TENTANG KERAJAAN
Cerita sebuah kerajaan hindu dijawa timur yang dinamakan kerajaan majapahit , kerajaan ini termasuk
kerajaan kuno diindonesia yang berdiri pada tahun 1293 hingga 1500, dan kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya, namun setelah iya mencapai kejayaannya kerjan tersebut mengalami banyak
masalah dimana orang kepercayaannya telah berkhinat.
Disuatu hari raja telah mengumpulkan beberapa prajuritnya untuk berburu dihutan
Raden wijaya : wahai prajuritku hari ini kita akan pergi kehutan untuk berburu
Raden wijayapun siap untuk berburu namun sri budga menghalanginya karna ia khawatir dengan
raden wijaya.
Raden wijaya : (saat dihutan) mengapa hari ini saya tidak melihat satupun binatang
Raden wijayapun pulang bersama prajuritnya namu ditengah jalan raden wijaya kelelahan dan ia
singgah beristirahat didekat danau
Ranggalewa: baginda raja, beritirahtlah hamba akan mencari buah segar untuk baginda raja
Ranggalewapu pergi mencari buah buahan dan radenwijaya tertidurpulas ditepi danau, dan
ranggalewa pun mengumpulkan banya buah2an dan tiba dipinggir danau
Raden wijayapun memakan buah yang dibawakan ranggalewa dan tiba-tiba radenjaya keselek
Ranggalewapun pergi mengambilkan raden wijaya air dan disitulah ranggalewa berpikir untuk
mencamuprkan sesuatu pada minuman raden wijaya
Raden wijayapun meminum air yang diberikan oleh ranggalewa dan tidak lama kemudian raden
wijaya tiba-tiba pusing dan pingsan.
Ranggalewa: saya permisi dulu baginda ratu saya akan pergi mencari tabib untuk mengobati baginda
Raja
Rangga lewapun berangkat mencari tabib dan ditengah perjalananya ia tiba-tiba diserang
Longusora: ha..ha…ha! kau tidak perlu tau siapa saya, saya hanya ingin kamu mati
Merekapun berperan dan tak lama kemudian ranggalewa dikalahkan oleh longusora
Longusora: (mengancam dengan pedang) ha…ha..ha! bersiap-siaplah kamu mati! Apa kata-kata
terakhirmu sebelum kamu saya kirim keneraka!
Longusora: ha…ha…ha! Saya ingin kamu mati karna saya tau kalau kamu adalah salah satu panglima
yang dipercayai di kerajaan maja pahit dan aku tidak suka kalau raden brawijaya bahagia di atas
penderitaanku
Ranggalewa: tunggu, satu hal yang harus kamu tau bahwa saya sebenarnya juga tidak suka dengan rade
brawijaya
Longusora: apa maksud kamu? Bukan kah kamu salah satu tangan kanan raden brawijaya?
Ranggalewa: memeng saya yang paling dipercayai radenbrawija tapi, sebenarnya saya sangat
membencinya dan ingin menguasai karajaan majapahit
Longusora: mengapa kamu ingin menguasai kerajaan itu bukankah kamu diberi keduddukan yang tinggi
oleh raden brawijaya
Ranggalewa: itu memang benar tapi saya tidak puas dengan kedudukan yang telah diberikan oleh raja
yang saya inginkan saya ingin menjadi penguasa dikerajaan itu dan ingin menjadikan raden brawijaya
menjadi budakku
Longusorapun berfikir untuk bekerja sama untuk menghancurkan raden brawijaya!
Longusora: bagaimana kalau kita bekerja sama untuk menghancurkan raden brawijaya
Ranggalewa: bagaimana kalau kamu ikut dengan saya pura-pura menjadi tabib untuk mengobati raja
yang sudah saya racunin?
Sri budga: ia, silahkan saya akan mengantarmu untuk mengobati baginda raja
Sri budga: (bertanya) makanan apa yang kamu berikan adipati pada raja mengapa ia bias keracunan?
Sri budga: tapi kenapa ia bisa keracunan kalau kamu hanya memberikan Ia buah
Ranggalewa: maa kan akun baginda ratu saya tidak tau kalau buah itu beracun
Longusora: tenang baginda ratu raja akan baik-baik saja setelah minum ramuan yang aku buat
Sri budgapun terdiam
Ranggalewa: saya akan keluar baginda ratu untuk mengantarkan tabib ini pulang
Raden brawijaya: (batuk) dinda apa yang terjadi pada kanda mengapa semua badanku sakit sekali
Sribudga: kanda tidak usah banyak gerak, istirahatlah agar kandah cepat pulih
Raden brawijaya: (dalam keadaan lemas) baiklah dinda, tetapi dimanakah anak kita pitaloka dinda?
Sri budga: dia sedang main ditaman bersama dayang-dayang kita kanda
Ranggalewa:( berfikir) sebenarnya apa maksud longusora bahwa ia tidak rela baginda bahagia diatas
penderitaannya, sebenarnya apa sudah baginda lakukan dengannya mengapa ia sangat benci? Ah,
sudahlah besok saya tanyakan saja pada longusora
Iapun tertidur dan tak lama kemudian ayampun berkokok menandakan sudah pagi dan
ranggalewapun bersiap untuk menemui longusora diperbatasan
Ranggalewa: saya ingin bertanya denganmu, apa sebenarnya yang terjadi antara kerajaanmu dengan
kerajaan majapahit?
Longusora: dulu pada saat ayah handaku masih hidup ayah handaku pernah mengajak raden brawijaya
untuk kerja sama namun ia menolak ajakan ayahandaku, dari situlah ayahadaku merasa dihina oleh
raden brawijaya, dan merekapun berperan, dan ayah handaku dikalah dalam peperangan itu, dari
situlah ayahandaku mulai benci dan ingin mengancurkan raden brawijaya, namun ia jatuh sakit dan
meninggal dan saya sebagai putra sematawayangnya akan membalaskan dendam ayahandaku
Longusora: jadi kamu mengajakku bertemu disini hanya untuk bertanya tentang itu?
Ranggalewa: sebenarnya saya mau kamu membantuku untuk melenyapkan raden brawijaya dengan
cara kamu datang keistana untuk membuatkan ramuan kepada baginda raja dan memberikan racun
pada ramuan yang kamu buatkan untuk raja
Ranggalewa: saya tidak bias melakukannya karna pasti akan banyak yang curiga kalau saya yang
melakukannaya
Rangga&longu: ha…ha…ha…!!!
Ranggalewa: (member hormat) salam baginda raja!, bagaimana keadaan bagindaku apakah baginda
baik-baik saja?
Ranggalewa:(tersenyum) saya berhasil memanah harimau akan tetapi saya tidak pulang karna saya
hanya berangkat kehutan sendirian
Raden wijayapun mulai curiga kepada ranggalewa karna ranggalewa tidak sama sekali kecapean
dan berkeringat padahal ia bilang kalau ia dari hutan berburu, namun tiba-tiba saja raden brawijaya
pusing dan ranggalewa membawa baginda kekamar
Sri budga: (teriak) tabib, syukurlah kamu sudah tiba cepat kamu mengobati baginda
Tabibpun pergi kekamar baginda dan memberikan baginda raja ramuan yang berisi racun
Longusora: sepertinya keadaan baginda tambah parah, mungkin racun yang pernah ia makan sangat
sulit untuk di obati! Namun saya akan berusaha untuk membuatkan ramuan .
Baginda rajapun meminum ramuan yang diberikan oleh tabib dan tak lama kemudian ia pingsan
Sri budga: kanda, apa yang terjadi pada kanda mengapa kanda seperti ini
Longusora: saya tidak tau ramuan apalagi yang haru saya buat supaya baginda cepat pulih, kita hanya
berdoa kepada gusti allah agar baginda cepat pulih
Longusora pun dan ranggalewa keluar dari kamar itu dan sri budga menangis sekencang-
kencang mungkin
Sri budga: kanda, kanda bangun jangan tinggalkan bunda dan anak kita pitaloka, aku mohon kanda
bangunlah
Pitalokapun yang baru berusia 7 tahun dan sedang asyik bermain mendengarkan ibunya teriak
dan ia langsung lari kekamar ayahnya
Pitaloka: ibunda ada apa ini? Mengapa ibunda menangis? Dan mengapa ayahanda begitu pucat?
Sri budga: anakku berdoalah kepada gusti allah suapaya ayahanda cepat pulih
Merekapun berdoa dan tak lama kemudian raden brawijaya sadar dan ia meminta agar sri
budga memanggil jayanegara,ranggalewa dan semua prajuritnya
Sri budgapun keluar memanggil semua prajurit, jayanegar dan ranggalewa masuk , dan tak lama
kemudian mereka semua masuk dan berkumpul didekat raden brawijaya. Dan setelah ranggalewa
melihat kondisi baginda yang lemah dan tak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apalagi ia mulai bahagia
dan tersenyum karna ia merasa bahwa ia akan diberikan julukan sebagai raja untuk menggantikannaya
Jayanegara: hormat kami baginda raja,apakah baginda baik-baik saja? Dan mengapa baginda
mengumpulkan kami semua disini?
Raden brawijaya: jaya, mungkin usiaku tidak lama lagi dan aku sudah tidak sanggup lagi dengan
penyakitku ini
Jayanegara: baginda jangan berkata seperti itu baginda harus tetap bertahan hidup untuk kami, istri,
anak, dan rakyat kita baginda
Radenbrawijaya:tidak jaya saya sudah tak sanggup lagi, saya ingin kedudukanku sebagai raja dikerajan
ini digantikan semntara waktu oleh kamu sapmpai anakku pitaloka tumbuh dewasa
Raden brawijaya: saya mohon jaya terimalah tawaranku ini dan tolong jagalah istriku dan anakku
Jayanegara: baiklah baginda saya akan menjalankan amanahmu ini dengan baik
Ranggalewa: tapi baginda mengapa harus jayanegara yang harus menggantikanmu mengapa bukan saya
bukan kah saya yang apling baginda percayai?
Raden brawijaya: maaf kan aku adipati, (batuk kesakitan) dinda, huk…huk.. tolong jaga putrid kita
dengan baik, pitaloka anakku kemarilah
Pitaloka: ayahanda apa yang terjadi pada ayah mengapa ayah seperti ini ayah?
Raden brawijaya: anakku berhentilah menangis dan jagalah ibumu dengan baik
Tiba-tiba baginda kejang-kejang dan ia meninggal dunia dan ranggalewapun sangat emosi karna
ia tidak terimah bahwa jayanegaralah yang menggantikan kedudukan baginda raja
Jayanegara: baginda? Baginda apa yang terjadi? (memeriksa nadi baginda) baginda sudah pergi
meninggalkan kita semua
Pitaloka: bangun ayahanda jangan tinggal kami ayah bangun, bangun ayah bangun
Sri budga: kanda… (memeluk anaknya) sudahlah nak kita ikhlaskan saja ayahmu mungkin ini adalah jalan
terbaik untuknya
Merekapun memakamkan raden brawijaya dan disitulah ranggalewa tambah dendam dan ingin
melenyapkan jayanegara
Longusora: ranggalewa,
Longusora: mengapa kamu begitu kesal bukankah seharusnya kamu senang atas kematian raden
brawijaya?
Ranggalewa:saya kesal karana jayanegaralah yang menggantikan posisi baginda…. Ah sudahlah saya
ingin pergi
Ranggalewa: jangan banyak basa-basi kamu, kamu itu sudah mengambil hakku sebagai raja
Jayanegara: saya tidak mengambil hakmu adipati, bukan kah adipati ada di tempat itu saat baginda
memberikan kepercayaan padaku
Merekapun bertarung dan ranggalewa dikalahkan oleh jaya Negara dan ranggalewa pergi
meninggalkan kerajaan majapahit
Jayanegara: adipati tidak rela jika saya yang menjadi raja dan ia memilih pergi dari kerajaan ini
Pitalokapun pergi kedanau bersama prajuritnya dan tiba-tiba ia bertemu dengan rangga lewa
dan longusoro yang sedang berburu
Pitaloka: (gembira) wah danau ini sungga indah dan udaranya sangat segar
Pitaloka: maaf kan saya kisana, saya hanya ingin mencari buah di area ini
Ranggalewa: pitaloka?
Pitaloka: maaf kisana apakah saya bisa lewat? Saya ingin pulang?
Longusora: ha…ha…ha! Tidak semuda itu kamu pergi dari sini gadis cantik
Ranggalewa: sudahlah biarkan saja gadis ini pergi dari sini, sekarang kamu pergilah
Longusora: apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu membiarkan gadis itu pergi begitu saja
Longusora: apa? Tapi kenapa kamu membiarkan dia pergi kenapa kita menangkapa dia
Ranggalewa: kita itu harus menyusun rencana terlebuh dahulu sebelum menangkap anak itu, dan anak
itu adalah sasaran pertama saya utntuk balas dendamku
Jayanegara: bagaimana pita perjalanan kamu saat didanau? Apakah kamu baik-baik saja?
Pitaloka: pita baik-baik saja paman dan pita akan menemui ibunda dulu
Tak lama kemudian ranggalewa dan longusora tiba-tiba berpikir untuk menghancurkan kerjaan
majapahit saat penobatan putri kerajaan
Ranggalewa: longusora, sat yang kita nanti-nantikan tak lama lagi akan tiba karna putrid raden brawija
sudah dewasa dan ia akan dinobatkan sebagai putrid kerajaan, dan saat-saat itulah kita menyerang
kerajaan majapahit
Sri budga: bersiap-siaplah nak hari ini adalah hari dimana kamu akan dinobatkan sebagai putrid kerajaan
Pitapun pergi bersiap-siap dan setelah ia selesai ia langsung menuju ke tempat penobatan
Pitaloka: ibunda,
Sri budga: wah, kamu cantik sekali anakku kamu memang pantas sebagai putrid kerajaan
Jayanegara: wahai rakyatku hari ini saya umumkan bahwa hari ini adalah hari yang kita nanti-nantikan
dimana kita akan menobatkan pitaloka sebagai putri kerajaan
Jayanegara:pita kemarilah
Jayanegara: hari ini saya nobatkan pitaloka putri dari raden brawijaya dan sri budga dengan ini saya
pasangkan mahkota kerajaan kepada pitaloka sebagai putri kerajaan kita(memakaikan mahkota)
Semuapun tepuk tangan dan tiba-tiba ranggalewa dan longusora menyerang tempat itu
Ranggalewa: kalian semua, saya tidak akan biarkan kalian hidup bahagia setelah apa yang kalian lakukan
kepada saya
Jayanegara: adipati
Ranggalewa: seranggg,
Merekapun berperan dan peperangan itulah banyak mengalami luka para termasuk pada
jayanegara.
Longusora: akhirnya balas dendam ayahku terbalaskan, dan kerajaan ini hancur ha..ha…ha
Jayanegara: hiat…
Ranggalewa: aaaa…..
Jayanegara: ia pita
Pitaloka:syukurlah
Peperangan itupun berkahir dan mereka memulai hidup baru di kerajaan itu dan iapun akhirnya
hidup bahagia, damai, dan tentram tanpa gangguan para musuh!!!