Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4 & 5:

Maya Wrycza (150120906)


Theresia Porong (150118229)
Vanni Nathasya T. (150120908)
P. Michelle Kardiono (150118156)

1. Bagaimana melakukan Caring Relation?


a. Mengenali situasi klien
- Melakukan asesmen untuk melihat sumber permasalahan klien.
- Melakukan need assessment untuk mengenali kebutuhan klien
selama proses caring, needs tersebut melibatkan aspek-aspek
seperti: fisik (makanan dan minuman); psikologis (kesejahteraan
individu); emosional (rasa aman, harapan); sosial (interaksi atau
hubungan dengan orang lain); spiritual (tenang, memiliki tujuan);
kultural (bahasa, etnis, preferensi budaya); religius (kitab suci,
kedekatan dengan Tuhan atau figur otoritas pada agama masing-
masing, memiliki kesempatan untuk sembahyang yang sesuai).
- Melakukan assessment terhadap kekhawatiran yang mungkin dimiliki
oleh klien seperti: ketakutan (terhadap sesuatu atau kondisi); fear of
being forgotten (ditinggalkan sendiri, tidak mengetahui apa yang perlu
dilakukan); merasa violated (kontrol diambil oleh orang lain, membuat
klien kembali mengingat peristiwa tidak menyenangkan); rasa tidak
berdaya (hilangnya kontrol, tidak dapat membuat keputusan, merasa
ketakutan); hilangnya identitas (identitas diri dibaurkan dengan orang
lainnya yang memiliki penyakit atau permasalahan yang sama); dan
perasaan malu dan terhina (merasa direndahkan, privasi diri tidak
dipedulikan).
- Melakukan assessment mengenai bagaimana klien ingin diperlakukan
oleh caregiver. Contohnya adalah tingkat perawatan yang dibutuhkan
agar membuat klien merasa memiliki kontrol terhadap apa yang
sedang berlangsung. Apabila tingkat perawatan yang diberikan terlalu
berlebih, bisa membuat klien merasa bahwa caregiver menganggap
klien tidak bisa melakukan apa-apa. Sebaliknya, apabila tingkat
perawatan yang diberikan terlalu sedikit dapat membuat klien merasa
dilupakan atau tidak dipedulikan.

b. Diskusi mengenai rencana perawatan (care planning discussion)


● Level kebutuhan: Sebelum memulai perawatan, penting untuk
mengetahui seberapa level kebutuhan klien. Hal ini membantu
menentukan kegawatan dari situasi, serta intervensi apa yang tepat
untuk diberikan. Rencana perawatan sebisa mungkin sesuai dan
proporsional dengan kondisi, situasi, dan kebutuhan klien.
● Sejarah klien yang komprehensif: If you don’t know a person’s past,
then you cannot understand their present. Sejarah klie›n dapat
membantu caregiver untuk lebih memahami seperti apa keadaan klien
saat ini. Sejarah klien juga membantu caregiver untuk memberikan
intervensi yang lebih tepat sasaran.
● Penetapan tujuan (goal setting): Setelah informasi mengenai sejarah
dan level kebutuhan didapatkan, maka selanjutkan caregiver dan klien
perlu menentukan apa tujuan dari perawatan. Dengan demikian,
caregiver dan klien akan sepaham mengenai proses perawatan yang
akan dilalui ini.
● Dukung self-care: Memberikan dukungan kepada klien jika
memungkinkan, namun perlu diperhatikan agar tidak mengganggu
proses klien dalam melakukan self-care (malignant social
psychology).

c. Mencatat atau merekam hasil diskusi mengenai care planning: Ini penting
agar ada catatan atau rekaman yang dapat dirujuk seandainya terjadi suatu
masalah pada pertengahan jalan. Catatan atau rekaman ini juga dapat
membantu berjalannya proses perawatan agar sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.

d. Mengenali risiko: Hal yang tidak terduga bisa saja terjadi dalam pemberian
perawatan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa saja yang dapat
menjadi risiko dalam pemberian perawatan agar hal tersebut dapat dihindari
atau ditanggulangi.

e. Melakukan Care treatment: Menjalankan treatment sesuai dengan rencana


yang telah ditetapkan dan didiskusikan sebelumnya dengan klien.

f. Evaluasi: Setiap kegiatan pasti memerlukan evaluasi. Evaluasi membantu


untuk mengenali apa yang sebelumnya bermasalah dan bagaimana hal
tersebut diatasi. Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
kesalahan dalam pemberian perawatan di masa depan.

2. Bagaimana kita mengetahui bahwa klien dapat merasakan caring relation telah
terjalin?

Kita dapat mengetahui bahwa caring relation telah terjalin ketika klien menunjukkan
keterbukaan (klien dapat berbagi lebih banyak mengenai apa yang dirasakan) dan
kepercayaan kepada caregiver, serta reseptif terhadap perawatan yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai