Anda di halaman 1dari 5

Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Nama : Zefanya Lawrensi Manullang


Nim : 212648
Matkul : Psikologi Umum
Dosen Pengampu : Pdt. Maria A. Angela, M.Si

BERFIKIR DAN MENGINGAT


(RANGKUMAN)
1.1. Berfikir
Berfikir adalah sebuah aktivitas kerja otak mengenai sesuatu. hal dan lebih sering
digunakan untuk memecahkan masalah. Ada 2 jenis berpikir, yaitu :
1. Berpikir Asosiatif, yaitu suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain. Proses berpikir
asosiatif ini mempunyai beberapa jenis yaitu :
a) Asosiasi Bebas : Satu ide akan akan menimbulkan ide mengenai hal lain,hal apa saja
tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang makanan, dapat merangsang timbulnya
beberapa ide, yaitu ide tentang restoran, dapur, nasi dan lain-lain.
b) Asosiasi Terkontrol : Satu ide tertentu akan menimbulkan ide mengenai hal lain dalam
batas ide-ide lain, seperti harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya dan lain-lain
c) Melamun : Mengkhayal bebas sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal
yang tidak realistis. Misalnya, berkhayal jadi orang kaya, jadi Princess dan lain-lain.
d) Mimpi : Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu
tidur. Mimpi ini kadang tak dapat diingat saat bangun, tapi terkadang masih dapat diingat.
e) Berfikir Artistic : Proses pikir yang sangat subjektif. Pemikirannya dipengaruhi oleh
pendapat dan pandangan diri. Ini cara berpikir para seniman dalam penciptaan karyanya.
2. Berfikir Terarah(konvergan) adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya
dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan suatu persoalan. Ada 2
jenis berfikir terarah yaitu :
a) Berpikir Kritis, yaitu berpikir guna merumuskan pokok permasalahan, beragumen
dengan logis disertai fakta yang relevan, serta dapat dan mampu mendeteksi error.
b) Berpikir Kreatif, yaitu suatu proses yang digunakan ketika seorang individu
mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan
ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan (Siswono, 2008).

1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Berpikir terarah sangat membutuhkan penyusunan strategi, yaitu :


a) Strategi Menyeluruh : Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan
dicoba dipecahkan dalam rangka keseluruhan itu.
b) Strategi Detailistis : Di sini persoalan dibagi dalam bagian-bagian dan dicoba
dipecahkan bagian demi bagian, atau ditangani satu per satu.
1.2. Mengingat
Mengingat adalah perbuatan menyimpan hal-hal berupa kode, informasi yang
sudah pernah diketahui untuk dikeluarkan dan pada saat lain digunakan kembali. Ini
terjadi karena pola dari sambungan antara neuron-neuron di otak.
Ada 3 sistem ingatan yaitu :
1. Memori Sensorik (sensory memory) adalah tempat sementara penyimpanan
informasi, sistem ingatan ini bersifat sangat sebentar dan cepat.
2. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory) adalah memori yang memiliki
kapasitas yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses mengingat,
yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan
kita.
3. Memori Jangka Panjang (Long Term Memory) adalah Kemampuan untuk mengingat
masa lalu dan menggunakan informasi tersebut untuk dimanfaatkan saat ini, memori
jangka panjang memungkinkan kita untuk seolah‐olah hidup dalam dua dunia, yaitu
dunia masa lalu dan saat sekarang ini.
Adapun cara mengingat yaitu :
a) Rekoleksi, yaitu mengingat kembali sebuah peristiwa masa lampau secara lengkap
b) Pembaruan ingatan, ingatan hanya timbul kalau ada hal yang merangsang ingatan itu.
c) Memanggil kembali ingatan (recall), mengenal kembali untuk diingat
d) Rekognisi (To Recognize), yaitu mengenal kembali dihadapan bendanya
e) Relearned, ingat kembali karena mempelajari
1.2.1 Lupa
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk mengungkapkan kembali
informasi yang telah kita terima atau yang sudah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo
(1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau
mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami.
Represi, suatu upaya untuk “melupakan” peristiwa-peristiwa yang mengerikan
menakutkan, penuh dosa, menjijikan seperti pada teori Sigmeund Freud.

2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Refleksi Lupa Dalam Pengalaman Saya !


Menurut saya Lupa adalah hal umum yang terjadi pada setiap manusia, dan

umumnya lupa terjadi karena dalam proses mengingat terjadi penempaan ide lainnya

sehingga mengakibatkan ide yg awal/ingatan yang awal terabaikan.

• Saya seringkali lupa diakibatkan tidak fokus, tidak fokus sangatlah fatal

akibatnya jika terjadi terus menerus di alami tanpa di tangani, Sebagai cerita ;

saya sedang belajar dan suasana rumah yang ribut sungguh mengacaukan pikiran

saya, sehingga walau saya sudah mendengar dan memperhatikan pembelajaran

saya tidak ingat, karena saya tidak memahami pelajaran dengan baik.

• Saya kadang lupa terhadap apa yang saya ingin katakan, sebagai cerita; saat saya

berdialog, saya sangat ingin menuangkn atau mengeluarkan ide-ide saya pada

saat itu kepada lawan bicara tetapi setelah ada orang yg memotong pembicaraan

saya, saya lupa apa yang hendak saya katakan, bagi saya itu momen yang

menyebalkan, karena saya ingin sekali mengeluarkan segala ide dari pikiran saya

dengan baik dan benar serta tepat seperti yang saya inginkan dan ingat.

• Pengalaman lupa yang teramat parah bagi saya adalah sulitnya saya melawan

rasa gugup yang menyebabkan ketidak mampuan saya mengingat sesuatu yang

sudah saya pelajari sebelumnya dengan baik, misal presentasi ataupun salah

memainkan chord dalam gitar, disaat gugup saya tidak dapat mengingat dengan

jelas, pengalaman itu layaknya mencari peti kosong, seolah-olah memori di

dalam otak dikosongkan, tidak permanen hanya terjadi pada saat gugup melanda.

3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

KESIMPULAN
Berfikir sangat tidak bisa dilepaskan dengan proses belajar, pastinya saat kita

belajar terdapat proses berfikir untuk mewujudkan proses belajar yang ideal, ada 2 jenis

berfikir yaitu Berfikir Asosiatif dan Berfikir Terarah.

Mengingat adalah proses menyimpan ide ataupun informasi, mengingat merupakan

bagian penting dalam proses belajar, fakta itu tidak bisa dipungkiri, dengan daya

mengingat yang baik kita juga dapat berfikir dengan baik. Berfikir dan mengingat

keduanya berkaitan satu sama lain untuk menjalankan proses belajar, mereka memiliki

peran yang penting di dalam proses belajar, tapi ada kendala dalam mengingat yang

dikenal dengan istilah lupa ketidakmampuan memahami atau mengingat pelajaran

ataupun suatu hal.

4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Elektronik
Funny, R. Mustikasari Elita. “ Memahami Memori ”, (2009). Diakses pada
12 September 2021.
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/01/memahami_memory.pdf

Maulidya, Anita. Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Akmal


(STAI.RA), “ Berpikir Dan Problem Solving ” Buletin Psikologi (18
September 2015). Diakses pada 12 September 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/265484-berpikir-dan-
problem-solving-fd524b85.pdf

Magda, Bhinnety Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada “ Struktur


Dan Proses Memori” . Diakses pada 12 September 2021.
https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/7375/5742

Hamzah, Ferawati Upu, ” Alimuddin Analisis Kemampuan Berpikir Kritis


Dan Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan
Kemampuan Matematika Siswa Kelas Xii Sma Negeri 15 Makassar ”
Mathematics Education Postgraduate Program Universitas Negeri
Makassar Indonesia. Diakses pada 12 September 2021.
http://eprints.unm.ac.id/13299/1/161050701109_FERAWATI.pdf
Rizal, H Arsyad. “ Kemampuan Memori Khatib Dalam Mengingat Materi
Khotbah” . Diakses pada 12 September 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/273925-kemampuan-
memori-khatib-dalam-mengingat-88934d7b.pdf
Kinnara, Rena Arlotas dan Robi Mustika. Universitas Muhammadiyah
Lampung 45 Lupa, “ Dalam Perspektif Psikologi Belajar Dan Islam
12Program Studi Psikologi Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama
UIN Imam Bonjol Padang” Jurnal Psikologi. Diakses pada 12
September 2021.
http://journal.uml.ac.id/index.php/TIT/article/download/72/62#:~:text
=Psikologi%20belajar%20memandang%20lupa%20terjadi,memang%
20informasi%20tersebut%20sengaja%20dilupakan
Masrur, Ahmad Firosad . “ Sebuah Pengantar Dalam Psikologi ”
BOOK REVIEW Judul: Pengatar Psikologi Umum, Penulis: Sarlito
W. Sarwono, Editor: Eko A. Meinarno Halaman: VII + 208, Penerbit:
Rajawali Press, Cetakan: II, Tahun: 2014. Diakses pada 12 September
2021.
https://www.google.com/url?q=https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/inde
x.php/attaujih/article/download/594/505&sa=U&ved=2ahUKEwjn7df
2qfjyAhXVW3wKHRDmD98QFnoECAgQAg&usg=AOvVaw0rKe9
qNbwBe60Y9VD1ycES
5

Anda mungkin juga menyukai