F. Batasan penyelidikan
1. Wilayah penyelidikan
1.Pengumpulan data
a.Data primer, diperoleh dari observasi dan melakukan wawancara terhadap
penduduk.
3 .Analisis data
1. Kelompok terpapar
Adalah orang – orang yang mengalami kontak dengan faktor risiko yang dicurigai
Adalah orang – orang yang tidak mengalami kontak dengan faktor risiko yang
dicurigai
3. Waktu sakit
Adalah waktu pertama kali munculnya tanda dan gejala yang dirasakan oleh
penderita.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep pencegahan (Sistem Kewaspadaan Dini/SKD)
Sistem Kewapadaan Dini (SKD) /Early Warning Alert and Response
System (EWARS) adalah salah satu kegiatan surveilans Epidiomologi
penyakit yang berfungsi untuk memberikan kewaspadaan dan respon
wabah penyakit sejak dini melalui dukungan Departemen Kesehatan dan
mitra kesehatan dengan memberikan pelatihan, dukungan teknis dan alat
berbasis lapangan untuk membangun dan mengelola kegiatan pengawasan
terhadap penyakit berpotensi wabah. (WHO 2016).
SKD-KLB adalah suatu tantanan pengamatan yang mendukung sikap
tanggap terhadap suatu perubahan dalam masyaraktan atau penyimpangan
yang berkaitan dengan kecendrungan terjadinya kesakitan atau kematian
atau pencemaran makanan atau lingkungan sehingga dapat segera
melakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah/mengurangi
terjadinya jatuhnya korban.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal Filariasis dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia dengan
bertujuan sebagai pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis dan
parasitologik serta memutuskan rantai penularan. Kemoprofilaksis bertujuan
untuk mengurangi resiko terinfeksi Filariasis sehingga bila terinfeksi maka gejala
klinisnya tidak berat. Prognosis malaria berat tergantung kecepatan diagnosa dan
ketepatan & kecepatan pengobatan
3.2 Saran
1. Diperlukan penyuluhan sedini mungkin tentang Filariasis kepada masyarakat
sebagai upaya pencegahan kejadian penyakit.
2. Kepada masyarakat agar mamakai pakaian tertutup dan pada malam hari
menggunakan alat pengusir nyamuk dan kelambu saat tidur.
3. Dinas Kesehatan Bandar Lampung dapat melakukan survei lanjutan untuk
mengetahui perkembangan Filariasis lebih lanjut, agar dapat diketahui jumlah
penderita Filariasis secara akurat.
Daftar pustaka
https://buletinsulteng.wordpress.com/2011/03/10/hasil-penyelidikan-klb-diare-di-
desa-lingadan-kab-tolitoli-pebruari-2010/
https://bandarlampungkab.bps.go.id/publication/download.html?
nrbvfeve=M2QzNTBkNzdhOTAxNDZiY2MyMjcyYmNl&xzmn=aHR0cHM6Ly
9sYW1wdW5nc2VsYXRhbmthYi5icHMuZ28uaWQvcHVibGljYXRpb24vMjAy
MC8wOS8yOC8zZDM1MGQ3N2E5MDE0NmJjYzIyNzJiY2Uva2VjYW1hdGF
uLWthbGlhbmRhLWRhbGFtLWFuZ2thLTIwMjAuaHRtbA%3D
%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyMC0xMC0yNiAyMjowNDowNg%3D%3D