01 Roucho Yusuf
Rondonuwu
01.21.14.011
02
Ramadhan Poltak
Dev Saragih 03 Alfa Juliferd Langi
01.21.14.020
01.21.14.014
I Putu Arya Darma 0
0 01.21.14.015 0 Putra
Vania R. L. U.
Aditya Misah Martins Manise
01.21.14.021 01.21.14.032
4 5 6
0 Pratiwi
Pande Kadek Dhea
01.21.14.036
0
Zechica Marisol
Alves
01.21.14.038
7 8
01
SMALL BOWL SERIES
PENGERTIAN
• Enteritis
• Ileus obstructif (paralitic/adinamik dan mekanik).
• Meckel’s diverticulum.
• Neoplasma (Adenoma & leiomiomas, karsinoid, lipoma 7
adenikarsinoma)
• Celiac disease (Malabsorbsion disease).
• Whippler disease (Pelebaran usus kecil).
KONTRA INDIKASI PEMERIKSAAN
• Persangkaan perforasi tidak boleh menggunakan BaSO4
(water soluble kontras : urografin, iopamiro).
• Obstruksi usus besar.
02
ANATOMI FISIOLOGIS
ANATOMI USUS HALUS
1.Follow Trough
Pasien diberi minum barium sulfat encer (8 ons ditambah 1 gelas air
matang hangat).
• Dibuat foto AP setelah 30 menit untuk melihat duodenum.
• Dibuat spot foto pada daerah yang dicurigai terdapat kelainan.
2. Pemeriksaan Usus Halus secara Langsung
Simple Leaves
3. Metode Enteroclysys
• Media kontras masuk pada usus halus melalui kateter enteroclysis (selling
tube) yang dimasukkan melalui hidung menuju lambung dan masuk pada
duodenoyeyunal junction.
• Kateter masuk pada usus halus diikuti fluoroskopi dengan guide wire.
• Bagian luar dari selling tube dihubungkan dengan spuit yang berisi media
kontras.
• Kolon harus bersih dari sisa makanan dan udara agar tidak mengganggu
gambaran usus halus.
• Volume kontras 100 ml/menit diikuti pembuatan foto baik dengan melakukan
kompresi maupun tidak.
Simple Leaves
4. Metode Enteroclysys dengan double kontras
• Disuntikan bahan kontras negative melalui selling tube yaitu udara atau metal
sellulosa saat media kontras sampai sekum.
• Pada saat pemasukkan media kontras, dibuat spot foto pada daerah–daerah
yang dicurigai kelainan.
• Dibuat full foto proyeksi AP
• Setelah selesai kateter dicabut, pasien minum banyak air/diurus – urus agar
kontras cepat keluar.
• Pemeriksaan ini digunakan pada kasus ileus, enteritis atau sindrom
malabsorbsi.
Simple Leaves
Keuntungan metode enteroclysys ;
Simple Leaves
5.Metode Intubation (Barium Enema) ;
Simple Leaves
2022
PROYEKSI
PEMERIKSAAN
Simple Leaves
PPROYEKSI AP
• Posisi pasien
Supine atau Prone
• Posisi Obyek
1. Atur pasien agar MSP berada di pertengahan grid.
2. Tidak ada rotasi pada pelvis.
3. Tangan letakkan di samping tubuh.
• Central Point : Lumbal ke-2 untuk pengambilan menit ke
30 Krista Illiaka untuk pengambilan foto terakhir
• Central Ray : Vertikal/Tegak lurus terhadap kaset
• FFD : 40 inchi/ 100 cm
• Kaset : 30 X 40 (Dengan Grid)
• Kolimasi : seluas objek yang diperiksa
• Faktor eksposi: Untuk pesawat sinar x analog dan digital:
Kv=110 hingga 125 kv (single contras),90 hingga 100 kv
(double Contras), 80 hingga 90 kv (media kontras
beryodium, larut dalam air) dan mAs=sesingkat mungkin
• Eksposi dilakukan pada saat pasien ekspirasi
Pada saat pengambilan foto dilakukan 3 kali pengambilan yaitu ;
1.Pada menit ke-15 setelah 2.Pada menit ke-30 setelah 3.Pada menit ke-60 setelah
minum Barium minum Barium minum Barium
KRITERIA RADIOGRAF
Seluruh Usus halus tampak pada Tidak ada rotasi pada pasien
gambar Teknik eksposi dapat menunjukkan
Gambar pertama menampakkan anatomi
stomach Pemeriksaan selesai ketika Barium
Tampak marker waktu memasuki daerah Caecum
Os Vetebrae terlihat pada
gambar
PROYEKSI PA
• Posisi pasien
Pasien tengkurap (atau telentang jika pasien tidak bisa berbaring
dalam posisi tengkurap) dengan bantal untuk kepala.
• Posisi Obyek
• Sejajarkan MSP dengan garis tengah tabel/grid atau
CR. Tempatkan lengan di samping kepala dengan kaki
diluruskan.
• Central Point : Pusatkan sekitar 2 inci (5 cm) inferior crista
iliaca
• Central Ray : Vertikal/Tegak lurus terhadap kaset
• FFD : 100 cm
• Kaset : 30 X 40 (Dengan Grid)
• Kolimasi : seluas objek yang diperiksa
• Faktor eksposi: Untuk pesawat sinar x analog dan digital:
Kv=110 hingga 125 kv (single contras),90 hingga 100 kv
(double Contras), 80 hingga 90 kv (media kontras beryodium,
larut dalam air) dan mAs=sesingkat mungkin
• Eksposi dilakukan pada saat pasien ekspirasi
KRITERIA RADIOGRAF