NIM : 20/461520/HK/22538
No. Presensi : 93
Kelas :C
Pertanyaan:
1. Dengan tidak adanya ketentuan mengenai tidak dibolehkannya mengubah
pembukaan UUD NRI 1945 di dalam pembukaan maupun pasal UUD NRI 1945,
Page 1 of 4
apakah berarti dimungkinan melakukan perubahan mengenai pembukaan UUD NRI
secara hukum? Jelaskan! (100 kata). 10 poin
Jawab:
Page 2 of 4
sehingga kesepakatan politik dewan akan memengaruhi pandangan dan aktivitas
ketatanegaraan negara akibat dari tujuan apa yang telah disepakati dan ingin
dicapai dalam kepentingan tersebut. Oleh karena itu, kesepakatan menjadi sumber
yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan.
Indonesia menganut sistem presidensil dimana presiden dipilih langsung oleh rakyat,
dan bukan oleh parlemen, meskipun untuk dapat dicalonkan menjadi calon presiden,
seseorang haruslah mendapat dukungan dari partai politik. Setelah terpilih menjadi
presiden, presiden memiliki hak prerogatif untuk membentuk kabinet, termasuk
menunjuk menteri dan wakil menteri jika dibutuhkan. Namun demikian, tidak jarang
kita melihat menteri dan/ atau wakil menteri yang berasal dari partai politik pendukung
presiden (koalisi). Lebih lanjut, penunjukkan pejabat publik pun sering disertai dengan
pesertujuan DPR melalkui mekanisme fit and proper test yang dilakukan oleh DPR
(parlemen).
Pertanyaan:
4. Apakah hal ini berarti Indonesia dalam praktiknya telah menerapkan ciri-ciri
parlementer? Evaluasi lah penerapan sistem presidensil di Indonesia, bandingkan
dengan sistem parlementer. (100 kata). 10 poin
5. Jelaskan menurut Anda, apa urgensi dan/atau relevansi calon presiden harus
diajukan oleh partai politik di dalam sistem presidensil? Mengapa tidak dimungkinkan
adanya calon presiden independen seperti dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),
selain bahwa Pasal 6 ayat (2) UUD NRI 1945? (100 kata). 10 poin
Jawab:
4. Ya. Dalam hal itu Indoensia secara tidak langsung telah menerapkan ciri-ciri
parlementer karena yang menguasai dalam parlemen adalah partai politik
koalisinya. Dalam hal ini, pengaruh partai politik sangat kuat. Selain itu adanya
hubungan eksekutif dengan legislatif menunjukkan pula sistem pemerintahan
parlementer. Seharusnya jika Indonesia menerapkan sistem presidensiil maka
terjadi pemisahan eksekutif dengan legislatif secara jelas. Dalam lingkun
pembuatan peraturan perundang-undangan sekalipun terjadi hubungan eksekutif
dengan legislatif. Bahkan, eksekutif pun dapat membuat peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu, Indonesia dalam praktiknya menerapkan ciri-ciri
parlementer.
5. Urgensi dari calon presiden harus dijauhkan dari partai politik adalah untuk
mencegah oligarkis. Bahwa partai politik untuk mencapai demokrasi pun hanya
sebatas jargon. Dalam hal ini, partai politik selalu beusaha mempertahankan
Page 3 of 4
reputasinya sehingga aktor yang menjadi presiden tidak tentu aktor yang murni
igin menjadi presiden tetapi dicalonkan oleh partai politiknya karena dianggap bisa
menang segingga sekalipun ketika menang pemimmpin (presiden) akan
dipengaruhi ideologi politiknya, ada tuntutan kepentingan partai politik yang harus
dipenuhi. Sementara itu independensi memberikan kemerdekaan dalam
bertindak, mengambil keputusan (lebih polar). Oleh karena itu, presiden yang
independen justru memberikan kebebasannya, tidak ada tuntutan partai politik
dari koalisinya yang harus dipenuhi sehingga oligarkis tidak akan semengerikan
dengan adanya partai politik.
Page 4 of 4