OLEH :
KELOMPOK 6/A12-A
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini
dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca supaya kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik
lagi dan semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan. Makalah ini kami
sadari masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional.............................................................3
2.2 Gaya Kepemimpinan Caring Leadership .....................................................4
2.3 Gaya Kepemimpinan Servant Leadership....................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian masing-masing gaya kepemimpinan dalam manajemen
keperawatan?
2. Bagaimana karakteristik masing-masing gaya kepemimpinan dalam manajemen
keperawatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Laissez-faire
Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan.
Kondisi yang dianggap sesuai dalam menerapkan kepemimpinan transaksional :
• Internal
a) Struktur organisasi (mekanistik, peraturan, prosedur jelas, sentralisasi tinggi)
b) Teknologi organisasi (teknologi proses, kontinue, mass-production)
c) Sumber kekuasan dan pola hubungan anggota organisasi (sumber kekuasaaan
di dalam struktur, hubungan formal)
d) Tipe kelompok kerja (kerja tim, sifat pekerjaan umumnya engineering/teknis)
• Eksternal
a) Struktur lingkungan luar (baik, norma kuat, status quo)
b) Kondisi perubahan (lambat, tidak stabil, ketidakpastian rendah)
c) Kondisi pasar (stabil)
4
Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan
ini digambarkan dalam tiga kategori :
a. Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini.
Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan
memberikan rasa aman kepada klien.
b. Sentuhan Pelayanan (Caring)
Sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung klien,
menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan
(komunikasi non-verbal).
c. Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk
melindungi perawat dan atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan
perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga
dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh.
3. Mendengarkan
Mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh
dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami
dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk
mendapatkan kedamaian.
4. Memahami klien
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat
keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap
klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995).
5. Caring Dalam Spiritual
Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
fisik seseorang. Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat
dan klien dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin
hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi
klien dan perawat, mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau
perasaan yang diterima klien, membantu klien dalam menggunakan sumber daya
5
sosial, emosional, atau spiritual, memahami bahwa hubungan caring
menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.
6. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan
bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat
untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menunjukkan perawatan keluarga
dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat
membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
6
12. Konseptualisasi (Conceptualization) : Kemampuan melihat masalah dari
perspektif konseptualisasi berarti berfikir secara jangka panjang atau visioner
dalam basis yang lebih luas.
13. Kejelian (Foresight) : Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu,
realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan.
14. Keterbukaan (Stewardship) : Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk
membangun kepercayaan dari orang lain.
15. Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment to the Growth of People) :
Tanggung jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan
profesional karyawan dan organisasi.
16. Membangun Komunitas (Building Community) : Mengidentifikasi cara untuk
membangun komunitas.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para pemimpin otoriter melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa
berkonsultasi dengan para karyawannya. Mereka menghasilkan keputusan,
mengomunikasikannya kepada bawahan dan mengharapkan implementasi atas
instruksi mereka dengan segera. Kepemimpinan demokratis adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara berbagi kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama
antara pimpinan dan bawahan. Gaya kepemimpinan partisipatif ini mengemukakan
analisis masalah dan mengajukan alternatif penyelesaian serta meminta tanggapan,
saran dan kritik dari staf kemudian pimpinan memutuskan sesuai masukan staf,
dampak positif pada staf. Kepemimpinan karismatik membuat para anggota yang di
pimpinnya mengikuti inovasi inovasi yang di ajukan oleh pemimpin ini. Gaya
kepemimpinan laissez faire lebih banyak menekankan keputusan kelompok dan
memperbolehkan kelompok yang memimpin dalam menentukan tujuan dan metode
mereka yang akan di capai. Kepemimpinan transformasional memotivasi para
pengikutnya untuk melakukan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan . Gaya
kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin
memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan
karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Caring leadership, adalah suatu
konsep yang merupakan perluasan dari transformasional yang menyatakan
manajemen yang baik sebagian besar adalah urusan caring, karena manajemen yang
tepat melibatkan caring untuk orang lain, tidak memanipulasi mereka. Servant
leadership atau kepemimpinan pelayan adalah suatu kepemimpinan yang berawal
dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani, menempatkan
kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu bersama orang lain
dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.
8
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat lebih banyak lagi melakukan penelitian seputar
manfaat dari manajemen keperawatan terutama di bidang managemen keperawatan
guna memperkaya ilmu keperawatan yang dapat dikembangkan di masyarakat dan
rumah sakit.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bass, B.M & Riggio,R.E. 2006. Transformational Leadership. New Jersey : LEA.
Publlisers Marwah.
10