Anda di halaman 1dari 12

REAKSI ASAM DAN BASA

ANDI HASNINDAR
2019 63 067

COVER

PRODI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang
berjudul Reaksi Asam dan Basa ini.
Tujuan penulis karya ilmiah ini adalah untuk menegtahui dan menambah pengetahuan
dalam bidang Kimia dan tujuan yang paling utama dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
salah satu syarat kelulusan pada matakuliah Bahasa Indonesia semester ganjil.
Maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangannya. Dalam kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengharapkan batuan dan
saran maupun kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi kebaikan dan
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah ini berguna dan dapat memberikan
nilai tumbuh bagi pembaca khusunya bagi penulis sendiri.

Manokwari, 16 Desember 2020

Andi Hasnindar
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
II. KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................................6
2.1 Teori Asam dan Basa.............................................................................................................6
2.2 Ciri-ciri asam dan basa..........................................................................................................7
1. Asam......................................................................................................................................7
2. Basa.......................................................................................................................................7
III. METODE PENELITIAN..........................................................................................................8
3.1 Alat dan Bahan......................................................................................................................8
3.1.1 Bahan.............................................................................................................................8
3.1.2 Bahan.............................................................................................................................8
3.2 Prosedur kerja........................................................................................................................8
Indikator : kertas lakmus...............................................................................................................8
Indikator MO, MM, BTB, PP........................................................................................................8
Indikator alami : ekstrak bunga raya dan air kunyit.......................................................................8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................9
4.1 Hasil......................................................................................................................................9
4.2 Pembahasan...........................................................................................................................9
V. PENUTUP...............................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
5.2 Saran....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Larutan asam dan basa mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita para mahasiswa
dan mahasiswi terutama yang berasa dari jurusan MIPA, tapi tidak menutup
kemungkinan ada yang tidak tau apa itu larutan asam dan basa. Seperti apa bentuknya,
bahkan warnanya.
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Sifat
asam basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur nilai pH nya. pH
adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH lebih besar
dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7. Mempelajari cara menentukan pH
dan sifat larutan sangat penting untuk mengetahui apakah larutan itu bersifat asam
ataupun basa.
Untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu zat tidak dapat dilakukan langsung
dengan mencicipi atau memegangnya. Mencicipi atau memegang zat secara langsung
sangat berbahaya. Contohnya asam sulfat H2SO4, yang dalam kehidupan sehari-hari
digunakan sebagai accu zuur (air aki). Bila tangan atau kulit terkena asam sulfat, akan
melepuh seperti luka bakar dan bila mata terkena asam sulfat akan buta.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan, salah
satunya adalah dengan menggunakan kertas indikator universal. Kertas indikator
universal berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator universal jenis ini
dilengkapi dengan peta warna. Penggunaanya sangat sederhana, sehelai kertas indikator
universal dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian
dibandingkan dengan peta warna yang tersedia. Tiap warna mewakili nilai pH yang
berbeda.
Adanya variasi warna membuat kesulitan dalam menentukan nilai pH, karena
satu satunya cara saat ini digunakan untuk mencocokkan warna kertas indikator universal
adalah dengan membandingkan secara manual satu persatu dengan peta warna yang ada.
Adanya warna yang hampir sama pada peta warna tersebut membuat kesulitan dalam
penentuan nilai pH karena bisa juga kondisi dari peneliti mempengaruhi kesimpulan
yang dibuat.
Perkembangan teknologi di bidang kimia mulai berkembang pada saat ini.
Namun masih terdapat hal-hal yang dilakukan secara konvensional. Seperti halnya pada
pencocokan warna kertas indikator universal, yaitu setelah kertas indikator universal
dicelupkan ke sebuah larutan dan kemudian di lakukan pencocokan ke peta warna yang
ada ternyata masih ada hasil yang kurang tentang kejelasan warna tersebut.
Dari proses pencocokan warna tersebut, muncul gagasan untuk mempermudah
proses tersebut menggunakan metode pengolahan citra sehingga kertas indikator
universal berwarna yang telah di ambil gambarnya dilakukan pencitraan menggunakan
kamera digital dan diproses menggunakan komputer dan hasilnya dapat diketahui dengan
tepat dan akurat.
Komputerisasi digital memiliki keuntungan, yaitu apabila seseorang hendak
meminta kembali rekam hasil, pengguna tidak perlu melakukan penelitian lagi karena
file gambar sudah disimpan dalam komputer. Sehingga banyak kemudahan yang didapat.
Untuk mendeteksi kemiripan peta warna yang ada dengan kertas indikator universal
dilakukan color matching dengan perhitungan Euclidean Distance sebagai metode
penghitungannya. Pengujian untuk menentukan pH larutan menggunakan warna kertas
indikator universal dengan mengambil sampel larutan secara acak.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan pencocokan warna kertas indikator
universal untuk mendapatkan nilai pH akan dapat dilakukan dengan lebih mudah, dengan
hasil yang lebih akurat sehingga akan memberikan alternatif lain untuk pengukuran pH
larutan menggunakan komputerisasi digital dalam bidang yang terkait dengan kehidupan
atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu
pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanograf.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah larutan asam dan basa itu?
2. Apa ciri-ciri asan dan basa?
3. Bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu larutan asam dan basa
2. Untuk mengetahui larutan-larutan yang termasuk larutan asam dan basa
menggunakan kertas lakmus, indikator alami dan indikator buatan
II. KAJIAN PUSTAKA

II.1 Teori Asam dan Basa


Pengertian asam dan basa yang modern mula-mula ditemukan oleh Svante
Arrhenius (1857-1927) pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion hidrogen
(H+ atau H3O+) sebagai satu-satunya ion positif. Sementara itu basa didefinisikan
sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan
membentuk ion-ion hidroksida (HO-) sebagai satu-satunya ion negatif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam adalah senyawa yang
mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan basa merupakan
senyawa yang mengandung ion hodroksida dengan satu atau lebih unsur lain.
a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat memberikan ion H +
(ion hidrogen).
Contoh :
Rumus Asam Reaksi Ionisasi
HCl HCl→ H+ + Cl
H2SO4 H2SO4→ 2H+ + SO42-
CH3COOH CH3COOH→ H+ + CH3COO-

Tidak semua senyawa hidrogen adalah asam, misalnya alkohol atau etanol
mempuanyai rumus kimia C2H5OH. Walaupun ada unsur H- nya, alkohol bukan asam.
Begitu juga, tidak semua hidrogen pada rumus kimia suatu asam dapat dilepaskan
sebagi ion H+ dalam larutan.
Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan H+ disebut asam kuat,
sedangkan asam yang sedikit menhasilkan ion H+ disebut asam lemah. Sifat kuat atau
sifat lemah dari asam dapat diselidiki dengan alat uji elektrolit. Jumlah ion H + yang
dilepaskan oleh asma disebut valensi asam.
b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat memberikan ion H+
(ion hidroksida).

Contoh:
Rumus Basa Reaksi Ionisasi
NaOH NaOH→ Na+ + OH-
Ca(OH)2 Ca(OH)→ Ca2+ + 2OH-
NH4OH NH4OH→ NH4+ + OH-

Basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH - disebut basa kuat,
sedangkan yang sedikit menghasilkan ion OH- disebut basa lemah. Sifat kuat atau
lemah dari basa dapat du uji dengan alat uji elektrolit. Jumlah ion OH - yang
dilepaskan oleh basa disebut valensi basa.
II.2 Ciri-ciri asam dan basa
1. Asam
1. Berasa asam
2. Ph < 7
3. Memerahkan lakmus biru
4. Bersifat korosif (mempercepat terjadinya perkaratan, sejenis logam)
5. Dapat menghantarkan arus listrik
2. Basa
1. Berasa pahit dan terasa licin
2. Ph > 7
3. Bersifat kaustik
4. Dapat menghantarkan arus listrik
5. Membirukan lakmus merah

Cara yang tepat unruk menentukan sifat asam dan basa dengan menggunakan
zat petunjuk yang disebut indikator. Indikator adalah suatu zat yang dapat digunakan
untuk mengetahui apakah zat bersifat asam atau basa melalui perubahan warna
lakmus.

III. METODE PENELITIAN


Metode penelitian yang saya gunakan adalah penelitian langsung di laboratorium
Kimia Universitas Papua bersama kakak asisten Ricky Irwan dan waktu peneliatian
adalah tannggal 10 Februari 2020 dengan lama waktu 2 jam 30 menit.
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Bahan
1. Pipet tetes
2. Plat tetes
3. Tabung reaksi
3.1.2 Bahan
1. Tissue
2. Air kunyit
3. Ekstrak bunga raya
4. Aiir kapur
5. Rinso cair
6. Cuka
7. Air mineral
8. Indikator buatan : MO, MM, BTB, PP
9. Kertas lakmus
3.2 Prosedur kerja
Indikator : kertas lakmus
1. Tuangkan air kapur, cuka, sabun dan rinso cair kedalam masing-masing plat
tetes.
2. Kemudian, masukkan kertas lakmus. Setelah itu amati perubahan yang terjadi.

Indikator MO, MM, BTB, PP


1. Tuangkan air kapur, cuka, sabun, dan mineral kedalam tabung reaksi yang
sudah diberi larutan MO, MM, BTB, PP
2. Kemudian goyangkan tabung reaksi, setelah itu amati perubahan yang terjadi.
Indikator alami : ekstrak bunga raya dan air kunyit
1. Tuangkan air ekstrak bunga dan kunyit kedalam tabung reaksi yang sudah diisi
air sabun, cuka, dan mineral.
2. Kemudian goyangkan tabung reaksi, lalu amati perubahan yang terjad
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Hasil pengamatan (Indikator : kertas lakmus)
Kertas Asam Basa Netral
Lakmus merah merah biru Merah
Lakmus biru Biru Biru Biru

Hasil pengamatan (Indikator MO, MM, BTB, PP)


Larutan MO MM BTB PP Trayek Ph Sifat
Air kapur Jingga Kuning Biru Merah ungu 10-14 Basa
Cuka Merah Merah Kuning Merah ungu 10-14 Basa
Sabun Jingga Jingga Kuning Merah ungu 10-14 Basa
Mineral Jingga Kuning Hijau TB 1-1,83 Asam

Hasil pengamatan (Indikator alami : ekstrak bunga raya dan air kunyit)
Larutan Air Kunyit Ekstrak Bunga Raya Sifat
Air kapur Jingga Hijau Basa
Cuka Kuning Ungu Netral
Sabun Kuning Merah Asam
Mineral Kuning terang Ungu Netral

IV.2 Pembahasan
Pada indikator kertas lakmus
Jika lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam warnanya
tetap merah, jika dimasukkan kedalam larutan yang bersifat basa warnanya berubah
menjadi biru, jika dimasukkan kedalam larutan yang bersifat netral warnanya tetap
merah. Sedangkan lakmus biru jika dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam
warnanya berubah menjadi merah, jika dimasukkan kedalam laruutan yang bersifat
basa warnanya tetap biru, jika dimasukkan kedalam larutan yang bersifat netral
warnya tetap biru.

Pada indikator MO, MM, BTB, PP


Air kapur, jika dicampur dengan larutan MO menghasilkan warna jingga, jika
dicampur dengan larutan MM menghasilkan warna kuning, jika dicampur dengan
larutan BTB menghasilkan warna biru, jika dicampur dengan larutan PP
menghasilkan warna merah ungu, dengan trayek Ph-nya 10-14 dan bersifat basa.
Cuka, jika dicampur dengan larutan MO menghasilkan warna merah, jika dicampur
dengan larutan MM menghasilkan warna merah, jika dicampur dengan larutan BTB
menghasilkan warna kuning, jika dicampur dengan larutan PP menghasilkan warna
merah ungu, dengan trayek Ph-nya 10-14 dan bersifat basa. Sabun, jika dicampur
dengan larutan MO menghasilkan warna jingga, jika dicampur dengan larutan MM
menghasilkan warna jingga, jika dicampur dengan larutan BTB menghasilkan warna
kuning, jika dicampur dengan larutan PP menghasilkan warna merah ungu, dengan
trayek Ph-nya 10-14 dan bersifat basa. Mineral, jika dicampur dengan larutan MO
menghasilkan warna jingga, jika dicampur dengan larutan MM menghasilkan warna
kuning, jika dicampur dengan larutan BTB menghasilkan warna hijau, jika dicampur
dengan larutan PP menghasilkan warna TB, dengan trayek Ph-nya 1-1,83 dan bersifat
asam.
Pada indikator alami (ekstrak bunga raya dan air kunyit)
Larutan air kapur, jika dicampur dengan air kunyit menghasilkan warna
jingga, jika dicampur dengan ekstrak bunga raya menghasilkan warna hijau dan
bersifat basa. Larutan cuka, jika dicampur dengan air kunyit menghasilkan warna
kuning, jika dicampur dengan ekstrak bunga raya menghasilkan warna ungu dan
bersifat netral. Larutan sabun, jika dicampur dengan air kunyit menghasilkan warna
kuning, jika dicampur dengan ekstrak bunga raya menghasilkan warna merah dan
bersifat asam. Larutan mineral, jika dicampur dengan air kunyit menghasilkan warna
kuning terang, jika dicmapur dengan ekstrak bunga raya menghasilkan warna ungu
dan bersifat netral.

V. PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah saya lakukan dapat ditarik kesimpulan,
1. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat memberikan ion H +
(ion hidrogen). Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat
memberikan ion H+ (ion hidroksida).
2. Pengujian menggunakan kertas lakmus, jika kertas lakmus merah dimasukkan
kedalam larutan yang bersifat asam warnanya tetap merah, jika dimasukkan
kedalam larutan yang bersifat basa warnanya berubah menjadi biru. Jika kertas
lakmus biru dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam warnanya berubah
menjadi merah, jika dimasukkan kedalam larutan yang bersifat basa warnanya
tetap biru. Pengujian menggunakan indikator MO, MM, BTB, dan PP larutan
yang bersifat basa adalah air kapur, cuka dan sabun, sedangkan larutan yang
bersifat asam adalah mineral. Pengujian menggunakan indikator alami (ekstrak
bunga raya dan air kunyit), larutan yang bersifat basa adalah air kapur, sedangkan
larutan yang bersifat asam adalah sabun.
V.2 Saran
Demikian karya tulis ilmiah tentang Reaksi Asam dan Basa. Untuk itu,
bila terjadi kesalahan dalam penulisan atau uraian, penulis meminta maaf yang
sebesar-besarnya. Karena memaklumi penulis hanya manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan. Penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis sehingga karya tulis ini bisa menjadi
smepurna. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya, demikian
juga pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://makalah.id/3-contoh-karya-ilmiah-tentang-pendidikan-dankesehatansederhana/
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=karya+ilmiah+tentang+asam+dan+basa&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart#
d=gs_qabs&u=%23p%3DTvgPeZnOkHoJ

Anda mungkin juga menyukai