KODE :X1 ( CERPEN )

“ TEMAN BEDA AGAMA ”

Oleh : Najela Najwa Anjani ( No. presensi : 22 )

Kelas XI MIPA 1 – SMAN 1 Ngemplak

“Aisyah sini!( sambil melambaikan tangannya) lihat itu siapa ya? Kaya nya ada orang
baru di desa kita “ ujar zahra sambil bersembuyi di semak semak.

Sepertinya mereka memang orang baru di desa kami pasalnya rumah di depan
lapangan desa itu adalah rumah kosong yang sudah dijual selama ± 6 bulan yang lalu.
Dan sudah menjadi sebuah tempat uji nyali anak anak desa karena tempat itu terkenal
angker.

Karena aku tidak segera sembunyi disemak semak zahra memanggilku lagi “Pssst sini
lama banget si ! ( Lalu dia menarik tanganku untuk segera jongkok)

“ lihat itu gadis itu membawa salib ? Apa mereka non muslim”

“ mungkin iya, bagaimana kalau besok kita ajak kenalan dia lumayan kan dapet teman
baru “ ujar ku penuh semangat.

“ ah gak ah dia kan non muslim “ ujarnya sinis “

“ lhoh kenapa kalau dia non muslim kita kan gak boleh beda bedain kalau mau
berteman” bantahku karna aku sangat kesal dengan ucapanya.

kami sibuk berdebat tanpa kami sadari ada seseorang yang membuka semak semak
tempat persembunyian kami.

“ HUAWAAAAAA !” Teriak kami dan orang itu bersamaa sampai aku terjungkal
kebelakang sangking kagetnya.

“ a_ aduh maaf ya membuat kalian terkejut, tapi kalian siapa ? “ ujar gadis berambut
ikal itu.
 “ Kami tidak apa apa , ah maaf perkenalkan nama saya Aisyah dan dia teman saya
zahra penduduk desa ini“

“ Perkenalkan nama saya cristina saya pendatang baru “

“ Salam kenal ya , semoga kita bisa berteman baik “

“ Iya karena saya baru pertama kali berbaur dengan masyarakat muslim, tolong
bantuannya ya “

“ Wah siap”

kami terus sibuk berbincang sampai tidak terasa adzan dhuhur telah berkumandang.
Karena sudah dhuhur aku izin untuk pamit pulang dan mengajak zahra pulang tetapi
zahra yang dari tadi memasang muka sinis mendadak menjadi riang dan mengeluarkan
nada sombong miliknya “ nah bagus sudah adzan ayo pulang “

“ ah iya kalian buruan pulang gih supaya ga telat sholatnya “ ujar cristina sambil
tersenyum hangat

“ cih apa taumu tentang sholat !!! “

“ Zahra !!” ucapku sedikit berteriak . Karena cristina merasa bersalah dia meminta
maaf kepada kami . Tentu saja itu bukan salah dia menurutku itu salah zahra yg terlalu
sensitif kami pamit pulang

di perjalanan pulang setelah lumayan jauh dari kediaman cristina aku dan zahra
bersbat lagi bagaimana bisa dia bersikap sinis begitu

zahra berkata “ non muslim itu bodoh bisa bisanya mereka menyembah tuhan selain
allah selain itu al kitab yg mereka baca semua itu omong kosong sejak saat itu aku
benci non muslim “ aku semankin kesal dengan jawabannya yang seperti itu
bagaimana bisa dia membenci seseorang hanya karena agama yang di anut berbeda.

“ apa yang kamu pikirkan ? Apa allah pernah melarang kita umat muslim menghargai/
bersikap adil terhadap non muslim ? Apakah ada dalilnya ?! “ ujarku tegas
 “ aku punya bukti ! Ada ustadz yg mengatakan hal yg kukatakan itu di ceramahnya ini
liat videonya !“

Setelah zahra menunjukkan video itu aku masih tidak percaya dan ada yg salah dengan
video itu bagaimana bisa seorang ustadz penyiar agama melakukan ujaran kebencian
SARA seperti itu. Untuk menyelesaikan masalah kami sepakat untuk menanyakan hal
ini kepada ustadz azam yang merupakan guru TPA kami dan kebetulan sore ini kami
ada TPA .

sore hari di TPA

“ Assalamualaikum ustadz azam bolehkah saya bertanya “

“ waallaikumsalam Aisyah boleh silahkan”

“ apa seorang muslim tidak boleh berteman dan harus memusuhi non muslim ustadz?“

“tidak, itu salah besar justru kalian harus menghormati dan bersikap adil kepada non
muslim serta tidak boleh saling merendahkan satu sama lain , coba kalian pikirkan
bagaiman perasaan kalian. Jika kalian tidak tahu apa-apa tiba-tiba kalian dikucilkan dari
masyarakat , direndahlan dan dimusuhi dengan alasan agama yang kalian anut
berbeda”

“ sedih “ ujar sasa

“ waduh kalau saya sakit hati ustadz “ ujar malik

“ tapi ustadz apa ada dalil yang menjelaskan apa yang ustadz katakan ? “ ujar zahra
menantang

“ ada, coba buka al Qur’an kalian surah al Mumtahanah ayat 8 disitu dijelaskan bukan?
bahwa allah tidak melarang kita berbuat baik /adil dengan umat non muslim “

“ tapi ustadz saya punya video ceramah dari yt yg menyatakan hal yg berbeda dengan
yg ustadz katakan “ kemudian zahra menunjukkan video tersebut kepada ustadz
ketika melihat video tersebut beliau sangat terkejut dan raut muka beliau langsung
berubah menjadi marah
 Beliau memberikan wejangan kepada kami/siapapun yang melihat video ceramah
tersebut agar tidak terprovokasi.

“ agama didunia ini ada banyak kita harus menghargai kepercayaan setiap individu,
agamamu,agamamu sedangkan agamaku,adalah agamaku”

Itulah kalimat terakhir yang beliau ucapkan sebelum menutup TPA sore ini.

Setelah itu selama 2 hari aku dan zahra sedikit canggung , jarang bicara dan sikapnya
kepada cristina tetap sinis .

Tiba tiba ada berita menggemparkan diTV . Berita tersebut berisi tentang
tertangkapnya seorang ustadz gadungan dengan kasus tindak pidana ujaran kebencian
SARA.

Setelah tertangkapnya ustadz tersebut tiba tiba zahra datang kerumahku dia
mengucapkan maaf dengan menangis “ bisanya aku sebodoh itu tidak dapat
membedakan mana yg benar dan mana yang salah “ ujarnya

“ jangan minta maaf kepadaku minta maaflah kepada cristina “

Setelah itu zahra mengajakku kerumah cristina untuk minta maaf atas kelakuannya
selama ini. Tok tok tok “ permisi “

“ iya? , ah zahra aisyah apa yg membuat kalian datang kemari “ ujaranya dengan
senyum hangatnya

“ cristina hiks.. maafkan aku bisa bisa nya aku bersikap sinis kepada kamu”

“ Eh kenapa kamu menangis enggak papa aku udah maafin kok jangan nangis “ walau
sebenarnya cristina tidak tau permasalahannya yang dia kira zahra selama ini sinis
karena dia mungkin orang yang sedikit sensitif dengan orang baru dia menyernyitkan
alisnya ke aku dan aku hanya tersenyum

“ sudahi menangisnya bagaimana kalau kita main “ ujar ku menengahi masalah ini

“ setuju “ ujar mereka kompak kami akhirnya bermain dengan gembira tanpa
memikirkan perbedaan.Bukankah keberagaman itu justru terlihat indah.