DI SUSUN OLEH:
HIJRIANTI SUHARNAH
14420202170
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik
maupun psikososial seorang wanita karena pertumbuhan dan
perkembangan alat reproduksi dan janinnya. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kehamilan, dari dalam maupun dari luar yang dapat
menimbulkan masalah, terutama bagi yang pertama kali hamil. Perubahan
yang terjadi pada kehamilan akan berdampak pada aspek psikologi
kehamilan. Upaya pemeliharaan kesehatan kehamilan tidak semata-mata
di tujukan pada aspek fisik saja, tetapi aspek psikososial juga perlu di
perhatikan agar kehamilan dan persalinan berjalan lancar (Hamdiyah and
Tahir 2018)
Pada setiap masa kehamilan ibu akan mengalami beberapa
perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis yang cukup
spesifik sebagai reaksi dari apa yang ia rasakan pada masa kehamilan
(Rinata and Andayani 2018). Pada periode kehamilan akan terjadi
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisiologis dalam kehamilan
diantaranya perubahan sistem endokrin, sistem reproduksi, kardiovaskuler,
dan sebagainya. Selain itu, juga terjadi perubahan emosional yang
kompleks (Laili and Wartini 2017)
B. TUJUAN
Dengan adanya laporan pendahuluan ini pembaca diharapkan dapat
mengetahui tentang Konsep Medis dan Konsep Keperawatan tentang Ibu
Hamil Fisiologis
C. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep Medis
2. Konsep Keperawatan
KONSEP MEDIS
A. DEFINISI
Kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir (Syaiful and Fatmawati 2019)
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim
seseorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya
pembuahan yaitu bertemunya sperma laki-laki dengan sel telur yang
dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan
baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan tempat
berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Syaiful and Fatmawati
2019)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester ,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke 13-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke –
28 hingga minggu ke 40) (Syaiful and Fatmawati 2019)
Protein : 48 + 12 gr
Besi : 26 + 20 mg
Thiamin : 1 + 0.2 mg
Niacin : 9 + 1 mg
Vitamin C : 60 + 10 mg
Vitamin D : 5 + 10 ug
2) Protein
Sama halnya dengan energi, selama kehamilan kebutuhan protein juga
meningkat, bahkan sampai 68 % dari sebelum kehamilan. Hal ini
dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada
janin. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan
diperkirakan sebanyak 925 g, yang tertimbun dalam jaringan ibu,
plasenta, serta janin. Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12
g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan
protein dapat mencapai 75 – 100 g (sekitar 12 % dari jumlah total
kalori).
3) Asam Folat
Asam folat termasuk vitamin B kompleks, yakni vitamin B9.
Kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak 400
mikrogram perhari atau setara dengan 2 gelas susu. Folat didapatkan
dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jeruk, buncis,
kacang-kacangan dan roti gandum. Selain itu folat juga dapat
didapatkan dari suplementasi asam folat. Dalam tubuh, asam folat
berfungsi sebagai ko-enzym dalam sintesa asam amino dan asam
nukleat. Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel
darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang. Selain itu, folat
juga berperan sebagai pembawa karbon tunggal pada pembentukan
heme pada molekul hemoglobin. Kekurangan asam folat menyebakan
gangguan metabolisme DNA. Akibatnya terjadi perubahan dalam
morfologi inti sel, terutama pada sel-sel yang cepat membelah seperti
erytrosit, leukosit, sel epitel lambung dan usus, epitel vagina dan
servik uterus. Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio, diantaranya adalah pembentukan neural
tube pada bulan pertama kehamilan. Neural tube inilah sebagai awal
pembentukan otak dan sumsum tulang belakang
4) Zat Besi
Total kebutuhan besi selama kehamilan sekitar 1 gram. Pada
menstruasi bulanan, kebanyakan wanita memiliki cadangan besi yang
kurang selama tahun-tahun reproduksi mereka.6 Anemia defisiensi
besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
kehamilan. Ibu hamil pada umumnya mengalami deplesi besi
sehingga hanya sedikit memberi zat besi kepada janin yang
dibutuhkan untuk metabolisme besi normal. Zat besi dibutuhkan
untuk pembetukan hemoglobin, sedangkan selama kehamilan volume
darah akan meningkat akibat perubahan pada tubuh ibu dan pasokan
darah bayi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak,
kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, lahir dengan
berat badan rendah dan anemia pada bayi.
5) Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg
sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan
bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain
itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk
mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Jika
kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang
dibutuhkan janin akan diambil dari ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sekitar 1000 mg perhari. Sumber kalsium dari makanan
diantaranya product susu seperti susu, yoghurt. Ikan teri juga
merupakan sumber kalsium yang baik.10 Suplemen kalsium tidak
diperlukan pada wanita dengan diet yang mencakup makanan yang
mengandung produk susu yang memadai.
6) Zink
Zink merupakan trace mineral. Kekurangan zink bisa mengakibatkan
teratogenik pada manusia, meskipun hal ini belum meyakinkan. Kadar
zink dalam cairan ketuban berkorelasi dengan aktivitas antimikroba,
sehingga berperan dalam melindungi infeksi intrauterin. Asupan
makanan rendah seng telah dikaitkan dengan PJT. RDA untuk seng
selama kehamilan meningkat dari 15 menjadi 20 mg per hari. (Hartati
and Nurlinda 2019)
8. Sistem Endokrin
Progesteron menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan subkutan di
abdomen, punggung, dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan
energi baik pada masa hamil maupun menyusui (Deswani, Desmamita,
and Mulyanti 2018)
F. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN
Bentuk-bentuk perubahan psikis pada ibu hamil yaitu perubahan
emosional, mudah cemburu, sensitif, cenderung malas, minta perhatian lebih,
perasaan tidak nyaman, cemas, depresi, dan stress (Aryani, Raden, and
Ismarwati 2016)
Ibu hamil akan mengalami perubahan psikologis seperti keluhan
mual, muntah, pusing, dan mudah lelah. Indra penciuman juga menjadi
sangat peka, dan oleh karena itu, tak jarang kita melihat ibu hamil muda
yang tampak begitu tegang dan mudah emosi. Hal itu biasanya kita temui
di trimester pertama. Pada masa kehamilan trimester kedua, ibu hamil
merasakan perubahan bentuk tubuhnya, terutama pada wajah, perut, dan
dada. Dalam fase ini, beberapa ibu hamil merasa cemas karena takut akan
bertambahnya berat badan. Di trimester ketiga, ibu hamil sering
mengeluhkan mudah lelah dan kurang tidur (Rustikayanti, Kartika, and
Herawati 2016)
Perubahan psikis yang biasanya dialami dari trimester I sampai dengan
Trimester III antara lain:
1. Perubahan psikis pada trimester pertama, biasanya seorang ibu mudah
mengalami depresi, timbul rasa kecewa, cemas, penolakan terhadap
kehamilannya, dan rasa sedih atas perubahan-perubahan yang dialami
selama masa kehamilan (Illustri 2018)
2. Pada trimester kedua keadaan psikologis ibu nampak lebih tenang dan
mulai dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang menyertai
pada masa kehamilan (Illustri 2018). Pada periode ini, umumnya wanita
hamil sudah bisa menerima kehamilannya dengan baik. Secara fisik, sang
ibu sudah merasakan gerakan dan denyut jantung janin. Akan tetapi, pada
periode ini perasaan cemas pun muncul kembali ketika melihat keadaan
perutnya yang bertambah besar, payudara semakin besar dan bercak
bercak hitam yang semakin melebar. Perasaaan cemas muncul karna
mereka mengkhawatirkan penampilannya akan rusak dan merasakan
takut suaminya tidak akan mencintai dirinya lagi. Tentunya, perasaan ini
akan menganggu proses kehamilan. Akan tetapi, hal ini jangan
dikhawatirkan karna sebagian besar suami akan menganggap istrinya
sangat seksi (Huliana 2007)
3. Pada trimester ketiga, perubahan psikologis ibu tampak lebih kompleks
dan meningkat kembali dibanding keadaan psikologis pada trimester
sebelumnya, hal ini diakarenakan ibu semakin menyadari adanya janin
dalam rahimnya yang semakin lama semakin membesar dan sejumlah
ketakutan mulai bertambah, ibu semakin merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan keadaan bayi serta keadaan ibu sendiri (Illustri
2018). Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase
penantian yang penuh dengan kewaspadaan. Pada periode ini,
ibu hamil mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang
terpisah sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran bayinya
tersebut. Ibu hamil merasakan kembali ketidaknyamanan fisik
karena merasa canggung atau merasa dirinya tidak menarik lagi,
sehingga dukungan dari pasangan sangat dia butuhkan
(Rustikayanti, Kartika, and Herawati 2016)
WAKTU
TRIMESTER TINDAKAN
KUNJUNGAN
1. Pemeriksaan laboratorium.
2. Pemeriksaan ultrasonografi.
3. Nasehat diet tentang menu
seimbang.
4. Observasi adanya penyakit yang
I dan II Sebulan Sekali dapat mempengaruhi kehamilan,
resiko komplikasi kehamilan.
5. Rencana untuk pengobatan
penyakit, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan
imunisasi Tetanus Toksoid I
III Dua minggu sekali 1. Evaluasi data laboratorium untuk
melihat hasil pengobatan.
sampai ada tanda
2. Diet menu seimbang.
kelahiran 3. Pemeriksaan ultrasonografi.
4. Imunisasi Tetanus Toksoid II.
5. Observasi adanya penyakit yang
dapat mempengaruhi kehamilan,
komplikasi kehamilan.
6. Rencana untuk pengobatan.
Nasehat tentang tanda-tanda
inpartu, kemana harus datang
untuk melahirkan (Indriyani,
Diyan, and Asmuji 2016)
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorim
a. Kadar Hemoglobin, pemeriksaan ini dilakukan pada trimester I dan
trimester III. Pada trimester I, berfungsi untuk persiapan nutrisi
selama masa konsepsi dan pada trimester III berfungsi untuk
persiapan persalinan apabila dicurigai anemia
b. Golongan Darah/Rhesus, diperiksa untuk persiapan perencanaan
persalinan dan deteksi dini adanya ketidaksamaan golongan darah dan
rhesus antara ibu dan bayi. Pemeriksaan ini penting dilakukan karena,
akan jadi masalah jika ada perbedaan golongan darah atau rhesus pada
ibu dan bayi. Ketika ibu mempunyai rhesus negatif (Rh negatif)
namun bayi mempunyai rhesus (Rh positif), maka ketika terjadi
paparan antara darah ibu dan darah bayi saat bersalin atau perdarahan
dalam kehamilan, tubuh ibu akan memproduksi protein yang bernama
Rh antibodi, yang mana pada kehamilan selanjutnya akan menembus
plasenta dan merusak sel darah merah bayi apabila bayi kedua juga
mempunyai rhesus positif. Sehingga menyebabkan anemia pada janin
yang dapat mengancam hidup
c. Skrining HIV dan penyakit menular lainnya, pemeriksaan ini penting
dilakukan untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi. Dengan
skrining lebih awal, dapat menurunkan risiko penularan dan
membantu ibu dan bayi mendapatkan penanganan lebih awal karena
diagnosa yang lebih awal
d. Urinalisis, atau tes urin digunakan untuk mendeteksi apakah ada
infeksi pada kandung kemih atau ginjal, diabetes, dehidrasi, dan
preeklampsia dengan cara memeriksa kadar protein, reduksi, keton,
dan bakteri urin
e. Gula Darah Puasa, dilakukan untuk skrining adanya Diabetes Melitus
Gestasional. Tes yang paling tepat adalah dengan menggunakan
metode tes toleransi glukosa oral yang berfungsi untuk
mengidentifikasi cara tubuh dalam menangani glukosa setelah makan.
Untuk mendeteksi Diabetes Melitus Gestasional, skrining dilakukan
pada minggu ke 24-28 kehamilan (Indriyani, Diyan, and Asmuji
2016)
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku/Bangsa
No. Med. Rec
Diagnosa Medis
Tanggal pengkajian
Golongan Darah
Alamat
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku/ Bangsa
Alamat
Hubungan dengan klien
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Riwayat Keperawatan Prenatal
1) GPA
2) Riwayat penggunaan kontrasepsi
a) Jenis
b) Mulai menggunakan
c) Terakhir menggunakan
d) Keluhan
3) Riwayat menstruasi
a) Menarche
b) Siklus
c) Keluhan
d) Banyak darah
e) HPHT
4) Riwayat perkawinan
a) Status perkkawinn
b) Berapa kali menikah
c) Usia pernikahan
d) Lama pernikahan
5) Riwayat kehamilan sekarang
a) Usia kehamilan
b) Test kehamilan
c) Keluhan atau masalah
d) Mulai pergerakan anak
e) Pemakaian obat-obatan :
f) Kebiasaan (merokok/minum alkohol)
g) Pemeriksaan kehamilan (ANC)
h) Keikutsertaan pada kelas persalinan
i) Imunisasi
6) Riwayat kehamilan/persalinan dahulu :
No Tahun Usia Usia Lahir di Tindakan Kondisi bayi
ibu kehamilan persalinan PB BB Patologis
1
4. ASPEK BIOLOGIS (PEMERIKSAAN FISIK)
a. Keadaan Umum
1) Penampilan
2) Kesadaran
Kualitas
Kuantitas E = , M = , V = GCS =
Fungsi kortikal
3) Tanda-tanda vital
TD : R :
P : S :
BB sebelum hamil :
BB sekarang :
TB :
4) Rambut dan kulit kepala
5) Muka
6) Mata
7) Hidung
8) Leher
9) Dada
10) Abdomen
a) TFU =
b) DJJ =
c) Ballotemen
d) Letak janin
e) Presentasi
f) Masuknya presentasi
g) Linea dan striae gravidarum
h) Pergerakan janin
i) HIS
11) Genetalia
12) Flour albus
13) Perdarahan
14) Kebersihan
15) Keluhan
5. AKTIFITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi
b. Istirahat/tidur
c. Personal Hygiene
d. Eliminasi
e. Pola aktivitas
6. ASPEK PSIKOLOGIS
a. Persepsi klien terhadap kehamilan
b. Persepsi keluarga terhadap kehamilan.
c. Konsep diri
7. ASPEK SOSIAL
8. ASPEK SPIRITUAL
9. PENGETAHUAN KLIEN DAN KELUARGA TENTANG :
a. Perawatan payudara
b. Perawatan kehamilan
c. KB
d. Persiapan persalinan
10. PEMERIKSAAN LAB DAN DIAGNOSTIK
1. Haemoglobin
2. Leucosit
3. Trombosit
4. Hematokrit
5. Eritrosit
6. Golongan darah
11. THERAPY (Indriyani, Diyan, and Asmuji 2016)
Terapeutik
1) Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
2) Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tak sedap,
suara dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
Edukasi
1) Anjurkan istrahat dan tidur yang cukup
2) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
(mis. relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Manajemen Muntah
Observasi
1) Identifikasi karakteristik muntah (mis. warna, konsistensi, waktu,
adanya darah, frekuensi, dan durasi)
2) Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
1) Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis. bau tak sedap,
suara, stimulus visual yang tidak menyenangkan)
2) Kurangi atau hilangkan penyebab muntah (mis. kecemasan,
ketakutan)
Edukasi
1) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola
muntah (mis. biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur)
2) Anjurkan memperbanyak istirahat
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Terapeutik
1) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
2) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
3) Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
1) Anjarkan diet yang di programkan
2) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Terapeutik
1) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
2) Berikan aktifitas distraksi yang menyenangkan
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
2. Trimester II
a. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan
struktur/bentuk tubuh ditandai dengan hiperpigmentasi pada kehamilan
Promosi Citra Tubuh
Observasi
1) Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
2) Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
Terapeutik
1) Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
2) Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan, dan penuaan
Edukasi
1) Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
2) Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
Edukasi
1) Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Timester III
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencendera fisiologis
Manajemen Nyeri
Observasi
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respons nyeri non verbal
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
hipnosis, terapi musik, aromaterapi, kompres air hangat/dingin)
2) Fasilitasi istrahat dan tidur
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
b. Inkontinensia urine stres berhubungan dengan kehamilan
Perawatan Inkontinensia Urine
Observasi
1) Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. disfungsi
neurologis, gangguan refleks destrusor, gangguan fungsi kognitif,
gangguan medula spinalis)
Terapeutik
1) Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
Edukasi
1) Jelaskan dafinisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine
2) Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
Kolaborasi
1) Rujuk ke ahli inkotinensia, jika perlu
Terapeutik
1) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
2) Paham situasi yang membuat ansietas
3) Dengarkan dengan penuh perhatian
Edukasi
1) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian antiansietas, jika perlu (Tim pokja SIKI
PPNI 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Kevin. 2020. “10 Tanda-Tanda Kehamilan Yang Wajib Diketahui.” Alo
Dokter. https://www.alodokter.com/apakah-saya-hamil.
Aryani, Farida, Akbar Raden, and Ismarwati. 2016. “Senam Hamil Berpengaruh t
Erhadap Tingkat Kecemasan Pada Primigravida Trimester III Di RSIA
Sakina Idaman Sleman , Pregnancy Exercise Influence d The Level of
Anxiety D . I Yogyakarta.” Journal Ners and Midwifery Indonesia 04(3):
129–34.
Deswani, Ulty Desmamita, and Yuli Mulyanti. 2018. Asuhan Keperawatan
Prenatal Dengan Pendekatan Neurosains. MMalang: Wineka Media.
Hamdiyah, and Wildana Tahir. 2018. “Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
Terhadap Perubahan Fisik Selama Hamil.” 6: 10–15.
Hartati, Irma, and Nurlinda. 2019. “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Nutrisi Dalam Kehamilan Di Puskesmas Langsa Lama.” 2(1).
Huliana, Mellyna. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Depok: Wisma
Hijau.
Illustri. 2018. “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan
Psikologis Masa Kehamilan.” Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 9(2):
218–28.
Indriyani, Diyan, and Asmuji. 2016. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Laili, Fauzia, and Endang Wartini. 2017. “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu
Hamil.” Jurnal Kebidanan Malahayati 3(3): 152–56.
http://ejurnal.malahayati.ac.id/index.php?
journal=bidan&page=article&op=view&path%5B%5D=1013&path%5B
%5D=973.
Oktaviani, Ledy, and Anggraini. 2016. “Pengaruh Relaksasi Terhadap Penurunan
Kecemasan Pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sumur Batu Bandar Lampung Tahun 2016.” 10(4): 1–4.
Purwati, Indri Astuti, Larasaty, Nurina Dyah. 2015. “Pengetahuan Tentang Tanda-
Tanda Bahaya Kehamilan Sebagai Evaluasi Hasil Pendidikan Kesehatan
Knowledge.” : 121–28.
Rinata, Evi, and Gita ayu Andayani. 2018. “Karakteristik Ibu (Usia,
Paritas,Pendidikan) Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III.” 16(1): 14–20.
Rustikayanti, Nety, Ira Kartika, and Yanti Herawati. 2016. “Perubahan Psikologis
Pada Ibu Hamil Trimester III.” The Lancet 39(1004): 321.
Syaiful, Yuanita, and Lilis Fatmawati. 2019. Asuhan Keperawatan Kehamilan.
Surabaya: CV Jakad Publishing.
Tim pokja SDKI PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI.
Tim pokja SIKI PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI.