Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK RADIOGRAFI

OESOFHAGO MAAG DUODENO


GRAFI (OMD)

CUCU SUHENDAR
Definisi OMD
OMD adalah Pemeriksaan secara radiografi
dengan menggunakan media kontras ( positif
dan negative ) untuk menampakkan kelainan
pada lambung. Merupakan pemeriksaan satu
paket dengan Oesophagus dan Duodenum
(OMD=Oesophagus Maag Duodenum)
Body Habitus
• Untuk keakuratan dan konsistensi posisi dari
organ pencernaan.
• Terdapat 4 kelompok dari body habitus yaitu :
1. Hypersthenic,
2. Sthenic,
3. Hyposthenic dan
4. Asthenic
Indikasi Pemeriksaan
• Gastritis
• Divertikula
• Hematemesis
• Neoplasma
• Hernia hiatal
• Stenosis pylorus
• Ulcer/ulkus/tukak
• Perforasi regurgitasi
Kontraindikasi Pemeriksaan
• Susfect perforasi tidak boleh menggunakan
BaSO4 tetapi menggunakan water soluble
kontras (urografin, iopamiro )
• Obstruksi usus besar
Persiapan Pasien
• Pasien diberi penjelasan tentang pemeriksaan
yang akan dilakukan ( kooperatif ) 2 hari
sebelum pemeriksaan
• pasien diet rendah serat untuk mencegah
pembentukan gas akibat fermentasi
• Lambung harus dalam kondisi kosong dari
makanan dan air, pasien puasa 8-9 jam
sebelum pemeriksaan .
Cont .....
• Pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi
obat – obatan yang mengandung substansi
radioopaque seperti steroid, pil
kontrasepsi,dll.
• Sebaiknya colon bebas dari fecal material dan
udara bila perlu diberikan zat laxative.
• Tidak boleh merokok (nicotine merangsang
sekresi saliva) Pasien diminta mengisi
informed concent.
Alat dan Bahan
• Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
• Baju Pasien
• Gonad Shield
• Sarung tangan Pb
• Kaset + film ukuran 30 x 40 cm, 30x40 cm.
• Bengkok
Cont ...
• Grid X-Ray marker Tissue / Kertas pembersih
• Bahan kontras barium sulfat
• Barium encer dengan air hangat (BaSO4 : air =
1 : 4)
• Kontras negative (tablet efferfecent, natrium
sulfas)
• Obat emergency : dexametason, delladryl,dll)
pipet dan gelas
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
Single Kontras
• Dibuat foto polos abdomen / dilakukan fluoroskopi
hepar, dada dan abdomen. P
• asien diberi media kontras 1 gelas Jika memungkinkan
pasien dalam posisi berdiri,
• jika pasien recumbent pasien minum dengan sedotan
• Pasien diinstruksikan minum 2 – 3 teguk media contrast,
dilakukan manipulasi agar seluruh mukosa terlapisi
diikuti fluoroskopi atau dibuat foto yang diperlukan
• Setelah melihat rugae pasien minum sisa barium untuk
melihat pengisian penuh dari duodenum.
• Dengan teknik fluoroskopi pasien dirotasi dan meja
dapat disudutkan sehingga seluruh aspek oesophagus,
lambung dan duodenum terlihat
Double Kontras
• Setelah minum media kontras positif, pasien diberi pil,
bubuk carbonat dsb untuk menghasilkan efek gas
• Pasien diposisikan recumbent dan diinstruksikan untuk
berguling – guling 4 – 5 putaran sehingga seluruh
mukosa terlapisi.
• Dapat diberikan glucagon atau obat lain untuk
mengurangi kontraksi lambung ( lambung tidak relax
• Dilakukan pengambilan foto dengan proyeksi sesuai
yang diinginkan sama pada teknik single kontras.
• Bila menggunakan fluoroskopi diambil spot foto pada
daerah – daerah yang diinginkan.
• Proyeksi PA (film 30 x40)
• Untuk melihat type dan posisi lambung
Fungsi : untuk memperlihatkan polip,
divertikul, gastritis, pada badab dab pylorus
lambung
CR : Tegak Lurus
CP : Pada pylorus dan bulbus duodeni.
– Stenik : 1-2 inchi dibawah L2 menuju lateral
batas costae dan 1 inchi kekiri dari C. Vertebrae
– Astenic : 2 inchi dibawah L2
– Hiperstenic : 2 Inchi diatas level duodenum
• royeksi Lateral Erect (Lateral kanan) Fungsi :
memperlihatkan proses pada daerah
retrogastric seperti divertikel, tumor, ulkus
gastric, trauma pada perut dan batas belakang
lambung.
• CR : Tegak Lurus
• CP : Pada pylorus dan bulbus duodeni.
– Stenik : 1-2 inchi dibawah L2 menuju lateral batas
costae dan 1 inchi kekiri dari C. Vertebrae
– Astenic : 2 inchi dibawah L2
– Hiperstenic : 2 Inchi diatas level duodenum
• Proyeksi LPO (left posterior oblique)
• Fungsi : bila digunakan double kontras akan
dapat memperlihatkan dengan jelas batas
antara udara dengan dinding pylorus dan
bulbus sehingga jelas untuk GASTRITIS dan
ULKUS
• CR : Tegak Lurus
• CP : pertengahan crista iliaca
– Stenik : L1
– Astenic : 2 inchi dibawah L1 mendekat mid line
– Hiperstenic : 2 Inchi diatas L1
• Proyeksi PA Oblique (RAO)
Posisi Pasien : recumbent, prone
• Central Ray : vertical tegak lurus
• Central Point : daerah bulbus duodeni
– Stenik : 1-2 inch dari L2
– Asthenic : 2-5 inchi di bawah L2
– Hiperstenic : 2-5 inchi di atas L2
• Proyeksi AP
Posisi Pasien : Supine
• CR : tegak lurus dengan kaset
• CP : pada L1 ( diantara xypoid dan batas
bawah costae )
– Stenik : L1
– Asthenic : 2 inchi di bawah L1
– Hiperstenic : 1 inchi di atas L1
Teknik Pembuatan
Radiograf Maag
Duodenum
Dengan Fluoroskopi
• Pasien disuruh berguling diikuti dengan
fluoroskopi dilihat hingga BaSO4 melumuri
seluruh permukaan lambung
• Buat spot foto lambung posisi RAO, lateral
kanan, PA, dan LPO
• Spot foto dibuat sesuai dengan kelainan /
posisi yang diperlukan
• Setelah kontras mengisi lambung dan
duodenum dibuat foto UP RIGHT AP/PA
Tanpa Fluoroskopi
• Tunggu kira – kira 5 menit, setelah kontras
masuk
• Buat Radiograf RAO
• Lihat hasilnya, bila kontras sudah memenuhi
lambung, dibuat proyeksi lateral kanan, PA
• LPO untuk melihat duodenum
• Bila mungkin dibuat UP RIGHT AP atau PA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai