Anda di halaman 1dari 72

MODUL

KEPERAWATAN
JIWA

Oleh :

TIM KEPERAWATAN JIWA


PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKes PANCA BHAKTI

Jl. Zainal Abidin Pagar Alam


No. 14. Gedong Meneng
Bandar Lampung,
Telp (0721) 786864
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya untuk seluruh umat
manusia Atas izin-Nya penyusun dapat menyelesaikan modul praktik Keperawatan
Jiwa. Modul Praktikum Keperawatan Jiwa ini merupakan panduan dalam melaksanakan
pembelajaran pada pembelajaran praktikum Keperawatan Jiwa. Modul ini digunakan
dalam kegiatan praktikum baik secara kelompok dan atau mandiri. Modul ini juga
sebagai panduan bagi dosen dalam pelaksanaan pembelajaran praktikum keperawatan
jiwa.

Modul Praktikum Keperawatan Jiwa disusun untuk membantu mahasiswa mencapai


kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan adanya modul praktikum keperawatan jiwa
mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
menerapkan asuhan keperawatan jiwa kompetensi keperawatan jiwa.

Semoga modul ini bermanfaat bagi semua pihak terkait. Masukan dari berbagai pihak
juga sangat kami harapkan untuk kesempurnaan modul ini selanjutnya. Terima kasih

Penyusun

Tim Departemen
Keperawatan Jiwa
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii

BAB 1. INFORMASI UMUM MATA AJAR.....................................................................1


1.1 Deskripsi Mata Ajar............................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................................2
1.3 Evaluasi Pembelajaran........................................................................................................2

BAB 2. POKOK BAHASAN PEMBELAJARAN.............................................................3


2.1 Topik Pembelajaran.............................................................................................................3
2.2 Penugasan...............................................................................................................................3

BAB 3. MATERI POKOK BAHASAN..................................................................................8


3.1 Asuhan Keperawatan Masalah Psikososial...................................................................8
3.1.1 Konsep Dasar...............................................................................................................8
1) Ansietas 8
2) Gangguan Citra Tubuh 8
3) Harga Diri Rendah Situasional 9
3.1.2 Pengkajian Psikososial...........................................................................................10
3.1.3 Tindakan Keperawatan...........................................................................................15
1) Ansietas 15
2) Gangguan Citra Tubuh 15
3) Harga Diri Rendah Situasional 16
3.2 Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa..........................................................................17
3.2.1 Konsep Dasar............................................................................................................17
1) Halusinasi 17
2) Perilaku Kekerasan 18
3) Isolasi Sosial 19
4) Defisit Perawatan Diri 20
5) Harga Diri Rendah Kronik 21
3.2.2 Pengkajian..................................................................................................................22
3.2.3 Tindakan Keperawatan...........................................................................................35
1) Halusinasi 35
2) Perilaku Kekerasan 35
3) Isolasi Sosial 36
4) Defisit Perawatan Diri 36
5) Harga Diri Rendah Kronik 37
3.2.4 Evaluasi dan Dokumentasi Keperawatan..........................................................38
1) Catatan Perkembangan 38
2) Catatan Perkembangan Sesuai SNARS 39
3.3 Terapi Keperawatan Jiwa.................................................................................................42
3.3.1 TAK..............................................................................................................................42
3.3.2 Terapi Relaksasi.......................................................................................................43
1) PMR...................................................................................................................................43
2) Tarik Napas Dalam........................................................................................................48
3) Guided Imagery..............................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Strategi Pelaksanaan
Lampiran 2 Matriks Diagnosa Psikososial dan Gangguan Jiwa
BAB I
INFORMASI UMUM MATA AJAR

Nama Mata Ajar Keperawatan Jiwa


Diberikan pada semester Genap 2020/2021
Jumlah SKS dan jenis SKS 2 SKS Teori, 1 SKS Praktik
Prasyarat -
Tim Pengajar :
Ns. Anton Surya P., M.Kep, Sp.Kep.J (AS)
Ns. Madepan M., M.Kep, Sp.Kep.J (MM)
Ns. Apri Rahma.D., M.Kep, Sp.Kep.J (AR)

1.1 Deskripsi Mata Ajar :


Mata Kuliah ini membahas tentang konsep kesehatan jiwa. Konsep keperawatan
kesehatan jiwa, masalah kesehatan jiwa dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan
kesehatan jiwa. Penanganan masalah psikososial dan gangguan kesehatan jiwa
menggunakan asuhan keperawatan jiwa dengan pendekatan proses keperawatan melalui
komunikasi terapeutik serta menggunakan barbagai terapi modalitas keperawatan
kesehatan jiwa. Kemampuan mengelola asuhan keperawatan sesuai kewenangan klinis
khususunya dalam keperawatan jiwa diperlukan dalam mengatasi masalah psikososial
dan gangguan jiwa.

1.2 Tujuan Pembelajaran


Pada akhir mata kuliah, mahasiswa memiliki kompetensi dalam:
Mengaplikasikan Terapi modalitas dalam asuhan keperawatan jiwa
Melaksanakan asuhan Keperawatan pasien dengan kecemasan dan kehilangan
Melaksanakan asuhan Keperawatan pasien dengan Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial,
Halusinasi, Perilaku Kekerasan, dan Defisit Perawatan Diri (DPD)
Membuat Strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik pada pasien kecemasan, HDR,
gangguan citra tubuh, kehilangan, isolasi sosial, defit perawatan diri,halusinasi,
PK.
Melaksanakan Prosedur tindakan Terapi Aktitivitas Kelompok (TAK) : TAK
Sosialisasi, TAK Stimulasi Sensori, TAK Stimulasi Persepsi
Melaksanakan Prosedur tindakan relaksasi nafas dalam, imaginasi terbimbing,
relaksasi progresif

Peraturan Pembelajaran
Kehadiran pembelajaran teori minimal 80%
Kehadiran pembelajaran praktikum 100%
Menggunakan Jas selama praktik dalam laboratorium
Memiliki modul praktikum

Metode Pembelajaran
Pembelajaran dengan Fokus Group Diskusi, Roleplay, Daring dll

1
Pelaksanaan Praktikum

Sesuai Jadwal (Lampiran RPS)

1.3 Evaluasi Pembelajaran


TEORI……………………………………… 70 % 1.1
UTS………………….......... 40 %
1.2UAS…………………. .........40 %
1.3Penugasan ............................ 20%
PRAKTIKA..……………………………...... 30 %
2.1 Role Play .............................. 20%
2.2 Makalah ............................... 10%

2
BAB 2
POKOK BAHASAN PEMBELAJARAN

2.1 TOPIK PEMBELAJARAN


NO POKOK BAHASAN PERTEMUAN
KE-

1 Konsep Dasar keperawatan Jiwa 1–2

2 Terapi dalam keperawatan jiwa 5–6

3 Psikofarmaka 7

4 Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan masalah 7, 9, 10


psikososial (Ansietas, HDRS, GCT)

5 Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan 11, 14


Jiwa (ISOS, RPK,Halusinasi, DPD, HDRK)

6 Relaksasi nafas dalam, imaginasi terbimbing, relaksasi 5 praktik


progresif
7 Restrain dan manajemen pelepasan ikatan 6 praktik

2.2 PENUGASAN YANG HARUS DISELESAIKAN MAHASISWA


NO KBM BENTUK TUGAS PERTEMU PANDUAN

AN KE- TUGAS

1 Presentasi Membuat makalah berisi tentang 5 dan 6 Tugas 1


terapi modalitas dan TAK

2 Presentasi Membuat asuhan keperawatan pada 13 dan 14 Tugas 2


klien dengan PK
Membuat Asuhan Keperawatan dan
3 Roleplay membuat video roleplay 1–16 Tugas 3
implementasi (strategi pelaksanaan),
TAK, Teknik Relaksasi

3
Tugas 1

Terapi Modalitas dan TAK

TUJUAN PENUGASAN

Mahasiswa mampu memahami mengenai terapi modalitas pada keperawatan jiwa dan TAK

BENTUK PENUGASAN

Membuat makalah yang berisi tentang terapi modalitas beserta SOP nya serta TAK

PROSES MENGERJAKAN TUGAS:

Mahasiswa dibagi kedalam kelompok (sesuai pengajar)


Setiap kelompok membuat makalah terapi modalitas dan atau TAK

PETUNJUK PENDOKUMENTASIAN

Sistematika
a. Cover : judul (judul ……… logo, nama
kelompok, anggota kelompok

BAB 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


1.2. Tujuan Penulisan
BAB 2. Tinjauan teori

BAB 3. Gambaran kasus dan SOP terapi/TAK

BAB 4. Penutup (kesimpulan dan saran)

2. Teknis Penulisan
Tugas diketik pada kertas A4, margin 4-4-3-3, spasi 1,5, font 12 Times New Roman,
untuk judul ukuran font menyesuaikan, di jilid dengan cover transparan.

4
Tugas 2

Asuhan Keperawatan Jiwa

TUJUAN PENUGASAN

Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan khususnya asuhan keperawatan jiwa

BENTUK PENUGASAN

Membuat makalah yang berisi tentang asuhan keperawatan jiwa sesuai kompetensi (Isolasi
sosial, RPK, halusinasi, DPD, HDRS, HDRK, Ansietas, GCT)

PROSES MENGERJAKAN TUGAS:

Mahasiswa dibagi kedalam kelompok (sesuai pengajar)


Setiap kelompok membuat makalah satu diagnosa keperawatan yg sudah ditentukan

PETUNJUK PENDOKUMENTASIAN

Sistematika
a. Cover : judul (judul ……… logo, nama
kelompok, anggota kelompok

BAB 1. Pendahuluan

1.3. Latar Belakang


1.4. Tujuan Penulisan
BAB 2. Tinjauan teori

BAB 3. Gambaran kasus dan asuhan keperawatan

BAB 4. Penutup (kesimpulan dan saran)

4. Teknis Penulisan
Tugas diketik pada kertas A4, margin 4-4-3-3, spasi 1,5, font 12 Times New Roman,
untuk judul ukuran font menyesuaikan, di jilid dengan cover transparan.

5
Tugas 3

Asuhan Keperawatan Jiwa

TUJUAN PENUGASAN

Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan jiwa, TAK dan terapi relaksasi

BENTUK PENUGASAN

Membuat roleplay implementasi keperawatan (ISOS, RPK, Halusinasi, DPD, HDRK, HDRS,
Ansietas, GCT), TAK dan terapi relaksasi

PROSES MENGERJAKAN TUGAS:

Mahasiswa dibagi kedalam kelompok (sesuai pengajar)


Setiap kelompok membuat roleplay sesuai kasus

PETUNJUK PENDOKUMENTASIAN

Sistematika
a. Cover : judul (judul ……… logo, nama
kelompok, anggota kelompok

BAB 1. Pendahuluan

1.5. Latar Belakang


1.6. Tujuan Penulisan
BAB 2. Tinjauan teori

BAB 3. Gambaran kasus dan roleplay

BAB 4. Penutup (kesimpulan dan saran)

6. Teknis Penulisan
Tugas diketik pada kertas A4, margin 4-4-3-3, spasi 1,5, font 12 Times New Roman,
untuk judul ukuran font menyesuaikan, di jilid dengan cover transparan.

6
FORM PENILAIAN PENUGASAN

DIII KEPERAWATAN STIKes PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG

NO ITEM BOBOT NILAI KET

1 Ketepatan dalam membuat makalah 50

2 Presentasi 50

NILAI TOTAL 100

Kelompok :
Anggota Kelompok :

1………………………………………....

2………………………………………....

3…………………………………………

4…………………………………………

5………………………………………… Bandar Lampung, ………………………..

2021
6………………………………………… Penilai,

7…………………………………………

8…………………………………………

7
BAB 3
MATERI POKOK BAHASAN

3.1 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA MASALAH PSIKOSOSIAL


3.1.1 KONSEP DASAR
ANSIETAS
Pengertian
Ansietas (kecemasan) adalah perasaan was-was, khawatir, takut yang tidak jelas atau
tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang mengancam (NANDA, 2018).

Penyebab
Perubahan status kesehatan, penyakit fisik yang dialami (hipertensi, diabetes melitus,
stroke, kanker), hospitalisasi, ancaman terhadap kematian.

Tanda dan Gejala


Mayor
Subjektif :
Merasa cemas
Merasa takut akan pikiran sendiri
Sulit berkonsentrasi

Gelisah
Tampak tegang
Sulit tidur
Minor Subjektif
:
Pusing
Tidak nafsu makan
Merasa tidak berdaya
Objektif :
Nadi cepat
Jantung berdebar – debar
Tremor
Muka tampak pucat
Suara bergetar
Kontak mata buruk
Sering berkemih

GCT (Gangguan Citra Tubuh)


Pengertian
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang
diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak
sesuai dengan yang diinginkan (NANDA, 2018).

8
Penyebab
Perubahan fungsi tubuh (misal: anomali, penyakit, obat-obatan, kehamilan, radiasi,
pembedahan, trauma, dll), perubahan fungsi kognitif, ketidaksesuaian budaya, transisi
perkembangan, proses penyakit, gangguan psikososial, ketidaksesuaian agama, trauma,
tindakan pengobatan

Tanda dan Gejala


Mayor
Subyektif :
Tidak mau mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh
Perasaan negatif tentang tubuh

Kehilangan bagian tubuh


Fungsi/dan struktur tubuh berubah
Menghindari melihat dan/atau menyentuh tubuh
Menyembunyikan bagian tubuh

Minor
Subyektif
Pandangan pada tubuh berubah (misal : penampilan, struktur, fungsi), mengungkapkan
perubahan gaya hidup
Merasa pada reaksi orang lain
Mengungkapkan perasaan tentang perubahan tubuh ( misal : penampilan, struktur,
fungsi), perubahan atau kehilangan
Menolak mengakui perubahan keinginan bertemu pemuka agama.

Fokus berlebihan pada perubahan tubuh


Kemampuan tubuh beradaptasi dengan lingkungan berubah
Hubungan sosial berubah
Respon non verbal pada perubahan dan persepsi tubuh
Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu.

HDRS (Harga Diri Rendah Situasional)


Risiko harga diri rendah situasional adalah berisiko mengalami evaluasi atau perasaan
negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respons terhadap situasi saat
ini (NANDA, 2018).

Penyebab
Gangguan gambaran diri
Gangguan fungsi
Gangguan peran sosial
Harapan diri tidak realistik
Pemahaman terhadap situasi kurang
Penyakit fisik
Kegagalan

9
Ketidakberdayaan
Riwayat kehilangan
Riwayat pengabaian

Tanda dan Gejala


Mayor
Subjektif
Mudah menilai diri negatif (misal tidak berguna, tidak tertolong)
Merasa malu/bersalah
Melebih-lebihkan penilaian negative tentang diri sendiri
Menolak penilaian positif tentang diri sendiri

Berbicara pelan dan lirih


Menolak berinteraksi dengan orang lain
Berjalan menunduk
Postur tubuh menunduk

Kurang konsentrasi
Objektif
Kontak mata kurang
Lesu dan tidak bergairah
Pasif
Tidak mampu membuat keputusan

3.1.2 PENGKAJIAN
1.1 Pengkajian Masalah Psikososial
1. Identitas Klien
Tanggal Pengkajian :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Suku :

Riwayat Keluarga (Genogram)

Buatlah genogram yang dapat menggambarkan hubungan klien dengan keluarga. Contoh :

10
= perempuan

= laki – laki

= meninggal

= orang yang tinggal


serumah
= Menikah

= klien

= cerai

Jelaskan masalah keperawatan yang terkait dengan komunikasi, pengambilan


keputusan dan pola asuh

Keluhan Utama
Keluhan kesehatan utama saat ini (PQRST)

IV. Riwayat Kesehatan


Status Kesehatan masa lalu (penyakit serius/kronik,operasi, riw obstettrik)

Pemeriksaan Fisik
TD :
HR :
RR :
S :
BB/TB :
Keluhan Fisik :
Keadaan umum (kelelahan, perubahan BB, demam, keringat malam, sulit tidur,
sering pilek dan infeksi, tingkat kesadaran, TTV)
Sistem integumen (lesi/luka,pruritus, perubahan pigmentasi,perubahan
nevi,sering memar,perubahan rambut, kuku, elastisitas/turgor)
Hemopoetik (perdarahan abnormal, pembengkakan kelenjar limfe,
anemia,riwayat transfusi darah)
Kepala (sakit kepala,pusing,trauma kepala,gatal kulit kulit kepala)
Sistem penglihatan (perubahan penglihatan,pemakaian kacamata, airmata
berlebihan,bengkak sekitar mata,pruritus, riwayat infeksi, pemeriksaan mata
terakhir, dampak pada ADL)

11
Sistem pendengaran (perubahan pendengaran, tinnitus, vertigo, sensitivits
pendengaran alat bantu dengar, riwayat infeksi, kebiasaan membersihkan
telinga, dampak pada ADL)
Sistem penghidu (hidung dan sinus) rinorea, epistaksis,obstruksi,mendengkur,
nyeri pada sinus, alergi, riwayat infeksi)
Mulut dan tengorokan (sakit tengorakan, lesi/ulkus, serak, kesulitan menelan,
perdarahan gusi, riwayat infeksi, pola menggososk gigi, kebiasaan
membersihkan gigi palsu)
Leher (kekakuan, nyeri tekan, bengkak, benjolan/massa, pembesaran kelenjar
tiroid)
Payudara (benjolan/massa, nyeri tekan, bengkak, keluar cairan, pola
pemeriksaan payudara, tgl mammografi terakhir)
Sistem pernapasan (batuk, sesak, hemoptisis,sputum, mengi, asma/alergi
pernapasan,RR, bunyi napas)
Sistem cardiovaskuler (nyeri dada, palpitasi, sesak napas, dispnea saat aktivitas,
edema, varises, parestesia,bunyi jantung)
Gastrointestinal (disfagia, nyeri ulu hati,pembesaran hepar, mual/mntah,
hematemesis, perubahan nafsu makan, intoleransi makanan, ulkus,perubahan
defekasi,diare, hemoroid, melena, perdarahan rektum)
Perkemihan (disuria, frekuensi, hematuria, poliuria, urgensi, inkontinensia,
oliguri, nokturia, nyeri saat berkemih)
Genitoreproduksi – Pria (lesi, masalah testikuler,penyakit kelamin, perubahan
hasrat seksual, impotensi,masalah aktivitas seksual)
Genitoreproduksi-wanita lesi, disparenia, perdarahan pasca senggama, nyeri
pelvic, PMS,riwayat menstruasi, pas-smear terakhir)
Musculoskeletal (nyeri sendi, kaku sendi, pembengkakan sendi, deformitas,
spasme,, kram, kelemahan otot, masalah cara berjalan, nyeri
punggung,dampak pada penampilan ADL)
SSP (sinkope,sakit kepala, kejang, paralisis, masalah
koordinasi,tremor/spasme,cedera kepala, masalah memori)
Sistem Endokrin ( intoleransi panas/dingin, goiter, pigementasi kulit,
perubahan rambut, polifagi, polidipsi, poliuri)
Sistem immun (kerentanan dan seringnya terkena penyakit, imunisasi)

VI. Pengkajian Psikososial


Konsep Diri
a. Citra tubuh
Tanyakan persepsi klien tentang keadaan tubuhnya
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuh yang disukai dan tidak disukai

DO:

DS:

12
Peran diri
Tugas/ peran yang diemban dalam keluarga/ kelompok/ masyarakat
Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/peran tersebut
Kaji bagaimana perasaan klien terhadap perannya, apakah ada konflik peran

DO:

DS:

Ideal diri
Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran
Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat)
Harapan klien terhadap penyakitnya

DO:

DS:

Harga diri
Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi
Penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya

DO:

DS:

Identitas Diri
Status dan posisi klien sebelum dirawat
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya ( sekolah, tempat kerja, kelompok)
Kepuasan klien sebagai laki – laki /perempuan

DO:

DS:

Hubungan Sosial
Orang yang bearti

Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok

13
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Pendidikan dan Pekerjaan

Gaya hidup

Tanyakan bagaimana kebiasaan hidup klien sebelum dan sesudah sakit atau sebelum
mengalami keluhan utama

Budaya
Tanyakan latar belakang budaya klien, apakah ada konflik dalam dirinya sehubungan
dengan budayanya itu dalam menghadapi masalah atau tantangan di lingkungannya

Spiritual
Nilai dan keyakinan
Tanyakan Pandangan dan keyakinan terhadap gangguan jiwa sesuai dengan
norma budaya dan agama yang di anut
Tanyakan Pandangan masyarakat setempat secara individu tentang gangguan jiwa

Kegiatan ibadah
Kegiatan ibadah dirumah secara individu dan kelompok
Pendapat klien, keluarga tentang kegiatan ibadah

Alam perasaan
Data ini didapatkan melalui hasil data dari klien atau observasi perawat/ keluarga

Merasa Sedih, putus asa, gembira berlebihan


Merasa Khawatir : obyeknya belum jelas
Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum

Pola Tidur
Apakah ada masalah tidur
Perubahan pola tidur Lama dan waktu tidur siang/malam
Apakah ada gangguan tidur (sulit tidur, sering terbangun saat tidur, gelisah saat tidur)

Koping
Koping merupakan strategi yang digunakan klien dalam mengatasi
masalahnya, sumber koping meliputi apakah ada keluarga yang mendukung
dll. Sedangkan mekanisme koping, upaya yang digunakan klien dalam
mengatasi masalah apakah dengan koping yg baik (konstruktif atau destruktif)

14
Sumber koping

Mekanisme koping

VII. Pohon Diagnosis


Pohon diagnosis pada keperawatan jiwa terdiri dari masalah kesehatan jiwa
pada klien

3.1.3 TINDAKAN KEPERAWATAN


ANSIETAS

Kaji tanda – gejala ansietas dan kemampuan klien dalam mengurangi ansietas.
Jelaskan proses terjadinya ansietas
Latih cara mengatasi ansietas
Relaksasi dengan teknik tarik nafas dalam
Distraksi
Hipnotis lima jari
Spiritual
Tindakan Keperawatan Keluarga
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya ansietas serta mengambil
keputusan merawat klien
Latih keluarga melakukan cara merawat dan membimbing klien untuk mengatasi
ansietas sesuai dengan tindakan keperawatan yang telah dilakukan ke klien.
Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
perawatan ansietas klien dengan sikap positif
Latih keluarga menciptakan lingkungan yang terapeutik bagi klien di rumah sakit dan di
rumah dengan mengurangi dan menghindari penyebab ansietas
Diskusikan tanda dan gejala ansietas yang memerlukan rujukan segera serta
menganjurkan melakukan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur

GCT

Diskusikan persepsi klien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini, perasaan, dan
harapan terhadap citra tubuhnya saat ini
Motivasi klien untuk melihat bagian tubuh yang hilang secara bertahap, bantu klien
menyentuh bagian tubuh tersebut
Observasi respons klien terhadap perubahan bagian tubuh
Diskusikan kemampuan klien mengatasi masalah bagian tubuh
Diskusikan bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu
Bantu klien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sehat
Ajarkan klien melakukan afirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat

15
Beri kesempatan klien mendemostrasikan afirmasi positif (3 kali)
Beri pujian yang realistis atas kemampuan klien
Ajarkan klien untuk meningkatkan citra tubuh dan melatih bagian tubuh yang
terganggu dengan cara sebagai berikut: Menggunakan protese, kosmetik atau
alat lain sesegera mungkin dan gunakan pakaian yang baru
Motivasi klien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada pembentukan tubuh
yang ideal
Susun jadwal kegiatan sehari-hari
Motivasi klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan terlibat dalam aktivitas
keluarga dan sosial.

Tindakan Keperawatan Keluarga


Menjelaskan kepada keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada klien.
Menjelaskan kepada keluarga tentang cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
Melatih keluarga membimbing klien melakukan afirmasi dan melatih bagian tubuh
yang sehat
Mengajarkan kepada keluarga tentang cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan klien di rumah
Memfasilitasi interaksi di rumah
Melaksanakan kegiatan di rumah dan kegiatan social
Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan klien
Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk gangguan citra
tubuh
Beri pujian yang realistis terhadap keberhasilan keluarga

HDRS

Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


Nilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Pilih kemampuan positif yang bisa dilatih
Latih kemampuan positif yang dimiliki

Tindakan Keperawatan Keluarga


Diskusikan masalah yang dialami dalam merawat klien dengan harga diri rendah
situasional
Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta proses terjadinya harga diri
rendah situasional
Jelaskan cara merawat : melatih kemampuan positif dan memberikan afirmasi positif
setelah klien berhasil melakukan sesuatu

16
3.2 ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
3.2.1 KONSEP DASAR
HALUSINASI
Pengertian
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respons panca indera, yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan dll terhadap sumber yang tidak
jelas atau tidak nyata

Penyabab
Halusinasi dapat disebabkan oleh menilai negatif tentang diri sendiri, faktor biologi,
psikologis bahkan sosial lainnya.

Tanda dan Gejala


Mayor
Subjektif
Menyatakan mendengarkan suara bisikan
Melihat bayangan atau sinar
Menghidu bau-bauan (bunga, parfum, kemenyan, darah, feses, urine, dll)
Merasakan rasa pahit, asem, asin di lidah
Merasakan sensasi tidak nyaman di kulit

Tidak dapat memfokuskan pikiran


Mengarahkan telinga ke arah tertentu
Bicara sendiri
Tertawa sendiri
Melihat ke satu arah
Diam sambil menikmati halusinasinya
Perilaku menyerang

Sulit tidur
Khawatir
Takut

Mudah lupa
Tidak mampu mengambil keputusan
Tidak mampu memecahkan masalah
Tidak dapat berpikir logis
Konsentrasi buruk
Distorsi sensori
Disorientasi waktu, tempat, orang, atau situasi
Afek datar
Curiga
Bosan
Menyendiri
Melamun

17
Respons tidak sesuai
Mondar-mandir
Kurang mampu merawat diri

PK/RPK
Pengertian
Risiko perilaku kekerasan adalah berisiko membahayakan secara fisik, emosi dan atau
seksual pada diri sendiri atau orang lain (NANDA, 2018)

Penyebab
Kerusakan kognitif, disorientasi atau konfusi, kerusakan kontrol impuls,
depresi, penyalahgunaan NAPZA, gangguan konsep diri dan isolasi social.

Tanda dan Gejala


Mayor
Subjektif
Khawatir
Mengatakan benci/kesal dengan orang lain
Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku kekerasan
Mengatakan ingin memukul orang lain
Mengalami waham atau curiga
Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri maupun orang lain
Suka berdebat
Suka membentak
Mengungkapkan keinginan untuk menghancurkan barang/ merusak lingkungan

Objektif
Bingung
Mudah tersinggung
Nada suara tinggi dan keras
Berteriak
Mendominasi pembicaraan
Marah
Tekanan darah meningkat
Nadi meningkat
Pernafasan meningkat
Melotot
Pandangan tajam
Tangan mengepal
Gelisah
Agresif
Mengamuk

18
Minor
Subjektif
Mengatakan tidak senang
Selalu menyalahkan orang lain
Ingin orang lain memenuhi keinginannya
Mengatakan diri berkuasa
Merasa gagal mencapai tujuan
Mengungkapkan keinginan yang tidak realistik
Suka mengejek dan mengkritik
Mengatakan ingin menyendiri

Objektif
Disorientasi
Euphoria yang tidak wajar atau berlebihan
Wajah merah
Postur tubuh kaku
Pengeluaran saliva meningkat
Pengeluaran urine meningkat
Frekuensi BAB meningkat
Konstipasi
Pasif
Sinis
Bermusuhan
Menarik diri

ISOLASI SOSIAL
Pengertian
Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena
orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif atau mengancam (NANDA, 2018)

Penyebab
Kepribadian yang maladaptive, perasaan malu dan minder, perasaan takut ditolak,
merasa tidak dihargai, sering mengalami kegagalan, tidak diterima oleh keluarga dan
masyarakat, atau dikucilkan oleh lingkungan.

Tanda dan Gejala


Mayor
Subjektif
Ingin sendirian
Merasa tidak aman di tempatu mum
Merasa berbeda dengan orang lain
Merasa asyik dengan pikiran sendiri
Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
Objektif
Menarik diri
Tidak berminat atau menolak melakukan kegiatan/interaksi

19
Afek datar
Afek sedih
Afekt umpul
Tidak ada kontak mata
Tidak bergairah atau lesu
Tidak komunikatif
Minor
Subjektif
Menolak interaksi dengan orang lain
Merasa sendirian
Merasa tidak diterima
Mengungkapka ntujuan hidup yang tidak adekuat
Tidak ada dukungan orang yang dianggap penting
Objektif
Menunjukkan permusuhan
Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
Kondisi difabel
Tindakan berulang
Tindakan tidak berarti
Anggota subkultur tertentu
Perkembangan lambat

DPD
Pengertian
Defisit perawatan diri adalah sikap tidak mampu melakukan atau menyelesaikan
aktifitas perawatan diri (SDKI, 2016). Defisit perawatan diri meliputi ketidakmampuan
dalam melakukan mandi, berpakaian, makan dan eliminasi (NANDA, 2018).

Penyebab
Gangguan psikologis dan atau psikotik, penurunan motivasi / minat, atau gangguan
muskuloskeletal pada sakt fisik.

Tanda dan Gejala


Mayor
Subjektif
Menolak melakukan perawatan diri
Menyatakan tidak ada keinginan mandi secara teratur
Perawatan diri harus dimotivasi
Menyatakan Bab/bak di sembarang tempat
Menyatakan tidak mampu menggunakan alat bantu makan
Objektif
Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri
Penampilan tidak rapi, pakaian kotor, tidak mampu berpakaian secara benar
c. Tidak mampu melaksanakan kebersihan yang sesuai, setelah melakukan toileting
Makan hanya beberapa suap dari piring/porsi tidak habis
Minat melakukan perawatan diri kurang

20
Minor
Subjektif: -
Objektif: -

HDRK
Pengertian
Evaluasi diri/perasaan negatif tentang diri sendiri atau kemampuan diri yang
berlangsung minimal tiga bulan (NANDA, 2018).

Penyebab
Harga diri rendah kronik dapat disebabkan oleh sering disalahkan, kurang mendapatkan
kesempatan mengembangkan diri, kurang dihargai keluarga maupun orang lain, sering
mengalami kegagalan dan dikucilkan oleh lingkungan, atau fktor predisopisis biologi,
psikologis dan sosialbudaya lainnya.
Tanda dan Gejala
Mayor
Subjektif
Menilai diri negatif
Merasa malu/bersalah
Merasa tidak mampu melakukan apapun
Meremehkan kemampuan mengatasi sulit
Merasa tidak memiliki kelebihan

Berjalan meunduk
Postur tubuh menunduk
Kontak mata kurang
Lesu dan tidak bergairah
Berbicara pelan dan lirih
Pasif

Merasa sulit konsentrasi


Mengatakan sulit tidur
Mengungkapkan keputusasaan
Merasa tidak berarti
Mengungkapkan enggan mencoba hal baru
Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
Objektif
Perilaku tidak asertif
Mencari penguatan secara berlebihan
Bergantung pada pendapat orang lain
Sulit membuat keputusan
Seringkali mencari penegasan
Menghindari orang lain

21
Lebih senang menyendiri
Mengkritik orang lain

3.2.2 PENGKAJIAN

1.2 FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA


A. IDENTITAS KLIEN Identitas Penanggung Jawab

Inisial : Nama :
Alamat : Alamat :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Suku/bahasa : Suku/bahasa :
Agama : Agama :
Informan : Hubungan dengan klien :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
Nomor register :

ALASAN MASUK
……………………………………………………………………………………………
FAKTOR PREDISPOSISI
1.Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) ya ( ) tidak
2.Pengobatan sebelumnya: ( ) berhasil ( ) kurang berhasil ( ) tidak berhasil
3.Penganiayaan: pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1,2,3 :
Masalah Keperawatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) ya ( ) tidak
Hubungan keluarga .........
Gejala..............................
Riwayat pengobatan/perawatan...................................
Masalah Keperawatan :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

…………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda Vital TD:…… N:…… S:…… P:….


2. Ukur TB:…… BB:…. ( ) turun ( ) naik
3. Keluhan Fisik ( ) ya ( ) tidak

22
Jelaskan :
……………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :

PSIKOSOSIAL
Genogram
Jelaskan
…………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
Konsep Diri
a ) Gambaran diri :
b ) Identitas diri :
c ) Peran :
d ) Ideal Diri :
e ) Harga diri :
Masalah Keperawatan :

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang terdekat :
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:

Masalah Keperawatan :

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : …………………………………………….
b. Kegiatan Ibadah : …………………………………………….
Masalah Keperawatan :

STATUS MENTAL
1.Penampilan
( ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian tidak sesuai ( ) cara
berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
…………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
( ) cepat ( ) keras ( ) gagap ( ) inkoheren
( ) apatis ( ) lambat ( ) membisu ( ) tidak mampu memulai bicara

………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik
( ) lesu ( ) tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif

Jelaskan :
………………………………………………………………………………………

23
Masalah Keperawatan :
4. Alam Perasaan
( ) sedih ( ) ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Jelaskan :
………………………………………………………………………..………………
Masalah Keperawatan :
5.Afek
( ) Datar( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
6.Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan ( ) Tidak Kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi / halusinasi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidu

………………………………………………………………………..………………
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
( ) Sircumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of idea ( ) Blocking ( ) Pengulangan pembicaraan persevarasi

………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Dipersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip pikir ( ) Siap pikir ( ) kontrol pikir

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) Fobia ( ) Hipokondria
Disorientasi
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang

24
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
( ) Konfabulasi
Jelaskan :
………………………………………………………………………..………………
Masalah Keperawatan :
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah Beralih ( ) Tidak mampu berkosentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan Penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan Bermakna
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
14. Daya Titik diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal-hal yang luar dirinya
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


. 1. Makan dan Minum
( ) Bantuan Minimal ( ) Bantuan Total
2. Bab/Bak
( ) Bantuan Minimal ( ) Bantuan Total
Jelaskan
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
3. Mandi
( ) Bantuan Minimal ( ) Bantuan Total
4. Berpakaian / Berhias
( ) Bantuan Minimal ( ) Bantuan Total
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
5. Istirahat/tidur
( ) Tidur siang, lama : ……………..
( ) Tidur malam, lama : ……………..
( ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur : …………………s/d…………………….
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan Total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjut : ( ) ya ( ) tidak
Sistem pendukung : ( ) ya ( ) tidak

25
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makan : ( ) ya ( ) tidak
Menjaga kerapihan rumah : ( ) ya ( ) tidak
Mencuci pakaian : ( ) ya ( ) tidak
Mengatur keuangan : ( ) ya ( ) tidak
9. Kegiatan Diluar rumah
Belanja : ( ) ya ( ) tidak
Transportasi : ( ) ya ( ) tidak
Lain-lain : ( ) ya ( ) tidak
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :

H. MEKANISME KOPING
Adaptif Mal adaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) reaksi lambat/berlebihan
( ) Tehnik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri/orang
lain/barang
( ) Lain-lain ( ) Lain-lain
Jelaskan :
………………………………………………………………………................
Masalah Keperawatn :
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien berhubungan dengan dukungan kelompok spesifik
………………………………...
Masalah berhungan dengan lingkungan fisik
……………………………………………........
Masalah berhungan dengan pendidikan spesifik ………………………………................
Masalah berhubungan dengan pekerjaan spesifik …………………………….................
Masalah berhubungan dengan perumahan spesifik …………………………..................
Masalah berhubungan dengan ekonomi spesifik ……………………………....................
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan …………………………................
Jelaskan :
……………………………………………………………………….................................
………………………………………………………………………………….................
Masalah keperawatan :

KURANG PENGETAHUAN TENTANG


( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung
( ) Faktor predisposisi ( ) Kondisi fisik
( ) Mekanisme koping ( ) obat-obatan
( ) Lain-lain
Jelaskan :
…………………………………………………………………….............................

26
Masalah keperawatan :

ASPEK MEDIS
Diagnosa medik :
Terapi medik :
……………………………………………………………….......................................
………………………………………………………………………………..............
DATA FOKUS

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1…………………………………………..
2…………………………………………..
3…………………………………………..
4…………………………………………dst

POHON MASALAH

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

27
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN
(NURSING CARE PLAN)

Nama Klien : ………………………………………


Ruangan :………………………………………

NO Tgl DX Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Evaluasi

27
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN PENGKAJIAN
PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
IDENTITAS
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien
tentang : nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien , tujuan,
waktu tempat pertemuan , topik yang akan dibicarakan.
Usia dan No RM --------------------- lihat RM
Mahasiswa menuliskan sumber data yang tepat.
ALASAN MASUK
Tanyakan kepada klien / keluarga
Apa yang menyebabkan klien/ keluarga datang ke rumah sakit saat ini ?
Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
Bagaimana hasilnya ?
FAKTOR PREDISPOSISI
Tanyakan kepada klien / keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
masa lalu, jika ya beri tanda  pada kotak ya dan bila tidan kalau tidak beri tanda
 pada kota tidak.
Apabila ada poin 1 ya maka tanyakan bagaimana hasil pengobatan sebelumnya
apabila dia bisa beradaptasi dimasyarakat tanpa gejala- gejala gangguan jiwa
maka beri tanda  pada kotak berhasil apabila dia dapat beradaptasi tapi masih
ada gejala-gejala sisa maka beri tanda  pada kotak yang kurang berhasil apabila
tidak ada kemajuan atau gejala-gejala bertambah atau menetap maka beri tanda
 pada kotak tidak berhasil.
Tanyakan kepada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami dan
atau menyaksikan penganiayaan fisik , sexual , penolakan dari lingkungan ,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal, beri tanda  sesuai dengan
penjelasan klien/keluarga apakah klien sebagai pelaku dan atau korban , dan
atau saksi maka beri tanda 4 pada kotak pertama, isi usia saat kejadiaan pada
kotak ke dua . jika klien pernah sebagai pelaku dan korban dan saksi ( 2 atau
lebih ) tuliskan pada penjelasan.
a. Beri penjelasan secara singkat dan jelas tentang kejadian yang dialami klein
terkait No. 1, 2, 3.
b. Masalah keperawat ditulis sesuai dengan data.
Tanyakan kepada klien/keluarga apakah ada ada anggota keluarga lainnya yang
mengalami gangguan jiwa, jika ada beri tanda  pada kota ya dan jika tidak
beri tanda  pada kotak tidak. Apabila ada anggota keluarga lain yang
mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengan
anggota keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat
pengobatan dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga
tersebut.
Tanyakan kepada klien/keluarga tentang pengalaman yang tidak menyenangkan
(kegagalan, kehilangan / perpisahan/ kematian , trauma selama tumbuh kembang)
yang pernah dialami klien pada masa lalu.
IV. FISIK
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ.
Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi , suhu, pernafasan
klien.
Ukur tinggi badan dan berat badan.

28
3. Tanyakan apakah berat badan naik atau turun dan tanda  sesuai hasil .
4. Tanyakan kepada klein / keluarga, apakah ada keluhan fisik yang dirasakan oleh
klien, bila ada beri tanda  dikotak ya dan bila tidak beri tanda  pada
kotak tidak.
Kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai dengan keluhan
yang ada.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada.
V. PSIKOSOSIAL
Genogram
Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga, contoh :

= Perempuan
= Laki-laki
4
= Meninggal
= Orang yang terdekat
4
= Klien

Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan


dan pola asuh.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Konsep diri
Citra tubuh :
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagaimana tubuh yang disukai dan tidak
disukai.
Identitas diri, tanyakan tentang :
Status dan posisi klien sebelum dirawat.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya ( sekolah, tempat kerja,
kelompok )
Kepuasan klien sebagai laki-laki / perempuan
Peran : Tanyakan,
Tugas/peran yang diemban dalam keluarga/kelompok/masyarakat
Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/peran tersebut
Ideal diri : Tanyakan,
Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran
Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat )
Harapan klien terhadap penyakitnya

Harga diri : Tanyakan,


Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no. 2a, b, c, d
Penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Hubungan sosial
Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya,tempat
mengadu, tempat berbicara, minta bantuan atau sokongan
Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam masyarakat.

29
Tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok dimasyarakat
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Spiritual :
Nilai dan keyakinan : Tanyakan tentang,
Pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya
dan agama yang dianut.
Pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa.
Kegiatan ibadah : Tanyakan tentang,
Kegiatan ibadah dirumah secara individu dan kelompok.
Pendapat klien/keluarga tentang kegiatan ibadah
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
VI. STATUS MENTAL
Beri tanda (  ) pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh lebih dari satu
Penampilan.
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga
Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang
tidak rapih misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting
tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.
Penggunaan pakaian tidak sesuai misalnya : pakaian dalam, dipakai diluar
baju. Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan pakaian tidak
tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/kondisi)
Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

Pembicaraan.
Amati pembicaraan yang ditemuakn pada klien, apakah cepat, keras, gagap,
membisu, apatis dan atau lambat.
Bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain yang tak
ada kaitannya beri tanda ( v ) pada kotak inkohern.
Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Aktifitas motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga.
Lesu, tegang, gelisah sudah jelas.
Agitasi = gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan.
Tik = gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol.
Grimasen = gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol
klien.
Tremor = jari-jari yang tampaqk gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan
merentangkan jari-jari.
Kompulsif = kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti berulang kali
mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan sebagainya.
Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
Alam perasaan
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga.
Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan sudah jelas.
Ketakutan = objek yang ditakuti sudah jelas.

30
Khawatir = objeknya belum jelas.
Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum.
Masalah keperawatan ditulis sesuai data.
Afek.
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga.
Datar = tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus
yang menyenangkan atau menyedihkan.
Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat
Labil = emosi yang cepat berubah-ubah.
Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus
yang ada.
Jelaskan hal-hal yang tercantum.
Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Interaksi selama wawancara
Data ini didapatkan dari hasil wawancara dan observasi perawat/keluarga.
Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas.
Kontak mata kurang = tidak mau menatap lawan bicara.
Defensif = Selalu berusaha mempertahankan pendapat & kebenaran dirinya.
Curiga = menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain.
Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
Masalah keperawatan sesuai dengan data.
Persepsi
Jenis-jenis halusinasi sudah jelas, kecuali penghidu sama dengan penciuman.
Jelaskan isi halusinasi, frekuensi gejala yang tampak pada saat klien
berhalusinasi.
Masalah keperawatan sesuai dengan data.
Proses pikir
Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara
Sirkumstansial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan
Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai tujuan.
Kehilangan asosiasi : pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya, dan klien tidak menyadarinya.
Flight of ideas : pembicaraan yang meloncatdari satu topik ke topik lainnya,
masih ada hubungan yan tidak liogis dan tidak sampai tujuan.
Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali.
Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali.
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.
Masalah keperawatan sesuai dengan data
Isi pikir.
Data didapatkan melalui wawancara.
Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya
Phobia : ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi tertentu.
Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang
sebenarnya tidak ada.
Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau
lingkungan.

31
Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi dilingkungan
yang bermakna dan terkait pada dirinya.
Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal
yang mustahil/diluar kemampuannya.
Waham
Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara
berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak
sesuai dengan kenyataan.
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan atau mencediderai dirinya yang disampailan
secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meningggalkan yang dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham Yang bizar
Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan
didalam pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan.
Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia
pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang
dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
Masalah keperawata sesuai dengan data
Tingkat Kesadaran
Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi,
stupor diperoleh melali observasi, orientasi klien (waktu, tempat, orang)
diperoleh melalui wawancara.
Bingung : tampak bingung dan kacau
Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/tidak sadar
Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang diulang,
anggota tubuh klien dapat diletakkan dalam sikap canggung dan
dipertahankan klien, tapi klien mengerti semua yang terjadi dilingkungan.
Orientasi waktu, tempat, orang jelas
Jelaskan data obyektif dan data subyektif yang terkait hal-hal diatas
Masalah keperawatan sesuai dengan data
Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
11. Memori
Data yang diperoleh melalui wawancara
Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi lebih dari satu bulan
Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi dalam minggu terakhir
Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja
terjadi

32
Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukkan
cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya
Jelaskan sesuai dengan data terkait
Masalah keperawatan sesuai dengan data

Tingkat konsentrasi dan berhitung Data


diperoleh melalui wawancara
Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek
lain.
Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan selalu
diulang/tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan.
Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan / pengurangan
pada benda-benda nyata.
Jelaskan sesuai dengan data terkait.
Masalah keperawatan sesuai data
13. Kemampuan penilaian.
Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien
untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi.
Jika diberi penjelasan, klien dapat mengambil keputusan.
Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil
keputusan walaupun dibantu orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada
klien mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika diberi
penjelasan klien masih tidak mampu mengambil keputusan.
Jelaskan sesuai dengan data terkait.
Masalah keperawatan sesuai dengan data.
14. Daya tilik diri.
Data diperoleh melalui wawancara
Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala penyakit
( perubahan fisik, emosi ) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang lain/ lingkungan
yang menyebabkan kondisi saat orang lain/lingkungan yang menyebabkan
kondisi saat ini.
Jelaskan dengan data yang terkait.
Masalah keperawatan sesuai dengan data.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Makan
Observasi dan tanyakan tentang : frekyuensi, jumlah, variasi, macam
suka/tidak suka/pantang) dan cara makan.
Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat
makan.
BAB /BAK
Observasi kemampuan klien untuk BAB / BAK.
Pergi, menggunakan dan membersihakan WC
Membersihakn diri dan merapihkan pakaian.
Mandi.
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci
rambut, gunting kuku, cukur ( kumis, jenggot dan rambut ).
Observasi kebersihan tubuh dan bau badan.

33
Berpakaian.
Observasi kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan
pakaian dan alas kaki.
Observasi penampilan dandanan klien.
Tanyakan dan observasi frekuensi ganti pakaian.
Nilai kemampuan yang harus dimiliki klien : mengambil, memilih dan
mengenakan pakaian.
Istirahat dan tidur.
Observasi dan tanyakan tentang :
Lama dan waktu tidur siang/malam
Persiapan sebelum tidur seperti : menyikat gigi, cuci kaki dan berdoa
Aktivitas sesudah tidur seperti : merapikan tempat tidur, mandi/cuci muka dan
menyikat gigi.
Penggunaan obat
Observasi dan tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
- Penggunaan obat : frekuensi, jenis, dosis, waktu, dan cara pemberian. -
Reaksi obat.
Pemeliharaan Kesehatan
Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
Apa, bagaimana, kapan dan kemana, perawatan lanjut.
Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki ( keluarga, teman, institusi, dan lembaga
pelayanan kesehatan ) dan cara penggunaannya.
Aktivitas didalam rumah
Tanyakan kemampuan klien dalam :
Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan.
Merapikan rumah ( kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel ).
Mencuci pakaian sendiri.
Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari.
Aktivitas diluar rumah
Tanyakan kemampuan klien :
Belanja untuk keperluan sehari-hari
Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan berjalan kaki, menggunakan
kendaraan pribadi, kendaraan umum.
Aktivitas lain yang dilakukan diluar rumah (bayar listrik/telepon/air,kantor pos dan
bank)
Jelaskan data terkait :
Masalah keperawatan ditulis sesuai data :
VIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Tuliskan daftar masalah keperawatan yang ditemukan pada pengkajian diatas.
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Analisa masalah keperawatan untuk menentukan masalah
Rumuskan diagnosa keperawatan.

34
3.2.3 TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI

Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien halusinasi
Latih melawan halusinasi dengan dengan menghardik
Latih mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek
Latih mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu bercakap-cakap dan
melakukan aktivitas terjadwal
Latih minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu : benar nama, benar obat, benar
manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal
kadaluwarsa dan benar dokumentasi
Tindakan keperawatan Keluarga
Menjelaskan masalah halusinasi
Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien halusinasi
Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien halusinasi
Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan lingkungan yang terapeutik bagi
klien halusinasi
Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up,
cara rujukan kesehatan klien dan mencegah kekambuhan

PK/RPK

Jelaskan proses terjadinya risiko perilaku kekerasan yang dialami klien


Latih klien untuk melakukan relaksasi : tarik nafas dalam, pukul bantal dan
kasur, senam dan jalan-jalan
Latih klien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan perasaan, meminta
dengan baik dan menolak dengan baik
Latih deeskalasi secara verbal maupun tertulis
Latih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut (sholat, sembahyang dan berdoa)
Latih klien patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar nama klien, benar obat,
benar dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar tanggal
kadaluwarsa dan benar dokumentasi)
Bantu klien dalam mengendalikan risiko perilaku kekerasan jika klien mengalami
kesulitan
Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikkan latihan
mengendalikan risiko perilaku kekerasan

Tindakan Keperawatan Keluarga


Mengenal masalah dalam merawat klien risiko perilaku kekerasan
Mengambil keputusan untuk merawat klien risiko perilaku kekerasan
Merawat klien risiko perilaku kekerasan
Memodifikasi lingkungan

35
Menggunakan fasilitas kesehatan

ISOLASI SOSIAL Tindakan


Keperawatan Generalis
Evaluasi tanda-gejala dan karakteristik isolasi sosial secara teratur
Latih klien berkenalan
Latih klien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari.
Latih berbicara sosial : meminta sesuatu, berbelanja dan sebagainya

Tindakan Keperawatan Keluarga


Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien isolasi sosial
Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta akibat isolasi sosial
Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien Isolasi sosial
Menjelaskan cara merawat klien isolasi sosial
Latihan cara berkenalan
Latihan cara bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari.
Latihan cara berbicara sosial : meinta sesuatu, berbelanja dan sebagainya.
Menjelaskan cara memberikan motivasi, bimbingan dan pemberian pujian kepada
klien untuk latihan

DPD

Jelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit perawatan diri serta melatih
klien merawat diri: mandi mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan
akibat defisit perawatan diri
Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit perawatan
diri
Menjelaskan cara perawatan diri : mandi (tanyakan alasan tidak mau mandi,
berapa kali mandi dalam sehari, manfaat mandi, peralatan mandi, cara
mandi yang benar)
Melatih klien cara perawatan diri: mandi
Melatih klien memasukkan kegiatan mandi dalam jadual kegiatan harian
Jelaskan dan melatih klien perawatan kebersihan diri: berhias
Melatih klien memasukkan kegiatan berdandan dalam jadual kegiatan
harian
Mendiskusikan tentang cara perawatan diri berdandan (alat yang
dibutuhkan, kegiatan berdandan, cara berdandan, waktu berdandan,
manfaat berdandan, kerugian jika tidak berdandan Melatih cara
berdandan
Melatih klien memasukkan kegiatan berdandan dalam jadual kegiatan
harian

36
Latih cara melakukan perawatan diri:makan/minum
Mendiskusikan cara perawatan diri; makan/minum (tanyakan alat-alat yang
dibutuhkan, cara makan minum, waktu makan minum, manfaat makan
minum dan kerugian jika tidak makan minum
Melatih cara perawatan diri: makan minum.
Melatih klien memasukkan kegiatan makan/minum dalam jadwal kegiatan
harian
Latih cara melakukan perawatan diri: BAK/BAB
Mendiskusikan cara perawatan diri BAB/BAK (alat yang dibutuhkan,
kegiatan BAB/BAK, cara melakukan BAB/BAK yang benar, manfaat
BAB/BAK yang benar, kerugian jika BAB/BAK tidak benar).
Melatih cara perawatan diri: BAB/BAK.
Melatih klien memasukkan kegiatan BAB/BAK dalam jadwal kegiatan

HDRK

Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien


Bantu menilai kemampuan yang dapat digunakan
Bantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
Latih kemampuan yang dipilih klien
Berikan pujian/reinforcement
Tindakan Keperawatan Keluarga
Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta akibat harga diri
rendah
Mendiskusikan kemampuan atau aspek positif klien yang pernah dimiliki sebelum
dan setelah sakit
Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah dan berikan pujian
Melatih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan pertama yang dipilih klien
serta beri pujian

37
3.2.4 EVALUASI dan DOKUMENTASI KEPERAWATAN

CATATAN KEPERAWATAN

NO Tgl Implementasi Evaluasi


Dx Kep
 Evaluasi : S
- Kemampuan klien O
- Masalah (dx) A
P : (RTL Klien)
 Implementasi

 RTL (Rencana Tindak

Lanjut perawat mencakup


waktu dan tempat)
Tanda tangan dan

nama jelas

38
CATATAN PERKEMBANGAN VERSI SNARS

HASIL PEMERIKSAAN, ANALISA, REVIEW &


RENCANA, PENATALAKSANAAN PASIEN
VERIFIKASI
PROFESIONAL Tulis dengan format SOAP/ ADIME* disertai INSTRUKSI PPA
DPJP
TGL/ PEMBERI sasaran. Termasuk pasca
(Bubuhkan
JAM ASUHAN Tulisan harus terbaca dan mudah dipahami, bedah. Tulis dengan
stempel
(PPA) Hindari singkatan kata rinci dan jelas
Nama, Paraf,
Tulis nama atau bubuhkan stempel nama (jika
Tanggal, Jam)
tersedia), sertakan paraf pada setiap akhir catatan
-

39
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN PENDOKUMENTASIAN SESUAI SNARS

Keterangan kolom ke-1


Kolom 1 berisikan tentang Shift perawat saat berdinas, tanggal serta jam

Keterangan kolom ke-2


Kolom ke 2 berisikan tentang keterangan nama profesional pemberian Asuhan
(PPA) beserta nama penanggung jawab pasien sesuai dengan PPA masing-
masing. PPA terdiri dari: dokter, perawat, apoteker dan ahli gizi.

Keterangan kolom ke-3


Kolom ke 3 berisikan tentang hasil pemeriksaan, analisa, rencana dan
penatalaksanaan pasien yang terangkum dalam SOAP (Subjektif, Objektif,
Assessment dan Planning) dengan keterangan sebagai berikut:
Subjektif : Data subjektif berisi tentang uangkapan verbal yang disampaikan
oleh klien
Objektif: Data objektif merupakan data yang tampak pada klien yang
mengindikasikan risiko terjadinya bunuh diri
Assesment: Pada poin assesment merupakan hasil dari pengkajian yang
menghasilkan diagnosa keperawatan pada klien. Selain diagnosa keperawatan
pada poin Assesment juga dituliskan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan pada klien
Planning: Planning merupakan perencanaan yang dapat terukur terhadap klien
yang menggambarkan standar kriteria hasil dari diagnosa yang diangkat oleh
klien.

Keterangan kolom ke-4


Kolom 4 berisikan tentang instruksi PPA. Instruksi yang dituliskan oleh PPA
adalah instruksi yang dibuat untuk sift selanjutnya (sift sore dan sift malam).
Instruksi yang dibuat oleh PPA tidak dapat dirubah oleh perawat lain terkeculai
dalam kondisi darurat dan memerlukan persetujuan dari PPA. Instruksi PPA yang
bersifat kolaboratif dengan PPA lain (Dokter, Gizi, Farmasi dll) dapat dituliskan
pada kolom ini. Pada kolom ke 4 juga ditambahkan tanda tangan PPA setelah
PPA menuliskan instruksi.

Keterangan kolom ke-5


Kolom ke 5 berisikan tentang review dan verifikasi DPJP. Review dan verifikasi di
keperawatan dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dengan
membubunhkan stempel, Nama DPJP, paraf, tanggal dan jam.

40
CONTOH PENDOKUMENTASIAN SESUAI SNARS

HASIL PEMERIKSAAN, ANALISA, REVIEW


RENCANA, PENATALAKSANAAN &
PROFESION PASIEN VERIFIKA
Tulis dengan format SOAP/ ADIME* INSTRUKSI PPA SI DPJP
AL
TGL/ disertai sasaran. Termasuk pasca (Bubuhkan
PEMBERI
JAM Tulisan harus terbaca dan mudah dipahami, bedah. Tulis dengan stempel
ASUHAN
Hindari singkatan kata rinci dan jelas Nama,
(PPA)
Tulis nama atau bubuhkan stempel nama Paraf,
(jika tersedia), sertakan paraf pada setiap Tanggal,
akhir catatan Jam)
S: - Merasa ketakutan karena Untuk PP Sore:
mendengarkan suara-suara yang Ns. Nurlaila
menyuruhnya untuk memukul orang - Kaji kembali
Dinas dan membunuh dirinya adanya tanda gejala
- Klien mengatakan suara tersebut halusinasi
Pagi
muncul saat ia sedang sendiri, bisa - Evaluasi latihan
2-09- Perawat PPJP pagi, siang, sore atau malam, lebih mengontrol TTD
dari 7 kali dan ia sangat ketakutan halusinasi (DPJP)
2019
Ns. Meigo mendengarkan suara-suara tersebut - Pantau dan Latih
07.00 kembali tentang
O : - klien tampak ketakutan, terlihat penggunaan obat
sesekali berbicara sendiri, sulit tidur, secara teratur
mondar-mandir. merencanakan
. - Lakukan
A : D/ GSP: Halusinasi pendengaran psikoedukasi
T/ -melatih klien melawan keluarga jika
halusinasi:menghardik keluarga datang
- Melatih klien untuk mengabaikan membesuk
halusinasi:cuek
- Melatih klien mengendalikan - Motivasi ADL sore
halusinasi dengan cara distraksi:
Bercakap-cakap dan melakukan Untuk PP malam:
aktifitas Ns. Apri
- . Melatih klien minum obat dengan - Kaji kembali
benar sesuai prinsip 8 benar adanya tanda gejala
P : setelah dilakukan tindakan keperawatan halusinasi
selama 1x18 jam: - Evaluasi latihan
T&G: mengontrol
- Bisikan suara berkurang halusinasi
- Klien tampak tenang - Monitoring
- Klien terlihat lebih fokus pengobatan klien
- Tidur cukup - Observasi TG
- Motivasi ADL pagi
Kemampuan:
- Klien mampu menghardik,
mengabaikan halusinasi dengan cara
cuek
- Klien mampu bercakap-cakap dan
melakukan aktifitas, minum obat
menggunakan prinsip 8 benar obat

41
3.3 TERAPI PADA KEPERAWATAN JIWA
3.3.1 TAK
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

TOPIK
Kegiatan

TUJUAN 1.1
Umum
1.2 Khusus

LANDASAN TEORI
Latar belakang model konseptual dan metode yang digunakan dalam terapi
aktivitas kelompok

IV. KRITERIA KLIEN


PROSES SELEKSI
VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
1.1 Tempat
1.2 Hari / tanggal
1.3 Waktu
1.4 Pengorganisasian
1.4.1 Jumlah dan nama klien
1.4.2 Leader dan uraian tugas
1.4.3 Co leader dan uraian tugas
1.4.4 Fasilitator dan uraian tugas
1.4.5 Observer dan uraian tugas
1.5 Langkah – langkah
1.6 Perilaku yang diharapkan
1.6.1 Persiapan
 Terapis / perawat
 Klien
1.6.2 Proses
1.6.3 Hasil
VII. ATURAN MAIN

VIII. ALAT BANTU


IX. SETTING TEMPAT
X. PENUTUP

Bandar Lampung, …………………………..

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

42
3.3.2 TERAPI RELAKSASI
Prosedur Tindakan Relaksasi Otot Progresif

Definisi
Progressive muscle relaxation (PMR) adalah terapi relaksasi dengan gerakan
mengencangkan dan melemaskan otot – otot pada satu bagian tubuh pada satu
waktu untuk memberikan perasaan relaksasi secara fisik. Gerakan
mengencangkan dan melemaskan secara progresif kelompok otot ini dilakukan
secara berturut-turut (Synder & Lindquist, 2002).

Manfaat
PMR dapat menurunkan tingkat stress pada klien dengan kanker kolorektal (Kim,
Kyung na, Hong, 2016) PMR juga menurunkan kecemasan, stress psikologis, dan
kelelahan sehingga meningkatkan kesehatan pada klien skizofrenia ( Vancamfort,
et al 2011). PMR juga dapat meningkatkan kualitas tidur pada penari yang bekerja
full time (McCloughan, Hanrahan, Anderson, Halson, 2016)
Indonesia beberapa penelitian terkait PMR juga menyebutkan bahwa PMR dan
Esential Oil membantu untuk mengurangi mual pada pasien kemoterapi (Karson,
2016)
PMR dan CBT juga dapat menurunkan ansietas, meningkatkan relaksasi serta
merubah pikiran dan perilaku negatif klien hipertensi (Wetik, 2015)

Pelaksanaan

Persiapan :
Duduk dengan posisi bersandar agar nyaman
Terik napas dalam 3 – 5 kali
Coba rileks untuk menenangkan pikiran

GERAKAN 1
Gerakan pertama ditujukan untuk otot dahi dan
mata yang dilakukan dengan cara mengerutkan dahi
dan alis sekeras‐kerasnya, memejamkan mata
sekuat‐kuatnya hingga kulit terasa mengerut dan
dirasakan ketegangan disekitar dahi, alis dan mata.
Lemaskan dahi, alis dan mata secara perlahan
Gerakan kedua bertujuan untuk mengendurkan
ketegangan yang dialami oleh otot‐otot pipi dengan cara
mengembungkan pipi sehingga terasa ketegangan di
sekitar otot‐otot pipi. Lemaskan dengan cara meniup
secara perlahan hingga 10 detik lakukan kembali sekali
lagi.

43
Gerakan ketiga ini dilakukan untuk mengendurkan otot‐otot sekitar mulut.
Moncongkan bibir ke depan sekeras‐kerasnya
hingga terasa tegang di mulut. Lemaskan mulut
dan bibir secara perlahan hingga 10 detik
lakukan kembali sekali lagi.

Gerakan 4: Gerakan keempat bertujuan untuk mengendurkan


ketegangan yang dialami oleh otot‐otot rahang dan mulut dengan
cara mengatupkan mulut sambil menggigit gigi sekuat‐kuatnya
sambil tarik lidah ke belakang sehingga terasa ketegangan di
sekitar otot‐otot rahang. Lemaskan mulut secara perlahan hingga
10 detik lakukan kembali sekali lagi

Gerakan 5: Dengan cara menyengir,


mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit
gigi-gigi; letakkan lidah pada langit-langit
kemudian tarik ke belakang sehingga terasa
ketegangan di sekitar otot‐otot rahang.

Gerakan 6: ditujukan untuk otot‐otot leher


belakang. Dilakukan dengan cara
mendekatkan dagu ke dada sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher
bagian depan kemudian angkat leher keatas
secara perlahan-lahan dengan posisi
tengadah semaksimal mungkin sampai terasa
ketegangan disekitar otot leher bagian
belakang.

44
Gerakan 7: Melatih otot-otot bahu, Dilakukan
dengan cara mengangkat kedua bahu kearah
telinga setinggi mungkin lalu melemaskan
kembali Lemaskan atau turunkan kedua bahu
secara perlahan

Gerakan 8: Gerakan ketujuh ditujukan


untuk melatih otot tangan yang dilakukan
dengan cara menggenggam tangan kiri
sambil membuat suatu kepalan. Selanjutnya
pasien diminta membuat kepalan ini semakin
kuat sambil merasakan sensasi ketegangan
yang terjadi. Pada saat kepalan dilepaskan,
pasien dipandu untuk merasakan rileks
selama 10 detik.

Gerakan 9: Gerakan kesembilan adalah


gerakan untuk melatih otot tangan
bagian belakang. Gerakan ini dilakukan
dengan cara menekuk kedua pergelangan tangan ke belakang
secara perlahan hingga otot‐otot tangan bagian belakang dan
lengan bawah menegang, jari‐jari menghadap ke langit‐langit.
Lemaskan atau turunkan kedua tangan secara perlahan hingga
10 detik.
Lakukan kembali sekali
Gerakan 10: Gerakan kesepuluh adalah untuk melatih otot‐otot lengan atau biseps. Otot biseps adalah otot besar
yang terdapat di bagian atas pangkal lengan. Gerakan ini diawali dengan menggenggam kedua tangan sehingga
menjadi kepalan kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot‐otot lengan bagian dalam menegang.
Lemaskan atau turunkan kedua tangan secara perlahan hingga 10 detik lakukan kembali sekali lagi

45
Gerakan 11: Melatih otot dada

Dilakukan dengan cara mengencangkan


dan mengendurkan otot dada dengan
gerakan membusungkan dada sampai
terasa sensasi ketegangan pada otot
punggung

Gerakan 12: Melatih otot perut

Dilakukan dengan cara mengempiskan


perut sampai terasa sensasi ketegangan
pada otot perut kemudian menahannya
sampai perut menjadi kencang dan keras.

Gerakan 14: Melatih otot punggung

Dilakukan dengan cara menarik kearah


dalam kedua otot punggung seperti gerakan
melengkungkan punggung ke belakang
sampai terasa sensasi ketegangan pada area
tersebut.

Gerakan 15: Melatih otot bokong

dilakukan dengan cara menarik otot


bokong kearah dalam seperti sedang
menjepit kertas/ senam kegel sampai terasa
ketegangan pada area tersebut

46
Melatih otot betis dan telapak kaki
Dilakukan dengan cara angkat kaki keatas sejajar dengan lutut kemudian tarik bagian telapak kaki
kearah dalam sekuat‐kuatnya dan kedua tangan berusaha menggapai ibu jari, tahan beberapa saat
dan luruskan. Lakukan juga ke arah luar

47
Tarik Napas Dalam

Definisi
Deep breathing merupakan latihan aktifitas paru dengan teknik nafas dalam
auntuk meningkatkan ventilasi oksigenisasi.

Manfaat

Pernapasan dalam adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan stres dalam
tubuh. Ini karena ketika Anda bernapas dalam-dalam, itu mengirimkan pesan ke
otak Anda untuk tenang dan rileks. Otak kemudian mengirimkan pesan ini ke
tubuh Anda.

Prosedur Pelaksanaan

Persiapan: dapat dilakukan dengan ruangan/ tempat yang nyaman dan


minimalkan kebisingan
Langkah melakukan nafas Dalam

Posisikan diri dengan nyaman (dapat duduk, menyender, kaki lurus, rileks)
Tarik napas dalam melalui hidung (rasakan dada terangkat perlahan)
Tahan sampai 4 detik (atau sampai sekuatnya)
Hembuskan melalui mulut secara perlahan – lahan
Ulangi sampai selama 2 menit, namun bisa 5 menit sampai 10 menit

48
Guided Imagery

Definisi

Guided imagery imajinasi terbimbing adalah teknik kognitif yang mengajarkan


individu untuk menggunakan imajinasi yang mempengaruhi keadaan psikologi
dan fisiologi seseorang. Biasanya dimulai dengan relaksasi untuk menstimulus
keadaan kesadaran dan konsentrasi yang membantu individu mengontrol proses
pikir dan membayangkan sesuatu yang nyata. Ketika individu rileks, maka
individu tersebut dipandu untuk membayangkan imajinasi yang positif dan
tenang. Individu tersebut juga dibisikkan secara terperinci untuk fokus tentang
imajinasi menggunakan semua panca indera dan menghilangkan gangguan
eksternal (Elsegood dan Wongpakaran, 2012) .
Berdasarkan proses sensori, guided imagery dibagi beberapa jenis yaitu:
a. Auditory Imagery. Imagery atau bayangan pemikiran diperoleh dari
pengalaman seseorang dari mendengar dalam memori jangka panjang.
b. Visual Imagery. Imagery atau bayangan pemikiran yang diperoleh dari
pengalaman seseorang dalam melihat objek yang nyata.
c. Audio Visual Imagery. Imagery atau bayangan pemikiran yang diperoleh
dari pengalaman seseorang dari mendengarkan dan melihat sesuatu yang
nyata.

Manfaat
Memperbaiki kepercayaan diri dan positive thingking.
Membantu dalam sebuah pemecahan masalah
Membantu menunjukkan sebuah rivew dan analysis.
Mengontrol emosi dan kecemasan

Prosedur Tindakan

Persiapan
Persiapkan lingkungan yang nyaman, tenang, bebas dari gangguan untuk
membantu fokus pada imajisasi yang dipilihnya.
Langkah - langkah
Pilih posisi yang bebas, nyaman, rileks.
Longgarkan ikat pinggang, anjurkan untuk bersandar atau terlentang, berikan
perintah untuk menutup mata perlahan dan fokus pada pernafasan.
Kosongkan pikiran Anda
Tarik nafas dalam, melalui hidung dan dikeluarkan lewat mulut perlahan-lahan
sampai Anda merasa rileks.
Bayangkan hal-hal yang menyenangkan.
Identifikasi imajinasi yang menyenangkan dengan memimpin imajinasi tersebut.
Bayangkan diri Anda sedang berbaring di hamparan rumput yang indah,
dibawah pohon pinus.

49
Bayangkan pepohonan yang rindang di sekitar Anda dan suara burung
berkicau mengelilingi anda.
Bayangkan awan biru terhampar di langit
Tarik nafas dalam dan cium segarnya udara pegunungan.
Rasakanhangatnyasinarmatahari di kulit Anda.
Rasakan melalui mulut Anda, segarnya minuman tropis yang menyegarkan.
Tetap berada pada kondisi ini selama yang Anda suka.
Rasakan seberapa relaks dan tenang Anda.
Nikmati perasaan relaks ini menjalar ke seluruh tubuh Anda, dari kepala
hingga ujung kaki.
Rasakan seberapa jauh Anda cemas dan stress selama ini.
Ketika Anda siap, perlahan hitung mundur dari 10 dan buka mata perlahan.
Evaluasi
Kaji perasaan Anda setelah melakukan teknik guide imajery.
Lakukan secara berulang sampai masalah teratasi

50
Contoh cara memberikan Guide

Naskah “Guide Imagery”

Nama : …………………………………………………………….
Judul : ……………………………………………………………..
Tujuan : ……………………………………………………………..
Estimasi waktu : ……………………………………………………………..

Naskah
Bayangkan bahwa anda sekarang sedang berada di pantai dengan hamparan pasir
yang luas, dan anda berjalan menyusuri pantai itu………Rasakan tiupan angin
pantai yang menyentuh tubuh anda, kulit anda, rambut anda………Kemudian
anda mulai berjalan menyusuri pantai itu dan rasakan butiran –butiran pasir yang
sedikit kasar menyentuh telapak kaki anda, rasakan energi hangat yang menyentuh
kaki anda……….Anda terus berjalan menyusuri pantai dan rasakan hangatnya
sinar matahari yang menyentuh kulit anda, tangan anda, kaki anda, wajah
anda…… Kemudian anda juga bisa merasakan dan mencium baunya air laut yang
terasa asam……. Anda juga bisa melihat indahnya lautan yang berwarna biru
terhampar luas, sangat indah……… Anda terus berjalan dan begitu menikmati
indahnya pemandangan pantai. Anda berjalan begitu relaks sambil menikmati
pemandangan. Anda bisa menghirup udara dengan leluasa, menarik nafas panjang
dan anda begitu merasakan tubuh dan pikiran anda terasa relaks….. Di tengah
perjalanan, anda ingin merasakan air laut tersebut…… Anda mulai masuk ke
dalam air dan merasakan sensasi dinginnya air laut…….. Anda merasakan tubuh
anda begitu relaks, pikiran anda begitu lepas, menikmati indahnya pantai……
Tetap berada pada kondisi ini selama anda suka…… Nikmati perasaan relaks dan
tenang anda……. Nikmati perasaan relaks ini menjalar ke seluruh tubuh anda,
dari kepala hingga ujung kaki…….. Rasakan seberapa jauh anda cemas dan stress
selama ini……. Ketika anda siap, perlahan hitung mundur dari 10 dan buka mata
perlahan.

51
DAFTAR PUSTAKA

Fitria,N., Sriati, A., Hernawaty,T. (2013). Laporan Pendahuluan tentang Masalah


Psikososial. Jakarta: Salemba Medika
Fountain, K.L. (200(). Mental health nursing. (6th ed). New Jersey: Pearson
Prentice Hall
Frisch,N.C and Frisch, L.E. (2006). Psychiatric mental health nursing (3rd ed).
Australia: Thomson Delmar Learning
Herdman, T.H & Kamitsuru,S (Eds.). ( 2014). NANDA International nursing diagnoses: Definitions and classification,
2015‐2017. Oxford: Wiley‐Blackwell.
Herdman, T.H & Kamitsuru,S (Eds.). ( 2018). NANDA International nursing diagnoses: Definitions and classification,
2017-2022. Oxford: Wiley‐Blackwell.
Karson. (2015). Pengaruh kombinasi lemon essential oil dan progressive muscle

Keliat, B.A. (2015). Standar asuhan keperawatan jiwa diagnosa sehat, resiko dan
gangguan. Depok: FIK UI

Kyeng Jin Kim, Yeon Kyung Na, Hae Sook Hong. (2016). Ffects Of Progressive
Muscle Relaxation Therapy In Colorectal Cancer Patients Western Journal
Of Nursing Research
Lana J. McCloughan, Stephanie J. Hanrahan, Ruth Anderson, Shona R. Halson.
(2016). Psychological recovery: Progressive muscle relaxation (PMR),
anxiety, and sleep in dancers,Performance Enhancement & Health,Volume
4, Issues 1–2 Pages 12 17,ISSN 2211-2669
Lincenberg, D. L. (2015).What is the Effect of Progressive Muscle Relaxation on
Biopsychospiritual Measures of Quality of Life in Informal Caregivers of
Loved Ones with Cancer?.Faculty ofThe Chicago School of Professional
Psychology

Purnomo, H. (1999). Pengantar perilaku manusia: untuk keperawatan. Jakarta:


penerbit EGC
Stuart, G.W. (2013). Principles and practice of Psychiatric nursing. (9th ed). St
Louis: Mosby Year Book
Stuart, G.W. (2016). Prinsip dan Praktek Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart,
1st Indonesia Edition. (Keliat, B.A & Pasaribu, J, Penerjemah). Singapore:
Elsevier.
th
Stuart,G.W. (2009). Principles and practices of psychiatric nursing, 9 ed. St
Louis: Mosby Elsevier
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(I). Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus

52
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.inna-ppni.or.id
Townsend, M.C. (2010). Buku saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana
Asuhan & Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Vancampfort, D., De Hert, M., Knapen, J., Maurissen, K., Raepsaet, J., Deckx, S.,
. . . Probst, M. (2011). Effects of progressive muscle relaxation on state
anxiety and subjective well-being in people with schizophrenia: A
randomized controlled trial. Clinical Rehabilitation, 25(6), 567-75
Varcarolis, E.M. (2010). Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing: A
Clinical Approach. (6th ed). New York: Elsevier Inc
Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Penerbit EGC
Wetik, S. V. (2015). Pengaruh progressive muscle relaxation dan cognitive
behavior therapy terhadap ansietas klien hipertensi di Kelurahan
Gogagoman, Kota Kotamobagu Sulawesi Utara.

53
Lampiran 1

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Format Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

NAMA MAHASISWA : ………………………………………………………………………..

NAMA PASIEN / RUANG : ………………………………………………………………………..

NO MEDREK : ………………………………………………………………………..

HARI / TANGGAL : ………………………………………………………………………..

HARI KE / PERTEMUAN KE : ………………………………………………………………………..

PROSES KEPERAWATAN
KONDISI KLIEN
( gambarkan kondisi klien pada saat terakhir bertemu)

DO:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

DS:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

DIAGNOSA KEPERAWATAN
(tuliskan diagnosa keperawtan yang akan diatasi pada pertemuan ini berdasarkan data di
atas, tulis diagnosa ke berapa )

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………................................................................................

TUJUAN KEPERAWATAN
( Tuliskan tujuan khusus keperawatan, yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai
dengan diagnosa diatas )

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

54
TINDAKAN KEPERAWATAN
( Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentu kalimat langsung)

ORIENTASI
Salam terapeutik
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Evaluasi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Validasi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Kontrak
Tindakan/ Tujuan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Waktu
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Tempat
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

KERJA
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat
langsung. Sebelum dilakukan tindakan keperawatan pada pertemuan kedua dan
selanjutnya perlu dilakukan validasi terhadap kemampuan klien sebelumnya apakah
sudah mampu apa perlu perawat mengulang kembali tindakan sebelumnya)

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

55
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

TERMINASI
Evaluasi Subjektif
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Evaluasi Objektif
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Rencana Tindak lanjut ( dalam bentuk kalimat langsung)


(PR untuk klien) ----- diingat/ditulis dengan melihat hasil evaluasi. Bila klien belum
bisa menyebutkan / faham, beri latihan pada klien untuk melakukan tindakan yg
sudah diajarkan.

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Rencana Tindak Lanjut Perawat (Kontrak untuk pertemuan yang akan datang berupa
topic, waktu, tempat)
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

56
CONTOH PENULISAN STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Selamat pagi Pak, Saya Perawat apri yang merawat bapak, Perawat penanggung
jawab bapak adalah ibu dina dan saya perawat pendamping. Nama Bapak siapa?
senang dipanggil siapa?,
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apakah ada keluhan hari ini pak?
Validasi
Apa yang bapak lakukan untuk mengatasi keluhan yang muncul pak?
Kontrak
Tindakan/Tujuan
Baiklah hari ini sesuai janji kita kemarin akan mengatasi masalah bpk yang
mendengar suara- suara ya pak dan bpk merasa tidak memiliki teman.
Waktu
Bagaimana bapak setuju? Berapa lama kita bisa bicara pak? Bagaimana kalau 30
menit pak?
Tempat
Dimana tempatnya bapak?”.. Baik kita ke ruangan sebelah sana ya pak..

Fase Kerja
Baik pak sekarang kita akan melatiha cara untuk mengatasi suara- suara yang
menggangu ya pak yaitu dengan cara menghardik. Menghardik adalah........
tujuannya...... caranya........ dll................sekarang kita latihan ya pak saya
contohkan bpk kemudian snanti bisa mempraktekan.............
Pada pertemuan kedua bisa dimulai dengan menanyakan terap sebelumnya
Contoh : bpk hari ini kita akan menggnakan cara kedua dalam mengatasi
suara- suara bpk ya yaitu dengan cara bercakap – cakap dengan orang lain
sebelumnya pak bagaimana cara menghardik apakah sudah diterapkan dll...

Terminasi

Evaluasi Subjektif
“Baik, bagaimana perasaan Bapak setelah latihan tadi?”

Evaluasi Objektif
“Nah Bapak hari ini kita sudah melakukan latihan. Latihan apa yang sudah kita
lakukan, Pak?Apa saja cara untuk mengatasi suara-suara yang muncul
“Luar biasa, saya senang sekali Bapak melakukan latihan tadi dan dapat
mengingat latihan yang kita lakukan bersama-sama”.

Rencana Tindak Lanjut Pasien


“Nah, sekarang kita masukkan kemampuan Bapak/ tadi dalam jadwal kegiatan
harian. Kapan dilakukan? Pagi, siang, sore setelah makan?...

Rencana Tindak Lanjut Perawat

57
“Baiklah, kita akan bertemu lagi dalam latihan berikutnya yaitu bercakap-cakap,
seklaigus suter apri evaluasi semuanya, bagaimana jika besok ya waktnya siang ya
pkl 14.00 ya? Tempatnya di ruangan ini.... apakah bpk setuju
Salam
“Baik Bapak untuk hari ini cukup sekian, sampai bertemu nanti saya permisi dulu
semoga lekas sembuh dan semnagat selalu.....

58
Lampiran 2

Matriks Diagnosa Psikososial

NO DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN


1 2 3 DST
1. Kaji ansietas pasien 1. Evaluasi ansietas dan kemampuan 1. Evaluasi ansietas dan
2. Bantu pasien mengenal ansietas: pasien melakukan tasik nafas dalam dan kemampua tarik nafas dalam,
a) Mengidentifikasi dan menguraikan distraksi dan berikan pujian. distraksi, teknik lima jari,
perasaannya. 2. Latihan hipnotis diri sendiri (teknik spiritual. Beri pujian
b) Mengenal penyebab ansietas lima jari) dan kegiatan spiritual
2. Latih sampai membudaya
c) Menyadari perilaku akibat ansietas 3. Anjurkan pasien melakukan tarik nafas
PASIEN 3.Latih teknik relaksasi: dalam (setiap dua jam), distraksi (setiap 3. Nilai kemampuan yang telah
a) Tarik napas dalam ( lima kali setiap saat), teknik lima jari (lima kali sehari) mandiri
latihan) dan kegiatan spiritual (disesuaikan) 4. Nilai dampaknya pada
b) Distraksi (baca, bercakap-cakap, nonton tv) ansietas
4. Anjurkan latihan nafas dalam tiap dua jam,
distraksi setiap saat (kecuali saat tidur)
1 ANSIETAS
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam 1. Evaluasi masalah yang dirasakan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
merawat pasien keluarga dan kemampuan keluarga dalam merawat/melatih pasien
2. Menjelaskan ansietas, penyebab, proses merawat pasien. Berikan pujian. tarik nafas dalam, distraksi,
terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya 2. Menyertakan keluarga saat melatih teknik lima jari dan kegiatan
3. Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: pasien hipnotis diri sendiri (lima jari) dan
spiritual
tidak menambah masalah pasien, selalu kegiatan spiritual
KELUARGA bersikap positif dan memberi semangat 3. Anjurkan membantu pasien mengatasi 2. Nilai kemampuan keluarga
4. Menyertakan keluarga saat melatih pasien ansietasnya merawat pasien
melakukan tarik nafas dalam, dan distraksi 4. Diskusikan dengan keluarga cara 3. Nilai kemampuan keluarga
5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien perawatan di rumah, follow up dan melakukan kontrol/rujukan
melakukan tarik nafas dalam dan distraksi kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang
serta menjelaskan kepada yang besuk untuk persepsi menyempit, tidak mampu
melakukan sikap yang positif menerima informasi, gelisah, tidak dapat
tidur) dan cara merujuk pasien

1
1. Kaji stresor/penyebab gangguan citra tubuh 1. Evaluasi gangguan citra tubuh dan Evaluasi gangguan citra tubuh
dan tanda dan gejala kemampuan pasien melatih bagian tubuh dan kemampuan
2. Bantu pasien mengenal gangguan citra yang terganggu dan yang sehat. meningkatkan dan membentuk
tubuhnya: 2. Motivasi pasien untuk melatih citra tubuh yang ideal. Beri
a) Mengidentifikasi dan menguraikan pembentuhan tubuh yang ideal: bagian pujian
perasaannya. tubuh yang terganggu dan bagian tubuh Latih sampai membudaya
b) Menyadari gangguan citra tubuhnya yang sehat Nilai kemampuan yang telah
3. Diskusikan persepsi pasien tentang: citra 3. Ajarkan pasien meningkatkan citra
mandiri
tubuhnya yang terganggu dan bagian tubuh tubuh dengan cara :
yang masih potensial dan harapan a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau Nilai dampaknya pada
4. Latih meningkatkan fungsi bagian tubuh yang lainnya sesegera mungkin, gunakan gangguan citra tubuh
yang terganggu: melihat, menyentuh, melatih. pakaian yang baru (jika diperlukan)
2 PASIEN 5. Latih menggunakan bagian tubuh yang b) Motivasi pasien untuk melihat,
masih sehat dan potensial. menyentuh, merawat bagian tubuh yang
hilang dan diganti secara bertahap.
4. Lakukan interaksi secara bertahap
dengan cara :
a. Susun jadual kegiatan sehari-hari
b. Dorong melakukan aktifitas sehari-hari
dan terlibat dalam aktifitas dalam
keluarga dan sosial
c. Dorong untuk mengunjungi teman atau
orang lain yang berarti/mempunyai peran
penting baginya.
GANGGUAN d. Beri pujian terhadap keberhasilan
CITRA TUBUH pasien melakukan interaksi

2
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam 1. Evaluasi peran keluarga merawat 1. Evaluasi kegiatan keluarga
merawat pasien pasien, mengatasi gangguan citra tubuh dalam merawat/melatih pasien
2. Menjelaskan gangguan citra tubuh, melalui aktifitas yang mengarah pada dalam pembentukan tubuh
penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, pembentukan tubuh yang ideal dan yang ideal
serta akibatnya follow up. Berikan pujian
2. Nilai kemampuan keluarga
3. Menjelaskan cara merawat gangguan citra 2. Menyertakan keluarga saat melatih
tubuh pasien: tidak menambah masalah pasien mengatasi gangguan citra tubuh merawat pasien
pasien, selalu bersikap positif dan memberi melalui aktifitas yang mengarah pada 3. Nilai kemampuan keluarga
semangat 4. Mendiskusikan dengan pembentukan tubuh yang ideal melakukan kontrol/rujukan
keluarga bagian tubuh yang terganggu:fungsi, 3. Diskusikan dengan keluarga cara
KELUARGA struktur dan atau bentuk dan bagian tubuh perawatan di rumah, follow up dan
yang masih sehat kondisi pasien yang perlu dirujuk
5. Menyertakan keluarga saat pasien (penolakan terhadap perubahan diri
melakukan latihan bagian tubuh yang bersifat menetap dan tidak mau terlibat
terganggu dan yang masih sehat dalam perawatan diri) dan cara merujuk
5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien pasien
melakukan latihan bagian tubuh yang
terganggu dan bagian tubuh yang sehat

1. Kaji stresor harga diri rendah situasional 1. Evaluasi harga diri pasien serta 1. Evaluasi harga diri pasien
dan tanda dan gejala kemampuan melakukan kegiatan positif dan kemampuan melakukan
2. Bantu pasien mengenal harga diri rendah: dan manfaatnya. Beri pujian kegiatan yang positif serta
a) Mengidentifikasi dan menguraikan 2. Latih kemampuan kedua manfaatnya dalam
perasaannya. 3. Anjurkan melatih kemampuan pertama,
meningkatkan harga diri. Beri
b) Mengenal penyebab harga diri rendah kedua dstnya
c) Menyadari perilaku akibat harga diri 4. Anjurkan menilai manfaat melakukan pujian
HARGA DIRI rendah kegiatan dalam meningkatkan harga diri. 2. Nilai kemampuan pasien
3 RENDAH PASIEN d) Mengevaluasi positif diri yang lalu melakukan kemampuan positif
SITUASIONAL 3. Bantu pasien mengidentifikasi potensi dan 3. Nilai harga diri pasien
keterbatasan yang dimiliki saat ini
4. Diskusikan aspek
positif/potensi/kemampuan diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan
5. Latih satu kemampuan positif yang
dimiliki
6. Latih kemampuan positif yang lain

3
Tekankan bahwa kegiatan melakukan
kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harga diri positif

Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,


obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
Latih cara mengontrol halusinasi dg
menghardik
Masukan pada jadual kegiatan untuk
latihan menghardik

4
Matriks Diagnosa Gangguan

NO DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN


1 2 3 4 5 S.D 12
1. Identifikasi penyebab isolasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi
sosial: siapa yang serumah, berkenalan (berapa orang). berkenalan (berapa orang) & berkenalan, bicara saat kegiatan latihan
siapa yang dekat, yang tidak Beri pujian bicara saat melakukan dua melakukan empat kegiatan berkenalan,
dekat, dan apa sebabnya 2. Latih cara berbicara saat kegiatan harian. Beri pujian harian. Beri pujian berbicara saat
2. Keuntungan punya teman dan melakukan kegiatan harian 2. Latih cara berbicara saat 2. Latih cara bicara sosial: melakukan
bercakap-cakap (latih 2 kegiatan) melakukan kegiatan harian (2 meminta sesuatu, menjawab kegiatan harian
3. Kerugian tidak punya teman 3. Masukkan pada jadual kegiatan baru) pertanyan dan sosialisasi.
dan tidak bercakap-cakap kegiatan untuk latihan 3. Masukkan pada jadual 3. Masukkan pada jadual Beri pujian
PASIEN 4. Latih cara berkenalan dengan berkenalan 2- 3 orang kegiatan untuk latihan kegiatan untuk latihan 2. Latih
pasien dan perawat atau tamu pasien, perawat dan tamu, berkenalan 4-5 orang, berkenalan >5 orang, orang kegiatan harian
5. Masukan pada jadual kegiatan berbicara saat melakukan berbicara saat melakukan 4 baru, berbicara saat 3. Nilai
untuk latihan berkenalan kegiatan harian kegiatan harian melakukan kegiatan harian kemampuan
dan sosialisasi yang telah
mandiri
1 ISOLASI 4. Nilai apakah
SOSIAL isolasi sosial
teratasi
Diskusikanmasalahygdirasakandalammerawatpasien
Jelaskanpengertian, tanda&gejala, dan proses terjadinyaisolasisosial (gunakan booklet)
Jelaskancaramerawatisolasisosial
Latihduacaramerawatberkenalan, berbicarasaatmelakukankegiatanharian
Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan, sholat bersama) di rumah
Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian.

Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk.


Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual kegiatan dan memberikan pujian.
. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM

2 DEFISIT PASIEN 1. Identifikasimasalahperawatandi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi
PERAWATAN ri: kebersihandiri, berdandan, kebersihan diri. Beri pujian kebersihan diri dan berdandan. kebersihan diri, berdandan, kegiatan latihan

5
DIRI makan/minum, BAB/BAK 2. Jelaskan cara dan alat Beri pujian makan & minum. Beri perawatan diri:
2. Jelaskanpentingnyakebersihand untuk berdandan 2. Jelaskan cara dan alat pujian kebersihan diri,
iri 3. Latih cara berdandan makan dan minum 2. Jelaskan cara BAB dan berdandan,
3. Jalaskancaradanalatkebersihan setelah kebersihan diri: 3. Latih cara makan dan BAK yang baik makan &
diri sisiran, rias muka untuk minum yang baik 3. Latih BAB dan BAK minum, BAB &
4. Latihcaramenjagakebersihandir perempuan; sisiran, 4. Masukkan pada jadual yang baik BAK. Beri
i: mandidangantipakaian, cukuran untuk pria kegiatan untuk latihan 4. Masukkan pada jadual pujian
sikatgigi, cucirambut, potong 4. Masukkan pada jadual kebersihan diri, berdandan dan kegiatan untuk latihan 2. Latih
kuku kegiatan untuk kebersihan makan & minum yang baik kebersihan diri, berdandan, kegiatan harian
5. Masukanpadajadualkegiatanunt diri dan berdandan makan & minum dan 3. Nilai
uklatihanmandi, sikatgigi (2 BAB&BAK kemampuan
kali per hari), cucirambut (2 yang telah
kali per minggu), potong kuku mandiri
(satu kali per minggu) 4. Nilai apakah
perawatan diri
telah baik
Diskusikanmasalahygdirasakandalammerawatpasien
Jelaskanpengertian, tanda&gejala, dan proses terjadinyadefisitperawatandiri (gunakan booklet)
Jelaskancaramerawatdefisitperawatandiri
Latihduacaramerawat : kebersihandiridanberdandan
Anjurkanmembantupasiensesuaijadualdanmemberikanpujian.
KELUARGA 6. Latih dua (yang lain) cara merawat : Makan & minum, BAB & BAK
7. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
8. Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan dan makan & minum pasien.
9. . Bimbing keluarga merawat BAB dan BAK pasien
10. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan.
11. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM
1. Identifikasihalusinasi: isi, 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi
frekuensi, waktuterjadi, menghardik. Beri pujian menghardik & obat. Beri menghardik & obat & kegiatan latihan
situasipencetus, perasaan, 2. Latih cara mengontrol pujian bercakap-cakap. Beri pujian menghardik &
respon halusinasi dengan obat 2. Latih cara mengontrol 2. Latih cara mengontrol obat &
2. Jelaskancaramengontrolhalusin (jelaskan 6 benar: jenis, halusinasi dg bercakap-cakap halusinasi dg melakukan bercakap-cakap
3 HALUSINASI PASIEN asi: hardik, obat, bercakap- guna, dosis, frekuensi, saat terjadi halusinasi kegiatan harian (mulai 2 & kegiatan
cakap, melakukankegiatan cara, kontinuitas minum 3. Masukkan pada jadual kegiatan) harian. Beri
3. Latihcaramengontrolhalusinasi obat) kegiatan untuk latihan 3. Masukkan pada jadual pujian
dg menghardik 3. Masukkan pada jadual menghardik, minum obat dan kegiatan untuk latihan 2. Latih
4. Masukanpadajadualkegiatanunt kegiatan untuk latihan bercakap-cakap menghardik, minum obat, kegiatan harian
uklatihanmenghardik menghardik dan minum bercakap-cakap dan kegiatan 3. Nilai

6
obat harian kemampuan
yang telah
mandiri
4. Nilai apakah
halusinasi
terkontrol
Diskusikanmasalahygdirasakandalammerawatpasien
Jelaskanpengertian, tanda&gejala, dan proses terjadinyahalusinasi (gunakan booklet)
Jelaskancaramerawathalusinasi
Latihcaramerawathalusinasi: hardik
Anjurkanmembantupasiensesuaijadualdanmemberipujian.
Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
Latih cara memberikan/ membimbing minum obat

Jelaskan 6 benar cara memberikan obat


Latih cara memberikan/ membimbing minum obat.
Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi
Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien terutama saat halusinasi.
Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan.
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM

1. Identifikasipenyebab, 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi
tanda&gejala, PK yang dilakukan, latihan fisik. Beri pujian fisik & obat. Beri pujian fisik & obat & verbal. Beri kegiatan latihan
akibat PK 2. Latih cara mengontrol 2. Latih cara mengontrol PK pujian fisik1,2 & obat
2. Jelaskancaramengontrol PK: PK dengan obat (jelaskan secara verbal (3 cara, yaitu: 2. Latih cara mengontrol & verbal &
fisik, obat, verbal, spiritual 6 benar: jenis, guna, dosis, mengungkapkan, meminta, spiritual (2 kegiatan) spiritual. Beri
4 RISIKO PK PASIEN 3. Latihancaramengontrol PK frekuensi, cara, kontinuitas menolak dengan benar) 3. Masukkan pada jadual pujian
secarafisik: minum obat) 3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, 2. Nilai
tariknafasdalamdanpukulkasurdan 3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan kemampuan
bantal kegiatan untuk latihan fisik minum obat dan verbal spiritual yang telah
4. dan minum obat mandiri
Masukanpadajadualkegiatanuntukl 3. Nilai apakah
atihanfisik PK terkontrol

7
Diskusikanmasalahygdirasakandalammerawatpasien
Jelaskanpengertian, tanda&gejala, dan proses terjadinya PK (gunakan booklet)
Jelaskancaramerawat PK
Latihsatucaramerawat PK denganmelakukankegiatanfisik: tariknafasdalamdanpukulkasurdanbantal
Anjurkanmembantupasiensesuaijadualdanmemberipujian
KELUARGA 6. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
7. Latih cara memberikan/membimbing minum obat .
8. . Latih cara membimbing: cara bicara yang baik
9. Latih cara membimbing kegiatan spiritual.
10. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan.
11. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
12. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM

1. Identifikasikemampuanmelakuk 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan pertama 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi


ankegiatandanaspekpositifpasie pertama yang telah dilatih dan kedua yang telah dilatih pertama, kedua, dan ketiga kegiatan latihan
n (buatdaftarkegiatan) dan berikan pujian dan berikan pujian yang telah dilatih dan dan berikan
2. Bantu pasienmenilaikegiatan 2. Bantu pasien memilih 2. Bantu pasien memilih berikan pujian pujian.
yang dapatdilakukansaatini kegiatan kedua yang akan kegiatan ketiga yang akan 2. Bantu pasien memilih 2. Latih
(pilihdaridaftarkegiatan) : dilatih dilatih kegiatan keempat yang akan kegiatan
buatdaftarkegiatan yang 3. Latih kegiatan kedua 3. Latih kegiatan ketiga (alat dilatih dilanjutkan
dapatdilakukansaatini kedua (alat dan cara) dan cara) 3. Latih kegiatan keempat sampai tak
HARGA DIRI 3. Bantu 4. Masukkan pada jadual 4. Masukkan pada jadual (alat dan cara) terhingga
5 PASIEN pasienmemilihsalahsatukegiatan kegiatan untuk latihan: dua kegiatan untuk latihan: tiga 4. Masukkan pada jadual 3. Nilai
RENDAH
yang kegiatan masing2 dua kali kegiatan, masing-masing dua kegiatan untuk latihan: kemampuan
dapatdilakukansaatiniuntukdilat per hari kali per hari empat kegiatan masing- yang telah
ih masing dua kali per hari mandiri
4. Latihkegiatan yang dipilih 4. Nilai apakah
(alatdancaramelakukannya) harga diri
5. Masukanpadajadualkegiatanunt pasien
uklatihandua kali per hari. meningkat

8
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah (gunakan booklet)
3. Diskusikan kemampuan atau aspek positif pasien yang pernah dimiliki sebelum dan setelah sakit
4. Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama memberikan pujian semua hal yang positif pada pasien
5. Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan pertama yang dipilih pasien: bimbing dan beri pujian.
6. Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang dipilih pasien.
KELUARGA 7. Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
8. Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan keempat yang dipilih
9. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
10. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
11. Nilai kemampuan keluarga mmbimbing pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM

Anda mungkin juga menyukai