Disusun Oleh:
Fitriatus Sabrina
NIM 19070795026
A. Latar Belakang
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang di anjurkan untuk di aplikasikan pada semua jenjang pendidikan, di
aplikasikan terutama pada jenjang pendidikan dasar, mulai dari tingkat Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) maupun Sekolah Menengah Pertama
(SMP/MTs), tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk di kembangkan pada
tingkat pendidikan menengah, baik Pendidikan Menengah Umum (SMA/MA)
maupun Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK). Hal ini bergantung pada
kecenderungan materi-materi yang memiliki potensi untuk di padukan dalam suatu
tema tertentu. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang memumngkinkan peserta didik baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara
holistis dan autentik (Depdikbud, 1996). Pembelajaran ini merupakan model yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran
terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dalam konsep
konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan
siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk
pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan
agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui
pengalaman belajar di sekolah.
Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan
bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut
kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya,
menurut Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah:
(1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7)
threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam makalah ini akan
membahas mengenai model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
3. Apa kelebihan model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
4. Apa kelemahan model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
2. Untuk mengetahui cara mengintegrasikan model pembelajaran terpadu tipe
fragmented.
3. Untuk mengetahui kelebihan model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
4. Untuk mengetahui kelemahan model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh tipe fragmented pada pembelajaran fisika dan biologi kelas VII:
1. Tekanan, meliputi tekanan pada zat padat, zat cair, serta zat gas.
2. Penerapan tekanan zat dalam kehidupan sehari-hari, meliputi tekanan darah,
tekanan osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan.
Materi dalam biologi :
1. Organ
2. Peredaran darah
3. Tekanan
4. Gangguan pada sistem tekanan darah ( materi yang dapat
difragmentedkan)
5. Tekanan Osmosis
6. Kapilaritas jaringan angkut tumbuhan
Indikator:
Fogarty, Robin. 1991. The mindfull schools: How To Integrate The Curricula. Palatine
illionis: IRI / Skylight Publising. Inc.