Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS TERINTEGRASI

“MODEL PEMBELAJARAN FRAGMENTED”

Disusun Oleh:

Fitriatus Sabrina
NIM 19070795026

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA
PRODI STUDI PENDIDIKAN SAINS
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang di anjurkan untuk di aplikasikan pada semua jenjang pendidikan, di
aplikasikan terutama pada jenjang pendidikan dasar, mulai dari tingkat Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) maupun Sekolah Menengah Pertama
(SMP/MTs),  tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk di kembangkan pada
tingkat pendidikan menengah, baik Pendidikan Menengah Umum (SMA/MA)
maupun Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK). Hal ini bergantung pada
kecenderungan materi-materi yang memiliki potensi untuk di padukan dalam suatu
tema tertentu. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang memumngkinkan peserta didik baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara
holistis dan autentik (Depdikbud, 1996). Pembelajaran ini merupakan model yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran
terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dalam konsep
konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan
siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk
pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan
agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui
pengalaman belajar di sekolah.
Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan
bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut
kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya,
menurut Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah:
(1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7)
threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam makalah ini akan
membahas mengenai model pembelajaran terpadu tipe fragmented.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
3. Apa kelebihan model pembelajaran terpadu tipe fragmented?
4. Apa kelemahan model pembelajaran terpadu tipe fragmented?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
2. Untuk mengetahui cara mengintegrasikan model pembelajaran terpadu tipe
fragmented.
3. Untuk mengetahui kelebihan model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
4. Untuk mengetahui kelemahan model pembelajaran terpadu tipe fragmented.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Fragmented


Didalam model pembelajaran IPA terpadu terdapat tipe pembelajaran salah
satunya yaitu tipe fragmented. Tipe fragmented ini disebut juga sebagai
pembelajaran parsial dimana konsep pembelajaran diajarkan secara terpisah, yang
dapat digambarkan seperti Gambar 1 di bawah.

Gambar 1. Gambaran terkait tipe fragmented


Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa tedapat empat lingkaran
yang terpisah antara satu lingkaran dengan lingkaran yang lain, hal ini menunjukkan
bahwa pada tipe fragmented ini setiap materi pada disiplin ilmu dapat diajarkan secara
terpisah, hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami terkait konsep pada materi yang
akan disampaikan.

B. Cara Mengintegrasikan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Fragmented


Seperti yang telah dijelaskan bahwa didalam model pembelajaran IPA terpadu
terdapat tipe pembelajaran salah satunya yaitu tipe fragmented. Tipe fragmented ini
disebut juga sebagai pembelajaran parsial dimana konsep pembelajaran diajarkan
secara terpisah. Walaupun diajarkan secara terpisah bukan berarti tipe ini tidak dapat
diintegrasikan, guru pembelajaran IPA dapat bekerja sama untuk membuat tipe
fragmented ini dapat diintegrasikan, walaupun untuk konsep diajarkan secara terpisah-
pisah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebelum mengajarkan konsep tersebut
maka kita harus membuat suatu list (daftar) terkait konsep/ materi yang akan
diajarkan. Kegunaan dari membuat list (daftar) materi ini yaitu untuk menentukan
materi mana yang akan diajarkan terlebih dahulu. Pada tipe fragmented ini misalnya
kita mengambil mata pelajaran biologi dan fisika untuk pelajaran yang akan di
fragmentedkan, maka langkah pertama yang kita lakukan ialah memilih Kompetensi
Dasar (KD) antara pelajaran fisika dan biologi yang terkait, selanjutnya sebelum kita
menerangkan terkait konsep/materi yang akan diajarkan maka kita harus membuat list
terlebih dahulu agar memudahkan kita sebelum mengajar, setelah semua konsep yang
akan di ajarkan dilist, selanjutnya kita memilih konsep/materi yang akan
difragmentedkan dari konsep/materi yang telah dilist tersebut.

Contoh tipe fragmented pada pembelajaran fisika dan biologi kelas VII:

Menentukan KD yang akan difragmentedkan.

Biologi kelas VII Fisika kelas VII


3.4 Menganalisis sistem peredaran 3.1 Menjelaskan tekanan zat dan
darah pada manusia dan penerapannya dalam kehidupan
memahami gangguan pada sistem sehari-hari, termasuk tekanan
peredaran darah, serta upaya darah, osmosis, dan kapilaritas
menjaga kesehatan sistem jaringan angkut pada tumbuhan.
peredaran darah.
Materi dalam fisika:

1. Tekanan, meliputi tekanan pada zat padat, zat cair, serta zat gas.
2. Penerapan tekanan zat dalam kehidupan sehari-hari, meliputi tekanan darah,
tekanan osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan.
Materi dalam biologi :

1. Organ Peredaran Darah


2. Peredaran darah, meliputi:
Peredaran darah kecil yaitu dari jantung- paru-paru-jantung.
Peredaran darah besar yaitu dari jantung- seluruh tubuh-jantung.
3. Gangguan sistem peredaran darah.
List untuk materi yang akan dipelajari:

1. Organ
2. Peredaran darah
3. Tekanan
4. Gangguan pada sistem tekanan darah ( materi yang dapat
difragmentedkan)
5. Tekanan Osmosis
6. Kapilaritas jaringan angkut tumbuhan

Indikator:

1. Menjelaskan bagian-bagian dari organ beserta fungsinya


2. Menjelaskan konsep peredaran darah.
3. Menjelaskan konsep tekanan.
4. Menjelaskan konsep sistem tekanan darah.
5. Menganalisis penyebab gangguan pada sistem peredaran darah
6. Menganalisis hubungan tekanan dengan proses peredaran darah.
7. Menganalisis hubungan tekanan dengan gangguan pada sistem peredaran
darah

C. Kelebihan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Fragmented


Adapun Kelebihan dari tipe Fragmented antara lain:
1. Tipe Fragmented ini disebut sebagai pembelajaran secara parsial, artinya materi
diajarkan secara terpisah. Adanya hal ini menjadikan guru dapat menyiapkan
bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya dan dengan mudah menetukan
ruang lingkup bahasan yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran.
2. Dalam penyampaian materi, materi pelajaran merupakan bentuk yang murni dari
setiap ilmu.
3. Menciptakan guru yang ahli dibidangnya serta dapat mengembangkan ilmunya
secara luas.
D. Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Fragmented
Adapun kekurangan tipe fragmented, antara lain:
1. Siswa tidak mampu membuat hubungan yang berkesinambungan antara macam
bidang ilmu yang berbeda sehingga mereka tidak mampu membuat hubungan
secara konsep dua mata pelajaran yang berbeda.
2. Model ini akan menyebabkan semacam proses tumpang tindih dalam hal konsep,
perilaku dan konsep yang dikuasai siswa.
3. Tidak efisien waktu karena mata pelajaran disajikan secara terpenggal-penggal.
BAB III
KESIMPULAN

Tipe pembelajaran fragmented merupakan tipe pembelajaran parsial


dimana guru mengajarkan materi terpisah-pisah, walaupun materi antara disiplin
ilmu diajarkan secara terpisah bukan berarti tipe ini tidak dapat diintegrasikan.
Cara untuk mengintegrasikan tipe fragmented ini yaitu memilih Kompetensi
Dasar (KD) yang akan difragmentedkan, setelah itu mencatat materi apa yang
terdapat pada KD tersebut. Kemudian mengelist materi yang akan diajarkan, dari
materi yang akan diajarkan maka ada materi yang akan difragmentedkan. Untuk
materi yang tidak dapat difragmentedkan akan diajarkan seperti biasa.
Sesuai dengan (Forgarty, 1991) menyatakan pada tipe di model
pembelajaran terpadu memiliki kelebihan serta kekurangan termasuk dengan
tipe fragmented ini, maka saran untuk menerapkan tipe fragmented ini dalam
pembelajaran yaitu dengan memaksimalkan kreatifitas dan inovasi guru dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar,
sehingga hal tersebut dapat digunakan untuk meminimalkan semua kelemahan
yang terdapat pada tipe pembelajaran, khususnya tipe fragmented ini.
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, Robin. 1991. The mindfull schools: How To Integrate The Curricula. Palatine
illionis: IRI / Skylight Publising. Inc.

Anda mungkin juga menyukai