DOSEN:
DISUSUN OLEH:
Teriring salam dan doa semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sekalian dalam menjalankan aktifitas keseharian. Aamiin
Tugas ini merupakan salah satu kajian kepustakaan yang dilakukan untuk
memahami manfaat Organisasi Manajemen dan Perilaku Organisasi Rumah sakit
secara khusus manfaatnya terhadap Pengembangan Rumah Sakit. Banyak hal yang
menyebabkan penyusunan dokumen ini yakni selain sebagai syarat bagi mata kuliah ”
Organisasi Manajemen dan Perilaku Organisasi Rumah sakit” juga dapat menjadi
tambahan referensi bagi pengembangan pengetahuan tim penyusun dalam memahami
istilah atau hal-hal yang berkaitan dengan Organisasi Manajemen dan Perilaku
Organisasi Rumah sakit.
Penyusun tak lupa mengucapkan terima kasih atas pihak-pihak yang membantu
dan mendukung tersusunnya makalah ini. Saran dan masukan sangat penyusun
harapkan demiperbaikan penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini dapat memenuhi syarat perkuliahan
dandimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Billahi Taufik Walhidayah
Perencanaan strategic dulu lebih dikenal dengan istilah perencanaan jangka panjang. Kini
penyebutan rencana strategic lebih popular. Istilah ini mengandung nuansa strategic, yaitu
bersifat menyeluruh (comprehensive), cermat (thoughtful), dan tepat-tempat (well-palced).
(McNamara,1999).
Istilah strategi itu sendiri pada mulanya “dominan” digunakan dalam kemiliteran. Oleh karena
itu, maka dapat dikatakan bahwa istilah perencanaan strategic bermula dikemiliteran (Guralnic,
1986;Dinukil Lerner,1999)
Dalam Organisasi Nonmiliter, perencanaan strategic itu muncul pertama kali muncul pada tahun
1950-an dan semakin popular dipergunakan sekitar tahun 1960-an sampai pertengan tahun 1970-
an, yaitu ketika banyak orang yang yakin bahwa perencanaan strategic merupakan jawaban
terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Setelah mengalami
kepopuleranpada tahun-tahun tersebut perencanaan strategic disihkan dan dilupakan selama
beberapa dekade. Baru pada tahun 1990-an perencanaan strategik terhidupkan kembali karena
dianggap merupakan proses yang memberikan kemanfaatan dalam konteks tertentu
(Minstberg,1994;Dinukil Lerner,1999)
Perencanaan strategik dirumuskan McNamara(1999an) sebagai penetapan arah akan kemana
suatu organisasi tahun mendatang dan tahun-tahun selanjutnya menuju, disertai dengan penetapan
cara bagaimana organisasi tersebut akan sampai ke tujuan dimaksud. Policastro menyatakan
bahwa perencanaan strategic merupakan suatu cara untuk menetapkan tujuan jangka panjang dan
mengarahkan sesuatu organisasi kepencapaian tujuan tersebut.
a. Komponen Perencanaan strategik
Komponen Kegiatan utama perencanaan strategik menurut McNamara (1999a) terdiri atas
Strategic analisys (analisys/ kajian strategis) setting strategic direction (penetapan arah-tujuan
strategik), dan action planning (Perencanaan tindakan)
- Melakukan analisis strategik
Analisis (kajian) strategik merupakan kegiatan semacam “pencermatan” terhadap
keadaan lingkungan organisasi. Lingkungan mencakup lingkungan luar (eksternal) dan
lingkungan dalam (internal). Salah satu alat atau instrument yang sangat popular untuk
melakukan analisis strategik adalah Analisis SWOT, (TOWS, OTSW, dan WOTS)
- Penetapan arah dan tujuan
Penetapan arah dan tujuan yaitu apa yang harus dilakukan terkait dengan berbagai
permasalahan (isu-isu) penting dan peluang yang dihadapi yang mencakup berbagai hasil
karya yang harus dicapai, serta berbagi metode untuk mencapai hasil karya tersebut
- Perencanaan Tindakan
Prencanaan tindakan (kegiatan) secara cermat menjabarkan bagaimana tujuan-tujuan
strategik akan dicapai, yang dinyatakan dengan sasaran-sasaran khusus, atau hasil
tertentu, dari setiap tujuan strategik. Menurut McNamara(1999) setiap sasaran kerap kali
dikaitkan dengan taktik untuk mencapainya. Taktik merupakan salah satu metode yang
diperlukan untuk mencpai sasaran. Dengan kata lain, taktik merupakan strategi jitu,
hanya dalam ukuran yang lebih kecil.
Perencanaan tindakan (kegiatan) juga merupakan penetapan tanggungjawab dan batas
waktu dari setiap sasaran. Dalam perencanaan kegiatan terdapat juga metode monitoring
(memantau) dan mengevaluasi pelaksanaan rencana tersebut. Dalam perncanaan kegiatan
disusun juga suatu rencana tahunan yang akan dikerjakan pada tahun berikutnya.
Selain itu anggaran budget dapaqt juga dicantumkan dalam rencana strategik, rencana
tahunan, ataupun rencana kerja. Anggaran menentukan besaran uang yang diperuntukan
bagi sumber-sumber yang diperlukan dalam melaksanakan rencana tahunan.
3. Analisis TOWS
Konsep pemasaran jelaslah memiliki dasar yang lebih kuat daripada konsep penjualan.
Disamping analisa SWOT, penting juga dilakukan analisa TOWS. Sangat penting untuk melihat
apa ancaman yang akan kita hadapi daripada melihat peluang terlebih dahulu. Tapi tentu saja, ada
bahayanya jika terlalu banyak memikirkan ancaman. Kapan bisa maju? Oleh karena itu, perlu
melihat ancaman terlebih dahulu, baru kemudian mencari peluang dari ancaman tersebut. Dan
begitu pula, lebih baik untuk melihat apa kelemahan orang terlebih dahulu, kemudian apa
kelebihannya. Jika terlalu fokus pada kelebihan seseorang, maka dengan mudahnya melupakan
kelemahannya dan melalaikan ancaman. Akan lebih baik jika menggunakan pendekatan TOWS
daripada SWOT. Jika TOWS melihat dari dalam ke luar, maka SWOT menggunakan pendekatan
sebaliknya, melihat dari luar ke dalam (Anonim, 2005). Matriks strategi TOWS merangkai
perangkat pencocokan yang penting membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi
yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi ST
(Strengths-Threaths) dan strategi WT (Weakness-Threaths). Mencocokkan faktor-faktor eksternal
dan internal kunci merupakan bagian yang sulit dalam mengembangkan Matriks TOWS dan
memerlukan penilaian yang baik (David, 2004).
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi di mana kekuatan
internal dapat dipakai untuk memanfaatkan tren dan peristiwa eksternal. Organisasi umumnya
akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT supaya mereka dapat masuk ke dalam situasi di
mana mereka dapat menerapkan strategi SO. Jika perusahaan mempunyai kelemahan besar,
perusahaan akan berusaha keras untuk mengatasinya dan membuatnya menjadi kekuatan. Kalau
menghadapi ancaman besar, sebuah organisasi akan berusaha menghindarinya agar dapat
memusatkan perhatian pada peluang (David, 2004).
Strategi WT bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang
eksternal. Kadang-kadang peluang eksternal yang besar ada, tetapi kelemahan internal sebuah
perusahaan membuatnya tidak mampu memanfaatkan peluang itu (David, 2004). Strategi ST
menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal. Hal ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat pasti selalu menghadapi ancaman
frontal dalam lingkungan eksternal (David, 2004). Strategi WT merupakan taktik defensif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah
organisasi yang dihadapkan pada berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal,
sesungguhnya dalam posisi yang berbahaya. Faktanya, perusahaan itu mungkin harus berjuang
agar dapat bertahan, atau melakukan merger, rasionalisasi, menyatakan pailit atau memilih
dilikuidasi (David, 2004).
Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor
eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu: a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). dimana
faktor ini menyangkut dengan kondisikondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi
dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry
environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya. b. Faktor
internal Faktor ini akan mempengaruhi terbentuknya strength and weaknesses (S dan W) dimana
faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam perusahaan, dimana hal ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi
semua manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian
dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan yang
menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi/perusahaan sehingga
dapat sisesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan organisasi/perusahaan. Matriks ini
meghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T
dan strategi W-T.7
Referensi
Hamdan Y.2001. Pernyataan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi. Volume.17;hal. 90-103
Retnowati ND, 2011. Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten.
Jurnal Buana Informatika. Volume 1. Hal. 31-37