHg N 80 x/menit, P 18 x/menit, S 37◦C, kontraksi uterus
3x/10’/40”, DJJ 140 x/menit kuat dan teratur. Apakah tujuan tindakan tersebut? *

a. Merilekskan tangan, lengan dan kaki


b. Mengurangi ketegangan otot panggul
c. Melancarkan sirkulasi dan pernapasan
d. Mengatasi kram kaki
e. Melembutkan daerah seputar vagina

Seorang perempuan umur 23 tahun G1P0A0 UK 39 minggu bersalin di puskesmas, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,80C dan P 24 kali/menit
kontraksi 4-5 /10’/50-55”). TFU 34 cm, perlimaan 0/5. DJJ 155 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00
Wita: v/v normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan
station +3, moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk, Ibu
mengedan efektif nampak suboksiput sudah berada di bawah simpisis. Bidan membantu kepala defleksi
secara perlahan hingga lahir berturut turut UUB, dahi,muka, mulut dan dagu. Apakah tindakan bidan
selanjutnya? *

a. Memegang kepala biparietal


b. Meminta suami turun dari tempat tidur
c. Membantu kepala melakukan putar paksi luar
d. Memeriksa adanya belitan tali pusat
e. Memeriksa DJJ

Seorang perempuan umur 27 tahun G2P0A1 UK 40 minggu bersalin di RS, Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 64 kali/menit, S 360C dan P 20 kali/menit kontraksi 4-
5/10’/450-50”). TFU 31 cm, perlimaan 0/5. DJJ 140 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 06.00 Wita: v/v
normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk dan ibu mengedan
efektif hingga kepala lahir dan tidak ada belitan tali pusat. Apakah langkah pertolongan persalinan
selanjutnya? *

a. Membantu kepala putar paksi luar


b. Memposisikan tangan biparietal
c. Membersihkan jalan nafas
d. Memeriksa DJJ
e. Menunggu kepala melakukan putar paksi spontan

Seorang perempuan umur 21 tahun G1P1A0 UK 39 minggu bersalin di BPM. Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 120/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,60C dan P 24 kali/menit, kontraksi
4x/10’/55”). Ibu mengeluh ingin mengedan. Nampak vulva membuka dan perineum menonjol. Bidan
segera memeriksa kelengkapan alat dan menyiapkan alat resusitasi. Berpakah handuk/kain bersih yang
perlu disiapkan di atas meja bayi? *

a. 1 lembar
b. 3 lembar
c. 4 lembar
d. 2 lembar
e. 5 lembar

Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0 UK 40 minggu bersalin di Poskesdes, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 64 kali/menit, S 360C dan P 20 kali/menit kontraksi
5/10’/50-55”). TFU 31 cm, perlimaan 0/5. DJJ 144 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 13.00 Wita: v/v
normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk dan ibu mengedan
efektif. Ibu tidak merasakan ada dorongan mengedan dan kontraksi uterus sudah hilang. Bidan meminta
pasien meluruskan kaki dan bernafas rileks. Apakah tidakan selanjutnya yang dilakukan oleh bidan? *

a. Meminta ibu miring ke kiri


b. Memasang infus
c. Memeriksa DJJ
d. Menunggu datangnya kontraksi uterus
e. Memberi makan sesuai keinginan ibu

Seorang perempuan umur 28 tahun G3P2A0 UK 39 minggu sedang bersalin di BPM. Kontraksi 4-5
x/10’/40-45”, DJJ 140 x/mnt kuat dan teratur. Perlimaan 3/5. PD pk 09.00 Wita: v/v normal, PO tipis, ϕ 7
cm, eff 75%, ketuban utuh, presentasi kepala, moulase (0), ttbk/tp. Kapankah dilakukan evaluasi
kemajuan persalinan kasus tersebut? *

a. 1 jam lagi
b. 2 jam lagi
c. 3 jam lagi
d. 4 jam lagi
e. 5 jam lagi

Seorang perempuan G2P1A0 39 minggu 2 hari sedang bersalin di PMB mengeluh sakit perut bertambah
keras, dan menjadi khawatir karena sakit perutnya. TD 120/80 mmHg N 90 x/menit, P 24 x/menit, S
36,6◦C, kontraksi uterus 4x/10’/45”, DJJ 140 x/menit kuat dan teratur. Apakah hormon yang berperan
pada kondisi tersebut? *

a. Penurunan kortisol
b. Penurunan katekolamin
c. Peningkatan oksitosin
d. Peningkatan adrenalin
e. Peningkatan endorphin

Seorang perempuan umur 22 tahun G2P1A0 UK 38 minggu bersalin di BPM. Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 66 kali/menit, S 36,60C dan P 24 kali/menit kontraksi 4 /
10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 0/5. DJJ 150 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 08.00 Wita: v/v normal, PO
tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, denominator UUK didepan, penurunan station
+3, moulase (0), ttbk/tp. Bidan selanjutnya melakukan amniotomi. Kapankah waktu yang tepat
melakukan tindakan ini? *

a. Awal kontraksi
b. Tidak ada kontraksi
c. kontraksi menghilang
d. Puncak kontraksi
e. kontraksi mulai menurun

Seorang perempuan G1P0A0 40 minggu sedang bersalin kala I di PMB melakukan terapi fisik dengan
duduk di atas bola. Ia dapat mengelola rasa sakitnya dengan metode tersebut. TD 110/80 mmHg N 80
x/menit, P 16 x/menit, S 36,8◦C, kontraksi uterus 3x/10’/40”, DJJ 140 x/menit kuat dan teratur.
Bagaimanakah cara kerja metode tersebut? *

a. Memfasilitasi perubahan posisi


b. Mengurangi kecemasan ibu5
c. Mengurangi stress pada panggul dan pinggang
d. Menghibur dan mengalihkan perhatian
e. Mengurangi stress pada kaki dan pergelangan kaki

Seorang perempuan umur 25 tahun G1P1A0 UK 38 minggu bersalin di Puskesmas dengan keluhan ingin
mengedan dan keluar air. Hasil pemeriksaan KU baik, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 64
kali/menit, S 36,60C dan P 24 kali/menit kontraksi 4 /10’/55”). Perlimaan 1/5, perineum tidak menonjol.
V/v normal, pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih, UUK posisi jam 11 penurunan terendah di station 0,
moulage (0), ttbk/tp. Kapankah mulai dilakukan bimbingan meneran secara efektif pada kasus tersebut?
*

a. Pada puncak his


b. Bila ibu menginginkan
c. Terlihat vulva dan vagina membuka
d. Setiap ibu ingin mengedan
e. Nampak kepala dengan diameter 5 cm

Seorang perempuan umur 22 tahun G2P1A0 UK 38 minggu bersalin di BPM. Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 66 kali/menit, S 36,60C dan P 24 kali/menit kontraksi 4 /
10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 0/5. DJJ 150 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 08.00 Wita: v/v normal, PO
tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan station +3, moulase (0), ttbk/tp.
Apakah tindakan bidan selanjutnya ? *

a. Memeriksa DJJ
b. membimbing ibu meneran
c. Melakukan amniotomi
d. menaruh alas bokong dan handuk bersih di atas perut ibu
e. meminta suami naik ke atas tempat tidur

Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 UK39 mg datang puskesmas dengan keluhan sakit perut
hilang timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan: KU baik, S 36,80C, N. 80x/mt, P 24x/mt, TD
100/60 mmHg, kontraksi uterus 3x/10 menit > 20 detik, TFU 36 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ
140x/mt. pembukaan 2, ketuban tidak utuh warna jernih, teraba kepala sutura sagitalis melintang,
tulang – tulang kepala janin saling tumpang tindih, penurunan HI. Apakah faktor yang dapat
mempengaruhi proses persalinan pada kasus tersebut? *

a. Passage
b. Power
c. Psikis
d. Penolong
e. Passager
Seorang Bidan di sebuah PMB, selalu memberikan kesempatan kepada asistennya untuk
mengembangkan diri melalui pelatihan ataupun seminar dan workshop. Apakah aspek kepemimpinan
yang dilakukan oleh bidan tersebut? *

a. Encourage the heart


b. Inspire a shared vision
c. Challenge the process
d. Model the way
e. Enable others to act

Seorang perempuan umur 32 tahun G2P1A0 UK 40 minggu bersalin di BPM, Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,80C dan P 24 kali/menit kontraksi 4-
5 /10’/50-55”). Pasien sedang dipimpin persalinan kala II dalam posisi setengah duduk, Ibu mengedan
efektif dan lahir berturut turut UUB, dahi,muka, mulut dan dagu. Ditemukan belitan satu kali longgar.
Apakah tindakan yang dilakukan oleh bidan? *

a. Melepaskan belitan lewat kepala bayi


b. Menjepit dengan klem pada dua tempat dan dipotong
c. Merujuk ke RS
d. Melonggarkan belitan
e. Segera melahirkan bahu dan badan

Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 UK 39 minggu bersalin di Puskesmas, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 60 kali/menit, S 36,50C dan P 24 kali/menit
kontraksi 4-5 /10’/55”). TFU 32 cm, perlimaan 0/5. DJJ 145 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00 Wita:
v/v normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk. Ibu mengedan efektif
hingga kepala sudah terlihat dengan diameter 5-6 cm, bidan membantu kelahiran kepala namun
perineum terlihat tipis dan pucat. Apakah tindakan yang dilakukan oleh bidan? *

a. Segera episiotomi
b. Meminta ibu stop meneran
c. Melonggarkan perineum
d. Tetap memimpin ibu meneran
e. Berhenti melakukan support perineum

Seorang perempuan umur 21 tahun G1P0A0 UK aterm datang ke PMB dengan keluhan sakit perut hilang
timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan: KU baik, S 36,80C, N. 80x/mt, P 24x/mt, TD 100/60
mmHg, kontraksi uterus 3x/10’/40”, TFU 30 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 160x/mt. PD:
pembukaan 4, eff 75%, ketuban tidak utuh warna jernih, teraba kepala UUK kiri depan, tulang – tulang
kepala janin terpisah, setinggi pinggir bawah simpisis. Evaluasi 4 jam selanjutnya: KU baik, S 36,80C, N.
80x/mt, P 24x/mt, TD 110/70 mmHg, kontraksi uterus 2x/10’/20”, TFU 30 cm, janin tunggal, presentasi
kepala, DJJ 160x/mt. PD: pembukaan 4, eff 75%, ketuban tidak utuh warna jernih, teraba kepala UUK kiri
depan, tulang – tulang kepala janin terpisah, setinggi pinggir bawah simpisis hasil pemeriksaan tidak ada
kemajuan. Apakah kemungkinan diagnosis yang dapat ditegakkan? *

a. Gawat janin
b. Inversio uteri
c. Inersia uteri primer
d. Inersia uteri sekunder
e. Atonia uteri

Seorang perempuan GIP0A0 39 minggu datang untuk bersalin di PMB, dilakukan pemeriksaan. TD
120/80 mmHg N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8◦C, kontraksi uterus 3x/10’/40”, DJJ 140 x/menit kuat
dan teratur, VT: pembukaan jalan lahir 4 cm, hasil Lab: Hb: 10,8 g%. Apakah asuhan sayang Ibu yang
dapat dilakukan oleh Bidan pada kasus tersebut? *

a. Menyiapkan rencana rujukan


b. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik
c. Memotivasi Ibu untuk jalan-jalan
d. Memantau kesejahteraan ibu, janin dan kemajuan persalinan
e. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat

Seorang perempuan umur 28 tahun G1P0A0 UK 38 minggu bersalin di BPM, Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,50C dan P 24 kali/menit kontraksi 4-
5 /10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 0/5. DJJ 150 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 10.00 Wita: v/v normal,
PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3, moulase (0),
ttbk/tp. Bidan menawarkan ibu memilih posisi bersalin yang nyaman dan memilih posisi setengah
duduk. Apakah keuntungan bersalin dalam posisi ini? *

a. membantu penurunan kepala bayi


b. lebih mudah mensupport perinium
c. mempercepat putar paksi kepala
d. memperbesar ukuran panggul
e. memperbesar dorongan meneran

Seorang perempuan umur 20 tahun G1P0A0 UK39 mg datang puskesmas dengan keluhan sakit perut
hilang timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, kontraksi uterus
3x/10 menit > 40 detik, TFU 36 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. pembukaan 2 cm,
ketuban tidak utuh warna jernih, teraba kepala. Berapakah peningkatan curah jantung pada kasus
tersebut sesuai dengan perubahan fisiologis? *

a. 5 – 10%
b. 10 – 15%
c. 15 – 20%
d. 20 – 25%
e. 25 – 30%

Seorang perempuan umur 25 tahun G1P1A0 UK 38 minggu bersalin di Puskesmas, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 64 kali/menit, S 360C dan P 20 kali/menit,
kontraksi kuat 4X/10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 1/5. DJJ 150 x/menit/ kuat dan teratur. Ibu mengeluh
sakit perut bertambah keras dan ingin mengedan. Apakah tindakan segera yang harus dilakukan oleh
bidan? *

a. Melakukan pemeriksaan dalam


b. Melihat gejala kala II
c. Memeriksa tekanan darah
d. Mengganti kain ibu dengan kain bersih
e. Menyiapakan alat dan obat

Seorang Bidan di sebuah PMB, memberikan contoh kepada asisten bidannya dalam memberikan asuhan
persalinan dengan APN. Apakah aspek kepemimpinan yang dilakukan oleh bidan tersebut? *

a. Enable others to act


b. Inspire a shared vision
c. Model the way
d. Challenge the process
e. Encourage the heart

Seorang perempuan umur 27 tahun G2P1A0 UK 40 minggu bersalin di BPM, didampingi oleh suami.
Hasil pemeriksaan: KU baik, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 66 kali/menit, S 36,60C dan
P 24 kali/menit, kontraksi 4x/10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 1/5. DJJ 150 x/menit/ kuat dan teratur, VT
pk 08.00 Wita: v/v tidak ada kelainan, PO tidak teraba, Ø lengkap, ketuban utuh, presentasi kepala,
penurunan station 0, moulase (0), ttbk/tp. Bidan penting untuk memfasilitasi peran pendampingan pada
persalinan ini. Apakah Peran pendampingan yang boleh dilakukan ? *

a. membantu merangkul kedua paha ibu


b. membimbing ibu meneran
c. menyeka keringat
d. aMemijat uterus ibu
e. membiarkan ibu berteriak kesakitan

Seorang perempuan GIP0A0 39 minggu sedang bersalin di Puskesmas rawat inap, dilakukan
pemeriksaan. TD 120/80 mmHg N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8◦C, kontraksi uterus 4x/10’/40”, DJJ
140 x/menit kuat dan teratur, hasil Lab: PPIA: NR, HBsAg: Neg, TPHA: NR, Hb: 11, 2 g%. Siapakah tenaga
kesehatan lain yang diajak oleh Bidan dalam melakukan interprofesional education dalam asuhan
diatas? *

a. Tenaga analis
b. Petugas Gizi
c. Dokter
d. Petugas kesling
e. Tenaga perawat

Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 UK 39 minggu bersalin di Puskesmas, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 60 kali/menit, S 36,50C dan P 24 kali/menit
kontraksi 4-5x/10’/55”). TFU 32 cm, perlimaan 0/5. DJJ 145 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00 Wita:
v/v normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station+3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk. Ibu mengedan efektif
hingga kepala sudah terlihat dengan diameter 5-6 cm. Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
bidan? *

a. Meminta suami turun


b. Meminta ibu mengedan pendek-pendek
c. Melakukan episiotomi
d. Meletakkan handuk di atas perut ibu
e. Meminta ibu stop meneran

Seorang perempuan umur 22 tahun G2P1A0 UK39 mg datang PMB dengan keluhan sakit perut hilang
timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, kontraksi uterus 3x/10’/>
40”, TFU 34 cm, janin tunggal, presentasi kepala, Penurunan kepala 4/5, DJJ 140x/mt. PD: portio lunak,
pembukaan 2 cm, eff 25%, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan antara penggir atas dan bawah
simpisis, sutura sagitalis melintang, os parietale kanan dan kiri sama tinggi.Apakah mekanisme gerakan
janin yang terjadi persalinan tersebut? *

a. Fleksi
b. Ekstensi
c. Engangment
d. Putaran paksi luar
e. Putaran paksi dalam

Seorang perempuan umur 5 tahun G2P1A0 UK 36 minggu 6 hari datang PMB pukul 08.15 dengan
keluhan sakit perut hilang timbul sejak kemarin malam. Anamnesis ibu juga mengeluh batuk, sesak nafas
disertai dengan mengi. Hasil pemeriksaan KU baik, S 360C, N. 80x/mt, P 28x/mt, TD 100/60 mmHg,
wajah tampak pucat, TFU 30 cm, janin tunggal, presentasi kepala, kontraksi uterus 3x/10’/40”, DJJ
140x/mt. pembukaan 5 cm, ketuban utuh, teraba kepala, UUK kiri depan, tulang – tulang kepala janin
terpisah, penurunan station -3 melalui pinggir bawah simfisis, kesan panggul normal. Apakah risiko yang
paling mungkin terjadi pada kasus diatas? *

a. Pertumbuhan janin terhambat


b. Atonia uteri
c. Kelahiran Preterm
d. Inersia uteri
e. Berat bada klahir rendah

Seorang perempuan GIP0A0 38 minggu sedang bersalin di PMB mengeluh sakit pada bagian sisikan,
dilakukan pemeriksaan. TD 120/80 mmHg N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8◦C, teraba ada tahanan
didaerah supra simfisis, dan kontraksi uterus melambat dari sebelumnya, DJJ 140 x/menit kuat dan
teratur, VT: pembukaan jalan lahir 4 cm. Apakah asuhan sayang Ibu yang dapat dilakukan oleh Bidan
pada kasus tersebut? *

a. Memotivasi Ibu untuk mengatur posisi


b. Memotovasi Ibu untuk minum yang banyak
c. Menyarankan dan membantu Ibu untuk berkemih
d. Melanjutkan mengelola persalinan dengan pemasangan infus RL
e. Menyiapkan rencana rujukan

Seorang perempuan umur 30 tahun G1P0A0 UK 40 minggu bersalin di Poskesdes, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 100/70 mmHg, N 60 kali/menit, S 360C dan P 20 kali/menit kontraksi
5x/10’/50-55”). TFU 30 cm, perlimaan 0/5. DJJ 145 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 15.00 Wita: v/v
normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk dan ibu mengedan
efektif. Berapakah waktu maksimal ibu ini boleh dipimpin? *

a. 60 menit
b. 120 menit
c. 30 menit
d. 90 menit
e. 150 menit

Seorang perempuan umur 23 tahun G1P0A0 UK aterm datang ke puskesmas dengan keluhan perut
mules – mules sejak tadi pagi disertai keluar lender campur darah. Apakah penyebab keluhan utama
yang terjadi pada kasus tersebut? *

a. Meningkatnya estrogen
b. Meningkatnya oksitosin
c. Meningkatnya progesteron
d. Meningkatnya adrenalin
e. Meningkatnya Norepinefrin

Seorang perempuan umur 27 tahun G2P1A0 UK 40 minggu datang ke Puskesmas. Hasil pemeriksaan
tanda- tada vital dalam batas normal, His 3 x/10 menit (30—40 detik), DJJ 150 x/mnt kuat dan teratur.
Penurunan 2/5. PD pk 10.00 Wita: v/v normal, PO lunak, ϕ 4 cm, eff 50%, ketuban utuh, presentasi
kepala, moulase (0), ttbk/tp. Apakah diagnosis kasus tersebut? *

a. Partus Kala II
b. Inpartu normal
c. Inpartu tidak normal
d. Partus Kala I fase aktif
e. Partus Kala I fase laten

Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 UK 40 mg datang puskesmas dengan keluhan sakit perut
hilang timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, kontraksi uterus
3x/10’/55”, TFU 33 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. PO tipis, ϕ 7 cm, eff 100%,
ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan kepala setinggi spina istiadika, moulase (0), ttbk/tp. Pada
station berapakah penurunan bagian terendah janin tersebut? *

a. 2
b. 1
b. 0
c. + 1
d. + 2

Seorang perempuan G2P1A0 38 minggu 5 hari sedang bersalin di RS mengeluh nyeri punggung diberikan
tindakan peremasan pada kedua pinggul oleh bidan. TD 120/80 mmHg N 80 x/menit, P 18 x/menit, S
36,6◦C, kontraksi uterus 4x/10’/40”, DJJ 150 x/menit kuat dan teratur. Apakah tindakan yang dilakukan
oleh bidan? *

a. Homeopati
b. Chiropractic
c. Healing massage
d. Akupuncture
e. Counterpressure

Seorang perempuan umur 24 tahun G2P1A0 UK 38 minggu 5 hari, sedang bersalin di Puskesmas. Ibu
mengeluh sakit perut bertambah keras dan ingin mengedan Hasil pemeriksaan: KU baik, kesadaran
compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 60 kali/menit, S 360C dan P 20 kali/menit, kontraksi kuat
4x/10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 2/5. DJJ 140 x/menit/ kuat dan teratur. Tidak ada tanda kalaII, blood
slim bertambah banyak, tidak ada pengeluaran air ketuban. Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh
bidan? *

a. Segera melakukan pemeriksaan dalam


b. Mendekatkan alat
c. Melakukan amniotomi
d. Membimbing ibu mengedan
e. Meminta ibu miring ke kiri

Seorang perempuan umur 30 tahun G3P1A1 UK 38 minggu 4 hari bersalin di BPM, Hasil pemeriksaan: KU
baik, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 68 kali/menit, S 36,80C dan P 24 kali/menit
kontraksi 4-5 /10’/50-55”). TFU 34 cm, perlimaan 0/5. DJJ 155 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00
Wita: v/v normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan
station +3, moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk, Ibu
mengedan efektif nampak suboksiput sudah berada di bawah simpisis. Bidan membantu kepala defleksi
secara perlahan. Apakah yang disarankan oleh bidan kepada pasien pada proses ini? *

a. Tahan nafas
b. Bapak silahkan turun
c. Stop meneran
d. Nafas tiup-tiup
e. Mengedan kuat

Seorang Bidan di sebuah PMB, selalu bersikap positif kepada asisten maupun ke kliennya. Bidan
menyemangati dan menghargai orang-orang di sekitarnya. Apakah aspek kepemimpinan yang dilakukan
oleh bidan tersebut? *

a. Inspire a shared vision


b. Enable others to act
c. Encourage the heart
d. Model the way
e. Challenge the process

Seorang perempuan umur 26 tahun G1P0A0 UK 40 minggu sedang bersalin di Puskesmas. Kontraksi 3-4
x/10’/40-45” DJJ 140 x/mnt kuat dan teratur. Penurunan 2/5. PD pk 08.00 Wita: v/v normal, PO tipis, ϕ 8
cm, eff 100%, ketuban utuh, presentasi kepala, UUK di depan penurunan station 0, moulase (0), ttbk/tp.
Apakah asuhan yang diberikan bidan? *

a. Membimbing meneran
b. Melakukan amniotomi
c. Memberi banyak makan padat
d. Memfasilitasi pengurangan rasa nyeri
e. Meminta suami membantu memposisikan istrinya

Seorang perempuan berumur 19 tahun G1P0A0 UK 37 minggu datang ke PMB dengan keluhan perutnya
mulas dan keluar lender bercampur dara sejak subuh. Anamnesis keluarga memiliki riwayat kencing
manis. Peningkatan BB > 20 kg selama hamil. Hasil pemeriksaan pukul 08.00: KU baik, TD 130/80 mmHg,
kontraksi uterus 3x/10’/45”, TFU 39 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. PD: pembukaan 3
cm eff 50% ketuban utuh, teraba kepala tulang – tulang kepala janin berhimpitan, Sutura sagitalis
melintang penurunan kepala janin station -1, kesan panggul normal.Apakah diagnosis potensial yang
paling mungkin terjadi pada proses persalinan kala II? *

a. KJDK
b. Atonia uteri
c. Inersia uteri
d. Distosia bahu
e. Kelahiran Preterm

Seorang perempuan GIP0A0 39 minggu sedang bersalin di Puskesmas pembantu di sebuah desa, yang
mempunyai budaya Ibu bersalin harus melahirkan dengan membawa gunting/benda tajam lainnya.
Apakah tindakan yang dapat dilakukan oleh Bidan pada kasus tersebut? *

a. Bidan memberikan gunting tersebut kepada pendampingnya


b. Bidan melarang budaya tersebut karena membahayakan ibu dan bayinya
c. Bidan memperbolehkan dengan syarat ibu tersebut patuh pada bidan
d. Bidan menghargai budaya tersebut sepanjang tidak merugikan kesehatan Ibu
e. Bidan menyampaikan dengan cara yang baik agar Ibu tersebut menaruh guntingnya di tempat
lain

Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 UK 39 minggu 5 hari, sedang bersalin di Puskesmas. Ibu
mengeluh sakit perut bertambah keras dan ingin mengedan Hasil pemeriksaan: KU baik, kesadaran
compos mentis, TD 110/70 mmHg, N 60 kali/menit, S 360C dan P 20 kali/menit, kontraksi kuat
4/10’/55”). TFU 33 cm, perlimaan 0/5. Nampak vulva membuka, perineum menonjol, tidak ada
pengeluaran air ketuba. Sebelum melakukan pemeriksaan dalam, bidan mengecek kelengkapan alat.
Apakah alat yang harus dipastikan ada dalam kuvet? *

a. Spuite
b. Nalpuder
c. ½ kocher
d. Umbilical cord
e. Pincet

Seorang perempuan umur 27 tahun G1P0A0 UK aterm datang puskesmas PONED pukul 08.15 dengan
keluhan sakit perut hilang timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan KU baik, S 360C, N. 80x/mt, P
24x/mt, TD 100/60 mmHg, wajah tampak pucat, TFU 33 cm, janin tunggal, presentasi kepala, kontraksi
uterus 3x/10’/40”, DJJ 140x/mt. pembukaan 3 cm, ketuban utuh, teraba kepala, UUK kiri depan, tulang –
tulang kepala janin terpisah, penurunan station -3 melalui pinggir bawah simfisis, kesan panggul normal.
Hasil Pemeriksaan Hb 10,5 g%.Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan? *
a. Pasang infus
b. Rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
c. Observasi di puskesmas
d. Pasang Oksigen
e. Pasien dipulangkan

Seorang perempuan GIP0A0 39 minggu sedang bersalin di PMB mengeluh sakit perut bertambah keras,
dan perempuan tersebut mampu melakukan coping selama persalinannya. TD 120/80 mmHg N 80
x/menit, P 20 x/menit, S 36,8◦C, kontraksi uterus 4x/10’/40”, DJJ 140 x/menit kuat dan teratur. Apakah
hormon yang diproduksi pada kondisi tersebut? *

a. Peningkatan kortisol
b. Peningkatan nor adrenalin
c. Peningkatan adrenalin
d. Peningkatan katekolamin
e. Peningkatan endorphin

Seorang perempuan berumur 19 tahun G1P0A0 UK aterm datang ke PMB dengan keluhan perutnya
mulas. Anamnesis keluarga memiliki riwayat kencing manis. Peningkatan BB > 20 kg selama hamil. Hasil
pemeriksaan pukul 08.00: KU baik, TD 130/80 mmHg, kontraksi uterus 3x/10’/45”, TFU 39 cm, janin
tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. PD: pembukaan 3 cm eff 50% ketuban utuh, teraba kepala
tulang – tulang kepala janin berhimpitan, Sutura sagitalis melintang penurunan kepala janin station -1,
kesan panggul normal. Apakah pemeriksaan laboratorium yang paling penting dilakukan untuk
mendeteksi faktor risiko pada kasus diatas? *

a. Aseton
b. HbSAg
c. Bilirubin
d. Proteinuria
e. Jumlah urine

Seorang perempuan umur 23 tahun G1P0A0 UK aterm bersalin di Puskesmas. Hasil PD: vulva dan vagina
normal, pembukaan 4 cm, ketuban (+), UUK posisi jam 11 penurunan terendah di station -1, moulage
tulang kepala janin bersentuhan, ttbk/tp. Bagaimanakah penulisan lambang sutura janin di partograf? *

a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4

Seorang perempuan umur 20 tahun G1P0A0 UK39 mg datang puskesmas dengan keluhan sakit perut
hilang timbul sejak kemarin malam. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, kontraksi uterus
3x/10 menit > 40 detik, TFU 36 cm, janin tunggal, presentasi kepala, DJJ 140x/mt. PO tipis, ϕ 9 cm, eff
100%, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan kepala setinggi spina istiadika, moulase (0), ttbk/tp.
Dimanakah penurunan kepala janin tersebut? *

a. Station -1
b. Station -2
c. Station -3
d. Station 0
e. Station +1

Seorang perempuan umur 26 tahun G3P2A0 UK 39 minggu bersalin di BPM, Hasil pemeriksaan: KU baik,
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 60 kali/menit, S 36,50C dan P 24 kali/menit kontraksi 4-
5x/10’/50-55”). TFU 34 cm, perlimaan 0/5. DJJ 155 x/menit/ kuat dan teratur, VT pk 11.00 Wita: v/v
normal, PO tidak teraba, Ø 10 cm, ketuban negatife jernih, presentasi kepala, penurunan station +3,
moulase (0), ttbk/tp. Bidan memimpin persalinan dalam posisi setengah duduk, Ibu mengedan efektif
hingga nampak suboksiput sudah berada di bawah simpisis. Bagaimanakah pertolongan selanjutnya? *

a. Meletakkan kain bersih di bawah bokong pasien


b. Meminta pasien meneran kuat-kuat
c. Meminta suami turun dari tempat tidur
d. Meminta pasien meneran pendek-pendek
e. Segera menaruh handuk di atas perut ibu

Anda mungkin juga menyukai