LP Corpal Peluru PDF Free
LP Corpal Peluru PDF Free
A. Definisi
Corpus alienum (benda asing) istilah ini sering digunakan di dunia medis,contohnya ada
orang luka tembak dengan peluru masih ada di dalam tubuh belum diambil berarti corpus
alienum peluru.
Ekstraksi Corpal peluru adalah Suatu tindakan pengambilan benda asing (peluru) pada
regio pelvis melalui luka penetrasi kulit.
B. Indikasi
Indikasi Ekstraksi Corpal Peluru yang potensial menimbulkan
1. Infeksi,
2. Keracunan,
3. Migrasi ketempat lain
C. Manfaat
Manfaat ekstraksi corpal peluru adalah untuk mengambil benda asing (peluru) yang bisa
mengakibatkan nyeri, dan rasa tidak nyaman apabila tidak diambil benda asing tersebut.
D. Prosedur
1) Instrumen dan Bahan
a. Instrumentasi Dasar
Jumlah
No Jenis Instrument
(Buah)
1 Duk Klem 5
2 Disinfeksi Klem Buaya 1
3 Pinset Cirurgis 2
4 Pinset Anatomis 2
5 Scalpel Handle no 3 1
6 Mosquito Klem 2
7 Pean Bengkok 4
8 Pean manis 1
9 Koher Lurus 2
10 Gunting Metzembaum 1
11 Gunting Benang 1
12 Gunting Mayo 1
13 Needle Holder 2
b. Instrumentasi Tambahan
Jumlah
No Jenis Instrument
(Buah)
1 Sen Miller 2
2 Langen beck 2
3 Pinset anatomis manis 1
c. Instrumentasi Penunjang
Jumlah
No Jenis Instrument
(Buah)
1 Waskom 3
2 Bengkok 3
3 Cucing 2
4 Couter 1
d. Set Linen
Jumlah
No Jenis Linen
(Buah)
1 Scort steril 4
2 Duk besar 4
3 Duk kecil 4
4 Sarung meja mayo 1
5 Handuk steril 4
2) Persiapan
a. Memeriksakan faal hemostasis saat pasien berada di rawat inap
b. Mempuasakan pasien 6 - 8 jam sebelumnya.
c. Meminta pasien mencukur rambut-rambut halus disekitar daerah yang akan dioperasi
pada saat pasien masih di ruangan rawat inap.
d. Mengganti baju pasien dengan baju operasi saat pasien berada di premedikasi.
e. Melepas semua perhiasan pasien termasuk jika pasien memiliki gigi palsu.
f. Periksa rekam medik pasien terutama nomor register dan lembar inform
consent tindakan operasi.
3) Pelaksanaan
1. Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan umum.
2. Dalam posisi tengkurap, dokter memulai operasi dengan terlebih dahulu menentukan
tanda kedalaman dan lebar benda asing tersebut dibantu dengan alat imaging x-ray
3. Dokter akan membuat sayatan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
4. Supaya lebih cepat dalam insisi menggunakan alat diatermi lebih cepat dan
mengurangi resiko perdarahan
5. Selanjutnya operator meraba benda asing, apabila benda asing itu sulit untuk diambil,
maka dilakukan x-ray ulang untuk menentukan dimana lokasi benda asing tersebut.
6. Waktu operasi untuk tindakan operasi dapat berlangsung 30 menit hingga 1 jam.
E. Perawatan Perioperatif
Perawatan pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan perioperatif yang dimulai
sejak pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke
meja operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan. Perawatan intra operatif dimulai sejak
pasien ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah ruang
pemulihan. Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra
operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir
sampai evaluasi selanjutnya.
Persiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yang meliputi persiapan psikologi
baik pasien maupun keluarga dan persiapan fisiologi (khusus pasien).
A. Persiapan Psikologi
Pada Pre Operatis hal hal yang perlu dikaji sebagai berikut
1. Pengetahuan tentang peristiwa prosedural tindakan sebelum operasi.
2. Pengetahuan alat alat khusus yang diperlukan.
3. Pengetahun prosedur pembedahan dan lingkungan operasi (meliputi dokter operator,
dokter anastesi, dan perawat).
4. Pengetahuan pengobatan setelah operasi.
B. Persiapan Fisiologi
1. Diet sebelum tindakan pembedahan.
2. Persiapan Perut / Pemberian lavement.
3. Persiapan Kulit (pembersihan area bedah dari rambut atau bulu badan)
4. Hasil Pemeriksaan (Meliputi hasil laboratorium, foto roentgen, ECG, USG dan lain-
lain.
5. Persetujuan Operasi / Informed Consent
C. Persiapan Akhir Sebelum Operasi Di Kamar Operasi (Serah terima dengan perawat OK)
1. Mencegah Cidera
a. Cek daerah kulit / persiapan kulit dan persiapan perut (lavement).
b. Cek gelang identitas / identifikasi pasien.
c. Lepas tusuk konde dan wig dan tutup kepala / peci.
d. Lepas perhiasan
e. Bersihkan cat kuku.
f. Kontak lensa harus dilepas dan diamankan.
g. Protesa (gigi palsu, mata palsu) harus dilepas.
h. Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran.
i. Kaus kaki anti emboli perlu dipasang pada pasien yang beresiko terhadap
tromboplebitis.
j. Kandung kencing harus sudah kosong.
k. Catatan tentang persiapan kulit (tanda lokasi pembedahan).
a) Tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, TN)
b) Pemberian premedikasi
c) Pengobatan rutin.
d) Data antropometri (BB, TB)
e) Informed to Consent
f) Pemeriksan laboratorium.
2. Pemberian Obat Premedikasi
C. Pengkajian
1. Selama dilaksanakannya operasi
a. Pengkajian mental (Bila pasien diberi anaesthesi lokal dan pasien masih sadar /
terjaga maka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur yang sedang dilakukan
terhadapnya dan memberi dukungan agar pasien tidak cemas/takut menghadapi
prosedur tersebut.)
b. Pengkajian fisik
- Tanda-tanda vital
- Infus
- Pengeluaran urin
- Transfusi
E. Intervensi Keperawatan
Aleq Sander, 2010. Ekstraksi Corpus Alienum Di Kepala Dan Leher. Diakses dari
https://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/18/ekstraksi-corpus-alienum-di-kepala-dan-
leher/ pada tanggal 04 November 2017 pukul 19.10 WIB
Bangun Pasaribu, 2016. Eksplorasi Corpus Alienum Manus (D) pada Tn.S dengan diagnose
Eksplorasi Tekstraksi Corpus. Diakses darihttp://antibodo.blogspot.co.id/2016/12/eksplorasi-
corpus-alienum-manus-d-pada.html pada tanggal 04 November 2017 pukul 19.00 WIB