Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

5 DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA

PERILAKU KEKERASAN
HALUSINASI
ISOLASI SOSIAL
HARGA DIRI RENDAH
DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH :

ROSSY AMARTHIA LASFI


19112259

PEMBIMBING KLINIK

( )

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021/2022
PERILAKU KEKERASAN
1. Pengertian
Suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai diri sendiri atau orang
lain secara fisik ataupun psikologis.

2. Penyebab
 Frustasi
 Hilangnya harga diri/perasaan ditolak
 Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan
 Sering mengobservasi kekerasan dirumah/diluar rumah
 Budaya tertutup/kontrol sosial yang tak pasti

3. Tanda gejala
 Muka merah/tegang
 Pandangan tajam
 Mengatupkan rahang dengan kuat
 Jalan mondar mandir
 Mengepalkan tangan
 Bicara kasar
 Suara tinggi, menjerit/berteriak, mengancam secara verbal
 Memukul orang lain
 Tidak mampu mengontrol PK

4. Faktor terjadinya
Faktor predisposisi :
Koping maladaptive > tidak mempunyai kemampuan mengontrol PK >
mengancam secara verbal/fisik > PK

5. Prinsip tindakan perawat


Pada saat PK lakukan manajemen krisi seperti terapi somatis.

6. Pohon masalah
Menciderai diri, orang lain, lingkungan

PK

HDR

7. Strategi pelaksaan
Pasien
SP 1 :
- mengindentifikasi penyebab, tanda gejala dan akibat yang ditimbulkan PK
- latih cara mengontrol PK (pukul bantal+tarik nafas dalam)
- masukan dalam jadwal kegiatan

SP 2 :
- evaluasi jadwal kegiatan harian
- ajarkan mengontrol PK dengan minum obat secara teratur
- masukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3 :
- evaluasi jadwal kegiatan harian
- melatih cara mengontrol PK secara verbal, mengungkapan, meminta dan
menolak dengan baik
- masukan dalam jadwal harian

SP 4 :
- evaluasi jadwal kegiatan harian
- latih cara mengontrol PK secara spiritual
- masukan dalam jadwal harian

Keluarga
SP 1 :
- diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
- jelaskan teori PK
- jelaskan cara merawat PK
- latih cara merawat PK
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 2 :
- evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- jelaskan 6 cara minum obat
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 3 :
- evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- latih cara membimbing kegiatan spiritual
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 4 :
- evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
HALUSINASI
1. Pengertian
Suatu gejalan gangguan jiwa dimana klien mengalami gangguan persepsi,
merasakan sensori palsu berupa suara, penglihatan, penciuman, perabaan dan
pengecapan. Klien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada.

2. Penyebab
 Faktor biologis : genetik
 Konflik dalam keluarga
 Disingkirkan dalam lingkungan
 Kehilangan/kegagalan
 Kemiskinan
 Pola asuh tidak adekuat

3. Jenis halusinasi
 H. Dengar
 H. Penglihatan
 H. Penghidu
 H. Pengecap
 H. Perabaan

4. Tahap halusinasi
 Menyenangkan
 Antipasi/menjijikan
 Mengontrol
 Larut dalam halusinasi

5. Tanda dan Gejala


No. Jenis Halusinasi DO DS
1. H. Dengar - bicara / tertawa sendiri - mendengar suara
- marah tanpa sebab kegaduhan
- menyambungkan telinga - mengajak bercakap
kearah tertentu - menyuruh melakukan
- menutup telinga sesuatu berbahaya
2. H. Penglihatan - menunjuk kearah sesuatu - melihat bayangan sendiri
- takut pada sesuatu yang seperti hantu
tak jelas
3. H. Penghidu - sedang membau-bau - terbau bau busuk seperti
tertentu darah, feses
- menutup hidung
4. H. Pengecap - sering meludah - merasakan seperti darah
- sering muntah
5. H. Perabaan - menggaruk permukaan - mengatakan ada
kulit serangga dipermukaan
kulit
- merasakan seperti
sengatan listrik
6. Terjadinya halusinasi
Faktor penyebab > perasaan diancam oleh lingkungan > individu mencoba
menyingkiri ancaman > memproyeksikan pikiran internal pada lingkungan > >
perasaan pemikiran dan keinginan negative tidak dapat diterima sebagai bagian
eksternal > HALUSINASI

7. Prinsip tindakan keperawatan


Validasi halusinasi klien dan tidak memfasilitaskan halusinasi klien adakan
kontrak sering namun singkat, terima halusinasi dan ungkapan realita perawat

8. Pohon masalah
Resiko PK

Gangguan persepsi sensori : HALUSINASI

ISOS
9. Strategi pelaksaanan
Pasien
SP 1 :
 Identifikasi isi, pencetusan, perasaan, respon
 Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
 Masukan dalam jadwal kegiatan

SP 2 :
 Evaluasi jadwal kegiatan
 Latih cara mengontrol halusinai dengan cara minum obat
 Masukan dalam jadwal kegiatan

SP3 :
 Evaluasi jadwal kegiatan
 Latih cara mengontrol halusinai dengan cara bercakap cakap
 Masukan dalam jadwal kegiatan

SP 4 :
 Evaluasi jadwal kegiatan
 Latih cara mengontrol halusinai dengan kegiatan harian
 Masukan dalam jadwal kegiatan
 Membuatan aktivitas terjadwal dan konsisten

Keluarga
SP 1
 Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
 Jelaskan teori halusinasi
 Latih cara merawat halusinasi (menghardik)
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 2
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
 Jelaskan 6 benar cara minum obat
 Latih cara minum obat
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 3
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
 Jelaskan cara bercakap cakap
 Latih dan sedia kan waktu untuk bercakap cakap dengan pasien
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 4
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
 Jelaskan followup ke PKM, tanda kambuh rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian
Keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya

2. Penyebab
 Kegagalan dalam perkembangan
 Struktur otak yang abnormal
 Hubungan interpersonal yang tidak harmonis

3. Tandan gejala
 Klien menceritakan perasaan ditolak orang lain
 Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
 Tidak memiliki teman dekat
 Menarik diri
 Tidak ada kontak mata
 Tampak sedih, afek tumpul

4. Proses terjadinya
Kegagalan dalam perkembangan > induvidu tidak percaya dengan orang lain >
tidak mampu berkomunikasi > ISOS

5. Prinsip tindakan keperawatan


 Bina hubungan salin percaya
 Bantu pasien menyadari penyebab isos
 Mativasi pasien berhubungan dengan orang lain dengan mendiskusikan
keuntungan berhubungan dengan orang lain
 Bantu pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

6. Pohon masalah
Res. Gangguan persepsi sensori: halusinasi

ISOS

HDR

7. Strategi pelaksanaan
Pasien
SP 1:
 Mengkaji penyebab isos
 Menjelaskan keuntungan punya teman dan bercakap cakap
 Menjelaskan kerugian tidak mempunyai teman dan tidak bercakap
cakap
 Latih berkenalan dengan orang lain atau keluarga
 Masukan dalam jadwal kegitan
SP 2 :
 Evaluasi jadwal kegiatan
 Latiha cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan)
 Masuskan dalam jadwal kegiatan untuk latihan perkenalan 2-3 orang,
berbicara saat melakukan kegiatan

SP 3 :
 Evaluasi jadwal kegiatan
 Latiha cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan)
 Masuskan dalam jadwal kegiatan untuk latihan perkenalan 4-5 orang,
berbicara saat melakukan kegiatan

SP 4 :
 Evaluasi jadwal kegiatan
 Latiha cara berbicara sosial
 Masuskan dalam jadwal kegiatan untuk latihan perkenalan > 5 orang,
berbicara saat melakukan kegiatan

Keluarga
SP 1 :
- Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
- Jelaskan teori isos
- Jelaskan cara merawat isos
- Latih cara berkenalan ,berbicara saat melakukan kegiatan harian
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 2 :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- Jelaskan kegiatan RT yang dapat melibatkan pasien
berbicara(makan,sholat bersama)
- Latih cara membimbing pasien berbicara
- Anjurkan pasien membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 3 :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan social seperti
belanja,meminta sesuatu dll.
- Latih keluarga mengajak pasien berbelanja.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 4 :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- Jelaskan followup ke PKM, tanda kambuh,rujukan.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
HARGA DIRI RENDAH
1. Pengertian
Perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

2. Penyebab
 Pengalaman masa kanak- kanak yang tidak menyenangkan seperti kurang
kasih saying, perlakuan kasar
 Penolakan,kurang penghargaan dari orang lain
 Pola asuh tidak tepat
 Kegagalan dalam hidup
 Kemauan yang tidak di dukung

3. Tanda gejala
 Mengkritik diri sendiri
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Penurunan produktifitas
 Perasaan malu terhadap diri sendiri
 Berpakaian tidak rapi
 Selera makan kurang
 Lebih banyak menunduk
 Tidak berani menatap lawan bicara
 Kurang memperhatikan perawatan diri
 Bicara lambat dengan nada suara lemah

4. Proses terjadinya
Terjadinya trauma, perasaan negative pada diri sendiri> klien berfikir
negative>persepsi negative terhadap diri sendiri> HDR

5. Prinsip tindakan keperawatan


 Beri reinforcement positif setiap keberhasilan klien
 Berikan kegiatan yang disukai klien yang dapat meningkatkan harga
dirinya
 Gali aspek positif klien

6. Pohon masalah
ISOS

HDR

Keputusasaan ,berduka,kegagalan peran,idela diri negative.

7. Strategi pelaksanaan

Pasien
SP 1 :
- Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien
(buat daftar kegiatan)
- Bantu klien memilih kegiatan yang dapat dilatih.
- Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara)
- Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk dilatih 2x/hari.

SP 2 :
- Evaluasi jadwal kegiatan
- Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang dilatih
- Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara)
- Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk dilatih 2x/hari

SP 3 :
- Evaluasi jadwal kegiatan
- Bantu pasien memilih kegiatan ke 3 yang akan di latih
- Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara)
- Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk dilatih 2x/hari

Keluarga
SP 1 :
- Diskusikan masalah yang diraskan dalam merawat pasien
- Jelaskan teori HDR
- Latih cara merawat HDR dan memberikan pujian semua hal positif pada
pasien
- Latih keluarga memberikan tanggung jawab kegiatan yang di pilih pasien,
bombing dan beri pujian.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 2 :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang
dipilih pasien.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 3 :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan ketiga yang
dipilih pasien.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 4 :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien
- Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan keempat
yang dipilih pasien.
- Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh dan rujukan.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
DEFISIT PERAWATAN DIRI
1. Pengertian
Ketidakmampuan dalam merawat kebersihan diri, makan secara mandiri dan
kegiatan toileting yang tidak mandiri.

2. Tanda dan gejala


 Gangguan kebersihan diri ditandai rambut kotor gigi kotor kulit berdaki
dan bau
 kuku panjang dan kotor
 ketidakmampuan berhias
 tidak mampu makan secara mandiri
 tidak mampu toileting

3. Proses terjadinya
Kurangnya perawatan diri klien dengan gangguan>akibat adanya
hambatan>sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
terganggu>terjadi gangguan pemeliharaan kesehatan.

4. Strategi pelaksanaan
Pasien
SP 1 :
 Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan,makan
dan minum, bab dan bak.
 Jelaskan pentingnya kebersihan diri
 Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
 Latih cara menjaga kebersihan diri : mandi,ganti pakaian,sikat
gigi,cuci rambut dan potong kuku
 Masukkan pada jadwal kegiatan pelatihan mandi mandi sikat gigi cuci
rambut potong kuku

SP 2 :
 Evaluasi kegiatan kebersihan diri beri pujian
 Jelaskan cara dan alat untuk berdandan
 Latih cara berdandan
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan

SP 3 :
 Evaluasi kegiatan kebersihan diri berdandan beri pujian
 Jelaskan cara dan alat makan dan minum
 Latih cara makan dan minum yang baik
 Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri
berdandan dan makan dan minum yang baik

SP 4 :
 Evaluasi kegiatan kebersihan diri berdandan makan dan minum beri
pujian
 Jelaskan cara bab dan bak yang baik
 Latih cara bab dan bak yang baik
 Masukkan ke dalam jadwal harian kegiatan kebersihan diri berdandan
makan dan minum dan bab bak

SP 5 :
 Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri
 Latih kegiatan harian
 Nilai kemampuan yang telah dilakukan secara mandiri
 Nilai apakah perawatan diri telah baik
Keluarga
SP 1 :
 Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
 Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya defisit
perawatan diri
 Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri
 Latih 2 cara merawat diri : kebersihan diri dan berdandan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

SP 2 :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien kebersihan diri beri
pujian
 Latih 2 cara merawat: makan dan minum bab dan bak
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan diberikan pujian

SP 3 :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat dan melatih pasien
kebersihan diri dan berdandan serta beri pujian
 Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan makan dan
minum
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan dari pujian

SP 4 :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat dan melatih pasien
kebersihan diri
 Bimbing keluarga merawat bab dan bak
 Jelaskan follow up up ke PKM, tanda kambuh dan rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal yang telah berikan dan beri
pujian

Anda mungkin juga menyukai