Anda di halaman 1dari 9

Peran Serta Masyarakat Dalam Perlingungan

Daerah Konservasi di Kabupaten Natuna

Oleh :

Masithah (180564201022)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan sumberdaya laut yang sangat
melimpah dengan potensi perikanan yang sangat besar dan beragam jenis ikan yang
dimiliki. Barada dikawasan dengan potensi kekayaan laut yang melimpah tentu bukan
hanya untuk dinikmati akan tetapi perlu diperhatikan, dijaga dan dirawat. Adanya
konservasi di Kabupaten Natuna merupakan solusi yang bagus untuk melindungi laut
dan juga memiliki pemanfaattan dibidang ekonomi. Penetapan Kawasan Konservasi
Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Natuna adalah SK Bupati Natuna No. 299 Tahun 2007
yang dikeluarkan pada tanggal 5 September 2007, dan perubahan SK Bupati Natuna No.
378 Tahun 2208. Secara geografis, wilayah konservasi terletak antara 108°01’10” -
108°10’15” LU 3°47’00” - 4°06’00” BT memiliki luas kawasan sekitar 142.997 Ha 1.

Kegiatan konservasi seharusnya memang dilakukan secara bersama-sama oleh


pemerintah dan masyarakat, mencangkup masyarakat umum, swasta, lembaga swadaya
masyarakat dan perguruan tinggi. Mengenali karakteristik mayarakat pesisir sebgai
individu yang penting karena masyarakat pesisir adalah pelaku utama dalam penerapan
strategi konservasi sumberdaya laut 2(Winata & Yuliana, 2010).

B. Pertanyaan penelitian
Bagaimana peran dan strategi yang dilakukan masyarakat terkait konservasi laut di
Kabupaten Natuna?

1
Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut Kementrian Kelautan dan Perikanan, “Data Kawasan Konservasi”,
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi/details/1/73, diakses pada 9 Juni 2021, pukul
20.30
2
Winata & Yulia “Peran Masyarakat Pesisir Dalam Menerapkan Strategi Konservasi Sumberdaya Laut (kausu di
kelurahan pelabuhanratu kecamatan pelabuhanratu, kabupaten sukabumi)” Hal 126
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Literature Riview
1. Role and Participation Society in Collaborative Management of Conservation Area.
Peran masyarakat menjaga kelestarian sumberdaya alam (Penelitian & Ekonomi,
2019)
2. Impact of Community-Based Conservation on Local Communities in the Annapurna
Conservation areas, Nepal. Community socio-economic benefits for conservationcan
outweigh the costs, although significant though. (Bajracharya et al., 2007)
3. Dampak Kawasan Konservasi Laut Daerah Terhadap Kondisi Ekologi Terumbu
Karang. Pembentukan DPLBM di wilayah KKLD memberikan dampak terhadap
jenis terumbu karang dan jenis biota laut lainnya. (Kamal et al., 2009)
4. Peran Serta Masyarakat dan Kewenangan Pemerintah Dalam Konservasi Mangrove
Sebagai Upaya Mencegah ROB dan Banjir Serta Sebagai Tempat. Partisipasi
dilakukan dengan strategi persuasif, edukatif dan fasilitatif dan inisiatif. (Turisno et
al., 2018)
5. Potensi Perikanan Tangkap di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD)
Kabupaten Natuna Provinsi Kepuluan Riau, Indonesia. Upaya pengembangan pada
kawan konservasi hanya pada kawasan I dan II saja dengan tetap melestarikan
terumbu karang. (Fauzi et al., 2015)
6. Peran Masyarakat Pesisir Dalam Penerapan Strategi Konservasi Sumberdaya Laut.
Peran masyarakat diukur dari aspek penangkapan/pengelolaan/penjualan. (Winata &
Yuliana, 2010)
7. Learning from Community Participation in Conservation Area Management. The
focus is on ICDP to involve communities in protecting conservation areas.
(Bajracharya et al., 2007)
8. The Influence of Coastal and Marine Ecosystem Conditions on Fisheries and Socio-
Economic Activities of Local Fishermen. The socio-economic activities of fishermens
are highly dependent on the condition of the marine ecosystem. (Hidayati, 2021)
9. Use of Focal Species in Marine Conservation and Management : are Review Critique
Use. Condition indicators are the only biological way to infer ecological integrity.
(Zacharias & Roff, 2001)
10. Sasi and Marine Conservation in Raja Ampat, Indonesia. Management system can
support conservation, reinforced by supportive social structures and governance
sytems (McLeod et al., 2009)
BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian


Metode penelitian menggunkan persepsi dan partisipasi masyarakat terjadap pengelolaan
Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) adalah metode survey.

1.2 Jenis dan Sumber Data


Menggunakan data primer diperloh dari informasi langsung dilapangan, dengan
wawancara atau reponden.

1.3 Teknik Pengumpulan Data


1.3.1 Observasi
Focusnya yaitu peran apasaja yang dilakukan masyarakat dalam melindungi
kawasan konservasi laut di Kabupaten Natuna.

1.3.2 Wawancara (interview)


Teknik wawancara menggunakan pertanyaan yang mengacu pada kegiatan
apasaja yang dilakukan dalam menlindungi kawasan konservasi tersebut.

1.4 Teknis Seleksi dan Analisis Data


Menggunakna mengelompokan data yang diperoleh lalu dianalisi yang penting dan
kemudian disimpulakan agar mudah dipahami.
BAB IV

Hasil dan Kesimpulan

1.1 Hasil dan Pembahasan


Kawasan konservasi di Kabupaten Natuna terbagi menjadi:

Pembagian Daerah kawasan Jumlah Presentase


kawasan penduduk
konservasi
Kawasan I Desa Kelarik, Kelarik Utara 3.699 jiwa 97,97% agama Islam
dan Kelarik Barat
Kawasan II Desa Kalanga, Pengadah, 4.092 jiwa 98,14% agama Islam
Sepembang dan Tanjung
Kawasan III Desa Cemaga 2.370 jiwa 99,91% agama Islam

Kawasan IV Desa Sabang Mawang, Pulau 4.297 jiwa 99,04% agama islam
Tiga dan Sedadap

Peran-peran yang dilakukan masyarakat sekitar dalam melindungi kawasan tersebut


seperti:
- Bentuk pengawasan dari masyarakat seperti tidak menggunakan alat berbahaya dalam
penangkapan ikan seperti alat peledak dan sejenisnya.
- Aktifitas yang tidak merusak sumberdaya laut seperti dengan membuang sampah
sembarangan.

Selain dari peran yang dilakukan oleh masyarakat local peran pemerintah juga ikut
mengawasi kawasan tersebut seperi peran Badan Keamanan Laut dan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan dengan melakukan patroli pada era kawasan
tersebut.
1.2 Kesimpulan dan saran

1.2.1 Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran
masyarakat dalam melindungi kawasan konservasi adalah salah satu bentuk dalam
melestarikan dan mengelola laut agar terjadi keseimbangan ekosistem lingkungan
serta memberikan penyadaran akan pentingnya menjaga kawasan laut untuk
terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.

1.2.2 Saran
- Diperlukan sosialisasi menyeluruh dan berkelanjutan kepada masyarakat
mengenai bagaimana cara menjaga menjaga dan melindungi kawasan tersebut.
- Masyarakat diikut sertakan dalam secara aktif dalam pelaksanaan pengelolaan
konservasi di wilayah konservasi
- Kurangnya pemahaman tentang cara penggunaan alat tangkap yang modern
membuat nelayan sekitar harus tertinggal dari
Referensi

Bajracharya, S., Gurung, G. B., & Basnet, K. (2007). Learning from Community Participation in
Conservation Area Management. Journal of Forest and Livelihood, 6(2), 54–66.
http://forestaction.org/app/webroot/js/tinymce/editor/plugins/filemanager/files/images/storie
s/pdfs/journal_of_forest_and_livelihood/vol6_2/6_Conservation Area -final.pdf

Fauzi, M., Efizon, D., & Yani, A. H. (2015). Potensi Perikanan Tangkap di Kawasan Konservasi
Perairan Daerah (KKPD) Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Prosiding Seminar Antar Bangsa Ke, September.
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Fauzi14/publication/319679094_POTEN
SI_PERIKANAN_TANGKAP_DI_KAWASAN_KONSERVASI_PERAIRAN_DAERAH
_KKPD_KABUPATEN_NATUNA_PROVINSI_KEPULAUAN_RIAU_INDONESIA/link
s/59b93aecaca27241618d214a/POTENSI-PERIKANAN-TANGKAP-DI

Hidayati, D. (2021). The Influence of Coastal and Marine Ecosystem Conditions on Fisheries
and Socio-Economic Activities of Local Fishermen. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 695(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/695/1/012030

Kamal, M. M., Susilo, B., Proyek, M., Terumbu, P., Tahap, K., & Reef, C. (2009). TERHADAP
KONDISI EKOLOGI TERUMBU KARANG ( STUDI KASUS DESA SABANG MAWANG
DAN TELUK BUTON KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ) 1
( Impact of Marine Conservation Area to the Condition of Coral Reef Ecology : Case Study
Sabang Mawang and Teluk Buton Vi. 1, 119–127.
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jippi/article/view/12053

McLeod, E., Szuster, B., & Salm, R. (2009). Sasi and marine conservation in raja ampat,
indonesia. Coastal Management, 37(6), 656–676.
https://doi.org/10.1080/08920750903244143

Penelitian, P., & Ekonomi, B. (2019). ROLE AND PARTICIPATION SOCIETY IN


COLLABORATIVE MANAGEMENT OF CONSERVATION AREA tekanan karena adanya
tiga ancaman utama , yaitu Berdasarkan hasil Survei Kehutanan Tahun 2014 , pelestarian
hutan karena sebagian besar dari mereka dianggap sebagai penyebab. 41–54.
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrPhOpVWctgbXwAZx3LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzME
cG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1623968214/RO=10/RU=https%3A%2F
%2Fjurnal.dpr.go.id%2Findex.php%2Fkajian%2Farticle%2Fdownload
%2F1858%2F866/RK=2/RS=Foyz50IpdNU8cyqpL2c4ZLL0A30-

Turisno, B. E., Suharto, R., & Priyono, E. A. (2018). Peran Serta Masyarakat Dan Kewenangan
Pemerintah Dalam Konservasi Mangrove Sebagai Upaya Mencegah Rob Dan Banjir Serta
Sebagai Tempat Wisata. Masalah-Masalah Hukum, 47(4), 479.
https://doi.org/10.14710/mmh.47.4.2018.479-497

Winata, A., & Yuliana, E. (2010). Peran Masyarakat Pesisir Dalam Penerapan Strategi
Konservasi Sumberdaya Laut ( Kasus Di Kelurahan Palabuhanratu , Kecamatan
Palabuhanratu , Kabupaten Sukabumi ). Jurnal Matematika, 11, 122–132.
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrwS5mjWstggjAAHgrLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEc
G9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1623968547/RO=10/RU=https%3A%2F
%2Fcore.ac.uk%2Fdisplay
%2F91044774/RK=2/RS=4yUQc4CcyJSqOtoRNKAqP93XLO4-

Zacharias, M. A., & Roff, J. C. (2001). management : a re 7 iew and critique. 76(October 2000),
59–76.

Anda mungkin juga menyukai