Anda di halaman 1dari 13

TEATER

TENTANG KERAJAAN

Cerita sebuah kerajaan hindu dijawa timur yang dinamakan kerajaan majapahit , kerajaan ini termasuk
kerajaan kuno diindonesia yang berdiri pada tahun 1293 hingga 1500, dan kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya, namun setelah iya mencapai kejayaannya kerjan tersebut mengalami banyak
masalah dimana orang kepercayaannya telah berkhinat.

Disuatu hari raja telah mengumpulkan beberapa prajuritnya untuk berburu dihutan

Raden wijaya : wahai prajuritku hari ini kita akan pergi kehutan untuk berburu

Prajurit : siap baginda raja

Raden wijayapun siap untuk berburu namun sri budga menghalanginya karna ia khawatir dengan
raden wijaya.

Sri budga : (teriak) kakanda , kakanda ingin kemana?

Raden wijaya : kakanda akan kehutan untuk berburu

Sri budga : tapi kanda, perasaanku tidak enak(memohon)

Raden wijaya : dinda tenang saja kakanda akan baik-baik saja!

Sri budga : tapi kanda(panik)

Raden wijaya: tenang sja dinda kakanda tidak akan lama

Raden wijayapun pergi kehutan bersama ranggalewa dan prajuritnya

Raden wijaya : (saat dihutan) mengapa hari ini saya tidak melihat satupun binatang

Ranggalewa : mungkin hari ini belum reseki kita baginda raja

Raden wijaya: ya, kalauu begitu kita pulang saja

Prajurit: baik baginda

Raden wijayapun pulang bersama prajuritnya namu ditengah jalan raden wijaya kelelahan dan ia
singgah beristirahat didekat danau

ranggalewa: apakah yang terjadi pada baginda raja?

Raden wijaya: saya hanya kelehan saja,


Ranggalewa: tidak jauh dari sini ada sebuah danau bagai mana kalau kita beristirahat disana baginda
raja?

Raden wijaya: baiklah

Merekapun tiba ditepi danau dan Ranggalewapun tersenyum licik

Ranggalewa: baginda raja, beritirahtlah hamba akan mencari buah segar untuk baginda raja

Ranggalewapu pergi mencari buah buahan dan radenwijaya tertidurpulas ditepi danau, dan
ranggalewa pun mengumpulkan banya buah2an dan tiba dipinggir danau

Ranggalewa: (membangunkan baginda) baginda, baginda raja

Raden wijaya: ada apa adipati?

Ranggalewa: makanlah buah ini supaya baginda lebih segar

Raden jaya: terimaksih adipati

Ranggalewa: sama-sama baginda raja.!

Raden wijayapun memakan buah yang dibawakan ranggalewa dan tiba-tiba radenjaya keselek

Ranggalewa: ada apa baginda raja?

Raden wijaya: saya butuh air raden

Ranggalewa: baik baginda saya akan mencarikan baginda air

Ranggalewapun pergi mengambilkan raden wijaya air dan disitulah ranggalewa berpikir untuk
mencamuprkan sesuatu pada minuman raden wijaya

Ranggalewa: silahkan diminum baginda

Raden wijaya: terimakasih (meminum)

Raden wijayapun meminum air yang diberikan oleh ranggalewa dan tidak lama kemudian raden
wijaya tiba-tiba pusing dan pingsan.

Ranggalewa: apa yang terjadi pada baginda raja (tersenyum licik)

Ranggalewapun dan prajurit lainnya membawa baginda raja pulang ke kerajaan

Sri budga: apa yang terjadi dengan baginda

Ranggalewa: baginda tiba-tiba saja pingsan pada saat beristirahat didanau

Sribudga:(panic) adipati bawa baginda kekamar sekarang


Ranggalewa: baik baginda ratu

Ranggalewapun membawa baginda raja kekamar

Ranggalewa: saya permisi dulu baginda ratu saya akan pergi mencari tabib untuk mengobati baginda

Raja

Rangga lewapun berangkat mencari tabib dan ditengah perjalananya ia tiba-tiba diserang

longusora: (bertarung) hiat…..!

ranggalewa: (terjatuh) siapa kau berani-beraninya menyerang saya?

Longusora: ha..ha…ha! kau tidak perlu tau siapa saya, saya hanya ingin kamu mati

Ranggalewa: ha…ha…ha! Saya tidak takut denganmu

Merekapun berperan dan tak lama kemudian ranggalewa dikalahkan oleh longusora

Longusora: (mengancam dengan pedang) ha…ha..ha! bersiap-siaplah kamu mati! Apa kata-kata
terakhirmu sebelum kamu saya kirim keneraka!

Ranggalewa: (kesakitan) tunggu! Apa alasanmu ingin memebunuh saya?

Longusora: ha…ha…ha! Saya ingin kamu mati karna saya tau kalau kamu adalah salah satu panglima
yang dipercayai di kerajaan maja pahit dan aku tidak suka kalau raden brawijaya bahagia di atas
penderitaanku

Ranggalewa: oh jadi begitu ceritanya?

Longusora: jangan banyak basa-basi kamu

Ranggalewa: tunggu, satu hal yang harus kamu tau bahwa saya sebenarnya juga tidak suka dengan rade
brawijaya

Longusora: apa maksud kamu? Bukan kah kamu salah satu tangan kanan raden brawijaya?

Ranggalewa: memeng saya yang paling dipercayai radenbrawija tapi, sebenarnya saya sangat
membencinya dan ingin menguasai karajaan majapahit

Longusora: mengapa kamu ingin menguasai kerajaan itu bukankah kamu diberi keduddukan yang tinggi
oleh raden brawijaya

Ranggalewa: itu memang benar tapi saya tidak puas dengan kedudukan yang telah diberikan oleh raja
yang saya inginkan saya ingin menjadi penguasa dikerajaan itu dan ingin menjadikan raden brawijaya
menjadi budakku
Longusorapun berfikir untuk bekerja sama untuk menghancurkan raden brawijaya!

Longusora: bagaimana kalau kita bekerja sama untuk menghancurkan raden brawijaya

Ranggalewa: baiklah saya setuju,

Merekapun tertawa dan menyusun strategi untuk menghancurkan kerajaan majapahit

Ranggalewa: bagaimana kalau kamu ikut dengan saya pura-pura menjadi tabib untuk mengobati raja
yang sudah saya racunin?

Longusora: itu ide bagus,

Ranggalewa: kalau begitu kita berangkat ke kerajaan

Merekapun menuju kekerajaan, dan tak lama kemudian ia sampai d kerajaan

Ranggalewa: (member hormat) baginda ratu saya sudah mebawa tabibnya

Sri budga: mana tabib itu?

Ranggalewa: akan saya panggilkan baginda ratu,

Tabib silahkan masuk!

Longusora: hormatku baginda ratu

Sri budga: ia, silahkan saya akan mengantarmu untuk mengobati baginda raja

Merekapun kekeamar baginda dan longusorapun mengobati baginda raja

Longusora: (memeriksa baginda)

Sri budga: apa yang terjadi padanya tabib?

Longusora: sepertinya ia memakan makanan yang beracun

Sri budgapun menangis saat mengetahui kondisi baginda raja

Sri budga: (bertanya) makanan apa yang kamu berikan adipati pada raja mengapa ia bias keracunan?

Ranggalewa: saya hanya memberikan ia buah baginda ratu

Sri budga: tapi kenapa ia bisa keracunan kalau kamu hanya memberikan Ia buah

Ranggalewa: maa kan akun baginda ratu saya tidak tau kalau buah itu beracun

Longusora: tenang baginda ratu raja akan baik-baik saja setelah minum ramuan yang aku buat
Sri budgapun terdiam

Ranggalewa: saya akan keluar baginda ratu untuk mengantarkan tabib ini pulang

Sri budga: baiklah, terimakasih tabib sudah mengobati suamiku

Longusora: ia baginda ratu,

Merekapun keluar dari kamar baginda raja

Ranggalewa: kerja yang bagus,

Longusora: (tersenyum licik) kalau begitu saya pergi dulu

Ranggalewa: bsok kita bertemu diperbatasan, disitulah kita menyusun rencana

Tabibpun pergi dan tak lama kemudian raden brawijaya sadar

Raden brawijaya: (batuk) dinda apa yang terjadi pada kanda mengapa semua badanku sakit sekali

Sribudga: kanda tidak usah banyak gerak, istirahatlah agar kandah cepat pulih

Raden brawijaya: (dalam keadaan lemas) baiklah dinda, tetapi dimanakah anak kita pitaloka dinda?

Sri budga: dia sedang main ditaman bersama dayang-dayang kita kanda

Tak lama kemudian malampun tiba

Ranggalewa:( berfikir) sebenarnya apa maksud longusora bahwa ia tidak rela baginda bahagia diatas
penderitaannya, sebenarnya apa sudah baginda lakukan dengannya mengapa ia sangat benci? Ah,
sudahlah besok saya tanyakan saja pada longusora

Iapun tertidur dan tak lama kemudian ayampun berkokok menandakan sudah pagi dan
ranggalewapun bersiap untuk menemui longusora diperbatasan

Raden wijaya: kemanakah hendaknya kamu pergi adipati?

Ranggalawe: (member hormat) saya akan berangkat kehutan baginda raja!

Raden brawijaya: apa yang ingin kamu lakukan dihutan adipati?

Ranggalewa: saya akan pergi berburu baginda raja!

Ranggalewapun berangkat keperbatasan

Longusora: ranggalewa mengapa kamu mengajakku bertemu ditempat ini

Ranggalewa: saya ingin bertanya denganmu, apa sebenarnya yang terjadi antara kerajaanmu dengan
kerajaan majapahit?
Longusora: dulu pada saat ayah handaku masih hidup ayah handaku pernah mengajak raden brawijaya
untuk kerja sama namun ia menolak ajakan ayahandaku, dari situlah ayahadaku merasa dihina oleh
raden brawijaya, dan merekapun berperan, dan ayah handaku dikalah dalam peperangan itu, dari
situlah ayahandaku mulai benci dan ingin mengancurkan raden brawijaya, namun ia jatuh sakit dan
meninggal dan saya sebagai putra sematawayangnya akan membalaskan dendam ayahandaku

Ranggalewa: jadi seperti itu cerita yang sebenarnya?

Longusora: jadi kamu mengajakku bertemu disini hanya untuk bertanya tentang itu?

Ranggalewa: sebenarnya saya mau kamu membantuku untuk melenyapkan raden brawijaya dengan
cara kamu datang keistana untuk membuatkan ramuan kepada baginda raja dan memberikan racun
pada ramuan yang kamu buatkan untuk raja

Longusora: mengapa bukan kamu saja yang melakukannya?

Ranggalewa: saya tidak bias melakukannya karna pasti akan banyak yang curiga kalau saya yang
melakukannaya

Longusora: baiklah saya akan melakukannya

Rangga&longu: ha…ha…ha…!!!

Ranggalewapun pergi dan tak lama kemudian ia sampai di kerajaan

Ranggalewa: (member hormat) salam baginda raja!, bagaimana keadaan bagindaku apakah baginda
baik-baik saja?

Radenbrawijaya: saya baik-baik saja! Bagaimana perburuan kamu dihutan

Ranggalewa:(tersenyum) saya berhasil memanah harimau akan tetapi saya tidak pulang karna saya
hanya berangkat kehutan sendirian

Raden wijayapun mulai curiga kepada ranggalewa karna ranggalewa tidak sama sekali kecapean
dan berkeringat padahal ia bilang kalau ia dari hutan berburu, namun tiba-tiba saja raden brawijaya
pusing dan ranggalewa membawa baginda kekamar

Ranggalewa: apa yang terjadi baginda?

Raden brawijaya: entah kenapa kepalaku tiba-tiba sakit

Ranggalewa: mari saya antar baginda kekamar

Sri budga: apa yang terjadi pada baginda?

Ranggalewa: kepalanya tiba-tiba sakit baginda ratu

Sri budga: (panic) bawa dia kekamar adipati


Radenpun tiba dikamarnya dan tak lama kemudian tabib itu datang

Longusora: apa yang terjadi rangga?

Ranggalewa: ini saatnya kamu mencampurkan racun keramuan baginda

Sri budga: (teriak) tabib, syukurlah kamu sudah tiba cepat kamu mengobati baginda

Tabibpun pergi kekamar baginda dan memberikan baginda raja ramuan yang berisi racun

Longusora: sepertinya keadaan baginda tambah parah, mungkin racun yang pernah ia makan sangat
sulit untuk di obati! Namun saya akan berusaha untuk membuatkan ramuan .

silahkan diminum baginda raja

Baginda rajapun meminum ramuan yang diberikan oleh tabib dan tak lama kemudian ia pingsan

Sri budga: kanda, apa yang terjadi pada kanda mengapa kanda seperti ini

Tabib? Mengapa baginda tiba-tiba pingsan?

Longusora: saya tidak tau ramuan apalagi yang haru saya buat supaya baginda cepat pulih, kita hanya
berdoa kepada gusti allah agar baginda cepat pulih

Longusora pun dan ranggalewa keluar dari kamar itu dan sri budga menangis sekencang-
kencang mungkin

Sri budga: kanda, kanda bangun jangan tinggalkan bunda dan anak kita pitaloka, aku mohon kanda
bangunlah

Pitalokapun yang baru berusia 7 tahun dan sedang asyik bermain mendengarkan ibunya teriak
dan ia langsung lari kekamar ayahnya

Pitaloka: ibunda ada apa ini? Mengapa ibunda menangis? Dan mengapa ayahanda begitu pucat?

Sri budga: anakku berdoalah kepada gusti allah suapaya ayahanda cepat pulih

Pitaloka: baik ibunda

Merekapun berdoa dan tak lama kemudian raden brawijaya sadar dan ia meminta agar sri
budga memanggil jayanegara,ranggalewa dan semua prajuritnya

Raden brawijaya: dinda, anakku pitaloka!

Sri budga: kanda, kanda baik-baik saja


Raden brawijaya: dinda tolong dinda panggilkan jayanegara, ranggalewa dan semua prajurit masuk
kesini

Sri budga: baik kanda

Sri budgapun keluar memanggil semua prajurit, jayanegar dan ranggalewa masuk , dan tak lama
kemudian mereka semua masuk dan berkumpul didekat raden brawijaya. Dan setelah ranggalewa
melihat kondisi baginda yang lemah dan tak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apalagi ia mulai bahagia
dan tersenyum karna ia merasa bahwa ia akan diberikan julukan sebagai raja untuk menggantikannaya

Jayanegara: hormat kami baginda raja,apakah baginda baik-baik saja? Dan mengapa baginda
mengumpulkan kami semua disini?

Raden brawijaya: jaya, mungkin usiaku tidak lama lagi dan aku sudah tidak sanggup lagi dengan
penyakitku ini

Jayanegara: baginda jangan berkata seperti itu baginda harus tetap bertahan hidup untuk kami, istri,
anak, dan rakyat kita baginda

Radenbrawijaya:tidak jaya saya sudah tak sanggup lagi, saya ingin kedudukanku sebagai raja dikerajan
ini digantikan semntara waktu oleh kamu sapmpai anakku pitaloka tumbuh dewasa

Jayanegara: tapi baginda!

Raden brawijaya: saya mohon jaya terimalah tawaranku ini dan tolong jagalah istriku dan anakku

Jayanegara: baiklah baginda saya akan menjalankan amanahmu ini dengan baik

Raden brawijaya: terimakasih jaya…!

Ranggalewa: tapi baginda mengapa harus jayanegara yang harus menggantikanmu mengapa bukan saya
bukan kah saya yang apling baginda percayai?

Raden brawijaya: maaf kan aku adipati, (batuk kesakitan) dinda, huk…huk.. tolong jaga putrid kita
dengan baik, pitaloka anakku kemarilah

Pitaloka: ayahanda apa yang terjadi pada ayah mengapa ayah seperti ini ayah?

Raden brawijaya: anakku berhentilah menangis dan jagalah ibumu dengan baik

Tiba-tiba baginda kejang-kejang dan ia meninggal dunia dan ranggalewapun sangat emosi karna
ia tidak terimah bahwa jayanegaralah yang menggantikan kedudukan baginda raja

Jayanegara: baginda? Baginda apa yang terjadi? (memeriksa nadi baginda) baginda sudah pergi
meninggalkan kita semua

Sri & pitaloka: kanda, ayahanda…

Pitaloka: bangun ayahanda jangan tinggal kami ayah bangun, bangun ayah bangun

Sri budga: kanda… (memeluk anaknya) sudahlah nak kita ikhlaskan saja ayahmu mungkin ini adalah jalan
terbaik untuknya
Merekapun memakamkan raden brawijaya dan disitulah ranggalewa tambah dendam dan ingin
melenyapkan jayanegara

Longusora: ranggalewa,

Ranggalewa: ada apa kamu memanggilku?

Longusora: mengapa kamu begitu kesal bukankah seharusnya kamu senang atas kematian raden
brawijaya?

Ranggalewa:saya kesal karana jayanegaralah yang menggantikan posisi baginda…. Ah sudahlah saya
ingin pergi

Jayanegara: adipati mari kita pulang,

Ranggalewa: jangan banyak basa-basi kamu, kamu itu sudah mengambil hakku sebagai raja

Jayanegara: saya tidak mengambil hakmu adipati, bukan kah adipati ada di tempat itu saat baginda
memberikan kepercayaan padaku

Ranggalewa: sudahlah (tiba-tiba menyerang jayanegara) hiat…..

Merekapun bertarung dan ranggalewa dikalahkan oleh jaya Negara dan ranggalewa pergi
meninggalkan kerajaan majapahit

Jayanegara: adipati mau kemanakah kau

Ranggalewa: (berlari) tunggu saja pembalasanku

Sri budga: apa yang terjadi?

Jayanegara: adipati tidak rela jika saya yang menjadi raja dan ia memilih pergi dari kerajaan ini

19 tahun kemudia dan pitaloka tumbuh dewasa dan cantik jelita

Pitaloka: salam paman, apakah paman melihat ibundaku

Jayanegara: tidak pita memangnya ada apa pita?

Pitaloka: tidak paman, pita hanya ingin kedanau

Jayanegara: pergilah dan hati-hati jaga dirimu baik-baik pita

Pitaloka: baik paman

Pitalokapun pergi kedanau bersama prajuritnya dan tiba-tiba ia bertemu dengan rangga lewa
dan longusoro yang sedang berburu

Pitaloka: (gembira) wah danau ini sungga indah dan udaranya sangat segar

Prajurit tunggu pita disini pita ingin mencari buah disana

Prajurit: baik tuan putri


Longusora: siapa kah kau kisana apa yang kau lakukan sendirian disini

Pitaloka: maaf kan saya kisana, saya hanya ingin mencari buah di area ini

longusora: siapa kah nama kamu gadis cantik?

Pitaloka: saya adalah pitaloka

Ranggalewa: pitaloka?

Longusora: kenapa, apa kah kamu tau gadis ini?

Ranggalewa: (terdiam) ti..tidak)

Pitaloka: maaf kisana apakah saya bisa lewat? Saya ingin pulang?

Longusora: ha…ha…ha! Tidak semuda itu kamu pergi dari sini gadis cantik

Ranggalewa: sudahlah biarkan saja gadis ini pergi dari sini, sekarang kamu pergilah

Pitapun pergi dan ia memanggil prajuritnya kekerajaan

Pita: prajurit sekarang kita pulang

Prajurit: baik tuan putri

Namun, longusorapun bingung dan bertanya kepada ranggalewa?

Longusora: apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu membiarkan gadis itu pergi begitu saja

Ranggalewa: dia itu adalah anak raden wijaya,

Longusora: apa? Tapi kenapa kamu membiarkan dia pergi kenapa kita menangkapa dia

Ranggalewa: kita itu harus menyusun rencana terlebuh dahulu sebelum menangkap anak itu, dan anak
itu adalah sasaran pertama saya utntuk balas dendamku

Tak lama kemudian pitalokapun tiba dikerajaan

Jayanegara: bagaimana pita perjalanan kamu saat didanau? Apakah kamu baik-baik saja?

Pitaloka: pita baik-baik saja paman dan pita akan menemui ibunda dulu

Tak lama kemudian ranggalewa dan longusora tiba-tiba berpikir untuk menghancurkan kerjaan
majapahit saat penobatan putri kerajaan

Ranggalewa: longusora, sat yang kita nanti-nantikan tak lama lagi akan tiba karna putrid raden brawija
sudah dewasa dan ia akan dinobatkan sebagai putrid kerajaan, dan saat-saat itulah kita menyerang
kerajaan majapahit

Longusora: ha…ha… saya sungguh tak sabar rangga


Tak lama kemudian tibalah hari ulang tahun pitaloka yang ke-20 tahun dan hari itulah pitaloka
dinobatkan sebagai putri kerajaan.

Sri budga: bersiap-siaplah nak hari ini adalah hari dimana kamu akan dinobatkan sebagai putrid kerajaan

Pitaloka: baik ibunda pita akan bersiap-siap

Pitapun pergi bersiap-siap dan setelah ia selesai ia langsung menuju ke tempat penobatan

Pitaloka: ibunda,

Sri budga: wah, kamu cantik sekali anakku kamu memang pantas sebagai putrid kerajaan

Pitaloka: terimakasih ibunda

Jayanegara: bagaimana pita apakah kamu siap?

Pitaloka: aku siap paman

Jayanegara: wahai rakyatku hari ini saya umumkan bahwa hari ini adalah hari yang kita nanti-nantikan
dimana kita akan menobatkan pitaloka sebagai putri kerajaan

Rakyat: hidup tuan putri, hidup tuan putri

Jayanegara:pita kemarilah

Pitaloka: baik paman

Jayanegara: hari ini saya nobatkan pitaloka putri dari raden brawijaya dan sri budga dengan ini saya
pasangkan mahkota kerajaan kepada pitaloka sebagai putri kerajaan kita(memakaikan mahkota)

Semuapun tepuk tangan dan tiba-tiba ranggalewa dan longusora menyerang tempat itu

Ranggalewa: kalian semua, saya tidak akan biarkan kalian hidup bahagia setelah apa yang kalian lakukan
kepada saya

Jayanegara: adipati

Ranggalewa: seranggg,

Merekapun berperan dan peperangan itulah banyak mengalami luka para termasuk pada
jayanegara.

Ranggalewa; ha…ha…ha! Inilah akibatnya kamu menghianatiku

Longusora: akhirnya balas dendam ayahku terbalaskan, dan kerajaan ini hancur ha..ha…ha

Tiba-tiba pitaloka memanah longusora dan longusorapun meninggal

Pitaloka: longusora, rasakan ini

Longusora: aah….(kesakitan dan tak lama kemudian ia meninggal)

Ranggalewa: longusora, tidak, longusora bangun


Ranggalewapun berdiri dan ingin menyerang pitaloka dan ibunya namun jayanegara bangun
dan membunuh ranggalewa

Ranggalewa: anak itu(marah) hiat….

Jayanegara: hiat…

Ranggalewa: aaaa…..

Jayanegara: (teriak) ranggalewa, maafkan aku

Pitaloka:sudahlah paman ini sudah jadi takdir paman ranggalewa

Jayanegara: ini semua salahku

Pitaloka: ikhlaskanlah paman

Jayanegara: ia pita

Pitaloka: paman tidak papakan?

Jayanegara: paman tidak papa pita

Pitaloka:syukurlah

Peperangan itupun berkahir dan mereka memulai hidup baru di kerajaan itu dan iapun akhirnya
hidup bahagia, damai, dan tentram tanpa gangguan para musuh!!!

Anda mungkin juga menyukai