Anda di halaman 1dari 11

LIMA DIMENSI KESEHATAN

DALAM SEHAT OPTIMAL


Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu Ahmad Kusnaeni, M.Kep

Disusun Oleh:
Annisa Purnamasari (108116007)
Atika Nur Hapsari (108116013)
Novia Pratiwi (108116014)
Ani Meisah Putri (108116016)
Sukma Wardhana (108116031)

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas matakuliah ketrampilan
Keperawatan Komunitas sub bab materi “Lima Dimensi Kesehatan dalam Sehat
Optimal ” untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada nara sumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 19 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Utama..................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Penulisan........................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................2
BAB II Pembahasan............................................................................. 4
A. Lima Dimensi Kesehatan dalam Sehat yang Optimal.................4
BAB III Penutup....................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................7
Daftar Pustaka.......................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan dan kesakitan dapat ditafsirkan secara sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda.  Pengetahuan masyarakat tentang sakit, dapat mempengaruhi
dalam pembentukan konsep sehat seseorang. Pengetahuan yang terbentuk pada
dasarnya merupakan warisan budaya, yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Hal ini juga akan mempengaruhi perilaku mereka selanjutnya serta jenis
perawatan yang dicari.
Kesehatan adalah salah satu konsep yang telah sering digunakan namun sukar
untuk dijelaskan artinya. Meskipun demikian, kebanyakan sumber ilmiah setuju
bahwa definisi kesehatan apapun harus mengandung paling tidak komponen
biomedis, personal dan sosiokultural (Smet, 1994). Bagi masyarakat umum,
kesehatan dapat hanya berarti “tidak sakit”. Lalu pertanyaannya “Apa sebenarnya
sakit ?”
Kesakitan (Illness) sangat berkaitan dengan penyakit (Disease), tetapi ke dua
istilah tersebut menunjukkan suatu perbedaan yang mendasar dan konsepsional
tentang periode sakit. Salan (1988) menggambarkan kesakitan sebagai reaksi
personal, interpersonal serta cultural terhadap penyakit atau perasaan kurang
nyaman, sedangkan penyakit adalah gangguan fungsi atau adaptasi dari proses-
proses biologis dan psikofisiologis pada seseorang (smet, 1994). 
Persepsi orang tentang sehat dan merasa sehat, sangat bervariasi. Persepsi itu
dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai dan harapan-harapan. Juga
pandangan tentang apa yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dan
kebugaran yang mereka perlukan untuk menjalankan peran mereka (Ewles dan
Simnett, 1994).
Dalam UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, kesehatan diartikan sebagai keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomi. Kesehatan tidak hanya terbebas dari

1
gangguan secara fisik, mental dan social, tetapi kesehatan dipandang sebagai alat
atau sarana untuk hidup secara produktif. Sehingga upaya kesehatan yang
dilakukan, diarahkan pada upaya yang dapat membawa masyarakat memiliki
kesehatan yang cukup agar bisa hidup produktif.
Pandangan sehat-produktif, telah banyak diterima dan dianut oleh beberapa
Negara maju. Optimasi pandangan sehat-produktif dapat dilakukan melalui
pemberian nilai dalam rentang sehat sakit. Keadaan ini sering disebut sebagai
kesehatan prima. Konsep dasar kesehatan prima, antar lain mencakup tanggung
jawab individu, pencapaian tujuan, dinamis, pertumbuhan proses, dan
pengambilan keputusan sehari-hari daalam area nutrisi, pengelolaan stress, olah
raga fisik, pelaksanaan upaya pencegahan, kesehatan emosi, dan aspek kesehatan
lain dalam individu.
Menurut Travis dan Ryan (1988) seperti dikutip oleh Sumijatun, dkk (2006),
mengatakan bahwa sehat prima adalah kemampuan individu untuk memilih jalan
hidupnya, mampu berproses, penggunaan  enegi yang efisien, terjadinya integrasi
yang baik antara tubuh, akal, dan perasaan dan dapat menerima serta mencintai
apa yang dipunyainya. Kesehatan prima adalah suatu keadaan yang sejahtera,
yang berarti adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan kualitas hidup yang
tinggi serta adanya tingkat potensi yang maksimal dari individu (Anspauhg,
Hamrick & Rosata, 1991 : Kozier et al, 1997).
 
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Lima Dimensi Kesehatan dalam Sehat yang Optimal itu?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Lima Dimensi Kesehatan dalam Sehat yang Optimal.

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan studi banding bagi ilmu yang relevan

2
b. Untuk memperbaiki teori yang sudah ada
2. Manfaat Praktisi
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui Lima Dimensi Kesehatan dalam Sehat
yang Optimal.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lima Dimensi Kesehatan dalam Sehat yang Optimal


Kesehatan dan kesakitan dapat ditafsirkan secara sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda.  Pengetahuan masyarakat tentang sakit, dapat mempengaruhi
dalam pembentukan konsep sehat seseorang. Pengetahuan yang terbentuk pada
dasarnya merupakan warisan budaya, yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Hal ini juga akan mempengaruhi perilaku mereka selanjutnya serta jenis
perawatan yang dicari.
Kesehatan adalah salah satu konsep yang telah sering digunakan namun
sukar untuk dijelaskan artinya. Meskipun demikian, kebanyakan sumber ilmiah
setuju bahwa definisi kesehatan apapun harus mengandung paling tidak
komponen biomedis, personal dan sosiokultural (Smet, 1994). Bagi masyarakat
umum, kesehatan dapat hanya berarti “tidak sakit”. Lalu pertanyaannya “Apa
sebenarnya sakit ?”
Kesakitan (Illness) sangat berkaitan dengan penyakit (Disease), tetapi ke
dua istilah tersebut menunjukkan suatu perbedaan yang mendasar dan
konsepsional tentang periode sakit. Salan (1988) menggambarkan kesakitan
sebagai reaksi personal, interpersonal serta cultural terhadap penyakit atau
perasaan kurang nyaman, sedangkan penyakit adalah gangguan fungsi atau
adaptasi dari proses-proses biologis dan psikofisiologis pada seseorang (smet,
1994). 
Persepsi orang tentang sehat dan merasa sehat, sangat bervariasi. Persepsi itu
dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai dan harapan-harapan. Juga
pandangan tentang apa yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dan
kebugaran yang mereka perlukan untuk menjalankan peran mereka (Ewles dan
Simnett, 1994).
Dalam UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, kesehatan diartikan sebagai
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang

4
hidup produktif secara social dan ekonomi. Kesehatan tidak hanya terbebas dari
gangguan secara fisik, mental dan social, tetapi kesehatan dipandang sebagai alat
atau sarana untuk hidup secara produktif. Sehingga upaya kesehatan yang
dilakukan, diarahkan pada upaya yang dapat membawa masyarakat memiliki
kesehatan yang cukup agar bisa hidup produktif.
Pandangan sehat-produktif, telah banyak diterima dan dianut oleh beberapa
Negara maju. Optimasi pandangan sehat-produktif dapat dilakukan melalui
pemberian nilai dalam rentang sehat sakit. Keadaan ini sering disebut sebagai
kesehatan prima. Konsep dasar kesehatan prima, antar lain mencakup tanggung
jawab individu, pencapaian tujuan, dinamis, pertumbuhan proses, dan
pengambilan keputusan sehari-hari daalam area nutrisi, pengelolaan stress, olah
raga fisik, pelaksanaan upaya pencegahan, kesehatan emosi, dan aspek kesehatan
lain dalam individu.
Menurut Travis dan Ryan (1988) seperti dikutip oleh Sumijatun, dkk (2006),
mengatakan bahwa sehat prima adalah kemampuan individu untuk memilih jalan
hidupnya, mampu berproses, penggunaan  enegi yang efisien, terjadinya integrasi
yang baik antara tubuh, akal, dan perasaan dan dapat menerima serta mencintai
apa yang dipunyainya. Kesehatan prima adalah suatu keadaan yang sejahtera,
yang berarti adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan kualitas hidup yang
tinggi serta adanya tingkat potensi yang maksimal dari individu (Anspauhg,
Hamrick & Rosata, 1991 : Kozier et al, 1997).
Optimasi kesehatan dan kesejahteraan prima manusia harus memenuhi lima
dimensi  yaitu :
1. Dimensi fisik
Secara umum manusia dalam dimensi ini mampu mempraktekkan gaya hidup
yang positif. Kemampuan untuk menyelesaikan tugasnya sehari-hari,
pencapaian kebugaran (seperti kardiovaskuler, paru-paru dan gastrointestinal),
menjaga nutris tetap adekuat dan ketepatan proporsi tubuh dari timbunan
lemak, bebas dari penggunaan obat-obatan, alcohol dan rokok.

5
2. Dimensi Sosial
Kemampuan berinteraksi secar baik dengan sesama dan lingkungannya, dapat
menjaga dan mengembangkan keakraban individu dan dapat menghargai serta
toleransi pada setiap pendapat dan kepercayaan yang berbeda.
3. Dimensi Emosional
Kemampuan untuk mengelola stress dan mengekpresikan emosinya yang
dapat diterima oleh pihak lain. Kesehatan emosi mencakup kemampuan untuk
bertanggung jawab, menerima dan menyampaikan perasaannya serta dapat
menerima keterbatasan orang lain.
4. Dimensi Intelektual
Kemampuan untuk belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar
personal, keluarga dan pengembangan karier. Kesehatan intelektual meliputi
usaha untuk secara terus menerus tumbuh dan belajar guna beradaptasi  efektif
dengan perubahan baru.
5. Dimensi spiritual
Meliputi percaya adanya beberapa kekuatan (seperti alam, ilmu pengetahuan,
Agama dan bentuk kekuatan lain) yang diperlukan manusia dalam mengisi
kehidupannya. Setiap individu memiliki nilai, moral dan etika yang dianutnya.

Setiap komponen  dalam dimensi di atas, dapat terjadi tumpang tindih, factor
dalam komponen satu secara langsung mempengaruhi factor lain, contoh :
seseorang yang belajar mengontrol tingkat stress dari fisiknya diharapkan juga
dapat menjaga stamina emosinya yang digunakan dalam menanggulangi krisis.
Kesehatan prima mencakup semua aspek kerja dalam model. Identifikasi
kesehatan dari berbagai dimensi merupakan hal penting dalam meningkatkan
kesadaran kompleksitas konsep sehat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Sehat dalam kamus bahasa indonnesia artinya terbebas dari
segala penyakit. Atau dalam arti luas Kesehatan adalah sesuatu kondisi normal
yang sangat berguna bagi kita semua, karena kesehatan adalah modal dasar bagi
setiap orang untuk melakukan segala aktivitas dengan baik dan maksimal.Siapa
yang tidak tahu dan kenal dengan kata itu. Semua orang selalu menanamkan kata
itu kedalam kehidupannya, mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang
dewasa, namun tidak hanya memilikinya , tapi harus di terapkan. Baik dalam
postingan saya kali ini , saya akan memberikan penjelasan secara menyeluruh
tentang konsep sehat menurut dimensi-dimensinya, mengetahui pengertian,
sejarah perkembangan kesehatan mental, serta disuguhkannya kedua penjelasan
tersebut menurut macam-macam teori kepribadian sehat menurut aliran-aliran
dalam psikologi.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://heridjm.wordpress.com/about/kesehatan-prima/. Diunduh pada Tanggal 19


September 2018.

Anda mungkin juga menyukai