Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

LIM

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

“Praktikum Keperawatan Keluarga”

Disusun Oleh :

Kelompok A2

Hamelda Fajri Weirpa (1811311016)

Mimi Srima Anisa (1811311020)

Rini Agustina Susanti (1811311022)

Nurul Dina Fadhilah (1811311024)

Nur Aida Aini (1811311026)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

i
i
DAFTAR ISI

Cover

Daftar isi....................................................................................................................i

Data Umum...............................................................................................................1

Pola Komunikasi......................................................................................................6

Struktur Kekuasaan.................................................................................................13

Struktur Peran.........................................................................................................21

Nilai Keluarga...........................................................................................................26

Fungsi Afektif...........................................................................................................29

Fungsional Sosialisasi...............................................................................................34

Fungsi Perawatan Kesehatan Komunitas..............................................................39

Stress, Koping, Dan Adaptasi Keluarga................................................................50

Analisa Data dan Diagnosa Film…………………………………………………54

Analisa Data dan Diagnosa Fungsi Perawatan Kesehatan……………………..69

i
DATA UMUM

Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam bagian ini.
1. Nama Keluarga :Tn.Lim
2. Alamat dan Telepon :-
3. Komposisi Keluarga : keluarga dengan single parent( ayah ) dengan 1 orang anak
laki - laki

N Nama J Hub Um Pendi Status Imunisasi Ke


B Polio DPT Campak Lain
o K dg ur dikan t
C nya
KK
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
G
1 Ayahn - Oran - - - - - - - - - - - - - - -
ya g tua
chengc
ai
chengc Anak 15 sekola - - - - - - - - - - - - -
2 ai - kand tah h
ung un

Genogram
Simbol-simbol yang bisa digunakan :

Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai Cerai Anak angkat Aborsi Kembar

Keterangan:
Tinggal dalam 1 rumah

1
Genogram Keluarga:

4. Tipe bentuk keluarga :


Keluarga single parent, dimana hanya ada pihak laki-laki sebagai orang tua, dan 1 orang
anak laki-laki.

5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi): Dalam


menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan untuk menentukan
kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya akulturasi.
5.1. Peryataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik
(identifikasi diri)?:
5.2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga berbicara
bahasa Inggris?:
5.3. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke berapa anggota
keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status imigrasi mereka) dan alasan
keluarga berimigrasi?:
5.4. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?:
5.5. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik bersifat
homogen)?:
5.6. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau pendidikan (apakah
aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan keluarga)?:
5.7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?:

2
5.8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?:
5.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”?:
5.10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga (apakah
porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?:
5.11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga. Apakah keluarga
mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik keperawatan kesehatan
tradisional, atau memilikik kepercayaan tradisional dalam isu keperawatan?:

5.1. Sang ayah mengetakan dirinya lahir di lingkungan yang keras, tidak ada
yang memperhatikannya, dan tidak pandai dalam menunjukan kasih sayang.
5.2. Bahasa yang dingunakan adalah bahasa china, sang anak dapat
berbahasa inggris, sedangkan sang sayah hanya bisa berbahasa china.
5.3. Negara asal china.
5.4. Sang ayah memiliki teman perempuan yang berproesi sebagai pedagang.
Dan chengcai mempunyai teman dekat bernama Tom, yang merupakan teman
sekalas nya saat di sekolah. Chengcai juga bergaul dengan anak-anak yang tidak
menempuh pendidikan sekolah.
5.5. Lingkung tempat tinggal berada dilingkungan etnik china.
5.6. Terdapat aktiitas agama dan dalam keluarga ( dibuktikan dengan adanya
penyelenggaraan acara pemakaman sang ayah diakhir film), keluarga tidak
menunjukan melakukan kegiatan rekreasi. Sang ayah mementingkan pendidikan
anaknya dengan berusaha memasukan anaknya kembali ke sekolah.
5.7. Tampak keluarga berpakaian modern, celana dengan kemeja atau kaos.
5.8. Tidak diketahui
5.9. Peran dan struktur kekuasaan keluarga yang dingunakan adalah
tradisional dimana orang tua sebagai pemimpin dan anak sebagai anggotanya.
5.10.………………………………………………………………………………
5.11. Keluarag terlihat menggunakan praktek kesehatan dengan dibuktikan ketika
sang ayah sakit, keluarag membawanya ke instansi kesehatan medis.

6. Identifikasi Religius
6.1. Apa agama keluarga?:
6.2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik religius mereka?:

3
6.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi
keagamaan lainnya?:
6.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?:
6.5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan keluarga?:

6.1. Tidak diketahui


6.2. Tidak diketahui
6.3. Tidak diketahui
6.4. Terlihat chengcai terlibat praktek keagamaan yaitu proses
pemakaman sang ayah.
6.5. Tidak diketahui

7. Status Kelas Sosial


7.1. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di atas:
7.2. Status Ekonomi:
7.3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?:
7.4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian, apa saja
(dari mana)?:
7.5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaiman cara keluarga
melihat diri mereka sendiri dalam mengelola keuangan?:

7.1. Tidak diketahui


7.2. keluarga kurang mampu.
7.3. Sang ayah memiliki peran sebagai pencari nakah
7.4. Tidak diketahui
7.5. Keluarga melihat keuangan mereka tidak memadai, ( dibuktikan ketika
sang ayah menawar tas dengan harga rendah.)
7.6. Tidak diketahui

8. Mobilitas Kelas Sosial:


Tidak diketahui

4
9. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga
9.1 Tahap perkembangan keluarga saat ini:
9.2 Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini:
9.3 Riwahat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan
(perceraian, kematian, kehilangan, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga
(gunakan komposisi keluarga untuk mengumpulkan data ini):
9.4 Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan masa silam
dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua mereka:

9.1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga remaja


9.2. Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap perkembangan
keluarga remaja. Tahap perkembangan pada keluaraga chengcai ini tidak terlalu
berjalan baik, hal ini dibuktikan dengan :
a. Tidak ada kebebasan chengcai untuk menjalurkan bakatnya di bidang seni
beladiri
b. Keluarga chengcao tidak bisa mempertahankan hubungan yang harmonis
antara chengcai dan ayahnya, dimana mereka sering bertengkar bahkan
terdapat kekerasan fisik
c. Komunikasi yang tidak terjalin baik.
9.3. Keluarga adalah keluarga single parent, dimana sang ibu sudah meninggal
dunia. Sang ayah adalah mantan narapidana, dengan cacat dibagian kaki
kanannya. Keluarga memiliki 1 orang anak laki – laki usia 15 tahunyang pernah
dikeluarkan dari sekolah karena memukul guru.sang anak memiliki minat
terhadap seni bela diri kungfu. Dan saat ini menjadi atlet bela diri.
9.4. Sang ayah mengatakan dia terlahir di lingkungan yang keras, tidak ada
yang memperhatikan dirinya sehingga sang ayah tidak pandai dalam
mengepresikan rasa kasih sayang terhadap anaknya chengcai.

POLA KOMUNIKASI

1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian hubungan dari


keluarga, seberapa sering komunikasi fungsional dan disfungsional digunakan?

5
Buat dalam bentuk diagram atau berikan contoh pola yang berulang. Seberapa tegas dan
jelas anggota keluarga mengutarakan kebutuhan dan perasaan mereka?
Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam
berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik terhadap
umpan balik atau biasanya mereka menghalangi umpan balik dan eksplorasi terhadap isu?
Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang bersifat menghakimi saat
berinteraksi?
Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang bersifat menyerang?
Seberapa sering diskualifikasi digunakan?

 Dalam keluarga terlihat komunikasi fungsional jarang digunakan, ayah chengcai


dan chengcai jarang mengutarakan isi hati mereka secara penuh dan jelas antara
satu sama lain, rasa saling menghormati dan membuka diri antara keluarga pun
jarang. Dalam keluarga tampak lebih sering komunikasi disfungsional digunakan
yaitu terlihat ayah chengcai tidak mau mendukung bakat anaknya dan hanya keras
berpegang pada pendapatnya sendiri, serta terlihat dalam keluarga tidak ada upaya
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
 Ayah chengcai dan chengcai tidak memperoleh dan memberikan respons dengan
baik terhadap isu yang ada dalam lingkungan keluarga mereka.
 Ayah chengcai dan chengcai tidak begitu baik saat mereka melakukan
komunikasi, disini tidak ada yang menjadi pendengar yang baik, komunikasi yang
dilakukan hanya penuh dengan emosi tidak terjalinnya komunikasi fungsional
yang baik antara ayah chengchai dan chengcai.
 Anggota keluarga tidak begitu mementingkan validasi dari orang lain
 Saat berinteraksi, ayah chengcai dan chengcai selalu menngunakan pernyataan
yang bersifat menghakimi satu sama lain, bahkan ayah chengcai selalu memukuli
chengcai saat ia kecewa dengan chengcai.
 Iyaa, anggota keluarga lebih sering berinteraksi dengan suatu sikap yang bersifat
menyerang antara ayah dan anak

6
2. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam keluarga dan subsistem
keluarga?
Seberapa sering pesan emosional disampaikan?
Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga?
Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau keduanya?

 Pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan dalam keluarga selalu dalam bentuk


paksaan dan kekerasan. Ayah chengcai selalu memukuli chengcai apabila
perlakukan chengcai tidak sesuai dengan harapannya.
 Pesan emosional nyaris hampir setiap berinteraksi selalu disampaikan oleh anggota
keluarga
 Jenis-jenis emosi yang disampaikan dalam subsistem keluarga yaitu emosi sedih,
emosi takut, emosi marah dan emosi terkejut.
 Emosi yang disampaikan selalu bersifat negatif antara orang tua dan anak.

3. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam, jaringan


komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?
Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?
Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?
Apakah ada perantara?
Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota?

 Frekuensi komunikasi yang terjadi dalam keluarga sering, tetapi kualitas


komunikasi tidak begitu baik karena setiap kali komunikasi terjadi pasti disertai
dengan emosi marah dan kekerasan.
 Ayah chengcai yang berbicara kepada chengcai selalu dengan nada yang tinggi
disertai dengan kekerasan/ leih sering memukuli chengcai, ini terjadi mulai dari
chengcai kecil hingga dewasa
 Adapun pola komunikasi yang digunakan yaitu Pola komunikasi primer yang
artinya suatu proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini
terbagi menjadi dua lambang yaitu lambang verbal dan lambang non verbal

7
 Tidak ada perantara yang digunakan dalam proses komunikasi
 Pesan yang disampaikan tidak sesuai dengan usia perkembangan anggota, karena
ayah chengcai selalu menyampaikan pesan disertai dengan rasa amarahnya tanpa
memperhatikan perasaan chengcai

4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan konteks dan
instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal).
Jika tidak, siapa yng menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?
Tidak, karena pada saat komunikasi berlangsung, pesan yang disampaikan ayah chengcai
baik verbal maupun nonverbal selalu disertai emosi negative dan bahkan kekerasan yaitu
dengan memukuli chengcai ketika harapannya tidak sesuai dengan kenyataan.

5. Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?


1. Sindrom mengabaikan diri.
Ayah chengcai tidak mendengar pendapat chengcai dan tetap berpegang kepada
pendapatnya sendiri sehingga disini terjadi proses komunikasi disfungsional
2. Ketidakmampuan berfokus pada satu isu.
Dalam hal ini, anggota keluarga hanya membahas masalah yang satu dengan
masalah yang lain dan tidak ada upaya untuk menyelesaikan.
3. Area komunikasi tertutup.
Ayah chengcai dan chengcai sering memperlihatkan area komunikasi yang lebih
tertutup. Terdapat aturan yang melarang untuk membahas suatu topik yang tidak
disetujui dalam keluarga, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi
kesejahteraan dan fungsi keluarga yang adekuat?
Komunikasi antara ayah chengcai dan chengcai tidak pernah berjalan secara fungsional
karena selalu disertai dengan emosi dan kekerasan yang dilakukan oleh ayah chengcai
kepada chengcai. Ayah chengcai yang selalu menghakimi tanpa menanyakan pendapat
chengcai , apa yang dirasakan oleh chengcai, dan tidak pernah memberikan dukungan
atas sesuatu yang dilakukan oleh chengcai contohnya bakat bela diri yang dimiliki oleh
chengcai. Terlihat chengcai tidak memperoleh saran,nasihat ataupun masukan dari

8
ayahnya.

7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi keluarga:


 Konteks/situasi
 Tahap siklus kehidupan keluarga.
 Latar belakang kebudayaan keluarga.
 Perbedaan gender di dalam keluarga.
 Bentuk keluarga.
 Status sosioekonomi keluarga.
 Minibudaya keluarga yang unik.
 Konteks atau situasi mempengaruhi pola komunikasi terlihat dari frekuensi
komunikasi yang dilakukan antara orang tua dengan anak. Ayah dan anak tidak
terlalu sering berkomunikasi satu sama lain, disamping itu ayah selalu bersikeras
dengan pendapatnya sendiri dibandingkan dengan mendengarkan anaknya.
 Tahap siklus kehidupan keluarga mempengaruhi pola komunikasi tergantung dari
bagaimana komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga, dalam video terlihat
ayah dan anak tidak menjalin komunikasi yang fungsional karena komunikasi
selalu disertai dengan amarah.
 Dalam film tidak terlihat bagaimana latar belakang kebudayaan di keluarga
 Perbedaan gender didalam keluarga tidak ada, karena anggota keluarga hanya
ayah yang single parent dengan anak laki-lakinya.
 Bentuk keluarga mempengaruhi pola komunikasi dalam keluarga tersebut, karena
keluarga tersebut merupakan keluarga single parent, oleh karena itu ayah harus
berperan sebagai seorang ayah sekaligus seorang ibu
 Status sosioekonomi keluarga juga mempengaruhi pola komunikasi keluarga,
karen terlihat ayah chengcai yang susah mencari uang sehingga jika perlakuan
anaknya tidak sesuai dengan harapannya, ia selalu marah dan memukuli chengcai
 Mini budaya keluarga yang unik tidak mempengaruhi pola komunikasi keluarga
yang ada dalam film tersebut.

9
10
STRUKTUR KEKUASAAN

1. Hasil akhir Kekuasaan


1.1 Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata terakhir” atau
“siapa yang menang”?
1.2 Seberapa penting keputusan atau isu ini bagi keluarga?
Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:
1.2.1 Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan bagaimana
uang digunakan?
1.2.2 Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang atau
siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
1.2.3 Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat tinggal?
1.2.4 Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?

Ayah chengchai lebih mendominasi untuk membuat keputusan dalam hidup


chengcai dengan melarang chengcai berlatih bela diri.Keputusan yang diambil ayah
chengcai sangat penting mengingat bela diri adalah minat yang disukai chengcai. Dalam
hal Keuangan ayahnya chengcai lah yang mengatur.
Selain, mendominasi keputusan, ayah chengcai lah yang memutuskan apa yang
haarus dilakukan chengcai seperti disaat waktu luang, ayahnya chengcai ingin anaknya
belajar bukan berlatih bela diri.

2. Proses Pengambilan Keputusan


2.1 Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan di dalam
keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis., konsesus:
akomodasi/tawar-menawar; kompromi/paksaan; de facto)?
2.2 Dengan kata lain, bagaimana cara keluarga membuat keputusan?

2.1 Dalam pengambilan keputusan dalam keluarga ini menggunakan teknik paksaan
dan kekerasan, dimana dibuktikan dengan ayahnya chengcai yang melakukan
kekerasan dan memarahi chengcai yang ingin berlatih bela diri. Selain itu, ketika
chengcai dikeluarkan dari sekolah, ayahnya memukulinya agar chengcai menuruti
perkataan ayahnya untuk belajar.

13
2.2 Cara keluarga membuat keputusan adalah dengan paksaan.

3. Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah


kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan “tak-berdaya”;
kekuasan referen; kekuasan ahli atau sumber; kekuasaan penghargaan; kekuasaan
memaksa; kekuasaan informasional (langsung atau tidak langsung; kekuasaan efektif:
dan kekuasaan manajemen ketegangan.
3.1 Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?

3.1 Anggota keluarga chengcai membuat keputusan Atas dasar kekuasaan memaksa.
dibuktikan dengan ayahnya chengcai yang melakukan kekerasan dan memarahi
chengcai yang ingin berlatih bela diri. Selain itu, ketika chengcai dikeluarkan dari
sekolah, ayahnya memukulinya agar chengcai menuruti perkataan ayahnya untuk
belajar.

4. Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga


4.1 Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat pengkaji
meninterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan kekuasaan keluarga dapat
dikaji.
4.1.1 Hierarki kekuatan keluarga.
4.1.2 Tipe bentuk keluarga.
4.1.3 Pembentukan koalisi.
4.1.4 Jaringan komunikasi keluarga.
4.1.5 Perbedaan gender.
4.1.6 Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga.
4.1.7 Faktor kebudayaan dan interpersonal.
4.1.8 Kelas sosial.

4.1.1 Hierarki kekuatan keluarga. Ayahnya chengcai mempunyai kekuasaan yang


lebih besar dari pada chengcai. Dibuktikan dengan ayah chengcai yang
membuat keputusan dengan paksa kepada chengcai dengan melarang
chengcai berlatih bela diri dan memaksakan chengcai untuk belajar.
4.1.2 Tipe bentuk keluarga : keluarga single parent
4.1.3 Pembentukan koalisi : tidak ada kerja sama yang ditunjukan oleh ayah

14
hengcai dan chengcai.
4.1.4 Jaringan komunikasi keluarga : komunikasi chengcai dan ayahnya tidak
berjalan dengan baik dibuktikan dengan ayah hengcai berbicara dengan nada
tinggi, disertai kekerasan, dan chengcai juga tidak terlalu mengapresiasi
komunikasi yang coba dilakukan ayahnya ketika memberikan tas untuk
chengcai
4.1.5 Perbedaan gender : tidak ada
4.1.6 Terdapat perbedaan usia antara chengcai dan ayahnya.
4.1.7 Ayah chengcai mengatakan dia terbiasa hidup di lingkungan yang keras
sehingga tidak pandai menunjukan kasih sayang. Dan menolak ketika
diberitahu bahwa chengcai berbakat di bidang bela diri.
4.1.8 Tidak diketahui.

5. Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga


5.1 Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat kesimpulan
mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk keluarga dominansi
isntri atau suami, anak, nenek, dll; egalitarian-sinkratik atau otonomi; tanpa pemimpin
atau kaotik (kacau)! Kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan sebagai suatu
presentasi visual analisis Anda.

Keluarga chengcai termasuk pada keluarga dominasi. Dimana ayah chengcai


mendominasi keputusan, tanpa ada kerja sama dengan ibu chengcai yang sudah tidak
ada dan keinginan chengcai untuk menekuni minat bela dirinya.

6. Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominasi ditemukan, siapa yang dominan?


Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan yang terbuka
dan luas sering kali mengaburkan (tanyakan kedua pasangan dan anak-anak jika
mungkin), di bawah ini diberikan beberapa contoh.
6.1 Siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat keputusan tentang isu yang
penting?
6.2 Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-dasar kekuasaan)?
6.3 Siapa yang mengatur keluarga?
6.4 Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?

15
6.5 Siapa yang bisa menang jika ada ketidaksepakatan?
6.6 Pendapat siapa yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?
6.7 Apakah anggota keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa yang
membuat keputusan tersebut (y.i., struktur kekuasaan saat ini)?

Terlihat dari film pada keluarga chengcai yang berbicara terakhir,yang


menugaskan, yang memenangkan argumen, serta pendapat yang paling dingunakan
adalah ayahnya chengcai. Dalam film nampak chengcailah yang ditugaskan agar
menuruti apa yang diinginkan ayahnya. Sehingga dapat terlihat bahwa yang menjadi
pengatur keluarga adalah ayahnya chengcai.

16
STRUKTUR PERAN

1. Struktur Peran Formal


1.1 Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota keluarga? Uraikan
bagaimana anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.
1.2 Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota keluarga?
Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau konflik peran?
1.3 Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat mereka?
1.4 Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?

1.1 dalam video tampak bahwa ayahnya sudah menjalankan peran formal yaitu sebagi
pencari nafkah, kepala keluarga dan sebagai pelindung bagi chengcai. Namun, cara
ayahnya mengungkapkan perasaan kasih sayangnya tidak seperti orangtua layaknya.
1.2 peran ini tidak dapat diterima dan tidak konsisten dengan harapan chengcai. Chengcai
merasa bahwa ayahnya terlalu keras kepadanya sehingga membuat chencai membenci
ayahnya.
1.3 Tidak adanya kompeten yang dirasakan chengcai dalam video tersebut.
1.4 Terdapat fleksibilitas dalam peran yaitu ayah chengcai berperan sebagai ayah
sekaligus ibu

2. Struktur Peran Informal


2.1 Peran informal atau peran samar apa yang terdapat di keluarga? Siapa yang
menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut dijalankan? Apakah
anggota keluarga secara samar menjalankan peran yang berbeda dari posisi mereka
yang dituntut keluarga untuk mereka mainkan?
2.2 Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran samar atau
informal?
2.3 Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota keluarga
dalam jangka waktu yang lama?
2.4 Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?

2.1 tidak terdapat peran informal atau peran samar dalam keluarga.
2.2 tujuan peran informal atau peran samar adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
emosional individu atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga. Namun, tujuan ini
tidak terdapat dalam keluarga ini
2.3 ada, karena ayahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan emosional yang dirasakan oleh
chengcai.
2.4 setelah menjalankan peran disfungsional, ayahnya chengcai merasa bersalah namun
tetap tidak dapat ayahnya kendalikan

3. Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)


3.1 Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota keluarga dalam
kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang
pertumbuhan , pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi?
3.2 Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dalam
peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan pernikahan, sperti apakah
mereka itu?

21
3.3 Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang menjalankan peran
ini di dalam generasi yang sebelumnya?

3.1 ayahnya, namun ayahnya tidak memberikan model peran yang baik kepada ananknya.
Ayahnya berperan sebagai seseorang yang keras karena latar belakangnya yang kurang
baik.
3.2 tidak ada dijelaskan dalam cerita karena single parent
3.3 tidak ada dijelaskan dalam cerita

4. Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran


4.1 Pengeruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang kelas sosial memengaruhi struktur
peran informal dan formal di dalam keluarga?
4.2 Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga dipengaruhi oleh latar
belakang keluarga agama dan etnik?
4.3 Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah perilaku peran anggota
keluarga saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?
4.4 Peristiwa situasional: Perubahan dalam siklus kesehatan anggota keluarga. Bagaimana
masalah kesehatan memengaruhi peran keluarga? Realokasi peran/tugas apa yang
telah dilakukan? Bagaimana anggota keluarga yang telah menerima pern-peran baru
menyesuaikan diri? Apakah ada bukti tentang stres atau konflik akibat peran?
Bagaimana anggota keluarga dengan masalah kesehatan bereaksi terhadap perubahan
atau hilangnya peran?

a. Kelas social didalam cerita mempengarahui terhadap keluarga mereka karena


menunjukan kepedulian bagaimana seharusnya menjadi peran keluarga yang baik
b. Dalam keluarga chengcai tidak ada dijelaskan terkait kebudayaan agama dan etnik
c. Dalam video dijelaskan bahwa chengcai sudah tumbuh sesuai dengan tahap
perkembangannya namun chengcai menjadi nakal dikarenakan ayahnya membatasi
dan tidak mendukung keinginan chengcai
d. Berdasarkan fisik chengcai memang tidak ada masalah pada fisik chengcai, namun
ada masalah psikis yang dirasakan oleh chengcai. Chengcai merasa tertekan karena
ayahnya melakukan kekerasan kepadanya, sehingga membuat psikis chengcai
terganggu. Bukti tentang stres atau konflik akibat peran yaitu, chengcai
melampiaskan kekesalannya dengan bergaul bersama anak geng yang nakal.

22
NILAI KELUARGA

1. Penggunaan metode “perbandingan” dan “membedakan” memberikan kesan (dengan nilai


dari kebudayaan yang dominan dan kelompok rujukan keluarga-kelompok etnik yang
diidentifikasi mereka-atau keduanya).
Produktivitas/Pencapaian Individu.
Individualisme
Meterialisme/etika konsumsi
Etika kerja
Pendidikan
Persamaan
Kemajuan dan penugasan lingkungan.
Orientasi masa depan
Efisiensi, keteraturan, dan kepraktisan
Rasionalitas
Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan

 Produktivitas/ Pencapaian Individu


Ayah lebih mementingkan anaknya berprestasi dalam akademik dibandingkan
dengan passion atau hobi si anak
 Individualisme
Si anak memiliki keinginan dan bakat tersendiri dalam bidang bela diri tetapi
ayahnya tidak menyetujui keinginan anaknya dikarenakan ayahnya cacat karna
bela diri oleh karena itu ayahnya tidak ingin anaknya seperti dia. Anak tidak tahu
bahwa ayahnya sangat menyayanginya sehingga dia berfikiran bahwa ayahnya
hanya memikirkan dirinya sendiri jadi si anak juga lebih memikirkan ego nya
sendiri
 Meterialisme/etika konsumsi
Anak beranggapan ayah nya hanya mementingkan diri sendiri tetapi dibalik itu
ayah membelikan semua kebutuhan anaknya
 Pendidikan : Ayah menilai bahwa yang harus dilakukan anak adalah belajar dan
mendapatkan nilai yang bagus, sementara kegiatan diluar pembelajaran hanyalah
buang-buang waktu dan dia tidak mau anaknya seperti dia saat dewasa

26
2.`Perbedaan dalam Sistem Nilai
2.1 Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan keluarga
dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan dan perawatan/pelayanan
kesehatan serta komunitas yang lebih luas?
2.2 Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing anggota
keluarga?

2.1 Terdapat perbedaan pendapat mengenai cara pendisiplinan anak baik dikeluarga,
sistem pendidikan maupun dikomunitas. Yang pertama untuk mendisiplinkan anak
dilakukan dengan memberikan hukuman fisik dengan harapan bahwa anak akan merasa
jera dan bersalah sehingga tidak berpikir untuk mengulangi kesalahannya lagi, namun
sebagian lainnya menilai hal tersebut justru akan memberikan efek trauma pada anak
yang dihukum ataupun pada anak lain yang ikut menyaksikan. Dan hal tersebut dapat
memperburuk keadaan mental dari anak. Orang tua juga sangat jarang mendukung dan
memberikan pujian dan kata ungkapan sayang kepada anaknya yang mana dalam
komunitas seharusnya peran orang tua adalah selalu memberikan dukungan dan pujian
kepada anaknya terhadap semua pencapaiannya.

2.2 Tidak terjadi kesesuaian nilai antara anggota keluarga sehingga terjadi konflik dalam
keluarga dan komunikasi tidak terjalin dengan baik. Sebagai contoh pada saat dimeja
makan orangtua melihat nilai sang anak yang ternyata sangat rendah dan langsung
memarahi anak tanpa bertanya dahulu dia kenapa dan tidak memberikan motivasi supaya
anaknya menjadi lebih baik itulah yang menjadi konflik.

3. Nilai Keluarga
3.1 Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga? (Urutkan dari nilai
keluarga yang paling penting).
3.2 Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?
3.3 Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?
3.4 Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat akulturasi, perbedaan
generasi, letak geografis (rural, urutan, suburban) keluarga memengaruhi nilai-nilai
keluarga?
3.5 Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga?

27
3.1Pekerjaan, pendidikan, produktivitas, materialisme
3.2 Nilai yang dianut secara disadari yaitu nilai pendidikan, sedangkan nilai yang dianut
secara tidak disadari adalah individualisme yaitu menuntut kepentingan dan kehendak
masing-masing.
3.3 Komunikasi yang terjadi dalam keluarga hanya berjalan satu arah yaitu orangtua
memarahi anak mengenai hal-hal yang dianggapnya tidak sesuai dengan harapan
orangtua dan tidak memberikan anak kesempatan untuk berbicara mengenai apa yang ia
inginkan.
3.4 Latar belakang mempengaruhi nilai-nilai pada keluarga, seperti pada keluarga
changmei ,orangtuanya dibesarkan dengan cara yang keras sehingga ia juga mengalami
hal yang sama, serta keluarganya berada pada kelas bawah sehingga orangtuanya
menuntutnya untuk fokus pada pelajaran saja, agar tidak memiliki nasib yang sama
seperti orangtuanya.
3.5 Perbedaan nilai-nilai antara anggota keluarga mempengaruhi kesehatan mental dari
anggota keluarga, seperti cengchai yang merasa selalu disalahkan dan tidak diperhatikan
merasa stress dan akhirnya memilih pelarian dengan bergaul dengan kelompok remaja
nakal.

28
FUNGSI AFEKTIF

1. Saling Asuh, Keakraban, dan Identifikasi


1.1 Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
1.2 Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara lingkungan hubungan
keluarga?
Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?
Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
1.3 Apakah identifikasi satu sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak ada? (penyataan
empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman, dan kesulitan anggota keluarga
lainnya, semuanya ditunjukkan). Untuk menjawab pertanyaan no. 1.1, 1.2, dan 1.3,
diagram pelekatan sangat membantu.

1.1 Orang tua yang hidup sebagai single parents, tidak mendukung bakat dan minat
anak, tidak pernah memberikan pujian terhadap bakat yang dimiliki oleh anak
tersebut, orang tua hanya fokus dan keras kepada anak agar sekolah dengan baik
tanpa memikirkan kelebihan dan bakat lain yang dimiliki anak. tetapi setelah orang
tua tau dan sadar dengan apa yang terjadi pada anaknya, dan orang tua pun sadar
selama ini tidak pernah memberikan dukunganterhadap bakat yang dimiliki anak,
akhirnya pada saat orang tua sekarat dan hampir meninggal, orang tua meminta maaf
dan memberi dukungan pada anak untuk menjadi juara dunia atas bakat yang
dimiliki anak.
1.2 Tidak adanya keakraban dan keintiman yang terjalin antara orang tua dan anak di
lingkungan keluarga. Orang tua dan anak Hidup tanpa keintiman sehingga selalu
menimbulkan ketegangan dan kesulitan. Hubungan antara orang tua dengan anak
tidak harmonis, yang terjadidilingkungan keluarga hanya keributan dan
pertengkaran, tidak ada rasa kasih sayang satu sama lain.

1.3. Identifikasi satu sama lain,ikatan atau kedekatan tampak ada.


Ikatan antara orang tua dengan anak tampak tidak ada karena konflik dan ketegangan
yang sering terjadi dilingkungan keluarga.
Kedekatan orang tua dengan anakpun tampak tidak ada,orang tua juga kurang memahami
keadaan anaknya, tidak mau mengerti keinginan anaknya tersebut dan tidak mau
mendengarkan penjelasan anak mereka. Tapi setelah orang tua sadar, orang tua berusaha

29
memahami anaknya untuk menumbuhkan rasa kasih sayang antar mereka dalam keluarga
itu.

2. Keterpisahan dan Keterkaitan


2.1 Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan keterikatan?
Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan memelihara keterikatan?
Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan dan apakah
kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan setiap anggota keluarga?

2.1 Ketika anak dikeluarkan dari sekolah, lalu orang tua merasa kecewa pada anak, tetapi
rasa keterikatan muncul disini karena dibalik kekecewaan itu dan kemarahannya orang
tua berusaha untuk datang ke berbagai sekolah dikota tersebut agar dapat menerima
anaknya untuk sekolah.
Setelah ituseorang anak merasa menyesal ketika mengetahui pengorbanan ayahnya dan
sedih ketika ayahnya sedang sekarat dan tidak sadarkan diri. Dalam kesempatan untuk
mengembangkan keterpisahan anak belajar untuk bisa memenuhi kebutuhan dirinya
dengan adanya beban ayah tak lagi bersamanya.

3. Pola Kebutuhan-Respons Keluarga


3.1 Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga?
Apakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan dan persoalan anak-anak
serta pasangan mereka?
Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan dengan
kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?
3.2 Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota dihormati oleh
anggota keluarga yang lain?
Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah mereka
menunjukkan saling menghormati)?
Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan dari setiap individu?
3.3 Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah dipenuhi oleh
keluarga?
Bagaimana proses pelepasan emosional (mencurahkan masalah) keluarga?

3.1 Anak sangat membutuhkan orang tua yang bisa mendukung dan memberikan kasih

30
sayang, serta mendengarkan cerita mereka. Anak yang hanya memiliki seorang ayah,
sangat membutuhkan peran atau figure seorang ibu, oleh karena itu ayah harus
berperan ganda yaitu sebagai seorang ayah sekaligus menjadi seorang ibu untuk
anaknya. Ayah chengchai sebenarnya sayang terhadap anaknya, tetapi tidak mampu
menunjukkan rasa sayangnya tersebut secara langsung terhadap anaknya.

3.2 Tidak, terlihat orang tua tidak mendukung minat dan bakat anak, dan menganggap
bakat anak hanya sia sia. Dan juga didalam keluarga lebih memikirkan ego sendiri
serta tidak saling menghormati satu sama lain akibat orang tua yang selalu keras
terhadap anaknya membuat anaknya menjadi tidak menghormati orang tuanya. Orang
tua tidak peka terhadap kemauan anak, juga tidak pernah memberikan dukungan
terhadap bakat yang dimiliki oleh anak.

3.3 Orang tua sadar setelah mengetahui apa yang telah terjadi pada anaknya itu
merupakan kesalahan mereka dalam mendidik anak, setelah sadar mereka langsung
meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan mereka lalu memberikan
dukungan terhadap anak atas bakat yang dimiliki oleh anak sehingga pada akhirnya
anakpun menjadi juara bela diri walaupun ayahnya sudah tiada, tetapi ayahnya
memberikan dukungan untuk yang terakhir kalinya sebelum ia meninggal.
Proses pelepasan emosional dalam mencurahkan suata masalah yang terjadi dalam
keluarga tesebut adalah ketika ayah merasa sangat kecewa dengan anak, ayah terus
memukuli anak melampiaskan rasa marahnya, ayah selalu melakukan ini mulai dari
anak kecil hingga anak sudah tumbuh remaja ayah selalu memukuli anak ketika
merasa kecewa pada anak, hingga pada akhirnya anak menangis dan mengatakan pada
ayahnya “sampai kapan ia akan dipukuli terus seperti ini” lalu ayahnya sadar dan
berhenti memukuli anaknya lalu terdiam dan merasa sangat bersalah pada anaknya.

31
FUNGSIONAL SOSIALISASI

1. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.

 Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan, dan hukuman.


 Otonomi dan ketergantungan.
 Memberi dan menerima cinta.
 Latihan perilaku yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik, sosial,
emosional, bahasa, dan intelektual).

Pada keluarga chengcai, ayahnya mendisiplinkannya dengan cara berperilaku keras


seperti selalu memukul chengcai. Begitu juga dengan hukuman ayahnya juga menghujum
dengan memukul chengcai. Keluarga Chengcai tidak bergantung kepada siapapun,
chengcai juga tidak bergantung kepada siapaun, dia melakukan semuanya sesuai dengan
keinginannya sendiri dan Ayah chengcai ingin memberi cinta kepada anaknya namun dia
tidak bisa mengungkapkannya secara langsung (co. saat ayahnya membeli kan tas kepada
anaknya), chengcai memberi cinta keayahnya namun pada akhir hidup ayahnya (co.
chengcai menjadi juara dunia beladiri dia ingin mewujudkan keinginan ayahnya)
sedangkan pada Intelektual : ayah chengcai menyekolakan chengcai dan selalu
memerintahkan Chengcai untuk belajar

2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah bentuk
keluarga dan situasi tertentu?
Pada keluarga chengcai praktik keluarga dalam membesarkan anak, terlihat bahwa
ayahnya membesarkan chengcai sendirian dan ayahnya selalu menggunakan kekerasan
dari chengcai kecil karena hal tersebut chengcai selalu bertindak semaunya dan tidak
mendengarkan ayahnya

3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fungsi
sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian, bagaimana hal ini
diatur?
Chengcai dibesarkan sendiri oleh ayahya, jadi ayahnya lah sendiri yang menerima
tanggung jawab membesarkan chengcai,hal tersebut diatur dengan ayahnya yang
memiliki tanggung jawab sebagai ayah sekaligus ibu. Ayah chengcai yang mencari
nafkah dan menyiapkan segala sesuatu untuk chengcai (menyiapkan makan)

34
4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?
Terlihat bahwa chengcai tidak dihargai oleh ayahnya karena ayahnya ingin
chengcai jadi orang yang tidak berguna seperti ayahnya. Jadi apaun yang chengcai
lakukan, dia selalu dimarahi dan dipikuli oleh ayahnya seperti jika nilai chengcai jelek

5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam membesarkan anak?
Ayah chengcai mengatakan bahwa dari kecil dia tumbuh di lingkungan yang
keras, jadi hal itu membuat dia selalu berperilaku keras terhadap anaknya.

6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?


Chengcai memiliki teman bernama tom yang baik namun sesekali berbuat nakal
(co. mencuri kalung nenek yang dilakukan oleh tom dan chengcai meskipun akhirnya
kalung tersebut di kembalikan lagi)
Chengcai pernah memiliki teman-teman lain yang suka berkelahi , jadi hal
tersebut dapat mempengaruhi chengcai

7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan anak? Jika
demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
Keluarga beresiko mengalami masalah perkembangan anak karena ayah chengcai
selalu memukuli chengcai dan akan berdampak pada perilaku chengcai (chengcai pernah
memukul gurunya)
Faktor resikonya yaitu chengcai selalu dipukuli dan dimarah

8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-anak (sesuai
dengan tahap perkembangan anak)? Apakah peralatan permainan yang ada sesuai
dengan usia anak?

Terlihat bahwa lingkungan rumah chengcai tidak memadai untuk bermain


chengcai karena terlihat bahwa keluarga chengcai tidak berada serta tidak ada permainan
yang ada di rumah chengcai seperti komputer ( terlihat dalam film tersebut, tom yang
merupakan teman chengcai memili computer yang menjadi fasilitas yang bisa dimainkan
dirumahnya sedangkan chengcai tidak ada)

35
FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:


Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan?
Promosi/peningkatan kesehatan? Pencegahan?
Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga seperti yang dinyatakan dan
tindakan kesehatan mereka?
Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara teratur?
Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua anggota keluarga, atau apakah
pola perilaku promosi kesehatan sangat beragm di antara anggota keluarga?
Apa tujuan kesehatan keluarga?

Berdasarkan pengamatan, keluarga Ny.A dalam kesehatan menganut nilai yang saling
berempati jika ada anggota keluarga yang sakit, yang bertanggung jawab untuk
Peningkatan kesehatan didalam keluarga Ny.A yaitu dengan menerapkan hidup
bersih,sehat dan makan makanan yang bergizi, serta istirahat yang cukup. Promosi
kesehatan didalam keluarga ada, sebagai contoh, anak tidak membolehkan jika Ny.A
konsumsi garam terlalu banyak. terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga
seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan dari keluarga Ny.A. keluarga memiliki
pola perilaku promosi kesehatan sangat beragam di antara anggota keluarga, karena
anggota keluarga saling memberitahu dan memperingati terkait kesehatan anggota
keluarga. untuk mencegah timbulnya penyakit dan meningkatkan kesejahteraan anggota
keluarga

2. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:


Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-masing anggota
keluarga? Tanda-tanda apa yang memberikan kesan, dan siapa yang memutuskan?
Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan gejala dan perubahan
yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga?

Menurut keluarga Ny.A, definisi dari sehat dimana keadaan tubuh bugar,fit dan dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya. Sedangkan definisi sakit adalah keadaan tubuh

39
lemah dan aktivitas harus dibatasi .Dalam keluarga Ny.A, yang dominan memutuskan
terkait kesehatan yaitu Ny.A karena Ny.A berperan sebagai ibu dan istri di keluarganya

keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan gejala dan perubahan yang
signifikan seperti jika gelaja hipertensi muncul, Ny.A mengetahui perubahan yang terjadi
pada tubuhnya dan jika anggota keluarga lain mengalami perubahan kesehatan pada
tubuhnya, mereka akan melaporkan gejalanya secara akurat kepada anggota keluarganya
dan Sumber informasi dan saran tentang kesehatan berasal dari anggota keluarga yang
merasa jika informasi itu penting dan perlu disampaikan ke yang lainnya.

3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:


Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatanya saat ini?
Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?
Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentan
Apa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang mereka lakukan
dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?

Keluarga mengkaji status kesehatan apabila sedang merasakan sakit dan apabila sakit
yang dirasakan tidak parah maka keluarga hanya istirahat dan minum makan yang teratur
jika sakitnya dirasakan parah maka keluarga segera pergi ke dokter memeriksakan
kesehatan.Tidak ada masalah kesehatan yang saat ini teridentifikasi oleh keluarga pada
saat dilakukan pengkajian dan Masalah kesehatan yang merasa rentan untuk sekarang
yang terjadi di anggota keluarga adalah terpapar Covid 19 serta Menurut keluarga Ny.A
tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang mereka lakukan dengan melakukan
tindakan kesehatan yang tepat adalah dapat mengurangi dan mencegah timbulnya
penyakit

4. Praktik diet keluarga:


Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dari paramida pedoman makanan?
Apakah diet keluarga adekuat? (cacatan riwayat pola makan keluarga selama tiga hari
dianjurkan).
Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan, belanja, dan persiapan
makanan?

40
Bagaimana makanan disiapkan?
Berapa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
Apakah ada pembatasan anggaran makanan?
Penggunaan kupon makanan?
Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin makanan?
Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?
Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan?

Keluarga mengatakan tidak mengetahui secara jelas sumber makanan dari paramida
pedoman makanan , Keluarga mengatakan tidak ada melakukan diet makanan, kecuali
Ny.A yang menjaga pola makannya, Ny.A yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan, belanja, dan persiapan makanan, Makanan disiapkan dengan membeli
kebutuhan sehari hari dan juga memasak makanan.Banyak makanan dikonsumsi sehari
tidak menentu biasanya makan pokok 3 kali sehari. Tidak ada pembatasan anggaran
makanan dalam keluarga. Keluarga tidak pernah menggunakan kupon makanan. Lemari
penimpanan makanan dan kulkas layak untuk dipakai. Makan memiliki fungsi tertentu
bagi keluarga, yaitu dengan makan bersama di meja makan, anggota keluarga merasakan
kebersamaan dan kehangatan dalam keluarga. Anggota keluarga mengatakan bahwa jika
makan siang keluarga tidak makan secara bersama dan di waktu yang berbeda-beda,
namun saat makan malam, keluarga makan bersama. Kebiasaan keluarga Ny.A sering
membuat sendiri kudapan
5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:
Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?
Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan usia
mereka?
Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur dan memiliki cara-cara
lain untuk istirahat selama sehari?
Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?
Di mana anggota keluarga tidur?

Anggota keluarga mengatakan bahwa kebiasaan tidur tiap anggota keluarga berbeda-beda
tergantung dengan kapan mengantuknya, namun untuk Ny.A biasanya selalu tidur pada

41
jam 21.00, kebutuhan tidur anggota keluarga tidak sesuai dengan status kesehatan dan
usia mereka. jam tidur ditetapkan secara teratur, namun anggota keluarga lain seperti
anak remaja di keluarga membuat tugas hingga larut malam. anggota keluarga tidak
melakukan istirahat siang secara teratur dan tidak memiliki cara-cara lain untuk istirahat
selama sehari dan untuk yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur adalah Ny.A dan
suaminya, keluarga tidur dikamar masing-masing

6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:


Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara teratur
penting untuk kesehatan?
Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan?
Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda, berenang, menari, tenis) yang
dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang mengikuti?
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga membutuhkan energi
yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah anggota keluarga menghabiskan sedikitnya 30
menit hampir setiap hari dalam melakukakan

anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara teratur penting
untuk kesehatan, tidak ada pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk
latihan dalam keluarga. keluarga biasanya melakukan marathon pada minggu pagi dalam
1 kali seminggu dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga. aktivitas sehari-hari yang
dilakukan oleh anggota keluarga tidak terlalu membutuhkan energi yang maksimal

7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di keluarga:
Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh? (Kafein dan
teobromin adalah stimulan).
Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat penenang?
Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan oleh anggota keluarga
dirasakan sebagai masalah?
Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas untuk melakukan
aktivitas yang biasa?

42
Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang dijual bebas atau obat
yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan menggunakan kembali?
Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang aman dan jauh dari
jangkauan anak kecil?
Ny.A mengkonsumsi Teh dan suaminya mengkonsumsi kopi anggota keluarga tidak ada
yang yang mengkonsumsi alcohol, obat penenang, atau pun tembaka serta anggota
keluarga tidak memiliki anak kecil

8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:


Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?
Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?
Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang sakit di rumah?
Bgaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan dengan
pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di rumah terhadap masalah
kesehatan yang umum dan sederhana?
Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di rumah?

Anggota keluargaa istirahat jika merasakan lelah, anggota keluarga meminum obat jika
merasakan sakit, Keluarga menjaga pola hidup sehat dan pola makan yang sehat.
pemimpin kesehatan di dalam keluarga yaitu Ny.A dan suaminya , yang membuat
keputusan kesehatan di dalam keluarga yaitu Ny.A dan suaminya serta anggota keluarga
akan bergantian merawat anggota keluarga nya yang sakit. keluarga mampu dalam
melakukan perawatan diri yang berkaitan dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala
yang dialami serta keluarga lebih memilih merawat anggota keluarga yang sakit di rumah
jika memungkinkan
1. Tindakan pencegahan secara medis:
Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada dalam
keadaan sehat?
Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran dilakukan?
Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?

43
Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan apakah anak-anak
dianjurkan untuk menggunakan florida setiap hari?
Apa kebiasaan higiene oral dalam keluarga yang berkaitan dengan sikat gigi setelah
makan?
Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?
Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional yang bersifat
preventif/pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan, penyinaran dengan sinar X secara
periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida oral atau topikal?

Keluarga merasa bersyukur atas kesehatan yang diberikan, pemeriksaan terakhir terhadap
mata 2 tahun yang lalu, sedangkan pemeriksaan pendengaran tidak pernah dilakukan
,status imunisasi anggota keluarga lengkap. anggota keluarga tidak menggunakan air
yang diberi florida, anggota keluarga tidak pernah menggosok gigi setelah makan, namun
menggosok gigi pada pagi hari dan malam menjelang tidur. anggota keluarga tidak ada
menerima perawatan gigi profesional yang bersifat preventif/pencegahan, termasuk
pendidikan kesehatan.

2. Terapi komplementer dan alternatif:


Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang digunakan oleh anggota
keluarga?
Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini, dan atas alasan apa mereka mengikuti
praktik ini?
Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap
kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan pelayanan berbasis
medis lainnya?

Anggota keluarga lebih memilih mengkonsumsi obat herbal sebagai alternative dalam
mengatasi penyakitnya, contohnya Ny.A yang mengkonsumsi air rebusan belimbing
wuluh saat merasa timbul gejala hipertensi alasan menggunakan obat alternative Karena
menurut keluarga Ny.A resiko lebih minim dibandingkan mengkonsumsi obat kimia.
Anggota keluarga merasakan dampak kesehatannya seperti dapat mengurangi gejala sakit
yang dirasakan. Praktik untuk obat alternative belum teruji secara medis, anggota
keluarga mengetahuinya dari resep turun-temurun

44
3. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari hubungan pernikahan
(kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu, saudara, dan generasi) selama tiga
generasi?
Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang-penyakit
diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout, penyakit ginjal dan tiroid,
asma, dan keadaan alergi lainnya, penyakit darah, atau penyakit keturunan lainnya.
Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh diri?
Apakah terdapat penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan?

Ny.A mengatakan dari 3 generasi penyakit hipertensi yang diderita Ny.A merupakan
keturunan dari ibu nya. Tidak ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh
diri dan Tidak ada penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan

4. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:


Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi perawatan
kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?
Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua kebutuhan
kesehatan mereka?
Anggota keluarga Ny.A mempunyai dokter keluarga, penyedia atau lembaga kesehatan
merawat dan memerhatikanjika anggota merasakan sakit saja

5. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:


Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di dalam
masyarakat?
Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang diterima?
Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan perawatan yang diterima
dari penyedia pelayanan kesehatan?
Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan keluarga?
Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
Keluarga merasa lebih mudah dalam mendapatkan fasilitas kesehatan, Keluarga juga
merasa terbantu dalam menjaga kesehatan .keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya
dengan perawatan yang diterima dari penyedia pelayanan kesehatan namun keluarga
pernah merasa kurang puas dengan pelayanan kesehatan . menurut keluarga Dengan

45
adanya perawat keluarga dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan meminimalisir
timbulnya penyakit

6. Pelayanan kesehatan darurat:


Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki pelayanan
darurat?
Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat ini tersedia, jika terjadi
keadaan darurat?
Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana pelayanan darurat
terdekat (menurut kelayakan) baik untuk anak-anak maupun anggota keluarga yang
dewasa?
Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi ambulans dan pelayanan
paramedis?
Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?
Menurut keluarga lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki
pelayanan darurat, Keluarga mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui hal ini.
Anggota keluarga mengetahui pelayanan darurat terdekat seperti RSUD dan
Keluarga mengetahui cara menghubungi ambulans dan pelayanan paramedis.
keluarga tidak memiliki rencana kesehatan gawat darurat

7. Sumber pembayaran:
Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?
Apakah kaluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau haruskah
keluaga membayar penuh atau sebagaian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui siapa yang layak
mendapatkannya)?
Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian pelayanan kesehatan oleh
keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare, Medicaid), apakah
keluarga diinformasikan tentang pelayanan preventif, peralatan medis tertentu,
kunjungan rumah, dll?
Keluarga mempunyai layanan ASKES/BPJS, keluarga tidak memiliki rencana asuransi
kesehatan swasta, Medicare. Keluarga tidak mendapatkan layanan gratis, namun
membayar sebagian, karena menggunakan layanan ASKES. Keluarga merasa lebih ringan

46
dalam membayar jika ada tagihan pelayanan kesehatan. Keluarga tidak menerima
informasi tentang pelayanan preventif, peralatan medis tertentu, kunjungan rumah

8. Logistik untuk medapatkan perawatan:


Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas perawatan?
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah apa yang timbul dalam hal
jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan?
jarak fasilitas perawatan dari rumah keluargaSekitar 5 kilometer dari rumah keluarga
Ny.A (15 menit menggunakan mobil) dan alat transportasinya Menggunakan mobil dan
Keluarga tidak menggunakan angkutan umum

47
STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


1.1 Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami oleh
keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live Event and Changes Scale sebagai
contoh stresor yang penting. Pertimbangkan kekuatan dan jangka waktu dari stresor
ini?
1.2 Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu menangani
stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa yang dimiliki
keluarga untuk mengatasi stresor itu?
1.3 Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?
Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga?
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif
terhadap situasi atau peristiwa yang penuh stres?
Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau
sesuatu yang merusak?

1.1 Stresor yang dialami oleh keluarga Chengcai ini ada yang jangka pendek dan jangka
panjang. Ayah sebagai pemimpin dalam keluarga malah menimbulkan stresor jangka
pendek seperti emosional dan tempramental. Dimana stresor jangka pendek ini dapat
merujuk ke stresor jangka panjang jika tidak dapat diatasi dengan koping yang
adaptif. Karena keluarga Chengcai ini hanya memiliki anggota keluarga 2, yaitu anak
dan ayah saja menimbulkan rasa kekurangan kasih dan sayang dalam keluarga. Anak
butuh sosok seorang ibu, yang dapat mengayomi dirinya. Tapi sang ayah malah tidak
dapat berperan sebagai ibu yang dapat memberikan rasa kasih sayang kepada
anaknya. Adapun stresor dari luar, yaitu lingkungan yang tidak baik bagi si anak.

1.2 Kalau dilihat dari film tersebut, tidak ada kekuatan besar yang dapat mengimbangi
stresor tersebut. Sang ayah memiliki teman wanita sebagai tempat untuk
menceritakan masalahnya. Wanita tersebut dapat memberikan saran yang baik
kepadanya, namun tidak dapat juga mengatasi sepenuhnya masalah yang dihadapi
oleh keluarga Chengcai.

50
1.3 Keluarga tidak dapat mengatasi masalah dengan baik, ayah dan anak juga terkendala
dengan komunikasi dalam kesehariannya. Stresor yang timbul dapat menjadi hal yang
sangat sulit diatasi oleh keluarga tersebut. Namun, diakhir film sang Ayah berkorban
nyawa untuk menyelamatkan anaknya. Sang anak baru menyadari bahwa ayahnya
sebenarnya menyayanginya namun tidak dapat menunjukkannya. Anak dapat
mengatasi masalah dan stresornya dengan menjadi atlit tekwondo sesuai dengan
bakatnya.

2. Strategi Koping Keluarga


2.1 Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi apa yang
digunakan?
Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa?
Apakah cara koping anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah saat ini?
Jika demikian, bagaimana?

2.1 Dalam menghadapi masalah dan stresor yang timbul, sang ayah mengatasinya dengan
koping maladaptif. Ayah karena tempramental dan emosinya selalu memukul anaknya
karena tidak dapat mengatasi rasa kesalnya. Kalau sang anak, menangis jika sedang
dipukuli oleh ayahnya. Tapi karena si anak sudah tidak tahan lagi karena sering dipukuli,
sang anak melawan dan ayahnya berhenti memukulinya.

2.2 Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?


Mengandalkan kelompok keluarga
Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)
Fleksibilitas peran
Normalisasi
Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasif
Pemecahan masalah bersama
Mendapatkan informasi dan pengetahuan
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
Menggunakan humor dan tawa

2.2 Keluarga Chengcai tidak berunding dalam memecahkan masalah, dan tidak
berbagi perasaan satu sama. Keluarga tidak menunjukkan rasa kehangatan, kasih dan

51
sayang dalam keluarga. Masalah yang dihadapi keluarga hanya diatasi dengan
kemarahan saja.

2.3 Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?


Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
Menggunakan dukungan spiritual
Menggunakan sistem dukungan sosial
Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram
dan ecomap dianjurkan.

2.4 Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah
keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional seperti
yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana tanda tersebut
digunakan?
Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
Pengabaian anak

2.4 Keluarga Chengcai mengatasi masalah dengan kekerasan, memukuli anaknya dan
marah-marah. Ayah Chengcai juga mengabaikan anaknya, dan tidak peduli apa yang
dirasakan oleh anaknya. Ayahnya membatasi bakat yang dimiliki oleh anaknya.

3. Adaptasi Keluarga

52
3.1 Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga?
Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
3.2 Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat keluarga
adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)
Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik
menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?

3.1 Dampak dari stresor yang timbul adalah tidak adanya keharmonisan dan kehangatan
dalm keluarga. Memberikan jarak yang jauh antara anak dan ayah. Hal ini memicu
adanya perpecahan dalam keluarga.

4. Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu


4.1 Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan sangat
bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga bereaksi terhadap
stresor, persepsi, koping, dan adaptasi.
Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah
tetap pada tingkat adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan
adaptasi?

53
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA PENGKAJIAN DARI FILM

NO DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSA


1 DATA SUBJEKTIF KETERANGAN DATA SUBJEKTIF KETERANGAN SDKI
(Tidak Tersedia) - Keluarga tidak mampu  Ayah chengcai Gangguan
mengungkapkan perasaan secara dan chengcai proses keluarga
leluasa tidak mampu b.d krisis
http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/file mengungkapkan perkembangan
s/jurnal_keluarga_dan_pengungkap masalah dan d.d keluarga
an_emosi.pdf perasaan yang tidak mampu
Kehidupan keluarga merupakan ada dalam mengungkapka
tempat anak belajar pertama kali keluarga secara n perasaan
dalam mempelajari emosi, berupa terbuka secara
bagaimana mengenal emosi,  Ayah dan anak leluasa,keluarg
merasakan emosi, menanggapi sama-sama a tidak mampu
situasi yang menimbulkan emosi tidak bisa berkomunikasi
serta mengungkapkan emosi. mengungkapkan secara terbuka
Melalui wadah penggodokan perasaan sayang diantara
keluarga, individu belajar diantara anggota
mengungkapkan emosinya. keduanya.Ayah keluarga,
Individu melakukan tindakan nya selalu keluarga tidak
seperti apa yang didemonstrasikan memukuli mampu

50
orang tuanya ketika mengasuhnya anaknya, memenuhi
dengan mengungkapkan emosinya menurutnya kebutuhan
secara verbal maupun secara non tujuannya baik emosional
verbal (Izard, 2000). yaitu untuk
masa depan Definisi:
anaknya, namun Perubahan
hal tersebut dalam hubungan
justru membuat atau fungsi
anaknya keluarga
menjadi nakal

DATA OBJEKTIF KETERANGAN DATA OBJEKTIF KETERANGAN

Tidak mampu  Ayah chengcai dan  Keluarga tidak mampu  Ayah chengcai
berkomunikasi secara chengcai tidak memenuhi kebutuhan / fisik/ dan chengcai
terbuka diantara anggota pernah emosional/ Spiritual/ anggota tidak mampu
keluarga berkomunikasi keluarga. memenuhi
http://digilib.uinsby.ac.id/28 secara terbuka dan http://eprints.poltekkesjogja.ac.i kebutuhan
7/3/Bab%202.pdf fungsional satu d/2525/4/04%20Chapter2.pdf emosional
sama lain sehingga Aspek-aspek dari dukungan yaitu perasaan
Agar komunikasi yang
tidak pernah emosional meliputi dukungan yang atau kondisi
dilakukan mencapai maksud

51
dan tujuannya maka pada adanya terjalin diwujudkan dalam bentuk afeksi, untuk merasa
saat proses komunikasi komunikasi yang adanya kepercayaan, perhatian, bahagia, utuh,
keluarga itu berlangsung baik. mendengarkan dan didengarkan. dan damai satu
diperlukan beberapa faktor  Pada keluarga Dukungan emosional melibatkan sama lain
pendukungnya. Bersikap chengcai,tidak ada ekspresi empati, perhatian, dalam
terbuka berarti rela komunikasi yang pemberian semangat, kehangatan keluarga
mengungkapkan semua terbuka antara pribadi, cinta, atau bantuan  Karena
informasi yang relevan dan ayah dan anak. emosional. Dengan semua tingkah keluarga
dibutuhkan untuk menjalin ayahnya laku yang mendorong perasaan berasal dari
hubungan kerja sama yang mendisiplinkannya nyaman dan mengarahkan individu keluarga yang
harmonis dengan sesama dengan cara untuk percaya bahwa ia dipuji. tidak mampu,
berperilaku keras jadi dalam
seperti selalu  Sehat Secara Fisik memberikan
memukul Aktivitas fisik rutin kebutuhan
chengcai. Begitu o Asupan makanan seimbang fisik,
juga dengan Anda memperhatikan pola emosional
hukuman ayahnya makan yang setara. sangat kurang,
juga menghukum o Menjalani pola hidup yang pada
dengan memukul sehat kebutuhan
chengcai Memulai mengurangi kegiatan spiritual tidak
yang kurang menyehatkan dijelaskan
dalam film
52
seperti merokok, minum
alkohol, tidur larut malam serta
mengkonsumsi makanan yang
kurang sehat.
o Tenang Secara Emosional
o Meluangkan waktu dengan
keluarga
o Meluangkan waktu untuk
‘me time’
Setiap orang pastinya
memerlukan waktu untuk
sendiri, waktu untuk
menenangkan jiwa dan
pikirannya dari segala aktivitas
kesibukan.
o Memiliki hubungan sosial
yang sehat dengan rekan
kerja

 Keluarga

 Keluarga tidak mampu Chengcai tidak


bergantung
53
mencari atau menerima kepada
bantuan secara tepat. siapapun,
chengcai juga
https://eprints.uny.ac.id/9570/2/ tidak
bab%202%20NIM. bergantung
%2008104241024.pdf kepada

pertolongan yang diberikan kepada siapaun, dia

individu atau sekumpulan individu melakukan

dalam menghindari atau mengatasi semuanya

kesulitan-kesulitan di dalam sesuai dengan

kehidupannya, agar individu atau keinginannya

sekumpulan individu itu dapat sendiri

mencapai kesejahteraan hidupnya.

2. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN BATASAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA

DATA KETERANGAN DATA KETERANGAN NANDA

 Konflik dengan  Ayah chengcai  Distress saat pengambilan  Chengcai Konflik


kewajiban moral mewajibkan atau keputusan menunjukan pengambilan
(belajar) memaksa Http://repository.uma.ac. distress saat keputusan b.d

54
Https://id.wiktionary.org/wiki Chengcai untuk id/bitstream/123456789/1824/5 ayahnya Konflik dengan
/kewajiban_moral fokus belajar dari /128600032_File5.pdf melarang kewajiban
(konflik dalam kewajiban atas pada belajar bela Https://ejournal3.undip.a dirinya berlatih moral (belajar),
dasar norma benar dan salah diri yang menjadi c.id/index.php/empati/article/do bela diri Kurang
sebagaimana diterima dan minta chengcai wnload/7606/7366#:~:text=Distr informasi,
diakui masyarakat) Ancaman yang
es%20adalah%20respon
dirasakan
%20emosional%20dan,dengan
terhadap
%20gejala%20depresi%20dan
 Kurang informasi sistem nilai,
%20kecemasan.&text=Pengump
Https://projasaweb.com/pen  Ayah chengcai Kurang sistem
ulan%20data%20menggunakan
gertian-informasi/ tidak mengetahui pendukung
%20dua%20skala,Skala
bahwa bela diri (ibu) d.d
%20Dukungan%20Sosial
dapat menjadi Distres ketika
( kurang mendapat
%20Teman%20Sebaya. pengambilan
pengetahuan yang diperoleh minat dan bakat
dari chengcai,. (respon emosional dan keputusan,
melalui studi, komunikasi,
Ketika teman fisiologis terhadap proses Tanda fisik
penelitian, instruksi dan lain-
ayah chengcai membuat pilihan dari sejumlah tegang,
lain)
menjelaskan alternatif untuk mencapai hal Mempertanyak
mengenai bakat yang diinginkan yang dinilai  Disaat dan an nilai moral
chengcai ini, menekan, dan mengancam) setelah ketika
ayahnya tidak  Tanda fisik tegang pertengkaran membuat
percaya dan Https://www.alodokter.com/stres dengan ayahnya keputusan,
55
malah Tegang adalah reaksi tubuh yang kondisi fisik Mengenali
mengatakan bakat muncul saat seseorang menghadapi baik chengcai konsekuensi
bela diri adalah ancaman, tekanan, atau suatu dan ayahnya yang tidak
bakat untuk perubahan. Juga dapat terjadi masih kelihatan diinginkan dari
menjadi penjahat karena situasi atau pikiran yang tegang dan tindakan yang
bukan juara tidak tenang. dipilih.
membuat seseorang merasa putus
dunia.
asa, gugup, marah, atau (NANDA,
bersemangat. domain 10
 Ancaman yang dirasakan  Chengcai  Ketika terjadi
kelas 3 0008
pada sistem nilai. diancam ayahnya pertengkaran
Https://www.kompas.com/s dan dipaksa ketika ayahnya
 Mempertanyakan Nilai Moral
kola/read/2020/02/19/1530 ayahnya untuk meminta
Saat Pengambilan Keputusan.
00269/pancasila-sebagai- belajar dan chengcai
Https://www.kompas.co
sistem-nilai? berhenti berlatih berhenti
m/skola/read/2020/02/19/1530
Page=all#:~:text=Sistem bela diri dengan berlatih bela
00269/pancasila-sebagai-sistem-
ancaman nanti diri, chengcai
%20nilai%20adalah
nilai?Page=all#:~:text=Sistem
chengcai mempertanyaka
%20konsep%20atau,dan
akanmenjadi %20nilai%20adalah%20konsep n alasan
%20orientasi%20pada
seperti ayahnya %20atau,dan%20orientasi ayahnya
%20kehidupan
yang telat cacat %20pada%20kehidupan melarangnya,
%20masyarakat.
kakinya. %20masyarakat. ternyata karena
(mempertanyakan sistem nilai. dahuku ayah
56
( ancaman yang dirasakan Sistem nilai adalah kewajiban atas chengcai juga
terhadap konsep atau gagasan dasar norma benar dan salah suka bela diri
menyeluruh mengenai apa sebagaimana diterima dan diakui yang pada
yang hidup dalam pikiran masyarakat) akhirnya
seseorang atau anggota menyebabkan
masyarakat)  Dalam film kaki ayah
terlihat ibu vhengcai cacat.
chengcai sudah
 Kurang sistem tidak ada. Disini
 Chengcai dapat
pendukung (ibu) terlihat tidak ada
mengetahui apa
Https://www.slideshare.net/ peran ibu sebagai
konsekuensi
heriestesa/pengkajian- peran pendukung  Mengenali Konsekuensi
jika keputusan
keperawatan-keluarga bagi chengcai Http://www.definisimenurutpara untuk berhenti
(sistem pendukung keluarga ahli.com/pengertian-konsekuensi- berlatih bela
adalah semua anggota dan-contohnya/#:~:text=Definisi diri dipaksakan
keluarga yang sehat, fasailitas %20konsekuensi%20adalah ayahnya,
yang dimiliki keluarga untuk %20hasil%20akhir,benda%2C chengcai
menunjang kesehatan %20situasi%2C%20sistem%20dsb merasa sedih
keluarga) (mengatahui akibat dari sebuah dan marah
perbuatan atau keputusan yang kepada ayahnya
diambil yang tidak diinginkan.) karena bela diri

57
adalah minat
chengcai

3. DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSA

DATA SUBJEKTIF KETERANGAN DATA SUBJEKTIF KETERANGAN NANDA


 Merasa diabaikan  chengcai  Terlalu khawatir dengan  ayah chengcai Ketidakmampa
https://www.republika.co.id/beri uan koping
merasa bahwa anggota keluarga tidak
ta/gaya- ia diabaikan https://www.halodoc.com/artik mengizinkan keluarga b.d
hidup/parenting/15/04/22/nn6u oleh ayahnya el/cemas-berlebihan-waspadai- chengcai untuk ketidakmampu
b6-tandatanda-anak-merasa- dikarenakan penyakit-gangguan-kecemasan melakukan seni an orang
diabaikan ayahnya yang Gangguan kecemasan bela diri terdekat
tidak merupakan penyakit kesehatan dikarenakan mengungkapka
Perasaan diabaikan sangat tidak mendukung mental yang gejalanya berupa ayahnya tidak n perasaan d.d
enak, dimana kita merasakan apa keinginan cemas, gugup, khawatir, dan ingin anaknya merasa
kesedihan dan murung terutama dari chengcai ketakutan yang berlebihan. menjadi cacat diabaikan,tidak
jika diabaikan oleh orang yang dan juga Kondisi ini bisa mengubah seperti memenuhi
terkasih merasa bahwa emosi dan perilaku. dirinya,padahal kebutuhan
ayahnya tidak taekwondo anggota
sayang merupakan hobi keluarga,meng
kepadanya dari chengcai itu abaikan

58
karena sendiri anggota
ayahnya tidak keluarga,terlal
pernah memuji u khawatir
bahkan dengan anggota
mengatakan  Dengan tindakan keluarga,meras
kalau ayahnya  Merasa Tertekan Atau yang dilakukan a
sayang Depresi ayah chengcai tertekan(depres
terhadap https://hellosehat.com/mental yaitu melarang i), prilaku
dirinya Depresi adalah gejala perasaan chengcai untuk menyerang,pril
 Chengcai tidak terselubung atau tertekan dalam ikut seni bela diri aku
mendapat diri orang-orang yang secara dan memaksa bermusuhan,pr
dukungan dari keseluruhan tergolong tidak nilai chengcai ilaku sehat
ayahnya atas normal sehingga mempengaruhi harus bagus terganggu,reali
bakat bela diri penerimaan terhadap diri sendiri membuat tas kesehatan
yang dan orang lain. chengcai merasa anggota
dimilikinya tertekan dan keluarga
depresi terganggu
 Anggota keluarga ( SDKI, D.0093
lebih memikirkan hal 204)
ego sendiri serta
tidak saling Defenisi :
menghormati satu Perilaku orang

59
sama lain akibat terdekat
ayah chengcai (anggota
yang selalu keras keluarga atau
terhadap orang berarti)
chengcai yang membatasi
membuat kemampuan
chengcai menjadi dirinya
tidak beradaptasi
menghormati dengan masalah
ayahnya serta yang dihadapi.
merasa tertekan

DATA OBJEKTIF KETERANGAN DATA OBJEKTIF KETERANGAN


 Tidak Toleran  Ayah chengcai  Prilaku  Ayah chengcai
https://www.kompasiana.com/ tidak menyerang (agresif) selalu memukul
rrnoor/59027a33b793731c60cff metoleransi http://eprints.ums.ac.id/74986/ chengcai jika

3b4/sikap-tidak-toleran- sedikit pun 1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf nilai chengcai

mengapa-dapat-muncul? kalau nilai Perilaku agresif yang dilakukan rendah

page=all chengcai jelek oleh anak bisa berupa agresi


bahkan ayahnya fisik maupun agresi verbal,
Sikap tidak toleran dapat juga

60
muncul pada orang yang sampai tega agresi fisik seperti memukul,
memiliki berbagai pengetahuan memukul mendorong, mencubit,
namun level sangat dangkal. chengcai menendang, mengglitiki dan lain
Terkadang orang yang masuk dikarenakan halnya, kemudian perilaku agresi
kategori ini sering kali nilai ulangan verbal seperti menghina,
membanggakan sukses yang chengcai yang mengancam, mencaci maki,
diraihnya dan beranggapan rendah berteriak keras, berbicara kotor
bahwa kalau orang lain ingin  Terlihat dan lain halnya.
sukses maka orang tersebut harus hubungan
mengikuti langkahnya. antara ayah  Prilaku bermusuhan  Chengcai dan
chengcai https://www.klikdokter.com/pe ayahnya tidak
Disamping tingkat pengetahuan, dengan nyakit/odd-oppositional- sedekat layaknya
kekakuan sifat yang dimiliki chengcai tidak defiant- ayah dengan
seseorang juga dapat toleran satu disorder#:~:text=Oppositional anak,bahkan
menimbukan sikap tidak toleran. sama lain, yang %20Defiant%20Disorder chengcai merasa
Kekakuan ini biasanya disertai terjadidilingkun benci terhadap
%20(ODD)%20adalah,%2C
dengan sikap membela diri dan gan keluarga ayahnya, Karena
%20guru%2C%20atau
menganggap orang yang berbeda hanya keributan ayah chengcai
%20pengasuhnya).
dengan dirinya sebagai suatu dan yang suka
ancaman terhadap dirinya. pertengkaran, melakukan
Oppositional Defiant Disorder
tidak ada rasa kekerasan
(ODD) adalah sejenis gangguan
kasih sayang terhadap dirinya
61
satu sama lain. perilaku yang sering terjadi pada membuat
anak dan remaja. ODD biasanya chengcai tertekan
tampak pada pola perilaku yang dan juga keadaan
 Mengabaikan tidak kooperatif, suka ayahnya yang
anggota keluarga menantang, arah-marah, uring- pincang membuat
https://www.republika.co.id/beri  Ayah chengcai uringan, dan bermusuhan kesehatan
ta/gaya- seolah olah terhadap figur otoritas (seperti ayahnya

hidup/parenting/15/04/22/nn6u mengabaikan orang tua, guru, atau terganggu

b6-tandatanda-anak-merasa- anaknya pengasuhnya).  Dalam film

diabaikan dikarenakan terlihat ibu


ayahnya gengsi chengcai sudah
Perasaan diabaikan sangat tidak
untuk mengakui tidak ada. Disini
enak, dimana kita merasakan
bahwa dia terlihat tidak ada
kesedihan dan murung terutama
saying terhadap peran ibu sebagai
jika diabaikan oleh orang yang
anaknya peran pendukung
terkasih
 Ayah chengcai bagi chengcai
tidak peka
terhadap
kemauan  Ketika anak
chengcai, ia berbuat sesuatu
hanya  Tidak Mampu yang salah, orang
bersikeras Menyelesaikan Masalah tua selalu
62
terhadap https://online.studilmu.com/blo memukuli anak
pendapat dan gs/details/pengertian-dan-4- terus-menerus
kemauannya langkah-dasar-proses- bahkan mulai dari
sendiri pemecahan-masalah anak kecil hingga
anak dewasa bila

ketidakmampuan untuk berbuat salah

menyelesaikan suatu selalu dibalas

permasalahan dengan cara dengan kekerasan

mendefinisikan masalah,  Terlihat antar

menentukan penyebab utama anggota keluarga

dari suatu permasalahan, tidak mampu

mencari sebuah solusi dan menyelesaikan

alternatif untuk pemecahan masalah secara

masalah, dan baik-baik, saling

mengimplementasikan solusi berbagi bersama,

tersebut sampai masalah benar- yang terjadi

benar dapat terselesaikan. selalu diiringi


dengan emosi
marah yang
membuat suasana
menjadi tegang.

63
 Akibat sering
dipukuli,
chengcai jadi
 Perilaku sehat tergganggu mudah emosian
https://www.halodoc.com/kese juga dan ini
hatan/kesehatan- karena kekerasan

mental#:~:text=Beberapa fisik yang dialami

%20jenis%20gangguan oleh ayahnya

%20mental%20yang,(OCD)%2C sendiri.

%20dan%20psikosis.

Gangguan kesehatan mental.


Beberapa jenis gangguan
mental yang umum ditemukan,
antara lain
depresi, gangguan bipolar,
kecemasan, gangguan stres
pasca trauma
(PTSD), gangguan obsesif

64
kompulsif (OCD), dan psikosis
4. DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSA

DATA SUBJEKTIF KETERANGAN DATA SUBJEKTIF KETERANGAN SDKI

Menanyakan masalah yang  Klien bertanya - - Defisit


tentang
dihadapi Pengetahuan
penyakitnya
https://digilib.ump.ac.id/files/di apakah dapat b.d kurang
disembuhkan
sk1/11/jhptump-a-triofiyani- terpapar
secara total
546-2-babii.pdf dan informasi,
- Kli
ucapan verbal yang meminta kekeliruan
en lebih
respons dari seorang yang mengikuti
antusias
dikenali. Respons yang diberikan anjaran,
untuk
dapat berupa pengetahuan sampai ketidaktahuan
membahas
dengan hal-hal yang merupakan menemukan
masalah
hasil pertimbangan sumber
kesehatan informasi, d.d
nya dan menanyakan
keluargan masalah yang
ya

65
dihadapi,
menunjukkan
DATA OBJEKTIF KETERANGAN DATA OBJEKTIF KETERANGAN
perilaku tidak
sesuai anjuran,
1. Menunjukkan perilaku  Keluarga Menjalani pemeriksaan yang  pemeriksaan menunjukkan
mengatakan terakhir terhadap
tidak sesuai anjuran tidak tepat persepsi yang
tidak ada mata 2 tahun
http://repository.poltekkes- melakukan https://www.alodokter.com/p yang lalu, keliru terhadap
diet makanan, sedangkan
denpasar.ac.id/5117/3/BAB ahami-persiapan-dan- masalah dan
kecuali Ny.A pemeriksaan
%20II%20Tinjauan yang menjaga pemeriksaan-saat-medical- pendengaran menjalani
pola tidak pernah
%20Pustaka.pdf makannya, check-up dilakukan pemeriksaan
Jarang melakukan kebutuhan yang tidak
tidur anggota Pemeriksaan medical check
pemeriksaan dan terlalu keluarga tidak tepat.
sesuai dengan up secara rutin pelu dilakukan
melakukan kebiasaan
status untuk memantau kondisi
(kepercayaan) yang kesehatan dan Defenisi :
usia mereka kesehatan tubuh, mendeteksi
bertentangan dengan Ketiadaan atau
dini suatu penyakit atau
kesehatan. kurangnya
 Anggota gangguan kesehatan tertentu,
informasi
keluarga lebih serta menentukan langkah
memilih kognitif yang
mengkonsumsi pengobatan lebih lanjut atau
2. Menunjukkan persepsi berkaitan
obat herbal rujukan ke dokter spesialis jika
yang keliru terhadap sebagai dengan topic
alternative hasil pemeriksaan tersebut
masalah tertentu
dalam menunjukkan adanya masalah
http://repository.poltekkes-

66
denpasar.ac.id/5117/3/BAB
mengatasi kesehatan.
%20II%20Tinjauan penyakitnya,
%20Pustaka.pdf contohnya Ny.A
yang
Mempunyai mengkonsumsi
pemikiran yang berbeda dari air rebusan
belimbing
segi kesehatan karena wuluh saat
kesalahan informasi yang di merasa timbul
gejala
terima hipertensi.
Karena menurut
keluarga Ny.A
resiko lebih
minim
dibandingkan
mengkonsumsi
obat kimia.
Praktik belum
teruji secara
medis, anggota
keluarga
mengetahuinya
dari resep turun-
temurun

67
NURSING CARE PLANING (NCP)

DIAGNOSA FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

Analisis Data
DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSIS
Subjektif Keterangan Subjektif Keterangan Defisit Pengetahuan
1. Menanyakan masalah yang - Klien bertanya - - b.d kurang terpapar
dihadapi tentang penyakitnya apakah informasi,
https://digilib.ump.ac.id/files/ dapat disembuhkan secara kekeliruan
disk1/11/jhptump-a- total dan Klien lebih mengikuti anjaran,

68
triofiyani-546-2-babii.pdf antusias untuk membahas ketidaktahuan
Ucapan verbal yang meminta masalah kesehatannya dan menemukan sumber
respons dari seorang yang keluarganya informasi, d.d
dikenali. Respons yang menanyakan
diberikan dapat berupa masalah yang
pengetahuan sampai dengan dihadapi,
hal-hal yang merupakan hasil menunjukkan
pertimbangan perilaku tidak sesuai
anjuran,
menunjukkan

Objektif Keterangan Objektif Keterangan persepsi yang keliru


1. Menunjukkan perilaku - Keluarga Menjalani - pemeriksaan terhadap masalah
tidak sesuai anjuran mengatakan tidakada pemeriksaan yang terakhir terhadap mata dan menjalani
http://repository.poltekkes- melakukan diet makanan, tidak tepat 2 tahun yang lalu, pemeriksaan yang
denpasar.ac.id/5117/3/BAB%20II kecuali Ny.A yang menjaga https://www.alodokt sedangkan tidak tepat.
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf pola makannya, kebutuhan er.com/pahami- pemeriksaan
Jarang melakukan tidur anggota keluarga tidak persiapan-dan- pendengaran tidak Defenisi :
pemeriksaan dan terlalu sesuai dengan status pemeriksaan-saat- pernah dilakukan Ketiadaan atau
melakukan kebiasaan kesehatan dan usia mereka medical-check-up kurangnya informasi
(kepercayaan) yang Pemeriksaan yang kognitif yang
bertentangan dengan dijalani tidak tepat. berkaitan dengan
kesehatan. Pemeriksaan medica topic tertentu

69
2. Menunjukkan persepsi l check up secara
yang keliru terhadap masalah rutin pelu dilakukan
http://repository.poltekkes- untuk memantau
denpasar.ac.id/5117/3/BAB kondisi kesehatan
%20II%20Tinjauan tubuh, mendeteksi
- Anggota keluarga
%20Pustaka.pdf dini suatu penyakit
lebih memilih
Mempunyai pemikiran yang atau
mengkonsumsi obat herbal
berbeda dari segi kesehatan gangguan kesehatan
sebagai alternative dalam
karena kesalahan informasi tertentu, serta
mengatasi penyakitnya,
yang di terima. menentukan langkah
contohnya Ny.A yang
pengobatan lebih
mengkonsumsi air rebusan
lanjut atau rujukan
belimbing wuluh saat
ke dokter spesialis
merasa timbul gejala
jika hasil
hipertensi. Karena menurut
pemeriksaan tersebut
keluarga Ny.A resiko lebih
menunjukkan
minim dibandingkan
adanya masalah
mengkonsumsi obat kimia.
kesehatan.
Praktik belum teruji secara
medis, anggota keluarga
mengetahuinya dari resep
turun-temurun

70
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA
LUARAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Tindakan :
kurang terpapar keperawatan selama 1 minggu, maka 1. Tindakan Observasi
informasi dibuktikan pengetahuan keluarga maeningkat  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
dengan Klien dengan kriteria hasil : http://eprints.umsida.ac.id/4149/1/2.%20ACHMAD%20
bertanya tentang 1 Perilaku sesuai Anjuran 5 MASBAQUL%20ANFAL%20_%20PERKEMBANGAN%20
penyakitnya apakah DEWASA%20AKHIR%20_%20172030100157%20_%
2 Pengetahuan tentang 5
dapat disembuhkan 20JURUSAN%20PSIKOLOGI%202017.docx
suatu topik
secara total dan
Keluarga mengatakan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

71
3 Perilaku sesuai dengan 5 seseorangterhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,
pengetahuan hidung, telinga, dansebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkanpengetahuan tersebut sangat
Ket. dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadapobjek.
1. Menurun
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
2. Cukup menurun
tidak ada melakukan pendengaran(telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo,
3. Sedang
diet makanan, kecuali 2010). Maka untuk menerima informasi yang akurat, yang perlu kita
4. Cukup meningkat
Ny.A yang menjaga persiapkan adalah fokus, perhatian dan pendengaran.
5. Meningkat
pola makannya serta Berbagai kemunduran dalam daya ingat terjadi selama masa
pemeriksaan terakhir 4 Persepsi yang keliru 5 dewasa akhir, walaupun strategi-strategi dapat digunakan untuk
terhadap mata 2 terhadap masalah mengurangi kemunduran tersebut. Kekurangan yang lebih besar
tahun yang lalu, Ket. terjadi dalam memori jangka panjang (jangka panjang) dari dalam
sedangkan 1. Meningkat memori jangka pendek (jangka pendek). Proses-proses seperti
pemeriksaan 2. Cukup meningkat organisasi dan pembayangan dapat digunakan untuk mengurangi
pendengaran tidak 3. Sedang kemunduran daya ingat. Kemunduran yang lebih besar terjadi ketika
pernah dilakukan. 4. Cukup menurun informasi yang diperoleh bersifat baru atau ketika informasi yang
5. Menurun diterima saat ini tidak digunakan, dan ketika yang digunakan adalah
proses mengingat (recall) dari proses pada proses (recongninon).

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1824090024/05Tugas
%205%20-%20Theresia%20Tulit%20Rapok%201824090024.docx
Rata-rata, antara usia 20 hingga 90 tahun, otak kehilangan

72
beratnya sebesar 5 hingga 10 persen. Volume otak juga berkurang
(Bondare, 2007). Sebuah studi menemukan bahwa pada orang lanjut
usia, volume otak adalah 15 persen lebih sedikit dibandinglkan orang
muda (shan & kawan-kawan, 2005).

 Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan


menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
https://waldysetiono.web.ugm.ac.id/2014/12/06/perilaku-hidup-
sehat/
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mengenai perilaku seseorang
menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
Untuk mewujudkan hidup
sehat manusia harus memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dimanaperilaku tersebut memiliki faktor-faktor yang
mempengaruhi.
Faktor-faktor
tersebut antra lain :
a. faktor lingkungan
b. individu
c. Keluarga
d. Sekolah
e. Kampus
f. tempat kerja
g. faktor makanandan lain sebagainya
Faktor-faktordiatas sangat penting diperhatikan bagi setiap
orang yang ingin hidup sehatdan sebagai pedoman bagi setiap
orang untuk menerapkan Perilaku HidupBersih dan Sehat.

https://cerdika.com/pola-hidup-sehat/
73
Berikut ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola hidup
sehat, yaitu:
a. Kebersihan Diri
b. Pola Makanan dan Minuman Sehat
c. Pola Gerak dan Olahraga
d. Pola Kegiatan Seimbang
e. Pola Pencegahan dan Penanganan Penyakit
2. Tindakan Terapeutik :
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/c0ba9c25ef6aa50ad991
a1ef01523a51.pdf
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu bentuk strategi
intervensi atau upaya dalam pelayanan keperawatan komunitas.
Pendidikan kesehatan mencakuppemberian informasi yang sesuai,
spesifik, diulang terus menerus, sehingga dapat memfasilitasi
perubahan perilaku kesehatan. Program pendidikan kesehatan
digunakan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam
merubah gaya hidupnya menjadi positif, mendukung peningkatan
kesehatan dan kualitas hidup komunitas serta meningkatkan
partisipasi seseorang dalam merawat kesehatannya sendiri.
Pendidikan kesehatan yang efektif dapat dilakukan dengan mengkaji
kebutuhan seseorang terhadap informasi, mengidentifikasi hambatan
seseoarang dalam belajar (Widyanto, F.C, 2014).

74
Media Pendidikan Kesehatan
Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu
pendidikan. Alat-alat tersebut merupakan alat untuk memudahkan
penyampaian dan penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan
kesehatan (media) maka dibagi menjadi 3 (Fitriani,2011), yakni :
a. Media cetak seperti booklet, leaflet, flyer (selebaran), flipchart
(lembar balik, rubrik, poster, foto.
1) Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan
gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. (Notoatmodjo,
2010).
2) Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan
kalimatkalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan
gambar-gambar yang sederhana (Notoatmodjo, 2010).
3) Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil.
(Notoatmodjo, 2010).
4) Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan
atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. (Fitriani,
2011).
5) Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah
mengenai bahasan suatu masalah kesehatan atau hal yang

75
berkaitan dengan kesehatan (Fitriani, 2011).
6) Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan
yang berbentuk cetakan, yang berisi berbagai informasi
mengenai suatu produk, layanan, program dan sebagainya.
b. Media elektronik yaitu televisi, film atau video dan radio.
1) Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi
melalui media televisi dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum
diskusi atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah
kesehatan, pidato, TV spot, cerdas cermat atau kuis dan
sebagainya (Fitriani, 2011).
2) Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui
berbagai obrolan seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah,
radio spot dan sebagainya (Fitriani, 2011).
3) Film atau video yaitu merupakan media yang dapat
menyajikan pesan bersifat fakta maupun fiktif yang dapat
bersifat informatif, edukatif maupun instruksional (Fitriani,
2011).
c. Media papan seperti billboard
Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada
kain, papan yang ditempel tempat-tempat umum (Fitriani,
2011)
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
76
https://www.coursehero.com/file/p21s9dm5/4-Tahap-Terminasi-
Terminasi-merupakan-akhir-dari-pertemuan-perawat-dengan-klien/
Jadwalkan penkes sesuai kesepakatan. Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.
Kontrak ini penting dibuat agar terdapat kesepakatan antara perawat
dan klien untuk pertemuan berikutnya. Kontrak yang dibuat termasuk
tempat, waktu, dan tujuan interaksi.

Stuart G.W. (1998) dalam Suryani (2005), menyatakan bahwa proses


kontrak perawat-klien merupakan aspek penting dalam asuhan
keperawatan, sehingga jika hal tersebut tidak dilakukan dengan baik
oleh perawat, maka regresi dan kecemasan dapat terjadi lagi pada
klien. Timbulnya respon tersebut sangat dipengaruhi oleh
kemampuan perawat untuk terbuka, empati dan responsif terhadap
kebutuhan klien pada pelaksanaan tahap sebelumnya.
 Berikan kesempatan untuk bertanya
http://prasko17.blogspot.com/2011/08/metode-dalam-
penyuluhan.html
Menurut Herijulianti,dkk (2002) Dalam proses penyampaian
materi penyuluhan kepada sasaran maka pemilihan metode yang
tepat sangat membantu tercapainya usaha merubah tingkah laku
sasaran. Pada garis besarnya hanya ada dua jenis metode dalam
penyuluhan :
a. Metode Didaktik (One Way Metode)
Metode ini menitik beratkan bahwa pendidik yang aktif sedangkan
pihak sasaran tidak diberi kesempatan aktif
Yang termasuk metode ini adalah:
77
b. Metode ceramah
Pengertian Ceramah
Ceramah adalah salah satu cara pendidikan kesehatan dimana kita
menerangkan atau menjelaskan sesuatu dengan lisan disertai dengan
tanya jawab, diskusi kepada sekelompok penndengar serta dibantu
dengan beberapa alat peraga yang dianggap perlu. Menurut
(Budiharto, 2010) Ceramah adalah suatu cara menerangkan suatu
pengertian atau pesan secara lisan disertai dengan tanya jawab
kepada sasaran pendidikan atau pendengar dengan menggunakan alat
bantu pendidikan.

3. Tindakan Edukasi :

 Jelaskan factor resiko yang yang dapat mempengaruhi


kesehatan (Faktor Risiko Yang Dapat Meningkatkan Tekanan Darah
Penderita Hipertensi)

A. FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENINGKATKAN


TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI.
Peningkatan tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penyuluhan ini, kita akan
membahas faktor risiko yang berhubungan dengan peningkatan
tekanan darah.

78
1. USIA
Semakin tua usia maka semakin berisiko untuk terserang
hipertensi, dengan hasil usia 56-65 tahun berisiko hipertensi 4.76
kali dibandingkan usia 25-35 tahun, dan usia 45 55 tahun berisiko
hipertensi 2,22 kali dibanding usia 25-35 tahun. (Eni, Ni Made
Sutra Dan Wijaya, I Putu Artha. 2017.)
Dengan bertambahnya usia, maka tekanan darah juga
akan meningkat. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan
mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan zat
kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah
sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar yang
berkurang pada penambahan umur.(Eni, Ni Made Sutra Dan
Wijaya, I Putu Artha. 2017.)

2. JENIS KELAMIN
Rinawang (2011) yang mengemukakan bahwa orang yang
berjenis kelamin perempuan lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan laki laki terutama pada penderita hipertensi dewasa
tua dan lansia. Sebelum memasuki masa menopouse, perempuan
mulai kehilangan hormon estrogen sedikit demi sedikit dan

79
sampai masanya hormon estrogen harus mengalami perubahan
sesuai dengan umur perempuan, yaitu dimulai sekitar umur 45-55
tahun. (Sundari Lilies Dan Merah Bangsawan. 2015)
Hal tersebut didukung oleh Mansjoer Arief (2000), yang
mengemukakan bahwa perempuan menopause memiliki pengaruh
sama pada terjadinya hipertensi. Perempuan menopause
mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan kenaikan
berat badan dan tekanan darah menjadi lebih reaktif terhadap
konsumsi natrium, sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan
darah. (Sundari Lilies Dan Merah Bangsawan. 2015)
Menurut Sutanto (2010), kaum laki laki lebih banyak
mengalami kemungkinan menderita hipertensi dibandingkan
kaum perempuan. Namun, bila ditinjau dari segi perbandingan
antara perempuan dan laki laki, secara umum kaum perempuan
masih lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan
berdasarkan dipengaruhi laki-laki. Hipertensi gender ini dapat
pula oleh faktor psikologis. Perempuan seringkali mengadopsi
perilaku tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak
seimbang sehingga menyebabkan kelebihan berat badan, depresi,
dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada kaum pria,
hipertensi lebih berkaitan erat dengan pekerjaan seperti perasaan
kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran. (Sundari

80
Lilies Dan Merah Bangsawan. 2015)

3. Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Kolesterol Tinggi.


Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan.
Disebut juga dengan lemak jahat. Mengonsumsi lemak dalam
jumlah yang tinggi 8,7 kali lebih besar berisiko meningkatkan
tekanan darah hipertensi dibandingkan yang mengonsumsi lemak
dalam jumlah yang rendah. (Eni, Ni Made Sutra Dan Wijaya, I
Putu Artha. 2017.)
Konsumsi lemak jenuh juga meningkatkan risiko
aterosklerosis yang berkaitan dengan kenaikan tekanan darah
(Sheps, 2005). Jika kadar kolesterol melebihi batas normal
dinding-dinding pada saluran arteri yang mengalami
arterosklerosis akan menjadi tebal, kaku karena tumpukan
kolesterol, saluran arteri mengalami proses penyempitan,
pengerasan, kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku.
Berbagai penelitian epidemiologi, biokimia maupun
eksperimental menyatakan bahwa yang memegang peranan
penting terhadap terbentuknya aterosklerosis adalah kolesterol.
(Maryati, Heni. 2017.)
Apabila sel sel otot arteritertimbun lemak maka
elastisistasnya akan menghilang dan berkurang dalam mengatur

81
tekanan darah sehingga akan terjadi berbagai penyakit seperti
hipertensi, aritmia, stroke, dan lain-lain (Wigati 2007 dalam
(Maryati, Heni. 2017.)
Contoh dari makanan dengan kolesterol tinggi adalah es
krim, makanan cepat saji, gorengan, jeroan, daging olahan seperti
sosis, daging kambing, daging domba dan lain lain.(Maryati,
Heni. 2017.)

4. Kebiasaan Memakan Makanan Manis.


Peningkatan tekanan darah sistolik seseorang juga dapat
dihubungkan dengan kebiasaan perilaku konsumsi makanan yang
tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan manis. Kebiasaan
perilaku mengkonsumsi makanan manis dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah seseorang (Di Zeng et al, 2010 dalam
Fikriana, Riza. 2016.)
Konsumsi makanan manis yang berlebihan akan
menyebabkan peningkatan kadar glukosa dan fruktosa yang
berlebihan di dalam darah sehingga hal ini akan mempengaruhi
metabolisme di kesehatan dinding pembuluh darah. Kandungan
glukosa dan fruktosa yang tinggi menyebabkan adanya gangguan
signal insulin dalam tubuh, meningkatkan terjadinya lipogenesis
serta menyebabkan terjadinya kerusakan homeostasis pembuluh

82
darah (Siervo M et al, 2013 dalam Fikriana, Riza. 2016.)
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian inididapatkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan
manis dengan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik pada
penderita hipertensi (p-value 0,05). Sehingga hal ini menjadi
sangat penting bagi penderita hipertensi untuk mengurangi
konsumsi makanan manis, karena penurunan konsumsi makanan
manis dapat menurunkan tekanan darah seseorang (Di Zeng et al,
2010 dalam Fikriana, Riza. 2016.)
Menurut kemenkes RI, 2020 asupan gula yang bisa
dikonsumsi adalah 50 gram per hari atau sama dengan 4 sendok
makan. Beberapa contoh makanan dan minuman dengan
kandungan glukosa tinggi yaitu es krim, minuman berkarbonasi,
saus tomat, nasi dan lain- lain. (Fikriana, Riza. 2016.)

5. Konsumsi Garam Berlebihan.


Garam merupakan faktor yang sangat berperan dalam
patogenesis hipertensi. WHO menganjurkan pembatasan
konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (2400 mg natrium).
(Eni, Ni Made Sutra Dan Wijaya, I Putu Artha. 2017.)

Asupan natrium / garam yang berlebihan terutama dalam

83
bentuk garam dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
cairan dalam tubuh sehingga menyebabkan hipertensi.
Seseoranag yang sering mengkonsumsi garam yang berlebihan
mempunyai risiko terkena hipertensi / meningkatkan tekanan
darahnya 6,571 kali dibandingkan dengan yang tidak sering
mengkonsumsi garam berlebihan ( makanan asin).(Eni, Ni Made
Sutra Dan Wijaya, I Putu Artha. 2017.)

6. Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor yang berhubungan
dengan hipertensi, sebab rokok mengandung nikotin. Menghisap
rokok ataupun terpapar asap rokok berlebihan menyebabkan
nikotin terserap oleh pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan
kemudian akan diedarkan hingga ke otak. Di otak, nikotin akan
memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin
atau adrenalin (Murni, 2011 dalam (Eni, Ni Made Sutra Dan
Wijaya, I Putu Artha. 2017.)
Pengeluaran hormon adrenalin dapat merangsang
peningkatan denyut jantung dan CO memiliki kemampuan lebih
kuat daripada sel darah merah (hemoglobin) dalam hal menarik
atau menyerap O2, sehingga menurunkan kapasitas darah merah
tersebut untuk membawa O2 ke jaringan termasuk jantung, untuk

84
memenuhi kebutuhan O2 pada jaringan maka diperlukan
peningkatan produksi Hb dalam darah agar dapat mengikat O2
lebih banyak untuk kelangsungan hidup sel. (Eni, Ni Made Sutra
Dan Wijaya, I Putu Artha. 2017.)
Merokok juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik
(HDL) dalam darah. Jika kadar HDL turun maka jumlah
kolesterol dalam darah yang akan diekskresikan melalui hati juga
akan berkurang. Hal ini dapat mempercepat proses ateriosklerosis
penyebab hipertensi (Sustrani, 2005 dalam Eni, Ni Made Sutra
Dan Wijaya, I Putu Artha. 2017.)
REFERENSI :
Fikriana, Riza. 2016. Faktor – Faktor Yang Diduga Menjadi Prediktor
Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Sistole Pada Penderita Hipertensi.
J.K. Mesencephalon. 2(4) ; 285-291.Link :https://ejournal.stikeskepanjen-
pemkabmalang.ac.id/index.php/mesencephalon/article/view/14/7diakases
pada tanggal 5 maret 2021.
Eni, Ni Made Sutra Dan Wijaya, I Putu Artha. 2017. Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Peningkatan Tekanan Darah Terhadap Kejadian
Hipertensi Pada Masyarakat Di Desa Adat Bualu. CARING. 1(1). 13-24.
Link :http://ejournal.binausadabali.ac.id/index.php/caring/article/view/13/98
diakases pada tanggal 5 maret 2021.
Maryati, Heni. 2017. Hubungan Kadar Kolesteroll Dengan Tekanan Darah

85
Penderita Hipertensu Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan
Ploso Kabupaten Jombang. 8(2) :128 - 137
Link :https://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/4030/4
758diakases pada tanggal 6 maret 2021.
Sundari Lilies Dan Merah Bangsawan. 2015. Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Keperawatan. XI(2) : 216-222.
Link : https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/575
diakases pada tanggal 6 maret 2021.

 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat


Perilaku Hidup bersih dan sehat di Rumah Tangga :
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih
terjamin. Manfaatnya :
- Apabila terdapat kelainan, akan cepat diketahui dan segera
dapat ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
- Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
b. Memberi bayi ASI Eksklusif.
Bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan hanya diberi ASI saja, tidak
diberi makanan atau minuman tambahan apapun.ASI adalah
86
makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh
dan berkembang dengan baik. ASI merupakan makanan yang
terbaik bagi bayi.
c. Menimbang balita setiap bulan.
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan
dan perkembangan balita setiap bulan. Penimbangan balita
dilakukan setiap bulan mulai umur 1 tahun sampai 5 tahun di
Posyandu.
Tanda -tanda balita gizi kurang : Berat badan tidak naik selama 3
bulan berturut-turut, badannya kurus, Mudah sakit,Tampak lesu
dan lemah,Mudah menangis dan rewel.
d. Menggunakan air bersih.
Air dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian dan sebagainya. Oleh karena itu, air yang
digunakan harus bersih, agar tidak terkena penyakit atau terhindar
dari sakit. Air bersih dapat diperoleh dari :Mata Air, Air sumur
atau air sumur pompa,Air ledeng/perusahaan air minum,Air
hujan,Air dalam kemasan.

87
Manfaat menggunakan air bersih :
- Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera
Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau
keracunan.
- Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Syarat-syarat air bersih:
- Air tidak berwarna harus bening/jernih, Air tidak keruh, harus
bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya.
- Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak
payau, dan tidak pahit.
- Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau
belerang.
Air bersih harus dimasak mendidih bila ingin
diminum, meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman
penyakit. Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100
derajat C (saat mendidih).
Apabila sumber air tidak memenuhi persyaratan air
bersih secara fisik, keluarga tersebut diharapkan melapor ke
Puskesmas untuk mendapatkan tindak lanjut.
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri

88
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan :
- Setelah buang air besar.
- Sebelum makan dan menyuapi anak.
- Sebelum menyusui bayi.
- Setiap kali tangan kita kotor (setelah : memegang uang,
memegang binatang, berkebun, dll)
- Setelah menceboki bayi atau anak.
- Sebelum memegang makanan
Cara mencuci tangan yang benar :
- Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun.
- Bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, selahselah jari
dan punggung tangan.
- Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
f. Menggunakan jamban sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok

89
atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya.
Tujuan menggunakan jamban
- Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
- Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
- Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus,
kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan
keracunan.
Syarat jamban sehat :
- Tidak mencemari tanah disekitarnya.
- Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
- Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
- Penerangan dan ventilasi cukup.
- Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
- Tersedia air , sabun dan alat pembersih.
Cara memelihara jamban sehat :
- Lantai jamban hendaknya selau bersih dan tidak ada
genangan air.
- Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban

90
dalam keadaan bersih minimal 2 kali seminggu
- Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
- Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
- Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)
- Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)Adalah pemeriksaan jentik
pada tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat
penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah
seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, tempat minum
burung, lubang pohon atau pagar bambu yang dilakukan secara
teratur sekali dalam seminggu.
Manfaat Rumah Bebas Jentik
- Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan
penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
- Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar
seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya,
atau Kaki Gajah.
- Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
Yang perlu dilakukan keluarga agar Rumah Bebas Jentik :
- Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara

91
3 M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan
nyamuk).
- PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam
Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki
Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya.
h. Makan buah dan sayur setiap hari.
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena :
- Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
- Mengandung serat yang tinggi, Serat adalah makanan yang
berasal dari tumbuh- tumbuhan yang berguna untuk memelihara usus.
Manfaat makanan berserat, yaitu Melancarkan buang air
besar,Menurunkan berat badan,Membantu proses pembersihan racun,
Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus, dll.
Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah :
- Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata. Co. Mangga,
Bayam
- Vitamin D untuk kesehatan tulang. Co.brokoli
- Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda. Co.Alpukat
- Vitamin K untuk pembekuan darah. Co.Kol,Kiwi
- Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

92
Co.Jeruk,Seledri
- Vitamin B mencegah penyakit beri-beri. Co. Mentimun
Berapa banyak sayur dan buah dalam sehari harus kita
makan :
- Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu
porsi sama dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah
mangkuk sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau
dikukus, karena jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan
mineral.
- Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya,
setiap kali makan setengah mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus
atau satu buah Jeruk, Apel, Jambu Biji atau Pisang. Makanlah
berbagai macam buah karena akan memperkaya variasi zat gizi yang
terkandung dalam buah.
Sayur dan buah seperti apa yang bagus kita makan :
- Semua sayur bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang
berwarna (hijau tua, kuning dan oranye) seperti Bayam, Kangkung,
Daun Katuk, Wortel, Kacang Panjang, Selada Hijau atau Daun
Singkong.
- Semua buah bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna
(merah, kuning) seperti Mangga, Pepaya, Jeruk, Jambu Biji, atau
Apel lebih banyak kandungan vitamin dan mineral serta seratnya.

93
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Aktivitas Fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukanbisa berupa kegiatan
sehari-hari yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman,
mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun
tangga, membawa belanjaan / bisa berupa olahraga, yaitu :
push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain
tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur:
- Terhindar dari Penyakit Jantung, Stroke, Osteoporosis,
Kanker, Tekanan Darah Tinggi, Kencing Manis, dll.
- Berat badan terkendali.
- Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
- Bentuk tubuh menjadi bagus.
- Lebih percaya diri.
- Lebih bertenaga dan bugar.
- Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
Cara melakukan aktivitas fisik yang benar:
- Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika

94
belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan
ditingkatkan secara bertahap.
- Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan.
- Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
- Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan
sampai sedang.
- Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, dapat dilakukan
30 menit setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar
4.000 bahan kimia berbahaya
- Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan
aliran darah.
- Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker.
- CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa
Oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
Bahaya perokok aktif dan perokok pasif:
- Menyebabkan kerontokan rambut, Gangguan pada mata,
seperti katarak.
- Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan
perokok.

95
- Menyebabkan penyakit Paru-paru kronis.
- Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
- Menyebabkan Stroke dan Serangan Jantung.
- Tulang lebih mudah patah, Menyebabkan Kanker Kulit.
- Menyebabkan Kemandulan, Menyebabkan Kanker Rahim
dan Keguguran.
Sumber :
- Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak - Direktorat Jendral
Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial. Penguatan Kapabilitas
Anak dan Keluarga: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
https://kemensos.go.id/uploads/topics/15863905705284.pdf
- Departement Kesehatan RI Pusat Promosi KesehatanTahun 2009.
Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
https://promkes.kemkes.go.id/wp-
content/uploads/pdf/publikasi_materi_promosi/Lembar
%20Balik%20PHBS.pdf

 Ajarkan Strategi yang Dapat Digunakan Untuk


Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Strategi Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Strategi adalah cara atau tindakan nyata/action dengan jalan


menunjukkan langsung bentuk akibat dari kegiatan yang dilakukan guna

96
mencapai tujuan sasaran. Hal yang demikian terasa lebih ampuh karena
secara realita biasanya lebih diterima dalam pola kehidupan warga
masyarakat. Strategi sebagai salah satu cara untuk mendapat sesuatu, cara
atau hasil.

Promosi kesehatan adalah tentang meningkatkan status kesehatan


dari individu dan komunitas. Dengan promosi dalam konteks kesehatan
mengartikanya sebagai memperbaiki kesehatan, memajukan, mendukung,
mendorong dan menempatkan kesehatan lebih tinggi pada agenda
perorangan maupun masyarakat umum. Aspek promosi kesehatan yang
mendasar adalah bahwa ia bertujuan melakukan pemberdayaan sehingga
orang mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap aspek-aspek
kehidupan mereka yang mempengaruhi kesehatan.

Berdasarkan Rumusan WHO (1994) tentang strategi promosi


kesehatan secara global bahwa dalam hal mewujudkan visi dan misi
promosi kesehatan secara efektif menggunakan strategi pokok yakni
Advokasi PHBS (Advocacy), Bina Suasana (Social Support), dan
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment) (Soekidjo,2010).

1) Advokasi PHBS (Advocacy)


Advokasi merupakan kegiatan yang memberikan bantuan
kesehatan kepada masyarakat melalui pihak pembuat keputusan dan

97
penentu kebijakan dalam bidang kesehatan. Advokasi merupakan
upaya atau sebuah proses yang strategis dan terencana dengan tujuan
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders). Tujuan advokasi kesehatan ini adalah untuk
meningkatkan jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan, untuk
meningkatkan opini masyarakat dalam mendukung kesehatan, dan
terpecahkannya masalah kesehatan secara bersama dan terintegrasi
dengan pembangunan kesehatan didaerah melalui kemitraan dan
adanya dukungan serta kepedulian dari pimpinan daerah (Solang, Losu
dan Tando, 2016: 72)
Media Advokasi merupakan kegiatan advokasi yang dilakukan
dengan menggunakan media, khususnya penggunaan media massa (media
cetak dan media elektronik). Selain itu petugas promosi kesehatan
sebaiknya juga menggunakan media dalam bentuk seminar, presentasi/
penyuluhan yang dihadiri oleh pejabat dari berbagai lintas sektor serta
menggunakan media massa, misalnya memasukkan profil bidan desa
Puskesmas TP Tarogong ke Majalah Kesehatan. Salah satu kegiatan
advokasi lainnya adalah terbentuknya pokjanal (kelompok kerja nasional)
berkaitan dengan gebyar PHBS. (Ratih, 2017)

2) Bina Suasana (Social Support)

98
Bina Suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan
sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk
mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada
(keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya,
kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat
umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut.
Promosi kesehatan akan mudah dilakukan apabila mendapatkan
dukungan sosial. Dukungan sosial adalah sebuah kegiatan dengan tujuan
untuk mencari dukungan dari berbagai elemen (tokoh- tokoh masyarakat)
untuk menjembatani antara pelaksana program kesehatan dengan
masyarakat sebagai penerima program kesehatan tersebut. Strategi ini
dapat disebut sebagai upaya bina suasana atau membina suasana yang
kondusif terhadap kesehatan.
Dukungan tokoh masyarakat/tokoh agama terhadap program
promosi kesehatan khususnya program PHBS rumah tangga yaitu tidak
ada dukungan yang posistif dari tokoh masyarakat maupun tokoh
agama terhadap kegiatan atau program kesehatan yang dilaksanakan
kecuali partisipasi kader yang telah diberdayakan.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan bina suasana bersama
pemerintah, informan menyatakan bahwa bina suasana yang terjadi

99
hanya pada saat lomba-lomba diadakan oleh pemerintah daerah atau
dinas kesehatan untuk membentuk hubungan yang baik. Sasaran utama
dukungan sosial atau bina suasana ini adalah para tokoh masyarakat di
berbagai tingkat (sasaran sekunder), sedangkan untuk sasaran
dukungan sosial atau bina suasana lainnya terdiri dari kelompok peduli
kesehatan, para pemuka agama, tenaga profesional kesehatan, institusi
pelayanan kesehatan, organisasi massa, tokoh masyarakat, kelompok
media massa, dan lembaga swadaya masyarakat (Gayatri, 2017).

3) Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)


Pemberdayaan adalah sebuah konsep yang lahir sebagai bagian
dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat,
terutama eropa. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya
peningkatan PHBS tatanan rumah tangga dilakukan yaitu posyandu,
konseling dan penyuluhan. Pemberdayaan masyarakat merupakan
upaya promosi kesehatan. Pemberdayaan ialah sebuah proses
pemberian informasi kepada keluarga atau kelompok dan individu
secara terus menerus dan berkesinambungan dengan mengikuti
perkembangan masyarakat, serta proses membantu masyarakat supaya
masyarakat berubah dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu atau
sadar serta dari tahu menjadi mau dan dari mau menjadi mampu untuk

100
melaksanakan program kesehatan yang diperkenalkan (Solang, Losu
dan Tando, 2016: 59- 64).
Ada dua tujuan promosi kesehatan yang dihubungkan dengan
pembedaryaan masyarakat. Pertama, pemberdayaan merupakan sebuah
cara dimana masyarakat diarahkan mampu untuk melaksanakan
kehidupannya. Kedua, dapat meningkatkan perilaku hidup sehat di
masyarakat dan ketiga yaitu dapat meningkatkan peran masyarakat
dalam upaya kesehatan.
Sasaran dari kegiatan masyarakat dan individu yang lebih aktif
yakni ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga memiliki peran penting
dalam rumah sehingga dapat membantu miningkatkan prilaku PHBS
tatanan rumah tangganya. Dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan sebagai upaya peningkatan PHBS tatanan rumah tangga
yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya yaitu berasal dari
masyarakat yang menjadi sasaran. Dalam upaya pelatihan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan sebagai upaya peningkatan
PHBS tatanan rumah tangga yang diperoleh bahwa kegiatan pelatihan
yang dilakukan masih tebatas baik para keder dan para petugas kesehatan
sebagai upaya untuk membantu meningkatkatkan kualitas petugas
kesehatan dan para kader. Belum adanya pelatihan yang diberikan
dibidang advokasi dan bina suasana dan pemberdayaan masyarkat, atau

101
pelatihan tentang strategi promkes. (Soekidjo,2013).
Pengawasan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak
dilakukan dan dilaporkan sehigga tidak diketahui apakah kegiatan
tersebut berhasil membuat masyarakatat mampu dalam meningkatkan
perilaku PHBS tatanan rumah tangga. Kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan oleh pihak puskesmas berupa konseling,
posyandu, pelatihan bagi kader, serta penyuluhan PHBS tatanan rumah
tangga dengan ibu rumah tangga sebagai sasaran utama. (Saleha, 2016).

2. Strategi Dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Berdasarkan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di


Ottawa-Canada (1986) menghasilkan piagam Ottawa Charter yang
rumusan strateginya dikelompokkan menjadi 5 butir,yaitu:
1) Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)

Kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan/


penentu kebijakan yang berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan
pembangunan di bidang apa saja harus mempertimbngkan dampak
kesehatannya bagi masyarakat. Kegiatan ini ditujukan kepada para
pengambil kebijakan (policy makers) atau pembuat
keputusan (decision makers) baik di institusi pemerintah maupun
swasta. Sebagai contoh; adanya perencanaan pembangunan jamban

102
komunal sebagai pengganti jamban jongkok (jamban terapung) di
bantaran sungai sehingga lambat laun dapat mengubah perilaku
masyarakat setempat. Tersedianya jamban komunal yang
direncanakan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan (policy
makers) atau pembuat keputusan (decision makers) merupakan
langkah baik sehingga akan menciptakan lingkungan terutama
persediaan air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan masyarakat
setempat.
2) Lingkungan yang Mendukung (Supportive environtment)

Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan


suasana yang mendukung yang ditujukan pada:
1) Pemimpin organisasi masyarakat 
2) Pengelola tempat
3) Tempat umum
Diharapkan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik mendukung atau
kondusif terhadap kesehatan masyarakat.  Misalnya adalah
tersedianya jamban komunal yang dibuat masyarakat dengan
bekerjasama dengan pemerintah. Fasilitas yang tersedia akan dijaga
dan dirawat keberadaannya oleh masyarakat setempat untuk tetap
melanjutkan kebiasaan hidup bersih dan sehat demi terciptanya
kesehatan bersama.

103
3) Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)

Kesalahan persepsi mengenai pelayanan kesehatan, tanggung


jawab pelayanan kesehatan kadang hanya untuk pemberi
pelayanan (health provider), tetapi  pelayanan kesehatan  juga
merupakan  tanggung jawab  bersama antara pemberi pelayanan
kesehatan (health provider) dan pihak yang mendapatkan pelayanan.
Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar
memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa
membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam
pembangunan kesehatan. Sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses
pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa
perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek, tetapi
sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan sangatlah diharapkan. Melibatkan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya sendiri. Bentuk pemberdayaan masyarakat yaitu LSM
yang peduli terhadap kesehatan baik dalam bentuk pelayanan maupun
bantuan teknis (pelatihan-pelatihan) sampai upaya swadaya
masyarakat sendiri.  Contoh: Upaya kesehtan yang dilakukan
pemerintah dengan melakukan kerjasama dengan pihak asing,
kerjasama pembangunan jamban dengan anggaran dana dari

104
pemerintah serta pemerintah asing.
4) Gerakan Masyarakat (Community Action)

Derajat kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur-unsur


yang ada di masyarakat tersebut bergerak bersama-sama. Kutipan
piagam Ottawa, dinyatakan bahwa: Promosi Kesehatan adalah upaya
yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan
mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
sendiri. Adanya gerakan ini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa
kesehatan tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik
masyarakat. Untuk dapat menciptakan gerakan ke arah hidup sehat,
masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan.
Selain itu, masyarakat perlu diberdayakan agar mampu berperilaku
hidup sehat. Kewajiban dalam upaya meningkatkan kesehatan
sebagai usaha untuk mewujudkan derajat setinggi-tingginya,
teranyata bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab tenaga
kesehatan. Masyarakat justru yang berkewajiban dan berperan dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Hal ini sesuai yang
tertuang dalam Pasal 9, UU No.36 tahun 2009 Tentang kesehatan,
yang berbunyi : “Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya”. Untuk Memerkuat kegiatan-kegiatan

105
komunitas (strengthen community actions) promosi kesehatan bekerja
melalui kegiatan komunitas yang konkret dan efisien dalam mengatur
prioritas, membuat keputusan, merencanakan strategi dan
melaksanakannya untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari
proses ini adalah memberdayakan komunitas-kepemilikan mereka
dan kontrol akan usaha dan nasib mereka. Pengembangan komunitas
menekankan pengadaan sumber daya manusia dan material dalam
komunitas untuk mengembangkan kemandirian dan dukungan sosial,
dan untuk mengembangkan sistem yang fleksibel untuk memerkuat
partisipasi publik dalam masalah kesehatan. Hal ini memerlukan
akses yang penuh serta terus menerus akan informasi, memelajari
kesempatan untuk kesehatan, sebagaimana penggalangan dukungan.
Gerakan Masyarakat merupakan suatu partisifasi masyarakat yang
menunjang kesehatan. Contoh adanya gerakan jumat bersih dan
minggu hijau.

5) Keterampilan Individu (Personal Skill)

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri


dari kelompok, keluarga dan individu-individu. Meningkatnya
keterampilan setiap anggota masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri (personal skill) sangat

106
penting. Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan, keterampilan individu mutlak diperlukan. Semakin
banyak individu yang terampil akan dapat memelihara diri dalam
bidang kesehatan, maka akan memberikan cerminan bahwa dalam
kelompok dan masyarakat tersebut semuanya dalam keadaan yang
sehat. keterampilan individu sangatlah diharapkan dalam
mewujudkan keadaan masyarakat yang sehat. Sebagai dasar untuk
terapil tentunya individu dan masyarakat perlu dibekali dengan
berbagai pengetahuan mengenai kesehatan, selain itu masyarakata
juga perlu dilatih mengenai cara-cara dan pola-pola hidup sehat.
Masing-masing individu seyogyanya mempunyai pengetahuan
dan kemampuan yang baik terhadap :
a. Cara – cara memelihara kesehatannya

b. Mengenal penyakit-penyakit dan penyebabnya

c. Mampu mencegah penyakit

d. Mampu meningkatkan kesehatannya

e. Mampu mencari pengobatan yang layak bilamana sakit 

Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih


ditekankan daripada di rumah sakit. Sebagai contoh perawat di

107
komunitas menyikapi dan menindaklanjuti perilaku masayarakat
bantaran sungai yang selalu melakukan BAB di sungai sehingga
mengotori dan mencemari sungai sebagai sumber air bersih keperluan
masyarakat setempat. Perawat beranggapan bahwa suatu masalah
kesehatan salah satunya yaitu diare. Diare yang terjadi akibat
tercemarnya sumber air bersih oleh E.coli tidak akan tuntas apabila
hanya mengobati pasien di rumah sakit tanpa memotong atau
menyingkirkan penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu
pencemaran serta pengkontaminasian sumber air sungai yang
menyebabkan keadaan diare pada masyarakat setempat.
Kecakapan perawat dalam melakukan strategi promosi kesehatan
sangat dibutuhkan untuk mencoba melakukan advokasi kepada pembuat
dan penentu kebijakan dalam hal ini pemerintah. Upaya advokasi
dengan harapan yaitu pemerintah dapat mengeluarkan Peraturan Daerah
atau kebijakan lainnya sehingga adanya usaha penertiban jamban
terapung yang kiat menjamur di bantaran sungai. Upaya bina suasana
dengan cara pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat atau pihak yang
berpengaruh sangatlah penting mengingat kebiasaan masyarakat selalu
mempertimbangkan pendapat orang yang dianggap mempunyai
pengaruh di lingkungan mereka. Pandangan dan himbauan dari tokoh-
tokoh masyarakat juga sangat bermanfaat dalam mempengaruhi
masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak

108
lingkungan, dalam hal ini pencemaran air sungai. Selanjutnya, upaya
pemberdayaan dapat dilakukan dengan membina beberapa kader yang
berkompeten untuk menjadi penyuluh dan petugas pengawas yang selalu
mengontrol kesehatan dan juga kelayakan air sungai sebagai salah satu
barang vital di lingkungan mereka.
Pada dasarnya promosi kesehatan mendukung pengembangan
personal dan sosial melalui penyediaan informasi, pendidikan kesehatan,
dan pengembangan keterampilan hidup. Hal ini dapat meningkatkan
pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk melatih dalam mengontrol
kesehatan dan lingkungan mereka, dan untuk membuat pilihan yang
kondusif bagi kesehatan. Memungkinkan masyarakat untuk belajar
melalui kehidupan dalam menyiapkan diri mereka untuk semua
tingkatannya dan untuk menangani penyakit sangatlah penting.
Keterampilan Individu adalah kemapuan petugas dalam menyampaikan
informasi kesehatan dan kemampuan dalam mencontohkan
(mendemostrrasikan). Contoh: melalui penyuluhan secara individu atau
kelompok seperti di Posyandu, PKK. Adanya pelatihan kader kesehatan,
pelatihan guru UKS, dll. (Notoadmodjo S. 2010)

Adapun beberapa strategi (langkah-langkah) yang dapat diberikan


kepada keluarga pada saat penyuluhan tentang meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat khususnya penderita hipertensi:

109
1) Mengatur Pola Makan Sehat

Lewat penelitian yang dilakukan The National Heart, Lung, Blood


Institute (NHLBI) di Amerika, penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk
menerapkan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Metode
diet ini dinilai bisa menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah,
sehingga risiko penyakit jantung bisa diturunkan.
Diet DASH mengutamakan beberapa aspek, yaitu:
 Perbanyak konsumsi sayur dan buah

 Konsumsi produk olahan susu rendah lemak atau tanpa lemak

 Perbanyak konsumsi ikan, daging unggas (ayam, bebek), kacang-


kacangan, biji-bijian, minyak sayur, dan makanan yang berasal dari
gandum
 Batasi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan
lemak trans
 Batasi asupan garam, gula, dan yang bersifat manis.

2) Kontrol Berat Badan

Selain memperparah kondisi hipertensi, berat badan yang tidak


terkontrol juga berpotensi mendatangkan berbagai penyakit lain, misalnya
diabetes mellitus. Jika diabetes terjadi bersamaan dengan hipertensi,

110
perjalanan penyakit akan semakin buruk dan penderita hipertensi sulit untuk
mendapatkan kualitas hidup yang baik. Atas dasar itu, penderita hipertensi
yang kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badan ke
rentang ideal. Penurunan berat badan setiap 1 kg berbanding lurus dengan
penurunan tekanan darah 1 mmgHg.

3) Olahraga Secara Rutin

Setiap penderita hipertensi dianjurkan untuk melakukan olahraga


secara rutin yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penderita
hipertensi dapat melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari. Rutin
berolahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Usahakan
untuk rutin berolahraga minimal 30 menit sehari. Hal ini akan memberikan
dampak yang luar biasa bagi imunitas tubuh kita dan juga berguna untuk
melawan infeksi yang sewaktu-waktu dapat menyerang tubuh kita. Atau
dengan melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang minimal 150
menit atau intesitas berat minimal 75 menit dalam seminggu. Misalnya
seperti jalan cepat, atau jogging. Jangan lupa kombinasikan dengan olahraga
yang melatih kekuatan otot sebanyak minimal 2 hari dalam seminggu.

4) Kontrol tekanan darah secara teratur

Tekanan darah harus terus dipantau secara teratur, guna melihat

111
perkembangan penyakit dan mengantisipasi komplikasi. Di samping itu,
kontrol rutin ke dokter juga perlu dilakukan secara berkala untuk memantau
kondisi kesehatan dengan lebih detail. Dengan ini semua, diharapkan
penyakit hipertensi yang Anda alami bisa benar-benar terpantau dan
terkendali.
Referensi :
 Putra, Firman Yulian. 2016. Strategi Promosi Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara Tentang Pemahaman
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di Puskesmas
Mangkurawan. Samarinda : Universitas Mulawarman
 Aswadi, Muharti Syamsul, Sukfitrianty Syahrir. 2020. Strategi
Promosi Kesehatan dalam Peningkatan Program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar. Makassar : Universitas
Pancasakti. Journal Vol.6, No.1
 Artikel Klik Dokter https://www.klikdokter.com/info-
sehat/read/3627570/penderita-hipertensi-perlu-lakukan-4-cara-ini-
agar-tetap-sehat

Edukasi Diet
Tindakan :

112
1. Tindakan Edukasi
 Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/penelitian/DIET+
BAGI+PENDERITA+HIPERTENSI.pdf
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/diet-pada-hipertensi
Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
a. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
b. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita.
c. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan
jenis makanan dalam daftar diet.
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium
yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang
berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber
utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu,
dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½
sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar
natrium

Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita


hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dpat
meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan
darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark
jantung.
a. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal,
paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium
(biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned,

113
sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon,
ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta
sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus
sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya
mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti
durian, tape.

b. Bahan Makanan yang diperbolehkan :


1. Bahan makanan segar seperti : beras, ubi, mie, maizena,
hunkwee, terigu, gula pasir.
2. Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau,
kacang merah, kacang kolo, tempe, tahu tawar, oncom.
3. Minyak goreng, margarine tanpa garam,
4. sayuran dan buah-buahan segar
5. Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe,
kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dll

Cara Memasak yang dianjurkan :

1. Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega


atau margarine yang tidak mengandung natrium (garam).
2. untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat digunakan
bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun
salam, dan asam.
3. Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau memanggang juga
dapat meninggikan / menambah rasa masakan sehingga tidak terasa tawar.

B. Makanan Yang Boleh Dan Tidak Boleh Dikonsumsi Oleh


114
Penderita Hipertensi
 Makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita
hipertensi
1. Sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, lobak hijau, sawi, dan selada,
mengandung kalium, magnesium, dan serat sehingga cocok sebagai
makanan untuk penderita hipertensi. Konsumsilah setengah cangkir
sayuran hijau matang setiap harinya untuk dapat menurunkan tekanan
darah tinggi.
2. Buah mentimun
Tekanan darah tinggi bisa terjadi bila terlalu banyaknya asupan
garam (natrium) dan terlalu sedikit kalium dalam makanan kita. Hati-
hati, kadar garam yang berlebihan bisa mengikat banyak air. Kondisi
inilah yang bisa membuat volume darah meningkat.
Di dalam mentimun banyak terkandung kalium. Kalium ini
merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah natrium
(kandungan dalam garam) yang ditahan oleh ginjal. Dengan kata lain,
kalium bertanggung jawab atas terkontrolnya tekanan darah
seseorang.
3. Yogurt
Yogurt merupakan salah satu produk susu, karena itu jenis
makanan ini mengandung kalsium tinggi yang cocok untuk penderita
115
hipertensi. Selain itu, yogurt juga mengandung probiotik tinggi yang
diyakini dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurut
beberapa penelitian.
4. Oatmeal
Oatmeal merupakan makanan yang mengandung rendah natrium
dan lemak serta tinggi serat, sehingga cocok sebagai penurun tekanan
darah tinggi. Jika merasa oatmeal terlalu hambar, bisa menambahkan
buah segar atau sedikit madu.
5. Kentang
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung
tinggi kalium dan magnesium serta serat, yang mampu menurunkan
tekanan darah sehingga cocok untuk penderita hipertensi.
Namun, sebaiknya jangan gunakan terlalu banyak garam ketika
memasak atau mengonsumsi kentang, karena justru dapat
meningkatkan tekanan darah. Untuk mendapatkan manfaat kentang
sebagai makanan penurun hipertensi, ada baiknya memilih konsumsi
kentang yang hanya direbus atau dipanggang tanpa penambahan
garam.
6. Cokelat hitam atau dark chocolate
Cokelat hitam atau dark chocolate kaya akan flavonoid, yang
dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Penelitian dalam
BMC Medicine tahun 2010 menyebutkan, konsumsi dark chocolate

116
dianjurkan sebagai makanan penurun darah tinggi bagi orang dengan
kondisi hipertensi atau prehipertensi.
Kandungan flavonoid dalam dark chocolate berhubungan dengan
pembentukan oksida nitrat yang dapat melebarkan pembuluh darah
dan melancarkan aliran darah, sehingga bisa menurunkan tekanan
darah.

 Makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita


hipertensi

1. Garam
Meski penting untuk kesehatan, mengonsumsi garam terlalu banyak
juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk hipertensi.
Kandungan natrium yang berlebih dapat merusak keseimbangan natrium
dan kalium di dalam tubuh. Padahal, keseimbangan ini diperlukan ginjal
untuk membuang cairan berlebih dari dalam tubuh.
Bila natrium di dalamnya berlebih, ginjal menjadi tidak mampu
untuk membuang sisa cairan sehingga terjadi retensi (penumpukan)
cairan di dalam tubuh yang juga akan diikuti dengan naiknya tekanan
darah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan asupan garam dalam
117
sehari dibatasi kurang dari 5 gram per hari atau kurang dari 1 sendok teh.
2. Daging dalam kemasan dan makanan kaleng
Daging yang sudah diproses dan disimpan dalam kemasan
merupakan makanan pantangan darah tinggi yang paling utama. Sebab,
produk ini banyak mengandung natrium. Salah satu contohnya adalah
sosis. Pada saat daging olahan ini diproses, biasanya akan ada
penambahan garam. Konsumsi daging pada dasarnya dianjurkan sebagai
sumber protein sehat. Tapi, pastikan daging dalam keadaan segar, bukan
dalam kemasan.
Makanan kaleng, seperti sarden dan kornet, cenderung memiliki
kadar natrium yang tinggi. Serupa pada makanan beku, natrium pada
makanan kaleng juga berfungsi sebagai pengawet agar tahan lama.
3. Gula
Bukan hanya garam, faktanya, gula juga dapat memengaruhi tekanan
darah. Secara tidak sadar, gula terkandung dalam berbagai makanan
sehari-hari yang Anda konsumsi, seperti kue, roti, donat, permen, dan
camilan lainnya.
Konsumsi gula secara berlebihan juga dapat berisiko meningkatkan
berat badan hingga alami obesitas. Dalam sehari, batas maksimal gula
yang masih aman dikonsumsi pria sekitar 9 sendok teh, dan 6 sendok teh
untuk wanita.
4. Alkohol

118
Studi menyebutkan bahwa konsumsi tiga gelas alkohol atau lebih
dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Bila alkohol dikonsumsi
secara rutin dalam jumlah banyak, tekanan darah bisa menjadi sulit
dikontrol.

5. Makanan Cepat Saji


Kadar garam dalam makanan cepat saji (fast food) bisa sangat tinggi.
Hal ini terjadi karena garam menjadi syarat penting untuk menambah
rasa nikmat. Di samping itu, makanan cepat saji mengandung lemak
trans dan lemak jenuh yang dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol
darah. Pada akhirnya, kolesterol yang tinggi ini dapat meningkatkan
tekanan darah tinggi.
 Link : https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/makanan-
penurun-tekanan-darah-tinggi/

119

Anda mungkin juga menyukai