4
4
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ZULFIKHAR, S.E.
NIP 198908192019031010
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diseminarkan dalam seminar laporan aktualisasi pada hari Kamis,
17 September 2020.
Mentor, Coach,
2
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ZULFIKHAR, S.E.
NIP 198908192019031010
Mentor, Coach,
Penguji,
3
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................... 1
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 4
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 6
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 9
1.3 Manfaat Penulisan ................................................................................................................ 9
1.4 Nilai – Nilai Dasar ANEKA .................................................................................................. 10
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ......................................................................... 32
2.1 Profil Organisasi ................................................................................................................... 32
2.2 Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................................................ 33
2.3 Tugas dan Fungsi Pengolah Data Perencanaan dan Penganggaran ....................................... 34
2.4 Identifikasi Isu ....................................................................................................................... 10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................................. 36
3.1 Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu ......................................................................... 36
3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................................................... 37
Lampiran
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan Rencana Aktualisasi dengan judul Formula
Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja di Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat yakni
1. Bapak Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D, selaku Rektor ITK yang telah
memberikan semangat untuk terus berjuang meneruskan karir sebagai
calon Aparatur Sipil Negara (ASN).
2. Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. selaku Wakil Rektor Bidang
Non Akademik serta Mentor yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam rancangan aktualisasi
3. Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan
Otonomi Daerah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III di Angkatan XII
4. Ibu Ika Retna Ningrum, S.Pd., MPP. selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan untuk penyempurnaan rancangan.
5. Segenap panitia penyelenggara, Widyaiswara, dan tim yang ikut
mensukseskan pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XII sehingga berjalan dengan baik dan sukses.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XII yang solid dan penuh semangat
Penulis menyadari bahwa penyusunan implementasi aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang
membangun. Atas perhatiannya penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
pelaksana kebijakan publik dan pelayan Publik. Pemahaman yang diperoleh selama
mengikuti pelatihan dasar menjadi acuan dalam aktualisasi yang akan dilaksanakan di
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dengan mengangkat isu – isu menjadi gagasan
yang selanjutnya dilakukan pemecahan isu untuk dianalisis dan menemukan
penyelesaiannya secara kreatif.
Anggaran merupakan rencana keuangan masa datang yang mencakup harapan
manajemen terhadap pendapatan, biaya dan transaksi keuangan lain dalam masa satu
tahun. Dalam konteks anggaran organisasi sektor publik, anggaran mencakup
rencana-rencana tentang berapa biaya atas rencana yang dibuat dan berapa banyak
serta bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut. Tahap
penyusunan anggaran merupakan tahap yang sangat penting karena anggaran yang
tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja justru bisa mengagalkan program
yang telah disusun sebelumnya.Sering dijumpai dalam praktek, penyusunan anggaran
seolah-olah merupakan bagian yang terpisah dengan perumusan dan perencanaan
strategik sehingga keberhasilan penerapan anggaran tidak sejalan dengan
keberhasilan program dan tujuan organisasi.Penganggaran seperti ini tidak bisa
menghasilkan anggaran yang efektif sebagai alat manajemen untuk menjembatani
pencapaian tujuan organisasi.
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga atau yang biasa
disebut RKA-KL yang tertuang dalam PMK Nomor: 104/PMK.02/2010 merupakan
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu K/L
dan sebagai penjabaran dari Renja K/L yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran
serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Penganggaran secara
strategis dalam RKA-KL perlu dibatasi dengan pagu realistis, agar tekanan
pengeluaran/pembelanjaan tidak mengganggu pencapaian tujuan-tujuan fiskal,
sehingga penyusunan RKA-KL oleh Kementerian Negara/ Lembaga dilaksanakan
setelah menerima Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara
Kementerian Negara/Lembaga.
7
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) sebagai salah satu Satuan Kerja (Satker)
di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga diwajibkan melakukan penyusunan
Anggaran berupa RKA-KL. Adapun dalam penyusunannya ITK harus mengetahui
dasar dari Alokasi Anggaran Satker, kegiatan yang akan dilaksanakan beserta output
kegiatan yang dihasilkan. Dalam penyusunan RKA-KL, ITK telah menggunakan
Aplikasi SAKTI yaitu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi yaitu aplikasi
yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan sistem perbendaharaan dan
penganggaran negara pada instansi pemerintah meliputi antara lain modul
penganggaran, modul komitmen, modul pembayaran, modul bendahara, modul
persediaan, modul aset tetap, modul piutang, serta modul akuntansi dan pelaporan.
Aplikasi SAKTI ini dalam pengoperasiannya dapat dilakukan secara online sehingga
memudahkan bagi operator/user untuk dapat melakukan olah data Anggaran RKA-
KL ITK kapanpun dan dimanapun.
Penyusunan anggaran di Institut Teknologi Kalimantan pada tahap awal
dilakukan dengan cara mengumpulkan Rencana Kegiatan / Rencana Anggaran Biaya
Unit (Tahun+1) dalam bentuk format Excell yang telah disediakan dan selanjutnya
dikumpulkan ke Subbagian Perencanaan untuk dilakukan penelaahan, disetujui dan
hingga akhirnya dimasukkan dalam kertas kerja RKA-KL Aplikasi SAKTI.
Permasalahan yang sering timbul dalam proses penyusunannya adalah sering terjadi
kesalahan oleh unit dalam mengisi RAB Unit di format yang telah disediakan.
Kesalah yang timbul seperti tidak sesuainya jumlah anggaran dengan pagu yang
diberikan, masih banyaknya unit yang salah dalam pengisian hingga tidak
terakumulasinya rincian biaya yang dikeluarkan dengan masing-masing akun belanja
yang disediakan. Sehingga hal ini menyebabkan banyaknya waktu yang diperlukan
untuk melakukan penelaahan RAB Unit. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis
menganggap perlu membuat formulasi dan mengoptimalkan format Rencana
Anggaran Biaya Unit ini agar memudahkan dalam proses input anggaran unit dan
penyusunannya dalam Aplikasi SAKTI di Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan.
8
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk membentuk ASN
profesional yang berkarakter yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh sikap dan
perilaku disiplin PNS, nilai- nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran ASN dalam NKRI serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Secara khusus tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan Format RAB Unit Excell agar sesuai dengan kebutuhan
Penyusunan Anggaran Aplikasi SAKTI di lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan.
2. Meminimalisir resiko kesalahan serta memudahkan pegawai dalam
menyusun RAB unit di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan.
3. Memudahkan proses input Anggaran Unit ke Aplikasi SAKTI.
4. Implementasi pada unit kerja atas penerapan nilai-nilai dasar PNS
berdasarkan ANEKA.
5. Sebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Institut Teknologi Kalimantan.
9
RKA-KL. Hasil implementasi rancangan aktualisasi ini adalah Formula
Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja dalam bentuk Excell.
10
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini,
setiap individu/kelompok/ institusi dituntut untuk bertanggung jawab
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan
berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang
maksimal.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan. Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap individu
berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja, sedangkan
untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah).
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung
jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi
tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan
akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability),
akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,
11
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Dalam hal ini
proses setiap individu/ kelompok/ institusi akan diminta
pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan
berfokus peningkatan kinerja.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unitunit kerja (dinas) kepada
pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
pemerintah pusat kepada DPR. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat
pemerintah untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik. Misalnya, pelaksanaan
pemilu, referendum, dan berbagai mekanisme akuntabilitas publik yang melibatkan
tekanan dari warga. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk
melaporkan “ke samping” kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara.
Contohnya adalah lembaga pemilihan umum yang independen, komisi
pemberantasan korupsi, dan komisi investigasi legislatif.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda menurut LAN RI (2015: 12)
yaitu:
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability) Akuntabilitas personal
mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran,
integritas, moral dan etika.
2. Akuntabilitas Individu Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan
antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan
instansinya sebagai pemberi kewenangan
3. Akuntabilitas Kelompok Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan
atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi
yang ada adalah “Kami”.
12
4. Akuntabilitas Organisasi Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil
pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan
oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi
kepada stakeholders lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder Stakeholder yang dimaksud adalah
masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak yang
memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.
1.4.2 Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan
dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan
berpikir tidak lagi sektoral dangan mental blocknya, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara (LAN RI
(2015: 17).
Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita
sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa
dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara
tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara
lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme)
tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja
sama dengan bangsa-bangsa lain.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
13
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia
dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika
diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga
senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan
kepenting an Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”.
Artinya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PNS juga wajib untuk
menjunjung tinggi persatuan agar keutuhan bangsa dapat terjaga.
1.4.3 Etika Publik
Pengertian Etika menurut Ricocur (LAN, 2015:8) adalah tujuan hidup yang
baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Etika lebih dipahami
sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
14
bentuk ketentuanketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu (LAN, 2015:8).
Berdasarkan Undang-Undang ASN (LAN, 2015:9), kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN
15
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik:
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik Etika publik
Menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga
etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
2. Dimensi Modalitas
Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan
korup menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan
penyalahgunaan kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas
pejabat publik, kurangnya partisipasi dan lemahnya pengawasan.
16
dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang
dihargai oleh pelanggan.”
Zulian Yamit (2010: 75) mengemukakan, bahwa: “Pelanggan adalah orang
yang membeli dan menggunakan produk atau jasa.” Pada era global dengan tingkat
persaingan yang semakin tinggi, kinerja organisasi lebih diarahkan pada terciptanya
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan antara lain dapat dilihat dari
kesenangannya ketika mendapatkan produk/jasa yang sesuai atau bahkan melebihi
harapannya, sehingga mendorong keinginannya untuk melakukan pembelian ulang
atas produk/jasa yang pernah diperolehnya, tidak merasa kapok, bahkan mereka akan
menganjurkan kepada pihak lain untuk menggunakan produk/jasa tersebut. Hal
tersebut menunjukkan bahwa efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performan
untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu, dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan (customers).
Selanjutnya, Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8)
mendefinisikan efisiensi sebagai berikut:“Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.” Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi diukur dari ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat
diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumberdaya
17
1.4.5 Anti Korupsi
1.4.5.1 Pengertian Pelayanan Publik
Nilai-nilai anti korupsi berjumlah 9 buah, yaitu :
1. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
Dalam berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna
satunya kata dan perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai yang
paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak
akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam
kehidupan sosial. Bagi seorang mahasiswa kejujuran sangat penting dan
dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik,
misalnya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak
memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran secara umum
dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan
tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum
ataupun sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
2. Kepedulian
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.
Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai
hal yang berkembang didalamnya.Nilai kepedulian sebagai mahasiswa
dapat diwujudkan dengan berusaha memantau jalannya proses
pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya dikampus serta
memantau kondisi infrastruktur di kampus. Selain itu, secara umum
sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan peduli terhadap sesama
seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana alam, serta turut
membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat tinggal maupun di
lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam maupun sosial
terhadap individu dan kelompok lain.
18
3. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri berarti
dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada
orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal
yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa
kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
4. Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan.
Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang
disiplin. Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan
dengan waktu yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang
sama dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan
kepercayaan dari orang lain dalam berbagai hal. Kedisiplinan dapat
diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur waktu dengan
baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku,
mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan fokus pada
pekerjaan.
5. Tanggung Jawab
Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan
diperkarakan). Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan memiliki
kecenderungan menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Seseorang yang
dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil apa-pun itu dengan baik
akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Penerapan nilai tanggung
jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-
sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik, mengerjakan tugas
akademik dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.
19
6. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian, ketabahan, keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras
merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan
target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa
adanya pengetahuan.
7. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi
dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia
dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya.
Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina untuk
memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
8. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung
jawab, dan sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai
kesuksesan dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan
keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga
kuat.
9. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan
tidak memihak. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut
juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2
dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan
kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan
bertindak proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan
erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat
dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa
20
Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi. Untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran
dan makmur dalam keadilan.
21
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur
sipil Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan pada Pasal 13 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang aparatur sipil Negara mengatur bahwa jabatan ASN terdiri atas:
1. Jabatan Administrasi;
2. Jabatan Fungsional; dan
3. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka
memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dengan
Whole of Government (WOG).
1. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
2. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
22
profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena
itu dalam pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah
dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi
pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra
23
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
3. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebija
kanyang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
public.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayana
n publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatua
n dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD1945, negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
24
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
1.4.6.2. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik , dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun
2014 tentang ASN sebagai berikut;
1. PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi.
2. PPPK berhak memperoleh:
a. Gaji dan tunjangan;
b. Cuti;
c. Perlindungan; dan
d. Pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No.
5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak
dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92
pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1. Jaminan kesehatan;
2. Jaminan kecelakaan kerja;
3. Jaminan kematian;
4. Bantuan hukum.
25
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang
sepatutnya diberikan.Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran,dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; danh.
bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
1.4.6.3. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
26
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yangberwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab,efektif, dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yangmemerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status kekuasaan d
an jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
1.4.7 Whole of Government
Whole of Government (WoG) berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi
empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked
problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubahan perilaku.
27
1.4.7.1 Penerapan Whole of Government
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa
negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1. Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi dapat
dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih
terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of control atau
rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu
alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai
mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah
lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah
dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi
ini biasanya diberikan status lembaga setingkat lebih tinggi,
atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.
3. Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara
agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordnasi tadi.
4. Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi.
28
1.4.7.2 Praktek Whole of Government (WoG)
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang
dikenalI dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
1. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status
kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas
barang, termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, izin trayek, izin
usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain.
2. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan dan lain-lain.
3. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan,
jaringan telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain
4. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman
dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat. Adapun
berdasarkan pola pelayanan publik, juga dapat dibedakan
dalam lima macam pola pelayanan sebagai berikut:
a. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan publik
yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang
tugas, fungsi dan kewenangannya. Pelayanan merupakan pelayanan
sektoral, yang bisa jadi sifatnya hanya relevan dengan sektor itu, atau
menyangkut pelayanan di sektor lain. WoG dapat dilakukan manakala
pola pelayanan publik ini mempunyai karakter yang sama atau
memiliki keterkaitan antar satu sektor dengan yang lainnya.
29
b. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara
terpadu pada suatu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai
kewenangan masing-masing. Pola ini memudahkan masyarakat
pengguna izin untuk mengurus permohonan izinnya, walaupun belum
mengurangi jumlah rantai birokrasi izinnya.
c. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang dilakukan
secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan
pelimpahan wewenang dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang
bersangkutan. Ini adalah salah satu bentuk kelembagaan WoG yang
lebih utuh, dimana pelayanan publik disatukan dalam satu unit
pelayanan saja, dan rantai izin sudah dipangkas menjadi satu saja.
d. Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang dilakukan oleh
suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap
pelayanan instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang
pelayanan masyarakat yang bersangkutan
e. Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan elektronik yang
dilakukan menggunakan teknologi infromasi dan komunikasi yang
merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan yang bersifat
elektronik atau daring (online) sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan keinginan dan kapasitas masyarakat pengguna.
30
4. Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar
lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
5. Singkronisasi
6. Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal
dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.
7. d. Simplifikasi
8. Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait
data/proses disuatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan
biaya.
1.4.8 Pelayanan Publik
Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang
penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
pelayanan publik kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara melakukan perannya
sebagai aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik.
Prinsip-prinsip Pelayanan Publik Penyelengaraan pelayanan publik juga harus
memenuhi beberapa prinsip pelayanan sebagaimana yang disebutkan dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah sebagai
berikut :
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
8. Kemudahan akses
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan
10. Kenyamanan
31
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
32
pusat pada wilayah Kalimantan untuk melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi
sehingga dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Ketersediaan staf pengajar, hasil penelitian dan lulusan akan mempengaruhi faktor-
faktor produksi dan pertumbuhan industri baik regional Kalimantan maupun nasional.
33
4. Mewujudkan tata kelola kampus yang baik (good university governance); dan
5. Menghasilkan penelitian berskala nasional dan internasional yang dapat
diaplikasikan untuk pembangunan nasional.
Adapun struktur organisasi ITK adalah sebagai berikut:
34
4. Melakukan pengumpulan dan pengolahan menganalisis data pelaksanaan
rencana, program, kegiatan, dan anggaran;
5. Melakukan pengolahan dan penyajian data kinerja pelaksanaan program
dan kegiatan;
6. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Subbagian; dan.
(Matriks Rincian Tugas Institut Teknologi Kalimantan, 2020).
35
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Skala Pengukuran:
1 : Sangat Tidak Urgent/Serious/Grow
2 : Tidak Urgent/Serious/Grow
3 : Cukup Urgent/Serious/Grow
4 : Urgent/Serious/Grow
5 : Sangat Urgent/Serious/Grow
36
3.1.2 Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan analisis USG seperti tercantum pada tabel 3.1. Analisis Isu
Strategis, ditemukan isu paling prioritas yaitu “Masih seringnya terjadi banyak
kesalahan dalam pengisian dan penyusunan Rincian Anggaran Biaya (RAB) pada
unit kerja sehingga perlu dilakukan perbaikan saat melakukan penyusunan anggaran.”
dengan skor 15. Isu terpilih tersebut apabila tidak diselesaikan akan mengakibatkan
proses penyusunan anggaran di Institut Teknologi Kalimantan memakan waktu yang
lebih lama daripada seharusnya, kemudian bagi unit yang menyusun anggaran
memiliki resiko kesalahan dalam proses pengisiannya. Serta belum optimalnya
format Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang ada sehingga masih perlu ditambah
sesuai dengan kebutuhan. Atas akibat yang ditimbulkan tersebut maka perlun kiranya
untuk “Menyusun Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja”. Menyusun rekapitulasi
ini dengan adanya formula yang diolah dalam format Excell ini akan memudahkan
unit, penyusun anggaran dan operator SAKTI dalam melakukan proses penyusunan
anggaran, rekapitulasi akun belanja unit secara tepat dan cepat, validasi nilai akun
pagu anggaran unit dengan pagu anggaran yang diberikan dan analisa data dengan
mudah. Meminimalisir resiko kesalahan serta memudahkan pegawai dalam menyusun
RAB.
37
Tabel 3.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Subtansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi- Nilai
Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 Membuat Mengkonsultasikan Formula RAB Akuntabilitas- Membuat Sesuai dengan misi Nilai
Formula tahapan kegiatan dengan RAB Unit Modul dan SOP sebagai bukti ke-1 yaitu SPECTA:
Rekapitulasi Mentor rekam jejak kegiatan sehingga Menyelenggarakan S : Solid
Perhitungan Akun Mengumpulkan data RAB dapat dipertanggung proses pendidikan PE : Peduli
Belanja unit sebelumnya Tahun jawabkan tinggi yang berbasis C : Cerdas
Anggaran 2021 pada penguasaan TA : Taqwa
Memahami perhitungan Nasionalisme- ilmu pengetahuan
RAB unit sebelumnya Melakukan konsultasi dengan dan teknologi
Berkonsultasi dengan pimpinan sesuai dengan nilai
pimpinan dengan baik pancasila yaitu Semagat
terkait data yang akan Bermusyawarah
diolah Etika publik- Bersikap sopan
Membuat template formula saat melakukan konsultasi
rekap perhitungan RAB dengan pimpinan
Unit
Melaporkan hasil kegiatan Komitmen Mutu-
kepada Mentor Mendengar dengan cermat
dan mencatat hal-hal yang
menjadi penekanan dari
pimpinan saat melakukan
bimbingan agar tepa saat
pengolahan formula
Anti Korupsi-
Membuat template formula
rekap perhitungan RAB Unit
dilakukan dengan jujur tanpa
merubah hasil berdasarkan
kepentingan
38
2 Melakukan Mengkonsultasikan tahapan Terlaksananya Akuntabilitas- Sesuai dengan misi Nilai
Sosialisasi kegiatan dengan Mentor Sosialisasi Melakukan Koordinasi ke-1 yaitu SPECTA:
Formula Melakukan Koordinasi Formula dengan Rekan Kerja dan Menyelenggarakan S : Solid
Rekapitulasi dengan Rekan Kerja dan Rekapitulasi Pimpinan agar mendapatkan proses pendidikan PE : Peduli
Perhitungan Akun Pimpinan Perhitungan Kejelasan dalam pengisian tinggi yang berbasis C : Cerdas
Belanja kepada Menyusun materi Akun Belanja RAB pada penguasaan TA : Taqwa
Perencanaan dan sosialisasi untuk Unit ilmu pengetahuan
Keuangan Menentukan waktu dan Daftar Undangan Nasionalisme- dan teknologi
tempat Dokumentasi Membuka ruang konsultasi
Membuat undangan Kegiatan (tanya-jawab) mencerminkan
sosialisasi nilai tidak memaksakan
Mendistribusikan undangan kehendak diri sendiri sesuai
sosialisasi sila ke-3
Menyampaikan Sosialisasi Etika publik-
Formulasi Rekapitulasi Menyampaikan Sosialisasi
Perhitungan Akun Belanja Formulasi RAB dengan
Memberikan penjelasan Santun dan Tanggap dalam
dan membuka ruang setiap pertanyaan
konsultasi (tanya-jawab)
yang belum memahami Komitmen Mutu-
konsep formula RAB Menyusun materi sosialisasi
agar mudah dipahami
Memberikan pemahaman
akan pentingnya
Anti Korupsi-
menggunakan formula
Mendistribusikan surat
RAB ini
undangan sesuai dengan yang
Melaporkan hasil kegiatan
dituju mencerminkan nilai
kepada Mentor
Kejururan dan disiplin
39
3 Menyusun hingga Mengkonsultasikan Formula RAB Akuntabilitas- Sesuai dengan misi Nilai
mengedarkan tahapan kegiatan dengan RAB Unit Dokumen SOP dan Modul ke-1 yaitu SPECTA:
Modul dan SOP Mentor Modul yang dibuat dapat Menyelenggarakan S : Solid
Formula Mengkoordinasikan dan SOP dipertanggung jawabkan proses pendidikan PE : Peduli
Rekapitulasi mengonsultasikan Modul tinggi yang berbasis C : Cerdas
Perhitungan Akun dan SOP Nasionalisme- pada penguasaan TA : Taqwa
Belanja kepada Membuat Modul Mendistribusikan edaran ilmu pengetahuan
Perencanaan dan pengisian Template Modul dan SOP merupakan dan teknologi
Keuangan Formula RAB cerminan Sila Ke-2 yaitu
Membuat SOP pengisian Saling menghargai pendapat
RAB anggaran masing-masing
Mendistribusikan edaran
Modul dan SOP Etika publik-
Pengisian Anggaran Mendistribusikan edaran
dengan menggunakan Modul dan SOP Pengisian
Format RAB Anggaran dengan Format
Melaporkan hasil RAB baru dengan sopan,
kegiatan kepada Mentor senyum, salam dan sapa
Komitmen Mutu-
Membuat SOP Pengisian
Anggaran dilakukan secara
professional dan tidak
berpihak
Anti Korupsi-
Mengkoordinasikan dan
mengonsultasikan Modul dan
SOP merupakan bentuk
tanggung jawab dan
transparansi antara bawahan
kepada pimpinan
40
4 Mengumpulkan Mengkonsultasikan RAB Unit yang Akuntabilitas- Sesuai dengan misi Nilai
RAB yang telah tahapan kegiatan dengan telah Dalam merekap daftar RAB Unit ke-1 yaitu SPECTA:
diisi dan Mentor dikumpulkan yang sudah terkumpul dan sudah Menyelenggarakan S : Solid
merekapnya untuk Melakukan pengumpulan benar disimpan dan
Rekapitulasi proses pendidikan PE : Peduli
kebutuhan didokumentasikan dengan baik tinggi yang berbasis C : Cerdas
RAB dari unit RAB Unit secara Nasionalisme-
Aplikasi SAKTI Melakukan keseluruhan Merekap daftar RAB Unit yang
pada penguasaan TA : Taqwa
pemeriksaan/koreksi atas Screen Capture sudah terkumpul dan sudah ilmu pengetahuan
RAB unit yang telah Input di Aplikasi benar untuk kebutuhan Aplikasi dan teknologi
dikumpulkan SAKTI SAKTI sesuai dengan yang
Mengembalikan dan Screen Capture diajukan tanpa memilah dan
menjelaskan kepada unit RKAKL memilih karena kepentingan
atas kesalahan yang terjadi mencerminkan sifat
mengutamakan persatuan dan
saat proses pengisian
kesatuan daripada kepentingan
Merekap daftar RAB Unit pribadi
yang sudah terkumpul dan Etika publik-
sudah benar untuk Mengembalikan dan
kebutuhan Aplikasi SAKTI menjelaskan kepada unit atas
Melaporkan hasil kegiatan kesalahan yang terjadi saat
kepada Mentor proses pengisian dengan sopan
dan ramah
Komitmen Mutu-
Merekap daftar RAB Unit yang
sudah terkumpul dan sudah
benar untuk kebutuhan Aplikasi
SAKTI dilakukan dengan benar
Anti Korupsi-
Dalam merekap daftar RAB Unit
yang sudah terkumpul dan sudah
benar harus diisi sesuai dengan
kenyataan tanpa melakukan
perubahan karena ada
kepentingan sehingga
menjunjung tinggi nilai
kejujuran
41
Adapun jadwal kegiatan aktualisasi tersusun dalam table 3.3. berikut:
42
BAB IV
DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI
43
Pada table 4.1. diatas diketahi rentang waktu dalam melaksanakan kegiatan pertama
dimuali tanggal 01 Agustus 2020 hingga 31 Agustus 2020 dengan rincian tahapan kegiatan
pertama terangkum sebagai berikut:
1. Mengkonsultasikan tahapan kegiatan dengan Mentor
Tahapan kegiatan melakukan konsultasi dengan pimpinan dilakukan dengan semangat
berdiskusi dan memberikan pendapat penulis serta mengikuti arahan dan saran pimpinan
dalam melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan sesuai dengan nilai pancasila yaitu
Semangat Bermusyawarah Nilai Aneka Nasionalisme. Meminta jadwal kepada mentor
guna melakukan konsultasi untuk berdiskusi agar tidak mengganggu jadwal mentor
merupakan cerminan Nilai Aneka Etika Publik dengan bersikap sopan saat melakukan
konsultasi dengan pimpinan. Konsultasi tahapan kegiatan dengan mentor di awal
kegiatan menjadi sangat penting dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang
akan dilaksanakan dapat diketahui agar mendapatkan arahan dan masukan dari mentor
pada tanggal 31 Agustus 2020. Segala jenis masukan dan arahan yang disampaikan
mentor serta solusi yang didapatkan selama proses diskusi menjadi acuan yang diikuti
selama proses aktualiasi ini.
44
RAB unit secara cermat serta berkonsultasi dengan pimpinan dengan baik terkait data
yang akan diolah.
45
jujur tanpa merubah hasil berdasarkan kepentingan (anti korupsi). Adapun penjabaran
tentang isi Pengisian Template Formula Rekapitulasi Akun Belanja adalah sebagai
berikut:
a. Uraian Singkat Kegiatan
Berisikan deskrispsi singkat tentang kegiatan
b. Pagu Anggaran Unit
Berisikan jumlah pagu anggaran setiap unit
c. Rincian Anggaran Biaya
Berisikan nama unit, uraian, akun yang digunakan, rincian perhitungan dan jumlah
d. Dashboard indikator
Berisikan informasi jumlah pagu anggaran jumlah masing-masing akun anggaran
e. Template Formula Rekapitulasi Akun Belanja menggunakan aplikasi Google
Spreadsheet
Formula Rekapitulasi Akun Belanja dibuat menggunakan aplikasi Google
Spreadsheet karena dengan aplikasi ini memberikan banyak manfaat antara lain dapat
diliat secara realtime, dapat dikerjakan secara bersama-sama dengan saling
memberikan link dan mudah dalam pengoperasiannya dengan link sebagai berikut
shorturl.at/bkxDT. Adapun tampilan dari isian Formula Rekapitulasi Akun Belanja
Rekapitulasi Akun Belanja menggunakan aplikasi Google Spreadsheet adalah sebagai
berikut:
47
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Kedua
Agustus September
Tanggal
No Kegiatan
1 2 34 1 Kegiatan
2
Melakukan Sosialisasi Formula 25 Agustus
Rekapitulasi Perhitungan Akun 2020 – 08
2
Belanja kepada Perencanaan dan September
Keuangan 2020
Pada table 4.2. diatas diketahi rentang waktu dalam melaksanakan kegiatan kedua
dimulai tanggal 25 Agustus 2020 hingga 08 September 2020 dengan rincian tahapan kegiatan
kedua terangkum sebagai berikut:
1. Mengkonsultasikan Tahapan Kegiatan dengan Mentor
Kegiatan melakukan Konsultasi tahapan kegiatan dengan mentor di awal kegiatan
menjadi sangat penting dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang akan
dilaksanakan dapat diketahui agar mendapatkan arahan dan masukan dari mentor. Segala
jenis masukan dan arahan yang disampaikan mentor serta solusi yang didapatkan selama
proses diskusi menjadi acuan yang diikuti selama proses aktualiasi ini.
2. Melakukan Koordinasi dengan Rekan Kerja dan Pimpinan
Melakukan Koordinasi dengan Rekan Kerja dan Pimpinan agar mendapatkan Kejelasan
dalam pengisian RAB sesuai dengan Nilai Akuntabilitas. Melakukan koordinasi dengan
Unit, Rekan Kerja dan Pimpinan terkait Formula RAB tetap terus dilakukan agar segala
kendala dan permasalahan yang nanti terjadi dapat dicarikan solusi dan diselesaikan
dengan tepat guna, sehingga proses mendampingi unit dalam proses pengisian tetap
diperlukan.
48
3. Menyusun Materi Sosialisasi
Menyusun materi sosialisasi agar mudah dipahami sesuai dengan Nilai Aneka yaitu
Komitmen Mutu. Materi sosialisasi dibuat agar dalam proses pemaparan mudah untuk
dipahami, adapun berikut tampilan materi sosialisasi dengan rincian terlampir.
49
nilai Kejururan dan disiplin sebagai bentuk nilai Aneka Anti Korupsi. Sosialisasi sangat
diperlukan dalam kegiatan ini karena dengan adanya sosialiasi yang berupa pemaparan
dari kegiatan yang akan dilaksanakan memberikan manfaat berupa pengenalan dari
kegiatan yang akan dilaksanakan, penyesuaian dengan template (isi) yang nantinya akan
dikerjakan dan pengembangan dari respon peserta sosialiasi. Kegiatan sosialisasi ini
dilakukan dengan membuat undangan dengan waktu yang telah disepakati yaitu pada
tanggal 08 September 2020 Pukul 10.00 Wita via Google Meet. Setelah surat undangan
dibuat hingga disahkan maka dilakukan distribusi undangan sosialisasi via email dan
Whats Up. Adapun rincian undangan dapat dilihat pada bagian lampiran.
50
Gambar 4.11. Dokumentasi Sosialisasi
51
Gambar 4.13. Dokumentasi Sosialisasi
4.1.3 Mengedarkan Modul dan SOP Formula Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja
kepada Perencanaan dan Keuangan (Kegiatan Ketiga)
Tahapan kegiatan ketiga ini lebih memfokuskan pada kegiatan proses membuat surat
edaran pengisian anggaran dari awal konsultasi hingga selesainya pengisian RAB dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut:
52
Tabel 4.3. Jadwal Kegiatan Ketiga
Agustus September Tanggal
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 Kegiatan
Mengedarkan Modul dan SOP
Formula Rekapitulasi Perhitungan 08 September
3
Akun Belanja kepada Perencanaan 2020
dan Keuangan
Pada table 4.3. diatas diketahi rentang waktu dalam melaksanakan kegiatan dimulai
tanggal 05 September 2020 hingga 07 September 2020 dengan rincian tahapan kegiatan ketiga
terangkum sebagai berikut:
1. Mengkonsultasikan Tahapan Kegiatan dengan Mentor
Kegiatan melakukan Konsultasi tahapan kegiatan dengan mentor di awal kegiatan
menjadi sangat penting dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang akan
dilaksanakan dapat diketahui agar mendapatkan arahan dan masukan dari mentor. Segala
jenis masukan dan arahan yang disampaikan mentor serta solusi yang didapatkan selama
proses diskusi menjadi acuan yang diikuti selama proses aktualiasi ini.
2. Mengkoordinasikan dan mengonsultasikan Modul dan SOP
Mengkoordinasikan dan mengonsultasikan Modul dan SOP merupakan bentuk tanggung
jawab dan transparansi antara bawahan kepada pimpinan mencerminkan Nilai Aneka
Anti Korupsi.
53
Berikut tampilan Modul Pengisian template Rencana Anggaran Biaya Dalam Formula
Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja dengan rincian modul terlampir
54
Gambar 4.17. SOP Pengisian Rencana Anggaran Biaya Dalam Formula Rekapitulasi
Perhitungan Akun Belanja
5. Mendistribusikan Edaran Modul dan SOP Pengisian Anggaran dengan
menggunakan Format RAB
Tahapan kegiatan ini dilakuan dengan mengedarkan Modul dan SOP Formula
Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja kepada Perencanaan dan Keuangan.
Mendistribusikan edaran Modul dan SOP merupakan cerminan Sila Ke-2 yaitu Saling
menghargai pendapat masing-masing sesuai dengan Nilai Aneka Nasionalisme.
Mendistribusikan edaran Modul dan SOP Pengisian Anggaran dengan Format RAB baru
dengan sopan, senyum, salam dan sapa sesuai dengan Nilai Aneka Etika publik.
55
Gambar 4.18. Dokumentasi Distribusi Modul dan SOP
6. Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor
Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor di akhir kegiatan menjadi sangat penting
dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang telah dilaksanakan dapat diketahui
dan mendapatkan arahan dan masukan dari mentor. Segala jenis masukan dan arahan
yang disampaikan mentor serta solusi yang didapatkan selama proses diskusi menjadi
acuan yang diikuti selama proses aktualiasi ini.
56
4.1.4 Mengumpulkan RAB yang telah diisi dan merekapnya untuk kebutuhan Aplikasi
SAKTI (Kegiatan Keempat)
Tahapan kegiatan keempat ini memfokuskan pada kegiatan mengumpulkan RAB yang
telah diisi dan merekapnya untuk kebutuhan Aplikasi SAKTI dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut:
Tabel 4.4. Jadwal Kegiatan Keempat
Agustus September Tanggal
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 Kegiatan
08 September
Mengumpulkan RAB yang telah
2020 – 11
4 diisi dan merekapnya untuk
September
kebutuhan Aplikasi SAKTI
2020
Pada table 4.4. diatas diketahui rentang waktu dalam melaksanakan kegiatan dimulai
tanggal 08 September 2020 hingga 11 September 2020 dengan rincian tahapan kegiatan keempat
terangkum sebagai berikut:
1. Mengkonsultasikan Tahapan Kegiatan dengan Mentor
Kegiatan melakukan Konsultasi tahapan kegiatan dengan mentor di awal kegiatan
menjadi sangat penting dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang akan
dilaksanakan dapat diketahui agar mendapatkan arahan dan masukan dari mentor. Segala
jenis masukan dan arahan yang disampaikan mentor serta solusi yang didapatkan selama
proses diskusi menjadi acuan yang diikuti selama proses aktualiasi ini.
2. Mengumpulkan, memeriksa dan merekap RAB unit yang telah dikumpulkan
Mengembalikan dan menjelaskan kepada unit atas kesalahan yang terjadi saat proses
pengisian dengan sopan dan ramah merupakan cerminan Nilai Aneka Etika publik. Pada
tahapan kegiatan ini yaitu melakukan pengumpulan RAB dari unit. Melakukan
pemeriksaan/koreksi atas RAB unit yang telah dikumpulkan. Mengembalikan dan
menjelaskan kepada unit atas kesalahan yang terjadi saat proses pengisian. Merekap
daftar RAB Unit yang sudah terkumpul dan sudah benar.
57
Gambar 4.20. RAB Unit yang telah dikumpulkan
3. Merekap RAB Unit untuk kebutuhan Aplikasi SAKTI
Merekap daftar RAB Unit yang sudah terkumpul dan sudah benar disimpan dan
didokumentasikan dengan baik mencerminkan Nilai Aneka Akuntabilitas. Merekap
daftar RAB Unit yang sudah terkumpul dan sudah benar untuk kebutuhan Aplikasi
SAKTI sesuai dengan yang diajukan tanpa memilah dan memilih karena kepentingan
mencerminkan sifat mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi
merupakan cerminan dari Nilai Aneka Nasionalisme. Merekap daftar RAB Unit yang
sudah terkumpul dan sudah benar untuk kebutuhan Aplikasi SAKTI dilakukan dengan
benar merupakan cerminan Nilai Aneka Komitmen Mutu. Dalam merekap daftar RAB
Unit yang sudah terkumpul dan sudah benar harus diisi sesuai dengan kenyataan tanpa
melakukan perubahan karena ada kepentingan sehingga menjunjung tinggi nilai kejujuran
merupakan cerminan dari Nilai Aneka Anti Korupsi. Tahapan kegiatan ini dilakukan
dengan merekap seluruh RAB unit yang terkumpul dengan baru guna kebutuhan Aplikasi
SAKTI dengan tampilan sebagai berikut:
58
Gambar. 4.21. Tampilan Akun Belanja menggunakan aplikasi Google Spreadsheet
Pada gambar diatas diketahui pada sheet 1 merupakan hasil input dari masing-masing
RAB unit yang terlah terkumpul dan dengan cepat dan pada bagian sheet 2
merupakan hasil formula rekapitulasi akun belanja yang secara otomatis diketahui
pada hasil input RAB unit. Karena perhitungan yang dilakukan secara otomatis maka
memberikan manfaat yaitu: Memudahkan rekapitulasi perhitungan akun secara
otomatis, Mempersingkat waktu dalam proses pengerjaannya sehingga lebih efisien,
59
Mengoreksi RAB yang telah dikumpulkan apabila terjadi kesalah input, Hasil
rekapitulasi digunakan dalam proses input ke dalam Aplikasi SAKTI dan Data yang
diolah dapat digunakan sebagai referensi untuk Bagian Keuangan. Adapun fungsi
formula yang penulis buat menggunakan fungs sum if yaitu “=SUMIF('RAB
Unit'!$A$4:$A$1999,B5,'RAB Unit'!$Q$4:$Q$1999)” dengan
tampilan sebagai berikut:
Setelah perhitungan akun belanja yang secara otomatis ini dilakukan maka perlu
dilakukan input kedalam Aplikasi SAKTI sebagai berikut:
60
Gambar. 4.24. Tampilan Aplikasi SAKTI 1
61
Gambar. 4.27. Tampilan Aplikasi SAKTI 4
Adapun hasil dari proses input di Aplikasi SAKTI menjadi RKAKL, berikut tampilan
RKAKL sebagai berikut:
62
Gambar. 4.29. Tampilan Aplikasi SAKTI 4
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor
Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor di akhir kegiatan menjadi sangat penting
dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang telah dilaksanakan dapat diketahui
dan mendapatkan arahan dan masukan dari mentor. Segala jenis masukan dan arahan
yang disampaikan mentor serta solusi yang didapatkan selama proses diskusi menjadi
acuan yang diikuti selama proses aktualiasi ini.
63
4.2 Role Model
Role model yang menjadi panutan saya sebagai seorang ASN adalah Bapak Dr.
Muhammad Mashuri, M.T. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Non Akademik
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) lahir di kota Lamongan pada tanggal 08 April 1962.
Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya lulus pada
tahun 1986 dengan bidang keahlian Statistika. Kemudian melanjutkan Pendidikan Strata 2 di
Institut Teknologi Bandung dengan menyelesaikan studi pada tahun 1994 dengan bidang
keahlian Teknik Manajemen Industri. Kemudian Beliau menyelesaikan pendidikan Doktor pada
tahun 2006 di Institut Teknologi Bandung dengan bidang keahlian Matematika Peminatan
Statistika.
Sebagai seorang atasan beliau memiliki komitmen yang tinggi terhadap kemajuan
institusi, hal ini karena beliau memiliki rasa cinta dan rasa memiliki institusi sehingga selalu siap
melakukan yang terbaik. Tugas tambahan beliau sebagai pimpinan tidak dijadikan beban namun
dijadikan semangat untuk mendengar, berbagi, berkolaborasi dan berinovasi bersama dengan
jajarannya. Selalu menunjuk dan melibatkan tendik muda dalam setiap kegiatan merupakan hal
yang kerap dilakukan beliau hal ini dilakukan karena beliau mengangap bahwa tendik muda
perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang berkualitas dan unggul.
Sebagai seorang pemimpin, Bapak Dr.
Muhammad Mashuri, M.T. merupakan sosok
yang oleh jajarannya dikenal tegas dan selalu
tepat waktu dalam melaksanakan tugas dan
mendukung Rektor dalam memimpin
penyelenggaraan kegiatan di bidang
kemahasiswaan, administrasi umum,
perencanaan, keuangan, kepegawaian, kerja sama,
dan hubungan masyarakat demi berjalannya
proses belajar mengajar di Institut Teknologi
Kalimantan. Dibalik ketegasan beliau
sesungguhnya ada tujuan untuk ikut membangun
ITK demi kemajuan pendidikan di Kalimantan
Timur khususnya dan juga Indonesia umumnya.
Selain itu beliau adalah sosok pekerja keras dan
tidak pernah berhenti untuk belajar terutama
Gambar 4.31. Dr. Muhammad Mashuri, M.T
Wakil Rektor Bidang Non Akademik 64
untuk hal-hal yang baru sehingga dapat disebut juga sebagai pekerja cerdas. Beliau pernah
berkata “sepertiga kehidupan kita berada di tempat kerja, oleh karena itu bahagialah dalam
bekerja karena sepertiga kebahagian kita ada di tmepat kerja”. Demikian yang dapat saya
sampaikan dari banyak hal yang sebenarnya dapat digambarkan dari sosok Bapak Dr.
Muhammad Mashuri, M.T. sebagai panutan bagi saya, semoga beliau selalu diberikan kesehatan
dan semangat untuk terus mengabdi sehingga tetap menjadi panutan bagi banyak orang.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Aktualisasi Formula rekapitulasi perhitungan akun belanja di Institut Teknologi
Kalimantan telah dilaksanakan.
2. Laporan Aktualisasi ini merupakan salah satu bagian dari Tugas Pelatihan Dasar
(Latsar) CPNS Institut Teknologi Kalimantan Provinsi Kalimantan Timur Kota
Balikpapan dengan menanamkan dan mengaktualisasikan 5 Nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran
dan kedudukan PNS yang meliputi Manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik.
3. Laporan Aktualisasi ini memberikan manfaat terhadap visi dan misi Institut Teknologi
Kalimantan.
4. Laporan Aktualisasi ini memberikan manfat bagi Subbagian Perencanaan berupa
efisiensi dalam melakukan perhitungan Akun Belanja
5.2. Saran
1. Diharapkan laporan aktualisasi ini menjadi salah satu sumber atau referensi bagi ASN
terutama Tendik di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan dalam menjalankan
kegiatan operasional perguruan tinggi.
2. ASN/Peserta Latsar diharapkan menjadi pribadi yang terbuka dalam menerima saran
dari pihak terkait dengan profesi diri tanpa memandang status. Dengan demikian, tidak
hanya kerjasama yang terjalin dengan baik tetapi juga kemajuan diri pribadi dalam
profesi dan performa pelayanan yang optimal.
66
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
68
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XII
KOLAN
Tanda
No. Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media
Tangan
1 Kamis/ 23 Juli - Arahan identifikasi isu Zoom
2020 - Penjelasan mengenai sistem
bimbingan
2 Jum’at/24 Juli - Penentuan Isu WA
2020 - Penentuan Kegiatan
4 Selasa/10 Zoom
Agustus 2020
5 Kamis/ 05 Zoom
September 2020
69
FORM PERSETUJUAN MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN XII TAHUN 2020
Data Peserta
Nama Peserta : Muhammad Zulfikhar, S.E.
NIP : 198908192019031010
No. HP Peserta : 081347791626
Unit Kerja : Subbagian Perencanaan
Data Mentor
Nama Mentor : Dr. Muhammad Mashuri, M.T.
NIK Mentor (KTP) : 3578090804620001
NIP Mentor : 196204081987011001
Pangkat/Gol. : Pembina, IV/a
Jabatan : Wakil Rektor Bidang Non Akademik
NPWP Mentor : 344005236606000
No. HP Mentor : 0818502987
No. Rekening : 0049457777 Bank : BNI
Mentor Peserta,
70
9/9/2020
MATERI SOSIALISASI
TEMPLATE FORMULA
REKAPITULASI
AKUN BELANJA
Laporan Rancangan Aktualisasi Muhammad
INSTITUT Zulfikhar, S.E. // 09 September 2020
TEKNOLOGI
KALIMANTAN
1
9/9/2020
INSTITUT
TEKNOLOGI
KALIMANTAN
2
9/9/2020
3
9/9/2020
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
Laporan Rancangan Aktualisasi Muhammad
Zulfikhar, S.E. // 09 September 2020
INSTITUT
TEKNOLOGI
KALIMANTAN
4
NOMOR SOP
TGL. PEMBUATAN
TGL. REVISI
TGL. EFEKTIF
DISAHKAN OLEH Wakil Rektor Bidang Non Akademik,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
PENGISIAN REALISASI ANGGARAN DALAM FORMULA REKAPITULASI
1. 1 Peraturan Perundang-undangan
PERHITUNGAN AKUN BELANJA
2 Aplikasi SAKTI, Google Spreadsheet
LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA, PROGRAM DAN ANGGARAN
2. 3 Perangkat Komputer
4 Alat Tulis Kantor
3 Mengolah, menyiapkan format dan mendistribusikan * Pagu Anggaran 1 Jam Draft RAB Tahun N+1
Pagu Anggaran Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahun * Format RAB
N+1 kepada masing-masing unit menggunakan * Google Spreadsheet
fasilitas Google Spreadsheet * Disposisi
* Surat Resmi
4 Mengisi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahun N+1 di * Pagu Anggaran 1 Hari Draft RAB Tahun N+1
Google Spreadsheet * Format RAB
Tidak
* Google Spreadsheet
* Surat Resmi
5 Meneirma, memverifikasi, Mengolah, menyusun dan * Draft RAB 1 Jam Draft RAB Tahun N+1
mencetak data Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahun * Google Spreadsheet
Tidak
N+1 yang sudah tersusun. Jika sudah benar akan
dilanjutkan ke proses selanjutnya, jika masih salah Ya
maka akan dikembalikan ke proses sebelumnya
6 Meneirma dan memverifikasi data Rencana Anggaran * Draft RAB 30 Menit Draft RAB Tahun N+1
Biaya (RAB) Induk Tahun N+1. Jika sudah benar akan * Google Spreadsheet
dilanjutkan ke proses selanjutnya, jika masih salah
maka akan dikembalikan ke proses sebelumnya Ya
7 Memparaf data Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahun * Draft RAB 30 Menit Draft RAB Tahun N+1
N+1 * Google Spreadsheet
8 Menandatangani data Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Draft RAB 30 Menit Draft RAB Tahun N+1
Tahun N+1 * Google Spreadsheet
9 Menginput data Rencana Anggaran Biaya (RAB) * RAB yang telah 1 Hari RAB Tahun N+1
Tahun N+1 ke dalam Aplikasi SAKTI disahkan Aplikasi SAKTI
* Aplikasi SAKTI
10 Menyimpan dan Mendokumentasikan data Rencana * Dikumentasi RAB yang 1 Jam RAB Tahun N+1
Anggaran Biaya (RAB) Tahun N+1 yang telah diinput telah disahkan Aplikasi SAKTI
Da ar Hadir Sosialisasi 08 September
2020
10 responses
Publish analytics
Nama Lengkap
10 responses
Nanda Kartika
Irfan Aprison
Annisa Mawaddah
Muhammad Zulfikhar
Dini Septiantoro
100218058
10216031
199504142019031009
100218051
199008112019032016
198908192019031010
199210102019032033
198909212019031006
199111292019032017
Unit Kerja
10 responses
50%
This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy
Forms
MATERI SOSIALISASI
TEMPLATE FORMULA
REKAPITULASI
AKUN BELANJA
Laporan Rancangan Aktualisasi Muhammad
INSTITUT
Zulfikhar, S.E. // 09 September 2020
TEKNOLOGI
KALIMANTAN
APA ITU “Formula Rekapitulasi
Perhitungan Akun Belanja”
• Pengertian
• Formula Rekapitulasi Perhitungan Akun Belanja
adalah formula yang dibuat menggunakan aplikasi
Google Spreadshet dan microsoft excell untuk
menghitung secara otomatis jumlah akun belanja dari
RAB yang telah dikirimkan oleh masing-masing unit.
• Manfaat
• Manfaat dari Formula Rekapitulasi Perhitungan Akun
Belanja adalah:
– Memudahkan rekapitulasi perhitungan akun
secara otomatis
– Mempersingkat waktu dalam proses
pengerjaannya sehingga lebih efisien
– Mengoreksi RAB yang telah dikumpulkan
apabila terjadi kesalah input
– Hasil rekapitulasi digunakan dalam proses input
ke dalam Aplikasi SAKTI
– Data yang diolah dapat digunakan sebagai
referensi untuk Bagian Keuangan
INSTITUT
TEKNOLOGI
KALIMANTAN
TAHAP 1: Pagu Anggaran Unit
INSTITUT
TEKNOLOGI
KALIMANTAN
RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A. 2021
KEMEN/LEMB (023) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT ORG (17) DITJEN PENDIDIKAN TINGGI
UNIT KERJA (677576) INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
ALOKASI Rp. 25,967,896,000
Halaman : 3
Program
'4471.BEI.001 -Rp 2,133,158,000- -Rp 2,133,158,000-
4471.CAA.001 -Rp 226,830,000- -Rp 226,830,000-
Jumlah -Rp 2,359,988,000- -Rp 2,359,988,000-