Anda di halaman 1dari 2

C.

permasalahan hak atas tanah adat di Indonesia


Dinegara- negara yang seluruh kekuasaan atas tanah dan segala apa
yang ada di bawah dan di atasnya dimiliki oleh negara secara mutlak, konflik
pertanahan tidak akan terjadi, kecuali konflik terhadap hak atas tanahdiluar hak
milik atas tanah. Di Indonesia, dimana negara dan rakyat memiliki hak yang
sama terhadap tanah, konflik pertanahan sering kali terjadi. Bahkan konflik
pertanahan di Indonesia pernah menjadi pemicu perlawanan terhadap penjajah.
Dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia, ada beberapa kasus
peperangan yang dipicu oleh konflik pertanahan, salah satunya adalah perang
Diponegoro (1825-1830 ). Peperangan ini di awali oleh pencaplokan tanah milik
pangeran Diponegoro oleh VOC (kamar dagang ) Belanda untuk dijadikan
perkebunan. Sampai sekarang konflik-konflik pertanahan masih sering terjadi
diseluruh wilayah Indonesia dengan beragam aspek pemicunya. Di antaranya
dapat diklasifikasikan dalam tipologi sengketa tanah sebagai berikut:
Kasus –kasus yang berkenaan dengan penggarapan rakyat atas tanah-
tanah perkebunan, kehutanan dan lain-lain.
 Kasus-kasus yang berkenaan dengan pelanggaran peraturan Iandreform
 Kasus-kasus yang berkenaan dengan akses-akses penyediaan tanah
untuk bangunan
 Sengketa perdata berkenaan dengan masalah tanah
 Sengketa berkenaan dengan tanah ulayat ( Maria S.W Sumardjono
Nurhasan Ismail dan Isyaryanti, 2008:2 )
 Untuk menghindari konflik atas tanah, setiap warga negara hendaknya
mengerti hak-hak atas tanah.

D. Analisis Fishbone dan Strategi yang di hasilkan

Dalam menentukan solusi atas permasalahan hak atas tanah di


Indonesia, analisis yang digunakan adalah analisis fishbone. Analisis ini
berfungsi sebagai pengindentifikasian penyebab-penyebab yang mungkin
timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya, memungkinkan juga untuk mengidentifikasi solusi yang dapat
membantu menyelesaikan masalah tersebut ( bisa lebih dari satu masalah ).
Berikut matrijks analisis Fishbone :
MATERIAL
METHODE
Sebab / cause Akibat / effect
belum ada UU mengenai
hak komunal kolektif
Adanya konflik lahan
Kebijakan tata guna lahan lebih
memihak perusahaan dibandingkan
masyarakat
Wilayah adat yang tidak
bersertifikat
Program sertifikasi tanah
perorangan

Teknologi pertanian masih Munculnya konflik antara masyarakat


sangat sederhana adat, pemeritah dan perusahaan

Penggunaan alat-alat berat


untuk mengeksploitasi Kurangnya pemahaman masyarakat adat akan
hutan hak-hak yang seharusnya mereka perjuangkan

Sebab / cause Masyarakat kehilangan hak-hak


atas wilayahnya
MACHINE Akibat / effect
MAN

Anda mungkin juga menyukai