PENDAHULUAN
A. Judul
Sterilisasi Eksplan dan Kultur Kalus Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) dan
Umbi Wortel (Daucus carota).
B. Latar Belakang
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu spesies
tanaman obat yang digunakan sebagai antibakteri, analgesic, anti-kongestif,
sedative dan aktivitas intektisida (Ika dkk., 2013). Wortel (Daucus carota L.)
mengandung beta karoten yang memiliki manfaat sebagai anti oksidan yang
menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Beta karoten juga dapat
mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak
tidak jenuh ganda dari proses oksidasi (Rusdianto dan Ari, 2012).
Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous (tidak berbentuk atau
belum terdiferensiasi) dari sel-sel jaringan yang membelah diri secara terus-
menerus secara in vitro (Rusdianto dan Ari, 2012). Kalus dapat terbentuk
melalui eksplan yang diambil dari salah satu bagian tumbuhan yang bersifat
meristematis dan parenkimatis. Kalus mengkudu mengandung lebih banyak
metabolit sekunder dari golongan alkaloid, yang merupakan salah satu
kelompok metabolit sekunder tumbuhan yang diteliti untuk pengadaan bahan
baku obat (Ika dkk., 2013).
Praktikum sterilisasi eksplan dan kultur kalus eksplan daun mengkudu
dan umbi wortel dilakukan dengan sterilisasi terlebih dahulu eksplan yang
akan digunakan kemudian dikultur dengan ditanamkan pada medium MS
(Murashige dan Skoog). Medium MS yang digunakan dengan berbagai
konsentrasi yaitu 1,2,3 dan 4 yang bertujuan untuk melihat pengaruh hormone
bagi pertumbuhan kalus. Kultur kalus dapat dimanfaatkan sebagai langkah
untuk perbanyakan tanaman atau sebagai sumber metaboli sekunder yang
akan dimanfaatkan fungsinya masing-masing.
C. Tujuan
1. Mengetahui adanya sifat totipotensial pada umbi akar dan daun.
2. Mengetahui tahap-tahap yang harus dilakukan pada kultur kalus dengan
eksplan umbi wortel dan daun mengkudu.
3. Mengetahui pengaruh 2,4-D terhadap berat, warna dan tipe kalus serta
presentase kontaminasi dan jenis kontaminan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
B. Cara Kerja
1. Eksplan Umbi Wortel
Percobaan dilakukan dengan melakukan sterilisasi pada ruang penabur
berupa LAF. Wortel dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air
filtrasi. Wortel lalu dimasukkan ke dalam gelas beker dan ditutup
dengan alumunium foil. Gelas beker berisi wortel lalu dimasukkan ke
dalam LAF. Eksplan dicelupkan ke dalam alkohol 96% dan diflaming
diulang sebanyak 3 kali. Eksplan dipotong dengan ukuran 1 cm x 1 cm
dan dimasukkan ke dalam botol kultur sebanyak 4 eksplan.
2. Eksplan daun Mengkudu
Percobaan dilakukan melakukan sterilisasi pada ruang penabur berupa
entkas yang dilakukan dengan pada bagian dinding entkas dilap dengan
tisu dan alat serta bahan yang akan digunakan disiapkan serta
dimasukkan ke dalam entkas. Daun mengkudu dicuci dengan air
mengalir dengan dilap menggunakan tangan. Daun mengkudu kemudian
dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil dan dimasukkan ke
dalam gelas beker.
Gelas berisi eksplan daun mengkudu ditambahkan air dan detergen
secukupnya lalu digojog. Eksplan daun mengkudu dibilas kembali
dengan air mengalir sampai bersih, hingga tidak ada busa yang
tertinggal dipermukaan. Eksplan daun mengkudu dibilas kembali
dengan air filtrasi (pure it) setelah itu gelas beker ditutup dengan
alumunium foil dan dimasukkan ke dalam entkas.
Bakteriosida sebanyak 50 mg dan fungisida sebanyak 50 mg
dituangkan ke dalam 100 ml akuades steril dalam botol kultur yang
sudah disiapkan didalam entkas. Larutan dalam botol kultur dituangkan
ke dalam gelas beker berisi eksplan daun mengkudu lalu digojoq selama
10 menit. Setelah digojog dibilas dengan akuades steril, lalu eksplan
dipindahkan ke dalam botol jam dan dibilas kembali dengan akuades.
Botol jam berisi eksplan lalu ditambahkan alkohol 70% lalu digojog
selama 1 menit, setelah itu dibilas kembali dengan akuades steril selama
1 menit.
Chlorox 10% dituangkan ke dalam botol jam dan tween 20 sebanyak
1-2 tetes dan digojog selama 5 menit lalu dibilas kembali dengan
akuades sebanyak 2 kali. Cawan petri steril berisi kertas saring disiapkan
dan eksplan daun mengkudu dipotong dengan ukuran 1 cm x 1 cm
dengan scalpel. Eksplan yang sudah dipotong dimasukkan dengan
bagian sisi berbeda (abaksial dan adaksial) ke dalam botol kultur
sebanyak 4 eksplan lalu ditutup dengan alumunium foil dan di wrap
kembali. Botol kultur yang telah berisi eksplan lalu ditimbang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
0.01
0 MS
0 1 2 3 4 5 6 7 1
-0.01
MS
2
-0.02
MS
-0.03 3
MS
-0.04 4
-0.05
Pengamatan ke -
Gambar 1. Kurva Penurunan Berat Medium Daun Mengkudu (Morinda
citrifolia) (Dokumentasi pribadi, 2019).
Pengamatan Ke
A B
a b
Gambar 4. Kalus pada Eksplan (a) Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) dan
(b) Umbi Wortel (Daucus carota) (Dokumentasi pribadi, 2019).
B. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, disarankan agar dalam
melakukan sterilisasi pada eksplan dilakukan oleh setiap praktikan agar lebih
paham dalam metode yang dilakukan dan diberikan pada eksplan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, N. B.V., Estu R. dan Hendro S. 2007. Wortel dan Lobak. Panebar Swadaya.
Bogor
Edhi, S. 2013. Cara Mudah Memahami dan Menguasai Kultur Jaringan. IPB Press,
Bogor.
Ika, A., Solichatun dan Endang, A. 2003. Pertumbuhan kalus dan produksi
antrakuinon mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada media Murashige- Skoog
(MS) dengan penambahan ion ca2' dan cu2. Jurnal Biofarmasi 1(2) : 39-43.
Kusumawati, E., Sari, Y.P. dan Purnaningsih, T. 2015. Pengaruh 2,4 D dan BAr
terhadap pembentukan kalus mengkudu (Morinda citrifolia). Junal Budidaya
Tanaman Perkebunan Politeknik Hasnur. 1(2): 55-62
Rusdianto dan Ari, I. 2012. Induksi kalus embriogenetik pada wortel (Daucus carota
L.) menggunakan 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D). Jurnal Bionature
13 (2): 136-140.
Sugiyarto, L., dan Kuswandi, P. C. 2014. Induksi kalus daun binahong (Anredera
cordifolia L.) dalam upaya pengembangan tanaman obat tradisional. Jurnal
Sains Dasar 3(1): 56-60.
Verpoorte, R., Van der, R. dan Schripsema, J. 1993. Plant biotechnology for the
production of alkaloids; present status and prospect. Journal of Natural
Products 56 (12) :186-207.