NIM : 03031181924011
1. Sumber daya
2. Pengembangan bisnis
Jawaban :
1.
Saya mengambil contoh konsep manajemen yang diterapkan oleh jenis
industri manufaktur. Industri yang kegiatan utamanya adalah mengubah bahan baku,
komponen, atau bagian lainnya menjadi barang jadi yang memenuhi standar
spesifikasi. Industri manufaktur pada umumnya mampu memproduksi dalam skala
besar. Industri manufaktur adalah industri pengolahan, yaitu suatu usaha yang
mengolah atau mengubah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah
jadi yang mempunyai nilai tambah, yang dilakukan secara mekanis dengan mesin,
ataupun tanpa menggunakan mesin. Contohnya yakni PT. Astra Internasional Tbk.
Perusahaan ini dipimpin oleh dewan komisaris dimana didalamnya terdapat
presiden komisaris dan para komisioner , dewan komisaris ini bekerja bersama
dengan 3 komite yang ada dalam perusahaan yakni Komite Eksekutif, Komite Audit
dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Kemudian dibawahnya ada direksi yang
bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan
segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham. Dan kemudian dibawah direksi ada Chief Executive Officer (CEO) yang
bertanggung jawab atas berjalannya perusahaan. CEO ini memimpin dari beberapa
bisnis grup yang ada pada PT. Astra Internasional Tbk, diantaranya ialah Honda
Motorcycle (AHM) , Toyota, Astra Component, Astra Property, Astra Financial &
logistic, Astra Heavy Equipment, Mining, Construction & Energy Value Chain dan
Astra Information Technology .
PT. Astra Internasional Tbk menjalankan beberapa konsep manajemen seperti
pada perusahaan umum lakukan yakni Rekruitmen, Pelatihan dan Pengembangan
Kompetensi, Manajemen Kinerja, dan Jenjang Karir.
1. Rekruitmen
Proses recruitment Astra diterapkan melalui system desentralisasi,
dimana setiap masing-masing perusahaan Astra dapat melakukan
recruitment sesuai kebutuhan karyawan.
2. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
Kegiatan ini memiliki beberapa program yakni Astra Leadership
Development , Integated Talent Development.
3. Manajemen Kinerja
Sistem penilaian kinerja di Astra Berlandaskan pada pencapaian Key
Perfomance Indicators (KPI) yang telah disepakati antara perusahaan
dan karyawan di akhir tahun.
4. Jenjang Karir
Kegiatan jenjang karir ini dilakukan secara terstruktur dan
komprehensif mulai dari proses pemetaan para talent dengan potensi
yang ada serta diikuti proses pengembangan terintegrasi mulai dari
pelatihan ataupun coaching sampai pada penugasan dan rotasi.
2.
Sifat dan Perilaku karyawan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia bekerja yang
dibentuk melalui budaya organisasi, adanya budaya dalam suatu organisasi diharapkan
akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
budaya organisasi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kepuasan kerja.
Kepuasan kerja dapat kita artikan sebagai suatu keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang
pekerjaannya. Apabila persepsi karyawan terhadap budaya organasisasi dalam perusahaan
itu baik, maka karyawan akan merasa puas terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, apabila
persepsi karyawan terhadap budaya dalam suatu organisasi tidak baik bahkan buruk, maka
karyawan cenderung tidak puas terhadap pekerjaannya. Karyawan yang merasa puas
terhadap pekerjaannya dan menggangap pekerjaannya sebagai sesuatu yang menyenangkan
akan cenderung memiliki kinerja yang baik.
Contoh budaya organisasi lainnya yakni pada setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU) Pertamina :
1. Kedisiplinan , adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau
petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya,
bagaimana melakukannya, pekerjaan dimulai dan kapan selesai, seperti apa hasil
pekerjaan itu. Dengan displin maka kinerja dan hasilnya dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan.
2. Kepercayaan, setiap SPBU Pertamina menerapkan slogan “ Pasti pas” yang
tentunya akan berakibat terhadap kepercayaan setiap konsumen di seluruh penjuru
negeri. Dengan slogan tersebut maka konsumen akan terus memilih SPBU
Pertamina sebagai pilihannya.
3. 3S ( Senyum, Salam, Sapa). Budaya 3S dapat menumbuhkan rasa dihargai setiap
konsumen serta menjadikan setiap pembeli pada SPBU Pertamina layaknya raja.
Oleh karena itu, konsumen akan merasa puas dan akan balik keesokan harinya.
Tentu hal ini merupakan hal kecil namun berdampak besar terhadap sumber
pendapatan SPBU tersebut.
3.
Pengembangan Sumber daya manusia di PT. Astra Internasional Tbk. Menjadi
issue prioritas. Karena sebaik apapun produk yang dibuat oleh Astra , tanpa
dukungan SDM yang handal tidak akan menjadikan perusahaan kuat, kokoh serta
berumur panjang. Pengembangan SDM Astra disusun dan dirumuskan oleh
Corporate Human Capital Development (CHCD). Terdapat 3 strategi yang dilakukan
yakni :