Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH

HUKUM ADMINITRASI NEGARA

LEMBAGA NEGARA

Dosen Pengampu :
Zainal Amaludin S.Hum.,MH

OLEH:

NETA
NIM. 302.2022.021

Semester : III
Kelompok : 7

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD
SYAFIUDDIN
SAMBAS
2023 M/ 1445 H
KATA PENGANTAR

i
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat
rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Lembaga negara bisa
selesai tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas harian semester 3 (tiga)
program Studi Hukum Tata Negara dari bapak Zainal Amaludin S.Hum.,MH pada
mata kuliah Hukum Adminitrasi Negara. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Zainal


Amaludin S.Hum.,MH pada mata kuliah Hukum Adminitrasi Negara. Berkat
tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan
topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sambas, 08 Oktober 2023

Neta

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Lembaga berdasarkan peraturan perundang-undangan........................3
B. Lembaga negara independent...............................................................6
C. Lembaga negara non independent .......................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................10
B. Saran ..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan aspek krusial dalam pembangunan masyarakat dan
peradaban manusia. Melalui pendidikan, generasi muda diberikan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang esensial untuk menghadapi tantangan dan
membentuk masa depan yang lebih baik. Namun, untuk memahami esensi
pendidikan secara mendalam, kita perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan
mendasar, seperti apa pengertian sebenarnya dari pendidikan, dan apa makna
filosofis yang terkandung di dalamnya? Filsafat memiliki peran yang signifikan
dalam merumuskan konsep dan makna pendidikan. Oleh karena itu, pemahaman
yang lebih dalam tentang filsafat dan makna pendidikan menjadi penting,
terutama dalam konteks pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, dan
pemikiran pedagogis. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan secara rinci
pengertian dan makna pendidikan dari perspektif filsafat, serta menggali
bagaimana filsafat memengaruhi dan membentuk pandangan kita tentang
pendidikan.
Dengan latar belakang ini, makalah akan menguraikan konsep-konsep
tersebut secara lebih mendalam, memberikan wawasan yang lebih baik tentang
hubungan antara filsafat dan pendidikan, serta relevansinya dalam konteks
pendidikan modern.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) memengaruhi konstruksi politik di
Indonesia, dan mengapa amandemen ini dianggap kondusif?
2. Apa perbedaan tugas dan wewenang antara tiga lembaga legislatif di
Indonesia, yaitu MPR, DPR, dan DPD?

1
3. Bagaimana asas trias politika diterapkan dalam menjalankan pemerintahan
di Indonesia, dan bagaimana asas ini memengaruhi sistem perwakilan
dalam lembaga MPR setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lembaga berdasarkan peraturan perundang-undangan


Lembaga berdasarkan peraturan perundang-undangan adalah lembaga
yang dibentuk oleh peraturan perundang-undangan, baik peraturan perundang-
undangan yang dibentuk oleh lembaga negara maupun peraturan perundang-
undangan yang dibentuk oleh pemerintah.1 Berdasarkan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, lembaga
berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Lembaga negara
2. Lembaga pemerintah
Lembaga negara adalah lembaga yang dibentuk oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden
5. Wakil Presiden
6. Mahkamah Agung (MA)
7. Mahkamah Konstitusi (MK)
8. Komisi Yudisial (KY)
9. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
10. Bank Indonesia (BI)
Lembaga pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh undang-undang, yaitu:
1. Kementerian Negara
2. Lembaga Pemerintah Nonkementerian
3. Lembaga Pemerintah Daerah
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1
Effendi, Soedarto.. Hukum Administrasi Negara. (Jakarta: Sinar Grafika. 2011) Hlm 43

3
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Selain lembaga yang disebutkan di atas, terdapat pula lembaga-lembaga
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh pemerintah,
seperti:2
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
5. Badan Narkotika Nasional (BNN)
6. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
7. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
8. Badan Intelijen Negara (BIN)
9. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Masing-masing lembaga berdasarkan peraturan perundang-undangan
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang membentuknya. Berikut adalah penjelasan singkat
mengenai tugas dan fungsi beberapa lembaga berdasarkan peraturan perundang-
undangan:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memiliki tugas dan fungsi
sebagai berikut:
a. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
b. Melantik Presiden dan Wakil Presiden
c. Menetapkan pengisian jabatan Presiden dan Wakil Presiden dalam
hal terjadi kekosongan
d. Menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR
e. Menetapkan garis-garis besar haluan negara (GBHN)

2
Ridwan, HR. Hukum Administrasi Negara. (Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2011. ) hlm
77

4
f. Memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partai politik
yang menduduki kursi terbanyak pertama dan kedua
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:
a. Membentuk undang-undang
b. Mengubah dan mencabut undang-undang
c. Memberikan persetujuan atas peraturan pemerintah pengganti
undang-undang
d. Memberikan persetujuan atas perjanjian internasional
e. Membahas dan memberikan pertimbangan kepada presiden atas
rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN)
f. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
g. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada presiden
mengenai kebijakan tertentu
h. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan
kebijakan pemerintah
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:3
a. Mewakili kepentingan daerah dalam rangka otonomi daerah dan
hubungan pusat dan daerah
b. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan
kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan otonomi daerah dan
hubungan pusat dan daerah
c. Memperkuat kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahannya
d. Meningkatkan peran daerah dalam kerangka negara kesatuan
4. Presiden memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:

3
Arief, Nurul Huda. "Peran Lembaga Negara Independen dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa". Jurnal Hukum dan Keadilan, vol.4 no.2 (2016) hlm
1-2.

5
a. Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang
b. Menetapkan peraturan presiden untuk hal-hal yang belum cukup
diatur dalam undang-undang
c. Memimpin pemerintahan
d. Mewakili negara dalam hubungan internasional
e. Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan mengadakan
perjanjian dengan negara lain
f. Memberikan grasi, rehabilitasi, abolisi, dan amnesti
g. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan
h. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
nasihat dan pertimbangan kepada presiden
i. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
5. Wakil Presiden memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Membantu presiden dalam melaksanakan tugasnya
b. Mewakili presiden dalam hal presiden berhalangan sementara
c. Melaksanakan tugas presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya
6. Mahkamah Agung (MA) memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Mengadili pada tingkat kasasi, peninjauan kembali,

B. Lembaga negara independent


Lembaga negara independen adalah lembaga negara yang dibentuk oleh
peraturan perundang-undangan, baik peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh lembaga negara maupun peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh pemerintah, yang memiliki otonomi dan independensi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.4 Lembaga negara independen memiliki
beberapa ciri khas, yaitu:

4
Mulyadi, Lilik. "Lembaga-Lembaga Negara Independen dalam Sistem Pemerintahan
Indonesia". Jurnal Hukum dan Peradilan, vol. 3 no.1 (2014.) hlm 12.

6
1. Otonomi, yaitu lembaga negara independen memiliki kebebasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya tanpa campur tangan dari lembaga
negara lain.
2. Independensi, yaitu lembaga negara independen tidak tunduk pada
kekuasaan legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
3. Transparansi, yaitu lembaga negara independen harus transparan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
4. Akuntabilitas, yaitu lembaga negara independen harus bertanggung jawab
atas kinerjanya kepada publik.
Lembaga negara independen dibentuk untuk menjaga kepentingan
masyarakat dan negara dari kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi
tertentu. Lembaga negara independen juga berperan dalam mengawal pelaksanaan
demokrasi dan HAM.5
Berikut adalah beberapa contoh lembaga negara independen di Indonesia:
1. Komisi Yudisial (KY), yang bertugas untuk menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim.
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang bertugas untuk memberantas
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
3. Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang bertugas untuk menyelenggarakan
pemilihan umum.
4. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), yang bertugas
untuk memantau dan menegakkan HAM.
5. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang bertugas untuk mengawasi dan
mengatur kegiatan di bidang jasa keuangan.
Lembaga negara independen memiliki peran yang penting dalam
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Lembaga negara
independen juga berperan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

5
Soekanto, Soerjono. Hukum administrasi negara. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2010) hlm 34

7
C. Lembaga negara non independent
Lembaga negara non independen adalah lembaga negara yang dibentuk
oleh peraturan perundang-undangan, baik peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh lembaga negara maupun peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh pemerintah, yang tidak memiliki otonomi dan independensi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.6
Lembaga negara non independen memiliki beberapa ciri khas, yaitu:
1. Tidak memiliki otonomi, yaitu lembaga negara non independen tidak
memiliki kebebasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya tanpa campur
tangan dari lembaga negara lain.
2. Tidak independen, yaitu lembaga negara non independen tunduk pada
kekuasaan legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
3. Tidak transparan, yaitu lembaga negara non independen tidak selalu
transparan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
4. Tidak akuntabel, yaitu lembaga negara non independen tidak selalu
bertanggung jawab atas kinerjanya kepada publik.
Lembaga negara non independen dibentuk untuk menjalankan tugas dan
fungsi tertentu yang berkaitan dengan kekuasaan eksekutif. Lembaga negara non
independen juga berperan dalam membantu pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga
negara lain.
Berikut adalah beberapa contoh lembaga negara non independen di Indonesia:
1. Kementerian Negara, yang bertugas untuk melaksanakan tugas
pemerintahan dalam bidang tertentu.
2. Lembaga Pemerintah Nonkementerian, yang bertugas untuk melaksanakan
tugas pemerintahan tertentu yang tidak dapat dilaksanakan oleh
kementerian negara.
3. Lembaga Pemerintah Daerah, yang bertugas untuk melaksanakan tugas
pemerintahan di daerah.

6
Mardiasmo. "Peran Lembaga Pemerintah Nonkementerian dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Efektif dan Efisien". Jurnal Ilmu Administrasi Negara, vol.1 no. 1(2015.) hlm
2.

8
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bertugas untuk mengelola
kekayaan negara yang dipisahkan.
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang bertugas untuk mengelola
kekayaan daerah yang dipisahkan.
Lembaga negara non independen memiliki peran yang penting dalam
mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien. Lembaga negara non
independen juga berperan dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.7

7
Ibid, hlm 3

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lembaga berdasarkan peraturan perundang-undangan memiliki peran yang
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia.
Lembaga negara berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan,
sedangkan lembaga pemerintah berperan dalam membantu pelaksanaan tugas dan
fungsi lembaga negara. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa, lembaga negara independen perlu dijaga independensinya. Lembaga
negara independen harus bebas dari campur tangan dari lembaga negara lain atau
pihak manapun. Untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien,
lembaga pemerintah perlu diberdayakan secara optimal. Lembaga pemerintah
harus mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan efisien.
Pemerintah perlu terus melakukan evaluasi terhadap kinerja lembaga berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa
lembaga-lembaga tersebut dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif
dan efisien.

B. Saran

Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran, kritik
yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat memperbaiki
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Nurul Huda. "Peran Lembaga Negara Independen dalam Penyelenggaraan


Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa". Jurnal Hukum dan Keadilan, vol.4
no.2 (2016)
Effendi, Soedarto.. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Sinar Grafika. 2011
Mardiasmo. "Peran Lembaga Pemerintah Nonkementerian dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Efektif dan Efisien". Jurnal Ilmu Administrasi Negara,
vol.1 no. 1(2015.) hlm 2.
Mulyadi, Lilik. "Lembaga-Lembaga Negara Independen dalam Sistem Pemerintahan
Indonesia". Jurnal Hukum dan Peradilan, vol. 3 no.1 (2014.)
Ridwan, HR. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2011
Soekanto, Soerjono. Hukum administrasi negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2010

11

Anda mungkin juga menyukai