Tugas Kir
Tugas Kir
Disusun oleh :
Tahun 2011/2012
PENGESAHAN
Disusun Oleh :
2. Muanniqotul Fadhilah
Telah disetujui oleh pembimbing serta disahkan oleh Kepala SMP Negeri 1 Lasem
Pada tanggal :
Suyitno, S.Pd.
NIP. 19560106 197903 1006
MOTTO
“Makin banyak yang saya ketahui, Makin banyak yang Saya tidak tau” atau dalam bahasa
Inggrisnya “The More I know, The More I dont know”
“Orang Sukses bukanlah melakukan sesuatu yang berbeda, mereka melakukan hal yang sama
namun dengan cara yang berbeda”
Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga
cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak
memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.
Dengan belajar sesungguhnya kita telah membuka satu pintu menuju kesuksessan
Aku datang, aku belajar, aku ujian, aku revisi dan aku menang!
Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu
ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu
kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
Abstrak
Oleh Dwi Muji Raharyani, Muanniqotul Fadhilah, dan Sherlly Julia Zelika
LCD merupakan sebuah perangkat teknologi layar digital yang digunakan untuk
menghasilkan citra pada permukaan dengan cara memancarkan sinar fluorescent/blacklight.
LCD dapat bekerja dengan bantuan peralatan tambahan yaitu kabel data, yang digunakan
untuk menghubungkan antara proyektor dengan komputer atau laptop. LCD sudah ada di
setiap ruang kelas, laboratorium Bahasa, laboratorium IPA dan ruang-ruang lainnya. LCD
pada umumnya digunakan sebagai sarana belajar mengajar di sekolah. Pada khususnya bagi
SMP Negeri 1 Lasem yang telah beralih pada metode ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan LCD terhadap kegiatan belajar siswa SMP Negeri 1
Lasem.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer
terdiri dari wawanacara dan kuisioner, serta data sekunder terdiri dari dokumentasi, check
list, dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LCD berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa,
khususnya SMP Negeri 1 Lasem. Data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa lebih jelas
apabila guru menggunakan cara manual.
Abstract
\
Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi pada zaman yang modern seperti sekarang ini, kegiatan
belajar mengajar di sekolah kini dilengkapi dengan media elektronik. Banyak orang yang
telah mengenal dan menggunakan LCD sebagai media pengajaran yang sangat mudah untuk
melakukan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah Hampir semua sekolah mempunyai
LCD. LCD adalah sebuah perangkat teknologi layar digital yang digunakan untuk
menghasilkan citra pada permukaan dengan cara memancarkan sinar fluorescent/blacklight.
LCD dapat bekerja dengan bantuan peralatan tambahan yaitu kabel data, yang digunakan
untuk menghubungkan antara proyektor dengan komputer atau laptop. LCD sudah ada di
setiap ruang kelas, laboratorium Bahasa, laboratorium IPA dan ruang-ruang lainnya. LCD
pada umumnya digunakan sebagai sarana belajar mengajar di sekolah. Pada khususnya bagi
SMP Negeri 1 Lasem yang telah beralih pada metode ini. Hal ini bertujuan agar siswa-
siswanya dapat mengikuti dan memahami bidang pelajaran apa yang sedang diajarkan dan
untuk memotivasi siswa untuk dapat meningkatkan prestasinya. Namun dengan demikian,
LCD juga mempunyai pengaruhnya terhadap kegiatan belajar para siswa SMP Negeri 1
Lasem. Pengaruh LCD tersebut akan memberikan dampak bagi para siswa SMP Negeri 1
Lasem terhadap kegiatan belajar. Tetapi kita belum mengetahui bahwa bagaimana tanggapan
para siswa SMP Negeri 1 Lasem terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan LCD.
Selama proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa terlihat bersemangat dan
antusias, hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan media LCD, penggunaan animasi,
penggunaan slide dan penggunaan suara yang kesemuanya mampu menjadikan suasana kelas
lebih menyenangkan, santai tetapi tetap serius. Dengan pengaruh LCD yang sangat terbesar
tersebut para pelajar khususnya pada SMP Negeri 1 Lasem, cukup terpengaruh konsentrasi
dalam memahami dan mengikuti penjelasan dari guru.
Dengan adanya fenomena yang demikian, kami menjadikan penelitian ini dengan
judul “PENGARUH PENGGUNAAN LCD TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 1 LASEM”.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan masalah
2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan LCD pada siswa SMP Negeri Lasem dalam
kegiatan belajar?
D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa intensifkah penggunaan LCD pada SMP Negeri 1 Lasem.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan LCD pada siswa SMP Negeri 1 Lasem dalam
kegiatan belajar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
d. Bagi siswa, agar mengerti pengaruh yang ditimbulkan LCD terhadap prestasi
sekolah mereka.
F. Sistematika Penulisan
Di dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis melakukan pembagian menjadi
lima bab sebagai langkah untuk mempermudah penulisan karya ilmiah ini. Pembagian
tersebut meliputi :
Bab I, berisikan Pendahuluan yang dibagi dalam beberapa pembahasan, yakni: Latar
belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian
meliputi manfaat teoritis dan praktis, serta Sistematika Penulisan.
Bab II, berupa Tinjauan Pustaka yang terbagi dalam sub bab menjadi LCD/Media dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar.
Bab III, berisikan Metode Penelitian meliputi Waktu dan Tempat Penelitian, Metode
Pengumpulan data, serta Metode Analisis data.
Bab IVmerupakan bab utama yang berisikan Hasil Penelitian dan Pembahasan dari
permasalahan yang telah dirumuskan dalam Bab I.
TINJAUAN PUSTAKA
A. LCD / Media
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan Sebuah teknologi layar digital yang
menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada
kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua
elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul menyesuaikan posisinya
pada medan, membentuk susunan kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya.
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair
merupakan cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila
diberi medan elektrik--seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur
dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
Secara umum factor-faktor yag mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu factor internal dan factor eksternal . kedua factor tersebut saling memengaruhi
dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
A, factor internal
Factor internal adalah factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
memengaruhi hasil belajar individu. Factor-faktor internal ini meliputi factor fisiologis dan
factor psikologiss.
1. Factor fisiologis
Factor-faktor fisiologis adalah factor-factor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Factor-factor ini dibedakan menjadi dua macam.
a. menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk kedalam
tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu , dan
mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar,
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi
fisiologis pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca
indra yang berfunsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula .
dalam proses belajar , merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan
ditangkap oleh manusia. Sehinga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang
memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh lkarena itu, baik
guru maupun siswwa perlu menjaga panca indra dengan baik, baik secara preventif maupun
secara yang bersifat kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan,
memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodic, mengonsumsi makanan
yang bergizi , dan lain sebagainya.
2. Factor psikologis
Factor –faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Beberapa factor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.
Kecerdasan merupakan factor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa,
karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi iteligensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar.
Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain
sebagainya. Sebagai factor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar,
maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru
professional, sehingga mereka dapat memahami tingakat kecerdasannya.
80 – 89 Rata-rata rendah
20 — 69 Lemah mental
Dari table tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu:
F. Kelompok batas lemah mental (borderline defective) berada pada IQ 70—IQ 79;
G. Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20—IQ 69,
yang termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orang tua dan guru atau
pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga
dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior,
superior, rata-rata, atau mungkin malah lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan
seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi kamampuan belajar
seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu
megarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
- Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan
sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi
ekstrinsik. Motaivasi intrinsic adalah semua factor yang berasal dari dalam diri individu dan
memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar
membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya
menjadi aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah mejadi kebutuhannya. Dalam
proses belajar, motivasi intrinsic memiliki pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsic
relaatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar(ekstrinsik).
Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam motivasi intrinsic untuk
belajar anatara lain adalah:
a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelisiki dunia yang lebih luas;
b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
c. Adanaya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-
orang penting, misalkan orang tua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain sebaginya.
d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya,
dan lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah factor yang dating dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh
terhadap kemauan untauk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru,
orangtua, danlain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan
memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.
- Minat
Secara sederhana,minaat (interest) nerrti kecemnderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah
yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor
internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi,
karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan
tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik
lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan
dihadapainya atau dipelajaranya.
Untuk membagkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Anatara lain,
pertama, dengan mebuat materi yang akan dipelajarai semenarik mingkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk buku materi, desai pembelajaran yang membebaskan siswa
mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif,
psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat
mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika
jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.
- Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya.
Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi
atau merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan
sebaginya, baik secara positif maupun negative (Syah, 2003).
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada
performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya
sikap yang negative dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
professional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan
profesionalitas,seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya;
berusaha mengambangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus
kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajaranyang diampunya dengan baik dan
menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak
menjemukan; meyakinkansiswa bahwa bidang studi yang dipelajara bermanfaat bagi ddiri
siswa.
- Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat
(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar,
Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki seorang siswa
untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah
satukomponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang
sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar
sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai
kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya
pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah
menyerap informasiyang berhungan dengan bakat yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang
berbakat dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain
bahasanya sendiri.
Karena belajar jug dipengaruhi oleh potensi yang dimilki setiap individu,maka para pendidik,
orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh anaknya atau
peserta didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan, dan tidak memaksa
anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
b. Factor-faktor eksogen/eksternal
Selain karakteristik siswa atau factor-faktor endogen, factor-faktor eksternal juga dapat
memengaruhi proses belajar siswa.dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktaor-
faktor eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
factor lingkungan social dan factor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan social
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk
dantenang. Lingkungan alamiah tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat memengaruhi
aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses
belajar siswa akan terlambat.
c. Factor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini hendaknya disesuaikan
dengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru,
disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan
kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus menguasai materi
pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan konsdisi siswa.
Bab III
METODE PENELITIAN
Kami meneliti tentang “Pengaruh Penggunaan LCD terhadap Kegiatan Belajar Siswa
SMP Negeri 1 Lasem” yang berlangsung dari bulan Januari 2012 sampai Febuari 2012 dan
kami laksanakan di SMP kami yaitu SMP Negeri 1 Lasem. Siswa yang kami teliti adalah
siswa SMP Negeri 1 Lasem kelas VII, VIII, dan IX.
Metode yang kita gunakan dalam penelitian ini ada 3 macam, sebagai berikut:
1. Data Primer
a. Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk memperoleh data awal serta
gambaran awal tentang penggunaan LCD terhadap kegiatan belajar siswa SMP Negeri
1 Lasem. Wawancara dilakukan langsung oleh peneliti kepada para siswa SMP Negeri
1 Lasem pada masing-masing kelas dalam seminggu.
b. Kuesioner
Kami menyebar 67 kuesioner secara acak kepada siswa SMP Negeri 1 Lasem, dengan
10 pertanyaan. Dalam penelitian ini, kuesioner dipakai sebagai data utama setelah
mendapat gambaran umum dari wawancara.
2. Data Sekunder
a. Metode Dokumentasi
Metode kami ini berupa dokumentasi yang kami kumpulkan baik secara tertulis
maupun berupa gambar untuk mendukung data primer.
c. Studi Pustaka
Metode ini dapat digunakan untuk meneliti berbagai pustaka-pustaka yang ada dan
sesuai dengan penelitian yang sedang diteliti, baik buku-buku atau pun dari
internet.
Metode yang kita gunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif, yaitu
dengan melakukan kuisoner terhadap 67 responden, untuk mengetahui tingkat
kejelasan siswa terhadap penggunaan LCD atau dengan cara manual. Untuk
menganalisis penelitian ini kita menggunakan rumus:
P
f x100%
n
Keterangan:
1) Hasil Penelitian
LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan
video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan
permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih
modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan
fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa
tulisan pada kertas bening. Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan
gambar pada presentasi atau perkuliahan, tapi juga bisa digunakan sebagai sarana
belajar mengajar di sekolah. Pada khususnya bagi SMP Negeri 1 Lasem yang telah
beralih pada metode ini. Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, ternyata
Penggunaan LCD membawa dampak negatif terhadap Kegiatan Belajar Siswa SMP
Negeri 1 Lasem.
Uji responden yang telah kami lakukan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tidak kedua-duanya 4 6%
Jumlah 67 100%
2) Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan data primer dan sekunder, maka
penelitian ini menghasilkan beberapa pertanyaan bahwa LCD berpengaruh pada kegiatan
belajar siswa, khususnya siswa SMP Negeri 1 Lasem.
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan kepada siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP
Negeri 1 Lasem tidak semua guru sering menggunakan LCD sebagai media pembelajaran.
Bahkan ada guru yang jarang sekali menggunakan LCD. Hanya beberapa guru mata pelajaran
yang menggunakannya sebagai media pembelajaran. Beberapa guru lebih mengajarkan
dengan cara manual, sebagian juga menggunakan kedua cara itu.
Dalam menggunakan LCD sendiri, guru cukup intensif dalam memberikan pelajaran
kepada siswa. Berdasarkan penelitian, dapat diperoleh data sebagai berikut:
Lama waktu yang digunakan guru dalam menggunakan LCD selama sehari
yaitu lebih dari 1 jam pelajaran namun ada yang 2 jam pelajaran penuh
menggunakan LCD.
(Data dibuktikan dari hasil kuesioner pertanyaan nomer 1 sampai 3 pada lampiran)
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 67 responden, 24% siswa lebih jelas memahami
pelajaran apabila guru mengajar dengan media LCD, 70% siswa lebih jelas memahami
pelajaran apabila guru mengajar dengan cara manual, dan 6% siswa memilih tidak kedua-
duanya.
BAB V
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa:
1) Guru cukup intensif dalam menggunakan LCD dalam kegiatan belajar siswa SMP
Negeri 1 Lasem
2) Pengaruh penggunaan LCD membawa dampak negatif bagi siswa khususnya SMP
Negeri 1 Lasem
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa LCD berpengaruh pada siswa SMP Negeri 1
Lasem, khususnya pengaruh dalam kepahaman siswa dalam kegiatan belajar.
B. SARAN
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para guru lebih memamarkan materi
dengan cara manual. Jika pun dengan menggunakan LCD, guru harus lebih banyak
memberikan tampilan slide dan efek suara yang menarik bagi siswa. Hal ini didasari
untuk bisa memotivasi siswa agar lebih memperhatikan pelajaran. Selain itu kami
mengharapkan guru harus bisa mengatur strategi bagaimana cara membuat siswa lebih
paham akan apa yang ia ajarkan melalui media LCD seperti halnya dengan cara manual.
Lampiran 1 KUESIONER
1. Apakah setiap hari guru yang ada di kelas kamu selalu menggunakan LCD dalam kegiatan belajar?
a. Selalu b.Kadang-kadang c.Tidak selalu
2. Berapa kali guru menggunakan LCD dalam kegiatan belajar selama seminggu?
a. Sekali b. 2 kali c. lebih dari 2 kali (………kali)
3. Berapa lama waktu yang digunakan oleh guru dalam menggunakan LCD selama sehari?
a. Kurang dari 1 jam pelajaran
b. Lebih dari 1 jam pelajaran
c. 2 jam pelajaran penuh
4. Jika guru menerangkan pelajaran dengan media LCD, apakah kamu bisa memahami dengan jelas?
a. Sangat jelas c. Cukup jelas
b. Jelas d. Tidak Jelas
5. Lebih jelas mana guru menerangkan pelajaran dengan LCD atau dengan cara manual /
konvensional ?
a. LCD b. Cara manual c. Tidak kedua-duanya
6. Menurutmu, bagaimanakah slide yang ditampilkan guru dalam pembelajaran menggunakan LCD?
a. Sangat menarik c. Cukup menarik
b. Menarik d. Tidak menarik
7. Bagaimanakah perasaanmu dalam belajar dengan menggunakan LCD?
a. Senang c. Bosan
b. Biasa saja d. Lainnya : ………….
8. Bagaimana perasaanmu jika sehari saja tidak menggunakan LCD dalam kegiatan belajarmu?
a. Sedih / kecewa
b. Senang
c. Biasa saja
9. Menurutmu, seberapa besar pengaruh penggunaan LCD dengan prestasi belajar siswa?
a. Sangat berpengaruh c. Cukup berpengaruh
b. Berpengaruh d. Tidak berpengaruh
Lampiran 2
NO PILIHAN JUMLAH
1 A -
B 59
C 8
2 A 15
B 26
C 26
3 A 44
B 15
C 7
4 A 9
B 19
C 37
D 2
5 A 16
B 47
C 4
6 A 10
B 26
C 29
D 2
7 A 7
B 52
C 3
D 5
8 A 2
B 1
C 63
9 A -
B 10
C 43
D 14
10 A 2
B 23
C 40
D 2
Lampiran 3
http://anaktempuran.blogspot.com/2009/05/lcd-nama-kelompok-1.html1. Pengertian
Pembelajaran
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMK/TIK/Peripheral.LCD/
-------------. 25 Maret 2012 Manfaat penggunaan LCD
http://blog.fastncheap.com/search/manfaat-menggunakan-lcd-projector
-------------. 17 mei 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Proyektor_LCD
-------------. 17 mei 2012
http://hafidtz.wordpress.com/2011/07/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar/