Laporan Praktikum Asidi Alkalimetri
Laporan Praktikum Asidi Alkalimetri
Abstrak
Asidi alkalimetri merupakan titrasi standarisasi yang digunakan untuk menentukan kadar analit yang
bersifat asam/basa yang didasarkan pada reaksi asam dan basa. Asidimetri adalah titrasi yang menggunakan
asam atau acid sebagai larutan standarnya. Sedangkan Alkalimetri merupakan titrasi yang menggunakan basa
sebagai latrutan standarnya. Tujuan dari percobaan asidi alkalimetri adalah untuk mengetahui konsentrasi
larutan sampel dengan menggunakan metode asidi alkalimetri. Prosedur Percobaan asidi alkalimetri yaitu
melakukan standarisasi NaOH dengan larutan H2C2O4.2H2O dan Menentukan Massa CH3COOH X N
1.0 Pendahuluan
1.0.1 Latar Belakang
Dalam menentukan kadar suatu senyawa tertentu, dapat menggunaan berbagai macam
metode, salah satunya yaitu titrasi. Titrasi merupakan sebuah proses analisis dimana suatu volume
larutan standar ditambahkan ke dalam larutan tertentu dengan tujuan mengetahui konsentrasi yang
tidak diketahui. Larutan standar sendiri adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara
pasti. Berdasarkan kemurniannya, larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer merupakan larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari
massa - volum larutan). Sedangkan larutan standar sekunder ialahlarutan standar yang dipersiapkan
dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga
konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi (Day Underwood, 1999).
Standardisasi larutan merupakan suatu proses ketika konsentrasi larutan standar sekunder
ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi larutan standar primer ( John Kenkel, 2003). Dalam
proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titran atau titer adalah
larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah diketahui secara pasti konsentrasinya).
Sedangkan titrat adalah larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu. Titik
ekivalen adalah titik yg menyatakan banyaknya titran secara kimia setara dengan banyaknya analit.
Analit adalah spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang dianalisis atau ditentukan
konsentrasinya atau strukturnya.
Bersumber pada tipe reaksi yang digunakan dalam proses titrasi, terdapat tata cara proses
titrasi antara lain ialah asidimetri dan alkalimetri. Asidi dari kata acid (bahasa Inggris) yang berarti
asam lagi metri dari (bahasa Yunani) yang berarti ilmu, proses, ataupun seni mengukur. Asimetri
berarti pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan asam. Titrasi asidimetri- alkalimetri
ialah titrasi yang berhubungan dengan asam- basa. Tidak hanya itu, penegrtian dari
Asidimetri merupakan titrasi yang memakai larutan asam ataupun acid selaku larutan
standarnya, terhadap sesuatu larutan basa. Sebaliknya alkalimetri ialah titrasi yang memakai larutan
basa ataupun alkali selaku larutan standarnya, terhadap sesuatu larutan yang bertabiat asam. Dalam
titrasi ada perhitungan volume yang dibutuhkan buat menggapai titik ekivalen. Dalam praktiknya titik
ekivalen susah buat diamati, disebabkan titik ekivalen ialah titik akhir teoritis ataupun titik akhir
stoikiometri. Perihal ini diatasi dengan pemberian penanda asam- basa sehingga titik akhir titrasi bisa
dikenal. Titik akhir titrasi ialah kondisi di mana akumulasi satu tetes zat penitrasi( titran) yang akan
menimbulkan pergantian warna indikator.
Bersasarkan uraian diaatas maka praktikum ini dilakukan untuk mengetahuia kadar asam dan
basa dalam suatu larutan. Sehingga tujuan dari praktikum asidi alkalimetri yaitu dapat mengetahui
kadar konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan metode asidi alkalimetri.
1.0.2.3 Standarisasi
Standardisasi larutan merupakan suatu proses ketika konsentrasi larutan standar sekunder
ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi larutan standar primer ( John Kenkel, 2003). Dalam
proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titran atau titer adalah
larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah diketahui secara pasti konsentrasinya).
Sedangkan titrat adalah larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu. Titik
ekivalen adalah titik yg menyatakan banyaknya titran secara kimia setara dengan banyaknya analit.
Analit adalah spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang dianalisis atau ditentukan
konsentrasinya atau strukturnya.
1.0.2.4 Asidi Alkalimetri
Asidi dari kata acid yang berarti asam sedang metri yang berarti ilmu, proses, atau seni
mengukur. Asimetri berarti pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam. Titrasi
asidimetri-alkalimetri merupakan titrasi yang berhubungan dengan asam-basa. Berdasarkan reaksinya
dengan pelarut, asam dan basa diklasifikasikan menjadi asam-basa kuat dan lemah sehingga titrasi
asam-basa meliputi titrasi asam kuat dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, asam lemah
dengan basa kuat, asam kuat dengan garam dari asam lemah, dan basa kuat dengan garam dari basa
lemah ( Regina Tutik Padmaningrum, 2006).
1.0.2.5 Indikator Asam Basa
Indikator asam-basa pada umumnya adalah senyaw organic yang bersifat asam atau basa
lemah dan dalam larutan mengalami ionisasi sbagai berikut:
Hin H+ + In-
(bentuk asam) (bentuk basa)
Bila hanya salah satu bentuk-bentuk itu yang berwrna tertentu disebut indicator satu wrana,
misalnya timoolftalein (tak berwarna-biru), fenolftalein (tak berwarna-merah), bila kedua 2 bentuk itu
mempunyai warna yang berbeda disebut indicator dua warna, misalnya metal orange (merah-orange),
metal merah (merah-kuning) dan banyak lainnya. Pada titrasi asam basa indicator yang dipilih harus
dapat berubah warna tepat pada saat titik ekivalen tercapai. ( Wiadnyani, 2017).
2.2 Metodelogi
2.2.1 Waktu Praktikum
Waktu praktikum akan dilaksanakan pada hari Senin, 20 September 2021 pada pukul 13.00-
17.00.
Memasukkannya ke dalam
erlenmeyer
Mengamati perubahan warna larutan,
yaitu yang awalnya bening menjadi
merah muda Menambahkan 2 tetes indikator pp
4.0 Pembahasan
1. Pembuatan NaOH
NaOH = 0,6 N = 0.6 mmol/ml
Volume = 100 ml
0,6 mmol/ml x 100 ml = 60 mmol
Massa NaOH
60 mmol x 40 mg/mmol = 2400 mg = 2,4 gram
5.0
Tabel 2. Hasil Pengamatan
Titrasi CH3COOH dan NaOH
Titrasi 1 10 ml
Titrasi 2 8 ml
Titrasi 3 6 ml
Rata - rata 8 ml
5.0 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Basset J. dan Mendham. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Buku
kedokteran EGC, Jakarta .
Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.
Day, Underwood, (1999). Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
John, Kenkel. (2003). Analytical Chemistry for Technicians. Washington: Lewis Publishers.
Keenan,dkk., (1991). Ilmu Kimia Universitas edisi Ke Enam jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Modul Praktikukm Kima Industri 1. (2019/2020). Diakses pada Kamis, 16 September 2021.
Regina, Tutik P. (2006). Titrasi Asidi-alkalimetri. Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY
PPM. Diakses pada hari Jum’at, 17 September 2021.
Appendiks
Lembar Revisi
Modul Percobaan : Asidi Alkalimetri
Kelompok/NRP : 3A/ 029, 007,018,019
Tanggal Percobaan : 20 september 2021
(Praktikum ke-1)