Anda di halaman 1dari 9

Potensi Grafena Sebagai Material Masa Depan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang

diampu oleh

Dr. I Gusti Made Sanjaya, M. Si.

Oleh :
Kevin Faza Wikrama – 21030234039

UNIVERSITAS NEGRI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI S1 KIMIA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda
Habibillah Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah


menyelesaikan makalah kami yang berjudul Potensi Grafena Sebagai Material Masa
Depan sebagai tugas mata kuliah kimia kuantum yang diampu oleh Dr. I Gusti Made
Sanjaya, M. Si.. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan pengertian
makalah dan artikel, jenis makalah dan artiekl, sistematika makalah dan artikel,
perbedaan antara makalah dan artikel, serta tujuan penulisan makalah dan artikel.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini sehingga makalah dapat terselesaikan
tanpa hambatan. Penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami
dikemudian waktu mendatang.

Gresik, 9 September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pada era revolusi industri 4.0 banyak sektor yang mulai mengalami kemajuan, tidak
terkecuali pada sektor material. Kemajuan tersebut dapat dirasakan melalui banyaknya
perubahan penggunaan material yang digunakan. Di era revolusi industri sebelum-
sebelumya banyak industri yang lebih menggunakan material berbahan fosil yang tidak
ramah lingkungan dan sulit untuk diregenerasi kembali. Tidak hanya itu, material-
material tersebut menghasilkan ribuan ton residu yang menumpuk sehingga
menyebabkan kerusakan alam. Akibatnya, banyak industri yang mulai memilih untuk
menggunakan material masa depan yang dirasa lebih mendatangkan banyak manfaat.
Oleh karena itu, banyak penelitian yang mulai dikembangkan untuk menemukan
material masa depan yang ramah lingkungan dan dapat diproduksi dalam jumlah besar.

Grafena menjadi salah satu material futuristik yang potensinya masih terus
dikembangkan oleh para peneliti. Sebab, grafena merupakan material yang ringan
tetapi sangat kuat karena tersusun atas lembaran karbon yang sangat tipis. Selain itu,
grafena memiliki sifat mekanis yang cukup baik dan dapat dihasilkan dari bahan grafit
(Huss, 2010). Seperti yang kita tahu, grafit banyak diproduksi serta telah dijual secara
komersil dengan harga yang relative terjangkau. Grafit dapat disintesis menjadi grafena
dengan metode Hummers, yaitu mengubah grafit menjadi grafena oksida yang
kemudian direduksi untuk menghasilkan serbuk grafena murni (Changzou, 2017).

Berdasarkan latar belakang di atas diperlukan suatu diskusi lebih dalam untuk
mengetahui awal ditemukannya grafena, konsep dan prinsip dasar grafena, material-
material yang digunakan untuk membuat grafena, dan penerapan grafena dalam
berbagai fasilitas penunjang kehidupan manusia. Semua hal tersebut dilakukan agar
kita dapat megetahui setiap solusi dari permasalahan tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal dari ditemukannya grafena?
2. Bagaimana konsep dan prinsip dasar grafena?
3. Apa saja material-material yang digunakan sebagai bahan penyusun grafena?
4. Bagaimana penerapan grafena dalam berbagai fasilitas penunjang kehidupan
manusia?
1.3.Sistematika Penulisan

Proses analisis pada makalah ini menggunakan metode deskriptif argumentative.


Kemudian dalam proses sintesis digunakan tahapan-tahapann sebagai berikut :

1. Pengkajian terhadap material-material yang digunakan pada industri baik pada


era revolusi industri 4.0 maupun era revolusi industri sebelum-sebeleumnya.
2. Mengidentifikasi potensi grafena sebagai material masa depan.
3. Mengumpulkan landasan teori dan materi terkait dengan fokus masalah yang
diangkat untuk bahan referensi agar dapat mendukung ketajaman dan ketepatan
analisis permasalahan.
4. Menyusun metode penulisan agar makalah dapat tersusun secara sistematis.
5. Menganalisis dan memberikan solusi terkait permasalahan yang sedang
diangkat.
6. Menarik kesimpulan serta memberikan saran berdasarkan rumusan masalah
dan hasil analisis dari pembahasan yang telah dilakukan.
1.4.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui awal mula ditemukannya grafena.
2. Menganalisis konsep dan prinsip dasar grafena.
3. Mengetahui material-material sebagai bahan penyusun grafena.
4. Menganalisis penerapan grafena dalam berbagai fasilitas penunjang kehidupan
manusia.
1.5.Manfaat penulisan
1. Memberikan informasi mengenai awal mula ditemukannya grafena.
2. Memberikan informasi mengenai konsep dan prinsip dasar grafena.
3. Memberikan informasi mengenai material-material sebagai bahan penyusun
grafena.
4. Memberikan informasi mengenai penerapan grafena dalam berbagai fasilitas
penunjang kehidupan manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

Penemuan grafena merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dua
peneliti Institut Mikroelektronika Universitas Manchester, Inggris, Konstantin
Nosovelon yang berkebangsaan Inggris dan Rusia serta Andre Geim yang
berkebangsaan Belanda. Berkat penemuan mereka mengenai grafena, keduanya
terpilih untuk mendapat hadiah nobel dalam bidang fisika di tahun 2010. Penelitian
mereka terfokus dalam mengisolasi grafena dari unsur karbon atau grafit. Dari
penelitian ini diketahui bahwa jejaring unsur karbon setebal satu atom ternyata dapat
direkayasa. Oleh karena itu, material ini memiliki sifat mekanis dan elektrabilitas yang
sangat bagus.

Konsep dasar dari grafena sendiri menurut Andre Geim dapat dianalogikan
melalui sebuah coretan pensil. Bagian inti dari pensil terbuat dari graphit atau arang
yang biasa disebut kimiawan sebagai karbon. Ketika kita menulis menggunakan pensil,
terdapat kemungkinan bahwa kita hanya menorehkan satu atom di atas kertas. Konsep
inilah yang digunakan oleh Geim dan Nosovelov untuk mengisolasi grafena dari grafit
yang telah dicoretkan secara berulang di atas sebuah selotip transparan. Akhinya
ditemukan sebuah trobosan ilmiah yang membuat Geim segera menyederhanakan
gagasan awal risetnya. Namun ada catatan bahwa kita harus membayangkan satu
milimeter unsur graphit mengandung sekitar tiga juta lapisan grafena yang menumpuk
satu sama lain dalam ikatan yang lemah. Atom grafena sendiri memiliki sifat transparan
dan sangat rapat sehingga kemungkinan adanya atom gas yang dapat menembus
sangatlah kecil, bahkan hamper tidak ada. Selain itu, konduktivitas listrik grafena
sendiri amatlah bagus. Dari semua komponen inilah yang membuat kedua ilmuan
tersebut terpilih sebagai peraih hadiah nobel bidang fisika tahun 2010.

Grafena merupakan molekul aromatik yang dapat dikatakan berukuran sangat


besar. Grafena sendiri termasuk ke dalam kelompok senyawa hidrokarbon polisiklik
aromatic datar. Grafena merupakan unsur dasar yang tersusun atas beberapa material,
seperti alotrop karbon, meliputi grafit, tabung nano karbon, dan fulerena. Alotrop
karbon tersebut berbentuk lembaran datar tipis dan memiliki ikatan 𝑠𝑝2 . Kemudian,
lembaran tersebut dikemas rapat dalam bentuk kisi kristal yang mirip sarang lebah. Hal
tersebut juga dapat dilihat sebagai sebuah jaring-jaring atom yang terdiri atas atom
karbon beserta ikatan-ikatannya.

Proses produksi grafena dalam jumlah besar dapat melalui metode penumbuhan
kimiawi dengan mereduksi dari oksida grafena. Konsepnya mirip dengan metode
pengelupasan graafena. Saat ini, terdapat banyak reagen yang dapat digunakan untuk
proses reduksi, seperti sulfid, hydrogen, sodium hydride, dan masih banyak lagi. Proses
reduksi grafena menggunakan hydrazine murni dalam fase larutan dapat menghasilkan
reduced graphene oxide yang mengandung sedikit unsur hydrogen dan oksigen.

Saat ini, grafena banyak digunakan untuk material baterai. Para peneliti dari
UCLA berhasil mengembangkan baterai ramah lingkungan berbahan dasar grafena.
Tidak hanya itu, Ketika baterai ini digunakan pada ponsel dapat mengisi daya lebih
cepat daripada baterai biasanya. Selain baterai, grafena juga dimanfaatkan pada
pembuatan night vision. Pembuatannya dilakukan dengan cara mencampurkan grafena
dengan sulfida timbal. Hal tersebut membuat gambar atau citra yang dihasilkan
menjadi lebih halus meskipun dalam kondisi cahaya yang cukup rendah. Terobosan ini
nantinya juga mendukung proses produksi kamera ultra ringan dan kacamata night
vision. Dalam bidang militer, grafena digunakan sebagai material penyusun rompi anti
peluru yang memiliki kualitas sangat tinggi.

Eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan graphene, akhir-akhir ini


lebih mengarah ke bidang pengembangan material produk elektronik yang paling baru
dengan teknologi mutakhir. Grafena memiliki sifat khusus yang membuatnya lebih
kuat 100 kali daripada baja dan sangat elastis sehingga dapat memuai lebih dari dua
puluh persen. Jika kita analogikan, Ketika kita membuat tikar dari grafena sebesar satu
meter persegi, kita dapat menempatkan seekor kelinci dengan berat sekitar lima
kilogram, walaupun tikarnya hanya setebal satu atom dengan bobot satu milligram.
Kurang lebih sama dengan bobot selembar bulu mata kucing itu sendiri. Oleh karena
itu, jika kita memandang pada sifat-sifat materialnya maka kemungkinan untuk
membuat computer yang dapat digulung akan semakin besar. Bahkan, para peneliti asal
korea selatan telah berhasil membuat semacam monitor dengan ukuran cukup besar
dari bahan grafena. Selain itu, mimpi para peneliti uutuk membuat telepon seluler yang
dapat digulung menjadi seukuran pensil akan semakin dekat menuju kenyataan.

Pengembangan grafena juga dapat digunakan untuk transistor. Sebab, grafena


sendiri memiliki keunggulan untuk meneruskan aliran listrik dan lebih baik daripada
bahan semi konduktor lainnya, semacam silicon. Elektron penerus aliran listrik dalam
jejaring atom yang sempurna dapat bergerak bebas tanpa saling bertabrakan satu sama
lain. Dengan hal tersebut juga kecepatan grafena dalam meneruskan sinyal listrik bisa
mencapai seribu kilometer perdetik. Berdasarkan penemuan ini, diharapkan
kedepannya dapat dibuat suatu transistor berbahan dasar grafena yang mampu
mengolah sinyal listrik meskipun dengan frekuensi yang ama ekstrim. Namun, semua
hal tersebut masih belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat karena peneliti masih
belum dapat menemukan cara agar dapat menghasilkan grafena yang baik dan tanpa
cacat.

Baru-baru ini peneliti juga berusaha memetik manfaat dari sifat unik yang
dimiliki graphene lainnya. Misalkan plastic bersifat isolator yang dapat direkayasa
sedemikian rupa hingga menjadi semi konduktor atau konduktor jika dalam
produksinya dicampurkan satu persen grafena. Selain itu, dalam bidang otomotif
grafena digunakan dalam campuran karoseri mobil yang mengakibatkan terjadinya
stabilitas terhadap beban dan panas. Sementara, pada bidang sensor peneliti mulai
mengembangkan sensor dengan kepekaan yang lebih tinggi daripada sensor-sensor
sebelumnya. Sensor tersebut mampu melakukan registrasi cepat unsur beracun dalam
kadar amat kecil sekalipun. Sebab, molekul tersebut nantinya akan terperangkap pada
jaring-jaring atom grafena. Kemudian, sensor akan segera menyala dengan cepat
Ketika molekul asing tersebut terperangkap pada jaring-jaring atom grafena.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penemuan awal grafena oleh Giem dan Konstantin ternyata bermula dari
sebuah konsep sederhana yakni coretan pensil pada sebuah kertas. Namun, dari hal
sederhana tersebut ternyata mereka mampu menemukan material masa depan dengan
segudang manfaat. Hal tersebut membuat mereka berhasil mendapatkan nobel pada
bidang fisika di tahun 2010. Grafena dapat disintesis melalui metode penumbuhan
kimiawi dengan mereduksi dari oksida grafena. Potensi grafena sebagai material masa
depan yang dapat digunakan dalam jumlah besar sangatlah mungkin. Hal tersebut dapat
terjadi karena melihat beragam sifat-sifat unggul yang dimiliki grafena membuat
grafena dapat dimanfaatkan secara fleksibel.

3.2. Saran

Diharapkan kedepannya para peneliti mampu menemukan solusi untuk


menghasilkan grafena yang baik dan tanpa cacat. Supaya kedepannya grafena dapat
digunakan dalam bidang yang lebih luas lagi utamanya pada elektronika mutakhir.
Sementara itu, diharapkan kepada pemerintah untuk dapat memfasilitasi para peneliti-
peneliti tersebut agar mampu menyelesaikan proses penelitiannya agar grafena dapat
dimanfaatkan lagi secara lebih maksimal,.

3.3. Daftar Pustaka

Feng, H. dkk.2013. “A Low-Temperature Method to Produce Highly Reduced Graphene


Oxide”.

China : Jurnal Nature Communications DOI : 10.1038/ ncomms 2555 Geim,A.A.K. 2009. “The
Rise of Graphene”.

Nature Materials. Vol.6, No.3, hal: 183- 191. Min, Z.dkk.2014. ”Electromagnetic Properties of
Co/Co3O4/Reduced Graphene Oxide Nanocomposite”.

Anda mungkin juga menyukai