AKBAR KURNIAWAN
KEPADA
STEPHEN
SHORE
DAN
DIRI
SENDIRI
DAFTAR ISI
PRAKATA ii
i
PRAKATA
Fotografi dan puisi adalah sahabat sejati. Tak jarang
kita temukan ragam antologi puisi yang disematkan
foto-foto hitam putih sebagai sandingannya.
Kebetulan saya amat mengagumi Stephen Shore,
selaku fotografer atas karya-karya yang hendak
kalian tengoki ini. Jujur saja foto-foto Shore
sangatlah sederhana namun ciamik. Kesan yang
tertinggal selepas memandangi hasil jepretannya itu,
lama membekas di kepala dan tidak kunjung pergi.
Setiap kali melihat foto-foto Shore, saya seolah
hendak diceritakan bagaimana kejadian aslinya.
Pada
Hutang ialah sengenap beban di saku,
sisa waktu,
dan durasi hidup
(sebelum jatuh tempo
Sebuah
bulan depan).
Jalan
Hari ini saham turun
sedang tensi darah tuan besar naik.
Tidak ada koin selain datang makian.
Sekarang
pukul tujuh sebelum masuk ruang rapat.
Mobil-mobil tengah bergegas
dan enggan menengoki spion.
Barang tertinggal adalah ancaman:
borgol yang mengunci kepalamu
kepada rumah, sofa yang empuk
atau meja makan dan keluarga.
Tidak ada rambu putar balik.
Dari blok ke blok
cuma lampu lalu lintas.
Pertanda jalan, berhenti, dan hati-hati.
2
T
A
L
K
3
Ikut Ayah ke Kota
I II
Pada hari minggu Aku ikut saja kemana badan ayah membawa.
ku turut ayah ke kota. Ia begitu gesit menyalip orang-orang.
Musuh-musuh diriku.
5
BAR-
ANG-
KALI
Sekadar menghentikan kemurungan-kemurungan
aku memadamkan kamera dalam diriku.
6
A R A H
I N G I N
7
Saat kau bertanya padaku tentang kampung halaman, hanya ada kemelut
dan perang melawan lupa dalam diriku. Suara ibu dan hentakan kaki kawan
masa kecil terus memanggil. Gedung-gedung kota telah menjauhkanku dari
pulang. Foto lawas dalam dompet sudah begitu kuning. Wajah yang kabur di
dalamnya, telah menjelma turis asing.
Aku enggan menyimpan album masa kecilku, demi menjadi dewasa. Andai
menjadi anak kecil adalah cita-cita dan pekerjaan. Aku ingin datang tepat
waktu setiap paginya. Rajin membuat laporan tiap kali aku terjatuh dan
tidak sanggup berdiri. Tekun tertawa. Berani bersedih. Uang sekadar kertas
bergambar. Tidak ada tagihan, kecuali saat belajar mengeja.
Tidak ada pulang bagi orang dewasa. Mereka telah mengubur diri sendiri
jauh sebelum datang hari ini. Genap 20 tahun, tidak ada yang mampu
mengembalikan anak kecil dalam diriku.
8
9
BERITA KEMATIAN
KEMATIAN
Sebelum datang kematian,
samar-samar aku melihat
ingatan menerjang bak kilatan tak berhenti.
Cahaya yang lantas bercabang
dan membentuk sosok diriku.
Seperti cermin dan bayangan.
Aku merabai segala
namun segala berlubang,
menolak tersentuh.
10
Kepada para kekasih.
Sungguh adakah bukit
yang melebihi landai
alis kalian?
Kekasih
Orang-orang
berkumpul di taman.
Berpasang-pasangan
semata untuk mengukur
orang
panjang alis masing-masing.
Memetakan tempat yang bagus
untuk membangun
sebuah pondok kecil nan gemas
-orang
dengan pohon mapel di halaman.
Bila musim gugur tiba
barangkali rontok daun-daun
mampu membungkus
berdua dari kalian
menjadikannya selimut
bagi beku musim mendatang.
12
MENANGKAP RUPA KEKASIH
MENANGKAP RUPA KEKASIH
MENANGKAP RUPA KEKASIH
2 Mata
1 Hidung
Dan sebungkus
(Ciuman, kangen,
perang,
percakapan
teh hangat,
pulang, ucapan
selamat,
kepergian, dan
lain-lain, dan
lain-lain).
13
14
(Tidak Berjudul)
15
16
halte bus
PUISI
dengan pertemuan,
bandara
dengan selamat tinggal,
DALAM museum
dengan kesepian,
ALBUM
perpustakaan
dengan bahasa yang enggan selesai,
pejalan kaki
SHORE
dengan ketergesaan,
etalase toko
dengan bayangan orang-orang,
18
Ak/
Semarang
Apr 2020
19
New York 24/7
New York 24/7
New York 24/7
New York 24/7