DINAS KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2019
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Atas Asung Kertha W ara Nugraha Ida Sang Hyang W idhi W asa/Tuhan Yang
Maha Esa dan dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten Gianyar Tahun 2019 bisa terselesaikan.
Profil Kesehatan Kabupaten ini pada intinya berisi berbagai data/informasi
yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Gianyar
Tahun 2019 dan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan hasil
pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja
dari penyelenggaraan pelayanan minimal.
Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini dipergunakan data pelaporan dari unit
pelaksana dan dari sumber-sumber terkait, karena Profil Kesehatan ini merupakan
rangkuman dan rekapitulasi kegiatan/program dalam satu tahun, tentunya Profil
Kesehatan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan
dalam penyusunan rencana kerja, kebijakan ataupun dalam pengambilan keputusan di
bidang kesehatan di tahun mendatang.
Kami sangat menyadari kekurangan dan keterbatasan kami, baik ilmu
maupun pengalaman dalam penyusunan ini, untuk itu kami dengan senang hati dan
lapang dada, mohon sumbangan pemikiran, saran-saran dalam penyempurnaan
penyusunan berikutnya.
Akhir kata pada kesempatan ini, kepada semua pihak yang telah membantu
dan terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten Gianyar Tahun 20165 ini, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih,
dan yang pada akhirnya Profil Kesehatan ini berguna bagi kita semua.
Gianyar, Maret 2020
i
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tujuan Profil Kesehatan...................................................... 2
C. Sistematika Penyusunan Profil Kesehatan .............................. 2
LAMPIRAN
ii
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
DAFTAR LAMPIRAN
iii
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
Tabel 19 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Tabel 27 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET TAMBAH DARAH MENURUT
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 28 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKRIF MENURUT KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS
Tabel 33 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
iv
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
Tabel 35 BAYI BARU LAHIR MENDAPATIMD DAN PEMBERIAN ASI EXKLUSIF< 6
BULAN MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 41 CAKUPAN PEMBERIAN VIT A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 44 STATUS GIZI BALITA MENURUT INDEX BB/U, TB/U DAN BB/TB MENURUT
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
v
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
Tabel 51 JUMLAH TERDUGA TB ,KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE
NOTIFICATION (CNR), PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 55 JENIS KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AID MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KELOMPOK UMUR
vi
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
Tabel 67 PENDERITA KRONIS FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 70 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA
DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
***
vii
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2019.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan
melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih
lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169
kesehatan masyarakat.
tahun.
Pada penyususnan Profil Kesehatan tahun 2019 ini mengacu pada Petunjuk
terpilah jenis kelamin) dan terbagi menjadi 81 tabel yang dikeluarkan Pusat Data dan
Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar merupakan salah satu sarana yang dapat
Statistik.
C. SISTEMATIKA
tujuan serta isi secara ringkas daripada Profil Kesehatan serta Sistematika dari
penyajian.
Pada Bab ini diuraikan Keadaan Umum Daerah. Selain uraian tentang letak
geografis, administrative, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
Dalam Bab ini diuraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan,
Bab ini menyajikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari profil kesehatan berdasarkan hasil analisis sederhana dari masing-
perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
LAMPIRAN
A. GEOGRAFIS
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten dari 9
sedangkan pada bagian selatan merupakan dataran rendah dan daerah pantai.
1. Letak Wilayah.
Secara geografi letak wilayah Kabupaten Gianyar 08 018,48” - 08038,58” Lintang
Selatan, 115013,29” - 115022,23” Bujur Timur. Dengan batas-batas sebagai berikut
:
Kabupaten Gianyar memiliki luas wilayah 368 Km² atau sekitar 6,53%
dari luas wilayah Provinsi Bali. Bagian terluas wilayah Kabupaten Gianyar
( 45,70 % ) terletak pada ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan laut.
terdapat 12 buah sungai yang melintas diwilayah Gianyar dan sebagian besar
airnya dipergunakan untuk air irigasi persawahan dan wisata air. Bila dilihat dari
Tabel 2.1
Luas wilayah masing-masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar
3. Iklim
laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim. Sebagai daerah tropis, di Gianyar
terdapat musim kemarau pada sekitar bulan April – Oktober dan musim hujan
sekitar bulan Oktober – April berikutnya yang diselingi oleh musim pancaroba.
Curah hujan di Kabupaten Gianyar berkisar antara 2-710 mm dengan curah hujan
mm.
minimum rata-rata 230C dan suhu maksimum rata-rata 290C. Kelembapan udara
B. KEADAAN PENDUDUK
kependudukan dan luas wilayah Kabupaten Gianyar secara garis besar adalah
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio, dan Kepadatan per- Kecamatan
Luas Penduduk
Wilaya Kepadat
h Perempu Sex an per
Kecamatan (Km2) Laki an Jumlah Ratio Km2
1 2 3 4 5 6 7
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 29,24 %, dikuti oleh sektor industri
Gas dan Air Minum 1,10%, kecuali sektor Penggalian berkontribusi kurang dari
satu persen.
sebagai berikut :
Berdasarkan data tahun 2019 adalah jumlah sarana air minum yang ada
hasil jumlah sarana air minum dengan resiko rendah dan sedang sebanyak
2.691 atau 60.2 % dari jumlah sarana air minum yang ada sebanyak 592
memenuhi syarat atau 426 sarana, yang sudah menggunakan sumber air minum
yang dan secara fisik air minum yang digunakan sudah dalam katagori baik
(tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau). Kalau dilihat distribusinya per
UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
sumber air minum yang memenuhi syarat pemeriksaan sampel , akan tetapi
masih ada UPT Kesmas yang masih berada di bawah rata-rata Kabupaten yaitu :
% dan Gianyar II 47.2 hal ini perlu mendapat perhatian untuk kegiatan tahun
jenis komunal, plengsengan, cemplung dan leher angsa. Data tahun 2019,
melebihi target SDGs, yaitu 28,7%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Gambar 2.2
99.0 98.7
98.5
98.0
97.5 97.2
97.0
96.5
96.0
95.5
II II
I
AN U D
I II I II I II I II I II b
A T T G D N
G G N
G G U
H H AR
AR Ka
W W
A
AN U
B BU LA LAN IRI IRIN AT ATU NY NY
K A A Y U L A A S S B B I A A
K L K I
SU SU PA AL AL PA PA
K
LAH AH G G
G G M B BL
TE TE TA TA
M
Dari data tersebut di atas sudah menunjukan hasil cakupan yang baik dan diatas
target yang ditetapkan, akan tetapi hasil tersebut harus ditunjang dengan adanya
akses terhadap sanitasi dasar ditambah dengan terbebas dari prilaku masyarakat
yang tidak buang air besar sembarangan (stop BABS). Tahun 2015 sebagai tahun
BABS.
tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada BAB berikut ini situasi derajat kesehatan
Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas
beberapa penyakit.
A. MORTALITAS
Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Angka Kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKI,
derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu juga merupakan salah satu target
yang telah ditentukan dalam tujuan ke-5 pembangunan millenium (SDGs) yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2019
adalah mengurangi sampai 3/4 resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang
dilakukan dan juga data capaian program, AKI di provinsi Bali telah menunjukan
berfluktuatif, tahun 2017 angka kematian ibu 50 per 100.000 kelahiran hidup (3
Orang ). Tahun 2018 angka kematian ibu 31.6 per 100.000 kelahiran hidup (2
Orang ). Tahun 2019 angka kematian ibu 103.58 per 100.000 kelahiran hidup (2
millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
pembangunan kesehatan.
Pada gambar 3.1 berikut digambarkan Angka Kematian Ibu sejak tahun 2008 sampai
dengan 2018.
Pada Gambar 3.1. terlihat bahwa AKI tahun 2017 terjadi penurun AKI menjadi
50/100.000 KH atau 3 orang , pada tahun 2018 terjadi penurun AKI menjadi
31.60/100.000 KH atau 2 orang dan pada tahun 2019 terjadi peningkatan menjadi
115/100.000 KH
Untuk tahun 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar telah melakukan serangkaian
tindakan berencana dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan bayi baru
lahir.
yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang
dilakukan dalam rangka menurunkan AKB. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
12
10 10
8.8
8 Gianyar
6
4
2
0
2017 2018 2019
Tahun
tahun 2017 menurun menjadi 10/1000 KH.dan pada tahun 2018 turun menjadi
Gianyar sudah jauh dibawah AKB Nasional yaitu 8.8 per 1.000 KH. Salah satu
penyebabnya diprediksi sebagai pengaruh dari adanya jaminan untuk melahirkan bagi
masyarakat miskin dari Jampersal ke BPJS, serta masyarakat yang tidak memiliki
jaminan kesehatan di biayai oleh program jaminan khusus masyarakat Gianyar, yang
pelayanan kesehatan. Kalau dilihat dari perbedaan jenis kelamin maka yang terjadi
Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah julah kematian bayi usia sampai 28
hari yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
gambar berikut :
Gambar 3.3
Angka Kematian Neonatal (AKN) per-1.000 KH
tahun 2017 s/d 2019
Angka Kematian Balita (AKABA)
7
6 6
5 4.9
4.6
4 Gianyar
3
2
1
0
2017 2018 2019
TAHUN
tahun 2017 menjadi 6/1000 KH atau 33 orang dan pada taun 2018 menjadi 4.6 per
masih lebih tinggi. Hal ini disebabkan, kematian neonatal oleh karena BBLR dan
asfiksia masih cendrung tinggi. Upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan
pelayanan ANC yang berkualitas dan terpadu, meningkatkan pelaksanaan GSI-B dan
pelatihan, meningkatkan fungsui keluarga dalam perawatan bayi dan balita melalui
kelas ibu balita, meningkatkan pemanfaatan buku KIA. Diharapkan dengan berbagi
sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
dengan beberapat katagori, yaitu katagori sangat tinggi dengan nilai >140, katagori
tinggi dengan nilai 71-140, katagori sedang dengan nilai 20-70 dan katagori rendah
dengan nilai <20. Sesuai dengan profil kesehatan Kabupaten Gianyar tahun 2017
menjadi 12,38/1000 KH pada tahun 2018 sebesar 2.1/1000 KH atau 13 orang dan
pada tahun 2019 sebesar 10.2/1.000 KH mengalami penurunan dan jika dibandingkan
dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs termasuk katagori masih termasuk
rendah.
Angka Kematian Balita (AKABA)
Gambar 3.4
Angka Kematian Balita (AKABA) per-1.000 KH
tahun 2017 s/d 2019
15
12.38
10 10.2 Gianyar
5
2.1
0
2017 2018 2019
TAHUN
dari tahun 2017 menjadi 12,38/1000 KH (74 balita) dan tahun 2018 menjadi 2.1/1000
KH atau 13 balita dan tahun 2019 mencapai 10.2/1.000 KH serta masih diatas
AKABA Provinsi Bali. Akan tetapi jika dibandingkan dengan nilai normatif AKABA
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH). Umur harapan hidup saat lahir (eo)
adalah hasil perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu Indikator
Kesejahteraan Rakyat. Selain itu, UHH juga menjadi salah satu indikator yang
Perkembangan dari tahun 2008 sampai dengan 2019 dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 3.4
Umur Harapan Hidup (UHH)
tahun 2017 s/d 2019
73.8
Umur Harapan Hidup (UHH)
73.6 73.58
73.4
73.2
73 Gianyar
72.8
72.6
72.5
72.4 72.44
72.2
72
71.8
2017 2018 2019
TAHUN
untuk Kabupaten Gianyar stabil dan rata-ratanya lebih tinggi dari rata-rata Umur
B. MORBIDITAS
suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
menunjukan kasus terbanyak adalah Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian
atas dengan jumlah kasus 21.455 kasus atau 28.47 % dengan perincian seperti tabel
berikut.
2. Penyakit Menular
a. TB Paru
orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB
menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam
SDGs.
Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang
Succses Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB Paru BTA positif
pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Succses
90
88
86 85.98
Gianyar
84
83.5
82
80
78
2017 2018 2019
TAHUN
150.00
117.50 118.18
100.00 100.00
100.00 80.00 81.82 90.60
80.00
75.00
66.67 62.50
50.00 40.00
0.00
0.00 0.00
TI I I II AN D I II G I II G I II H I II R I R II NI TI HA ya
r
A A T G BU U AN NG IN ING TU UH YA YA WA AN ES
D n
W W AN U UB L LA IR IR A AT N N JI IC N ia
KA KA AY LA A KS S
L K H
B B IA IA AN AR A
G b
G
SU SU P AL AL PA PA LA LAH G G D S RS RS Ka
EG G M M B B U
E
T T T TAA
RS
UPT KESMAS
2017s/d 2019 sangat fluktuatif, tahun 2017 meningkat menjadi 85,98 % dari penderita
TB-BTA positif yang diobati. tahun 2018 menjadi 83.5% dan tahun 2019 sebesar
90.6 %. Dari penderita TB-BTA positif yang diobati angka kesembuhan sebesar 90.6
besar kecilnya angka kesembuhan juga dipengaruhi oleh besar kecilnya angka drop
uot, yang juga berimbas pada besar kecilnya angka penemuan penderita TB MDR
(Multi Drug Resisten) yang semakin merebak belakangan ini, disamping juga adanya
b. Pneumonia
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat
terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang
rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak yang kurang dari 2 tahun, usia lanjut
lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,
gangguan imunologi).
200.00
200.00
150.00
100.95 109.26
103.92
94.35
100.00 75.79
58.49 63.00
50.75
50.00
15.468.00 21.05
4.49 7.94
0.00
I I I II A N D I II
G
I II
G
I II
H
I II R I II ar
AT AT G BU UD AN NG IN ING TU UH YA YAR any
W W AN U UB A R T i
KA KA AY LAL AL KSI SIR BA BA IAN IAN .G
U L L A A K H H G G b
S SU P A L
G GA MP MP BL BLA
A Ka
TE E A
T T TA
UPT KESMAS
63%, dan UPT Kesmas yang penemuannya tertinggi adalah UPT Kesmas
adalah UPT Kesmas Payangan (4.9%). Adanya rentang capaian yang cukup panjang
perlu ditelusuri lebih lanjut, apakah memang benar-benar kasusnya sedikit di UPT
kesmas terendah atau ada kasus namun tidak tercatat dan tidak dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kab.Gianyar.
c. HIV/AIDS
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit
lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui
terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan
kumulatif kasus sampai dengan bulan Desember 2019, jumlah kasus HIV mencapai
153 kasus dan AIDS mencapai 57 kasus, serta jumlah kematian 2 orang. Gambar
Kabupaten Gianyar.
350 339
300
258
250
193
200
157
150
101
100 85 70 74
58 69 48 57
50 28 25
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
d. Kusta
menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak
dan mata.
Pada tahun 2019 di Kabupaten Gianyar ditemukan kasus baru kusta sebanyak
9 orang penderita kalau dilihat dari jenis kelamin, terdapat 1 penderita laki-laki
total kasus sebanyak 9 orang (total NCDR 1.8 per 100.000 pddk).
e. Penyakit Malaria
nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah daerah terpencil
dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang
sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi
hidup sehat.
Endemis sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000 penduduk
Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah
API di Kabupaten Gianyar tahun 2019 adalah 0,00 per 1.000 penduduk sama
dengan API tahun 2016 dan tahun sebelumnya. Dengan demikian Kabupaten Gianyar
a. Tetanus Neonatorium
masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah
satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak seteril. Kasus
Pada tahun 2013 S/D 2019 tidak ditemukan kasus TN. Hasil yang didapat ini
tidak terlepas dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sudah
cukup baik dan hasil cakupan imunisasi TT untuk WUS dan Ibu Hamil di Kabupaten
Gianyar. Dengan hasil yang sudah cukup baik tersebut maka program yang
b. Difteri
menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher,
demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran
dengan keberhasilan program imunisasi terutama imunisasi dasar pada anak (DPT)
c. Campak
kasus campak atau dengan incidence rate (IR) sebesar 0,18 per 10.000 penduduk
sedangkan untuk tahun 2013 tidak ditemukan kasus campak dan untuk tahun 2014
meningkat menjadi 14 kasus yang terdiri dari 9 kaus laki-laki dan 5 kasus perempuan.
perempuan pada tahun 2017dan 2019 kasus campak tidak ditemukan di Kabupaten
Gianyar.
yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan
munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit di tungkai dan
lengan. Tahun 2017 ditemukan kasus polio sebanyak 3 orang dan tahun 2018
ditemukan kasus folio sebanyak 3 orang dan tahun 2019 kasus folio sebanyak 5 orang
di Kabupaten Gianyar .
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada
surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000
anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2012 di Kabupaten Gianyar ditemukan 3 kasus,
tahun 2013 ditemukan 9, tahun 2014 ditemukan 5 kasus, sedangkan untuk tahun 2015
ditemukan 1 kasus atau Non Polio AFP Rate sebesar 0,87 per 100.000 penduduk usia
< 15 tahun, kasus ini terdapat di UPT Kesmas Gianyar I. Pada tahun 2017 terdapat 3
kasus atau 2,59/100.000 pddk usia < 15 tahun dan pada tahun 2019 terdapat 5 atau
<24 jam sehingga dampak yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut tidak meluas.
Dari frekwensi KLB yang terjadi di Kabupaten Gianyar pada tahun 2019 sebanyak 5
kali, seluruh kejadian luar biasa tersebut telah tertangani dalam kurun waktu < 24
jam. Hal ini didukung dengan adanya Tim Gerak Cepat (TGC) dalam hal ini disebut
TGC di tingkat provinsi. Adapun KLB yang terjadi adalah 5 kasus AFP
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue
dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang
anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Pada tahun 2019 jumlah kasus DBD sebanyak 715 kasus yang meninggal 4 orang , IR
DBD 139.6/100.000 PDDK dan CFR sebesar 0.6 %, tahun 2018 jumlah kasus DBD
PDDK dan CFR sebesar 0. Terdapat tahun 2015 terdapat terdapat 2.198 kaus
meningkat tajam dari tahun 2014 yang hanyaterdapat 1.763 kasus, tahun 2013 ada
808 dan tahun 2012 sebanyak 288 kasus, dengan demikian IR DBDtahun 2016
sebesar 733.4 per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah sebesar 442,3 per 100.000
penduduk. Dari jumlah kasus tersebut kematian akibat penyakit DBD atau CFR DBD
kegiatan PSN dengan 3 M plus. Untuk gambaran yang lebih jelas, berikut ini
600
500
442.3 IR
400
CFR
300
200
139.6
100 101.4
0 0 0.4 0.4 14.2
0 0.6
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
Dengan adanya penurunan ini baik IR, maka pemegang program pencegahan harus
c. Penyakit Diare
feses selain dari frekuensi air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses
lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air
Kabupaten Gianyar. Pada tahun 2019 perkiraan kasus diare 13.829 untuk semua umur
yang dilayani 8.827orang 63.8( , tahun 2018 diperkirakan kasus diare sekitar 13.719,
dari perkiraan tersebut kasus diare yang sudah ditangani dengan baik adalah sebanyak
8.506 (62 %) Pada tahun 2017 diperkirakan kasus diare sekitar 13.605, dari perkiraan
tersebut kasus diare yang sudah ditangani dengan baik adalah sebanyak 7.380
(54,2%) yang terdiri dari kasus pria sebayak 3.787 (55,1%) dan wanita sebanyak
3593 (53,3%) 2016 diperkirakan kasus diare sekitar 10.717, dari perkiraan tersebut
kasus diare yang sudah ditangani dengan baik adalah sebanyak 10.340 (96.5%) yang
terdiri dari kaus pria sebayak 5.515 (101,9%) dan wanita sebanyak 4.825 (90.9%)
Pada tahun 2015 diperkirakan kasus diare sekitar 10.636, dari perkiraan tersebut kaus
diare yang sudah ditangani dengan baik adalah sebanyak 10.822 (101,8%) yang
terdiri dari kaus pria sebayak 5.574 (103,8%) dan wanita sebanyak 5.248 (99,6%)
Dengan demikian upaya untuk mencegah penyakit ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan.
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal,
Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi (sistolik), sedangkan
angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan
darah 120/80 mmHg dapat diartikan sebagai tekanan darah normal. Ketika terjadi
tekanan darah tinggi, umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih,
pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu. Berikut ini merupakan tabel klasifikasi atau penggolongan tekanan darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi harus diwaspadai, karena umumnya pada
penderita hipertensi tidak merasa adanya gejala, namun secara tidak sengaja beberapa
gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi
padahal sesungguhnya tidak. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan
dari hidung, pusing wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada
dair itu untuk program pencegaha penyakit tidak menular perlu dilakukan sejak dini.
usia > 15 tahun di suatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan di dalam unit
gedung. Adapun hasil pengukuran/deteksi dini tekanan darah tinggi untuk tahun 2019
jumlah sasaran sebanyak 84.646 penduduk > 15 tahun. Namun penyakit tekanan
darah tinggi yang baru mendapat pelayanan kesehatan mencapai 36.641 (43.3 %) di
UPT Kesmas, dalam 10 besar penyakit berada di urutan ke- 2. Dengan demikian agar
Kanker merupan salah satu penyakit tidak menular yang dapat di deteksi
secara dini dan dicegah untuk tidak menjadi lanjut. Kanker dimaksud salah satunya
adalah kanker serviks dan kanker payudara. Kanker serviks atau yang disebut juga
sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit yang paling banyak
ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita
kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiganya. Dan dari data
WHO tercatat, setiap tahun rinuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks
ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab
Penyebab kanker serviks adalah Human Papiloma Virus (HPV) terutama virus
HPV tipe 16 dan 18 yang paling banyak menyebabkan kematian pada kaum wanita.
Virus ini sangat mudah berpindaj dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga
bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah
tercemar virus HPV, dapat menjangkut seseorang yang menggunakannya jika tidak
membersihkannya dengan baik. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah
kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker
serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c
dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang
dini ( usia < 16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks).
Hal lain adalah keturunan, penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama dan terlalu
sering melahirkan.
Untuk mendeteksi kanker secara dini terutama kanker serviks dan kanker payudara
dapat dikuka dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) untuk
kanker serviks dan Clinikal Breast Examination (CBE) untuk deteksi kanker
payudara. Khusu untuk IVA dilakukan dengan dengan cara mengamati dengan
menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat
atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih
yang disebut acetowhite epithelium. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan di
puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung. Untuk 2019 jumlah
sasaran 54,865 orang yang dilakukan pemeriksaan 6,431 orang dari hasil pemeriksaan
25.00
20.00
16.46
15.00
10.00
7.23
6.47 6.20
5.00
2.43 2.99 2.61 1.92 2.07
2.94
1.12 1.14 1.53 1.42
0.27 0.65 0.63 0.47
0.00
II I 0.00 I 0.00 II
0.00 I II 0.00 I
0.00 II I
0.00 II 0.00 I II
II AN D G G H AR
AT AT G BU U
D
AN N
G
I N N
G
T U U
H
Y AR
W W YA
N U B
AL
A
SI
R RI BA
T N Y
KA KA A
U
L L AL K SI H BA IA I AN
K H G
SU SU
P AL AL PA PA
A A G
E G G M M BL BL
T E A
T T TA
6. Status Gizi
MDGs adalah staus gizi Balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat
badan (BB), dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB) ini disajikan dalam bentuk
tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/
U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan
indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan
berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang
sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku
hidup sehat dan pola asuh, pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak
dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U
memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa
yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya mengidap penyakit
tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.
Untuk tahun 2019 status gizi Balita di Kab. Gianyar dengan indikator Balita
gizi kurang BB/U 792 orang ( 4.6 % ) Balita Pendek TB/U 1.668 ( 9.8%) balita
Kurus BB/TB 699 orang ( 4.1 % ) dari hasil penimbangan yang dilakukan di
Posyandu .Capaian untuk tahun 2019 adalah sebesar 89.6% (25.037 balita) dari
27.928 balita yang Sebagai gambaran persentase cakupan penimbangan anak balita di
80.0
78.0
76.0
I I I II AN D I II I II I II I II I II r
A T T D
G BU U AN N
G G G G
N IN TU U
H H AR R
A nya
A I Y Y ia
W W AN U UB A R T
KA KA AY LAL AL KSI SIR BA BA IAN IAN .G
L H b
SU SU P AL L A AK A H G G
Ka
EG GA MP MP BL BLA
T TE TA TA
UPT KESMAS
25.0
20.0
15.0
BB/U
10.0 TB/U
BB/TB
5.0
0.0
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu kesehatan
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
mencegah penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan selama beberapa tahun terakhir,
dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
Seorang Ibu mempunyai peran sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seseorang yang sedang hamil
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru
lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu
Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
lainnya, AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data SKDI
2007, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran
hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup dan AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup.
Kematian Ibu menjadi 115 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 dari 6.088
kelahiran hidup. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan
Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kalahiran dan nifas yang
tahun 2013 di ambil alih oleh BPJS/JKN serta melalui Jaminan Kesehatan Bali
PONED.
untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain
pelayanan yang dianjurkan 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua,
dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
Cakupan kunjungan ibu hamil terdiri dari cakupan K1 atau juga disebut akses
pelayanan ibu hamil merupakan gembaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang
telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit
empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trismester pertama sekali pada
trimester kedua dan dua kali pada trismester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan
untuk melihat fasilitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 di
102.86
100 95.51
99.57 96.71 95.48
94.4 93.8 94.92
87.77 90.98 90.8
87.52 87.24
83.8
80
Cakupan (%)
K1
60
K4
40
20
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada kesenjangan yang terjadi antara
cakupan K1 dan K4. Dari tahun 2013 6,48% dan tahun 2014 menjadi 7,74%.Tahun
antara K1 dan K4 yaitu sebesar 5,73%. Sedangkan untuk tahun 2017 terjadi
peningkatan cakupan baik K1 maupun K4 akan tetapi masih ada kesenjangan antara
K1 dan K4 yaitu sebesar 7,38%. Kesenjangan ini menunjukan angka drop out K1-
K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil
tahun 2017 yang mematok angka 100%. Sedangkan untuk K4 baru mencapai 95,48%
tahun 2018 yang mematok angka 100%. Sedangkan untuk K4 baru mencapai 83.8%
pencapaian indikator K1 sebesar 94.9%, yang berarti belum memenuhi target untuk
tahun 2019 yang mematok angka 100%. Sedangkan untuk K4 baru mencapai 87.2%
yang ditargetkan sesuai SPM tahun 2019 sebesar 100%, bila dibandingkan dengan
2019.
106.6103.5
100.0
96.3 95.4 101.3 91.3 92.4 91.3 89.4 96.6 89.4 94.9
82.3
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
UPT KESMAS
SPM tahun 2019 (100%) termasuk rata-rata Kabupaten masih dibawah target (K4
87.2 %).
terhadap AKI. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari
seluruh kematian ibu. Sedangkan dalam terget SDGs, salah satu upaya yang harus
menjadi 115 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 dari 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992, serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992.
kesehatan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2018 yang cenderung menurun.
Pada tahun 2011 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai
89,73%, akan tetapi meningkat lagi menjadi 94,7% pada tahun 2012,tahun 2013
mengalami penurunan menjadi 93,36% dan untuk tahun 2014 menurun lagi menjadi
menjadi 94.60 kalau dibandingkan dengan target SPM tahun 2016sebesar 90%, maka
sudah melampaui Sedangkan pada tahun 2017 cakupan pertolongan persalinan oleh
nakes 92,80 % masih dibawah target SPM 2017 ( 100 % ). tahun 2018 cakupan
pertolongan persalinan oleh nakes 83.9 % dan tahun 2019 cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan baru mencapai 87.6 % masih dibawah target SPM 2019 ( 100 % ).
Gambar 4.4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kab. Gianyar tahun
2013 s/d 2019
96 94.83 94.6
93.36 92.8
94
92
89.34
Cakupan (%)
90
87.6
88
86
83.9
84
82
80
78
2013 2014 2015 2016 2017 2018 Salin2019
Nakes
TAHUN
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
UPT KESMAS
Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi
dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas
dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu:
kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan
nifas ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan
kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan
60.0
40.0
20.0
0.0
UPT KESMAS
Puskesmas, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan
tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.
kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole >
90 mmHg), oedema nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini,
letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
menurut UPT Kesmas pada tahun 2019, UPT Kesmas yang cakupan tertinggi adalah
Kesmas Blahbatuh I (27.1%). Dengan demikian perhatian khusus untuk UPT kesmas
0.00
UPT KESMAS
trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus
pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes,
sebesar 74.6%, dengan kisaran cakupan terendah sebesar 31.3% di UPT Kesmas
UPT KESMAS
Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga
kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3 – 7 hari; dan hari ke 8 –
28 hari.
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian
98.64% dengan rentang capaian dari yang tertinggi yaitu UPT Kesmas Tegallalang II
sebesar 105.9% dan yang terendah UPT Kesmas Payangan sebesar 96.5%.
94.0
90.0
UPT KESMAS
oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali dalam setahun,
yaitu satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali
pada umur 6-9 bulan dan satu kali pada umur 9-11 bulan.
HB 1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang
Gianyar sebesar 98.64%, dengan cakupan tertinggi ada di UPT Kesmas Tegallalang II
yaitu sebesar 105.9% dan yang terendah ada di UPT Kesmas Payangan yaitu sebesar
94.0
90.0
UPT KESMAS
umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali
dalam satu tahun, pemantauan perkembangan minimal dua kali setahun dan
pemberian vitamin A dosis tinggi dua kali setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus.
pengukuran tinggi badan di posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktek
Pada tahun 2019 cakupan anak balita yang datang ke Posyandu sebesar
sebesar 89.6 %, dari cakupan tersebut terjaring Balita balita gizi kurang sebanyak
Untuk pelayanan pemberian vitamin A anak Balita 12-59 bulan pada tahun
2019 sudah mencapai sebesar 100%, sementara untuk capaian pemeberian Vitamin A
pada Bayi 6-11 bulan sudah mencapai 100%. Total pemberian Vitamin A anak Balita
6-59 bulan sebesar 100%. Gambar berikut hasil capaian pemebrian Vitamin A pada
99.6
99.5
99.0 98.9
98.5
98.0
97.5
UPT KESMAS
berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi
dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah
kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan,
kesehatan mata sebesar 1.1% anak usia 6-14 tahun mengalami kelainan refraksi dan
0,2% mengalami kebutaan. Untuk proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut, sebesar
21,6% terjadi pada anak usia 5-9 tahun dan 20,6% pada anak usia 10-14 tahun.
Sementara karies gigi aktif yang terjadi pada anak usia 12 tahun adalah 29,8% dan
anak di atas usia 12 tahun sebesar 43,9%. Sedangkan anak usia 12 tahun dengan
karies gigi sebanyak 36,1% dan anak di atas 12 tahun sebanyak 72,1%. Untuk status
gizi pada anak usia >15 tahun; yang kurus 14,8% dan yang obesitas 10,3%. Angka
anemia pada anak usia <14 tahun 9,9%, sementara pada anak usia >15 tahun; pada
perempuan 19,7% pada laki-laki 13,1%. Hasil survei kecacingan 2009 oleh Ditjen
penjaringan sasaran. Untuk tahun 2018 jumlah siswa SD dan setingkat yang terjaring
Untuk tahun 2019 jumlah siswa SD dan setingkat yang terjaring sebanyak 10.082 dari
C a k u p a n P e n ja rin g a n s is w a S D (% )
Gambar 4.12. Cakupan Penjaringan siswa SD & setingkat
Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun 2019
120
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
80
60
40
20
0
UPT KESMAS
Dari capaian tersebut terjaring anak sekolah yang mendapat perawatan gigi
adalah sebagai berikut ; SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sebesar 100 % sekolah
atau sebanyak 292 sekolah dari 292 SD/MI yang ada, Untuk perawatan gigi anak SD/
MI tahun 2019 adalah: murid SD yang diperiksa UKGS sebesar 46.802 (98.3%) dari
47.599 siswa yang ada, sedangkan siswa yang mendapat perawatan gigi sebanyak
3.160 orang (65.5%) dengan tumpatan gigi tetep sebanyak 3.012 dan cabutan gigi
rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium dan prevalensi balita gizi kurang.
Puskesmas atau saran pelayanan kesehatan yang lain. Pada Riskesda tahun 2013,
penimbangan anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir. Idealnya dalam
enam bulan anak balita ditimbang minimal 6 kali. Sedangkan untuk status gizi anak
balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Pariabel BB
dan TB/PB anak balita disajikan dalam bentuk tiga indeks antropometri, yaitu BB/U,
TB/U, dan BB/TB. Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum,
dan juga menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan
yang berlangsung dalam waktu pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit
atau karena menderita diare atau penyakit infeksi lainnya. Dalam keadaan demikian
berat badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi
badannya dan pada akhirnya anak menjadi kurus. Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar menyajikan status gizi terpilah menurut katagorinya. Gambar berikut akan
ditampilkan 2019 :
25.0
21.2
19.4
20.0
14.5
15.0
Capaian (%)
TAHUN
dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar
khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S,
semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin
rendah prevalensi gizi kurang. Namun demikian hal ini dapat digambarkan apabila
cakupan D/S di Posyandu lebih dari 80%. Di Kabupaten Gianyar empat tahun
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
D/S
Dari gambar tersebut di atas khusus untuk tahun 2019 terlihat bahwa D/S di
status gizi di masyarakat. Tercapainya cakupan 89.6% berkat ada upaya dari Dinas
Kesehatan dan Instansi terkait seperti : meningkatnya kerjasama lintas program dan
posyandu seperti timbangan, tripod, celana dan sarung timbang dan buku SIP.
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui secara
eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak
sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping
56.3
50 52.9
ASI Ekskulsif
40
30
20
10
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
TAHUN
Dibandingkan dengan cakupan (65,5%) di tahun 2013 dan di tahun 2014 naik lagi
menjadi 78,97% serta untuk tahun 2015 menjadi 80,02%. tahun 2016 sebesar 52.9
% , 2017 menjadi 56,3% . tahun 2018 sebesar 78.60% dan tahum 2019 sebesar 77.6
Cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan tahun 2019 menurut UPT Kesmas
dapat dilihat pada gambar berikut ;
40.00
20.00
0.00
UPT KESMAS
UPT Kesmas dengan cakupan ASI eksklusif tertinggi adalah UPT Kesmas
Gianyar II (91.02%) dan yang terendah adalah UPT Kesmas Blahbatuh I (61.12%),
dengan adanya rentang hasil yang cukup tinggi, maka diharapkan untuk dapat
dilakukan pembinaan dan supervisi ke UPT Kesmas yang cakupannya rendah dan
UPT Kesmas yang cakupannya tinggi agar dapat memberikan solusi kepada UPT
Anemi gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemi ini disebabkan karena kekurangan zat
besi (Fe) hingga disebut anemi kekurangan zat besi atau anemi gizi besi dan
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) selama 5
102.86
100 99.57 96.71
83.8
80
Capaian (%)
77.6
60 Fe
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet penambah darah (Fe) selama
tahun 2015 s/d 2019 khususnya tahun 2019 Fe3 86.3 % mengalami penurunan
cakupan. Adapun sebaran cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe3) pada ibu
hamil menurut UPT Kemas di Kabupaten Gianyar tahun 2019 dapat dilihat pada
gambar berikut :
60.0
40.0
20.0
0.0
UPT KESMAS
UPT Kesmas dengan cakupan tertinggi adalah UPT Kesmas Ubud II (95.6%)
dan terendah adalah UPT Kesmas Payangan (70.2%). Cakupan pemberian tablet
tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Analisis K4 dengan Fe3
sering menunjukan adanya kesenjangan yang cukup besar, hal ini disebabkan karena
belum optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait.
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11
bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan
kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI,
11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari dan Agustus: dan anak Balita
enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.
Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diharapkan dapat dilakukan
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas atau dapat pula diberikan di luar
98
96
94.5 Vit A 2x
94
92
90 89.6
88
86
84
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
pemberian vitamin A 2x pada anak balita menunjukan hasil yang baik dan diatas
80%, sedangkan untuk tahun 2017 dan 2019 menunjukan hasil yang sangat
meningkat Tahun 2017 meningkatmenjadi 99,98 % dan pada tahun 2018 menjadi
99.9% dan tahun 2019 sebesar 100 % Adapun distribusi pencapaian pemberian
vitamin A 2x pada anak balita untuk tahun 2019 adalah seperti dalam gambar
berikut ;
98.00
97.50
UPT KESMAS
mencapai target (100.71%), sedangkan yang terendah dan belum mencapai 98.85%
adalah UPT Kesmas Tegallalang II. Pemberian vitamin A pada anak tidak terlepas
Posyandu terutama meningkatkan D/S menjadi di atas 60% maka diaharapkan dapat
3. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
yang dapat menyebabkan kematian, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, thypus, radang
selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif
adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan
Diantara penyakit pada Balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak
adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak
merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Oleh karena itu
harus dipertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan
dengan target Renstra Kemenkes 2016 yang menetapkan target cakupan imunisasi
campak sebesar 107,44%, untuk tahun 2013 sebesar 119,48%, dan tahun 2014
menjadi 97,0 % capaian tahun 2015 sebesar 99,11% sedangkan capaian tahun 2016
sebesar 101.63 % , tahun 2017 dan tahun 2018 capaian imunisasi campak 90.6 %
Gianyar sudah mampu mencapai target imunisasi campak yang ditetapkan oleh WHO
UPT KESMAS
Dari 13 UPT Kesmas yang ada di Kabupaten Gianyar sudah 13 UPT kesmas
mencapai target yang telah ditentukan oleh WHO dan Kemenkes RI. sedangkan UPT
Kesmas yang mendapat hasil capaian tertinggi adalah UPT Kesmas Sukawati II
(137.6%).
berhubungan dengan persentase anak umur 12-23 bulan yang mendapat imunisasi
dasar termasuk juga campak. Semakin tinggi tingkat pendidikan Kepala Keluarga
maka semakin tinggi pula persentase anak mendapatkan imunisasi. Begitu pula
tinggi pula anak mendapat imunisasi dasar. Persentase di perkotaan lebih tinggi
daripada di pedesaan.
proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa
UCI tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam kurun waktu satu
tahun. Target UCI tahun 2015 menurut Renstra Dinas Kesehatan adalah 100%.
tahun 2014. Tahun 2019 desa di Kabupaten Gianyar sudah bisa mencapai cakupan
imunisasi dasar sebesar 100%. Berikut hasil cakupan UCI di Kabupaten Gianyar
tehun 2019 ;
120.0
100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0100.0
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
UPT KESMAS
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49
tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
dari cakupan peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor,
UPT KESMAS
Pada tahun 2019 UPT Kesmas dengan pencapaian cakupan peserta KB aktif
tertinggi dan di atas rata-rata Kabupaten adalah UPT Kesmas Ubud II (82.4%) dan
Pada tahun 2014 suntikan dan IUD yang paling banyak digunakan sebagai alat
kontrasepsi oleh PUS yaitu masing-masing sebesar 42,9% dan 34,7%, sebaliknya
kontrasepsi lainnya. Pada tahun 2015 trend penggunaan alat kontrasepsi masih seperti
yang sedang digunakan tahun 2019 terlihat pada Gambar 4.23. di bawah ini.
45.60
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, cakupan
Penilaian tingkat pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi
yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa
indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau
antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occopation Rate / BOR), rata-rata lama
hari perawatan (Lenght of Stay / LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn
Over / BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI),
persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate / GDR), dan persentase
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tempat tidur rumah sakit. Tahun 2019 penggunaan tempat tidur di RSU Sanjiwani
dengan BOR 50.4%, dan RSU swasta masing-masing RSU Ari Santi (57.2%), RSU
Ganesha (50.2%) dan RSU Premagana dengan BOR (88.3%) dan RS Famili Husada
sebesar 70.1 % dan kasih Ibu 16.7 % Secara keseluruhan RS di Kabupaten Gianyar
(pemerintah dan swasta) mempunyai BOR rata-rata 57.6%, berarti secara keseluruhan
belum mencapai target minimal BOR ideal (60-80%), dengan demikian perlu
ditingkatkan melalui pembinaan dari Bidang terkait dan peningkatan kinerja yang
lebih baik dari manajemen Rumah Sakit negeri maupun RSU swasta.
60
56.7 57.6
C apaian (%)
50
45.7 47.2
44.4
40
BOR
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pangamatan lebih
lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Sedangkan TOI adalah rata-rata hari
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan
kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien
berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong pada kisaran 1-3 hari. Gambaran LOS dan
LOS
2.5 2.6
TOI
2 2
1.5
1
0.5
0
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
Dari gambar TOI Untuk tahun 2015 TOI menjadi rata-rata 3,5 dengan
demikian untuk beberapa RSU perlu diturunkan agar menjadi angka ideal (1-3 hari).
Pada tahun 2018 TOI menjadi rata-rata 3,6 Pada tahun 2019 TOI rata-rata Rumas
Sakit di Kabupaten Gianyar yaitu 2 (Dua) dengan demikian untuk beberapa RSU
GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita keluar rumah sakit.
Pada GDR, tidak melihat beberapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk
sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun
2019 rata-rata GDR di RSU Kabupaten Gianyar sebesar 21.5 kematian per 1.000
pasien, dari seluruh Rumah sakit yang ada hanya rumah sakit Sanjiwani angka GDR
GDR
15 15.3
NDR
11.4 10.9
10
7.7
5 5.7
2.4
0 0.3
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per 1.000 pasien
Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada
faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien.
keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal. Nilai NDR tahun2019 sebesar 7.7 per 1.000 pasein keluar. Dengan
demikian NDR sudah mencapai angka ideal yaitu < 10.9 per 1.000 pasien keluar.
kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan
sementara untuk tahun 2014 dijumpai 5 kasus AFP (4,03 per-100.000 pdd <15
tahun)Padatahun 2016 kasus AFP 3 kasus (2.59 per-100.000 pdd <15 tahun) Dengan
tidak adanya temuan kaus AFP bukan berarti kita sudah terbebas dari polio, akan
tetapi perlu kewaspadaan lebih tinggi terhadap kasus polio melalui peningkatan
imunisasi polio yang sudah baik, namum pada tahun 2018 terdapat 3 kasus atau
2.7/100.000 penduduk pada tahun 2019 terdapat 5 kasus AFP atau 4.5/100.000 Pddk
2. Pengendalian TB Paru
kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan
dan disembuhkan.
Pada gambar 4.28 memperlihatkan persentase TB Paru BTA positif terhadap suspek
TB Paru dalamLima tahun terakhir (2015 s/d 2019).
10 9.26
7.92 Persen-
tase BTA
5 + thd
Suspek
0
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi 5-15%, Bila angka ini
Banyak orang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan
laboratorium (negatif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu besar (>15%)
terakhir (2015-2019) persentase BTA Positif terhadap suspek masih dalam batas
yang ditolerir, atau petugas kesehatan mampu mendiagnosa kasus BTA Positif sesuai
standar.
Menurut hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005, sebanyak
22,30% bayi maupun balita meninggal karena ISPA. Dari angka tersebut sebanyak
yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas penumoni berat
dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk, pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis
dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini ialah virus dan tidak
pada balita mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu dari 19,1
% di tahun 2014 menjadi 24,87% di tahun 2015 ditahun 2016 mengalami penurunan
penemuan kasus menjadi 22.09 %. Tahun 2017 meningkat menjadi 145,25 dan
padatahun 2018 penemuan kasus sebesar 72.1 % ( 704 Orang ) dan Tahun 2019 kasus
pneumonia sebanyak Berikut ini gambaran cakupan dari tahun 2013 s/d 2018 sebagai
berikut;
80 72.1
60
Pneu-
40 monia
24.87 22.09
19.1 pd Balita
20 10.29
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
TAHUN
diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang
dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Penyakit ini tidak terlepas dari penyakit
Hasil pemeriksaan surveilans HIV, AIDS dan kasus IMS selama empat tahun
terakhir menggambarkan adanya peningkatan kasus baik HIV, AIDS maupun, hal
350
300
250 HIV
AIDS
200
150
100
50
0
2015 2016 2017 2018 2019
Pada Gambar di atas terlihat bahwa, adanya trend peningkatan kasus HIV dan
AIDS. Pada tahun 2019 surveilans penyakit HIV dan AIDS sudah semakin baik
sehingga banyak kasus terjaring dan dari segi penanganan juga sudah cukup baik
sehingga penderita HIV positif dapat dicegah/ditangani sehingga tidak cepat jatuh
menjadi AIDS. Untuk kegiatan tahun-tahun mendatang agar program yang sudah baik
cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan
Keberhasilan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ).
Apabila ABJ 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi.Dalam
lima tahun terakhir, setiap terjadi kasus DBD telah tertangani dengan baik dengan
mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi penyakit emerging dan re-
emerging. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan
beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor
potensial yang dapat menularkan dan menyebabkan malaria. Selain itu, malaria
ditemukan di daerah miskin atau sedang berkembang. Oleh karena itu, malaria
merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas komitmen
global MDGs.
dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan
pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis
Sesuai dengan hasil Riskesdas 2010, angka kasus baru malaria di Bali
terendah dibandingkan dengan Provinsi lain yaitu 3,4% dan tertinggi di Papua sebesar
malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun
dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke
sarana pelayanan kesehatan. Untuk Kabupaten Gianyar tahun 2011 s/d 2019 tidak
ditemukan penderita malaria, sedangkan untuk Provinsi Bali sebagian besar penderita
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan
sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang
dengan kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator
A. TENAGA KESEHATAN
Sumber daya manusia (SDM) kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara
efektif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun
tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui
untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis,
Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar tahun 2019 seperti
yang dikutip dari dokumen data dan informasi Sekretariat dan Program
Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dikes Kabupaten Gianyar tahun 2019 adalah
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan di Kabupaten Gianyar tahun 2019 adalah seperti
tabel berikut :
900
800
700
600
500
Jumlah Tenaga
400
300
200
100
-
is
um ig
i n gi as
i
iz
i
as si di
s
i al G i da gi G ta e
s m r. B rw rm sm ni
M
Spe r.U D
/p Fa Ke Sa i si
r. D at n
D
aw Te
r
Pe
2. Tenaga Medis
kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.
Pelayanan Medis menurut Permenkes RI No. 512 tahun 2007 tentang Ijin Praktik dan
dokter dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang dapat
berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif. Lebih lanjut juga
spesialis, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi di
dalam maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai
diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, serta kode etik yang bersifat melayani
Jumlah tenaga medis (dokter, dokter gigi dan dokter spesialis) yang ada di
Kabupaten Gianyar saat ini sesui data yang dikumpulkan dari UPT Kesmas dan RSU
pemerintah maupun swasta berjumlah 472 orang (256 laki-laki dan 216 perempuan).
Tabel 5.1 Jumlah dan Jenis tenaga medis berdasarkan Jenis kelamin
3 Dokter Gigi 18 45 63
Jumlah dan jenis tenaga medis dirinci menurut UPT dan RSU di Kabupaten Gianyar
adalah seperti garfik berikut :
20
-
RSU Ganesa
SUKAWATI I
SUKAWATI II
UBUD I
TEGALLALANG I
TEGALLALANG II
TAMPAKSIRING II
BLAHBATUH II
GIANYAR II
PAYANGAN
UBUD II
TAMPAKSIRING I
BLAHBATUH I
GIANYAR I
Kasih IBU
RSU Sanjiwani
RSU Arisanti
Dr Gigi; 12.30
Dr Spesialis; 43.34
Dr Umum; 36.51
3. Tenaga Keperawatan
Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga keperawatan adalah perawat dan bidan.
Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan yang terlibat dalam
pemulihan orang yang luka atau pasien yang menderita penyakit akut atau kronis,
mengancam nyawa dalam berbagai jenis perawatan kesehatan. Perawat juga terlibat
dalam riset medis dan perawatan serta menjalankan berbagai fungsi non klinis yang
yang bekerja di institusi pelayanan pemerintahan dan swasta, dan di Unit Non
Pelayanan berjumlah 962 orang dengan perincian seperti dalam tabel berikut;
Tabel 5.2. Jumlah Tenaga Keperawatan dan Bidandi Kabupaten Gianyar Tahun 2019
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 SUKAWATI I 7 12 19 33
2 SUKAWATI II 2 11 13 24
3 PAYANGAN 8 13 21 24
4 UBUD I 2 15 17 26
5 UBUD II 3 9 12 21
6 TEGALLALANG I 9 10 19 33
7 TEGALLALANG II 12 1 13 13
8 TAMPAKSIRING I 6 16 22 15
9 TAMPAKSIRING II 8 19 27 12
10 BLAHBATUH I 4 11 15 13
11 BLAHBATUH II 7 6 13 16
12 GIANYAR I 20 20 26
13 GIANYAR II 5 12 17 20
14 RSU Sanjiwani 80 183 263 86
15 RSU Ganesa 35 135 170 52
16 RSU Premagana 34 77 111 21
17 RSU Arisanti 13 49 62 42
18 RSU Famili Husada 18 23 41 22
RSU Kasih IBU 23 34 57 7
JUMLAH (KAB/KOTA)b
296 636 932 506
RASIO TERHADAP 100.000
PENDUDUKb 182.0 98.8
Data mengenai distribusi tenaga perawatan di Rumah Sakit dan unit pelayanan
UPT Kesmas/Yankes;
24.46
yang bekerja di Rumah Sakit Umum terutama di RSU Swasta menempati jumlah
c. Tenaga Bidan
Gianyar sebagian besar bekerja di Unit pelayanan kesehatan (UPT Kesmas) yaitu
sebanyak 276 orang (54.55%), sedangkan yang bekerja di Rumah Sakit terutama
Rumah Sakit Swasta adalah sebanyak 144 orang (28.46%) dan RSU Pemerintah
sebanyak 86 orang (17%). Total jumlah tenaga bidan di Kabupaten Gianyar adalah
Bidan merupakan ujung tombak dari program kesehatan Ibu dan Anak, maka
dari itu dari distribusi tersebut di atas sudah menunjukan sebaran yang merata dan
sesuai dengan kebutuhan yaitu lebih banyak di Unit pelayanan terdepan yaitu UPT
kesmas. Adapun jumlah tenaga bidan lebih banyak di RSU swasta karena jumlah
RSU swasta lebih banyak dari pemerintah dan upaya pelayanan di swasta di Kab.
Gianyar lebih konsen dengan pelayanan KIA / lebih banyak pelayanan persalinan.
4. Tenaga Kefarmasian
adalah sarjana yang telah lulus pendidikan dan telah mengucapkan sumpah
Jumlah tenaga kefarmasian yang ada di Kabupaten Gianyar adalah 139 orang
yang terdiri dari tenaga apoteker/sarjana farmasi sebanyak 101 orang dan DIII /
orang (16.54 %) .
59 orang tenaga Kesmas dan 14 orang tenaga sanitarian. Jumlah tenaga kesehatan
masyarakat yang dimaksud meliputi jumlah tenaga kesehatan masyarakat (S1) yang
masyarakat seluruh peminatan. Selain itu ada jumlah sanitarian yaitu jumlah tenaga
lingkungan. Yang termasuk tenaga sanitarian adalah lulusan SPPH, D III kesehatan
Gabungan dari kedua data ini menunjukan gambaran jumlah tenaga kesehatan
masyarakat.
50
40
30
20
10
-
UPT Kesmas/Yankes RSU Pemerintah RSU Swasta
seperti UPT Kesmas menempati jumlah tenaga tertinggi yaitu sebanyak 53 oang
(51.96%) yang terdiri dari 11 orang tenaga kesmas dan 42 orang tenaga sanitarian, hal
ini sudah cukup baik karena UPT Kesmas merupakan ujung tombak dari kesehatan
pemerintah (RSU Sanjiwani) sebanyak 27 orang (26.47%) dan RSU Swasta yaitu
6. Tenaga Gizi
Tenaga Gizi adalah tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan
terakhir bidang gizi yang bekerja di pelayanan kesehatan. Yang termasuk tenaga gizi
adalah lulusan Sekolah Pembantu Ahli Gizi(SPAG), D III Gizi, D IV Gizi, S1 Gizi,
45
40
35
30
25
20
15
10
-
UPT Kesmas/Yankes RSU Pemerintah RSU Swasta
Tenaga Gizi yang ada di Kabupaten Gianyar tahun 2019 berjumlah 54 orang,
(46.30%), bekerja di RSU Pemerintah sebanyak 15 orang (27.78%) dan RSU Swasta
tidak ada, sehingga perlu diupayakan agar disetiap unit pelayanan kesehatan memiliki
tenaga gizi.
B. SARANA KESEHATAN
Jumlah dan persebaran UPT Kesmas yang mencakup layananrawat inap dan
layanan rawat jalan di UPT Kesmas yang ada di Kabupaten Gianyar pada tahun 2019
Jumlah UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar pada tahun 2019 adalah sebanyak
13 UPT Kesmas. Dari 13 UPT Kesmas yang ada terdiri dari 5 UPT Kesmas dengan
layanan rawat inap dan 8 UPT Kesmas dengan layanan rawat jalan.
2. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu yang ada pada tahun 2019 di Kabupaten Gianyar adalah
sebanyak 65 Puskesmas Pembantu.. Sebaran Pustu yang ada dapat dilihat dalam tabel
berikut ;
Tabel 5.4. Jumlah Puskesmas Pembantu per UPT Kesmas di kabupaten Gianyar
Tahun 2019
3. Rumah Sakit
Jumlah Rumah Sakit Umum di Kabupaten Gianyar ada sebanyak 6 buah yang
terdiri dari 1 RSU Pemerintah (RSU Sanjiwani Gianyar) dan 5 RSU Swasta yaitu
RSU Ari Santhi, RSU Ganesha, RSU Premagana dan RSU Famili Husada. RSU
Kasih Ibu. Jumlah tempat tidur seluruhnya sebanyak 668 tempat tidur, dapat dilihat
Tabel 5.5. Data Rumah Sakit Umum di Kabupaten Gianyar tahun 2018
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
115,798,326,840
1 APBD 2.047.276.473.348 31,174,822,379 99,23 52.0 92.3
28,788,282,00
15.965.511.000 9,605,768,000
2 APBN 0 0,77 48.0 7.7
2.063.241.984.348 125,404,094,840
Total 59,963,104,379 100 100 100
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
-
2017 2018 2019
Dari gambar tersebut di atas terlihat bahwa anggaran kesehatan sebagian besar
bersumber dari APBD Kabupaten dari pada sumber dana dari APBN. Sedangkan
persentase anggaran kesehatan terhadap APBD untuk Kabupaten Gianyar total APBD
yang sebesar Rp. 2,445,146,256,653.20 Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
A. SIMPULAN
masing program dan kelemahan-kelemahan yang masih ada, serta hal-hal yang
seperti :
1. Angka Kematian Bayi (AKB) AKB di Kabupaten Gianyar dari tahun 2017
KH
2. Angka Kematian Ibu Maternal AKI tahun 2017 terjadi penurun AKI
AKI menjadi 31.60/100.000 KH atau 2 orang dan pada tahun 2019 terjadi
tahun 2017 menurun menjadi 10/1000 KH.dan pada tahun 2018 turun
4. Data Status Gizi yang diperoleh dari hasil penimbangan balita di posyandu
4.6%, TB/U 9.8% dan BB/TB 4.1 % oleh karena itu perlu dicari jalan
B. SARAN
rendah.
pelayanan.
berkualitas sehingga dapat dilakukan analisis data antara dua atau lebih
variabel.
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 368 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 70 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 258,500 253,700 512,200 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.9 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 1391.8 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 44.4 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 101.9 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
b. SMA/ MA 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
f. S1/Diploma IV 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.0 0.0 0.0 % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 6 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 4 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 9 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 13 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 65 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 100 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.0 % Tabel 6
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 74.6 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 100.0 % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan ######### Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 5.1 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita Rp244,834 Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 3,442 3,126 6,568 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10.1 5.7 8.0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
51 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 106,58 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 94.9 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 87.2 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 0.0 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 86.3 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87.6 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 87.6 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 86.1 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 87.5 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 98.6 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 73.1 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 32.4 % Tabel 29
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 100.00 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 69 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 21.32 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 2.01 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 98.6 79.2 90.6 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 46.6 55.8 50.4 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua
kasus TBC 93.2 92.3 92.8 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 5.2 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita #DIV/0! % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 0.9 % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 90 63 153 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 7 2 9 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 2 0 2 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 25.0 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 63.8 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 8 9 Kasus Tabel 57
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 3 2 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0.0 % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 100.0 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.0 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 0.2 per 10.000 Penduduk Tabel 59
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! 100.0 100.0 % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.0 100.0 100.0 % Tabel 60
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 0 0.0 0.0 0.0
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 5 6
2 RUMAH SAKIT KHUSUS -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 4 4
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 35 35
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 9 9
3 PUSKESMAS KELILING 13 13
4 PUSKESMAS PEMBANTU 65 65
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 10 10
2 KLINIK PRATAMA 11 11
3 KLINIK UTAMA -
4 BALAI PENGOBATAN -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN -
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN -
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 561 561
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT 20 20
11 UNIT TRANSFUSI DARAH -
12 LABORATORIUM KESEHATAN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 1 1
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 1 1
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 2 2
6 APOTEK 100 100
7 APOTEK PRB 4 4
8 TOKO OBAT 3 3
9 TOKO ALKES 6 6
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
RSU Sanjiwani 67,324 51949 119,273 7,340 6629 13,969 290 162 452
RSU Ganesa 38078 40420 78,498 2670 3184 5,854 1654 1,413 3,067
RSU Arisanti 77876 78249 156,125 5512 6620 12,132 2118 1,764 3,882
SUB JUMLAH II 257,832 260,716 518,548 21,458 27,009 48,467 4,080 3,348 7,428
PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
KABUPATEN/KOTA 6 6 100.0
1 RSU Sanjiwani 266 11,451 994 12,445 320 345 665 112 63 175 27.9 347.1 53.4 9.8 63.4 14.1
2 RSU Ganesa 84 2412 2931 5,343 82 46 128 37 21 58 34.0 15.7 24.0 15.3 7.2 10.9
4 RSU Arisanti 134 12,060 134 78 13.7 9.0 11.1 8.0 5.2 6.5
5488 6572 75 59 44 34
5 RSU Famili Husada 6,548 9 24 1.7 1.1 1.4 4.4 3.1 3.7
60 2958 3590 5 4 13 11
6 RSU Kasih IBU 61 620 657 1,277 7 4 11 1 2 3 11.3 6.1 8.6 1.6 3.0 2.3
KABUPATEN/KOTA 668 29,505 14,744 44,249 495 458 953 208 131 339 16.8 31.1 21.5 7.0 8.9 7.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSU Sanjiwani 266 12,445 57,702 67,825 59.4 47 3 5.45
2 RSU Ganesa 84 5,343 15,403 15,232 50.2 63.6 3 3
3 RSU Premagana 63 6,576 20,308 13,501 88.3 104 0 2
4 RSU Arisanti 134 12,060 27,996 26,905 57.2 90 2 2
5 RSU Famili Husada 60 6,548 15,351 14,105 70.1 109 1 2.15
6 RSU Kasih IBU 61 1,277 3,708 4,359 16.7 21 15 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0.0 48 8.5 471 83.2 47 8.3 566 518 91.5 0
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1.6
a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas ………
SUKAWATI I 0 0 0 1 3 4 1 3 4 2 4 6 0 0 0 2 4 6
SUKAWATI II 0 0 0 2 1 3 2 1 3 1 5 6 0 0 0 1 5 6
PAYANGAN 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 4 4 0 0 0 0 4 4
UBUD I 0 0 0 1 2 3 1 2 3 2 4 6 0 0 0 2 4 6
UBUD II 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 0 0 0 3 3
TEGALLALANG I 0 0 0 3 1 4 3 1 4 1 1 2 0 0 0 1 1 2
TEGALLALANG II 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 3 3 0 0 0 0 3 3
TAMPAKSIRING I 0 0 0 1 3 4 1 3 4 2 2 4 0 0 0 2 2 4
TAMPAKSIRING II 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 3 3 0 0 0 0 3 3
BLAHBATUH I 0 0 0 2 1 3 2 1 3 2 1 3 0 0 0 2 1 3
BLAHBATUH II 0 0 0 1 3 4 1 3 4 2 1 3 0 0 0 2 1 3
GIANYAR I 0 0 0 3 2 5 3 2 5 3 0 3 0 0 0 3 0 3
GIANYAR II 0 0 0 0 5 5 0 5 5 1 2 3 0 0 0 1 2 3
1 RSU Sanjiwani 43 20 63 20 16 36 63 36 99 0 3 3 0 0 0 0 3 3
2 RSU Ganesa 28 21 49 10 14 24 38 35 73 3 3 0 0 0 0 3 3
3 RSU Premagana 25 16 41 7 4 11 32 20 52 1 2 3 0 0 0 1 2 3
4 RSU Arisanti 4 4 8 27 15 42 31 19 50 0 1 0 1 1 0 1
5 RSU Famili Husada 22 11 33 3 7 10 25 18 43 1 2 3 0 0 0 1 2 3
6 RSU Kasih IBU 20 8 28 11 4 15 31 12 43 0 2 2 7 1 8 7 3 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA)b 142 80 222 96 91 187 238 171 409 18 45 63 8 1 9 26 46 72
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 43.3 36.5 79.9 12.3 1.8 14.1
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 12
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 Puskesmas ……… 0
SUKAWATI I 7 12 19 33
SUKAWATI II 2 11 13 24
PAYANGAN 8 13 21 24
UBUD I 2 15 17 26
UBUD II 3 9 12 21
TEGALLALANG I 9 10 19 33
TEGALLALANG II 12 1 13 13
TAMPAKSIRING I 6 16 22 15
TAMPAKSIRING II 8 19 27 12
BLAHBATUH I 4 11 15 13
BLAHBATUH II 7 6 13 16
GIANYAR I 20 20 26
GIANYAR II 5 12 17 20
0
1 RSU Sanjiwani 80 183 263 86
RSU Ganesa 35 135 170 52
RSU Premagana 34 77 111 21
RSU Arisanti 13 49 62 42
RSU Famili Husada 18 23 41 22
RSU Kasih IBU 23 34 57 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0
b
JUMLAH (KAB/KOTA) 296 636 932 506
b
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 182.0 98.8
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ………
SUKAWATI I 0 3 3 0 0 0 0 3 3
SUKAWATI II 1 1 1 1 0 2 2
PAYANGAN 0 1 1 1 1 1 1 2
UBUD I 0 1 1 0 1 1 0 2 2
UBUD II 0 1 1 0 0 1 1
TEGALLALANG I 1 0 1 1 0 1 2 0 2
TEGALLALANG II 1 0 1 0 0 0 1 0 1
TAMPAKSIRING I 1 0 1 0 0 0 1 0 1
TAMPAKSIRING II 0 1 1 0 1 1 0 2 2
BLAHBATUH I 1 0 1 0 0 0 1 0 1
BLAHBATUH II 2 0 2 0 0 0 2 0 2
GIANYAR I 1 0 1 0 0 0 1 0 1
GIANYAR II 0 1 1 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0
RSU Sanjiwani 4 15 19 2 6 8 6 21 27
RSU Ganesa 2 21 23 2 2 4 4 23 27
RSU Premagana 2 13 15 3 3 6 5 16 21
RSU Arisanti 12 12 1 2 3 1 14 15
RSU Famili Husada 0 0 0 2 5 7 2 5 7
RSU Kasih IBU 1 6 7 0 2 2 1 8 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA)b 16 76 92 12 23 35 28 99 127
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 18.0 6.8 24.8
NON PBI
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 SUKAWATI SUKAWATI I 6 6 100.0
2 0 SUKAWATI II 6 6 100.0
3 PAYANGAN PAYANGAN 9 9 100.0
4 UBUD UBUD I 4 4 100.0
5 0 UBUD II 3 3 100.0
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 4 4 100.0
7 0 TEGALLALANG II 3 3 100.0
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 3 3 100.0
9 0 TAMPAKSIRING II 5 5 100.0
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 5 5 100.0
11 0 BLAHBATUH II 4 4 100.0
12 GIANYAR GIANYAR I 6 6 100.0
13 0 GIANYAR II 6 6 100.0
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 0 0 0 4
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
1 SUKAWATI SUKAWATI I 769 791 102.9 664 86.3 734 630 85.8 630 85.8 628 85.6 607 82.7 621 84.6 629 85.7
2 0 SUKAWATI II 898 865 96.3 834 92.9 857 785 91.6 785 91.6 785 91.6 785 91.6 764 89.1 785 91.6
3 PAYANGAN PAYANGAN 674 555 82.3 501 74.3 643 518 80.6 518 80.6 517 80.4 517 80.4 493 76.7 517 80.4
4 UBUD UBUD I 698 666 95.4 655 93.8 667 586 87.9 586 87.9 587 88.0 587 88.0 589 88.3 587 88.0
5 0 UBUD II 398 403 101.3 398 100.0 380 355 93.4 355 93.4 353 92.9 322 84.7 349 91.8 355 93.4
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 349 372 106.6 337 96.6 333 329 98.8 329 98.8 329 98.8 329 98.8 326 97.9 329 98.8
7 0 TEGALLALANG II 368 381 103.5 358 97.3 352 330 93.8 330 93.8 330 93.8 343 97.4 335 95.2 330 93.8
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 439 401 91.3 369 84.1 419 363 86.6 363 86.6 362 86.4 361 86.2 361 86.2 362 86.4
9 0 TAMPAKSIRING II 368 340 92.4 320 87.0 352 317 90.1 317 90.1 317 90.1 317 90.1 315 89.5 317 90.1
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 573 523 91.3 433 75.6 547 433 79.2 433 79.2 433 79.2 433 79.2 417 76.2 433 79.2
11 0 BLAHBATUH II 605 541 89.4 507 83.8 577 450 78.0 450 78.0 450 78.0 433 75.0 427 74.0 450 78.0
12 GIANYAR GIANYAR I 1,151 1,112 96.6 1,000 86.9 1,098 968 88.2 968 88.2 968 88.2 954 86.9 977 89.0 968 88.2
13 0 GIANYAR II 546 488 89.4 460 84.2 521 485 93.1 485 93.1 485 93.1 468 89.8 468 89.8 485 93.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,836 7,438 94.9 6,836 87.2 7,480 6,549 87.6 6,549 87.6 6,544 87.5 6,456 86.3 6,442 86.1 6,547 87.5
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SUKAWATI SUKAWATI I 9,475 298 4.8 2134 34.3 1000 16.1 2168 34.9 14 0.2 400 6.4 190 3.1 6,218 65.6
2 0 SUKAWATI II 7,953 153 2.8 1705 31.0 554 10.1 2701 49.1 5 0.1 279 5.1 98 1.8 5,500 69.2
3 PAYANGAN PAYANGAN 8,802 121 1.9 1651 26.4 850 13.6 3184 50.8 53 0.8 260 4.2 92 1.5 6,264 71.2
4 UBUD UBUD I 8,083 282 4.7 1561 25.8 1059 17.5 2788 46.1 10 0.2 289 4.8 51 0.8 6,050 74.8
5 0 UBUD II 4,841 60 1.5 1020 25.6 960 24.1 1809 45.3 3 0.1 106 2.7 29 0.7 3,990 82.4
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 4,810 85 2.3 941 25.7 720 19.7 1703 46.6 27 0.7 146 4.0 6 0.2 3,655 76.0
7 0 TEGALLALANG II 5,476 23 0.5 1192 26.5 219 4.9 2343 52.0 272 6.0 65 1.4 119 2.6 4,505 82.3
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 4,889 51 1.3 1339 33.4 721 18.0 1709 42.7 15 0.4 138 3.4 16 0.4 4,004 81.9
9 0 TAMPAKSIRING II 4,576 218 6.6 888 26.9 674 20.4 1288 39.0 14 0.4 154 4.7 49 1.5 3,299 72.1
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 5,734 146 3.5 1255 30.0 267 6.4 2248 53.8 6 0.1 177 4.2 73 1.7 4,178 72.9
11 0 BLAHBATUH II 6,261 213 5.0 1403 32.7 543 12.6 1828 42.6 16 0.4 205 4.8 70 1.6 4,294 68.6
12 GIANYAR GIANYAR I 10,636 96 1.2 2804 35.8 752 9.6 3241 41.4 65 0.8 494 6.3 313 4.0 7,830 73.6
13 0 GIANYAR II 5,535 28 0.6 1473 33.4 591 13.4 2037 46.2 15 0.3 205 4.6 46 1.0 4,410 79.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 87,070 1,774 2.8 19,366 30.4 8,910 14.0 29,047 45.6 515 0.8 2,918 4.6 1,152 1.8 63,682 73.1
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,480 14 0.6 958 39.6 363 15.0 719 29.7 0 0.0 331 13.7 36 1.5 2,421 32.4
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKAS
I % L P L+P L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SUKAWATI SUKAWATI I 769 154 173 112.5 324 310 634 49 47 95 35 72.0 37 79.6 72 75.7
2 0 SUKAWATI II 898 180 51 28.4 408 379 787 61 57 118 30 49.0 26 45.7 56 47.4
3 PAYANGAN PAYANGAN 674 135 151 112.0 274 243 517 41 36 78 52 126.5 37 101.5 89 114.8
4 UBUD UBUD I 698 140 161 115.3 303 286 589 45 43 88 27 59.4 45 104.9 72 81.5
5 0 UBUD II 398 80 39 49.0 167 191 358 25 29 54 8 31.9 18 62.8 26 48.4
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 349 70 59 84.5 177 158 335 27 24 50 37 139.4 21 88.6 58 115.4
7 0 TEGALLALANG II 368 74 137 186.1 163 161 324 24 24 49 28 114.5 34 140.8 62 127.6
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 439 88 98 111.6 199 163 362 30 24 54 22 73.7 19 77.7 41 75.5
9 0 TAMPAKSIRING II 368 74 99 134.5 160 159 319 24 24 48 6 25.0 9 37.7 15 31.3
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 573 115 31 27.1 231 202 433 35 30 65 25 72.2 18 59.4 43 66.2
11 0 BLAHBATUH II 605 121 106 87.6 251 203 454 38 30 68 28 74.4 27 88.7 55 80.8
12 GIANYAR GIANYAR I 1,151 230 292 126.8 514 454 968 77 68 145 45 58.4 42 61.7 87 59.9
13 0 GIANYAR II 546 109 149 136.4 271 217 488 41 33 73 28 68.9 31 95.2 59 80.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,836 1,567 1,546 98.6 3,442 3,126 6,568 516 469 985 371 71.9 364 77.6 735 74.6
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SUKAWATI SUKAWATI I 2 5 0 5 1 2 1 3 3 7 1 8
2 0 SUKAWATI II 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2
3 PAYANGAN PAYANGAN 4 6 0 6 0 2 2 4 4 8 2 10
4 UBUD UBUD I 1 1 0 1 3 3 1 4 4 4 1 5
5 0 UBUD II 1 2 0 2 1 2 0 2 2 4 0 4
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 1 2 0 2 2 2 0 2 3 4 0 4
7 0 TEGALLALANG II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
9 0 TAMPAKSIRING II 1 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 2
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 2 6 0 6 1 1 1 2 3 7 1 8
11 0 BLAHBATUH II 0 2 0 2 1 1 0 1 1 3 0 3
12 GIANYAR GIANYAR I 1 2 1 3 4 5 2 7 5 7 3 10
13 0 GIANYAR II 0 5 0 5 3 4 0 4 3 9 0 9
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 35 2 37 17 23 7 30 32 58 9 67
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4.4 10.2 0.6 10.7 5.4 7.4 2.2 9.6 4.9 8.8 1.4 10.2
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
TETANUS KELAINAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELAINAN LAIN- PNEUMO KELAINAN PNEUMO
BBLR ASFIKSIA NEONATO SEPSIS DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
BAWAAN LAIN NIA SARAF NIA
RUM CERNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 SUKAWATI SUKAWATI I 1 1 1 1 2
2 0 SUKAWATI II 0 2 0
3 PAYANGAN PAYANGAN 1 3 4 2
4 UBUD UBUD I 1 1 2 0 1
5 0 UBUD II 0 2 2
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 2 1
7 0 TEGALLALANG II 1 0
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 0 1 1
9 0 TAMPAKSIRING II 1 0 1
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 2 1 4
11 0 BLAHBATUH II 1 2 2
12 GIANYAR GIANYAR I 2 2 1 1
13 0 GIANYAR II 5 2 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 1 0 3 13 0 1 1 0 0 0 1 18 0 0 0 0 0 0 7
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
1 SUKAWATI SUKAWATI I 324 310 634 324 100.0 310 100.0 634 100.0 14 4.3 7 2.3 21 3.3
2 0 SUKAWATI II 408 379 787 408 100.0 379 100.0 787 100.0 12 2.9 12 3.2 24 3.0
3 PAYANGAN PAYANGAN 274 243 517 274 100.0 243 100.0 517 100.0 10 3.6 9 3.7 19 3.7
4 UBUD UBUD I 303 286 589 303 100.0 286 100.0 589 100.0 8 2.6 25 8.7 33 5.6
5 0 UBUD II 167 191 358 167 100.0 191 100.0 358 100.0 5 3.0 13 6.8 18 5.0
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 177 158 335 177 100.0 158 100.0 335 100.0 8 4.5 5 3.2 13 3.9
7 0 TEGALLALANG II 163 161 324 163 100.0 161 100.0 324 100.0 6 3.7 6 3.7 12 3.7
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 199 163 362 199 100.0 163 100.0 362 100.0 7 3.5 5 3.1 12 3.3
9 0 TAMPAKSIRING II 160 159 319 160 100.0 159 100.0 319 100.0 5 3.1 9 5.7 14 4.4
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 231 202 433 231 100.0 202 100.0 433 100.0 8 3.5 5 2.5 13 3.0
11 0 BLAHBATUH II 251 203 454 251 100.0 203 100.0 454 100.0 14 5.6 17 8.4 31 6.8
12 GIANYAR GIANYAR I 514 454 968 514 100.0 454 100.0 968 100.0 17 3.3 16 3.5 33 3.4
13 0 GIANYAR II 271 217 488 271 100.0 217 100.0 488 100.0 12 4.4 12 5.5 24 4.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,442 3,126 6,568 3,442 100.0 3,126 100.0 6,568 100.0 126 3.7 141 4.5 267 4.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,442 3,126 6,568 3,439 99.9 3,126 100.0 6,565 100.0 3,392 98.5 3,087 98.8 6,479 98.64
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6
1 SUKAWATI SUKAWATI I 6 6 100.0
2 0 SUKAWATI II 6 6 100.0
3 PAYANGAN PAYANGAN 9 9 100.0
4 UBUD UBUD I 5 5 100.0
5 0 UBUD II 3 3 100.0
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 4 4 100.0
7 0 TEGALLALANG II 3 3 100.0
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 3 3 100.0
9 0 TAMPAKSIRING II 5 5 100.0
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 5 5 100.0
11 0 BLAHBATUH II 4 4 100.0
12 GIANYAR GIANYAR I 10 10 100.0
13 0 GIANYAR II 7 7 100.0
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
1 SUKAWATI SUKAWATI I 348 332 680 332 95.4 317 95.5 649 95.4
2 0 SUKAWATI II 412 392 804 388 94.2 370 94.4 758 94.3
3 PAYANGAN PAYANGAN 309 294 603 263 85.1 201 68.4 464 76.9
4 UBUD UBUD I 320 305 625 281 87.8 276 90.5 557 89.1
5 0 UBUD II 182 174 356 182 100.0 176 101.1 358 100.6
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 161 152 313 130 80.7 143 94.1 273 87.2
7 0 TEGALLALANG II 171 163 334 140 81.9 153 93.9 293 87.7
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 201 192 393 147 73.1 195 101.6 342 87.0
9 0 TAMPAKSIRING II 171 162 333 146 85.4 126 77.8 272 81.7
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 263 250 513 222 84.4 229 91.6 451 87.9
11 0 BLAHBATUH II 278 264 542 303 109.0 320 121.2 623 114.9
12 GIANYAR GIANYAR I 528 502 1,030 422 79.9 428 85.3 850 82.5
13 0 GIANYAR II 251 238 489 212 84.5 203 85.3 415 84.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,595 3,420 7,015 3,168 88.1 3,137 92 6,305 89.9
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SUKAWATI SUKAWATI I 324 310 634 261 80.6 267 86.1 528 83.3 62 19.1 43 13.9 105 16.6 340 104.9 325 104.8 665 104.9
2 0 SUKAWATI II 408 379 787 568 139.2 548 144.6 1,116 141.8 30 7.4 28 7.4 58 7.4 564 138.2 572 150.9 1,136 144.3
3 PAYANGAN PAYANGAN 274 243 517 270 98.5 234 96.3 504 97.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 285 104.0 261 107.4 546 105.6
4 UBUD UBUD I 303 286 589 319 105.3 300 104.9 619 105.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 323 106.6 306 107.0 629 106.8
5 0 UBUD II 167 191 358 154 92.2 171 89.5 325 90.8 46 27.5 36 18.8 82 22.9 183 109.6 206 107.9 389 108.7
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 177 158 335 200 113.0 190 120.3 390 116.4 2 1.1 1 0.6 3 0.9 196 110.7 182 115.2 378 112.8
7 0 TEGALLALANG II 163 161 324 182 111.7 144 89.4 326 100.6 10 6.1 16 9.9 26 8.0 186 114.1 157 97.5 343 105.9
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 199 163 362 236 118.6 203 124.5 439 121.3 7 3.5 3 1.8 10 2.8 224 112.6 190 116.6 414 114.4
9 0 TAMPAKSIRING II 160 159 319 134 83.8 142 89.3 276 86.5 29 18.1 24 15.1 53 16.6 164 102.5 163 102.5 327 102.5
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 231 202 433 257 111.3 220 108.9 477 110.2 19 8.2 13 6.4 32 7.4 256 110.8 217 107.4 473 109.2
11 0 BLAHBATUH II 251 203 454 240 95.6 217 106.9 457 100.7 51 20.3 57 28.1 108 23.8 276 110.0 267 131.5 543 119.6
12 GIANYAR GIANYAR I 514 454 968 495 96.3 427 94.1 922 95.2 71 13.8 75 16.5 146 15.1 508 98.8 461 101.5 969 100.1
13 0 GIANYAR II 271 217 488 268 98.9 221 101.8 489 100.2 1 0.4 0 0.0 1 0.2 270 99.6 220 101.4 490 100.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,442 3,126 6,568 3,584 104.1 3,284 105.1 6,868 104.6 328 9.5 296 9.5 624 9.5 3,775 109.7 3,527 112.8 7,302 111.2
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SUKAWATI SUKAWATI I 348 332 680 335 96.3 332 100.0 667 98.1 335 96.3 332 100.0 667 98.1 329 94.5 330 99.4 659 96.9 329 94.5 330 99.4 659 96.9
20 SUKAWATI II 412 392 804 572 138.8 532 135.7 1,104 137.3 558 135.4 512 130.6 1,070 133.1 577 140.0 529 134.9 1,106 137.6 577 140.0 529 134.9 1,106 137.6
3 PAYANGAN PAYANGAN 309 294 603 291 94.2 259 88.1 550 91.2 291 94.2 258 87.8 549 91.0 282 91.3 242 82.3 524 86.9 282 91.3 242 82.3 524 86.9
4 UBUD UBUD I 320 305 625 333 104.1 322 105.6 655 104.8 332 103.8 321 105.2 653 104.5 315 98.4 321 105.2 636 101.8 315 98.4 321 105.2 636 101.8
50 UBUD II 182 174 356 198 108.8 192 110.3 390 109.6 195 107.1 191 109.8 386 108.4 207 113.7 172 98.9 379 106.5 201 110.4 171 98.3 372 104.5
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 161 152 313 200 124.2 186 122.4 386 123.3 199 123.6 185 121.7 384 122.7 169 105.0 169 111.2 338 108.0 168 104.3 169 111.2 337 107.7
70 TEGALLALANG II 171 163 334 185 108.2 160 98.2 345 103.3 184 107.6 162 99.4 346 103.6 162 94.7 158 96.9 320 95.8 162 94.7 158 96.9 320 95.8
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 201 192 393 200 99.5 194 101.0 394 100.3 199 99.0 194 101.0 393 100.0 199 99.0 193 100.5 392 99.7 199 99.0 193 100.5 392 99.7
90 TAMPAKSIRING II 171 162 333 173 101.2 167 103.1 340 102.1 173 101.2 167 103.1 340 102.1 161 94.2 153 94.4 314 94.3 161 94.2 153 94.4 314 94.3
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 263 250 513 227 86.3 226 90.4 453 88.3 216 82.1 214 85.6 430 83.8 241 91.6 241 96.4 482 94.0 240 91.3 241 96.4 481 93.8
11 0 BLAHBATUH II 278 264 542 249 89.6 238 90.2 487 89.9 246 88.5 235 89.0 481 88.7 258 92.8 273 103.4 531 98.0 255 91.7 272 103.0 527 97.2
12 GIANYAR GIANYAR I 528 502 1,030 444 84.1 366 72.9 810 78.6 443 83.9 366 72.9 809 78.5 503 95.3 414 82.5 917 89.0 503 95.3 415 82.7 918 89.1
13 0 GIANYAR II 251 238 489 262 104.4 230 96.6 492 100.6 261 104.0 232 97.5 493 100.8 233 92.8 229 96.2 462 94.5 233 92.8 229 96.2 462 94.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,595 3,420 7,015 3,669 102.1 3,404 99.5 7,073 100.8 3,632 101.0 3,369 98.5 7,001 99.8 3,636 101.1 3,424 100.1 7,060 100.6 3,625 100.8 3,423 100.1 7,048 100.5
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKAWATI SUKAWATI I 371 353 724 333 89.8 343 97.2 676 93.4 349 94.1 361 102.3 710 98.1
20 SUKAWATI II 415 395 810 362 87.2 413 104.6 775 95.7 361 87.0 393 99.5 754 93.1
3 PAYANGAN PAYANGAN 311 296 607 231 74.3 226 76.4 457 75.3 240 77.2 234 79.1 474 78.1
4 UBUD UBUD I 353 338 691 291 82.4 301 89.1 592 85.7 332 94.1 351 103.8 683 98.8
50 UBUD II 183 175 358 173 94.5 144 82.3 317 88.5 213 116.4 160 91.4 373 104.2
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 160 154 314 150 93.8 131 85.1 281 89.5 161 100.6 137 89.0 298 94.9
70 TEGALLALANG II 172 164 336 155 90.1 132 80.5 287 85.4 164 95.3 126 76.8 290 86.3
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 202 193 395 185 91.6 185 95.9 370 93.7 198 98.0 193 100.0 391 99.0
90 TAMPAKSIRING II 172 163 335 123 71.5 129 79.1 252 75.2 144 83.7 142 87.1 286 85.4
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 264 252 516 214 81.1 175 69.4 389 75.4 217 82.2 187 74.2 404 78.3
11 0 BLAHBATUH II 279 266 545 189 67.7 162 60.9 351 64.4 231 82.8 208 78.2 439 80.6
12 GIANYAR GIANYAR I 481 455 936 339 70.5 277 60.9 616 65.8 319 66.3 249 54.7 568 60.7
13 0 GIANYAR II 252 240 492 190 75.4 205 85.4 395 80.3 219 86.9 253 105.4 472 95.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,615 3,444 7,059 2,935 81.2 2,823 82.0 5,758 81.6 3,148 87.1 2,994 86.9 6,142 87.0
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
% % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKAWATI SUKAWATI I 693 693 100.0 2,321 2,321 100.0 3,014 3,014 100.00
2 0 SUKAWATI II 670 693 103.4 2,575 2,575 100.0 3,245 3,268 100.71
3 PAYANGAN PAYANGAN 509 509 100.0 2,041 2,041 100.0 2,550 2,550 100.00
4 UBUD UBUD I 581 581 100.0 2,038 2,038 100.0 2,619 2,619 100.00
5 0 UBUD II 333 327 98.2 1,247 1,247 100.0 1,580 1,574 99.62
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 269 269 100.0 1,090 1,090 100.0 1,359 1,359 100.00
7 0 TEGALLALANG II 259 259 100.0 1,265 1,265 100.0 1,524 1,524 100.00
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 351 351 100.0 1,208 1,208 100.0 1,559 1,559 100.00
9 0 TAMPAKSIRING II 314 297 94.6 1,165 1,165 100.0 1,479 1,462 98.85
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 441 441 100.0 1,680 1,680 100.0 2,121 2,121 100.00
11 0 BLAHBATUH II 583 583 100.0 2,157 2,157 100.0 2,740 2,740 100.00
12 GIANYAR GIANYAR I 713 713 100.0 2,565 2,565 100.0 3,278 3,278 100.00
13 0 GIANYAR II 471 471 100.0 1,535 1,535 100.0 2,006 2,006 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,187 6,187 100.0 22,887 22,887 100.0 29,074 29,074 100.00
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
1 SUKAWATI SUKAWATI I 1,760 1,691 3,451 1555 88.4 1455 86.0 3,010 87.2
2 0 SUKAWATI II 2,079 1,999 4,078 1600 77.0 1531 76.6 3,131 76.8
3 PAYANGAN PAYANGAN 1,561 1,500 3,061 1204 77.1 1042 69.5 2,246 73.4
4 UBUD UBUD I 1,617 1,555 3,172 1281 79.2 1154 74.2 2,435 76.8
5 0 UBUD II 921 886 1,807 828 89.9 812 91.6 1,640 90.8
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 809 777 1,586 706 87.3 649 83.5 1,355 85.4
7 0 TEGALLALANG II 865 831 1,696 765 88.4 718 86.4 1,483 87.4
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 1,016 976 1,992 783 77.1 810 83.0 1,593 80.0
9 0 TAMPAKSIRING II 862 828 1,690 712 82.6 631 76.2 1,343 79.5
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 1,327 1,275 2,602 1,058 79.7 967 75.8 2,025 77.8
11 0 BLAHBATUH II 1,401 1,347 2,748 1,332 95.1 1,356 100.7 2,688 97.8
12 GIANYAR GIANYAR I 2,665 2,563 5,228 1,823 68.4 1,812 70.7 3,635 69.5
13 0 GIANYAR II 1,264 1,216 2,480 1,046 82.8 987 81.2 2,033 82.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 18,147 17,444 35,591 14,693 81.0 13,924 80 28,617 80.4
BALITA
JUMLAH SASARAN BALITA DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
(S) JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKAWATI SUKAWATI I 1,521 1,459 2,980 1,396 1,360 2,756 91.8 93.2 92.5
2 0 SUKAWATI II 1,245 1,223 2,468 1,132 1,122 2,254 90.9 91.7 91.3
3 PAYANGAN PAYANGAN 1,356 1,233 2,589 1,248 1,138 2,386 92.0 92.3 92.2
4 UBUD UBUD I 1,329 1,202 2,531 1,167 1,065 2,232 87.8 88.6 88.2
5 0 UBUD II 752 717 1,469 684 658 1,342 91.0 91.8 91.4
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 732 667 1,399 632 563 1,195 86.3 84.4 85.4
7 0 TEGALLALANG II 792 718 1,510 719 658 1,377 90.8 91.6 91.2
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 785 750 1,535 642 622 1,264 81.8 82.9 82.3
9 0 TAMPAKSIRING II 750 688 1,438 650 612 1,262 86.7 89.0 87.8
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 1,075 1,042 2,117 924 889 1,813 86.0 85.3 85.6
11 0 BLAHBATUH II 1,334 1,288 2,622 1,158 1,129 2,287 86.8 87.7 87.2
12 GIANYAR GIANYAR I 1,696 1,519 3,215 1,552 1,398 2,950 91.5 92.0 91.8
13 0 GIANYAR II 1,006 1,049 2,055 929 990 1,919 92.3 94.4 93.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,373 13,555 27,928 12,833 12,204 25,037 89.3 90.0 89.6
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT K
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 17,107 794 4.6 17,107 1,668 9.8 17,107 699 4.1
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,082 10,082 100.0 8,086 8,086 100.0 8,204 8,204 100.0 71,582 70,485 98.5 292 292 100.0 42 41 97.6 42 41 97.6
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/ KOTA) 292 292 100.0 292 100.0 24,351 23,248 47,599 24,088 98.9 22,714 97.7 46,802 98.3 2,500 2,328 4,828 1,569 62.8 1,591 68.3 3,160 65.5
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKAWATI SUKAWATI I 17,355 17,381 34,736 7,550 43.5 10,164 58.5 17,714 51.0 926 12.3 1,290 12.7 2,216 12.5
2 0 SUKAWATI II 8,086 10,013 18,099 7,147 88.4 9,416 94.0 16,563 91.5 2,012 28.2 2,980 31.6 4,992 30.1
3 PAYANGAN PAYANGAN 13,285 14,015 27,300 9,965 75.0 10,520 75.1 20,485 75.0 2,989 30.0 3,156 30.0 6,145 30.0
4 UBUD UBUD I 28,225 28,225 8,496 30.1 9,071 #DIV/0! 17,567 62.2 0.0 0.0 0 0.0
5 0 UBUD II 23,211 23,211 4,017 17.3 4,323 #DIV/0! 8,340 35.9 1,201 29.9 1,243 28.8 2,444 29.3
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 7,015 6,786 13,801 4,767 68.0 6,129 90.3 10,896 79.0 1,403 29.4 1,602 26.1 3,005 27.6
7 0 TEGALLALANG II 6,326 6,901 13,227 2,350 37.1 2,727 39.5 5,077 38.4 548 23.3 663 24.3 1,211 23.9
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 5,381 5,299 10,680 7,104 132.0 0.0 7,104 66.5 6,326 89.0 4,354 #DIV/0! 10,680 150.3
9 0 TAMPAKSIRING II 7,217 7,767 14,984 9,826 136.2 0.0 9,826 65.6 1,153 11.7 #DIV/0! 1,153 11.7
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 9,217 9,217 7,375 80.0 #DIV/0! 7,375 80.0 7,375 100.0 #DIV/0! 7,375 100.0
11 0 BLAHBATUH II 9,961 10,095 20,056 4,034 40.5 5,072 50.2 9,106 45.4 525 13.0 576 11.4 1,101 12.1
12 GIANYAR GIANYAR I 36,943 36,943 2,562 6.9 3,232 #DIV/0! 5,794 15.7 578 22.6 798 24.7 1,376 23.7
13 0 GIANYAR II 11,939 11,701 23,640 6,696 56.1 7,519 64.3 14,215 60.1 1,669 24.9 1,579 21.0 3,248 22.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 184,161 89,958 274,119 81,889 44.5 68,173 75.8 150,062 54.7 26,705 32.6 18,241 26.8 44,946 30.0
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 31,814 34,310 66,124 12,029 37.8 17,143 50.0 29,172 44.1
PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SUKAWATI SUKAWATI I "v" "v" "v" "v" "v" "v"
2 0 SUKAWATI II "v" "v" "v" "v" "v" "v"
3 PAYANGAN PAYANGAN "v" "v" "v" "v" "v" "v"
4 UBUD UBUD I "v" "v" "v" "v" "v" "v"
5 0 UBUD II "v" "v" "v" "v" "v" "v"
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I "v" "v" "v" "v" "v" "v"
7 0 TEGALLALANG II "v" "v" "v" "v" "v" "v"
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I "v" "v" "v" "v" "v" "v"
9 0 TAMPAKSIRING II "v" "v" "v" "v" "v" "v"
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I "v" "v" "v" "v" "v" "v"
11 0 BLAHBATUH II "v" "v" "v" "v" "v" "v"
12 GIANYAR GIANYAR I "v" "v" "v" "v" "v" "v"
13 0 GIANYAR II "v" "v" "v" "v" "v" "v"
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 13 13 13 13 13 13
PERSENTASE 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
Sumber:
catatan: diisi dengan tanda "V"
TABEL 51
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KASUS
TUBERKULOSIS YANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPATKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI +
PELAYANAN SESUAI ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 69 48 117 146 104 250 68 98.6 38 79.2 106 90.6 68 46.6 58 55.8 126 50.4 136 93.2 96 92.3 232 92.8 13 5.2
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SUKAWATI SUKAWATI I 3,451 596 572 96.0 0 68 38 0 0 68 38 106 #DIV/0! 637 271
2 0 SUKAWATI II 4,078 2,052 2,049 99.9 0 41 30 1 0 42 30 72 #DIV/0! 472 967
3 PAYANGAN PAYANGAN 3,061 274 179 65.3 0 3 1 0 0 3 1 4 #DIV/0! 501 412
4 UBUD UBUD I 3,172 4,412 4,412 100.0 0 12 3 0 0 12 3 15 #DIV/0! 2,443 1,890
5 0 UBUD II 1,807 983 979 99.6 0 4 0 0 0 4 0 4 #DIV/0! 528 451
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 1,586 365 233 63.8 0 44 9 0 0 44 9 53 #DIV/0! 262 218
7 0 TEGALLALANG II 1,696 819 771 94.1 0 26 30 3 0 29 30 59 #DIV/0! 407 350
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 1,992 1,058 993 93.9 0 25 4 2 0 27 4 31 #DIV/0! 753 572
9 0 TAMPAKSIRING II 1,690 1,236 721 58.3 0 60 35 0 1 60 36 96 #DIV/0! 558 582
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 2,602 1,032 1,032 100.0 0 4 1 0 0 4 1 5 #DIV/0! 492 514
11 0 BLAHBATUH II 2,748 974 797 81.8 0 8 7 0 1 8 8 16 #DIV/0! 510 450
12 GIANYAR GIANYAR I 5,228 1,219 1,219 100.0 0 75 42 0 0 75 42 117 #DIV/0! 637 687
13 0 GIANYAR II 2,480 904 880 97.3 0 21 13 0 0 21 13 34 #DIV/0! 472 435
JUMLAH (KAB/KOTA) 35,591 15,924 14,837 93.2 0 391 213 6 2 397 215 612 #DIV/0! 8,672 7,799
Prevalensi pneumonia pada balita (%)
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 12
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 92.3%
HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 1 0 1 0.7
2 5 - 14 TAHUN 1 1 2 1.3
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.0
4 20 - 24 TAHUN 14 8 22 14.4
6 ≥ 50 TAHUN 7 8 15 9.8
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 8324
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar 89.69
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 2 9 34 23 57 2 0 2
KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SUKAWATI SUKAWATI I 62877 1,698 582 662 39.0 117 20.1 662 100.0 117 100.0 95 81.2
2 0 SUKAWATI II 59817 1,615 688 740 45.8 175 25.5 736 99.5 175 100.0 167 95.4
3 PAYANGAN PAYANGAN 43971 1,187 516 741 62.4 153 29.6 216 29.1 148 96.7 148 96.7
4 UBUD UBUD I 50008 1,350 535 1,681 124.5 240 44.9 1,081 64.3 240 100.0 237 98.8
5 0 UBUD II 24760 669 305 514 76.9 110 36.1 510 99.2 103 93.6 101 91.8
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 27081 731 267 796 108.9 70 26.2 345 43.3 6 8.6 60 85.7
7 0 TEGALLALANG II 27244 736 286 554 75.3 86 30.1 506 91.3 62 72.1 71 82.6
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 24530 662 336 331 50.0 101 30.1 321 97.0 101 100.0 101 100.0
9 0 TAMPAKSIRING II 25179 680 285 401 59.0 99 34.7 394 98.3 99 100.0 99 100.0
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 32555 879 439 196 22.3 38 8.7 190 96.9 38 100.0 31 81.6
11 0 BLAHBATUH II 39486 1,066 463 390 36.6 82 17.7 316 81.0 81 98.8 80 97.6
12 GIANYAR GIANYAR I 61253 1,654 881 999 60.4 124 14.1 402 40.2 115 92.7 110 88.7
13 0 GIANYAR II 33439 903 418 822 91.0 108 25.8 748 91.0 100 92.6 100 92.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 512,200 13,829 6,001 8,827 63.8 1,503 25.0 6,427 72.8 1,385 92.1 1,400 93.1
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKAWATI SUKAWATI I 0 0 0 0 0
2 0 SUKAWATI II 0 1 1 0 1 1
3 PAYANGAN PAYANGAN 0 0 0 0 0
4 UBUD UBUD I 0 1 1 0 1 1
5 0 UBUD II 0 0 0 0 0
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 0 0 0 0 0
7 0 TEGALLALANG II 0 0 0 0 0
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 0 0 0 0 0
9 0 TAMPAKSIRING II 0 0 0 0 0
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 1 1 1 1 1 1 2
11 0 BLAHBATUH II 0 1 1 0 1 1
12 GIANYAR GIANYAR I 0 3 3 0 3 3
13 0 GIANYAR II 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 1 7 8 1 8 9
PROPORSI JENIS KELAMIN 0.0 100.0 12.5 87.5 11.1 88.9
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.4 3.2 1.8
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SUKAWATI SUKAWATI I 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SUKAWATI II 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0
3 PAYANGAN PAYANGAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 UBUD UBUD I 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0
5 0 UBUD II 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 TEGALLALANG II 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 TAMPAKSIRING II 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 3 3 100.0 0 0.0 0 0.0
11 0 BLAHBATUH II 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0
12 GIANYAR GIANYAR I 3 3 100.0 0 0.0 0 0.0
13 0 GIANYAR II 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
KASUS TERDAFTAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKAWATI SUKAWATI I 0 0 0 0 0
2 0 SUKAWATI II 0 1 1 0 1 1
3 PAYANGAN PAYANGAN 0 0 0 0 0
4 UBUD UBUD I 0 1 1 0 1 1
5 0 UBUD II 0 0 0 0 0
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 0 0 0 0 0
7 0 TEGALLALANG II 0 0 0 0 0
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 0 0 0 0 0
9 0 TAMPAKSIRING II 0 0 0 0 0
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 1 1 1 1 1 1 2
11 0 BLAHBATUH II 0 1 1 0 1 1
12 GIANYAR GIANYAR I 0 3 3 0 3 3
13 0 GIANYAR II 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 1 7 8 1 8 9
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.2
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0!
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 SUKAWATI SUKAWATI I 1 1 100.0
2 0 SUKAWATI II 1 1 100.0
3 PAYANGAN PAYANGAN 0 0 #DIV/0!
4 UBUD UBUD I 0 0 #DIV/0!
5 0 UBUD II 0 0 #DIV/0!
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 0 0 #DIV/0!
7 0 TEGALLALANG II 0 0 #DIV/0!
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 1 1 100.0
9 0 TAMPAKSIRING II 0 0 #DIV/0!
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 0 0 #DIV/0!
11 0 BLAHBATUH II 0 0 #DIV/0!
12 GIANYAR GIANYAR I 1 1 100.0
13 0 GIANYAR II 1 1 100.0
0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 5 100.0
KLB tsb: AFP
Sumber: ………………….. (sebutkan)
TABEL 64
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
1 AFP 1 1 25.02.19 26.02.19 14.03.19 1 1 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
2 AFP 1 1 09.03.19 11.03.19 25.03.19 1 1 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
3 AFP 1 1 24.05.19 25.05.19 07.06.19 1 1 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
4 AFP 1 1 08.10.19 09.10.19 22.10.19 1 1 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
5 AFP 1 1 31.10.19 31.10.19 14.11.19 1 1 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! 0.0
KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
% KONFIRMASI %
NO KECAMATAN PUSKESMAS RAPID PENGOBATA
SUSPEK MIKROSKOPI LABORATORIU PENGOBATA
DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P N STANDAR L P L+P L P L+P
S M N STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SUKAWATI SUKAWATI I 64 64 0 64 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 SUKAWATI II 62 62 0 62 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 PAYANGAN PAYANGAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 UBUD UBUD I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 UBUD II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 TEGALLALANG II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 TAMPAKSIRING II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 BLAHBATUH II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 GIANYAR GIANYAR I 46 46 0 46 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 GIANYAR II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 172 172 0 172 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SUKAWATI SUKAWATI I 5,609 5,624 11,233 1,139 20.3 1,519 27.0 2,658 23.7
2 0 SUKAWATI II 1,838 1,911 3,749 1,098 59.7 1,126 58.9 2,224 59.3
3 PAYANGAN PAYANGAN 4,280 5,279 9,559 3,894 91.0 4,803 91.0 8,697 91.0
4 UBUD UBUD I 9,311 9,311 611 6.6 787 #DIV/0! 1,398 15.0
5 0 UBUD II 6,743 6,743 1,201 17.8 1,243 #DIV/0! 2,444 36.2
6 TEGALLALANG TEGALLALANG I 2,785 2,838 5,623 1,058 38.0 1,252 44.1 2,310 41.1
7 0 TEGALLALANG II 2,212 2,212 548 24.8 663 #DIV/0! 1,211 54.7
8 TAMPAKSIRING TAMPAKSIRING I 2,959 2,959 1,461 49.4 #DIV/0! 1,461 49.4
9 0 TAMPAKSIRING II 5,300 5,300 836 15.8 #DIV/0! 836 15.8
10 BLAHBATUH BLAHBATUH I 7,763 7,763 5,305 68.3 #DIV/0! 5,305 68.3
11 0 BLAHBATUH II 3,505 3,662 7,167 838 23.9 1,075 29.4 1,913 26.7
12 GIANYAR GIANYAR I 4,908 4,908 1,762 35.9 1,662 #DIV/0! 3,424 69.8
13 0 GIANYAR II 4,046 4,073 8,119 1,415 35.0 1,345 33.0 2,760 34.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 61,259 23,387 84,646 21,166 34.6 15,475 66.2 36,641 43.3
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,314 4,469 43.3 2,691 60.2 592 5.7 426 72.0
JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 292 42 43 13 7 821 33 1,251 285 97.6 39 92.9 38 88.4 13 100.0 6 85.7 769 93.7 0 0.0 1150 91.9
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GIANYAR
TAHUN 2019
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 375 39 2,203 2,639 18 81.8 358 95.5 29 74.4 566 25.7
UBUD 1 TPS 1 tps 2 bb2 gr1 gr 2 skw 2 skw 1
1 2 3 4 5
1 Sukawati I 53 53 100.0
2 Sukawati II 13 13 100.0
3 Payangan 3 3 100.0
4 Ubud I 1 1 100.0
5 Ubud II 32 32 100.0
6 Tegallalang I 49 49 100.0
7 Tegallalang II 15 15 100.0
8 Tampaksiring I 3 3 100.0
9 Tampaksiring II 3 3 100.0
10 Blahbatuh I 28 28 100.0
11 Blahbatuh II 11 11 100.0
12 Gianyar I 81 81 100.0
13 Gianyar II 0 0 -
JUMLAH
JUMLAH REMAJA % REMAJA PUTRI
KABUPATEN / REMAJA
NO PUTRI YANG YANG MENDAPAT
KOTA PUTRI
MENDAPAT TTD TTD
YANG ADA
1 2 3 4 5
1 Sukawati I 1442 1442 100.0
2 Sukawati II 3179 3179 100.0
3 Payangan 1576 1576 100.0
4 Ubud I 2781 2781 100.0
5 Ubud II 1507 1507 100.0
6 Tegallalang I 1558 1558 100.0
7 Tegallalang II 609 609 100.0
8 Tampaksiring I 1971 1971 100.0
9 Tampaksiring II 602 602 100.0
10 Blahbatuh I 760 760 100.0
11 Blahbatuh II 2193 2193 100.0
12 Gianyar I 3622 3622 100.0
13 Gianyar II 688 688 100.0
68
81% 81
69 75% 75
101.20% 101.2
71 6% 6
263.2 65.8
51
54