Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SINGKAT

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


DI SD DEDIKASI EDUKASI KUALIVA (DEK)

Disusun oleh:
Nama : Rika Purnama Sari,S.Pd
Kelas : 4.3
No.Peserta : 201900772407

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALJAB 3
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
TAHUN 2021
LK 3.7 LAPORAN SINGKAT
KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR KE-1 SAMPAI KE-3

Pelaksanaan praktik pembelajaran dilaksanakan di SD Dedikasi


Edukasi Kualiva (DEK), Kecamatan Padang Barat Kota Padang secara
daring. Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 31
orang, Dengan rincian 1 PLT Kepala Sekolah, 13 guru kelas, 6 guru Agama,
1 guru PJOK, 3 guru mapel Bahasa Inggris, 3 guru kesenian, 2 guru
komputer, 1 operator, dan 2 penjaga sekolah.

A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK)
NPSN : 10304003
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Swasta
Alamat : Jl. A. Yani No. 49
Kecamatan : Padang Barat
Email : sddek49@dek.sch.id

Gambar 1. Foto SD Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK)

B. Visi dan Misi SD Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK)


Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga
satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan.
Visi SD Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) adalah: “Menjadi lembaga
pendidikan yang unggul dan berkarakter dalam IMTAQ & IPTEK”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan
sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan
dari seluruh warga satuan pendidikan. Untuk mencapai visi SD
Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) diperlukan sebuah pernyataan, yaitu
misi-misi yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang
ingin dicapai sehingga kita fokus untuk mewujudkan visi yang telah
ditetapkan.
Berikut ini merupakan misi SD Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) yang
dirumuskan berdasarkan visi yang telah ditetapkan:
1) Membudayakan sikap religius dalam aktifitas sehari-hari
2) Menyelenggarakan sistem pendidikan dengan melatih softskill (4C)
3) Membudayakan kegiatan literasi untuk meningkatkan generasi cerdas
4) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan
kompetensi SDM
5) Menciptakan sistem pembelajaran yang inovatif sesuai minat dan
bakat peserta didik
6) Menumbuh kembangkan sikap empati, berintegritas, disiplin, dan
sportifitas warga sekolah
7) Mengoptimalkan program-program yang mengasah jiwa entrepreneur
warga sekolah
8) Mengoptimalkan pemanfaatan konten digital dalam proses
administrasi dan belajar mengajar
9) Mengembangkan program-program sains untuk menunjang
pembelajaran

C. Deskripsi Jenis Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran


Kegiatan pelaksanaan praktik mengajar yang dilakukan guru
dari praktik ke-1 sampai praktik ke-3 dilakukan secara daring. Hal
tersebut menimbulkan permasalahan yang cukup beragam. Berikut
deskripsi kasus dan permasalahan tersebut pada setiap kegiatan
praktik mengajar.

1) Kasus Kegiatan Mengajar 1


Pelaksanaan PPL dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2021 di kelas 4
dengan materi Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 3.
Permasalahan yang timbul berupa kendala dalam perangkat guru,
jaringan yang tidak stabil. Ketidaksesuaian antara rencana dengan
pelaksanaan yaitu waktu jadi bertambah lama atau tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan karena guru harus mencari dan
mengganti perangkat lain. Jaringan internet yang tidak stabil membuat
anak terlempar dari room dan suara yang datang terlambat muncul
selain itu yang terlihat pada layar hanya profilnya saja dan saat
memutar lagu suara bergabung semua tapi tidak sinkron. Ada suara
yang muncul terlambat. Selain itu siswa yang terlalu aktif
menyebabkan terjadi rebutan jawaban sehingga tombol raise hand
terlupakan. Untuk pembelajaran guru meninggalkan satu langkah
pembelajaran yaitu melakukan apersepsi. Penyebabnya gugup karena
di awal pembelajaran terkendala oleh perangkat. Sehingga lupa satu
urutan dari langkah pembelajaran.
Bukti praktik mengajar ke-1 dapat dilihat pada link youtube
berikut ini:
https://youtu.be/rDN46vhrxTU

Gambar 2. Foto Praktik mengajar ke-1

2) Kasus Kegiatan Mengajar 2


Pelaksanaan PPL dilakukan pada tanggal 7 September 2021 di kelas 3
dengan materi Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1.
Permasalahan yag timbul pada praktik pembelajaran ke-2 tidak jauh
berbeda dengan yang pertama. Terutama jaringan internet yang tidak
stabil. Ini juga dipengaruhi oleh cuaca dan penggunaan jaringan yang
berebut karena di kota padang pembelajaran diberlakukan secara
online. Akibatnya banyak peserta didik dengan jaringan yang tidak
stabil, yang terlihat di layar sering hanya terlihat profil siswa dan
keluar masuk room meeting. Banyak nama yang tertampil dengan
nama yang berbicara tertukar pada profil. Selain itu, Lagu yang
diputar melalui share screen google meet tidak sejalan antara teks
dengan suara karena gangguan sinyal sehingga suara anak yang
bernyanyi muncul terlambat. Selain itu, siswa yang terlalu aktif dan
berebut menjawab membuat kelas menjadi sedikit ribut. Anak- anak
juga melupakan penggunaan tombol raise hand saat ingin menjawab
pertanyaan yang diajukan guru.
Bukti praktik mengajar ke-2 dapat dilihat pada link youtube
berikut ini:
https://youtu.be/zFFZ3g-bBB4

Gambar 3. Foto Praktik mengajar ke-2

3) Kasus Kegiatan Mengajar 3


Pelaksanaan PPL dilakukan pada tanggal 20 September 2021 di kelas
4 dengan materi Tema 3 Subtema 3 Pembelajaran 1.
Permasalahan yang muncul pada praktik pembelajaran ke-3 sama
dengan pelaksanaan yang pertama dan kedua yaitu jaringan yang
tidak stabil. Sehingga pada layar hanya tertampil nama anak dan guru
pun tidak tertampil pada rekaman. Hanya terdengar suara saja. Ini
disebabkan karena jaringan telkomsel dan indihome bermasalah
secara nasional. Suara yang sampai ke anak delay. Sehingga banyak
suara masuk terlambat dan respon anak pun terlambat. Slide yang di
tampilkan muncul terlambat. Akibatnya proses pembelajaran pun
sedikit tertunda. Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak
sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan pada RPP. Karena kuis
yang diberikan saat ice breaking membutuhkan waktu yang lebih dari
pada tebak gambar yang diberikan pada pembelajaran kesatu dan
kedua.
Bukti praktik mengajar ke-3 dapat dilihat pada link youtube
berikut ini:
https://youtu.be/7xox43YPStc
Gambar 4. Foto Praktik mengajar ke-3

D. Deskripsi Faktor Penyebab


Berdasarkan kasus atau permasalahan pada praktik mengajar yang
sudah dijelaskan tersebut, guru mencari faktor penyebab dari setiap
kasus yang ditemukan. Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya
permasalahan baik di pelaksanaan praktik mengajar ke-1, praktik
mengajar ke-2, serta praktik mengajar ke-3.
Pada praktik mengajar ke-1 yang menjadi faktor penyebab yang
paling utama adalah perangkat guru yang kurang kompatibel dan
jaringan internet yang tidak stabil. Perangkat laptop yang digunakan
mudah panas jika online dalam waktu yang lama dan mati sendiri ketika
sedang presentasi. Sehingga konsentrasi terganggu dan melupakan satu
langkah pembelajaran yaitu apersepsi.
Faktor penyebab pada kasus yang terjadi pada praktik mengajar
yang ke 2 yang hampir sama dengan kasus pada praktik mengajar
ke 1 adalah sinyal di dalam rumah siswa kurang stabil sehingga
ada beberapa siswa sempat keluar masuk google meet. Namun,
jumlah siswa yang keluar masuk google meet tidak sebanyak pada kasus
praktik mengajar ke-1. Selain itu karena kelas yang digunakan berbeda
yaitu kelas 3, anak-anak masih terburu-buru dalam menjawab sehingga
lupa dengan penggunaan tombol raise hand. Sehingga menimbulkan
sedikit keributan dan suara luar yang masuk ke room meeting.
Pada kasus praktik mengajar yang ke 3 juga masih disebabkan
jaringan yang tidak stabil. Ini disebabkan karena jaringan telkomsel dan
indihome mengalami gangguan secara nasional. Sehingga proses
pelaksanaan pembelajaran menjadi sedikit tertunda dan waktu yang
digunakan pun melewati batas dari yang direncanakan.
E. Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan
Setelah menganalisa faktor penyebab terjadinya permasalahan
dalam kegiatan praktik mengajar ke-1 sampai ke-3, kemudian guru
mencoba mencari alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Berikut beberapa alternatif solusi yang guru lakukan
untuk memperbaiki setiap pelaksanaan praktik mengajar.
Alternatif solusi/tindakan pada praktik mengajar ke-1 yang
dilakukan guru antara lain sebelum kegiatan pembelajaran, guru
terlebih dahulu melakukan simulasi pembelajaran sendiri dengan
bantuan teman sejawat untuk mengecek perangkat laptop dan
perangkat mengajar dapat diputar dengan baik. Kemudian
mengingatkan siswa untuk mencari tempat dengan sinyal yang bagus
agar proses pembelajaran tidak terganggu.
Alternatif solusi pada kasus yang ke dua adalah untuk
mengatasi sinyal yang kurang bagus, guru menyediakan provider yang
berbeda dan berpindah ke kelas yang memiliki sinyal lebih bagus.
Untuk anak-anak yang aktif dan bersemangat untuk menjawab,guru
tidak lupa mengingatkan peraturan yang disampaikan di awal
pembelajaran agar selalu menekan tombol raise hand jika ingin
berbicara atau berpendapat.
Selanjutnya, alternatif solusi dari praktik mengajar ke 3 adalah
guru menyediakan cadangan perangkat dan cadangan provider yang
sesuai agar sinyal lebih bagus dan tidak mengganggu proses
pembelajaran.
F. Uraian Hasil yang Didapatkan dari Tindakan
1) Hasil tindakan 1
Kasus yang terjadi pada praktik mengajar 1 adalah kendala
dalam perangkat guru dan jaringan yang tidak stabil. Solusinya yaitu
memperbaiki dan mencari perangkat yang lebih kompatibel. Selain
itu untuk jaringan yang tidak stabil, guru berpindah tempat ke kelas
yang lebih kuat jaringan internetnya. Hasil dari tindakan tersebut
adalah pelaksanaan pemutaran vidio dan slide materi pembelajaran
lebih lancar untuk praktik yang ke-2.
Untuk anak-anak yang terlalu bersemangat dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan guru sehingga melupakan fungsi tombol
raise hand, guru tidak henti-hentinya mengingatkan untuk tertib
dengan menggunakan tombol raise hand jika ingin berkomentar atau
memberikan jawaban atas pertanyaan guru.
2) Hasil tindakan 2
Untuk kasus pada praktik mengajar ke 2 yang hampir sama dengan
kasus praktik mengajar satu yaitu jaringan yang tidak stabil. Guru
menggunakan provider yang berbeda selain itu juga berpindah ke
kelas dengan sinyal wifi yang lebih kuat. Karena anak yang diajarkan
berbeda dan masih kelas rendah, kasus menjawab pertanyaan guru
dan melupakan tombol raise hand masih terjadi. Sehingga guru
selalu mengingatkan siswa untuk tidak lupa menekan tombol raise
hand ketika ingin berpedapat dan mematikan mic ketika selesai
berbicara. Hasil tindakan tersebut kondisi room meeting melalui
google meet lebih kondusif karena anak menjadi lebih tertib.
3) Hasil tindakan 3
Pada praktik mengajar ke-3, guru berusaha mempersiapkan
semuanya dengan sebaik-baiknya. Meskipun sudah melaksanakan
persiapan yang matang, namun masih terdapat kasus/kendala yang
ditemui. Kasus yang utama masih sama, yaitu jaringan internet.
Apalagi disebabkan oleh gangguan jaringan secara nasional karena
telkomsel dan indihome yang bermasalah. Namun sudah bisa diatasi
dengan mengguanakan dari jaringan internet menggunakan provider
yang berbeda.
Secara umum penyebab utama dari semua kasus yang ditemukan
adalah jaringan internet. Namun pelaksanaan pembelajaran tetap
bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar jika perangkat laptop dan
perangkat pembelajaran dipersiapkan dengan baik. Secara
keseluruhan pelaksanaan praktik pembelajaran ke-3 lebih baik dan
lebih siap dari pelaksanaan pertama dan kedua.

G. Simpulan
Pelaksanaan praktik mengajar ke-1 sudah berjalan cukup baik,
tetapi masih banyak kendala yang guru alami, khususnya kendala
teknis jaringan dan perangkat komputer untuk melaksanakan
pembelajaran secara daring. Setelah ditemukan faktor penyebab dan
dilakukan tindakan pada kasus yang terjadi di praktik mengajar
ke-1, maka praktik pembelajaran ke-2 berjalan jauh lebih baik
dan lancar, meskipun tetap masih ada kendala yang guru temukan
misalnya sinyal siswa kurang stabil dan ketertiban siswa dalam
proses pembelajaran. Tetapi setelah dilakukan perbaikan pada praktik
mengajar ke-3, proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan
lancar daripada pembelajaran sebelumnya.

H. Saran
Berdasarkan praktik pembelajaran yang sudah dilakukan, ada
beberapa saran untuk rekan guru maupun mahasiswa PPG yang
akan melakukan pembelajaran secara daring yaitu:
1) Pastikan jaringan dan perangkat yang akan digunakan dalam
pembelajaran mendukung, baik perangkat guru ataupun siswa.
2) Buatlah kesepakatan terlebih dahulu dengan siswa terkait tata
tertib saat kegiatan pembelajaran, misalnya tentang pengaturan
menghidupkan dan mematikan mikrofon, posisi duduk, berbicara
tidak terlalu keras dan penggunaan tutur kata yang santun
dalam berbicara.
3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus sesuai abad 21,
memuat HOTS, TPACK juga harus menarik dan menyenangkan
sehingga siswa terkesan dan pembelajaran menjadi lebih
bermakna.
4) Sediakan perangkat cadangan dan provider jaringan internet
cadangan yang berbeda dari yang digunakan untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan teknis/gagnguan lain dalam proses
pembelajaran daring.

Anda mungkin juga menyukai