Anda di halaman 1dari 3

MATEMATIKA KELAS RENDAH SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA PANDEMI

COVID-19

Narasumber 1:

Ibu Khurrotin A’yuni, guru kelas 3 SD Negeri 02 Jatiwates, Kec. Tembeleng, Kabupaten
Jombang dan perwakilan kelompok kami telah melakukan wawancara singkat pada hari Jumat, 4
September 2020 mengenai perbedaan pembelajaran matematika kelas rendah pada masa sebelum
dan saat pandemic Covid-19, memaparkan bahwa :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada saat pandemi tidak sama dengan RPP
sebelumnya. Setelah ada pandemi penulisan RPP lebih disederhanakan akan tetapi tidak
merubah standart kompetensi dan kompetensi dasar dari kurikulum.
2. Pelaksanakan RPP saat daring terdiri dari 3 komponen, metode pembelajaran dengan
teknik daring, dan media pembelajaran melalui video.
3. Pada saat pembelajaran daring, guru memberikan video pembelajaran kepada anak-anak
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, Interaksi pembelajaran antara guru dan siswa
dilakukan melalui meeting zoom atau video call dan pemberian tugas melalui WA group.
4. Berikut beberapa materi yang diajarkan pada kelas rendah
 Penjumlahan, pengurangan bilangan cacah sampai 99 dengan kumpulan suatu benda
 Membandingkan dua bilangan
 Bangun ruang
 Membilang secara urut dan loncat
 Menulis lambing bilangan
 Menyatakan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
Saat pandemi Guru memberikan materi yang lebih mudah agar tidak memberatkan
wali murid.
5. Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan Buku Tematik Terpadu K13 dari
Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan.
6. Pembelajaran matematika masih menggunakan lembar kerja siswa/lks/lkpd namun tidak
selalu. Menyesuaikan dengan pembelajaran.
7. Instrument penilaian dalam pembelajaran matematika tidak sama seperti saat tatap muka
dengan peserta didik lebih disederhanakan. Tidak sama secara kuantitas, artinya hanya
mengurangi jumlah butir soal pada instrument penilaian.
8. Mengenai jam pelajaran sendiri tidak sama dengan sebelum pandemi. Untuk jam pelajaran
saat pandemi menjadi 50% dan sekarang dikurangi lagi menjadi 25%.

Narasumber 2 :

Ibu Umu Nasrikah, guru kelas 1A SD Negeri 02 Nglegok Kabupaten Blitar dan perwakilan
kelompok kami telah melakukan wawancara singkat pada hari Jumat, 4 September 2020
mengenai perbedaan pembelajaran matematika kelas rendah pada masa sebelum dan saat
pandemic Covid-19, memaparkan bahwa :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum dan setelah pandemic tentunya cukup
berbeda. Terutama pada saat pandemi yaitu alokasi waktunya yang lebih singkat saat
daring dengan mengajar hanya sekitar 40 menit.
2. Dalam penyampaian materi guru cukup menggunakan aplikasi WhatsApp. Guru meminta
orang tua/wali murid mendampingi, membimbing, dan menjelaskan cara mengerjakannya.
Karena untuk kelas 1 wali murid kemungkinan masih bisa. Kalau memang materi itu sulit,
guru akan merekam menggunakan pesan suara atau video. Jika mudah cukup
menggunakan WhatsApp. Sebelumnya tugas murid dikirim melalui WhatsApp grup, Tapi
dikarenkan akan susah untuk pengecekannya maka guru meminta murid-murid
mengirimkan hasil pekerjaan mereka tiap beberapa waktu sekali tergantung sebanyak apa
materi pada tema tersebut. Jadi yang terakhir itu tugas murid dikumpulkan 2 minggu sekali
melalui pos satpam disekolah oleh wali murid. Nanti kesepakatan akan dikumpulkan oleh
wali murid pada hari apa, misal hari senin dari pukul 7 sampai 11. Dengan begini tidak
akan menyebabkan kerumunan.
3. Guru cukup kesulitan dalam pembelajaran saat daring untuk penyampaian materinya.
Untuk materi yang mudah cukup menggunakan WhatsApp. Guru meminta orang tua/wali
murid mendampingi, membimbing, dan menjelaskan cara mengerjakannya. Karena untuk
kelas 1 wali murid kemungkinan masih bisa. Kalau memang materi itu sulit, guru akan
merekam menggunakan pesan suara atau video. Jika mudah cukup menggunakan
WhatsApp.
4. Materi untuk kelas 1 masih sangat mudah, jadi tetap seperti bersadarkan kurikulum yang
ada tidak dikurang maupun di tambah. Dan untuk kelas 1 matematika justru lebih mudah
karena untuk tema benda disekitarku anak-anak akan mendapat banyak pengetahuan dari
menghitung berbagai macam benda di sekitarnya.
5. Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan Buku Tematik Terpadu K13 dari
Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan.
6. Pembelajaran matematika masih menggunakan lembar kerja siswa/lks/lkpd yang terdapat
pada Buku Tematik Terpadu K13 dari Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan.
7. Pada saat daring, guru melakukan penilaian melalui tugas siswa yang telah diberikan.
Untuk ulangan harian biasanya melalui WhatsApp. Guru akan memberikan soal lewat
WhatsApp dan siswa akan mengerjakan soal tersebut pada buku tugas yang akan
dikumpulkan.
8. Dalam penilaian Sikap, guru sudah menekankan para siswa bagi yang segera menjawab
salam dan juga aktif dalam menanggapi akan mendapatkan tambahan nilai keatifan. Guru
juga melihat laporan tugas siswa yang dibuat dan ketertiban mereka mengumpulkan yang
merupakan nilai sikap (disiplin, tertib, dan tanggung jawab). Namun, guru mengalami
kesulitan dalam melakukan penilaian kognitif kepada kelas 1 karena kemungkinan dalam
mengerjakan tugas sekolah pastinya dibantu oleh siapapun di rumah. Jadi untuk
mengetahui kepintaran dan kecerdasan anak yang sesungguhnya itu sulit.
9. Terdapat permasalahan saat pembelajaran daring, yaitu seorang siswa yang mempunyai
masalah keluarga (broken home) yang terpaksa ikut ibunya namun ditinggal kerja. Jadi
seorang siswa tersebut tidak mendapatkan bimbingan dari ibunya. Sebelumnya, siswa
tersebut sering dibantu oleh tantenya pada saat daring namun rumahnya cuku jauh.
10. Solusi yang tepat untuk permasalahan diatas adalah para guru akan mencoba berkunjung
kerumah siswa tersebut dan tentunya sesuai protocol kesehatan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai