perahu ini. Ada yang membuat kepala, mengelilingi Pulau Kumala yang terletak di
ekor, badan naga, dan aku mendapat tengah-tengah aliran.
bagian memasang pita-pita dan bunga-
bunga khas daerah Kalimantan. Senang Kami mendayung perahu dengan
sekali perahu naga kami menjadi sangat kuat dan bersemangat. Kami meneriakkan
indah dan elok, warnanya kuning keemasan, yel-yel untuk memotivasi diri. Keringat mulai
dihiasi garis-garis merah yang mencolok, membasahi baju-baju kami, tetapi kami
dan lukisan-lukisan Kalimantan. Tak sabar pantang menyerah.
aku ingin mendayungnya untuk meraih
juara. “Satu dua tiga … ayun …!”
Aku mendengar
suara panitia memberi
aba-aba. Lomba pun
dimulai, sebanyak
tiga puluhan
peserta