Anda di halaman 1dari 31

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

DIREKTORAT PEL AKSANAAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Kebijakan Kemudahan dan Bantuan


Pembiayaan Perumahan Bagi MBR
oleh:
oleh:
R. Haryo Bekti Martoyoedo S.T.,M.Sc.
R. Haryo Bekti Martoyoedo S.T.,M.Sc.
Direktur Pelaksanaan
Direktur Pembiayaan
Pelaksanaan PembiayaanPerumahan
Perumahan

Acara:
Bimbingan Teknis Tenaga Pengawas Pembangunan Rumah Bersubsidi mendukung Aplikasi SIPETRUK
RANTAI PASOK PENYEDIAAN PERUMAHAN
DAN KAITAN TERHADAP PEMBIAYAAN PERUMAHAN

1
KEBIJAKAN SEKTOR PERUMAHAN DALAM RPJMN 2020-2024

Arah Kebijakan Sektor Perumahan 2020-2024 Program Prioritas :


INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR
Meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap
perumahan dan permukiman layak dan aman yang terjangkau untuk
mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni Target Akses 13,25%
FLPP, BP2BT,
Tapera dan SMF 1.518.654
Mempercepat Pemulihan
Ekonomi & Reformasi Sosial
Rumah Susun (APBN dan
30%
Pertumbuhan
KPBU) 51.340
Rumah Tangga
Baru 3,2 juta
FOKUS 70%
Rumah Khusus 10.000
PROGRAM
2021 13,25
%
Rumah Tapak
534.642 BUMN 727.917
PENINGKATAN
KESEHATAN Rumah Susun
LINGKUNGAN & 193.275
Pemda 330.000

5
MASYARAKAT
70%
• Mengembangkan Pembangunan dan
K/L Lain 30.517
perumahan yang perbaikan Rumah
layak huni, Eksisting (7,8 juta)
VISI PRESIDEN berkualitas & 56,75 Swasta 500.000
% 56,75
terjangkau %
• Mengembangkan DAK 253.600
permukiman yang
sehat & produktif
Masyarakat 25.384

• Pengembangan
TEMA prasarana & sarana
RKP 2021 air bersih, sanitasi, 2019 2024 Rumah Swadaya 813.660
persampahan dll)
• Pengembangan 11 Juta
perumahan
khususnya bagi
Rumah Tangga Total 4.261.073
MBR, termasuk
skema pembiayaan
FLPP
GAP RPJMN 6.738.927

2
TARGET RPJMN & RENSTRA BIDANG PERUMAHAN 2020-2024

300.000

250.000

RUMAH TANGGA
200.000

150.000

100.000

50.000

-
2020 2021 2022 2023 2024
FLPP 102.500 157.500 200.000 220.000 220.000
SMF 8.460 10.000 10.000 10.000 11.540
Keterangan: TAPERA 50.000 75.000 100.000 125.000 150.000
• FLPP berasal dari BA. 999.03
• SSB dan SBUM berasal dari BA. 999.07 SSB 175.000 - - - -
• SMF dari PMN SBUM 263.000 157.500 200.000 220.000 220.000
• TAPERA berasal dari Dana Masyarakat
• SBUM merupakan komplementer dari SSB dan FLPP BP2BT 31.823 39.684 312 - -

3
CAPAIAN KINERJA KEMUDAHAN DAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
( F L P P, S S B , S B U M , d a n B P 2 B T )

Capaian Subsidi Perumahan 2015-2020 Capaian Kinerja SBUM 2015-2020


250.000
300.000
250.000 Rata-Rata
Realisasi 202.666 Unit 200.000
200.000 Rata-Rata
UNIT

150.000 150.000 Realisasi 139.579 Unit

Unit
100.000
100.000
50.000
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020 50.000
BP2BT - - - 3 5.178 1.357
SSB 13.152 124.737 231.324 202.787 143.149 90.362 -
2015 2016 2017 2018 2019 2020
FLPP 76.489 58.469 23.763 57.939 77.835 109.253
SBUM 200 75.933 206.576 237.743 186.760 130.264
FLPP SSB BP2BT

BP2BT SSB FLPP SBUM


6.538 Unit 805.511 Unit 403.748 Unit 837.476 Unit

4
TARGET PROGRAM KEMUDAHAN DAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
TA. 2021

ALOKASI ANGGAR AN
BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN TA
2021

BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN

FLPP BP2BT SSB** SBUM***

Rp16,66 Triliun Rp 758 Miliar Rp 5,96 Triliun Rp630 Miliar


157.500 unit 18.950 unit* - unit 157.500 unit
BA.999.03 BA. 033 BA.999.07 BA.999.07
Keterangan :
* Berdasarkan rencaa penyaluran Bank Pelaksana
** Untuk membayar SSB ulang tahun sebanyak 859.582 Unit
***SBUM untuk untuk Penerbitan TA 2021 Rp. 4 Juta termasuk untuk Papua dan Papua Barat dengan uang muka sebesar Rp. 10 Juta
Target Bantuan Pembiayaan Perumahan TA. 2021 TAPERA sebanyak 51.000 unit

5
REALISASI KINERJA PENYALURAN TA 2021

Status: 10 Mei 2021

FLPP SSB SBUM BP2BT

36,01% 0,94 % 17,71% 0%

TARGET 157.500
Rp 5.960.000.000.000*
157.500 18.950

Rp16.660.000.000.000 Rp 630.000.000.000 Rp758.000.000.000

PENCAPAIAN 56.721 93.816 27.907 0

Rp 6.170.159.195.706 Rp 56.179.027.669 Rp 113.428.000.000 Rp 0

*untuk membayar Subsidi Selisih Bunga ulang tahun sebanyak 859.582 unit

6
FITUR SUBSIDI PERUMAHAN
FLPP BP2BT
• Penghasilan < 8.000.000 • Pemilikan rumah dan pembangunan
• Pemilikan rumah tapak dan sarusun rumah
• Suku bunga 5% pa a. Penghasilan maksimal Rp 7,5 juta untuk
• Masa subsidi 20 tahun pembelian sarusun;
• SBUM Rp4 Juta b. Penghasilan maksimal Rp 6 juta untuk
• Uang Muka 1% pembelian rumah tapak dan
• Harga jual sesuai KepmenPUPR pembangunan rumah swadaya;
• Bebas PPN sesuai PMK c. Untuk Papua dan Papua Barat:
1. penghasilan maksimal Rp 8,5 juta
SSB untuk pembelian sarusun; dan
Fitur Subsidi • Penghasilan < 8.000.000
• Pemilikan rumah tapak dan sarusun
2. Penghasilan maksimal Rp 6,5 juta
untuk pembelian rumah tapak dan

Perumahan
pembangunan rumah swadaya
• Untuk pembelian sarusun di Papua dan • Suku bunga pasar
Papua Barat, penghasilan maksimal • Dana BP2BT max Rp. 40 juta untuk
Rp8,5 juta UM/biaya membangun
• Suku bunga 5% pa, kecuali Papua dan • Persyaratan menabung 3 bulan
Papua Barat suku bunga 4%
• Harga jual sesuai KepmenPUPR
• Masa subsidi 10 tahun, selanjutnya
suku bunga komersial • Bebas PPN sesuai PMK
• SBUM Rp4 Juta, kecuali untuk Papua
dan Papua Barat SBUM Rp10 juta
• Uang Muka 1%
• Harga jual sesuai KepmenPUPR
• Bebas PPN sesuai PMK

7
PERSYARATAN KPR BERSUBSIDI

Kelompok Ketentuan Lain


Sasaran ü Memiliki KTP-el ü Memanfaatkan untuk tempat
tinggal atau hunian • Permen PUPR No. 20 Tahun 2019
ü Memiliki Kartu Keluarga
ü Tidak disewakan atau dialihkan • Kepmen PUPR
ü Tidak memiliki rumah kepemilikannya selama 5 tahun No.242/KPTS/M/2020
ü Memiliki Akta Nikah/ Akta (rumah tapak) dan 20 tahun
Perkawinan untuk pasangan (rumah susun)
suami istri ü Uang Muka min 1%*)
ü Belum pernah menerima subsidi
pemerintah untuk pemilikan
• Rp150,5 Juta (Jawa dan Sumatera)
rumah
• Rp164,5 Juta (Kalimantan) Harga Jual
ü Memiliki NPWP dan SPT Tahunan • Rp156,5 Juta (Sluawesi, Babel, Kep. Maksimum
ü MBR penerima manfaat dengan Mentawai dan Kep. Riau) Rumah Tapak
pendapatan maksimal Rp. 8 Juta • Rp168 Juta (Maluku, Maluku Utara, Bali dan 2020*
per bulan Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kep. Anambas,
Kab. Murung Raya dan Kab. Mahakam Ulu)
ü MBR yang berpenghasilan tidak • Rp219 Juta (Papua dan Papua Barat)
tetap yang bekerja di sektor • Harga jual tersebut bebas PPN 10%
informal dapat melakukan
penyetoran angsuran secara
harian atau mingguan atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di • Rp248.4 Juta (Prov. Sulawesi Tengah) – Harga Jual
Bank Pelaksana. Rp565,2 Juta (Prov. Papua); Maksimum
• Rp302,4 Juta (Kab/Kota. Tangerang dan Kota Rumah Susun
Tangsel) – Rp345,6 Juta (Kota Jakarta Timur) 2020*
Catatan: • Harga jual tersebut belum bebas PPN 10%
*) Ketentuan di atas dapat dikecualikan
sesuai dengan kemampuan mengangsur
MBR 8
ALUR PROSES KPR FLPP, KPR SSB/SSM dan SBUM

Akad Kredit KPR Sejahtera atau


MBR : KPR SSB/SSM
- Menyiapkan Persyaratan
- Mengajukan Permohonan Bank Pelaksana menerima dan melakukan verifikasi : Pengujian data kelompok sasaran yang lolos Hasil pengujian
KPR Sejahtera, KPR SSB/SSM - Dokumen Pengembang verifikasi oleh Satker. DJPP untuk KPR SSB/SSM disampaikan kepada
dan SBUM - Dokumen MBR dan PPDPP untuk KPR Sejahtera Bank Pelaksana
- Analisa kelayakan angsuran

Permen PUPR No. 20/PRT/M/2019


Kepmen PUPR No. 242/KPTS/M 2020

Ketentuan Pemanfaatan Rumah:


• Wajib dijadikan tempat tinggal utama
• Ditempati sejak BAST
• Pemindahtanganan dapat dilakukan setelah
rumah ditempati minimal 5 tahun (rumah Bank Pelaksana menyampaikan
tagihan KPR Sejahtera, KPR SSB/SSM
tapak) dan 20 tahun (sarusun) atau karena Satker. DJPP melakukan Bulan Pertama dan SBUM.
peningkatan ekonomi dan kepentingan Bank Pelaksana menerima dana SSB/SSM Pengujian Tagihan KPR SSB/SSM dan SBUM Tagihan bulan kedua dan selanjutnya
atau dana FLPP Bulan Pertama dan SBUM diajukan setiap awal bulan
penyelesaian kredit Bank Pelaksana Bulan Pertama.
dan melakukan pembayaran rumah ke BLU PPDPP melakukan Pengujian Tagijan KPR
Pengembang Sejahtera Bulan Pertama.

9
KELOMPOK SASARAN BP2BT

MBR PROFESI *)

Kelompok Sasaran merupakan MBR


perorangan yang berstatus tidak
kawin atau pasangan suami istri
dengan batasan penghasilan tertentu

LAJANG/DUDA/JANDA PEKERJA FORMAL PEKERJA INFORMAL


SUAMI + ISTRI

Persyaratan Kelompok Sasaran *) Kategori Penghasilan


Gabungan untuk Pasangan
Memiliki Akta Nikah
Suami Isteri ditentukan
Mempunyai Memiliki Kartu Tanda
Penduduk (KTP-El) (untuk suami istri) berdasarkan penghasilan yang
penghasilan.
lebih dominan
Tabungan min. 3
bulan
Belum pernah Memiliki Nomor Pokok (min. saldo: Rp. 2-5
memiliki rumah. Wajib Pajak (NPWP). juta, tergantung
penghasilan)
Memiliki lahan/rumah satu-
Belum pernah satunya yang rusak total, di Memiliki SPT Pajak
mendapat atas tanah dengan alas hak Penghasilan (PPh) q Permen PUPR No. 13/PRT/M/2019
subsidi/ bantuan yang sah, tidak dalam orang pribadi. q Kepmen PUPR No. 587/KPTS/M 2019
perumahan dari sengketa untuk pembangunan
Pemerintah. Rumah Swadaya.

10
ALUR PROSES PENYALURAN BP2BT

PROSES A. PROSES PENETAPAN PENERIMA MANFAAT BP2BT


PENYALURAN
DANA BP2BT Pengajuan oleh
Pemohon
Pengujian oleh
Satker **)
02 04
Penetapan
Penerima

01

02
01 03 05
Verifikasi oleh Penetapan
Penyiapan Tabungan dan Bank Pelaksana Penerima Manfaat oleh
Persyaratan Pemohon *) Satker
Pencairan *) Calon Pemohon BP2BT untuk Rumah Swadaya **) termasuk pengecekan fisik
Bantuan dapat dibantu oleh Tenaga Fasilitator dalam rumah bagi Permohonan
penyiapan DED, RAB dan IMB BP2BT untuk pemilikan
rumah 11
ALUR PROSES PENYALURAN BP2BT

PROSES B. ALUR PROSES PENCAIRAN DANA BP2BT


PENYALURAN A. PEMILIKAN RUMAH TAPAK/SUSUN
DANA BP2BT
1 2 3
Penetapan
Penerima

01 Pencairan
Akad Kredit *) Bantuan Pemanfaatan
*) Sudah terbit SLF

B. PEMBANGUNAN RUMAH SWADAYA

1 2 3 4 5 6

02

Penyelesaian
Akad Kredit Pencairan Kredit Pembangunan Pencairan Pembangunan Pemanfaatan
Rumah Bantuan **)
+ Kredit Tahap *) Dilanjutkan dengan
Pencairan Bertahap dan Akhir penerbitan SLF
Bantuan Didampingi oleh
Tenaga Fasilitator
12
PERSYARATAN RUMAH DALAM PROGRAM KPR BERSUBSIDI DAN BP2BT

Harga dan Luas Kondisi Fisik


Lantai Rumah Lokasi Bangunan
Rumah Umum Tapak atau Sarusun Umum yang
Batasan harga, luas tanah, dan luas lantai Lokasi Rumah Tapak Umum, Sarusun, atau diperoleh melalui KPR Bersubsidi dan BP2BT
rumah untuk KPR Bersubsidi ditetapkan Rumah Swadaya yang difasilitasi KPR harus memenuhi kelaikan fungsi bangunan yang
pada KepmenPUPR No. 242/PRT/M/2020 Bersubsidi dan BP2BT mengacu pada terdiri dari bangunan rumah untuk hunian yang
rencana tata ruang wilayah (RTRW) dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
Batasan harga, luas tanah, dan luas lantai dan/atau rencana detail tata ruang (RDTR) umum.
rumah untuk BP2BT ditetapkan pada kabupaten atau kota
KepmenPUPR No. 587/PRT/M/2019
Spesifikasi teknis bangunan rumah mengacu
pada Kepmen Kimpraswil No. 403/KPTS/M/2002
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah
Sederhana Sehat (Rs Sehat) atau PermenPUPR
No. 5/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung

Kelaikan fungsi bangunan untuk Rumah Umum


Tapak dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan
tentang kelaikan fungsi bangunan rumah sesuai
dengan izin mendirikan bangunan yang dibuat
oleh pengkaji teknis, pengawas konstruksi, atau
manajemen konstruksi.

13
PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI BANGUNAN RUMAH

Ada surat pernyataan laik fungsi yang ditanda


tangan oleh Pengkaji Teknis/Manajemen
Konstruksi

Pemeriksaan Dokumen
Administratif Bangunan Gedung

01 PERSYARATAN PERUNTUKAN BANGUNAN GEDUNG


PEMERIKSAAN
Persyaratan Kelaikan Fungsi PERSYARATAN TATA 02 PERSYARATAN INTENSITAS BANGUNAN GEDUNG
BANGUNAN

03 PERSYARATAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

Pemeriksaan Persyaratan Teknis


Bangunan Gedung
01 PERSYARATAN KESELAMATAN
PEMERIKSAAN
PERSYARATAN
KEANDALAN 02 PERSYARATAN KESEHATAN
BANGUNAN GEDUNG

03 PERSYARATAN KENYAMANAN

04 PERSYARATAN KEMUDAHAN
14
PERSYARATAN PSU KAWASAN PERUMAHAN

jaringan distribusi air saluran air limbah/air kotor rumah tangga


bersih

jaringan listrik dalam rumah saluran/drainase lingkungan

jalan lingkungan sarana pewadahan dan pengolahan sampah

15
Hasil Temuan Lapangan

Dinding sudah dipasang tetapi Tidak ada besi penyaluran Jarak antar sengkang lebih dari
besi kolom belum ada 15cm
16
Hasil Temuan Lapangan

ikatan tidak ada tidak ada besi penyaluran 40-D tidak terdapat ring balok konstruksi miring

17
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Dimensi Ketinggian (h) Pondasi batu kali:
60-80cm (tergantung pada tanah dan berat
konstruksi) tinggi bertemu tanah keras;
b. Kualitas batu dan karakteristik: Struktur
batu harus keras dan memiliki banyak sudut,
dimensi lebar atas batu kali Min. 30 cm
dengan minimal 3 permukaan datar posisi
batu tidur, zig-zag dan pondasi batu kali
berbentuk Trapesium batu kali tidak memiliki
c. Kualitas mortar: padat; tidak rapuh banyak sudut sehingga rawan
d. Instalasi: struktur diatasnya dan bangunan tidak terikat dengan mortar
sendiri tidak retak,kokoh, tidak miring lebar galian 34 cm
a PONDASI

ketingian pondasi sebesar


29 cm

18
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ukuran Sloof 15x20 cm
b. Diameter tulangan utama 10 mm
c. Diameter tulangan begel 8 mm
d. Jarak antar tulangan begel 15 cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15
mm

ukuran sloof 9x12cm

b SLOOF

diameter tulangan begel jarak antar tulangan


4,6 mm beugel 40cm

19
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ukuran 15x15cm
b. Diameter tulangan utama 10mm
c. Diameter tulangan begel 8mm
d. Jarak antar tulangan begel 15cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel
15cm

dimensi tulangan begel 3.9 mm

c KOLOM

dimensi kolom terpasang 7 cm

dimensi kolom 12 cm

20
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PU Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ukuran 15x15 cm
b. Diameter tulangan utama 10 mm
c. Diameter tulangan begel 8 mm
d. Jarak antar tulangan begel 15 cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15
mm

c KOLOM

kolom dan balok tidak terkoneksi dengan benar (acuan40-d)

21
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PU Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016

a. Ukuran 15x15cm
b. Diameter tulangan utama 10mm
c. Diameter tulangan begel 8mm
d. Jarak antar tulangan begel 15cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel
15cm

dimensi tulangan dimensi tulangan dimensi kolom dimensi kolom


utama 8.5 mm begel 6.6 mm terpasang 12 cm 11 cm

c KOLOM

adanya kemiringan
dalam pemasangan jarak antar begel
tulang begel 32cm
22
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ukuran 12x15cm
b. Diameter tulangan utama baja 10mm
c. Diameter tulangan begel baja 8mm
d. Jarak antar tulangan begel 15cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel
15cm

dimensi dimensi tulangan dimensi ring


tulangan utama begel 6.9 mm balok sebesar 9
d RING BALOK 8.5 mm cm

dimensi ring balok tidak ada pengikat antara


Jarak antar begel 28 cm
13 cm kolom dan ring balok

23
Hasil Temuan Lapangan
Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil
Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ukuran 12x15 cm
b. Diameter tulangan utama 10 mm
c. Diameter tulangan begel 8 mm
d. Jarak antar tulangan begel 15 cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15
mm

d RING BALOK

- tidak ada pengikat antar kolom dan ring balok


-tidak ada besi penyaluran 40.d

24
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PU Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ukuran 12x15 cm
b. Diameter tulangan utama 10 mm
c. Diameter tulangan begel 8 mm
d. Jarak antar tulangan begel 15 cm
e. Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15
mm

d RING BALOK

tidak ada besi penyaluran nya sebesar 40 cm

25
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ada kuda-kuda kayu
b. Ada gunung-gunung (ampig)
c. Ada ikatan angin yang menyilang

e RANGKA ATAP

penopang dinding sopi-sopi dan rangka kuda -kuda tidak terkoneksi dengan
atap tidak terkoneksi dengan benar baik dengan ringbalok/sofi sofi

26
Hasil Temuan Lapangan

Persyaratan Teknis sesuai Kepmen Kimpraswil


Komponen
No 403/KPTS/M/2002 dan atau Permen PUPR Foto Terpasang dari Hasil Kunjungan Lapangan
Struktur
5/PRT/M/2016
a. Ada kuda-kuda kayu
b. Ada gunung-gunung (ampig)
c. Ada ikatan angin yang menyilang

e RANGKA ATAP
Tidak ada ikatan angin Tidak ada besi penyaluran 40-D

27
Terima
Kasih
REALISASI FLPP, SSB, & BP2BT TAHUN 2015 – 2020
BERDASARKAN PEKERJAAN
( F LP P, S S B , S B UM , d a n B P 2 B T)

Kinerja FLPP, SSB, & BP2BT Tahun 2015 - 2020 per Pekerjaan 10,47% 1,83% 11,25%
3,65%
200.000 PNS
180.000
160.000 TNI/POLRI
140.000
120.000 SWASTA
UNIT

100.000
80.000 WIRASWASTA
60.000 72,79%
40.000 LAINNYA
20.000
- TOTAL
2015 2016 2017 2018 2019 2020
PNS 11.268 24.793 26.641 28.257 17.216 12.330 120.505
SEGMEN TAPERA 2021-2024
TNI/POLRI 2.494 6.656 9.122 8.274 7.344 5.215 39.105
SWASTA 67.290 119.939 152.726 189.336 130.006 120.108 779.405
WIRASWASTA 7.338 14.964 21.806 30.815 22.804 14.407 112.134 BUKAN SEGMEN
LAINNYA 1.289 3.664 2.194 4.047 3.618 4.775 19.587 TAPERA 2021-2024

3,34% 4,60% 5,17%


11,87% 1,15%
10,87% 1,03% 11,00% 9,72% 9,47%
3,69% 3,63%

SSB FLPP BP2BT


79,61%
71,44%
73,42%
PROFIL REALISASI FLPP, SSB, & BP2BT TAHUN 2015 – 2020
BERDASARKAN KELOMPOK GAJI
(FL PP, SSB, SBUM, dan BP2BT)
PER KELOMPOK GAJI TAHUN 2015-2020
400.000
3% 1% 1%
350.000 8% < 2 Jt
300.000 2 Jt > < 3 Jt
250.000
3 Jt > < 4 Jt
Unit

200.000
150.000 4 Jt > < 5 Jt
100.000
36%
50.000
51% 5 Jt > < 6 Jt
-
FASILITAS LIKUIDITAS BANTUAN PEMBIAYAAN TOTAL > 6 Jt
SUSBSIDI SELISIH
PEMBIAYAAN PERUMAHAN BERBASIS
BUNGA
PERUMAHAN TABUNGAN
88.362 BUKAN SEGMEN
< 2 Jt 54.332 33.971 59
2 Jt > < 3 Jt 244.196 155.787 871
400.854 TAPERA 2021-2024
3 Jt > < 4 Jt 370.630 189.885 2.737 563.252
4 Jt > < 5 Jt 20.708 14.387 1.986 37.081
5 Jt > < 6 Jt 8.939 1.658 844 11.441 SEGMEN TAPERA 2021-2024
> 6 Jt 6.812 1.486 42 8.340
0,37% 8,55% 0,64% 0,90%
1,27% 0,97% 0,42% 13,32%
3,62% 12,91%
2,93% 7,70%

SSB FLPP BP2BT

34,61% 47,81% 30,37%


39,22%
52,53%
41,86% 31
31

Anda mungkin juga menyukai