ANTIELIEPSI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
ISMAYANTI (PO713251201075)
JURUSAN FARMASI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Karena atas berkat
dan rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat pada waktunya. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat serta salam
kepada junjungan nabiatullah Muhamaaad SAW., nabi yang membawa kita dari
kami pada mata kuliah Farmakologi 1. Kami mengucapkan terima kasih kepada
ibu Dr. SISILIA T.R.DEWI. M.Kes., Apt karena telah memberikan tugas ini kepada
kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. RumusanMasalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB 2 PEMBAHASAN
B. Indikasi Antiepilepsi 4
C. KontraIndikasI Antiepilepsi5 4
E. Interaksi Antiepilepsi 5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan Plinius Pada sekitar 400 SM dan 200 M mulai mendefinisikan tentang
kejang mayor dan minor. Dimasa tersebut bapak ilmu kedokteran bernama
Hippocrates juga sudah mengakui bahwa sumber kejang yaitu dari otak.
berat yang dimana dikarakteristikkan oleh kejang berulang. Dalam keadaan ini
perubahan pada gerakan, fenomena sensoris dan juga perilaku ganjil, biasanya
saraf yang berlebihan serta abnormal dalam korteks serebral. Kejang pada
epilepsi merupakan suatu manifestasi umum dan juga tidak spesifik dari
adanya cedera neurologi, kejang yang terjadi atau ditimbulkan juga sangat
yang khas pada epilepsi adalah serangan berkala atau berulang yang terjadi
1
akibat lepasnya muatan listrik neuron- neuron otak secara berlebihan.
Serangan kejang yang timbul pada otak dari seseorang yang telah terpapar
sebab itu serangan tunggal tidak dapat menegakkan suatu diagnosis epilepsi
(Davey, 2002).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
antiepeilensi
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Obat anti epilepsi adalah obat dengan epilepsi sebagai terapi farmakologi
kerjanya.
3
3. Mekanisme Kerja Blokade Kanal Natrium/Kalsium
kanal Na+ (inaktivasi) dihambat maka potensial aksi tidak dapat terjadi
dan juga menurunkan serangan. Selain itu, jika efek kanal Ca+ dihambat
tipe T pada kejang abses, sehingga penghambatan yang terjadi pada kanal
B. Indikasi
kepribadian yang jelas, hamil, menyusui. Hati- hati pada pemberian intravena.
C. Kontraindikasi
4
D. Efek Samping
Beberapa efek samping obat antiepilepsi yang tergolong ringan antara lain :
2. Pusing
3. Lemas
8. Ruam kulit
lain:
3. Depresi
5. Interaksi
Interaksi obat adalah pengubahan efek dari satu buah obat akibat obat lain
yang digunakan secara bersamaan maka obat akan saling berinteraksi dengan
satu obat atau lebih yang berubah. Dua atau lebih obat yang digunakan pada
bisa jadi saling berinteraksi. Interaksi dalam hal ini dapat berupa potensiasi
atau antagonisme satu obat oleh obat lainnya, atau kadang efek yang lain.
5
Interaksi obat yang terjadi pada penderita epilepsi dapat terjadi pada
interaksi antara obat antiepilepsi dengan obat antiepilepsi lainya, atau obat
antiepilepsi dengan obat lainya yang diberikan dalam waktu bersamaan dalam
sama lain tetapi interaksi ini masih masuk dalam kategori interaksi sedang.
Selain interaksi antara sesama obat antiepilepsi ada juga interaksi obat
banyaknya obat yang diterima pasien dengan penyakit penyerta. Interaksi ini
juga termasuk pada interaksi kategori sedang. Ialah pada interaksi antara obat
yang pernah terjadi adalah hiperpireksia (peningkatan suhu tubuh) akibat obat
6
dengan H2-Bloker dapat meningkatkan konsentrasi plasma seperti pada
mempunyai kontrol aditif pada system saraf pusat (SSP). Secara individual
pusing. Jika dipakai beriringan dapat memicu efek yang lebih kuat. Interaksi
berpengaruh pada SSP dan efek pernapasan yang timbul berupa efek aditif
pada pasien lanjut usia. Interaksi yang terjadi antara antiepileptik, yaitu:
1. Karbamazepin
plasma fenobarbital.
2. Etosuksimid
7
3. Lamotrigin
4. Okskarbazepin
fenitoin yang kadang menurun. Lain hal dengan kadar plasma fenobarbital
etosuksimid.
6. Fenitoin
terjadi penigkatan.
7. Topiramat
8
8. Valproat
fenobarbital).
9. Vigabatrin
Pada kadar plasma fenitoin sering terjadi penurunan dan untuk kadar
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak berat
B. Saran
jika pada makalah ini terdapat salah kata atau juga kurangnya informasi yang
10
DAFTAR PUSTAKA
September 2021)
Bray G.P, Harrison P.M, O’Grady J.G, Tredger J.M, Williams JM, Williams R,
induced fulminant hepatic failure. Hum Exp Taxicol (1992) 11, 265-70.
Fradgley, S., Aslam, M., Tan, C.K., Prayitno, A., 2003, Interaksi Obat dalam
628-30.
Lakehal F, Wurden C.J, Kalhorn T.F, Levy R.H., 2002 Carbamazepine and
Ted Tse C.S, Akinwande K.I, Biallowons K., 1993, Phenytoin contrentation
1448-51.
Westlake R.J, Rastegar A., 1973, Hyperpyrexia from drug combination. JAMA
225, 1250
11