ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyebab kematian terbesar kematian ibu di indonesia adalah perdarahan
(60%), abortus (10%), infeksi (9 %), toxemia (7 %), akibat meningkatnya angka
kematian ibu (AKI) ini disebabkan juga karena ib mengalami komplikasi tidak mampu
mendapatkan pertolongan. Setelah itu, dikarenakan oleh keempat keterlembatan
mengenai tanda bahaya, keterlambatan dalam mencapai sarana pelayanan yang
tepat disarana pelayanan memadai dan keterlambatan dalam memperoleh
pelayanan yang tepat disarana eksehatan (Sarwono, 1998).
Masa nifas adalah dimulai setelah melahirkan plasenta berakhir ketika alat-alat
kandungan berakhir seperti keadaan sebelum hamil. Asuhan masa nifas diperlukan
dalamperiode ini karena merupakan massa kritis baik ibu maupun bayinya.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Saifuddin, 2002).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul
“ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny.S UMUR 29 TAHUN P 2A0 DENGAN
NIFAS NORMAL DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN.”
1.2 TUJUAN
1.1.1 Tujuan Umum
Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada ibu dengan nifas normal
menggunakan 7 langkah manajemen varney dan melakukan pendokumentasian
menggunakan SOAP secara komperhensif.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada Ny. S
umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
b. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada pada Ny. S umur 29 tahun
dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada Ny. S umur 29
tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
d. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun
dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun
dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada Ny. S
umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai
akhir pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong
Sragen.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Nifas
Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulihnya kembali muali dari partus
selesai sampai kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8
minggu (Mochtar, 1998 : 115).
B. Tahap Masa Nifas
Nifas dibagi menjadi 3 periode :
a. Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
b. Puerperium inter medial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu
c. Remot puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu – minggu, berbulan – bulan dan bertahun – tahun.
C. Fisiologi Nifas
Menurut Mochtar (1998) pada ibu nifas akan mengalami sebagai berikut:
1. Involusio
Adalah pulihnya kembali alat-alat genetalia dan jalan lahir setelah plasenta lahir
sampai mencapai keadaan seperti prahamil
a. Involusio rahim
Pengertian rahim, karena :
- Isi darah dalam rahim telah keluar
- Otot – otot dinding rahim mengecil oleh proses autolysis (penghancuran jaringan
otot) dimana zat protein dinding rahim dipecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang
dengan air kencing
a. Lochea Rubra
Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix kaseosa, lanugo
dan mekoneum selama 2 hari post partum
b. Lochea Sanguilenta
Berwarna merah kecoklatan berisi darah dan lendir hari ke 3-7 post partum
c. Lochea Serosa
Berwarna kuning, cair dan berdarah pada hari ke 7-14 post partum
d. Lochea Alba
Cairan putih setelah 2 minggu
e. Lochea Purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f. Locheastatis
Lochea yang tidak lancar keluarnya
(Mochtar, 1998 : 116)
3. Laktasi
Masing – masing buah dada terdiri dari 15-24 labus yang terletak radiar dan terpisah
satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap labus terdiri dari lobula yang terdiri pula dari
acini. Acini ini menghasilkan air susu, tiap lobulus mempunyai cairan halus untuk
menghasilkan dan mengalirkan air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus
untuk mengalurkan air susu, pembentukan ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin
yang berasal dari bagian depan kelenjar umbi. Selama terbentuk zat ini hormons
esterogen oleh uri pembentukan prolaktin terlambat. Dengan terhentinya pengaruh
esterogen selama persalinan, maka produksi prolaktin meningkat keadaan ini
menyebabkan kelenjar mammae membentuk ASI. Pembentuk ASI dimulai 3-4 jam
post partum. Hormon oksitosin memegang peranan penting dalam mekanisme
pengeluaran ASI dari seluruh kelenjar
(Sarwono, 2002 : 238)
1. secara fisik aman melalui hubungan – hubungan suai istri begitu darah merah
berhenti, dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa
sakit. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri maka aman untuk
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
2. banyak budaya yang memiliki tradisi menunda masa hubungan suami istri sampai
masa waktu tertentu. Misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan
tergantung pada pasangan yang bersangkutan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
PADA Ny.S UMUR 29 TAHUN P2A0 DENGAN NIFAS NORMAL
DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tangal 12 Desember
2011 jam 12.10 WIB dan saat ini ibu mengatakan badannya lemas dan perutnya
mules.
6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang : ibu mengatakan badannya lemas dan perutnya
mules setelah persalinan
b. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun
( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar
– debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas
(Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang
sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
c. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita
penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti
seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM),
sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning
(Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal
(PMS).
8. Riwayat KB
JENIS LAMA KAPAN ALASAN
PENGGUNAAN DROP OUT DROP OUT
KB Suntik 3 7 tahun 2011 Ingin
bulanan mempunyai
anak kedua
10. Data Psikologi
a. Tanggapan ibu terhadap kelahiran bayinya
Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran bayinya dan dapat lahir dengan
selamat dan keadaan bayinya sehat.
b. Tanggapan suami/keluarga atas kelahiran bayinya
Senang atas kelahiran bayinya
c. Dukungan yang diberikan suami / keluarga
Suami memberi dukungan mental pada ibu dan menyediakan kebutuhan ibu dan
bayinya dan membantu urusan rumah tangga nanti.
d. Rencana menyusui bayinya
Ya, segera setelah bayinya lahir sampai berumur + 2 tahun.
12. Data Spiritual
Ibu mampu menjalankan ibadanya dengan baik seperti tekun pengkajian rutin, ibu
aktif sholat 5 waktu
13. Pengetahuan Ibu
a) Tentang Masa Nifas : ibu sudah mengetahui sedikit mengenai proses pada masa
ifas seperti pemberian ASI, perawatan payudara, perawatan bayi baru lahir, dan lain
– lain.
b) Tentang menyusui/makanan bayi :
at ASI : ibu sudah mengetahui bahwa dalam ASI terkandung gizi yang lebih tinggi di
banding susu formula.
atan payudara : ibu mengatakan bahwa ibu sudah mengerti tentang cara perawatan payudara
an bayi : ibu mengatakan bahwa bayinya hanya boleh mendapatkan ASI saja samapi usia 6
bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali vitamin dan obat.
c) Tentang Perawatan bayi : ibu mengatakan sudah
mengetahui tentang caraperawatan bayi
d) Pengetahuan ibu tentang senam nifas : Ibu mengatakan kurang tahu
e) Tentang alat KB : ibu sudah mengetahui tentang alat kontrasepsi.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : CM
b. Vital Sign : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/ menit
S : 370C R : 22x/ menit
c. BB sebelum hamil : 46 kg
BB sekarang : 59 kg
d. TB : 158 cm
e. LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
ambut : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala tidak ada lesi
Wajah : tidak ada oedem, simetris
ata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
idung : bersih, tidak ada polip, simetris, tidak ada secret
ulut : bersih, warna kemerahan, siemtris
igi : gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
usi : warna kemerahan, tidak ada oedem
bir : warna merah, ada kelembapan, simetris, tidak ada lesi
nga : bersih,tidak ada serumen
2. Leher : Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar Parotis : tidak ada pembengkakan
Bentuk : simetris
Massa : tidak ada massa
Kekakuan : tidak ada
3. Dada
Auskultasi jantung : normal
Auskultasi paru : normal
Bentuk : simetris
4. Payudara
Pembesaran : Ada
Bentuk dan ukuran : Simetris
Warna : Normal
Keadaan putting : Menonjol
Pengeluaran : Ada
Jenis : Kolostrum
Hyeprpigmentasi : Areola
Benjolan : Tidak ada benjolan / massa
Nyeri : Tidak nyeri
KGB Axila : tidak ada pembesaran
5. Abdomen :
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Teratur
6. Genetalia :
Oedem : tidak ada oedem
Varices : tidak ada varices
PPV :
Warna Loche : Merah
Jenis : Rubra
Banyaknya : 1-2 kali ganti pembalut/hari, penuhnya 75 cc
Bau : Khas Darah
Infeksi : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : tidak ada oedem, massa maupun cairan abnormal.
7. Perineum dan Anus :
Luka jahitan : tidak ada
Keadaan luka : tidak infeksi
Tanda radang : tidak ada radang
Keadaan vulva : normal
Anus : tidak haemorroid
Kelainan : tidak ada
8. Ekstremitas :
Atas : Baik
Bawah : Baik
Oedem : tidak ada
Varices : tidak ada
Kuku jari : kemerahan
Reflek patella : +/+
9. Obat – obatan yang dipakai :
Etamox 3 x 500 mg/ hari
Asam Mefenamat 3 x 500 mg/ hari
10. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan pemeriksaan
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal / jam : 12 Desember 2011/ 14.15 WIB
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. S P2A0 umur 29 tahun 2 jam post partum dengan nifas normal.
ar Subyektif : ibu mengatakan telah melahirkan bayinyaa 2 jam yang lalu dan sekarang
badannya masih lemas serta perutnya terasa mules.
ar Obyektif : KU : Baik Kesadaran : composmentis
VS : T : 120/70 mmHg R : 22 x/menit
N : 82 x/menit S : 370C
TFU : 2 jari dibawah px
Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus: teratur
PPV : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc.
Pemeriksaan Payudara :
Pembesaran : Ada
Bentuk dan ukuran : Simetris
Warna : Normal
Keadaan putting : Menonjol
Pengeluaran : Ada
Jenis : Kolostrum
Hyeprpigmentasi : Areola
Benjolan : Tidak ada benjolan / massa
Nyeri : Tidak nyeri
2. Masalah
Tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASI
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1. Observasi KU ,VS, PPV. TFU, dan kontraksi uterus.
2. Beritahu ibu tentang penyebab mules
3. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
4. Beritahu ibu tentang cara menjaga personal hygine.
5. Beritahu ibu cara menyusui yang benar
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan.
7. Anjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang.
8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
9. Berikan terapi.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1) Mengobservasi KU ,VS, PPV. TFU, dan kontraksi uterus.
2) Memberitahu ibu tentang penyebab mules : disebabkan oleh adanya kontraksi dari
uterus untuk kembali ke keadaan semula sebelum hamil.
3) Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti mulai miring,
duduk dan benjalan – jalan.
4) Memberitahu ibu tentang cara menjaga personal hygine :
Kebersihan mandi 2 x sehari.
Saat setelah BAK / BAB mencuci vulva hingga bersih dari depan ke belakang.
Mengganti pembalut bila penuh atau 2 – 3 x sehari.
5) Memberitahu ibu cara menyusui yang benar :
Bayi diletakkan di lengkung tangan ibu, telapak tangan ibu memegang bokong dan
kepala bayi menghadap ke payudara ibu, perut bayi menempel perut ibu.
Kepala, telinga dan bahu sejajr satu garis lurus.
Oleskan sedikit air susu ibu ke putting susu ibu dan areola.
Sangga payudara ibu dengan tangan, kemudian rngsang mulut bayi agar membuka
dengan menggunakan putting susu ibu.
Masukkanputting susu ibu dan sebagian areola segera setelah bayi membuka
mulut.
Perhatikan bayi selama menyusui agar tidak tersedak.
Bila bayi sudah puas keluaran putting susu secara perlahan dengan menarik
perlahan dagu bayi atau dengan memasukkan jari kelingking dari sisi mulut bayi.
Oleskan sedikit air susu ibu ke putting dan areola dan biarkan sampai kering.
6) Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan.
7) Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang.
8) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
9) Memberikan terapi :
Etamox 3 x 500 mg/ hari
Asam Mefnamat 3 x 500 mg/ hari
VII. EVALUASI
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1. KU : Baik Kesadaran : composmentis
VS : T : 120/70 mmHg R : 22 x/menit
N : 82 x/menit S : 370C
TFU : 2 jari dibawah px
Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus: teratur
PPV : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc.
2. Ibu sudah paham jika perutnya itu mules disebabkan karena adanya kontraksi rahim
untuk kembali ke bentuk semula.
3. Ibu sudah bisa miring, dudu dan berjalan – jalan.
4. Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene.
5. Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar.
6. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai keinginan dan kebutuhan bayinya.
7. Ibu bersedia dan akan makan – makanan yang bergizi seimbang.
8. Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup.
9. Terapi telah diberikan pada ibu.
DATA PERKEMBANGAN
I. Subyektif :
II. Obyektif :
III. Assesment :
Ny. S P2A0 umur 29 tahun 2 jam post partum hari kedua dengan nifas normal.
IV. Penatalaksanaaan :
5. Jenis ASI
Kolostrum : pencahar yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usu
bayo baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI, duhasilkan pada hari pertama
sampai hari keempat.
ASI Peralihan : ASI ini diproduksi pada hari kelimasampai hari kesepuluh,
komposisi protein semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin
tinggi.
ASI Matur : ASI yang disekresikan pada hari kesepuluh sampai seterusnya, ASI
matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai enam bulan.
f. Komposisi ASI :
1. Imunoglobulin : seperti IgA, IgM, IgD, dan IgE
2. Lisozim : terdapat dalam ASI sebanyak 6 – 300 ml / 1000 ml, fungsinya
bakteriostatik terhadap enterobakteria dan kuman gram (-)
3. Laktoperiodase: membantu membunuh streptococcus
4. lipase. : zat antivirus
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal dengan tujuh
langkah varney, penulis mengambil kesimpulan :
4.1.1. Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan
kebidanan pada ibu nifas normal di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
4.1.2. Hasil pengkajian yang penulis dapatkan yaitu Ny. S P1A0 post partum
normal telah melahirkan dan badannya lemas, riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu normal, riwayat persalinan normal, anak hidup jenis kelamin
perempuan, BB 3200 gram, PB 50 cm, rawat gabung. Riwayat kesehatan di dalam
keluarga tidak ada yang menderita apapun, kebiasaan sehari-hari dalam batas
normal, ibu dan keluarga sangat senang atas kelahiran bayinya, ibu sedikit tahu cara
perawatan payudara dan bayinya, alat kontrasepsi yang dipakai adalah KB suntik 3
bulanan. Data obyektif dalam batas normal, masalah perut ibu terasa mules,
diagnosa potensial dan antisipasi tidak ada, tindakan segera tidak ada, intervensi
observasi KU dan VS, observasi kontraksi uterus, observasi TFU dan PPV, beri KIE
tentang penyebab mules, cara menjaga personal hygiene, cara menyusui yang
benar, beri KIE tentang tanda bahaya nifas Evaluasi KU baik, ibu sudah
tahu penyebab mules, cara menjaga personal hygiene, cara menyusui yang benar,
ibu sudah tahu tanda bahaya nifas, Vital Sign T : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit,
S : 36,50C, R : 24 x/menit.
4.1.3. Dalam pelaksanaan Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal pada Ny. S tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek di lahan praktek
4.2. Saran
4.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
- Hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
perkembangan IPTEK
- Diharapkan dapat bekerjasama dalam mengatasi masalah yang akan timbul Bagi
Rumah Sakit
4.2.2 Bagi Rumah Sakit
Diharapkan memiliki peralatan yang cukup untuk menangani masalah gawat darurat
pada masa nifas
4.2.3 Bagi Pasien
Setelah diberikan asuhan diharapkan pasien dapat mengenali tanda bahaya pada
masa nifas
j
DAFTAR PUSTAKA