Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ORGANEL NON MEMBRAN

DISUSUN OLEH :
BENADYA REGINA P. TOLONGAN
O1A121108
KELAS B
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Organel Non Membran ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pak Dr.rer.net.
Adryan Fristiohady, S.Farm., M.Sc pada mata kuliah Biologi Sel dan Molekuler.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Dr.rer.net. Adryan Fristiohady, S.Farm.,
M.Sc, selaku dosen mata kuliah Biologi Sel dan Molekuler yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Soroako, 21 September 2021

Benadya Regina
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………………….i
Kata Pengntar……………………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….iii
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………1
Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………………………...2
2.1 Pengertian Organel non Membran…………………………………………………………….2
2.2 Jenis-jenis Organel non Membran…………………………………………………………….2
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………………………..6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………..6
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………..7
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam biologi sel, organel adalah subunit khusus, biasanya di dalam sel, yang memiliki
fungsi tertentu. Nama organel berasal dari gagasan bahwa struktur ini adalah bagian dari
sel, seperti halnya organ bagi tubuh. Akhirnya, nama yang diberikan
adalah organel, dengan akhiran -el yang menjelaskan sifat diminutif (kecil). Organel
merupakan unit yang tertutup secara terpisah dalam lapisan ganda lipidnya sendiri (juga
disebut organel terikat membran) atau merupakan unit fungsional yang berbeda secara
spasial tanpa lapisan ganda lipid di sekitarnya (organel terikat nonmembran). Meskipun
sebagian besar organel merupakan unit fungsional di dalam sel, beberapa unit fungsional
yang meluas ke luar sel sering disebut organel, seperti silia, flagel dan arkaelum,
dan trikokista.
Organel diidentifikasi secara mikroskopis, dan juga dapat dimurnikan dengan fraksinasi
sel. Ada banyak jenis organel, terutama pada sel eukariota. Mereka termasuk struktur
yang membentuk sistem endomembran internal (seperti selubung inti, retikulum
endoplasma, dan badan Golgi), serta struktur lain seperti mitokondria dan plastida.
Meskipun prokariota tidak memiliki organel eukariotik, beberapa memang
mengandung mikrokompartemen bakteri berkulit protein, yang dianggap bertindak
sebagai organel prokariotik primitif;[1] dan ada juga bukti mengenai struktur lain yang
dibatasi membran.[2] Selain itu, flagela prokariotik yang menonjol keluar sel, dan
motoriknya, serta sebagian besar pilus ekstraseluler, sering disebut sebagai organel.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa pengertian organel non membran?
 Apa saja struktur dari organel non-membran?

C. TUJUAN
 Untuk mengetahui lebih dalam tentang organel non membrane.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ORGANEL NON MEMBRAN


Dalam biologi sel, organel adalah subunit khusus, biasanya di dalam sel, yang memiliki
fungsi tertentu. Nama organel berasal dari gagasan bahwa struktur ini adalah bagian dari
sel, seperti halnya organ bagi tubuh. Akhirnya, nama yang diberikan
adalah organel, dengan akhiran -el yang menjelaskan sifat diminutif (kecil). Organel
merupakan unit yang tertutup secara terpisah dalam lapisan ganda lipidnya sendiri (juga
disebut organel terikat membran) atau merupakan unit fungsional yang berbeda secara
spasial tanpa lapisan ganda lipid di sekitarnya (organel terikat nonmembran). Meskipun
sebagian besar organel merupakan unit fungsional di dalam sel, beberapa unit fungsional
yang meluas ke luar sel sering disebut organel, seperti silia, flagel dan arkaelum,
dan trikokista. Jadi, organel non membran tidak mengandung batas yang pasti untuk
organel, seingga organel ini tidak memiliki rongga berisi cairan. Semua organel dalam
prokariota adalah nonmembran. Ribosom, nukleoid, centriol, silia, flagela, dan komponen
sitoplasma seperti mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen menengah adalah organel
nonmembran.

B. STRUKTUR ORGANEL NON MEMBRAN


 Ribosom
Ribosom adalah organel sel non-membran yang tersusun dari ribonukleoprotein.
Struktur mereka meliputi dua bagian (subunit). Salah satunya kecil, satu besar.
Dalam keadaan tenang, mereka terpisah. Mereka terhubung ketika ribosom mulai
berfungsi. Ribosom bertanggung jawab untuk sintetis protein. Yaitu, untuk proses
penerjemahan-koneksi asam amino ke dalam rantai polipeptida dalam urutan
tertentu, informasi tentang yang disalin dari DNA dan direkam pada mRNA.
Ukuran ribosom adalah 20nm dan mereka bebas mengapung di hyaloplasma dan
jjuga terletak di sisi luar dinding reticulum endoplasma kasar. Jumlah organel ini
dalam sel dapat mencapai beberapa puluh ribu keping.

 Pusat Sel
Organoid ini terdiri dari centrosome, yang dikelilingi oleh centrosphere.
Centrosome diwakili oleh dua sentriol - silinder kosong di dalam yang terdiri dari
mikrotubulus. Centrosphere terdiri dari mikrotubulus radial yang memanjang dari
pusat sel. Ini juga termasuk filamen menengah dan mikrofibril. Pusat sel
melakukan fungsi seperti pembentukan gelendong pembelahan. Ini juga
merupakan pusat organisasi mikrotubulus. Berkenaan dengan sruktur kimia
organoid ini, zat utamanya adalah protein tubulin. Organoid ini terletak di pusat
geometris sel.
 Mikrofilamen dan Mikrotubulus
Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton)
yang berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun
atas protein aktin, yaitu suatu protein globular. Mikrofilamen ada
pada sel eukariot. Berlawanan dengan peran penahan-tekanan (gaya
tekan) mikrotubula, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk
menahan tegangan (gaya tarik). Dengan bergabung dengan protein lain,
mikrofilamen sering membentuk jalinan tiga dimensi persis di dalam membran
plasma, yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini membentuk korteks
(lapisan sitoplasma luar) sel tersebut mempunyai kekentalan semipadat seperti
gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma dalamnya yang lebih cair
(sol). Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mengangkut materi melintasi
membran plasma, berkas mikrofilamen membentuk inti mikrovili, penonjolan
halus yang meningkatkan luas permukaan sel. Mikrofilamen dikenal baik karena
perannya dalam pergerakan sel khususnya sebagai bagian alat kontraksi
sel otot. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot
yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari protein yang
disebut miosin. Kontraksi otot terjadi akibat mikrofilamen dan miosin yang saling
melncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.
Aktivitas mikrofilamen menyebabkan pergerakan seperti aliran sitoplasma dan
gerak ameboid (gerak sel tunggal protista, cendawan, dan hewan yang
menggunakan protoplasmanya yang mengalir keluar dari sel unuk membentuk
semacam kaki semu atau pseudopod, kemudian bagian sel yang tertinggal maju ke
arah pseudopod hingga menghasilkan gerak sel di suatu
permukaan). Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop fluoresensi dengan
bantuan antibodi antiaktin (diperoleh dari lawan aktin pada hewan) atau dengan
analog fluoresen falotoksin (berasal dari cendawan Amanita phalloides), yang
secara khas berikatan dengan molekul aktin (atau lir-aktin)).
Mikrotubulus adalah organel sel, di dalam sitoplasma semua sel eukariot, berupa
silinder panjang yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25nm dan diameter
dalam ± 12nm . Panjangnya beragam dari beberapa nanometer sampai beberapa
micrometer. Mikrotubulus terdiri dari molekul-molekul bulat protein globular
yang disebut tubulin, yang secara spontan bergabung pada kondisi tertentu
membentuk silinder panjang berongga. Setiap molekul tubulin terdiri atas dua
subunit polipeptida yang serupa, α-tubulin dan β-tubulin. Tiap molekul tubulin
berbobot molekul 110.000 Dalton dan merupakan dimer dari protein tubulin
α dantubulin β. Pada irisan melintang, mikrotubulus terlihat terdiri dari 13 subunit
dalam susunan heliks. Subunit ini adalah bagian dari 13 benang tubulin, masing-
masing terangkai membentuk heliks yang merupakan bagian dari dinding
mikrotubulus. Kedua macam tubulin ini tersusun berselang seling sepanjang
benang. Fungsi dari mikrotubulus adalah transportasi, organoid dan zat dalam sel
dapat bergerak melaluinya.
 Organel Gerakan
Organel gerakan memiliki dua jenis, yaitu; silia dan flagel. Silia memiliki
organisme bersel tunggal seperti ciliates, sandal. Flagella memiliki
chlamydomonad, serta sperma hewan. Organel pergerakannya terdiri dari protein
kontraktil. Berfungsi pergerakan organisme uniseluler di ruang angkasa.
Silia adalah organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang
menonjol dari sebagian sel yang diameternya kira-kira 0,25 μm dan panjangnya
sekitar 2 sampai 20 μm. Bentuk silia itu memanjang dan dibungkus
oleh membran sel dan bersifat lincah. Jumlah silia pada setiap sel mencapai 200
buah. Silia berbeda dengan flagela (bentuk jamak dari flagelum) yang fungsinya
dan diameternya sama dengan silia, hanya saja lebih panjang, yaitu sekitar 10
hingga 200 μm. Selain itu, jumlah flagela biasanya terbatas, hanya satu atau
beberapa untuk setiap sel. Banyak organisme eukariot uniseluler bergerak di air
dengan bantuan silia dan flagela. Silia merupakan penonjolan tipis yang berfungsi
untuk menggerakkan lendir yang berhasil menangkap kotoran-kotoran kecil agar
keluar dari paru-paru dan menggerakan sel telur sepanjang tuba uterina.
Dinding silia mempunyai cincin luar dengan jumlah sembilan
doublet mikrotubula (hanya satu tubula asesori yang melekat) dan 2 fibril tengah
yang mirip dengan mikrotubula pada konstruksinya. Setiap dublet dihubungkan
dengan perantara protein yang membawa neksin. Pada bagian bebas subdublet
ada sepasang molekul protein atau terkenal dengan sebutan dinein. Dinein
memiliki gugus yang berperan sebagai ATPase (Adenosine Tri Phospat) untuk
menunjang proses terjadinya hidrolisis ATP.
Dalam sistem indra penciuman, silia memiliki reseptor sensorik yaitu protein.
Variasi dalam rantai asam amino ini membuat reseptor sensitif terhadap berbagai
aroma. Setiap neuron sensorik penciuman memiliki satu jenis reseptor pada silia.
Reseptor dikhususkan untuk mendeteksi bau tertentu. Ketika aroma mengikat
dengan reseptor yang mengenali aroma tersebut, neuron sensorik terikat dengan
reseptor terstimulasi. Indra penciuman ini adalah satu satunya informasi sensorik
yang langsung dikirimkan ke cerebral cortex, sedangkan sensasi lain
melalui thalamus. Selain itu, untuk tugas pembersihan pada indra penciuman
memiliki membran mukosa (selaput lendir) yang menyekresikan sekitar satu liter
mukus (lendir) yang lengket setiap hari ditambah lagi jutaan silia. Silia tanpa
henti menggerakan mukosa yang berfungsi menyapu mukus dengan kecepatan
12-15 gerakan perdetik dan mendorong mukus ke tenggorokan. Hal ini terjadi
dalam rangka menahan serangan polusi yang akan masuk ke dalam
tubuh manusia.
Flagelum (jamak flagela) merupakan alat gerak (motile organ) bermodel cambuk
pada sejumlah organisme bersel satu. Suatu individu dapat mempunyai satu atau
semakin flagella. Contohnya merupakan alga bersel satu Euglena
viridis dan bakteri Escherichia coli.
Flagela pada prokariota merupakan suatu berkas kosong tanpa membran,
panjangnya 312 mikrometer dan diameternya 1020 mikrometer, terdiri dari
subunit yang susunannya berpilin dari protein flagelin. Penempelan flagela
dengan 'kait', 'pelor roda' dan 'rotor'. Flagela itu dalam wujud pilinan yang tetap,
namun berada yang sering berputar selaras. Flagela memperoleh energi dari daya
protonmotiv. Flagela terlibat dalam respon kemotaksis oleh sel.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organel nonmembran tidak mengandung batas yang pasti untuk organel. Oleh karena itu,
organel ini tidak memiliki rongga berisi cairan. Semua organel dalam prokariota adalah
nonmembran. Ribosom, nukleoid, centriol, silia, flagela, dan komponen sitoplasma
seperti mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen menengah adalah organel nonmembran.

Nukleoid adalah wilayah sitoplasma tempat materi genetik Prokariotik terkonsentrasi.


Ribosom bertanggung jawab untuk sintesis protein dari messenger RNA (mRNA).
Mereka terdiri dari RNA dengan protein terikat. Sitoskeleton juga terdiri dari organel
nonmembran yang menyediakan bentuk dan dukungan bagi sel. Centriol adalah
pengaturan dua set mikrotubulus, yang mengatur mikrotubulus selama pembelahan
sel.Cilia dan flagela adalah struktur mirip rambut yang tidak terlibat dalam pergerakan
material dan sel itu sendiri. Silia hanya ditemukan dalam sel eukariotik.

B. Saran

Demikian makalah yang saya buata. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Organel

https://id.strephonsays.com/difference-between-membranous-and-nonmembranous-
organelles

https://id.sodiummedia.com/3941327-non-membrane-cell-organelles-types-structure-
functions

https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotubulus

https://id.wikipedia.org/wiki/Silia

http://p2k.um-surabaya.ac.id/id3/2-3045-2942/Biografi-pilihan/Flagelum-
Flagel_102864_p2k-um-surabaya.html

Anda mungkin juga menyukai