Anda di halaman 1dari 47

4.1.

PEKERJAAN ADUKAN & CAMPURAN BAB VI-48 Ha


la
4.2. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI BAB VI-49 m
an
4.3. PEKERJAAN PASANGAN CELCON BLOCK BAB VI-50

4.4. PEKERJAAN PASANGAN UBIN KERAMIK & UBIN GRANIT BAB VI-51

4.5. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL BAB VI-54

4.6. PEKERJAAN PLESTERAN BAB VI-56

4.7. PEKERJAAN KAYU BAB VI-59

4.8. PEKERJAAN KUSEN, RANGKA PINTU DAN RANGKA JENDELA

ALUMINIUM BAB VI-61


4.9. PEKERJAAN DAUN PINTU BAB VI-64

4.10. PEKERJAAN KUSEN & PINTU BESI BAB VI-65

4.11. PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU & JENDELA (ALAT


PENGGANTUNG & PENGUNCI) BAB VI-65

4.12. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN BAB VI-68

4.13. PEKERJAAN LANGIT- LANGIT GYPSUM BOARD BAB VI-70

4.14. PEKERJAAN LOGAM ARSITEKTUR BAB VI-72

4.15. PEKERJAAN SANITER BAB VI-76

4.16. PEKERJAAN PERLINDUNGAN BAB VI-79

4.17. PEKERJAAN PENGECATAN BAB VI-84


4.18. PEKERJAAN DINDING PARTISI BAB VI-89

4.19. PEKERJAAN TALANG VERTIKAL BAB VI-91

4.20. PEKERJAAN CLADDING BAB VI-92

4.21. PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENG-

AMANAN SETELAH PEMBANGUNAN. BAB VI-93

Pasal 4. PEKERJAAN ARSITEKTUR

ii
BAB VI

SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 4. PEKERJAAN ARSITEKTUR


4.1. PEKERJAAN ADUKAN & CAMPURAN

4.1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
4.1.1.1 Pekerjaan adukan pasangan batu kali.
4.1.1.2 Pekerjaan adukan pasangan batu bata
4.1.1.3 Pekerjaan adukan pasangan batu tempel
4.1.1.4 Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.1.2 PERSYARATAN BAHAN


4.1.2.1 Semen.
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat Teknis Struktur.
4.1.2.2 Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang tajam,
keras, bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan bahan
organis.
4.1.2.3 Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa,
garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.

4.1.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.1.3.1 Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
Cara pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 (tiga) menit.
4.1.3.2 Jenis Adukan.
4.1.3.2.1 Adukan biasa adalah campuran 1 PC : 4 PS dan 1 PC : 5 PS.
Adukan ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan
tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
4.1.3.2.2 Adukan kedap air adalah campuran 1PC : 3PS.
Aduk plesteran ini untuk :
 Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar / tepi luar
bangunan.
 Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja hingga
ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.
 Semua pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai
20 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.
4.1.3.3 Semua jenis adukan tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan.
4.1.3.4 Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu
pencampuran adukan dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit, terutama
untuk adukan kedap air.
4.2. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

4.2.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pekerjaan pondasi pasangan batu kali.
 Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.2.2 PERSYARATAN BAHAN


4.2.2.1 Batu Kali.
Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut
runcing dan tidak porous.
4.2.2.2 Semen.
Sesuai Pasal 3 Butir 3.1.2.1
4.2.2.3 Pasir.
Sesuai Pasal 3 Butir 3.1.2.2
4.2.2.4 Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa,
garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.

4.2.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.2.3.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan Pondasi, harus dibuat profil / bentuk pondasi
dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai
dengan Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Manajemen Kontruksi.
4.2.3.2 Galian pondasi harus telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Manajemen
Kontruksi. Kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm,
disiram sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar benar padat. Di
atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong yang dipasang
sesuai dengan Gambar Kerja.
4.2.3.3 Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1 PC
: 4 PS, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1 PC : 3 PS.
4.2.3.4 Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
4.2.3.5 Setiap jarak 50 cm as-as harus ditanam stek Ø 10 mm untuk sloof dan dinding
pasangan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-
stek tulangan kolom dengan Ø dan jumlah besi yang sama dengan tulangan
pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut.
Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimum 40-d
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat ke atas
sepanjang minimum 40-d atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
Jarak antara stek-stek ini adalah tiap 100 cm dan atau seperti yang tercantum
dalam Gambar Kerja.
4.3. PEKERJAAN PASANGAN CELCON BLOCK / HEBEL

4.3.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
4.3.1.1 Pembuatan Dinding Celcon Block Tahan Api.
4.3.1.2 Pembuatan Dinding Hebel Block.
4.3.1.3 Pekerjaan pasangan Celcon / Hebel lainnya seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.

4.3.2 PERSYARATAN BAHAN


4.3.2.1 Celcon Block dan Hebel.
Celcon Block yang dipakai adalah, ukuran 59 x 19 x 12 cm.
Block yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai
sudut siku dan ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau
penjual.
Sebelum pengadaan bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh
disertai data teknis dari Celcon Block yang akan dipakai kepada
Konsultan
Manajemen Kontruksi untuk mendapatkan persetujuan.
4.3.2.2 Adukan.
Sesuai dengan Pasal 4 butir 4.1.3.2.

4.3.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.3.3.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk
profil, sambungan dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya
sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
4.3.3.2 Aduk Perekat / Spesi.
Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan pasal 1 dalam Bab ini.
4.3.3.3 Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat / spesi
harus sama setebal 10-15 mm.
Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan penuh.
4.3.3.4 Pemasangan kolom dan balok praktis menggunakan light lip channel ukuran 10
dibungkus kawat ayam dan diikuti pemasangan dinding celcon block secara
bertahap.
4.3.3.5 Pelaksanaan pemasangan dinding harus rapih, sama tebal, lurus, tegak dan pola
ikatan harus terjaga baik di seluruh pekerjaan.
Pertemuan sudut antara dua dinding harus rapih dan siku seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
4.3.3.6 Pekerjaan pemasangan dinding harus benar benar vertikal dan horizontal.
Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat.
Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan
bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm vertikal dan
horizontal.
Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar / memperbaiki dan biaya untuk
pekerjaan ini ditanggung oleh Kontraktor, tidak dapat di”klaim” sebagai
pekerjaan tambah.
4.3.3.7 Pembuatan lubang pada dinding pasangan celcon untuk perancah sama sekali
tidak diperkenankan.
4.3.3.8 Pemasangan pipa jalur listrik harus segera dilakukan sebelum di lakukan
pekerjaan plesteran. Tidak diperkenankan merusak plesteran yang sudah jadi.
4.3.3.9 Ketebalan jadi (setelah difinish dengan plester + aci) setebal 15 cm.
4.3.3.10 Pemeliharaan :

BAB VI-
Selama pasangan dinding belum difinish, Kontraktor wajib untuk memelihara dan
menjaga atas kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain.
Apabila pada saat di”finish” terdapat kerusakan, berlubang dan lain sebagainya,
Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di”klaim” sebagai pekerjaan
tambah.
4.4. PEKERJAAN PASANGAN UBIN KERAMIK & UBIN GRANIT

4.4.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


 Pekerjaan urugan pasir dibawah pasangan lantai.
 Pekerjaan ubin keramik lantai untuk kamar mandi / toilet dan tempat lain yang
ditunjukan pada Gambar Kerja.
 Pekerjaan ubin keramik dinding untuk toilet dan tempat lain yang ditunjukan pada
Gambar Kerja.
 Pekerjaan ubin granito pada bagian-bagian yang ditunjukan pada Gambar Kerja.
 Pembuatan Nosing pada tangga sesuai bahan lantai.
 Pemasangan dinding dan lantai kolam renang.

4.4.2 PERSYARATAN BAHAN


4.4.2.1 Bahan Perekat.
Bahan perekat keramik & granit menggunakan setara NITOTILE GP merk Fosroc.
4.4.2.2 A i r.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
4.4.2.3 Ubin Keramik ( Ceramic Tile )
Jenis : Ubin keramik.
Permukaan : Non slip / Unglazed untuk lantai KM / WC, Glazed untuk lantai
Ruang Servis dan dinding KM / WC.
Ketebalan : 6 mm.
Warna : Ditentukan kemudian.
Ukuran : Sesuai dengan gambar kerja.
Kualitas : kelas I, heavy duty, single firing.
Produk : setara ROMAN.
4.4.2.4 Ubin Granit ( Granit Tile )
Jenis : Ubin Granit.
Permukaan : Polished untuk lantai corak beton
Ketebalan : 8 mm.
Warna : Sesuai dengan gambar.
Ukuran : 60 x 60 cm
Kualitas : kelas I, heavy duty, single firing.
Produk : setara INDOGRESS
4.4.2.5 Adukan Pengisi Siar
Aduk pengisi siar dan nat yaitu NITOTILE GROUT merk FOSROC.
Warna sesuai dengan ubin keramik/ granit.
4.4.2.6 Kontraktor harus mengajukan contoh bahan sebanyak 3 (tiga) set kepada
Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan (tekstur dan warna), selanjutnya
dipakai sebagai standard dalam memeriksa / menerima bahan yang dikirim ke
lapangan.
4.4.2.7 Ubin Keramik dan Granit yang akan dipasang, ukuran diagonalnya harus benar-
benar sama, masing-masing tepinya benar-benar menyiku dan tidak cacat.
4.4.2.8 Kontraktor wajib menyerahkan / menyediakan cadangan bahan sebanyak 2,5 %
dari keseluruhan bahan yang akan dipasang.

4.4.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.4.3.1 Pada saat pemasangan, ubin keramik / granit harus dalam keadaan baik, tidak
retak, cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
4.4.3.2 Seluruh pemasangan ubin keramik harus dengan cara merendam sampai
jenuh air, kemudian ditiriskan berbaris sampai kering.
4.4.3.3 Untuk pasangan ubin Granito harus dipasang dengan cara kering, yaitu ubin
Granito harus benar-benar kering, seluruh permukaan samping dan bawah harus
dipoles dengan bahan penutup pori-pori, agar air tidak meresap.
Seluruh rongga pada permukaan ubin bagian belakang harus terisi
dengan adukan sewaktu ubin keramik dipasang.
4.4.3.4 Agar adukan / campuran pengisi siar tidak menempel pada permukaan keramik /
granit, maka sebelum pemasangan, seluruh permukaan atas keramik / granito
harus diolesi minyak kacang.
4.4.3.5 Pola pemasangan ubin keramik / granito harus sesuai dengan Gambar Kerja /
Shop drawing atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Manajemen Kontruksi.
4.4.3.6 Bila diperlukan pemotongan ubin keramik, maka harus dipergunakan alat
pemotong khusus sesuai dengan petunjuk pabrik.
Hasil pemotongan harus siku dan lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang
terpotong dihaluskan dengan ampelas, sehingga membentuk pinggiran yang
serupa dengan sebelum dipotong.
4.4.3.7 Pemasangan ubin keramik / granito harus benar-benar rata.
Permukaannya harus tepat pada peil finish atau ketebalan finish dan sesuai
dengan kemiringan seperti disyaratkan dalam Gambar Kerja.
Toleransi kecekungan adalah 2,5 mm untuk setiap 2.00 m².
4.4.3.8 Garis-garis tepi ubin keramik / granito yang terbentuk maupun siar-siar harus
lurus.
Lebar siar harus sama yaitu lebar maximum 3 mm dengan kedalaman 2 mm.
Bahan pengisi siar adalah seperti terurai dalam Pasal 4 butir 4.2.6.
Persyaratan pelaksanaan aduk pengisi ini harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik agar didapatkan hasil yang baik.
Sebelum dan sesudah pelaksanaan aduk pengisi, siar harus bersih dari debu dan
kotoran lainnya.
Pembersihan segera sebelum menjadi keras / kering dengan lap basah.
4.4.3.9 Untuk Nosing tangga, dibuat tiga lajur / alur dengan jarak antar lajur 3 cm, lebar
lajur / alur 5 mm, kedalaman alur / lajur 3 mm.
4.4.3.10 Ubin keramik / granito yang telah terpasang harus segera dibersihkan dari
bercak noda aduk perekat dan aduk pengisi siar dengan lap / kain yang dibasahi
dengan air bersih dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
4.4.3.11 Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, ubin keramik / granito harus
dihindarkan dari injakan atau pemberian beban.
4.4.3.12 Bila terjadi kerusakan / cacat, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki kembali
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.
Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat
di”klaim”
sebagai pekerjaan tambah.
4.4.3.13 Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan pipa
sudah harus terpasang pada tempatnya.
Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan koordinasi dengan pekerjaan
Plumbing dan Mekanikal dibawah pengarahan Konsultan Manajemen Konstruksi .
4.4.3.14 Lantai Dasar.
Khusus untuk lantai dasar, maka berlaku persyaratan pelaksanaan sebagai
berikut :
 Tanah urug sebagai dasar harus mencapai kepadatan yang disyaratkan dan
rata waterpass. Persyaratan pelaksanaan pengurugan dan pemadatan tanah
harus mengikuti uraian pada bab Pekerjaan Tanah.
 Selanjutnya dihamparkan lapisan pasir. Lapisan pasir ini harus padat dan tidak
berongga dan rata water-pass. Ketebalan lapisan pasir 10 cm, atau sesuai
dengan gambar kerja.
 Selanjutnya adalah lapisan beton tumbuk.
 Pembuatan lapisan beton tumbuk harus memenuhi persyaratan seperti
tercantum dalam Pasal 6 butir 6.3.2.
 Adukan adalah 1 PC : 5 PS terkecuali untuk daerah basah.
 Untuk daerah basah, area Dapur, aduk plesteran adalah untuk kedap air yaitu
1 PC : 3 PSR.
 Persyaratan pekerjaan adukan harus mengikuti uraian pada Pasal 1 Pekerjaan
Adukan & Campuran.
 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan dengan
seksama peil-peil finishing dan arah kemiringan seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
 Permukaan jadi / finish lantai harus menunjukkan tepat pada peil finish
ataupun kemiringan yang disyaratkan.
4.4.3.15 Lantai Tingkat
Untuk lantai tingkat, diatas plat lantai beton langsung dihamparkan pasir
padat dan tidak berongga setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
Cara pelaksanaan selanjutnya seperti pada butir 4.3.2.
4.4.3.16 Dinding dan Bidang Vertikal lainnya.
Campuran adukan adalah 1 PC : 3 Ps.
Sebelum pemasangan ubin keramik, permukaan dinding, khususnya permukaan
beton, harus dikasarkan terlebih dahulu.
Sesudah ubin keramik terpasang, nat harus diisi penuh dengan adukan pengisi
(grouting).
Adukan pengisi sesuai dengan persyaratan bahan pada butir 4.2.8. dan
warnanya sesuai dengan warna ubin keramik, atau sesuai petunjuk Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Pembersihan permukaan ubin keramik yang telah terpasang dengan
menggunakan kain yang basah, atau zat pembersih yang direkomendasikan oleh
pabrik.
Tidak diperkenankan menggunakan cairan asam atau HCL .
4.5. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
4.5.1 LINGKUP PEKERJAAN
4.5.1.1 Pekerjaan Beton Bertulang.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pembuatan kolom praktis 13 x 13 cm.
Pembuatan balok praktis / balok lintel, ring balok ukuran 13 x 13 cm dan 13 x 20
cm.
Pekerjaan kolom praktis, balok praktis / lintel dan ring balok lainnya seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
4.5.1.2 Pekerjaan Beton Tumbuk.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pembuatan lantai kerja beton tumbuk pada Lantai Dasar sesuai Gambar.

4.5.2 PERSYARATAN BAHAN


4.5.2.1 Besi Beton.
Besi beton yang dipakai adalah dari mutu U-24 untuk Ø lebih kecil dari 16 mm.
Besi harus bersih dari lapisan minyak, lemak, dan bebas dari cacat seperti serpih-
serpih.
Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2.
Diameter besi beton yang dipasang harus sesuai dengan gambar kerja.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Kawat pengikat besi beton adalah dari baja lunak dan tidak disepuh / dilapis
seng.
Diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton harus memenuhi syarat-syarat dalam NI-2 (PBI-
1971).
4.5.2.2 Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
4.5.2.3 Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
Pasir yang dipakai harus pasir beton.
4.5.2.4 Koral Beton / Split.
Koral beton / split harus bersih, bersudut tajam, tidak berpori, serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat NI-2.
Penyimpanan / penimbunan koral beton / split dengan pasir harus dipisahkan
satu dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang disyaratkan.
4.5.2.5 A i r.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
4.5.2.6 Acuan / Bekisting & Perancah.
Papan acuan / bekisting dibuat dari multiplex tebal 10 mm.
Balok-balok pengkaku dan pengikat papan acuan dari kaso 5/7.
Perancah disyaratkan memakai perancah besi, tidak diperkenankan memper-
gunakan balok kaso 5/7 atau bambu.

4.5.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.5.3.1 Beton Bertulang.
4.5.3.1.1 Campuran & Mutu Beton.
Campuran adalah 1 PC : 2 PS : 3 KR.
Mutu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan beton bertulang non struktural
ini adalah K-175.
4.5.3.1.2 Pembesian.
Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan, kait-kait, dan sengkang (ring) persyaratannya harus sesuai NI-2
(PBI 1971).
Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan Gambar
Kerja.
Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut
tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan /
bekisting atau lantai kerja dengan memasang selimut beton dan bantalan beton
(beton deking) sesuai NI-2 (PBI 1971).
4.5.3.1.3 Pekerjaan Acuan / Bekisting.
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dalam Gambar Kerja.
Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama
pengecoran berlangsung.
Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kototan tahi
gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur, dan sebagainya.
4.5.3.1.4 Cara Pengadukan.
Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
Takaran untuk semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Manajemen Kontruksi.
Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga tidak
terjadi
penguapan terlalu cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan.
4.5.3.1.5 Pengecoran Beton.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan
pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan
sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan
penulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat penggetar beton untuk
menjamin beton cukup padat, dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada
beton seperti keropos dan sarang-sarang koral / split yang dapat memperlemah
konstruksi.
Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya,
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui Konsultan Manajemen
Kontruksi.
Penyambungan beton lama dengan beton beton baru harus memakai Bonding
Agent SIKATOP 77D.
Permukaan beton lama yang akan diteruskan pengecorannya harus dikasarkan,
dilapis dengan Bonding Agent SIKATOP 77D yang pelaksanaannya sesuai
persyaratan pabrik pembuat, selanjutnya langsung dilakukan pengecoran beton
baru.
4.5.3.1.6 Pekerjaan Pembongkaran Acuan / Bekisting.
Pekerjaan pembongkaran acuan / bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin
tertulis dari Konsultan Manajemen Kontruksi.
Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun
pada permukaan beton tanpa persetujuan Konsultan Manajemen Kontruksi.
4.5.3.1.7 Pekerjaan Pembuatan Kolom Praktis.
Pemasangan kolom praktis untuk :
Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata.
Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian dalam bangunan setiap luas 9
m2.
Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian luar / tepi luar bangunan
setiap luas 9 m2.
Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Ukuran kolom praktis adalah 13 x 13 cm.
4.5.3.1.8 Pekerjaan Pembuatan Balok Praktis / lintel & Ring Balok.
Pemasangan balok praktis / lintel dan ringbalok :
 di atas lubang pintu, jendela dan bovenlicht
 di atas kusen alluminium sebagai balok lintel
 di tep atas / akhir dari dinding pasangan batu bata yang bebas sebagai
ringbalok setiap luas 9 m2 pasangan dinding bata yang tinggi
 Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
 Ukuran balok praktis adalah 13 X 13 cm, 13 X 20 cm, atau sesuai Gambar
Kerja.
4.5.3.1.9 Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai Gambar Kerja dan atau
seperti terurai dalam pekerjaan beton di bab lain dalam buku ini.
4.5.3.1.10 Pemasangan kolom praktis dan balok praktis / lintel seperti tercantum dalam
Butir 5.3.1.5. dan 5.3.1.6. di atas, terlepas apakah pekerjaan tersebut
tergambar atau tidak dalam Gambar Kerja.
4.5.3.1.11 Pada setiap pertemuan dinding pasangan bata dengan kolom praktis, ring balok
beton maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja harus
diperkuat angker Ø 8 mm tiap jarak 50 cm, yang terlebih dahulu telah ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan kolom dan balok praktis ini.
Bagian yang tertanam dalam pasangan bata minimal sedalam 30 cm kecuali
ditentukan lain.
4.5.3.2 Pekerjaan Beton Tumbuk.
Campuran beton tumbuk adalah 1 PC : 3 PS : 5 KRK dengan tulangan praktis 1
lapis-2 arah Ø 6 mm-15 cm atau wiremesh BRC M-6, terkecuali pada daerah
basah (KM / WC dan Pantry) tidak dipasang tulangan.
Lapisan beton tumbuk harus padat, tidak berongga, tidak retak dan rata
permukaan / waterpass dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Tebal lapisan beton tumbuk adalah 6 cm, dan atau sesuai Gambar Kerja.

4.6. PEKERJAAN PLESTERAN

4.6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


 Plesteran aci halus untuk dinding pasangan bata dan permukaan beton.
 Plesteran kedap air.
 Plesteran biasa.
 Plesteran kasar untuk dinding pasangan bata yang tertanam dalam tanah dan
untuk dinding batas dengan tetangga yang terlihat.
 Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.
4.6.2 PERSYARATAN BAHAN
4.6.2.1 Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
4.6.2.2 Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
4.6.2.3 A i r.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.

4.6.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.6.3.1 Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan
bata atau bidang beton telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Manajemen
Kontruksi.
4.6.3.2 Jenis Plesteran.
4.6.3.2.1 Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak dihaluskan.
Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS.
Dipakai untuk :
 Menutup permukaan dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah
hingga ke permukaan tanah dan atau lantai.
 Menutup permukaan dinding pagar yang menghadap tetangga.
4.6.3.2.2 Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 5 PS.
Aduk plesteran ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang
dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
4.6.3.2.3 Plesteran kedap air adalah campuran 1PC : 3PS.
Aduk plesteran ini untuk :
 Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar / tepi luar
bangunan.
 Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja hingga
ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.
 Semua pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai
20 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.
4.6.3.2.4 Plesteran halus / aci halus adalah campuran PC dengan air yang
dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen.
Plesteran halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding
pasangan.
Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran sebagai
lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari, atau sudah kering benar.
4.6.3.3 Semua jenis plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan.
 Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu
pencampuran aduk plesteran dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit,
terutama untuk plesteran kedap air.
 Kontraktor harus menyediakan Pekerja / Tukang yang ahli untuk pelaksanaan
pekerjaan plesteran ini, khususnya untuk plesteran aci halus.
 Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran harus
diratakan.
 Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran halus / aci halus harus
rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang,
tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang membuat cacat.
 Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih
dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm.
 Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya harus
dibersihkan dari sisa- sisa bekisting, kemudian dikasarkan / ("scratched").
 Semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form-tie harus tertutup
aduk plesteran.
 Untuk semua bidang dinding yang akan dilapis dengan cat / wallpaper dipakai
plesteran aci halus di atas permukaan plesterannya.
 Untuk bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan / material akhir
lain, permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan / material yang akan
digunakan tersebut.
 Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya pada satu
bidang datar, harus diberi naat / celah dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 0,5
cm.
 Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak 2 m.
 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom
seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam Gambar Kerja.
 Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm dan maximal 2,5 cm.
 Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam
yang diikatkan / dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat Plesteran.
 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh bangunan.
4.6.3.4 Pemeliharaan.
 Kelembaban Plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar.
 Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung
dengan
bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.
 Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai,
Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
sehari sampai jenuh.
 Selama permukaan Plesteran belum dilapis dengan bahan / material akhir,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan
dan pengotoran dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor, dan tidak dapat
di”klaim” sebagai pekerjaan tambah.
 Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material akhir di
atas permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2
(dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak, noda dan cacat lain seperti
yang disyaratkan tersebut di atas.
 Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh
Konsultan Manajemen Kontruksi, maka Kontraktor harus membongkar dan
memperbaiki sampai disetujui oleh Konsultan Manajemen Kontruksi.
 Biaya untuk perbaikan tersebut ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat
dijadikan sebagai pekerjaan tambah.
4.7. PEKERJAAN KAYU

4.7.1 LINGKUP PEKERJAAN


4.7.1.1 Pekerjaan Kayu Kasar :
 Pekerjaan kayu kasar lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
4.7.1.2 Pekerjaan Kayu Halus :
 Panel daun pintu seperti yang ditunjukan pada Gambar Kerja
 Plint untuk pertemuan pasangan lantai dengan dinding
 Parkeet lantai.
 Pekerjaan kayu halus lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.7.2 PERSYARATAN BAHAN


4.7.2.1 Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan seperti diuraikan pada
butir berikut ini.
Semua kayu yang dipakai harus tua, benar benar kering, lurus, tanpa cacat mata
kayu, putih kayu dan retak.
Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
4.7.2.2 Pekerjaan Kayu Kasar.
Kayu Borneo Super atau sekualitas.
Referensi bahan sesuai dengan SII No. 0458/81, mutu kelas A, kelas keawetan II
dan kekuatan II.
4.7.2.3 Pekerjaan Kayu Halus.
4.7.2.3.1 Balok / Papan dan Lis Tepi langit-langit Kayu Kamper Samarinda.
Referensi bahan sesuai dengan SII No. 0458/81, mutu kelas A, kelas keawetan
II dan kekuatan II.
4.7.2.3.2 Multiplex :
Panel : Multiplex.
Tebal : 18 mm (sesuai yang ditunjukan pada Gambar Kerja).
Produk : Ex Lokal mutu terbaik.
4.7.2.3.3 Parkeet :
Penggunaan : Parkeet lantai R. Fitness dan Private Meeting
Tebal : minimum 18 mm (sesuai yang ditunjukan pada Gambar
Kerja).
Produk : TEKA.
4.7.2.4 Kelembaban.
Untuk ketebalan kayu lebih kecil dari 3 cm, disyaratkan kelembaban kayu
tidak lebih dari 14% terpasang.
Untuk ketebalan kayu lebih dari 7 cm diijinkan kelembaban kayu 25% maximum.
Untuk ketebalan kayu lebih kecil dari 7 sampai 3 cm diijinkan kelembaban
kayu
18% maksimum.
Kelembaban kayu atau kadar air kayu (moisture content) tersebut di atas
diperiksa dengan alat pemeriksa kelembaban kayu.
4.7.2.5 Pengawetan Kayu.
Semua kayu (terkecuali kayu lembaran) yang dipergunakan harus sudah melalui
proses pengeringan (dry kiln) dan harus sudah diberi bahan anti rayap sebelum
pelaksanaan finishing.
Persyaratan pelaksanaan pekerjaan anti rayap sesuai dengan yang tercantum
pada pekerjaan perlindungan.
Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan ini harus
diletakkan di satu tempat, di dalam ruangan yang kering dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.
Timbunan kayu tersebut harus diberi alas sehingga tidak langsung terhampar
di lantai.
4.7.2.6 Bahan & Alat Bantu.
Bahan dempul yang dipakai adalah tipe B dengan referensi SII 0282/80.
Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu, produk HENKEL atau yang setaraf.
Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, dynabolt, kawat dan lain lain
harus digalvanisasi.

4.7.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.7.3.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan kayu ini, kepada Kontraktor diwajibkan untuk :
 Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan dan detail sesuai
Gambar Kerja.
 Pengukuran keadaan lapangan untuk mendapatkan ketepatan pemasangan di
lapangan.
 Khususnya untuk pekerjaan kayu halus Kontraktor harus membuat shop
drawing untuk detail pemasangan dan sistem perkuatan.

4.7.3.1.1 Agar diusahakan pelaksanaan pemasangan instalasi sebelum pelaksanaan


pekerjaan kayu sehingga tidak terjadi pembongkaran.
Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung,
angker, dyna-bolt, sekrup, paku & lem perekat harus rapi dan sempurna
serta tidak diperkenankan mengotori bidang bidang tampak.
Khusus untuk bahan sambungan / pengikat dari baja seperti angker, sengkang,
pelat dan sebagainya sebelum terpasang harus sudah diberi lapisan anti
karat yang memenuhi persyaratan dalam Pasal Pekerjaan Pengecatan di buku
ini. Khusus pada permukaan bidang tampak / exposed tidak
diperkenankan pemasangan paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang
disetujui Konsultan Manajemen Kontruksi.
4.7.3.1.2 Bilamana pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar dianggap
kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan tanggungan
Kontraktor untuk menambahkannya setelah disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi. Dalam hal ini Kontraktor tidak dapat meng”klaim” sebagai pekerjaan
tambah. Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata dan halus.
Setelah dempul kering kemudian digosok dengan ampelas halus.
4.7.3.1.3 Sebelum pemasangan untuk semua logam yang melekat pada kayu, semua
logam tersebut harus sudah diberi lapisan perlindungan atau lapisan cat seperti
yang disyaratkan.

4.7.3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Kayu Kasar.


4.7.3.2.1 Pemakaian bahan untuk pekerjaan kayu kasar adalah kayu Borneo Super untuk
rangka cove tepi langit-langit (yang ditunjukan dalam gambar kerja).
4.7.3.2.2 Semua konstruksi yang tidak ditampakkan ("unexposed") harus dilapis dengan
menie kayu. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah penyerutan dan sebelum
dipasang.

4.7.3.3 Pelaksanaan Pekerjaan Kayu Halus.


4.7.3.3.1 Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan kayu yang akan
diperlihatkan / exposed dan permukaan kayu yang akan dilapis / ditempel
dengan bahan / material finishing harus diserut halus dan rata.
4.7.3.3.2 Proses pengerjaan semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus
menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan mengerjakan di
tempat pemasangan. Persyaratan ini mencakup pula untuk penyerutan.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GRAND HOTEL KULONPROGO YOGYAKARTA 2021 BAB VI-


Setelah penyerutan mesin, baru kemudian diperkenankan dengan penyerutan
tangan.
4.7.3.3.3 Sambungan-sambungan harus dikerjakan dengan ketelitian yang tepat dan
rapih terutama untuk bagian yang diperlihatkan (exposed).
Sambungan Lis Tepi langit-langit dan Plint kayu pada sudut harus berupa
sambungan adu manis dan siku.
Sambungan antara papan ke arah memanjang harus berupa sambungan
ekor burung.
4.7.3.4 Perlidungan Terhadap Pekerjaan Kayu yang Telah Selesai.
4.7.3.4.1 Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan
baik berupa benturan, pecah, retak, noda dan cacat cacat lain.
4.7.3.4.2 Apabila hal tersebut di atas ditemui, maka Kontraktor harus membongkar
dan mengganti tanpa mengurangi mutu.
4.7.3.4.3 Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak
dapat diclaim sebagai pekerjaan tambah.
4.7.3.5 Pekerjaan Penyelesaian ("Finishing") Kayu.
Pekerjaan "finishing" kayu lihat Pasal Pekerjaan Pengecatan dalam buku ini.

4.8. PEKERJAAN KUSEN, RANGKA PINTU DAN RANGKA JENDELA ALUMINIUM

4.8.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pekerjaan kusen aluminium
 Pekerjaan rangka pintu dan rangka jendela aluminium

4.8.2 PERSYARATAN BAHAN


4.8.2.1 Kusen, Rangka Daun Pintu dan Rangka Daun Jendela Aluminium.
Jenis : Alluminium extrussion alloy powder coating colored.
Ketebalan : Minimum 1,3 mm.
Proses pewarnaan : Powder coating colored dengan tebal minimum
18 mikron.
Warna : Ditentukan kemudian.
Produk : YKK.
Persyaratan untuk konstruksi kusen :
Defleksi maksimum 2 mm untuk 1/1500 bentang antara 2 tumpuan.
Ketahanan terhadap beban angin (120 Kg/Cm²) ketahanan terhadap udara
(minimum 15 m³ /jam), dan ketahanan terhadap air harus disertai dengan
hasil test.

Untuk bahan pelengkap lainnya :


 Sekrup dari stainless steel.
 Weather strip dari neopren rubber gasket.
 Caulking dan sealant sebagai penutup pengikat alat penggantung dengan
aluminium.
 Angker rangka kusen dari steel plate, tebal 2 mm dengan lapisan zinc minimal
13 mikron. Penempatan pada setiap jarak 30 mm.
 Untuk rangka / profil kusen yang berhubungan dengan udara luar harus diberi
bahan kedap air dari jenis polysol sealant.
4.8.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
4.8.3.1 Umum
4.8.3.1.1 Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti Gambar kerja &
melakukan pengukuran lapangan.
Tipe pintu, jendela, yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe yang
tertera dalam Gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk
profil, material, detail, arah bukaan, dan lain-lain.

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat "shop-drawing"


dan membuat contoh jadi ("mock-up") detail hubungan bagian tertentu yang
dimintakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui dengan
petunjuk sebagai berikut :

Gambar Uraian / Informasi

Lokasi, Jenis bukaan,


Denah
engsel-engsel
Merk, kualitas, bentuk,
Daftar jenis
material finish, type, anti
pintu, jendela,
rayap, anti karat, glass
bouvenlicht
hardware dll.
Tipe / jenis ukuran, finish
Shop Drawing permukaan, glazing
Detail method, lokasi, metode
instalasi, hardware dll.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memperhatikan persyaratan


pelaksanaan Pekerjaan Perlengkapan Pintu & Jendela.

4.8.3.1.2 Semua kusen dan rangka daun harus dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti,
sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung-
jawabkan.
Kusen dan rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda,
lubang, goresan-goresan pada permukaan yang tampak selama pabrikasi
maupun pemasangan.

4.8.3.1.3 Apabila ditemui kerusakan, cacat, salah pemasangan, ketidak-tepatan


pemasangan karena Kontraktor kurang cermat dan teliti, maka Kontraktor
harus memperbaiki / membongkar / mengganti hingga memenuhi spesifikasi
dengan biaya ditanggung Kontraktor tanpa dapat di”klaim” sebagai biaya kerja
tambah.
Pemasangan kusen bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan dinding dan
kolom praktis, khususnya pada kusen-kusen yang langsung diapit oleh kolom
praktis.
Prinsip pelaksanaan ini perlu diperhatikan dan dijaga agar angker kusen tetap
dapat berfungsi.
4.8.3.2 Kusen, Rangka Daun Pintu Dan Jendela Aluminium.
4.8.3.2.1 Semua profil alluminium dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Bahan yang akan diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
Untuk keseragaman warna disyaratkan sebelum proses pabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin.
Kemudian pada waktu pabrikasi profill / komponen yang akan dipakai harus
diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.

4.8.3.2.2 Pemotongan aluminium hendaknya dikerjakan pada tempat yang aman /


terlindung dari benda-beda yang dapat menyebabkan kerusakan pada
permukaan, terutama dari material besi.
Hasil pemotongan dengan mesin potong, mesin punch, drill setelah
dirangkaikan untuk pintu, jendela mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan
lebar adalah 1 mm, dan untuk diagonal adalah 2 mm.

4.8.3.2.3 Profil alluminium harus dilindungi terutama dari retak, bercak noda atau
goresan pada permukaan yang tampak selama pabrikasi maupun pemasangan.
Pengelasan dibenarkan menggunakan Non-Activated Gas (Argon) dari
arah bagian dalam agar sambungan tidak tampak oleh mata.

4.8.3.2.4 Sekrup harus dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak terlihat dari luar,
menggunakan sekrup anti karat / stainless steel, tiap sambungan harus
kedap air.

4.8.3.2.5 Untuk pemegang profil dan perlengkapan lain dari profil aluminium yang akan
kontak dengan permukaan metal (besi, tembaga dan lain-lain), maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk
menghindari kontak korosi.

4.8.3.2.6 Toleransi pemasangan profil aluminium dengan dinding adalah 10-25 mm,
kemudian celah yang terjadi diisi dengan beton ringan / grout.
Agar kedap air dan kedap suara sekeliling tepi profil diberi “sealant”.
Profil yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau
plesteran, diberi lapisan 'Anti Corrosive Treatment` dengan Insulating Varnish
seperti Asphaltic Varnish.

4.8.3.2.7 Setelah pemasangan profil / kusen alluminium pintu dan jendela maka
sekeliling kusen yang berhubungan langsung dengan permukaan dinding perlu
diberi lapisan Vynil Tape untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.

4.8.3.2.8 Profil aluminium harus terpasang dengan kuat pada setiap hubungan bersudut
90 derajat. Apabila tidak terpenuhi, Kontraktor harus membongkar, biaya yang
timbul adalah tanggungan Kontraktor.
Semua sistem dan mekanisme yang disyaratkan dalam Gambar Kerja harus
berfungsi dengan sempurna.

4.8.3.2.9 Daun pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan sempurna, apabila terjadi
kemacetan, Kontraktro harus membongkar dan memperbaiki, biaya yang timbul
adalah tanggunan Kontraktor.

4.8.3.2.10 Pada daun pintu ganda / double door, untuk memperoleh kekedapan terhadap
kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya dipasang
Mohair, jika perlu dapat digunakan Synthetic Rubber atau bahan dari Synthetic
Resin.
4.8.3.2.11 Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh
menimbulkan getaran.
Apabila masih terjadi getaran, maka "Profil Rubber Seal` pemegang kaca harus
diganti atas biaya Kontraktor.
4.8.3.2.12 Pemasangan bahan kedap air antara kaca dan profil aluminium disyaratkan
tebal minimum 5 mm.

4.8.3.2.13 Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis lurus, sejajar garis profil,
bahan yang mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari garis profil.

4.8.3.2.14 Kotor akibat noda-noda pada permukaan profil, setelah pemasangan harus
dibersihkan dengan 'Volatile Oil`.

4.8.3.2.15 Pintu-pintu dan jendela harus dilindungi dengan 'Corrugated Card Board`
dengan hati-hati agar terlindung dari benturan alat-alat pada waktu
pembangunan.

4.8.3.2.16 Bahan pelindung harus digunakan agar profil terhindar dari noda oleh semen,
adukan dan bahan lainnya.

4.8.3.2.17 Bila sudah ternoda bercak noda tersebut dicuci dengan air bersih, sebelum
kering sapu dengan kain yang halus kemudian diberi material pelindung.

4.9. PEKERJAAN DAUN PINTU

4.9.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pekerjaan daun pintu kayu bahan engioneering wood pada ruang private meeting
seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
 Pekerjaan daun pintu kayu pada toilet dan unit hotel seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.

4.9.2 PERSYARATAN BAHAN


4.9.2.1 Daun Pintu.
4.9.2.1.1 Pintu Panel
Bahan : Engineering Wood (bahan kayu olahan) produk ex Angzdoor.
Pemakaian : Pintu Private Meeting.

4.9.2.1.2 Pintu Panel Multiplex Lapis Teakwood


Bahan : kayu merbau, panel teakwood 6 mm produk ex lokal mutu
terbaik.
Pemakaian : Pintu unit hotel, Toilet.

4.9.2.1.3 Pintu Kaca (rangka aluminium) :


Bahan : Kaca clear float 5 mm produk Indoflot ASAHIMAS +
sandblast
Pemakaian : Pintu ruang fitness atau sesuai Gambar Kerja.
Bahan : Kaca clear float 5 mm produk Indoflot ASAHIMAS.
Pemakaian : Pintu ruang-ruang retail atau sesuai Gambar Kerja.

4.9.2.2 Bahan & Alat Bantu.


Bahan dempul untuk kayu yang dipakai adalah tipe B dengan referensi SII-
0282/80. Merk ALFAGLOSS
Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu, produk HENKEL atau FOX.
Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, dynabolt, kawat dan lain lain harus
digalvanisasi.
Bahan dan alat bantu untuk pekerjaan aluminium, kaca dan gypsum harus
memenuhi pasal pekerjaan-pekerjaan tersebut dalam RKS ini dan spesifikasi dari
Pabrik.

4.9.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.9.3.1 Pada dasarnya semua pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi persyaratan
pelaksanaan pada pasal-pasal pekerjaan kayu halus, kusen / rangka aluminium,
kaca dan gisumboard.
4.9.3.2 Semua pembuatan daun pintu harus dilaksanakan secara fabrikasi.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

4.10. PEKERJAAN KUSEN & PINTU BESI

4.10.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pintu besi pada TANGGA DARURAT, R. ME, R. Pompa, R. Gardu, seperti
tercantum pada Gambar Kerja.

4.10.2 PERSYARATAN BAHAN


Pintu Besi.
Bahan : Daun pintu memakai plat tebal 2 mm
Rangka daun pintu memakai hollow square tube.
Kusen memakai besi kanal.
Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.
Engsel : Sistem kupu-kupu dengan batang poros engsel dapat
dikunci. Kunci : Sistem selot dengan gembok.
Khusus pintu kebakaran menggunakan kunci khusus pintu kebakaran ex
BOSTINCO.

4.10.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


Pembuatan pintu besi harus mengikuti Bab Pekerjaan Logam Arsitektur.
Pembuatan kusen dan daun pintu besi lengkap harus dilaksanakan di workshop, tiba
di lapangan siap untuk pemasangan / penyetelan.
Kusen pintu besi harus sudah terpasang pada dinding lubang pintu saat pelaksanaan
pekerjaan dinding termaksud.
Jumlah engsel adalah 3 buah tiap daun pintu.

4.11. PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU & JENDELA ( ALAT PENGGANTUNG &


PENGUNCI )

4.11.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi :
 Pekerjaan perlengkapan pintu kayu.
 Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela alluminium.
 Pekerjaan perlengkapan pintu & jendela lainnya seperti tercantum dalam
gambar kerja.

4.11.2 PERSYARATAN BAHAN


Semua alat penggantung & pengunci ("hardware") yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini. Apabila terjadi
perubahan atau penggantian, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu secara
tertulis dari Pemberi Tugas.
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas / Konsultan Manajemen Konstruksi.
Dalam pengajuan tersebut harus dengan komponen (anak Kunci) lengkap.
Pemilihan "hardware" pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
4.11.2.1 Perlengkapan Pintu Ayun.
4.11.2.1.1 Engsel.
4.11.2.1.1.1 Mekanisme : Ayun satu arah ("single swing").
Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon, memenuhi
standard SII-0407-80.
Pemakaian : Pintu tunggal dan pintu ganda dengan rangka
aluminium.
Ukuran : Standard produk (45 X 75mm).
Jumlah : 3 (tiga) set per daun pintu.
Produk : KENARI DJAJA.
Warna : Ditentukan kemudian.

4.11.2.1.2 Kotak Kunci ("Lockcase").


4.11.2.1.2.1 Mekanisme : Ayun satu arah ("single swing").
Pemakaian : Pintu tunggal dengan rangka kayu.
Spesifikasi : Kunci menggunakan sistim card (magnetic /
RFID), akan ditentukan pada saat aanwijzing
lapangan.
Lockcase yang mempunyai lidah siang
("latch bolt") dan lidah malam ("rolling dead
bolt").
Produk :
Warna : Ditentukan kemudian.

4.11.2.1.2.2 Spesifikasi : Pegangan dan dengan tombol putar kunci pada bagian
dalam.
Pemakaian : Pintu R. KM / WC.
Produk : KENARI DJAJA.
Warna : Ditentukan kemudian.

4.11.2.1.3 Pegangan ("Handle").


4.11.2.1.3.1 Spesifikasi : Handle untuk membuka lidah penahan ("Latch Bolt")
secara mekanis. Pemasangan menyatu dengan silinder kunci.
Pemakaian : Untuk semua pintu selain pintu KM / WC.
Produk : KENARI DJAJA.
Warna : ditentukan kemudian

4.11.2.1.4 Penahan Pintu ("Door Closser" dan "Door Stopper").


Spesifikasi : Bahan galvanized steel dengan penahan karet
pada salah satu ujungnya untuk door stopper.
Pemakaian : Door closser untuk pintu-pintu antara ruang
kerja Door stopper untuk KM / Toilet.
Produk : KWS / CISA.

4.11.2.2 Perlengkapan Pintu Besi.


Engsel dan kunci dipasang dan dibuat sekaligus dengan kusen dan daun pintu di
workshop.
4.11.2.2.1 Engsel :
Mekanisme : Ayun satu arah ("single swing").
Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan batang poros dapat dikunci, dengan
kemampuan dapat menahan beban daun pintu termaksud.
Pemakaian : R. ME, R. Panel, R. Pompa,
Jumlah : 3 (tiga) set per daun pintu.
Warna : Sesuai dengan kusen dan daun pintu.
4.11.2.2.2 Kunci :
Mekanisme : Sistem selot.
Spesifikasi : Batang selot pada daun pintu dilengkapi pegangan yang
dapat dipasang kunci gembok. Pada kusen dipasang ring
untuk tempat mengunci pegangan batang selot dan kunci
gembok.
Pemakaian : R. ME, R. Gardu, R. Pompa
Jumlah : 1 (satu) set per daun pintu.
Warna : Sesuai dengan kusen dan daun pintu.
4.11.2.2.3 Kunci :
Mekanisme : Sistem selot.
Spesifikasi : Kunci menggunakan sistim card (magnetic / RFID), akan
ditentukan pada saat aanwijzing lapangan.
Lockcase yang mempunyai lidah siang ("latch bolt") dan
lidah malam ("rolling dead bolt").
Pemakaian : Pintu Darurat Kebakaran.
Jumlah : 1 (satu) set per daun pintu.
Warna : Hitam / silver.
4.11.2.3 Kehandalan kerja
Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik
sebelum dan sesudah pemasangan. Untuk itu, harus dilakukan pengujian secara
kasar dan halus.

4.11.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.11.3.1 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan
di lapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam gambar dokumen kontrak sesuai
dengan standarisasi pabrikasi, dan pemasangannya untuk tiap tipe pintu dan
jendela.
4.11.3.2 Shop drawing harus disetujui dahulu oleh Konsultan Manajemen Kontruksi
sebelum dilaksanakan.
4.11.3.3 Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela dan bovenlicht
khususnya lockcase, handle & backplate harus rapi dan sesuai dengan letak
posisi yang telah ditentukan dalam Gambar Kerja dan atau petunjuk Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, maka Kontraktor wajib memperbaiki tanpa
tambahan biaya.
4.11.3.4 Engsel atas, dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas dan permukaan bawah
pintu pada pintu-pintu umum biasa.
Engsel pintu toilet / peturasan dan janitor adalah ± 32 cm (as) dari permukaan
bawah pintu.
Khusus pintu frameless mengikuti persyaratan Pabrik.
4.11.3.5 Door stopper untuk pintu toilet / peturasan, dipasang pada dinding dengan
minimum ketinggian 155 cm dan 6 cm dari tepi daun pintu. Untuk pintu lain,
dipasang pada lantai.
Letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak membentur dinding pada saat
pintu terbuka.
Pemasangan door pull 100 cm (as) dari permukaan lantai. Pelaksanaan harus
sesuai dengan spesifikasi Pabrik pembuat.

4.12. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

4.12.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pekerjaan kaca pintu, jendela, dan lubang cahaya (bovenlicht).
 Pekerjaan cermin.
 Pekerjaan kaca dan cermin lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.12.2 PERSYARATAN BAHAN


Semua kaca yang dipakai dari standard produk dengan SII 0189/78.
Semua cermin harus sesuai dengan NI-3.
Produk ASAHIMAS FLAT GLASS.

4.12.2.1 Tipe Bahan.


4.12.2.1.1 Kaca :
4.12.2.1.1.1 Kaca clear (clear float glass).
Tebal : 5mm.
Warna : clear
Pemakaian : semua lubang cahaya (bouvenlicht) pada dinding tepi luar,
semua pintu, jendela dan bouvenlicht pada ruangan-ruangan
dalam bangunan
Tipe/Produk : Indoflot, Asahimas.
4.12.2.1.1.2 Kaca tempered glass, clear ("tempered safety glass float")
Tebal : 8 mm
Warna : ditentukan kemudian.
Pemakaian : semua jendela dinding pada tepi luar / window wall
(curtain wall) lt. 2 ruang kerja Area Pelayanan pada
bangunan lama (depan).
Tipe/Produk : Panasap Temperlite, Asahimas.
4.12.2.1.1.3 Kaca Cermin :
Kaca cermin lembaran jernih ("Mirrorr Glass Float Type") tebal 5 mm
dengan salah satu permukaan dilapis perak ("Chemical Deposited Silver").
Ukuran : Lihat gambar kerja.
Produk : ASAHIMAS.
Semua kaca dan cermin harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida
maupun bercak-bercak lain.
Semua bahan kaca dan cermin yang dipakai harus mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan Manajemen Kontruksi.
4.12.2.2 Toleransi tebal :
Ketebalan kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal sebagai
berikut :

JENIS TEBAL TOLERANSI


(mm) (mm) (mm)

5 5 ± 0,3
6 6 ± 0,3
8 8 ± 0,3
12 12 ± 0,3

4.12.2.3 Kesikuan.
Kaca dan cermin lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai
sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus.
Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per m¹.
4.12.2.4 Cacat cacat.
Kaca dan cermin lembaran yang dipakai harus bebas dari cacat dan noda
apapun.
Lapisan perak ("Chemical Deposited Silver") pada kaca cermin yang dipakai harus
terlihat merata. Apabila terjadi bercak-bercak hitam, maka kaca cermin harus
diganti atas biaya Kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai biaya pekerjaan
tambah.

4.12.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.12.3.1 Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian khusus dan ketelitian sesuai
standar pabrik.
Ukuran, tebal, warna dan jenis bahan yang dipasang harus sesuai dengan
Gambar Kerja, buku spesifikasi ini dan atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Pemotongan harus rapi dan lurus, harus menggunakan alat pemotong kaca /
cermin khusus.
Cermin yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus digurinda
dan dihaluskan sampai berbentuk tembereng.
Kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan & benturan dan diberi
tanda agar mudah diketahui.
4.12.3.2 Pekerjaan Pemasangan Kaca Pintu & Jendela.
Sebelum pemasangan kaca, kusen dan rangka-rangka curtain wall/window wall
telah terpasang kokoh dan telah selesai sesuai dengan Gambar Kerja dan
memenuhi persyaratan pekerjaan kusen/logam yang diuraikan pada bab lain
dalam buku ini.
Selanjutnya adalah pemasangan rubber gasket/rubber seal/sealent,
sesuai dengan Gambar Kerja.
Ukuran kaca dan pemasangan rubber gasket/rubber seal/sealent harus
sedemikian rupa, agar kaca tidak pecah pada waktu pengembangan dan
penyusutan.
4.12.3.3 Pekerjaan Kaca Cermin.
Pemasangan kaca cermin memakai sekrup dari stainless steel dengan ukuran dan
cara pemasangan sesuai Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Manajemen
Kontruksi.
Jarak pemasangan sekrup maksimum 60 cm.
Kepala sekrup yang timbul di atas permukaan kaca ditutup dengan penutup yang
diverchroom.
Pembuatan lubang sekrup harus dikerjakan dengan teliti dan seksama.
Pembuatan lubang dengan alat bor khusus kaca.
Pada saat pemasangan sekrup tidak boleh ada keretakan pada kaca cermin.
Agar diperhatikan pada saat pemasangan, permukaan cermin harus rata dengan
permukaan dinding, celah antara pinggiran cermin dan dinding harus diisi
dengan sealent, supaya ada ruang toleransi untuk muai / susut dan kelihatan
rapi.
4.12.3.4 Kualitas Pekerjaan.
Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca dan cermin akibat
pemasangan rubber gasket/rubber seal/sealent maupun sekrup.
Semua kaca dan cermin pada saat terpasang tidak boleh bergelombang.
Apabila masih terlihat adanya gelombang maka kaca dan cermin tersebut
harus dibongkar dan diperbaiki/diganti.
Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor tidak dapat di”klaim”
sebagai pekerjaan tambah.
4.12.3.5 Pemeliharaan.
Semua kaca dan cermin yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan
dan benturan, serta harus diberi tanda agar mudah diketahui.
Apabila terjadi kaca atau cermin yang retak, pecah ataupun cacat lain akibat
keteledoran Kontraktor, Kontraktor harus mengganti dengan yang baru sesuai
persyaratan.
Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat diajukan
sebagai biaya pekerjaan tambah.

4.13. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD

4.13.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan langit-langit gypsum board sesuai Gambar Kerja.

4.13.2 PERSYARATAN BAHAN


4.13.2.1 Gypsum Board.
Tebal : 9 mm untuk ruang-ruang yang ditunjukan pada Gambar
Kerja.
Ukuran : Disesuaikan dengan pola langit-langit
Ketahanan api : 2 jam
Tipe / Produk : Jayaspan, JAYA BOARD, untuk ruang kerja.
Wet Area, JAYA BOARD, untuk K.M./ W.C.
4.13.2.2 Rangka Langit-Langit.
Rangka : Metal furing, concealed grid ceiling systems.
Jarak & Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.
Ketahanan api : Non fire rated
Tipe / Produk : Boral metal systems.
4.13.2.3 "Cove" Tepi dan Lis Tepi Langit-Langit.
Bahan : Gypsum.
Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.

4.13.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GRAND HOTEL KULONPROGO YOGYAKARTA 2021 BAB VI-


4.13.3.1 Rangka Langit-Langit.
Persyaratan pelaksanaan harus memenuhi Pasal Pekerjaan Logam RKS ini dan
spesifikasi pabrik.
Penggantung rangka langit-langit adalah Boral System lengkap top cross rail,
ceiling batten, angle, cb connector, tcr spring, suspension rod dan angle bracket.
Stek penggantung langit-langit dari besi beton Ø 6 mm, diikatkan ke tulangan
pelat lantai atau balok beton, telah dipasang pada saat pengecoran.
Panjang stek dan jarak penggantungan sesuai dengan Gambar Kerja.
Untuk pengikatan balok tepi rangka langit-langit yang menempel dinding
pasangan batu bata atau beton adalah dengan "fisher".
Panjang "fisher" yang dipakai harus 1,5 kali tebal balok.
Pemasangan rangka langit-langit harus rata waterpas pada permukaan
bawahnya.
4.13.3.2 Langit-Langit Gypsum Board.
Panel Gypsum yang dipasang adalah panel yang telah dipilih dengan baik, bentuk
dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Untuk menghindari kemungkinan rusaknya produk dan resiko kecelakaan bagi
pekerja, disarankan membawa papan gypsum dengan cara memegang tepi atas
dan bawah lembaran.

Panel Gypsum dipasang dengan cara pemasangan dan diselesaikan sesuai


standard spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, dipasang dengan
sekrup khusus untuk panel Gypsum, dan pola pemasangan sesuai Gambar Kerja.

Bidang permukaan langit-langit gypsum yang terpasang harus lurus, rata


(waterpass) dan tidak bergelombang, sambungan antar panel saling tegak lurus.
Toleransi kecembungan adalah 0,5 mm untuk jarak 2 m.
Penyelesaian akhir ("finishing") adalah dicat. Pekerjaan harus memenuhi Pasal
Pekerjaan Cat.
4.13.3.3 "Cove" Tepi dan Lis Tepi Langit-Langit.
Persyaratan pelaksanaan harus memenuhi Pekerjaan Kayu butir 4.7.2.
Pemakuan kepala paku harus dipipihkan dan dipaku hingga tertanam, setiap
jarak tertentu sedemikian rupa sehingga "cove" tepi maupun lis tepi langit-langit
menempel kuat, lurus dan rata.
Setiap sambungan sudut harus merupakan sambungan adu-manis.
Untuk papan "cove" tepi, setiap sambungan horizontal / memanjang
harus merupakan sambungan ekor burung.
Pada setiap sambungan harus memakai lem putih sebelum pemakuan.
Penyelesaian akhir ("finishing") adalah dicat. Pekerjaan harus memenuhi Pasal
Pekerjaan Cat.
4.13.3.4 Pada pekerjaan ini, Kontraktor harus mengadakan koordinasi antara pekerjaan-
pekerjaan dari berbagai disiplin lain untuk dapat mengkoordinasikan peralatan-
peralatan yang harus terpasang pada panel langit-langit tersebut, seperti
armature lampu, grill AC, titik pengindera kebakaran dan lainnya.
4.14. PEKERJAAN LOGAM ARSITEKTUR

4.14.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pekerjaan grill penutup selokan.
 Pekerjaan, penggantung rangka langit-langit angkur, klem dan semua bentuk
pengikat / pengkaku hubungan konstruksi yang terbuat dari logam.
 Pekerjaan railing tangga dan balustrade dari stainless steel
 Pekerjaan tiang bendera dari stainless steel
 Pekerjaan alur stainless pada nosing tangga
 Pekerjaan logam lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.14.2 PERSYARATAN BAHAN


Semua bahan / material logam yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam
keadaan baik, lurus, rata permukaan, bebas karat, bebas cacat akibat benturan
ataupun cacat dari pabrik dan bebas dari noda noda lainnya yang dapat mengganggu
kualitas maupun penampilan / appearence, serta keluaran dari pabrik yang
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi .

Mutu dan kualitas sesuai dengan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
berlaku.

baja profil, jenis, ukuran, warna, sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
sengkang pengikat talang vertikal dipakai baja galvanize strip 2 x 30 mm.
plat stainless steel bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja, tebal 3 mm.
plat baja polos bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja, tebal 2 mm.

Kontraktor harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung / pengkaku


seperti : angker, klem, baut, ramset, dynabolt, baja strip dan sebagainya.
Semua ukuran, bentuk sesuai dengan Gambar Kerja dan atau sesuai
petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi.

Bahan produk jadi seperti baut, ramset, dyna-bolt adalah produk HILTI.

Bahan bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt, ramset, pengait dan logam
fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar harus dibuat dari besi yang
digalvanisasi.

Khusus untuk bahan / material stainless steel, semua baut atau sekrup yang
dipakai dan kepalanya keluar dari permukaan bahan / material tersebut harus ditutup
dengan penutup yang diverchroom.

Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi Indonesia


dan sebelum digunakan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Manajemen Kontruksi.
Disimpan di tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat karakteristik
lainnya dari elektroda tersebut tidak berubah.
Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS dan harus dijaga agar selalu dalam
keadaan baik dan kering.
4.14.3 PERSYARATAN TEKNIS
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab atas semua ukuran yang
tercantum dalam Gambar Kerja.
Pada prinsipnya, ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran jadi / finish.
Harus diperhatikan pula sambungan / hubungan dengan material lain harus
sesuai dengan Gambar Kerja.

Sebelum pelaksanaan dan pemasangan, Kontraktor harus melakukan pengukuran


yang cermat di tempat kerja guna mendapatkan ukuran yang tepat.

Bahan / material berbentuk unit yang akan dipasang harus diberi tanda agar tidak
terjadi kesalahan pemasangan.

Pekerjaan harus bertaraf kelas satu., terutama untuk permukaan logam yang
diperlihatkan / exposed harus benar benar rapi dan halus.

Pemotongan logam harus dengan mesin pemotong mekanik (Mechanical Cutting


Machine) kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Pemotongan dengan pembakaran memakai mesin pembakar standard.

Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan sudah dibersihkan
dari karat, harus diperiksa dan berada dalam keadaan tidak cacat sebelum
pemasangan.

Semua pengelasan menerus dengan las busur listrik.

Tambatan, angker, stek, dynabolt dan ramset untuk beton dan pemasangan batu
bata dimana diperlukan harus digunakan walaupun tidak ditunjukkan dalam gambar,
sesuai dengan petunjuk Konsultan Manajemen Kontruksi.

4.14.4 PERSYARATAN PELAKSANAAN


Semua pekerjaan baut / bolt harus memenuhi syarat AISC Specification for Structural
Joint Bolt.

Semua pekerjaan las harus mengikuti American Welding Society for Arc Welding
ini
Building Construction Section.

Kontraktor bertanggung jawab terhadap keamanan, kerusakan barang sampai ke


tempat tujuan.
Segala kerusakan dan atau kehilangan adalah tanggung jawab Kontraktor.

4.14.4.1 Plat Baja dan Stainless Steel


Penempatan plat harus rapi dan semua lubang baut harus terletak tepat pada
jarak masing masing baut.
Pemasangan plat baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm dari asnya.

Angker, stek ataupun elemen vertikal lainnya harus tegak lurus terhadap
permukaan bidang tempatnya tertanam.

Semua bagian pekerjaan yang berbentuk unit harus dirakit / assembling sebelum
pemasangan.
Kontraktor harus mengajukan contoh model / mock up yang akan dipasang
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.
Sebaiknya semua pekerjaan ini dipabrikasi di Workshop.
Kontraktor bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, pabrikasi maupun
ketidak tepatan penyetelan / pemasangan.
Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan pabrikasi harus dibetulkan,
diperbaiki dan atau diganti dengan yang baru dan semua ini atas biaya
Kontraktor tidak dapat di”klaim” sebagai pekerjaan tambah.

Semua permukaan logam, terutama yang melekat dengan bahan / material


lain sebelum pemasangan harus sudah diberi lapisan perlindungan atau cat
dasar.
Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless steel dan atau seperti
ditunjukkan Konsultan Manajemen Kontruksi.

4.14.4.2 Pengelasan.
Pengelasan harus dilakukan hati hati atau cermat.
Logam yang akan dilas harus bebas dari retak dan cacat lain yang
mengurangi kekuatan sambungan dan permukaannya harus halus.
Juga permukaan yang dilas harus sama, rata dan kelihatan teratur.

Pekerjaan las sedapat mungkin dilakukan di Workshop dan atau dalam


ruangan yang beratap, bebas dari angin dan dalam keadaan kering.
Benda pekerjaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga pekerjaan las dapat
dilakukan dengan baik dan teliti.

4.14.4.3 Las Perapat / Pengendap.


Dalam setiap posisi dimana dua bagian (dari satu benda) saling berdekatan,
harus dilaksanakan las perapat / pengendap guna mencegah masuknya
lengas, terlepas apakah detailnya diberikan atau tidak dalam Gambar Kerja,
apakah barang tersebut terkena cuaca luar atau tidak dan Kontraktor tidak dapat
meng”klaim” pekerjaan ini sebagai pekerjaan tambah.

4.14.4.4 Macam dan Tebal Las.


Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik).
Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau tebal las untuk
konstruksi minimum ½V t 2, dimana t adalah tebal bahan terkecil.
Panjang las minimum 8 kali tebal bahan atau 40 mm.
Panjang las maximum 40 kali tebal bahan. Kekuatan dari bahan las yang dipakai
paling kecil sama dengan kekuatan baja yang dipakai.

4.14.4.5 Pengelasan Permukaan yang Ditampakkan / "Exposed"


Pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan dan cacat pada bahan
yang dilas.

Pengakhiran dari cairan elektroda harus rata.


Setelah pengelasan, sisa-sisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik.

Sebelum pengelasan, permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan
bebas dari kotoran, noda , cat, minyak dan karat.
Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dalam Gambar
Kerja dan atau sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi dan harus
dijamin tidak akan berputar atau membengkok.

4.14.4.6 Perbaikan Las.


Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus
dilakukan
Kontraktor sebagaimana diperintahkan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Las yang cacat harus dipotong dan dilas kembali. Biaya pekerjaan ini ditanggung
oleh Kontraktor dan tidak dapat di-”klaim” sebagai pekerjaan tambah.
Pekerjaan las harus dilakukan oleh orang yang akhli (mempunyai sertifikat) dan
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Gambar Kerja.

4.14.4.7 Mur dan Baut.


Baut yang dipergunakan harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar Kerja.

Pemasangan mur dan baut harus benar benar kokoh serta mempunyai
kekokohan yang merata antara satu dengan lainnya.

4.14.4.8 Memotong dan Menyelesaikan Pinggiran Bekas Irisan.


Bagian bekas irisan harus benar benar datar, lurus dan bersih. Sama sekali tidak
diperkenankan ada bekas jalur dan lain lain.

Bila bekas pemotongan / pembakaran dengan mesin menghasilkan pinggiran


bekas irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang kurangnya selebar
2,5 mm. Terkecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm sudah
tidak tampak lagi jalur jalur tersebut di atas.

4.14.4.9 Meluruskan, Mendatarkan dan Melengkungkan.


Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian non
struktural.
Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung.
Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari jari tidak boleh
lebih kecil dari tiga (3) kali tebal plat. Ini berlaku pula untuk batang batang
di bidang plat badannya.

Melengkungkan batang menurut jari jari yang kecil harus dilakukan dalam
keadaan panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut menjadi merah
tua.
Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil bilamana
bahan tersebut tidak dalam kondisi menyala merah tua lagi.

4.14.4.10 Menembus, Mengebor dan Meluaskan Lubang.


Pada keadaan akhir, Ø lubang untuk baut dan sebuah baut yang tepat boleh
berbeda masing-masing 1 mm dari Ø batang baut tersebut.
Semua lubang harus dibor.
Untuk lubang pada bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
dijadikan satu dengan alat/komponen penyambung, harus dibor sekaligus sampai
Ø sepenuhnya.
Apabila ternyata tidak sesuai, lubang diubah dengan dibor atau diluaskan dan
penyimpangannya tidak melebihi 0,5 mm.
Semua lubang harus bulat sempurna, berdiri siku pada bidang dan bagian
konstruksi yang akan disambung.
Semua lubang harus dibersihkan sebelum pemasangan. Pembersihan tersebut
tidak diperkenankan memakai besi penggaruk.

Pada beton bertulang, beton tumbuk dan adukan pasangan bata, semua celah
yang terjadi antara lubang dan bagian logam yang tertanam di dalamnya
harus diisi dengan adukan isi kering atau grouting hingga padat tanpa ada
rongga dan rata permukaan.
Persyaratan bahan dan pelaksanaan grouting diuraikan dalam bab lain pada buku
ini.

Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti
yang tertulis dalam buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja ketidak
cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor lalai, tidak teliti
dalam Gambar Pelengkap dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan
ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Perbaikan, perubahan dan penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor
dan tidak dapat di-”klaim” sebagai pekerjaan tambah.

Perubahan bahan / detail karena alasan tertentu harus diajukan kepada


Konsultan Manajemen Kontruksi untuk mendapat persetujuan secara tertulis.
Semua pekerjaan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan
yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan
pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.

Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.

4.15. PEKERJAAN SANITER

4.15.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan dan pemasangan :


 Pekerjaan kloset duduk lengkap dengan fixtures
 Pekerjaan kloset jongkok lengkap dengan fixtures
 Pekerjaan urinoir lengkap dengan fixtures
 Pekerjaan shower lengkap dengan fixtures
 Pekerjaan wastafel lengkap dengan fixtures
 Pekerjaan bak cuci / sink lengkap dengan fixtures.
 Pekerjaan kran wudlu.

4.15.2 PERSYARATAN BAHAN

 Jenis, ukuran, warna sesuai petunjuk Gambar serta buku RKS ini dan yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas
 Segala contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas harus diserahkan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi.
 Semua bahan yang terpasang sesuai contoh yang telah disetujui.
 Pemasangan semua unit saniter harus lengkap dengan "fixtures" (kran, pipa drain,
dan sebagainya).
 Satuan unit saniter harus utuh tanpa cacat.

4.15.2.1 WASTAFEL

Produk : TOTO
Bahan : Porselen.
Tipe : Wastafel meja, L521 V 1A.
Pemakaian : Semua toilet sesuai gambar
Warna : Ditentukan kemudian.

Fixtures & Accessories


Supply valve : TX 102 LC
Waste fittings : TL 521
BR Stop valve : TL 300
CR Soap Disp. :
TS126AR
Supporting fittings : TH 406 NRV 1
Kran : TOTO

4.15.2.2 KLOSET DUDUK

Produk : TOTO
Bahan : Porselen.
Tipe : Siphonic wash down, CW720 /
SW784JP Warna : Ditentukan kemudian.

Body, Fixtures & Accessories


Closet body : CW720
Low tank : SW784JP

Tank trim & stop valve : TS254ZSV2


Seat & Cover : TC272NV1
Seal Gasket & Flange : T53P100
Screws & Cap / set : T53DSR

4.15.2.3 HAND SPRAY

Produk : TOTO
Tipe : TB19CSV9CR
Warna : Ditentukan kemudian.

4.15.2.4 KLOSET JONGKOK

Produk : TOTO
Bahan : Porselen.
Tipe : Kloset jongkok dengan flush valve, CE6.
Warna : Ditentukan kemudian.

4.15.2.5 URINOIR

Produk : TOTO
Bahan : Porselen.
Tipe : Urinoir gantung khusus Muslim, U57M..
Pemakaian : Semua toilet sesuai gambar.
Warna : Ditentukan kemudian.

Fixtures & Accessories


Flush valve : T60P
Inlet spud : T62-16
Wall flange : T64BW
Back hanger & screws: T9RA

4.15.2.6 BAK CUCI / "SINK"

Produk : SAN-EI
Tipe / Jenis : Single bowl
Pemakaian : Diatas Meja Pantry
Warna : Clear

Fixtures
Supply valve : Swinging sink tap, A10C
Waste fitting : P-trap (pop up tipe), H710
Clean Out : Duo sink strainer H62-L

Perlengkapan ("accessories") untuk unit-unit saniter tersebut di atas lengkap dari


kran sampai pipa pembuangan ("drain").
Semua "accessories" yang terpasang harus utuh, tidak cacat, dan lengkap.

4.15.2.7 KRAN WUDLU

Produk : SAN-EI
Tipe : T205

4.15.2.8 FLOOR DRAIN

Produk : SAN-EI
Tipe : H510

4.15.2.9 TEMPAT TISSUE

Produk : SAN-EI
Tipe : S20V2

4.15.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

4.15.3.1 Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk Gambar, Uraian dan


Persyaratan Pekerjaan, Spesifikasi Pabrik serta petunjuk Konsultan Manajemen
Kontruksi.
Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain, terutama yang bersangkutan
dengan pekerjaan pemasangan, baik jadwal pekerjaan maupun posisi
meletakkan peralatan di tempat.

4.15.3.2 Semua peralatan sebelum dan sesudah dipasang harus disetujui Konsultan
Manajemen Kontruksi dan dijaga dari kerusakan atau hilang sebelum masa
penyerahan tiba.
Pada saat pemasangan peralatan, perhatikan semua ukuran, peil, pola
dan syarat lain untuk pemasangan di lantai maupun di dinding / meja beton.
Peralatan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada sumbatan-
sumbatan.
Pemasangan unit saniter dan "accessories"-nya harus dilakukan dengan hati-hati
dan cermat agar tidak terdapat bekas cacat atau noda.
Semua peralatan yang sudah tertanam dalam beton harus bersih dari kotoran
dan tidak cacat.

4.15.3.3 Sambungan pipa dengan "accessories" unit saniter pada umumnya menggunakan
sambungan ulir.
Penyambungan dengan ulir ini terlebih dahulu harus dilapisi dengan "Red Lead
Cement" dan memakai pintalan atau serat halus.
Pada tempat-tempat khusus digunakan sambungan "flanged".
Pada penyambungan dengan "flanged" perlu dilengkapi dengan "ring type
gasket" untuk lebih menjamin kekuatan sambungan.

4.15.3.4 Dilarang menutup dengan plesteran sebelum diadakan pemeriksaan /


pengujian oleh Konsultan Manajemen Kontruksi.

4.15.3.5 Semua "fixtures" yang terpasang di dinding harus diusahakan tepat di tengah
atau pada naad ubin keramik.

4.16. PEKERJAAN PERLINDUNGAN

4.16.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


 Pekerjaan anti rayap.
 Pekerjaan sealant.
 Pekerjaan grouting.
 Pekerjaan floor hardener
 Pekerjaan waterproofing.

4.16.1.1 Pekerjaan Anti Rayap.


Terdiri dari :
 Pekerjaan anti rayap prakonstruksi.

4.16.1.2 Pekerjaan Sealant.


Semua celah pada sambungan unit saniter dan "accessories"-nya terhadap
dinding, lantai maupun antara pipa.
Semua celah pada kaca dengan rangka & dinding.
Semua celah pada kusen alluminium.

4.16.1.3 Pekerjaan Grouting.


Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi pada bahan / material metal
yang tertanam dalam beton maupun pasangan bata.

4.16.1.4 Pekerjaan Floor Hardener.


Pelapisan dengan bahan / material floorhardener untuk permukaan lantai
beton pada :
 Parkir Basement, R. Pompa, R. Gardu, R. ME, dan atau sesuai Gambar Kerja.

4.16.1.5 Pekerjaan Waterproofing.


Pelapisan dengan bahan / material waterproofing untuk :
 Bahan / material waterproofing lembaran untuk permukaan atas pelat atap
beton.
 Bahan / material waterproofing pasta (powder+cair) non-toxic untuk
permukaan atas lantai semua KM / WC dan dan permukaan sisi dalam
"Ground Reservoir".

4.16.2 PERSYARATAN BAHAN

4.16.2.1 Pekerjaan Anti Rayap.


Produk : Terminix
Nama Bahan : CYPERMETHRIN

4.16.2.2 Pekerjaan Sealant.


Bahan sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan bahan / material,
tahan cuaca, kedap air, tahan terhadap garam dan alkali, bersifat elastis untuk
menghadapi perubahan temperatur, tahan benturan dan berdaya lekat tinggi dan
bahan dasar dari Poly Urethan.
Produk : Fosroc
Nama Bahan : NITOSEAL 118

4.16.2.3 Pekerjaan Grouting.


Bahan grouting dari jenis non shrink & non-metallic dengan pemakaian dicampur
semen.
Produk : Fosroc
Nama Bahan : CONBEXTRA GP

Bahan grouting untuk penutup / pengisi keretakan beton dari jenis epoxy dengan
pemakaian diinjeksikan kedalam retakan. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh
aplicator dengan garansi.
Produk : Fosroc
Nama Bahan : CONBEXTRA EP

4.16.2.4 Pekerjaan Floor Hardener.


Bahan floor hardener dari jenis non-metallic siap pakai, tahan gesek, tahan aus,
tahan benturan, tahan minyak dan oli, anti slip, dan memiki ketahanan terhadap
beban 5-10 kg/m².
Produk : Fosroc
Nama Bahan : NITOFLOOR HARDTOP
Dosis : 5 kg/ m²
Warna : Ditentukan kemudian

4.16.2.5 Pekerjaan Waterproofing.


Tipe lembaran dengan bahan dasar bitumen
Produk : Fosroc
Nama Bahan : PROOFEX GPE
Jenis : Primer no. 6, tebal 1,5 mm
Tipe Pasta (Powder + liquid)
Produk : Fosroc

BAB VI-
Nama Bahan : BRUSHBOND
Dosis : 2 kg/m² untuk KM/WC
3 kg/m² untuk dinding ground reservoir

4.16.2.6 Penyerahan bahan / material di tempat pekerjaan harus dalam keadaan masih
utuh, tertutup baik dan tersegel dalam kemasannya serta berlabel seperti waktu
diterima dari Distributor / Pabrik.
Jika dalam keadaan cacat atau rusak, maka bahan / material tersebut tidak
diperkenankan untuk dipakai.

4.16.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

4.16.3.1 Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua bahan / material yang termasuk
dalam pekerjaan harus bersih dan bebas dari debu, minyak, air dan noda
maupun kotoran lainnya, peil atau elevasi permukaan tersebut sudah disetujui
Konsultan Manajemen Kontruksi.

Apabila dari bahan / material yang dipakai ada yang mengandung bahan
dasar yang beracun atau membahayakan kesehatan keselamatan manusia,
maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya : masker,
sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan
pekerjaan. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh
Tenaga Akhli / Supervisi dari pabrik pembuat.
Biaya untuk hal ini ditanggung oleh Kontraktor, tidak dapat di-”klaim” sebagai
pekerjaan tambah.
Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

4.16.3.2 Pekerjaan Anti Rayap.

4.16.3.2.1 Pra-Konstruksi.
 Setelah lubang pondasi (pondasi lajur batu kali) selesai digali dan telah
dibersihkan dari kotoran-kotoran, semprot dasar lubang pondasi sebanyak 5
liter/m² permukaan dengan larutan anti rayap konsentrasi 1 %.
 Setelah pondasi selesai dibuat, semprot tanah galian pondasi yang
dikembalikan ("backfill") dengan dosis 5 liter larutan setiap m
panjang pondasi dengan larutan anti rayap konsentrasi 1 % setiap
kedalaman lapisan
30 cm.
 Lakukan penyemprotan pada tanah yang akan ditutup lantai dengan larutan
anti rayap konsentrasi 1 % sebanyak 5 liter/m² permukaan tanah.

4.16.3.2.2 Perlindungan Kayu.


 Pekerjaan anti rayap terhadap kayu hanya untuk kayu balok dan papan yang
penyelesaian akhir tidak ditampakkan serat kayunya baik pekerjaan kayu
kasar maupun halus.
 Pelaksanaan dilakukan dengan cara pengolesan.
 Oleskan dengan kuas larutan anti rayap konsentrasi 2 % dalam solignum
atau menie kayu ke atas permukaan kayu secara merata dengan dosis 200
cc/m² permukaan kayu.
4.16.3.3 Pekerjaan Sealant.
Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering betul, bersih dan
bebas dari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan, partikel bahan /
material yang terlepas maupun noda dan kotoran lainnya.
Permukaan material harus sudah difinish.

Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini di dalam ruangan tertutup


karena sealant memerlukan kelembaban atmosfir untuk mengeras.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara


pemasangan dan jenis sealant yang dibedakan berdasarkan macam / jenis
material yaitu :
 Material keramik / kaca.
 Material metal.
 Material kayu.
 Material beton,
 Permukaan aduk plesteran dan lain-lain,
Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi pabrik.

4.16.3.4 Pekerjaan Grouting.

4.16.3.4.1 Persiapan Permukaan.


 Metal yang tertanam telah diberi cat dasar atau cat anti karat.
 Terkecuali untuk baja stainless steel, persyaratan ini tidak berlaku.
 Permukaan lubang pada beton maupun pasangan batu bata harus bersih
dan bebas dari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan /
semen,
partikel bahan / material yang terlepas maupun noda dan kotoran lainnya.
 Sebelum pemberian grouting, permukaan lubang harus dibasahkan terlebih
dahulu tetapi tidak diperkenankan ada butiran air di atas permukaan
tersebut pada waktu pelaksanaan grouting.

4.16.3.4.2 Pelaksanaan.
 Aduk grouting diisikan dari satu arah menerus hingga seluruh celah / lubang
tertutup padat, tidak ada rongga, rata permukaan agar tidak terbentuk
rongga udara.
 Apabila celah / lubang berukuran kecil, pengisian aduk grouting dapat
mempergunakan corong / alat lain.

4.16.3.4.3 Perawatan / curing dan perbaikan.


 Permukaan aduk grouting harus dilindungi dari pengeringan dan pengerasan
yang terlalu cepat dengan ditutup oleh kain basah.

4.16.3.5 Pekerjaan Floor Hardener.

4.16.3.5.1 Persiapan Permukaan.


Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak
ada lubang dan celah-celah.
Jika ada retak, lubang atau celah harus ditutup dengan adukan kedap air /
trasraam sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.
4.16.3.5.2 Pelaksanaan.
Pekerjaan lapisan floor hardener dilaksanakan setelah ada persetujuan tertulis
dari Konsultan Manajemen Kontruksi.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan lapisan floor hardener dengan
mengikuti persyaratan dari pabrik pembuat.

4.16.3.5.3 Pemeliharaan.
Lapisan floor hardener yang telah selesai terpasang harus dihindarkan dari
terjadinya kerusakan dan cacat akibat adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
lain.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada permukaan lapisan floor hardener
harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga mencapai mutu pekerjaan seperti yang
disyaratkan dalam spesifikasi ini tanpa adanya biaya tambahan.

4.16.3.6 Pekerjaan Waterproofing.

4.16.3.6.1 Persiapan Permukaan.


Bekisting pada bagian / sisi bawah pelat lantai dan pelat atap beton harus
sudah dilepas agar tidak menghambat butir-butir air dalam beton untuk keluar.
Perawatan beton minimum telah melewati 7 hari dari yang dipersyaratkan
pekerjaan beton struktural.

Permukaan harus betul-betul kering sebelum pelaksanaan


lapisan waterproofing.
Seluruh permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau lubang,
serbuk
aduk beton, debu gumpalan aduk beton, bagian bagian yang menonjol
tajam, permukaan halus dan rata.
Retak, lubang yang tidak berguna dan sebagainya harus ditutup dengan
aduk
kedap air 1 PC :3 PS hingga padat dan diratakan permukaan.

4.16.3.6.2 Pekerjaan Waterproofing Cair.


Perbandingan campuran powder dan cairan disesuaikan dengan dosis yang
ditentukan oleh pabrik.
Pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan menggunakan kuas,
disemprot atau trowel.

4.16.3.6.3 Aplikasi / Pemasangan pada Pelat Beton


Plat Atap Beton harus sudah berumur 28 hari, atau bila memakai bahan
pemadat (densifier) plat beton telah benar-benar mengeras, sesuai dengan
hasil tes laboratorium.
Kemiringan ideal menuju arah roof drain (sesuai yang dicantumkan dalam
Gambar Kerja).
Semua dudukan instalasi / pipa dan lain-lain harus sudah terpasang.
Ujung pemberhentian sepanjang bidang tegak / parapet / dinding dibuat
groove ± 2 cm.
Pada bidang pertemuan antara plat lantai dan dinding atau parapet serta
semua dudukanbeton atau instalasi akan diisi adukan 5 x 5 cm.

4.16.3.6.4 Lapisan Pelindung.


Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan ("screed") kedap air 1
PC : 3 PS dengan tulangan kawat kasa ayam.
Tebal lapisan minimal 3 cm dan maksimal 8 cm.
4.16.3.6.5 Pengujian.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah selesai pekerjaan
lapisan waterproofing.
Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang telah tertutup
lapisan waterproofing hingga ketinggian ± 50 mm dan dibiarkan selama 3 x 24
jam.

4.16.3.6.6 Perbaikan Lapisan Waterproofing.


Apabila terjadi ketidak sempurnaan dalam pelaksanaannya (terjadi) kebocoran,
maka kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali pekerjaan tersebut hingga
sempurna dan disetujui Konsultan Manajemen Kontruksi dan biaya perbaikan
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Metoda pelaksanaan perbaikan waterproofing harus mengikuti petunjuk / saran


dari pakarnya dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Kontruksi.

4.16.3.7 Jaminan / Garansi.


Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis bahwa
pekerjaan, perbaikan dan perawatan dari bagian-bagian pekerjaan
perlindungan ini telah dilaksanakan dengan standard sesuai spesifikasi teknis
dari pabrik pembuat. Jaminan / garansi untuk pekerjaan perlindungan tersebut
tidak kurang dari 5 tahun setelah masa pemeliharaan.

4.17. PEKERJAAN PENGECATAN

4.17.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


 Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata, beton yang
ditampakkan, dan langit-langit gypsum board.
 Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam gambar kerja.
 Pekerjaan pengecatan kayu.
 Pekerjaan politur kayu.
 Termasuk pengecatan dasar (plamur, meni dll.)

4.17.1.1 Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Batu Bata, Beton dan
Langit-Langit Gypsum Board.
Semua permukaan dinding pasangan batu dan permukaan beton yang tampak /
exposed seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.17.1.2 Pekerjaan Pengecatan Logam.


Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti yang tercantum dalam Gambar
Kerja dengan ketentuan sebagai berikut :

Semua bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat
finish.

Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / unexposed dicat hanya


sampai dengan cat dasar.
4.17.1.3 Pekerjaan Pengecatan Kayu.
Cat akhir ("finish") untuk permukaan kayu yang ditampakkan, seperti : langit-
langit triplex, "cove" tepi dan lis tepi langit-langit, plin lantai, dan atau seperti
teercantum dalam Gambar Kerja.
Cat politur akhir ("finish") untuk pintu kayu, dan atau seperti tercantum
dalam
Gambar Kerja.
Cat dasar / meni kayu untuk pekerjaan kayu kasar dan kayu halus yang tidak
ditampakkan, seperti : kaso dan reng atap, rangka langit-langit, dan atau seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.

4.17.2 PERSYARATAN BAHAN

4.17.2.1 Cat Tembok.


Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara dan garam,
produk JOTUN.

4.17.2.2 Cat Logam & Kayu.


Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama.
Produk Danagloss.

4.17.2.3 Cat Logam khusus menara.


Bahan Galvanized tebal 70 micron hot deep.

4.17.2.4 Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :
 segel kaleng
 test BD
 test laboratorium
 hasil akhir pengecatan
 Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor.
 Hasil test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen
dan diserahkan ke Konsultan Manajemen Kontruksi untuk persetujuan
pelaksanaan.

4.17.2.5 Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm².
Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan
akhir).

4.17.2.6 Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Konsultan Manajemen
Kontruksi dan Perencana.
Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan
Konsultan Manajemen Kontruksi, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan "mock-up".

4.17.2.7 Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Manajemen Kontruksi, untuk


kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas, minimal 5 Galon tiap warna dan
jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas
identitas cat yang ada di dalamnya.
Cat ini akan dipakai sebagai cadangan oleh Pemberi Tugas untuk perawatan.

4.17.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN.

4.17.3.1 Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila
dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi ("finish") minimum sama dengan syarat
yang dispesifikasikan pabrik.
Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda tanda sapuan, roller maupun semprotan.

4.17.3.2 Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan
peralatan pelindung misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainya yang
harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

4.17.3.3 Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang
lembab atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup.
Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar
beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut harus
mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar.
Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus
memakai Kipas Angin / Fan untuk memperlancar pergantian / aliran udara.

4.17.3.4 Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan / vacuum
cleaner, semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik
dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.

4.17.3.5 Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas.
Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.

4.17.3.6 Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain
kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Manajemen Kontruksi terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.

4.17.3.7 Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan / material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.

4.17.3.8 Standard Pengerjaan ("Mock-Up").


Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material
dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai "mock-up" ini akan ditentukan oleh
Konsultan Manajemen Kontruksi.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Manajemen
Kontruksi dan Perencana, maka bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard
minimal keseluruhan Pekerjaan Pengecatan.

4.17.3.9 Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Manajemen Kontruksi harus
diulang dan diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat
dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan
oleh Konsultan Manajemen Kontruksi. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor,
tidak dapat di-”klaim” sebagai pekerjaan tambah.

4.17.3.10 Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yg di


rekomendasikan oleh pihak pabrik untuk mendapatkan garansi bahan dan
pekerjaan dari pabrik.

4.17.3.11 Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton & Langit-Langit
Gypsum Board :

4.17.3.11.1 Sebelum pelaksanaan :


Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain,
bekas bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam
kondisi kering.

4.17.3.11.2 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.


Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin
menggunakan roller.

4.17.3.11.3 Permukaan Interior

Lapisan pertama : Cat jenis Acrylic Wall Filler.


Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25-150 micron atau daya sebar per liter adalah 10 m².
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Lapisan kedua : Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer.


Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar per liter 13-15 m².
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Lapisan ketiga dan keempat : Cat jenis Flat Acrylic Wall Paint.
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan setiap lapis 25-40 micron atau daya sebar per liter 11-17 m² per
lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
Warna ditentukan kemudian.

4.17.3.11.4 Permukaan Exterior.

Lapisan pertama : Cat jenis Acrylic Wall Filler.


Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25-150 micron atau daya sebar per liter adalah 10 m².
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Lapisan kedua : Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer.


Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar per liter 13-15 m².
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Lapisan ketiga dan keempat : Cat Solagard Low Sheen.


Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan setiap lapis 25-40 micron atau daya sebar per liter 11-17 m² per
lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
Warna ditentukan kemudian.

4.17.3.11.5 Pekerjaan Pengecatan Kayu Yang Ditampakkan.

Bersihkan seluruh permukaan kayu dari bahan yang mengotori atau bahan lain
yang sekiranya akan mengganggu jalannya pekerjaan finishing.

Lapisan Pertama : Meni kayu warna merah 1 lapis.


Pelaksanaan dengan kuas.

Lapisan Kedua : Dempul ("Wood Filler") sampai lubang-lubang / pori-pori kayu


terisi sempurna.
Tunggu hingga 7 hari, kemudian bidang yang diplamur diampelas
dengan
ampelas besi halus hingga rata permukaan.

Lapisan Ketiga & Keempat : Cat akhir ("finish") dengan ketebalan 30 micron per
lapis atau daya sebar 15-17 m2 per liter per lapis dalam kondisi kering.
Pelaksanaan dengan kuas.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam.
Warna ditentukan kemudian.

4.17.3.11.6 Pekerjaan Pengecatan Politur Kayu.

Bersihkan seluruh permukaan kayu dari bahan yang mengotori atau bahan lain
yang sekiranya akan mengganggu jalannya pekerjaan finishing.

Lapisan Pertama : Pemakaian Wood filler (dempul kayu) dilakukan pada seluruh
permukaan kayu yang akan di melamic agar semua pori-pori kayu benar-benar
tertutup, kemudian diampelas halus sampai permukaan benar-benar rata dan
halus.

Lapisan Kedua : Lapisan Woodstain (pewarna kayu) dicampur dengan tinner 1 :


2 atau 1 : 3.
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan sprayer, dilakukan 2 sampai 3 kali,
dengan tenggang waktu sesuai petunjuk pabrik.

Lapisan Ketiga : Lapisan Sanding filler dicampur dengan harderner,


perbandingan 1 liter sanding filler : 1 botol kecil harderner atau sesuai dengan
petunjuk pabrik, kemudian dicampur dengan tinner 1 : 2.
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan sprayer, dilakukan 1 kali.

Lapisan Keempat : Lapisan politur dicampur dengan harderner dan tinner,


campuran seperti pada lapisan ketiga.
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan spayer, dilakukan 2 sampai 3 kali,
dengan tenggang waktu sesuai petunjuk pabrik
4.17.3.11.7 Pekerjaan Pengecatan Kayu yang Tidak Ditampakkan.

Untuk semua permukaan kayu yang tidak ditampakkan hanya cat dasar / menie
kayu warna merah 1 lapis.
Pelaksanaan dengan kuas.

4.17.3.12 Pekerjaan Pengecatan Logam yang Ditampakkan.

4.17.3.12.1 Persiapan Sebelum Pengecatan.

Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak / millscale), karat, minyak,


lemak dan kotoran lain secara teliti, seksama dan menyeluruh sehingga
permukaan yang dimaksud menampilkan tampak logam yang halus dan
mengkilap.

Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat kawat mekanik / Mechanical Wire


Brush.
Akhirnya permukaan dibersihkan dengan Vacuum Cleaner atau sikat
yang bersih.
Sebelum dilakukan pengecatan semua permukaan logam harus mendapat
"solvent treatment" untuk menghilangkan lemak dan kotoran.

4.17.3.12.2 Lapisan Pertama : Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum


komponen bahan / material logam terpasang.
Cat primer jenis Quick Drying Primer Red Lead.

Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.


Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Lapisan Kedua : Cat dasar jenis Undercoat.


Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

Lapisan Ketiga dan Keempat : Cat akhir / finish jenis Synthetic Super Gloss.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam.
Warna ditentukan kemudian.

4.17.3.13 Pekerjaan Pengecatan Logam yang Tidak Ditampakkan.

Semua pengecatan permukaan logam yang tidak ditampakkan hanya cat dasar
jenis Quick Drying Primer Red Lead 1 lapis.
Pelaksanaan dengan kuas.

4.18. PEKERJAAN DINDING PARTISI

4.18.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


Pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi lengkap seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
4.18.2 PERSYARATAN BAHAN

4.18.2.1 Rangka Partisi.

Profil aluminium lengkap wall track, stud, produk : BORAL.


Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Pasal Pekerjaan
Kusen Pintu, Jendela dan Bovenlicht Aluminium.

4.18.2.2 Daun Pintu Partisi

Rangka : Aluminium.
Panel : Multiplex tebal 18 mm , produk ex Lokal mutu terbaik.
Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Pasal Pekerjaan
Kayu.

4.18.2.3 Panel Partisi.

Panel : Gypsum board 2 (dua) sisi, tebal masing-masing 9 mm.


Tipe / Produk : Standar, JAYABOARD.
Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi pabrik
Finishing : dicat.

4.18.2.4 Kaca : jenis kaca lembaran transparan ("clear float glass type") tebal 5 mm.
Produk : ASAHI MAS.

4.18.2.5 Perlengkapan Pintu Partisi.

Engsel, kunci, dan sebagainya harus memenuhi persyaratan perlengkapan pintu


kayu seperti tercantum dalam Pasal Perlengkapan (Alat Penggantung &
Pengunci) Pintu Kayu.

4.18.2.6 Asesori.

Angker, sekrup, pelat, baut harus galvanis.


Angker rangka induk / pokok partisi adalah galvanis steel plate tebal 2 mm.

4.18.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN.

4.18.3.1 Pada dasarnya, pelaksanaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan dalam


Pasal Pekerjaan Pintu, Jendela & Bovenlicht dan spesifikasi Pabrik.
4.18.3.2 Standard Pekerjaan ("Mock-Up").
Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus membuat contoh jadi ("mock-up") 1 unit
dinding partisi lengkap dengan pintu, dan terpasang di tempatnya.
Jika contoh jadi ini disetujui oleh Konsultan Manajemen Kontruksi dan Perencana,
maka contoh jadi ini menjadi acuan standard pelaksanaan Pekerjaan Dinding
Partisi keseluruhan.
4.18.3.3 Semua rangka dinding partisi harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam
Gambar Kerja dan lurus ( tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang
diizinkan dari masing-masing bahan yang digunakan ).

BAB VI-
4.18.3.4 Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan langit-
langit.
4.18.3.5 Semua partisi yang terpasang harus sesuai dengan Gambar Kerja dalam hal tipe
dan "lay-out".
4.18.3.6 Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan.
Semua cacat, kerusakan yang timbul adalah tanggung-jawab Kontraktor sampai
pekerjaan selesai, dan harus diperbaiki hingga memenuhi standard yang
ditentukan tanpa biaya tambah.

4.19. PEKERJAAN TALANG VERTIKAL

4.19.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan talang vertikal pada :


keseluruhan bangunan dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4.19.2 PERSYARATAN BAHAN

4.19.2.1 Talang Vertikal


Semua pipa dan pipa penyambung / joint / fitting, adalah pipa :
PVC type AW untuk bagian yang ditampakkan dan bagian yang ditanamkan ke
kolom.
Pipa PVC dan fitting harus berasal dari pabrik yang sama kelas Heavy Duty (AW-
1), produk RUCIKA.
Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
4.19.2.2 Pipa "Sparing".
Pipa "sparing" dibuat dari pipa GIP.
Ukuran dan diameter sesuai Gambar Kerja.
4.19.2.3 Saringan Talang
Saringan talang dibuat dari Stainless Steel, produk lokal dengan mutu terbaik.
4.19.2.4 Lem PVC.
Lem PVC harus sesuai dengan lem PVC yang dispesifikasikan Pabrik pembuat
pipa PVC yang dipakai.

4.19.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

4.19.3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus meneliti dan mempelajari
dengan seksama Gambar Kerja khususnya Sanitasi.
4.19.3.2 Semua pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi bahan yang disyaratkan pabrik
khususnya pada sambungan.
4.19.3.3 Khusus untuk sambungan antara pipa sparing dengan pipa talang memakai
sistem ulir yaitu pipa talang diulir pada bagian / sisi dalam sesuai dengan ulir
pada bagian / sisi luar pipa sparing seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Seluruh pipa sparing untuk talang vertikal harus dilengkapi dengan waterstop,
dibuat dari plat besi yang dilas ke pipa spairing sehingga berbentuk piringan
dengan titik pusat sama dengan titik pusat pipa sparing, radius piringan
waterstop adalah 3 kali radius pipa sparing
4.19.3.4 Pemasangan dan penyetelan talang harus tegak lurus terhadap permukaan pelat
beton. Bagian talang yang miring dengan sudut tertentu harus sesuai dengan
Gambar Kerja.
4.19.3.5 Semua talang pada saat terpasang harus rapi, tidak boleh ada retak, pecah,
goresan, cacat lain, kotor maupun noda.
Apabila terlihat adanya cacat tersebut di atas maka talang tersebut harus
dibongkar dan diperbaiki / diganti hingga disetujui Konsultan Manajemen
Kontruksi. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor tidak dapat
di-
”klaim” sebagai pekerjaan tambah.
4.19.3.6 Saringan talang harus tepat masuk pada lubang sparing sehingga tidak ada
celah. Sebelum pembuatan saringan talang, Kontraktor harus meneliti dan
dianjurkan mengukur Ø pipa sparing yang terpasang.

4.20. PEKERJAAN CLADDING

4.20.1 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


Pekerjaan pemasangan dinding menara sesuai Gambar Kerja.

4.20.2 PERSYARATAN BAHAN.

4.20.2.1 Bahan Utama : Aluminium Composite Material PE/FR CORE Laminated ACM
Ketebalan : 0,3 mm
Ukuran : sesuai gambar kerja
Produk : SEVEN
Warna : Ditentukan kemudian.
4.20.2.2 Accesories (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet), sealant dan lain-
lain harus mengikuti spesifikasi yang ditentukan pabrik
4.20.2.3 Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai
keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran
serta petunjuk cara pemasangan.
4.20.2.4 Bila Pemberi Tugas / Konsultan Manajemen Konstruksi menganggap perlu, maka
Pemberi Tugas berhak meminta kepada Kontraktor agar dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari pabrik
pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor.
4.20.2.5 Lembaran aluminium diangkut ke atas rangka baja menara hanya apabila akan
dipasang.
4.20.2.6 Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa
permukaan atas semua bagian sudah satu bidang.
Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan
dan pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan,
terutama jika jarak penyangga kecil.
4.20.2.7 Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila dipergunakan plat
kait, jarak perletakan pertama maupun terakhir dari plat kait terhadap ujung /
tepi lembaran harus memenuhi persyaratan pabrik.
4.20.2.8 Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk mencegah
penggeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat distel 2 mm dengan
menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat
mengikatkan plat kait tersebut. Untuk mencegah plat kait menggeser ke bawah,
harus dipergunakan pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait
tersebut.
4.20.2.9 Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan
pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan seterusnya.
4.20.2.10 Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan
lurus, garis garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke arah
horizontal maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang baik.

4.21. PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH


PEMBANGUNAN.

Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
Lingkup Pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari
semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai.

Semua bekas bongkaran bangunan existing dan sebagainya harus dikeluarkan dari
tapak konstruksi.

Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan /


material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima
ke 2.

Anda mungkin juga menyukai