Anda di halaman 1dari 14

DUKUNGAN SOSIAL UNTUK KLIEN/PENERIMA MANFAAT

“Social support is everything” (Jordan Knight)

A. Kompetensi Dasar
1. Menganalisis masalah psikososial klien/penerima manfaat
2. Melakukan tindakan mengatasi masalah psikososial klien/penerima manfaat

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca materi ini, diharapkan peserta dapat:
1. menjelaskan pengertian dukungan sosial secara benar;
2. membedakan jenis-jenis dukungan sosial secara tepat;
3. memanfaatkan dukungan sosial dengan baik;
4. menerapkan prinsip-prinsip dalam memberikan dukungan sosial dengan
benar; dan
5. mengidentifikasi sistem dukungan sosial masyarakat, pemerintah dan dunia
usaha secara benar.

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dukungan sosial
Pernahkah Anda melihat nenek dan kakek Anda merasa senang dan
lahap, saat makan bersama dengan anak-anak dan cucunya? Bagaimana
perasaan Anda ketika melihat ekspresi anak penyandang disabilitas tertawa
lepas saat menonton televisi bersama saudara dan orang tuanya? Bagaimana
respon Anda ketika menemukan keluarga penerima manfaat (KPM) yang
mandiri karena mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah lokal?
Pernahkah Anda menemui anak korban pelecehan seksual yang sempat
mengalami trauma karena mendapat empati dari teman-temannya? Pernahkah
Anda mendampingi anak KPM yang putus sekolah, kemudian melanjutkan
pendidikannya melalui Kejar Paket C setelah mendapat penjelasan dari
pendamping PKH? Lansia yang hidup bersama dan mendapatkan dukungan
sosial anak-anak dan cucu-cucunya akan lebih senang dan bahagia. Anak
penyandang disabilitas yang hidup bersama dengan saudara dan orang tuanya
akan lebih ceria. KPM yang mendapat dukungan dari masyarakat sekitar dan
pemerintah setempat akan cepat menjadi keluarga yang mandiri. Anak korban
pelecehan seksual akan lebih mudah lepas dari masalah traumatik jika
mendapat empati dari teman-temannya. Anak KPM yang putus sekolah,
bersedia melanjutkan pendidikan di Kejar Paket C karena mendapat informasi
pentingnya belajar dari pendamping PKH. Lantas, apakah yang dimaksud
dukungan sosial?
Dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi verbal maupun non verbal,
bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang
dekat dengan subjek (klien/penerima manfaat) di dalam lingkungan sosialnya
dan hal-hal yang bisa memberikan keuntungan emosional maupun berpengaruh
pada tingkah laku penerimanya (Gottlieb dalam Kuntjoro, 2002)

Dukungan sosial keluarga merupakan sikap, tindakan dan penerimaan


keluarga terhadap individu. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang
mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan
(Hanson dalam Achjar, 2010).

Menurut Johnson (1994:472), dukungan sosial merupakan keberadaan orang


lain yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan, semangat, penerimaan dan
perhatian, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup bagi individu yang
bersangkutan.

Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial mengacu pada kenyamanan,


perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok
kepada individu.
Menurut Saroson (dalam Smet, 1994), dukungan sosial adalah adanya
transaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberikan bantuan pada
individu lain, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti
bagi individu yang bersangkutan.

Menurut King (2012:226), dukungan Sosial adalah informasi atau umpan balik
dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan,
dihargai, dan dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan
kewajiban yang timbal balik.

Menurut Apollo dan Cahyadi (2012:261), dukungan sosial adalah tindakan


yang bersifat membantu yang melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan
instrumen, dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi
permasalahannya.

Dukungan sosial dapat diartikan sebagai keberadaan orang lain (anggota


keluarga, anak, cucu, saudara, teman, pekerja sosial, pendamping sosial) dan
kelembagaan (kementerian, dinas sosial, pemerintah lokal, perusahaan,
organisasi sosial, dsb) yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan,
semangat, penerimaan serta perhatian, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup individu, keluarga, atau kelompok yang sedang
menghadapi masalah.
2. Jenis-jenis dukungan sosial
Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial yang diterima oleh individu atau
klien/penerima manfaat dapat berupa:

Jenis Dukungan
Sosial

Informasional Penghargaan Instrumental Emosional Kelompok

a. Dukungan informasional
Pernahkah Anda memberi penjelasan tentang prosedur memanfaatkan
BPJS pada lanjut usia yang sedang sakit? Pernahkah Anda menjelaskan
syarat-syarat administrasi pada keluarga agar anaknya mendapat Kartu
Indonesia Pintar? Pernahkah Anda memberi nasihat kepada orang
tua/keluarga yang mempunyai anak penyandang disabilitas sensorik agar
anaknya tetap di sekolahkan? Pernahkah Anda memberi penjelasan pada
masyarakat tentang tindakan yang dilakukan pada saat terjadi gempa bumi?
Pernahkah Anda menjelaskan pada anak bermasalah dengan hukum
tentang hak-hak anak pada saat penyidikan dan proses peradilan?
Pernahkah Anda memberitahu lanjut usia cara minum obat anti depresan
yang benar? Pernahkah Anda member saran LKSA yang akan di akreditasi
untuk menyiapkan perlengkapan administrasi, mengondisikan sarana dan
prasarana, dan menyiapkan prosedur layanan asuhan yang akan di
akreditasi? Jika, Anda pernah melakukannya, maka Anda telah memberi
dukungan informasional pada individu, keluarga, lembaga, atau komunitas.
Lantas apa yang dimaksud dengan dukungan informasional?
Dukungan informasional adalah dukungan yang berupa pemberian saran,
sugesti, dan informasi yang dapat digunakan mengungkapkan atau
menyelesaikan masalah. Jenis dukungan informasional meliputi nasehat,
usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi. Sumber informasi dapat
berupa buku, majalah, harian umum, artikel, siaran radio, dan program
televisi.

b. Dukungan penghargaan
Pernahkan Anda memberikan sanjungan atau pujian pada
klien/penerima manfaat yang melakukan perbuatan positif? Pernahkan
Anda memberikan dukungan pada klien/penerima manfaat Anda yang aktif
pada kegiatan sosial kemasyarakatan dengan cara mengantarkan ke tempat
kegiatannya? Jika pernah, maka kalian telah memberikan dukungan
evaluasional pada kakek/nenek kalian. Keluarga bertindak sebagai pemberi
umpan balik, pembimbing dan penengah pemecahan masalah. Keluarga
juga berperan sebagai sumber dan validator identitas anggota keluarga
yang memiliki masalah (sakit, stress, demensia, trauma, anti sosial, dsb).
diantaranya memberikan suport, penghargaan, dan perhatian. Setiap
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan klien/penerima manfaat
dimusyawarahkan di keluarga.
Dukungan penghargaan dapat menyebabkan individu yang menerima
dukungan membangun rasa menghargai dirinya, percaya diri, dan merasa
bernilai. Dukungan jenis ini akan sangat berguna ketika individu
mengalami stres karena tuntutan tugas yang lebih besar daripada
kemampuan yang dimilikinya.
c. Dukungan instrumental
Dukungan instrumental dari keluarga dan masyarakat merupakan
sumber pertolongan yang bersifat praktis dan konkrit bagi individu atau
keluarga yang bermasalah. Dukungan instrumental dapat berupa
pemenuhan kebutuhan makan dan minum, pakaian, tempat tinggal,
istirahat, terhindarnya dari kelelahan. Melalui dukungan instrumental,
individu dapat hidup lebih sejahtera. Dukungan instrumental keluarga
dapat memenuhi kebutuhan individu dari aspek biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual (biopsikosospi). Kebutuhan biologis seperti menyediakan
makanan dan minuman, pakaian yang bersih, tempat istirahat yang nyaman
dan aman serta perawatan kesehatan. Kebutuhan psikososial seperti rasa
nyaman, kasih sayang dan perhatian dari anggota keluarga. Kebutuhan
sosial seperti kebutuhan bersosialisasi dengan tetangga, teman sebaya,
terlibat dalam kegiatan sosial, dsb. Kebutuhan spiritual merupakan
kebutuhan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dukungan instrumental adalah dukungan berupa bantuan secara langsung
dan nyata seperti memberi atau meminjamkan uang atau membantu
meringankan tugas orang yang sedang stres.

d. Dukungan emosional
Keluarga merupakan tempat yang aman dan damai bagi anggota
keluarganya yang memiliki masalah. Keluarga, merupakan tempat yang
memberi kemudahan bagi individu untuk mencurahkan segala
perasaannya. Tempat yang dapat membantu individu dalam pemulihan
serta penguasaan terhadap emosi. Dukungan emosional terdiri dari
informasi atau nasehat verbal dan non verbal, bantuan nyata atau tindakan
yang diberikan melalui keakraban sosial. Dukungan emosional didapatkan
karena kehadiran dan memiliki manfaat emosional bagi individu.
Dukungan emosional mengacu pada kesenangan yang dirasakan,
penghargaan akan kepedulian atau membantu individu dalam penerimaan.
Dukungan emosional adalah dukungan dari ekspresi seperti perhatian,
empati, dan turut prihatin kepada seseorang. Dukungan ini akan
menyebabkan penerima dukungan merasa nyaman, tenteram kembali,
merasa dimiliki dan dicintai ketika dia mengalami stres, memberi bantuan
dalam bentuk semangat, kehangatan personal, dan cinta

e. Dukungan kelompok
Merupakan dukungan yang dapat menyebabkan individu merasa
bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dimana anggota-
anggotanya dapat saling berbagi.
Menurut Cohen dan Hoberman, dukungan sosial terbagi menjadi empat
bentuk, yaitu (Isnawati dkk, 2013:3):

Appraisal Support, yaitu adanya bantuan yang berupa nasihat yang


berkaitan dengan pemecahan suatu masalah untuk membantu mengurangi
stressor.

Tangiable support, yaitu bantuan yang nyata yang berupa tindakan atau
bantuan fisik dalam menyelesaikan tugas.

Self esteem support, yaitu dukungan yang diberikan oleh orang lain
terhadap perasaan kompeten atau harga diri individu atau perasaan
seseorang sebagai bagian dari sebuah kelompok dimana para anggotanya
memiliki dukungan yang berkaitan dengan self-esteem seseorang.

Belonging support, yaitu dukungan yang menunjukkan perasaan diterima


menjadi bagian dari suatu kelompok dan rasa kebersamaan.
3. Fungsi dan manfaat dukungan sosial
Fungsi dukungan sosial bagi klien/penerima manfaat, jika dilihat dari
hubungannya dengan orang lain adalah sebagai berikut :
a. Kelekatan (perasaan kedekatan emosi dan timbulnya rasa aman
klien/penerima manfaat).
b. Integrasi sosial (perasaan menjadi bagian dari keluarga dan komunitas
yang dapat berbagi tentang hal-hal umum dan aktivitas rekreasional bagi
klien/penerima manfaat).
c. Penghargaan (pengakuan terhadap kemampuan dan keterampilan klien).
d. Ikatan yang dapat dipercaya, jaminan bahwa klien/penerima manfaat
dapat mengandalkan anggota keluarga, saudara dan kerabat untuk
mendapatkan bantuan dalam berbagai keadaan/situasi.
e. Bimbingan berisi nasehat dan informasi yang dapat diperoleh dari pekerja
sosial, pendamping sosial, petugas kesehatan, tokoh agama, tokoh
masyarakat atau figur anggota keluarga yang dihormati.
Manfaat dukungan sosial bagi klien/penerima manfaat adalah:
a. mencegah dan mengurangi depresi klien/penerima manfaat,
b. mencegah keterasingan dan sendirian klien/penerima manfaat,
c. meningkatkan kebahagiaan klien/penerima manfaat,
d. menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental klien/penerima manfaat,
e. menghilangkan stress pada klien/penerima manfaat,
f. meningkatkan keterlibatan klien/penerima manfaat pada kegiatan sosial,
g. mencegah penelantaran klien/penerima manfaat, dan
h. mencegah tindak kekerasan pada klien/penerima manfaat.

4. Prinsip-prinsip dukungan sosial


a. Prinsip menangani perasaan klien/penerima manfaat yang tidak menentu;
b. Prinsip mengoptimalkan dukungan sosial;
c. Prinsip berfokus pada keadaan sekarang;
d. Prinsip menurunkan kecemasan melalui sistem dukungan;
e. Prinsip menolong klien/penerima manfaat untuk menghindari situasi krisis;
dan
f. Prinsip menglarifikasi dan menyelesaikan masalah melalui dukungan,
pendidikan dan perubahan.

5. Sistem dukungan sosial


Sistem dukungan sosial dalam rangka menangani masalah kesejahteraan sosial,
meliputi dukungan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Dukungan sosial
masyarakat dapat berupa nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan, gotong royong
dan kedermawanan sosial. Dukungan sosial masyarakat dapat juga berupa
kegiatan layanan sosial yang terlembagakan melalui lembaga kesejahteraan
sosial (LKS). Dukungan sosial pemerintah dalam bentuk kebijakan, peraturan,
program, dan anggaran negara. Dukungan sosial dari dunia usaha dalam
bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility/CSR). Sistem dukungan sosial ini merupakan bagian dari potensi
dan sumber kesejahteraan sosial yang dapat dimanfaatkan untuk penanganan
masalah sosial.
Pemerintah

Dunia
Masyarakat
Usaha

Sistem
Dukungan
Sosial
C. Soal latihan
Baca pertanyaan berikut ini dengan saksama. Berikan tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang benar.
1. Keberadaan orang lain, seperti anggota keluarga, anak, cucu, kerabat, dan
sahabat yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan, semangat,
penerimaan serta perhatian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup klien/penerima manfaat, disebut:
a. Dukungan sosial
b. Dukungan emosional
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan informasional

2. Pendamping PKH memberikan nasihat pada salah satu KPM nya yang akan
digraduasi agar dapat menerima keputusan untuk tidak lagi menerima bantuan
langsung program PKH. Apa yang dilakukan oleh pendamping PKH
termasuk contoh dari:
a. Appraisal Support
b. Tangiable support
c. Self esteem support
d. Belonging support
3. Salah satu pendamping PKH melakukan kegiatan penyuluhan sosial kepada
keluarga penerima manfaat di desa Sukamaju. Materi penyuluhan sosial
meliputi makanan sehat untuk anak, cara mengelola stress pada anak dan
hidup sehat tanpa merokok di keluarga. Kegiatan penyuluhan sosial tersebut,
termasuk wujud dukungan:
a. Emosional
b. Instrumental
c. Informasional
d. Evaluasional
4. Pendamping PKH melakukan kunjungan ke rumah salah satu KPM yang
mulai jarang hadir dalam pertemuan kelompok. Tujuannya agar KPM
semakin memiliki rasa menjadi bagian dari kelompok KPM yang
didampinginya. Apa yang dilakukan oleh pendamping PKH termasuk:
a. Appraisal Support
b. Tangiable support
c. Self esteem support
d. Belonging support

5. Dukungan sosial yang diberikan pendamping PKH kepada KPM yang


mengalami depresi karena kehilangan suaminya (meninggal dunia), agar
tidak mengalami tekanan psikis yang lebih parah, merupakan contoh
prinsip:
a. Prinsip mengoptimalkan dukungan sosial
b. Prinsip berfokus pada keadaan sekarang
c. Prinsip menurunkan kecemasan melalui sistem dukungan
d. Prinsip menolong klien/penerima manfaat untuk menghindari situasi
krisis

6. Pendamping PKH, Fatan (27 tahun) sering mendampingi lanjut usia dari
KPM dampingannya yang aktif mengikuti pengajian, hadir di Posyandu
Lansia, dan mengikuti senam lansia. Untuk mensupport aktifitas lansia,
sering kali Fatan mengantar mengingatkan pentingnya lansia aktif dalam
kegiatan sosial. Apa yang dilakukan Fatan pada lansia dampingannya
merupakan contoh dukungan:
a. Emosional
b. Instrumental
c. Informasional
d. Penghargaan

7. Fungsi dukungan sosial bagi klien/penerima manfaat, jika dilihat dari


hubungannya dengan orang lain adalah sebagai berikut:
a. Bimbingan teknis
b. Ikatan kekeluargaan
c. Ikatan yang dapat dipercaya
d. Kedekatan

8. Dalam rangka menjaga keberlangsungan program pemberdayaan ekonomi


masyarakat dampingan, beberapa pendamping PKH melakukan kerjasama dengan
perusahaan. Pihak perusahaan menyanggupi dan merealisasikan kerjasama dalam
bentuk pemberian bantuan modal usaha mikro pada beberapa KPM. Kegiatan yang
dilakukan oleh pendamping PKH, termasuk kegiatan yang memanfaatkan sistem
dukungan:
a. pemerintah
b. masyarakat
c. dunia usaha melalui CSR
d. dunia usaha melalui CRS

9. Pak Timan (80 tahun) yang telah menduda karena isterinya telah meninggal dunia,
mempunyai 7 orang anak. Enam orang anaknya hidup berdekatan dengan pak Timan
di kota yang sama, anaknya yang nomor 6 tinggal di luar kota. Diantara ke tujuh
anaknya, justru pak Timan merasa nyaman dengan anaknya yang nomor 6, meski
tidak setiap saat dapat dijumpainya. Kondisi yang dialami pak Timan dengan
anaknya yang nomor 6, terjadi karena adanya:
a. Penghargaan
b. Kedekatan
c. Kelekatan
d. Integrasi

10.Kegiatan Bakti Sosial yang diwujudkan dalam bentuk pengobatan dan pemeriksaan
kesehatan, pemberian pakaian layak pakai, pemberian bahan kebutuhan makan
sehari-hari dan merenovasi rumah korban bencana alam. Kegiatan bakti sosial
tersebut, termasuk wujud dukungan:
a. Emosional
b. Informasional
c. Evaluasional
d. Instrumental

Anda mungkin juga menyukai