Anda di halaman 1dari 16

JENIS DAN PENATALAKSANAAN

KEGAWATDARURATAN GIGITAN BINATANG DAN


TENGGELAM

OLEH

NI WAYAN SUKRIMI (193223154)

KELAS B12-B

PROGRAM STUDI AHLI JENJANG KEPERAWATAN


STIKESWIRA MEDIKA PPNIBALI
2020
BAB I
PENDAHLUAN

A. Latar Belakang
Gigitan dan cakaran binatang yang sampai merusak kulit kadang kala
dapat mengakibatkan infeksi. Beberapa luka gigitan perlu ditutup dengan
jahitan, sedangkan beberapa lainnya cukup dibiarkan saja dan sembuh dengan
sendirinya. Dalam kasus tertentu gigitan binatang (terutama oleh binatang liar)
dapat menularkan penyakit rabies, penyakit yang berbahaya terhadap nyawa
manusia. Kalelawar, musang juga anjing menularkan sebagian besar kasus
rabies. Sebagian binatang memiliki bisa (racun) yang berfungsi untuk
melindungi dirinya dan berfungsi untuk menaklukkan mangsanya, banyak
kasus terkena racun dari binatang berbisa ini dapat diatasi dengan baik apabila
berhasil ditangani sejak dini, diantara binatang berbisa itu adalah, ular, liapan,
ikan terutama sejenis ikan lele (sembilang).
Keadaangawatdaruratjugaterjadipadapasiendenganriwayattenggelam.
Pada korban tenggelam tindakan bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut
yang segera dilakukan akan meningkatkan kemungkinan korban selamat.
Ketika tenggelam, penurunan suhu otak 10 C akan meenurunkan penggunaan
ATP hingga 50% dan memperpanjang lama waktu otak hingga selamat. Lama
tenggelam dan risiko kematian atau gangguan neurologis berat setelah pulang
dari rumah sakit:
- Tenggelam 0-5 menit, mortalitas/morbiditas 10%
- Tenggelam 6-10 menit, mortalitas/morbiditas 56%
- Tenggelam 11-25 menit, mortalitas/morbiditas 88%
- Tenggelam > 25 menit, mortalitas/morbiditas hampir 100%
BAB II
PEMBAHASAN

I. KegawatdaruratanGigitanBinatang
A. Pengertian Gigitan Binatang
Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang
tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang
mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis;
yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko
infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.Seseorang yang
tergigit mempunyai resiko terinfeksi. Pada umumnya bila tergigit binatang,
perlu mendapatkan pemeriksaan medis,
Gigitan binatang termasuk dalam kategori racun yang masuk kedalam
tubuh melalui suntikan. Gigitan bintang atau engatan serangga dapat
menyebabkan nyeri yang hebat dan/ atau pembengkakan. Gigitan dan sengatan
berbagai binatang walaupun tidak selalu membahayakan jiwa dapat
menimbulkan reaksi alergi yang hebat dan bahkan kadang-kadang dapat
berakibat fatal.
Kesadaran akan penyebab dari gigitan dan sengatan ini dapat mengurangi
atau mencegah timbulnya korban. Pengetahuan tentang penanganan yang cepat
dari tindakan pertolongan pertama dapat mengurangi parahnya cedera akibat
gigian dan sengatan tersebut dan menjaga penderita dari sakit yang parah.

B. Macam-macam Gigitan
1. Gigitan Manusia
Ada dua macam gigitan manusia yaitu:
a. Luka akibat meninju mulut lawan yang mengenai gigi sehingga
menimbulkan luka pada kulit lengan.
b. Luka karena betul-betul digigit manusia. Kulit dan daging akibat gigitan
dapat koyak menggelantung. Luka demikian kemasukan kuman yang
berasal dari mulut dan bila dibiarkan tanpa pengobatan, dapat
menimbulkan peradangan berbau busk selama berminggu-minggu.
Pengobatan luka gigitan manusia:
Daerah sekitar luka gigitan manusia diberi dahulu anastesi lokal,
lalu dicuci dengan air sabun dan terakhir disiram dengan larutan
perihidrol (H2O2). Setelah bersih, luka gigitan di daerah muka dapat di
jahit langsung.
Luka gigit di daerah tangan dan jari-jari sering menimbulakan
infeksi, apalagi bila ada tendo dan fasia yang robek. Oleh karena itu,
jangan di jahit langung. Kompreslah dahulu dengan antsetik (larutan
rivanol atau betadin) beberaa hari dan bila tidak ada gejala peradangan,
barulah data dijahit sekunder.
Antibiotic harus diberikan sampai luka sembuh. ATS biasanya
tidak perlu diberikan karena gigi manusia tidak mengandung kuman
tetanus.

2. Gigitan Binatang
Hewan yang paling sering menggigit manusia adalah anjing. Kucing
walaupun agak jarang, kadang-kadang juga menggigit manusia.
Gigitan kucing lebih berbahaya karena banyak masuk kuman yang
berasal dari mulut kucing, sehingga lebih sering menimbulkan infeksi pada
luka. Gigitan kucing, tikus, dan anjing sering mengandung virus rabies. Di
daerah kita beruang, babi, dan harimau masih banyak, sehingga sesekali
terjadi juga binatang itu meggigit manusia.Rabies adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus, ditularkan melalui air ludah gigitan hewan ke
hewan lain ke manusia.
Hewan yang mengandung virus rabies bila menggigit atau menjilat
luka goresan kulit dapat menularkan penyakit gila anjing (rabies).
Penyakit anjing gila tidak hanya terdapat pada anjing saja. Ia juga
dapat menghinggapi kucing, monyet, dan binatang berdarah panas lainnya.
Maka sebaiknya binatang yang menggigit segera ditangkap untuk diketahui
apakah ia menderita penyakit anjing gila atau tidak.
Binatang yang tidak terserang penyakit tersebut biasanya hanya
menggigit apabila ia merasa terancam atau digoda. Apabila ia menggigit
secara kompulsif (tanpa diganggu atau merasa terancam), ada kemungkinan
bahwa ia menderita penyakit anjing gila.
Masa tunas penyakit anjing gila pada
manusia cukup lama (10 hari sampai 2
tahun). Tetapi pada binatang lebih
kurang 2 hari kemudian tanda-tanda
penyakit itu sudah nampak.
a. Gigitan Binatang Darat
1) Gigitan Anjing, Kucing, Kera, tikus,
dll
Bahaya rabies (penyakit anjing gila) tidak segera mengancam
kecuali bila gigitan terjadi di kepala atau di leher. Gigitan anjing
biasanya “lebih bersih” dibandingkan dengan gigitan binatang lainnya.
Bekasnya tidak begitu dalam dan mudah dibersihkan.Dapat
menyebabkan luka memar yang hebat dan infeksi, serta robekan dari
jaringan.
Gigitan kucing dapat membawa akibat yang lebih serius. Bahaya
infeksi jauh lebih besar daripada gigitan anjing. Bekas gigitan kucing
biasanya dalam dan dapat mengenai urat-urat, atau masuk rongga
sendi, terutama kalau di tangan. Maka infeksi yang ditimbulkannya
akan lebih hebat.
Gigitan tikus dapat menjalarkan beberapa jenis penyakit, antara
lain demam tinggi. Orang Jepang mengatakannya demam Sodoku.
Tanda dan gejala:
- Sakit kepala
- Demam
- Kejang-kejang
- Kemungkinan rabies

Penanganan
- Amankan iri dan lingkungan sekitar.
- Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
- Cuci luka dengan air mengalir dan sabun atau larutan deterjen.
- Imobilisasikan bagian yang di gigit/ luka tersebut.
- Berikan SAR(serum anti rabies) bila ada.
- Bila dapat lakukan penangkaan binatang yang menggigit untuk
identifikasi.
- Segera bawa penderita ke Rumah Sakit.
2) Gigitan Arthropoda (laba-laba, Tawon, Kelabang, Kala)
Gigitan atau sengatan dari berbagai jenis serangga, laba-laba, kala
dan kelabang, walaupun tidak selalu membahayakan jiwa, dapat
menimbulkan reaksi alergi yang gawat dan bahkan kadang-kadang
dapat berakibat fatal.
Musibah yang diderita dapat akibat dari gigitan, pagutan,
sengatan, atau mungkin hanya sentuhan binatang atau bagian
tubuhnya.
Tanda dan gejala
- Bengkak dan
keerahan di daerah
gigitan
- Gatal-gatal
- Nyeri dan terasa
panas
- Demam, menggigil, kdang disertai sulit tidur
- Dapat terjadi syok
Penanganan
- Aman diri dan lingkungan sekitar
- Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
- Tenangkan penderita
- Ambil segatnya kalau nampak (hati-hati saat mencabut jangan
sampai menekan kantung bias/kelenjar bias).
- Cuci daerah gigitan dengan air sabun atau alcohol 70 % atau
antiseptic.
- Kompres dingin (kompres es).
- Imobilisasikan daerah yang tergigit
- Berikan antihistamin jika reksi ringan.
- Berikan Adrenalin 0,5 mg IM, jika reaksi berat.
- Dapat berikan penawar sakit (ponstan atau tramadol dsb)
- Bawa segera ke Rumah Sakit.
3) Gigitan kelelawar
Kelelawar dapat membawa kuman rabies. Oleh karena itu, jika
digigit kelelawar bahaya rabies juga harus dipikirkan.
Tindakan pertolongan :
Kalau mungkin, tangkaplah binatang yang menggigit untuk
diobservasi selama satu minggu, apakah terjangkit rabies atau tidak.
Kalau binatangnya mati, kirimlah ke Lembaga Pasteur Bandung untuk
diperiksa (melalui Dinas Kesehatan Kota setempat).
Basuhlah luka gigitan itu dengan air mengalir dan sabun atau
obat antiseptik (pembunuh kuman). Tutuplah dengan kasa steril.
Bekas gigitan kucing tidak boleh terlalu banyak digerak-gerakkan dan
harus segera mendapat suntikan antibiotika.
4) Sengatan kalajengking
Binatang ini tergolong serangga yang mempunyai racun pada
ujung ekornya. Racun dimasukkan oleh ekor serangga ke kulit,
sehingga pada saat itu juga, orang yang disengat kalajengking atau
lipan merasa kesakitan.
Beberapa jam kemudian racun itu dierap dan masuk ke dalam
darah, sehingga menimbulkan.
TandadanGejala
- Gelisah,
- Mual,
- Muntah,
- Haus,
- Sakit perut.
Bila kalajengking menyengat anak-anak, dapat menimbulkan
kematian, yamg di dahului dengan sesak napas, sianosis, kelumpuhan,
kejang-kejang, syok, mengigau, dan pingsan.
Akibat sengatan kalajengking pada orang dewasa biasanya tidak
begitu hebat. Pengobatannya hanya simtomatis. Pada luka bekas
gigitan di beri kompres ammonia, bikarbonas natrikus atau kalamin
lasio. Bila ada kejag-kejang, di beri sedative, misalnya valium atau
luminal.
b. Gigitan Binatang Air
1) Gigitan Trigonid
Terdapat di perairan laut dangkal. Biasanya penderita terkena
sangat trigonid di sebabkan menginjak atau bersentuhan dengan bahan
dengan bahan dengan bagian tubuh binatang tersebut
Tanda dan gejala
- Timbul rasa nyeri dalam 90 menit
- Rasa panas di iaerah gigitan
- Pusing bahkan terkadang sampai tidak sadar (pingsan).
Penanganan
- Aman diri dan lingkungan sekitar
- Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
- Tenangkan penderita
- Cabut duri babi yang menusuk.
- Rendam bagian yang tergigit dalam air hangat.
- Bersihkan luka dan imobilisasi daerah luka.

2) Gigitan ubur-ubur
Kelompok hewan-hewan laut ini menimbulkan cedera dengan
sengatan dari sel-sel penyengat dari alat-alat penangkap (tentakel-
tentakel)-nya yang menyebabkan rasa panas terbakar dan sedikit
perdarahan ada kulit. Ubur-ubur ada banyak jenisnya dan hidup di
daerah tropis. Racun ubur-ubur di buat oleh beribu-ribu duri halus
yang terdapat di permukaan badannya. Bila duri halus itu di sentuh
oleh perenang di laut, ubur-ubur akan menyuntukkan racun melalui
duri halus itu.
Kulit yang bersentuhan dengan duri ubur-ubur, akan merasa
gatal bercampur panas. Beberapa menit kemudian akan timbul
urtikaria yang dapat berubah menjadi (lepuh-lepuh visikel). Perasaan
sakit biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa jam, tetapi dapat
kambuh lagi beberapa hari kemudian.
Tanda dan gejala
- Rasa panas dan terbakar serta sedikit perdarahan pada kulit.
- Urtikaria
- Mual
- Muntah
- Kejang otot
- Syok
- Kesulitan bernafas
- Keluar air mata terus-menerus
- Mata menjadi merah bengkak, pupil melebar
Penanganan
- Aman diri dan lingkungan sekitar
- Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
- Bebaskan anggota badan yang cedera dari tentakel-tentakel dengan
handuk basah.
- Cuci luka dengan larutan Aromatic Ammonia Spirit atau alcohol
70%
- Berikan 10 ml larutan Na Glukonat.
- Asang tourniket dan berikan antidote Sea Wasp Antivenome (SWA)
bila ada
- Bawa segera ke rumah sakit
3) Gigitan ikan pari(Sting ray)
Kelompok hewan-hewan laut ini menyuntikkan racunnya
dengan menusukkan duri-duri /jarum-jarumnya. Ikan pari termasuk
klas Elasmobrachil mempunyai tulang rawan. Jenis ikan pari yang
terkenal adalah pari kembang, pari bendera, pari pasir, dan pari
burung.
Bentuk badannya pipih seperti cakram dengan ekor menyerupai
cambuk. Pada ekor itu terdapat satu atau lebih duri yang berbisa. Ikan
ini hidup di sekitar pantai. Ikan pari pasir biasanya berbaring di dasar
laut dan tertimbun pasir atau lumpur. Bila ada orang yang menginjak
badan ikan pari, ekornya akan memecut sambil memasukkan durinya.
Orang yang terkena duri ikan pari dalam 10 menit merasa sakit
di sekitar tusukan itu. Makin lama perasaan sakit itu akan makin
bertambah hebat dan menjalar keseluruh anggota badan yang tertusuk.
Perasaan sakit biasanya berlangsung antara 6 – 48 jam, lalu berkurang.
Luka yang ditimbulakan berupa luka tusuk atau lasersi. Untuk
mengeluarkan duri dalam daging, biasanya diperlukan insisi. Setelah
duri di keluarkan biasanya luka akan membengkak, maka dari itu
jangan dilihat langsung, cukup di kompres dengan antiseptic
(betadin).Bila peradangan telah tenang, barulah dilakukan penjahitan
sekunder.
Tanda dan gejala
- Pembengkakan
- Mual, muntah dan diare
- Tekanan darah menurun,
- Berkeringat
- Jantung berdenyut tidak teratur
- Kadang-kadang bisa menimbulakan kematian.
- Kejang-kejang bahkan terkadang di sertai kelumpuhan otot-otot.
Penanganan
- Aman diri dan lingkungan sekitar
- Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).\
- Bersihkan luka dengan sabun dalam air hangat selam 30-60 menit.
Cara ini efektif untuk me-nonaktifkan racun yang tidak panas
- Bawa segera ke rumah sakit
4) Gigitan Gurita (Blue Ringed Octopus)
Gurita tidak akan menggigit kecuali terinjak atau di ganggu.
Gigitannya sangat beracun dan seringkali menimbulakan kematian.
Tanda dan gejala
- Kegagalan nafas secara progresif terjdi dalam 10-15 menit.
- Luka bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri yang mungkin berwarna
merah dan benjolan (tampak seperti meleuh berisi darah).
- Kehilangan rasa raba (di mulai sekitar mulut dan leher).
- Mual, muntah
- Kesulitan menelan
- Kesulitan bernafas
- Gangguan penglihatan
- Inkoordinasi
- Kelumpuhan otot
- Pernapasan berhenti
- Denyut nadi berhenti
- Dapat diikuti kematian
Penanganan
- Aman diri dan lingkungan sekitar
- Nilai keadaan dari airway, breating, dan sirkulasi (ABC).
- Tenangkan penderita
- Bersihkan/cuci luka bekas gigitan dengan air hangat
- Lakukan pressure imobilisasi pada bagian yang cidera
- Monitor tanda-tanda vital
- Lakukan RJP jika diperlukan

5) Gigitan lintah
Ludah lintah mengandung zat anti pembekuan darah. Darah
akan terus mengalir keluar dan masuk ke perut lintah.
Tanda dan Gejala
- Pembengkakan
- Gatal
- Kemerahan.
Tindakan pertolongan
- Dengan hati-hati lepaskanlah lintah dari tempat ia menggigit.
- Menyiram minyak atau air tembakau ke tubuh lintah, akan
membantu mempercepat usaha melepaskan gigitan lintah.
- Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan seperti tersebut di atas,
cukup digosok dengan obat atau salep anti gatal biasa.

6) Ikan Hiu
Ikan hiu, disamping dapat menggigit manusia, ada pula yang
mengeluarkan racun. Ikan hiu yang beracun mempunyai sirip di
punggungnya.
Ikan hiu yang mengandung racun adalah born shark, memunyai
sirip di punggung yang berhubungan dengan kelenjar pembuat racun.
Orang yang tertusuk sirip beracun ikan hiu ini,
Tanda dan Gejala
- Sakit yang berlangsung beberapa jam
- Daerah tusukan itu menjadi merah dan bengkak
- Dapat menimbulkn kematian.
Pengobatan hanya simptomatis dan luka gigitan dirawat seperti
luka gigitan lainnya.

C. Prinsip Penatalaksanaan Gigitan Binatang


Prinsip penatalaksanaan ada penderita dengan gigitan binatang sama
dengan pentalaksanaan pada penderita keracunan.
Yang harus selalu diperhatikan pada penderita keracunan maupun gigitan
binatang hendaknya selalu monitor dan catat setiap perubahan-perubahan yang
terjadi (ABC).
II. KegawatdaruratanTenggelam
A. PatogenesisTenggelam
Tenggelam (drowning) adalah proses
terjadinyagangguanpernapasanakibatjalannapasterendam air (submersion)
atauterguyur di seluruhwajah (immersion).Kejadiantenggelamdibagimenjadidua:
tenggelam fatal dan non-fatal. Bilakorbansegeraditolongsehingga proses
tenggelamterhenti, makakejadiantersebutdisebutsebagaitenggelam nonfatal.
Sedangkanbilakorbanberakhirdenganmeninggalakibat proses tenggelam,
makakejadiantersebutdisebutsebagaitenggelam fatal.
Faktorrisikoterjadinyatenggelamadalahlaki-laki, usiakurangdari 14 tahun,
penggunaanalkohol, tingkatekonomirendah, tinkatpendidikanrendah,
pendudukdesa (rural), paparan air, ataumemilikikebiasaan yang berisikotenggelam
(memancing di laut, dsb). Saatkorban yang
mengalamitenggelamtidakdapatmempertahankanjalannapasnya agar bebascairan,
maka air akanmasukkedalammulutsecaraspontadanakandimuntahkanatauditelan.
Kemudiankorbansecarasadarakanmenahannapas, namunhalinitidakakanlebihdari 1
menit.
Ketikakeinginanbernapastidakdapatditahan, maka air
akanteraspirasimasukkejalannapasdiikutirefleksbatuk. Kadang-
kadangdapatterjadispasmelaring yang segeraberakhirsaatterjadihipoksiaotak.
Jikakorbantidaksegeraditolong, air
akanterusteraspirasimasukkejalannapasdanterjadinyahipoksiaakanmenyebabkanpe
nurunankesadarandan apnea, gangguaniramajantung yang
terjadibiasanyatakikardia yang diikutibrdikardia, pulseless electrical activity
(PEA), danakhirnyaasistol. Proses
tenggelamdariawalterendamatauterisinyajalannapasoleh air
hinggakorbanmengalamihentijantungumumnyadalamhitungandetikhinggabeberap
amenit. Sehingga lama waktupasienmengalami proses
tenggelamakanmenentukanprognosisnya.

B. Diagnosis PasienTenggelam
Pendektakan diagnosis
secarakomprehensifdilakukantindakanresusitasidanstabilisasihemodinamikselesai
dilakukan. Anamnesis dapatdilakukanpada orang yang
menemukanataumenyaksikankejadiantenggelam, keluargakorban,
ataukorbantenggelam. Anamnesis
danpemeriksaanfisikdilakukanuntukmencaripenyebabtenggelam,
penyakitpenyerta, dankomplikasi yang mungkintimbul. Pemeriksaanlaboratorium,
fototoraks, dan EKG dilakukansaatkorbansudahberada di
fasilitaspelayanankesehatan, atau di unit gawatdarurat.

C. PertolonganPasienKetika di Dalam Air


1. Penolongmengaktifkansistembentuanmedisdarurat
2. Penolongmenilairespondanpernapasankorban
3. Bilasadar,
korbanharusdibawakedaratdanbantuanhidupdasarharussegeradilakukan.
4. Bilakorbantidaksadar, tindakanresusitasiberupapemberiannapas (ventilasi)
buatan di dalam air akantiga kali
meningkatkankemungkinanpasienselamat,
namunharusdilakukanolehpenolong yang terlatih. Tindakankompresi dada
di dalam air tidakefektif.
Korbanbiasanyaakanberesponsetelahpemberianbeberapanapasbuatan.
Bilatidakrespons,
kemungkinankorbanmengalamihentijantungdanharusdikeluarkandari air
ataudibawakedaratuntukdilakukanresusitasijantungparu yang efektif.
5. Imobilisasileherhanyadiindikasikanpadakorban yang
dicurigaimengalamicederakepalaleher,
sepertipadakecelakaansaatmenyelam, ski air, selancar air, ataukapal.
Posisidiupayakanventrikaldanpertahankanjalannapasterbuka agar
mencegahmuntahdanaspirasi air danisilambung.

D. Pertolongan di Darat
1. Penolongmembuatposisikorbanterlentang
2. Penolongmemeriksarespondanpernapasankorban
3. Bilatidaksadarnamunmasihbernapas, korbandibuatdalamposisipemulihan
(lateral decubitus)
4. Bilatidakbernapas, korbandiberikannapasbantuan.
Padatenggelamkorbandapat gasping atauapneunamunjantungtetapberdetak.
Hentijantungpadakorbantenggelamterjadikarenakekuranganoksigensehing
gaurutan RJP mengikuturutan ABC (airway, breathing, circulation) bukan
CAB (circulation, airway, breathing).
5. Penolongmemberikannapasbantuan 5 kali, laludiikutikompresi dada 30
kali, selanjutnyanapasbantuan 2 kali dankompresi dada 30 kali.
6. RJP dilakukanhinggatandakehidupantampakpenolonglelah,
atautindakanbantuanhiduplanjutdilakukan. Tindakanpenekanan abdomen
(abdominal thrust)
ataumembuatposisikepalalebihrendahtidakdirekomendasikankarenaakanm
enundapemberiannapasbuatandanmeningkatkanrisikomuntahdanaspirasi

E. BantuanMedisLanjutPra-RumahSakit
1. Lihatalgoritmatatalaksanakorbantenggelam
2. Bilakorban yang bisabernapas, berikan O2 sungkupmuka 15 L/m
3. Bilakorbanmengalamiperburukanatautidakbernapasadekuat,
lakukanintubasidinidanventilasimekanik.
Pasangaksesperiferuntukpemberianobatdanberikaninfuskritaloidcepat
4. Bilakorbanmengalamihentijantung (cardiac arrest) biasanyasistolatau
pulseless electrical activity (PEA), lakukan CPR, berikan adrenalin 1 mg
(0,01 mg/kg), lakukan shock bilaterindikasi

F. Perawatan di InstalasiGawatDarurat
1. Saatkorbanmasuk unit gawatdarurat:
 Evaluasipatensijalannapas, berikanoksigenasi, hemodinamikstabil
 Pasang NGT, selimutuntukmencegahhipotermia
 Anamnesis: tindakanresusitasi, riwayatpenyakitsebelumnya
 Fototoraks
 Analisis gas darah: asidosismetabolik
2. Pemeriksaantoksikologiserta CT
kepaladanleherdilakukanbilapasientetaptidaksadar
3. Korban yang pO2 arteribagustanpaterapidantidakadakelainan lain
dapatdipulangkan
4. Korbandirawatbilatermasukkategoriderajat 2-6. Padakorbanderajat 2 yang
perbaikansetelah 6-8 jam, dapatdipulangkan.
Bilaadaperburukanmakakorbandirawat di ruangintermediet.
5. Padakorbanderajat 3-6 yang
umumnyamemerlukanintubasidanventilasimekanik di rawat di unit
perawatanintensif (ICU)

G. KomplikasiPasienTenggelam
Padakorbantenggelam yang selamatdapatterjadikomplikasiacute respiratory
distress syndrome (ARDS), pneumonia (12%), kerusakanneurologispermanen,
sepsis, koagulasiintravaskulardiseminata (KID)

Anda mungkin juga menyukai