Anda di halaman 1dari 2

Wayang kulit adalah salah satu wujud kebudayaan yangtelah berkembang.

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa.


Wayang berasal dari kata "Ma Hyang" yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa,
atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa
Jawa yang bermakna "bayangan", hal ini disebabkan karena penonton juga bisa
menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja.
Asal-usul wayang di dunia ada dua pendapat. Pertama, bahwa wayang berasal
dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini
selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga
merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat, diantaranya Hazeau, Brandes, Kats,
Rentse, dan Kruyt
Pendapat kedua diduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama
dengan agama Hindu ke Indonesia. Budaya wayang diperkirakan sudah lahir
di Indonesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, Raja
Kahuripan (976-1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-
makmurnya.
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak
dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan
(gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

Manfaat wayang:

1. Menghubungkan tradisi dengan manusia. SEBAGAI sarana komunikatif untuk menyempaikan


nilai-nilai, pesan moral yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat. Sehingga dengan
memahami cerita wayang, akan mengerti tradisi budaya dan mengetahui nilai kehidupan.

2. Media pendidikan, pembelajaran budaya sekaligus pendidikan mental yang sangat bermanfaat
bagi manusia sebagai makhluk sosial.

3. Media hiburan Manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya juga sebagai media hiburan
untuk masyarakat dan pelestarian budaya pada generasi muda

Cerita wayang memiliki pesan atau nilai untuk manusia baik sebagai seorang individu maupun sebagai
makhluk sosial. Manfaat inilah yang menjadikan seseorang memiliki ilmu pengetahuan sosial dalam
kehidupan bermasyarakat. Berbeagai macam pesan yang biasanya disampaikan pada cerita
wayang adalah kebenaran, keadilan, kejujuran, kesusilaan, filsafat, psikologi, kepahlawanan dan
sebagainya.

1.      Unsur Benda

Unsur benda yang ada dalam pagelaran wayang kulit adalah alat-alat yang berupa benda
tertentu yang digunakan dalam pagelaran wayang tersebut.
a)   Wayang kulit Jawa tentunya terbuat dari kulit. 
b)   Gamelan adalah seperangkat alat musik perkusi dan petik serta gesek yang mengiringi pagelaran
wayang.
c)    Kelir adalah layar lebar yang digunakan pada pertunjukan wayang kulit.
d)   Debog adalah batang pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang (simpingan). 
e)    Blencong adalah lampu minyak (minyak kelapa – lenga klentik) yang khusus digunakan dalam
pertunjukan wayang kulit. 
f)     Kotak wayang berukuran 1,5 meter kali 2,5 meter ini akan merupakan peralatan dalang Keprak
adalah suara dhodhogan  sebagai tanda, disebut sasmita, dengan jenis tertentu diwujudkan
pemukulan pada kotak dengan menggunakan cempala.
g)   Cempala merupakan piranti sekaligus ‘senjata’ bagi dalang untuk memberikan segala perintah,
baik kepada wiraniyaga, wiraswara maupun waranggana. Bentuknya sangat artistik,
bagaikan meru.

2.      Unsur Manusia
a)    Dalang  adalah sutradara, pemain, artis, serta tokoh sentral dari pada suatu pertunjukan wayang.
b)   Penyimping adalah orang yang membantu dalang dalam menyiapkan wayang yang di jajar
(disimping) pada debog (simpingan). 
c)    Panjak adalah orang yang bertugas memainkan gamelan.
d)   Waranggana adalah penyanyi wanita dalam seni karawitan yang dimainkan dalam pagelaran
wayang kulit. Lazim juga disebut pesinden.

Anda mungkin juga menyukai