Anda di halaman 1dari 1

ACARA V (INDUKSI KALUS)

kalus merupakan sekelompok massa sel yang berkembang dengan sangat)epat, tetapi belum
terorganisir atau belum terdiferensiasi (george dalam Marlin, 2012). Kalus mempunyai peran
yang penting dalam kultur jaringan tumbuhan terutama mengambil bagian penting pada tahapan
multifikasi sel. Karena kalus merupakan sel yang tidak terkontrol dan akan terus membelah maka
kalus dapat dijadikan sebagai sumber sel untuk kultur jaringan tumbuhan yang kemudian dapat
dilanjutkan dengan mikropropagasi untuk mendapatkan tumbuhan yang seragam dalam jumlah
yang besar. kalus dapat diinisiasi dari semua bagian tumbuhan, walaupun kecepatan pembelahan
sel dari masing*masing bagian tumbuhan tersebut berbeda (Marlin, 2012).
Induksi kalus biasa menggunakan medium dasar, antara lain medium Murashige dan Skoog
(MS), Nitsch dan Nitsch, White, Heller, Vacin dan Went (VW), Knudson C, N6, B5 atau
Gamborg, Schenk dan Hildebradt (SH). Setiap eksplan dari suatu tanaman mempuyai kecocokan
terhadap suatu medium untuk mampu tumbuh menjadi kalus. Dari hasil-hasil penelitian terbukti
bahwa medium MS paling digemari karena dapat digunakan untuk tanaman apa saja (Zulkarnain,
2009).
Pembentukan kalus pada jaringan luka dipacu oleh zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin
endogen Secara in-vitro (Dewi et al.,2012). Pembentukan dan pertumbuhan kalus dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya komposisi media tumbuh.Setiap jenis tanaman memiliki
respons yang berbeda terhadap zat pengatur tumbuh yang diberikan (Lina et al., 2013).

Anda mungkin juga menyukai