2. MASYARAKAT JATON
Masyarakat Jaton lebih dikenal dengan “tou Kampung”,”tou Jawa”,atau orang Kampung Jawa,
yang kini lebih populer dengan sapaan “orang Jaton”. Orang Jaton termasuk dalam komunitas
masyarakat etnis Toulour yang terletak 2 km dari kota induk Tondano, Minahasa yang terbagi
atas 8 subetnik, yaitu Tonsea,Tombulu,Toulour,Tountemboan,Tounsawang,Pasang,Ponosokan,
dan Bantik. Orang Jaton memiliki cir-cir yang berbeda dengan orang Minahasa. Diantaranya
dapat dikenali melalui warna kulit dan dialeknya. Warna kulit orang Jaton dominan kulit
langsat dan sawo matang, sedangkan orang Minahasa biasanya berkulit putih. Jika terkena
sinar matahari,warna kulit orang Jaton tidak mengalami perubahan yang menonjol seperti
orang Minahasa yang akan berubah menjadi kemerah-merahan terutama pada bagian wajah.
Demikian pula dengan dialeknya orang Jaton lebih mudah dikenali oleh orang Minahasa.
3. TRADISI DI JATON
Tradisi Pungguan
Tradisi ini adalah acara bersih kubur atau ziarah. Pungguan dilakukan sekitar satu minggu
sebelum tibanya bulan Ramadhan, khususnya di kompleks pemakaman Kyai Modjo. Saat
ritual pungguan seluruh keturunan Jaton yang ada di daerah Sulawesi Utara, baik tua
maupun muda akan datang berkunjung dengan menenteng pacul, sapu dan ember berisi
kembang. Acara pungguan dimulai dengan membersihkan kompleks makam, lalu
dilakukan tabur bunga dan doa kubur yang ditutup dengan makan bersama di sekitar
kompleks pemakaman.
Tradisi Selikuran
Selikuran tradisi yang juga disebut malaman. Tradisi iniMasyarakat berlomba
mendapatkan malam kemuliaan (malam Lailatul Qadar). Dalam Alquran disebut malam
seribu bulan. Untuk mengharap berkah dari turunnya Lailatul Qadar tersebut. Inilah
biasanya diadakan kegiatan likuran (selikuran).
Lebaran Ketupat
Pasca perayaan Idul Fitri, ada tradisi yang dikenal dengan sebutan Lebaran Ketupat.
Tradisi ini digelar seminggu setelah Idul Fitri. Banyak warga di luar Jaton yang datang
bersilaturahmi. Termasuk kaum Nasrani. Menu makanan yang disediakan ketupat, nasi
jaha (nasi bulu), kemudian dodol.
Tradisi Mekan
Mengunjungi tetangga Nasrani yang sedang memperingati 40 hari kematian salah seorang
anggota keluarga. Pada saat itu warga Jaton membawa makanan ke rumah keluarga yang
wafat dan lalu kemudian makanan itu disantap bersama secara buffet. Khusus untuk
warga Jaton disediakan satu meja makan yang dinamakan meja makan “nasional” yang
berarti semua makanan terhidang halal disantap bagi warga Jaton.
Sholawat Jowo
Tradisi ini adalah budaya bersalawat setiap malam jumat. Anak-anak Jaton membaca
Kitab Barzanji dengan irama Melayu. Kitab Barzanji adalah kitab perjalanan hidup Nabi
Muhammad SAW. Selain pada saat “asrokalan”, Kitab Barzanji juga dibacakan warga Jaton
pada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid adalah perayaan hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Pada saat Maulid ini Kitab Barzanji dibacakan dalam nada seperti
menyanyikan kidung Jawa.