Anda di halaman 1dari 2

Budaya, Visi dan Misi Perusahaan

Istilah budaya (cuiture) berasal dari bahasa latin "colere" yang dapat diartikan sebagai "segala daya
dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam" (Prasetya dkk., 2013: 28).
Koentjaraningrat (dalam Prasetya dkk., 2013: 32) menguraikan wujud kebudayaan dalam tiga
bentuk, yang disebut kompleks. Berikut ini ketiga bentuk tersebut :

1. Kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya.

2. Kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam nmasyarakat.

3. Kompleks benda-benda hasil karya manusia.

Budaya adalah hasil cipta (pikiran), rasa (hati nurani), dan karsa (perbuatan) dari manusia. Jika
dikaitkan dengan budaya perusahaan (orporate culture), ketiga wujud seperti dikemukakan
Koentjaraningrat mungkin tepat untuk digunakan sebagai acuan. Hartman & Desjardins (2011: 117-
120) mendeskripsikan budaya perusahaan sebagai pola dari keyakinan, harapan, don arti (makna)
yang memengaruhi dan mengarahkan pemikiran dan periaku anggeta organisasi tersebut. Dapat
disimpulkan banwa budaya perusahuan mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Keyakinan, isarapan, dan makna.

2. Pemikiran dan perilaku,

3. Anggota organisasi.

Budaya perusahaan memang berlaku untuk semua anggota organisasi. Namun, perusahaan atau
organisasi juga bekerja untuk orang atau pihak lain. Sebagaimana telah dijelaskan, orang atau pihak
lain dibatasi pada stakeholder. suatu perusahaan atau organisasi bekerja untuk memenuhi
kebutuhan orang/pihak lain. Pada awalnya, pihak lain hanya sebatas konsumen dan pemodal.
Kemudian, pengertian pihak lain tersebut meluas ke kreditur, karyawan, pemerintah, pemasok,
pesaing, dan lingkungan.

Budaya perusahaan tentu tidak diciptakan untuk didiamkan begitu saja. Perusahaan adalah suatu
organisasi yang dinamis. Budaya perusahaan digunakan sebagai inspirasi dalam mengembangkan
visi dan nisi. Visi dan misi merupakan operasionalisasi pada tingkat pertama dari budaya perusahaan.
Visi dan misi tidak boleh menyimpang dari maksud dan tujuan dirlirikannya perusahaan. Visi dan misi
pada dasarnya adalah penjabaran dari maksud dan tujuan perusahaan itu.

Pernyataan visi (vision statement) menjelaskan tentang gambaran kondisi (state) masa depan yang
diinginkan. Visi harus dapat menunjukkan bahwa kondisi masa depan akan mendatangkan manfaat
bagi masyarakat. Visi yang baik akan mencantumkan jangka waktu, misalnya lima tahun. Pernyataan
visi haruslah menantang dan ambisius, tetapi tetap harus dapat dikerjakan. Visi bukan sekadar
harapan. Visi adalah komitmen yang memberikan konteks untuk menyusun desain dan mengelola
perubahan guna mencapai tujuan. Visi adalah cita-cita. Prinsip, ideologi, dan pandangan yang
dipegang oleh para pendiri dengan suatu kebanggaan kadang dianggap visi organisasi.
Pernyataan misi (mission statement) mencoba untuk menjelaskan tujuan organisasi yang sejalan
dengan nilai dan harapan para stakeholder (Phanuel Darbi, 2012). Umumnya, pernyataan misi barus
mencakup jawaban atas dua pertanyaan berikut.

1. Bisnis apa yang sedang kita lakukan.

2. Untuk apa bisnis ini ada.

Misi menjawab pertanyaan tentang alasan untuk hidup atau mengapa perusahaan berada dalam
bisnis. Misi adalah penjabaran lentang bagaimana visi akan dicapai, termasuk sikap yang akan dibuat
dalam mencapainya. Pernyataan misi merupakan alat yang baik untuk menyusan strategi pada level
perusahaan terutama dalam ruang lingkup, batasan, dan penciptaan nilai Misi adalah upaya untuk
mencapai cita-cita.

Apabila dikelompokkan lebih lanjut, pernyataan visi dan misi organisasi mencakup tema-tema
sebagai berikut.

1. Filosofi organisasi (keyakinan, prinsip, nilai, ajaran, aspirasi).


2. 2 Komitrnen kepada stakeholder (penciptaan nilai, kelangsungan hidup, pertumbuhan).
3. Identitas organisasi (tujuan, produk, pasar, pelanggan, keuntangan kompetitif).

dari berbagai tema tersebut dapat dilihat adanya hal-hal yang berkaitan dengan nilai, prinsip,
dan norma, juga ada yang berhubungan dengan kepentingan stakeholder. Dengan uraian itu
dapat erat dengannya dkatakan bahwa visi dan misi merupakan bagian dari bulaya perusahaan
atau paling tidak, terkait erat dengannya.

Referensi

Rahardjo, S. S. (2018). Etika dalam bisnis & profesi akuntan dan Tata kelola

perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai